PHYSIOLOGICAL STATUS AND FEEDING MANAGEMENT OF LOCAL AND IMPORTED HORSES AT ROYAL SPORTHORSE BALI
on

e-journal
FAPET UNUD
e-Journal

Peternakan Tropika
Journal of Tropical Animal Science
email: peternakantropika@yahoo.com
Submitted Date: Oktober 6, 2019 Accepted Date: October 15, 2019
Editor-Reviewer Article;: A.A.Pt. Putra Wibawa & Dsk. P. M.A. Candrawati
STATUS FISIOLOGI DAN TATA LAKSANA PEMBERIAN PAKAN KELOMPOK KUDA LOKAL DAN IMPOR DI ROYAL SPORTHORSE BALI
Aushaf, N. M., I. G. A. A. Putra., E. Puspani
PS. Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana E-mail: aushafnaufal0@gmail.com No. Telp. 087850692268
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan status fisiologi dan tata laksana pemberian pakan kelompok kuda lokal dan impor yang dipelihara di Royal Sporthorse Bali. Observasi dilakukan selama tiga bulan dimulai dari awal bulan Pebruari hingga akhir bulan April 2019.Data penelitian diperoleh melalui observasi lapangan dan analisis sampel pakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Pengolahan data menggunakan uji independent sample T Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju respirasi pada kelompok kuda lokal adalah nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan laju respirasi pada kelompok kuda impor baik pada pagi maupun malam hari. Laju respirasi kuda lokal adalah 28 kali per menit dan 32 kali per menit, sementara kuda impor adalah 39 kali per menit dan 44 kali per menit untuk pagi dan malam secara berurutan. Kecepatan pulsus maupun suhu tubuh kuda impor cenderung lebih tinggi namun tidak berbeda nyata (P>0,05). Konsumsi rumput per bobot badan metabolik kuda impor 0,22 kg adalah nyata (P<0,01)sangat kecil daripada 0,28 kg pada kuda lokal. Namun, konsumsi konsentrat per bobot badan metabolik kuda impor 0,09 kg nyata(P<0,01)sangat besar daripada 0,05 kg pada kuda lokal. Protein kasar dari pakan harian yang diberikan pada kuda di Royal Sporthorse Bali adalah nyata (P<0,01) sangat tinggi dibandingkan dengan anjuran National Research Council pada tahun 2007.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan laju respirasi pada kedua kelompok kuda, namun tidak pada frekuensi pulsus dan suhu tubuh.Terdapat perbedaan konsumsi pakan harian pada kedua kelompok kuda.Terdapat perbedaan jumlah protein kasar pada pakan harian antara standar pemberian Royal Sporthorse Bali dan National Research Council pada tahun 2007.
Kata kunci: status fisiologi, kecepatan respirasi, kecepatan pulsus, suhu tubuh, nutrisi.
PHYSIOLOGICAL STATUS AND FEEDING MANAGEMENT OF LOCAL AND IMPORTED HORSES AT ROYAL SPORTHORSE BALI
ABSTRACT
The aim of this research was to investigate the physiological status and feeding management of local and imported horse groups reared at Royal Sporthorse Bali. Observation was conducted for three months, started from early February until the end of April in 2019. Data

were obtained through field observation, and analysis of feed samples in the Laboratory of Nutrition and Forage Science of Udayana University. Data processing was performed using independent sample T Test. Result showed that respiratory rate of local horses was (P<0.05) lower than of imported horses, both at day and night times. The respiration rates of local horses were 28 times per minute and 32 times per minute, while of the imported horses were 39 times per minute and 44 times per minute for day and night times, respectively. The pulse rate and body temperature of imported horses (P>0.05) tended to be higher but were not significant differences. Grass consumption per metabolic weight of imported horses 0.22 kg was (P<0.01) significantly lower than 0.28 kg of local horses. However, the concentrate consumption per metabolic weight of imported horses 0.09 kg was (P<0.01) significantly higher than 0.05 kg of local horses. Crude protein of daily feed fed to the horses at the Royal Sporthorse Bali was (P<0.01)significantly higher compared to the National Research Council recommended in 2007.The conclusion of this research is there are differences in respiration rate in both groups of horses, but not at the frequency pulsus and body temperature. There are differences in daily feed intake in both groups of horses. There are differences in the amount of crude protein in daily feed of Royal Sporthorse Bali delivery standards and the National Research Council in 2007.
Key words: physiological status, respiration rate, pulse rate, temperature, nutrition.
PENDAHULUAN
Data yang dilampirkan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2018 jumlah populasi kuda
di Bali mencapai 226 ekor (BPS,2018).Kuda umumnya digunakan dalam sektor jasa dan olahraga.Dalam manajemen pemeliharaan kuda dan hewan lainnya, kesehatan dan pakan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan (Ditjenpkh, 2015).Status fisiologi merupakan indikator yang menunjukkan kondisi kesehatan hewan (Arif, 2016).
Pakan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi performa kuda untuk mendapatkan
hasil terbaik dari genetiknya.Performa kuda yang baik merupakan hasil dari lingkungan yang menunjang serta pemberian konsumsi pakan hijauan yang berkualitas tinggi.Untuk mendapatkan performa kuda yang baik perluasannya evaluasi dan penentuan kualitas hijauan pakan kuda (Guay et al., 2002).Selain hijauan, konsentrat merupakan penunjang dalam menghasilkan kualitas performakuda.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu perbedaan konsumsi pakan harian baik rumput maupun konsentrat dan perbedaan status fisiologi pada kuda lokal dan impor, serta keunggulan standar pemberian pakan yang diberikan oleh Royal Sporthorse Bali dengan anjuran National Research Council tahun 2007.
MATERI DAN METODE
Kuda
Penelitian ini menggunakan 10 ekor kuda lokal dan 10 ekor kuda impor tanpa memandang jenis kelamin, berumur di atas 2 tahun sampai dengan 21 tahun dengan bobot badan minimal 250 kg dan maksimal 616 kg.
Kandang
Kandang yang digunakan adalah kandang individu dengan luas 3 x 5 m yang dilengkapi dengan haynet, baskom konsentrat, dan drum air minum dengan kapasitas volume 25 l.
Pakan dan air minum
Pakan yang diberikan berupa rumput dan konsentrat.Pemberian rumput dan konsentrat diberikan sebanyak empat kali dalam satu hari, pada pagi sebanyak dua kali, sore, dan malam hari.
Alat dan bahan
Peralatan yang digunakan selama penelitian adalah stetoskop, thermohygro, thermometer, serta peralatan laboratorium. Bahan yang digunakan adalah bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses analisis proksimat.
Tempat dan waktu penelitian
PenelitiandilaksanakandiRoyalSporthorseBali yangberlokasidi Kabupaten Badung, Provinsi Bali, dan Laboratorium Nutrisi dan Makanan ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang berlokasi di Kota Denpasar, Provinsi Bali. Pelaksanaan selamatiga bulan dimulai dari tanggal 01 Pebruari – 30 April tahun 2019.
Peubah yang diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini antara lain: Status fisiologi (respirasi, pulsus, suhu tubuh), frekuensi pemberian dan jenis pakan, konsumsi rumput dan konsentrat harian, serta pemberian protein kasar harian.
Teknik pengumpulan dan analisis data
Data penelitian yang dikumpulkan berupa data primer meliputi observasi lapangan, pengukuran langsung, wawancara, dokumentasi dan hasil laboratorium. Data diolah menggunakan uji independent sample T Test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Status fisiologi
Tabel 1. Perbedaan status fisiologi kelompok kuda lokal dan impor
Fisiologi Waktu Lokal Impor P1
Respirasi |
Pagi |
28 |
39 |
0,00c |
(RR) per |
Malam P1 |
32 |
44 |
0,02b |
menit |
0,02b |
0,28a | ||
Pulsus |
Pagi |
32 |
35 |
0,13a |
(HR)/(N) |
Malam P1 |
38 |
38 |
0,79a |
per menit |
0,00c |
0,06a | ||
Pagi |
36,8 |
37 |
0,18a | |
Suhu tubuh | ||||
(oC) |
Malam |
36,9 |
37,2 |
0,08a |
P1 |
0,63a |
0,25a |
Keterangan: a. Tidak berbeda nyata (P>0,05); b. Berbeda nyata (P<0,05); c. Sangat berbeda nyata (P<0,01); 1. Probabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju respirasi pada kelompok kuda lokal adalah nyata lebih rendah dibandingkan dengan laju respirasi pada kelompok kuda impor baik pada pagi maupun malam hari. Laju respirasi kuda lokal adalah 28 kali per menit dan 32 kali per menit, sementara kuda impor adalah 39 kali per menit dan 44 kali per menit untuk pagi dan malam secara berurutan. Kecepatan pulsus maupun suhu tubuh kuda impor cenderung lebih tinggi namun tidak berbeda nyata.Perbedaan status fisiologi kuda lokal dan impor pada pagi dan malam hari disebabkan oleh suhu lingkungan, serta bobot badan yang berbeda.
Status fisiologi kuda meningkatpada malam hari disebabkan rataan suhu lingkungan pada malam hari 27oC lebih tinggi daripada 25oCpada pagi hari. Hal ini sejalan oleh pernyataan Broucek et al. (2006) yang menyatakan bahwa suhu udara yang tinggi dapat meningkatkan jumlah laju respirasi, frekuensi pulsus, dan suhu tubuh pada kuda, selain panas yang berasal dari proses metabolisme pakan. Hal ini mengakibatkan kuda melepas panas dalam tubuhnya dengan
mempercepat repirasinya.Selain itu rataan perbedaan bobot badan yaitu, 346 kg - 519 kg pada kuda lokal lebih rendah daripada 519 kg pada kuda impor menjadi faktor adanya perbedaan status fisilogi pada kedua kelompok kuda. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Swenson (1970) yang menyatakan bahwa bobot tubuh ternak mempengaruhi status fisiloginya.
Tata laksana pemberian pakan
Tabel 2. Rataan konsumsi pakan harian (kg) individual kuda lokal dan impor
Ekor/hari BB metabolik/ekor/hari
Kelompok
Rumput Konsentrat Rumput Konsentrat
(kg) (kg) (kg) (kg)
Lokal 22,30 3,92 0,28a 0,05b
Impor 23,78 9,62 0,22b 0,09a
Keterangan: Superskrip dengan notasi abjad yang berbeda dalam satu kolom menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata pada level (P<0,01)
Konsumsi rumput per bobot badan metabolik kuda lokal 0,28 kg adalah nyata sangat tinggi daripada 0,22 kg pada kuda impor. Namun, konsumsi konsentrat per bobot badan metabolik kuda lokal 0,05 kg adalah nyata sangat rendah daripada 0,09 kg pada kuda impor.
Pakan harian yang diberikan terdiri dari hijauan dan konsentrat. Berat hijauan yang diberikan setiap harinya adalah 16 sampai 24 kg untuk kelompok kuda lokal dan 24 kg untuk kelompok kuda impor. Pakan hijauan yaitu rumput lapangan yang terdiri dari: Rumput Brachiaria decumben, rumput odot (Pennisetum purpureum cv.Mott), eceng gondok, daun talas, rumput benggala (Panicum maximum), rumput brachiaria (Bhachria brizantha), rumput Brachiaria ruziziensis, rumput setaria (Setaria splendida), rumput kalonjono (Panicum muticum) dan jerami padi (Oryza sativa).
Bahan pakan untuk penyusun konsentrat terdiri dari 16 bahan yang berbeda, terdapat perbedaan komponen penyusun bahan konsentrat dikarenakan adanya kebutuhan khusus untuk beberapa kuda, baik pada kuda lokal maupun kuda impor. Bahan pakan penyusun konsentrat yaitu: Polar/bran, pelet S-200, pelet S-250, biji gabah, flexseed, electrolite, jamu, garam, soybean oil dan calcium powder. Beberapa kuda diberikan pakan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan keingin pemiliknya seperti hoof powder, cosequin, mag-e, sandxpell, kacang hijau, dan coconut oil. Komposisi dan takaran pakan yang berbeda dikarenakan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap kuda berbeda-beda, baik pada kuda lokal maupun kuda impor.
Perbedaan ini dikarenakan kuda memerlukan nutrisi yang disesuaikan dengan bobot tubuh dan aktivitas kuda dalam satu hari (NRC, 2007) serta kebutuhan khususkuda.
Tabel 3. Perbedaan pemberian protein kasar (g) harian di Royal Sporthorse Bali dengan anjuran NRC (2007) pada kelompok kuda lokal dan impor
Standar |
Kelompok 1 Lokal Impor |
Royal Sporthorse Bali |
1680,50a 2426,61a 2719,8b c |
NRC 2007 |
360a 360a 0,00 792b |
Keterangan: a. Untuk kuda dengan bobot badan < 550 kg; b. > 550 kg; c. (P<0,01).
1. Probabilitas
Takaran pakan yang berbeda dikarenakan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap kuda berbeda-beda, baik pada kuda lokal maupun kuda impor.Perbedaan ini dikarenakan kuda memerlukan nutrisi yang disesuaikan dengan bobot tubuh dan aktivitas kuda dalam satu hari (NRC, 2007) serta kebutuhan khususkuda. Selain itu, daerah tropis mempangaruhi kualitas pakan yang diberikan pada ternak, hal ini sejalan dengan pernyataan dari Arunee (2015) Pada iklim tropis cuaca cenderung sering berubah tidak beraturan, hal ini membuat kualitas pakan tidak sebaik di daerah sub tropis Ini berpengaruh pada fisiologi ternak yang hidup pada daerah tropis.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Terdapat perbedaan status fisiologi respirasi pada kelompok kuda lokal dan impor.Namun, tidak terdapat perbedaan pada frekuensi pulsus dan suhu tubuh. Pada konsumsi pakan, terdapat perbedaan konsumsi rumput dan konsentrat per bobot badan metabolik di antara kedua kelompok kuda tersebut.Pemberian protein kasar dari pakan harian yang diberikan pada kedua kelompok kuda olehRoyal Sporthorse Bali adalah nyata lebih tinggi dibandingkan dengan anjuran National Research Council pada tahun 2007.
Saran
Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai respon fisiologi sebelum dan sesudah kuda beraktivitas serta konsumsi nutrisi pakan bagi kuda atlet.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S (K) dan Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana Bapak Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, MS atas pelayanan administrasi dan fasilitas Pendidikan yang diberikan kepada penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Peternakan, Universitas Udayana. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Mrs. Ester Reijnen dan Mr. Andre yang telah memberikan izin tempat beserta kuda-kudanya sebagai objek penelitian penulis, serta kepada teman-teman staf Royal Sporthorse Bali yang sudah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M. R., B. K. Sri., dan A. Y. An. 2016. Kajian Status Faali Kuda Polo Sebelum dan Sesudah Dilatih di Nustantara Polo Club. Universitas Padjajaran, Jatinangor.
Arunee. 2015. International Seminar and Summer School of Tropical Farming. Departement of Agrotechnology. Faculty of Agriculture. Muhammadiyah University of Yogyakarta.Yogyakarta.
BPS.Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2018. Populasi Kuda Menurut Provonsi 2009-2018. Jakarta Pusat: Badan Pusat Statistik.
https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/12/18/1028/populasi-kuda-menurut-provinsi-2009-2018.html (Diunduh pada 24 Januari2019).
Broucek,J., S. Mihina,S. Ryba, P. Tongel, P. Kisac, M. Uhrinca, and A. Hanus.2006. Effectsof high air temperatures on milk efficience dairy cows. Anim Sci 3:93-101.
Ditjenpkh. 2015. Seni Pemberian Pakan Kuda. Jakarta
Selatan.http://ditjenpkh.pertanian.go.id/seni-pemberian-pakan-kuda. (Diakses 26
September 2018).
Guay, K. A., H. A. Brady, V. G. Allen, K. R. Pond, D. B. Wester, L. A. Janecka and N. L. Heninger. 2002. Matua bromegrass hay formares in gestation and lactation. J.Anim. Sci. 80: 2960 – 2966.
NRC.National Research Council. 2007. Nutrient Requirements of Horses: Sixth Revised Edition. Washington, D.C.
Swenson, M. J. 1970. Dukes’ Physiology of Domestic Animals. Eight Edition. Comstock Publshing Associates.A Division of Cornell University Press.Ithaca London. 305: 11211122
Aushafat, N M. et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 3 Th. 2019:1018 – 1024
Page 1024
Discussion and feedback