REVENUE ANALYSIS OF BOAR’S SPERM AT BATURITI ARTIFICIAL INSEMINATION CENTER
on
e-journal
FAPET UNUD
e-Journal
Peternakan Tropika
Journal of Tropical Animal Science email: [email protected]
Submitted Date: Jaruary 10, 2019 Accepted Date: February 27, 2019
Editor-Reviewer Article;: A.A.Pt. Putra Wibawa & IWayan Wirawan
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PRODUKSI SEMEN BABI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI INSEMINASI BUATAN DAERAH BATURITI
Utama, I. K. B. A., N. L.G. Sumardani., N. P. Mariani
PS. Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana Denpasar E-mail: [email protected] - Telp: 085737701101
ABSTRAK
Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti merupakan salah satu balai yang memproduksi semen babi yang sangat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Usaha ini memiliki peluang yang sangat bagus, banyak masyarakat lokal membeli semen babi yang dipergunakan untuk Isememinasi Buatan (IB). Namun, selama berjalannya usaha ini Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti belum melakukan perhitungan analisis pendapatan. Sehingga tidak diketahui perhitungan keuntungan yang didapatkan setiap bulannya. Maka diperlukan analisis pendapatan usaha agar dapat melihat layak atau tidak layaknya usaha semen babi ini dijalankan. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan menganilisis aspek non finansial dan aspek finansial. Aspek non finansial terdiri dari aspek pasar dan aspek lingkungan. Sementara analisis aspek finansial yang dilakukan meliputi perhitungan laba dan R/C ratio. Hasil dari analisis kelayakan usaha semen babi ini menghasilkan bahwa usaha Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti mengalami kerugian dan tidak layak untuk dijalankan dengan tingkat kerugian sebesar Rp -3.809.700 dan R/C ratio sebesar 0,623, dikarenakan harga pakan yang mahal dan harga jual semen yang sangat murah, sehingga perlu disarankan untuk meningkatkan harga jual dari semen babi.
Kata kunci: babi, semen babi, unit pelaksana teknis, analisis kelayakan
REVENUE ANALYSIS OF BOAR’S SPERM AT BATURITI
ARTIFICIAL INSEMINATION CENTER
ABSTRACT
Baturiti Artificial Insemination Center is one of the centers that produce boar sperm which is very beneficial for the wider community. This business has a very good opportunity, many local people buy boar sperm that is used for Artificial Isememination (B). However, during the course of this business the Baturiti Artificial Insemination Center has not yet made an income analysis calculation. So there is no known profit calculation obtained every month. Then an analysis of business income is needed so that it can be seen as feasible or not feasible to run this boar sperm business. Business feasibility analysis is carried out by analyzing non-financial aspects and financial aspects. Non-financial aspects consist of market aspects and environmental aspects. While the analysis of financial aspects carried out includes calculation of profit and RC ratio. The results of the feasibility analysis of the boar sperm business resulted in the loss of losses from the Baturiti Artificial Insemination Center with a loss of Rp -3,809,700 and RC ratio of 0.623, due to expensive feed prices and selling prices very cheap semen, so it needs to be suggested to increase the selling price of boar sperm.
Keywords: pork, boar sperm, technical implementation, feasibility analysis
PENDAHULUAN
Kebutuhan bahan pangan asal hewani semakin meningkat seperti daging untuk keperluan konsumen, maka diperlukan adanya upaya peningkatan produksi dan produktivitas ternak antara lain ternak babi. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas ternak babi adalah mutu genetis dari semen ternak. Oleh karena itu perbaikan mutu genetik harus mendapat perhatian dan menjadi program kegiatan peternakan babi. Inseminasi Buatan (IB) merupakan salah satu yang efektif dan efisien untuk perbaikan mutu genetik ternak dengan menggunakan semen babi
Keterbatasan modal yang dimiliki peternak mengakibatkan mereka membatasi jumlah ternak yang dipelihara dan penggunaan faktor input sehingga akan berdampak pada tingkat keuntungan yang relatif kecil. Menurut Sihombing (2010), biaya produksi terbesar dalam usaha ternak babi ialah biaya makanan mencapai 65-80 persen dari total biaya produksi. Sementara pada kenyataannya akhir - akhir ini harga bahan pakan ternak mengalami peningkatan. Adanya kenaikan biaya produksi tanpa diikuti dengan keuntungan merupakan masalah bagi peternak karena biaya produksi merupakan faktor penentu dalam usaha peternakan. Perubahan harga faktor produksi tentunya akan berdampak pada perubahan keuntungan yang diterima. Dalam setiap usaha peternakan selalu mengharapkan keuntungan sebab keberhasilan usaha peternakan banyak tergantung dari keuntungan yang diperoleh peternak. Terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam beternak babi, selain sebagai sumber protein juga dapat memberikan sumbangan yang besar bagi peningkatan pendapatan keluarga peternak
Upaya peningkatan keuntungan membutuhkan perhitungan penggunaan biaya faktor produksi dalam usaha ternak babi. Khususnya usaha produksi semen babi pada Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti sudah cukup lama beroperasi sehingga diperlukan suatu kajian analisis penggunaan biaya produksi sebagai faktor input dalam hubungannya dengan perolehan keuntungan. Permasalahannya apakah penggunaan biaya dalam usaha produksi semen babi sudah efisien sehingga memberikan keuntungan yang signifikan dan apakah usaha produksi semen babi pada Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Provinsi sudah mencapai titik impas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berapa besar biaya produksi dan keuntungan serta titik impas usaha produksi semen babi pada Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti.
METODE PELAKSANAAN
Tempat dan Waktu Kegiatan
Praktek Kerja Mahasiswa (PKM) dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti, berada di Jalan Raya Bedugul, Banjar Pengembungan, Desa Baturiti, Kecamatan Baturuti, Kabupaten Tabanan. Kegiatan PKM dilaksanakan selama delapan minggu yaitu mulai tanggal 1 Oktober hingga 26 November 2018.
Prosedur Pelaksanaan
Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan studi kasus (Arikunto, 2002; Daniel, 2001; Singarimbun dan Effendi, 2009). Pada pencarian data mengenai analisis finansial yang akan dijadikan laporan, dilaksanakan dengan melaksanakan observasi langsung
dan melaksanakan wawancara langsung kepada staff serta turut terjun langsung dalam seluruh kegiatan yang ada di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti. Prosedur kerja yang dilaksanakan untuk mendukung data yang ingin diperoleh yaitu data finansial perusahaan Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti.
Pengambilan data
Adapun metode pengambilan data dilakukan dengan cara observasi yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas perusahaan Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti; serta wawancara terstruktur yaitu dengan melakukan wawancara secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.
Jenis Data
Dalam praktek kerja ini data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif meliputi skala usaha Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti yang meliputi jumlah populasi kuda yang dipelihara; Penerimaan yang diperoleh dari kegiatan penjualan semen babi; Biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha seperti biaya operasional. Sedangkan data kualitatif adalah yang meliputi aspek teknis produksi seperti jenis pakan yang digunakan, jenis obat-obatan, metode penampungan semen segar, dan bahan produksi pada laboratorium.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum perusahaan
Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang pembibitan ternak. Tempat ini berada di perbukitan yang terletak di Bedugul. Lokasi yang berada di daerah perbukitan menimbulkan suasana nyaman, terbuka dan segar saat berkujung ke perusahaan ini. Pelayanan terbaik akan selalu diberikan kepada pengunjung oleh perusahaan ini. Pengunjung akan merasa disambut dan merasa nyaman layaknya berada di rumah. Karena tujuan dari perusahaan ini adalah mengahadirkan suasana akrab dan nyaman kepada setiap orang yang sedang berkunjung ke perusahaan ini.
Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti menawarkan pelatihan Inseminasi Buatan profesional yang dikombinasikan dengan kesenangan (hobby) dan yang utama adalah kesejahteraan babi. Babi yang dipelihara selalu mendapatkan perlakuan dan sangat menjunjung tinggi kesejahteraan hewan. Babi yang dipelihara tidak hanya diam di dalam kandang, namun setiap harinya akan dikeluarkan bergantian ke dalam paddock (lapangan luas) untuk memberikan kesempatan untuk exercise.
Tabel 4.1 Biaya Variabel
Komponen Biaya |
Kebutuhan fisik/ bulan |
Satuan |
Nilai Satuan (Rp) |
Nilai Total (Rp) |
Pakan Konsentrat babi |
467 |
Kg |
11.800 |
5.510.000 |
Mineral |
25 |
Kg |
7.600 |
212.800 |
Vitamin |
3 |
Botol |
102.000 |
306.000 |
Obat-obatan |
1 |
Botol |
180.800 |
180.800 |
Bahan proses | ||||
Pelarut (BTS 50 g untuk |
2 |
Bks |
250.000 |
500.000 |
1000ml) | ||||
Semen tube |
485 |
Dosis |
2.100 |
1.018.500 |
Aquabidest |
24 |
Ltr |
10 |
240.000 |
Bahan Habis Pakai | ||||
Kasa/penyaringan |
6 |
Gulung |
1.000 |
6.000 |
Cover glass |
1 |
Kotak |
50.000 |
50.000 |
Obyek glass |
3 |
Kotak |
200.000 |
600.000 |
Kertas lebel |
6 |
Bks |
15.000 |
90.000 |
Tinta printer |
0.25 |
Box |
150.000 |
37.500 |
Tisu |
5 |
Gulung |
2.500 |
12.500 |
Aluminium foil |
0.2 |
Gulung |
150.000 |
30.000 |
Pipet plastik |
8 |
Pcs |
3.750 |
30.000 |
Lap kain |
1 |
Pcs |
5.000 |
5.000 |
Biaya oprasional produksi |
485 |
Dosis |
1.000 |
485.000 |
Biaya perawatan | ||||
Perawatan kandang |
1 |
Bulan |
200.000 |
200.000 |
Perawatan alat kebersihan |
1 |
Bulan |
200.000 |
200.000 |
Perawatan alat lab |
1 |
Bulan |
200.000 |
200.000 |
Listrik |
1 |
Bulan |
200.000 |
200.000 |
Aspek Pasar
Segmentasi pasar yang diterapkan oleh usaha Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti adalah konsumen individu memiliki keterampilan iseminasi buatan (IB). Sementara pemasaran yang dilakukan dalam usaha/perusahaan ini adalah berupa promosi. Promosi yang dilakukan usaha ini dengan cara yaitu secara offline karena seringkali kekurangan semen babi.
Aspek Lingkungan
Pengelolaan usaha/perusahaan babi ini sama sekali tidak mencemari lingkungan, limbah dari usaha ini sebagian besar berupa kotoran babi. Proses penanganan yang dilakukan usaha/perusahaan ini agar tidak mencemari lingkungan adalah dengan mengumpulkan kotoran babi pagi hari maupun siang hari, kemudian dibuang ke pembuangan atau diberikan kepada masyarakat yang ingin menggunakan untuk dijadikan pupuk.
Analisis Finansial
Suatu perusahaan perlu melakukan analisis finansial dari usahanya untuk mengetahui seberapa besar keuntungan dan kelayakan ekonomi perusahaan tersebut. Untuk melakukan analisis finansial ini diperlukan informasi perhitungan biaya, baik biaya variabel maupun biaya tetap dan total penerimaan yang diperoleh suatu usaha. Biaya variabel yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai dengan volume kegiatan suatu perusahaan tersebut. Biaya variabel dapat berubah ketika perusahaan mengalami peningkatan maupun penurunan jumlah produksi.
Biaya variabel di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti dapat dilihat pada tabel 4.1 Sedangkan proyeksi rugi laba yaitu biaya yang diperoleh oleh suatu perusahaan di kurangi dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Proyeksi laba rugi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti dapat dilihat pada tabel 4.2
Beberapa analisis usaha yang dilakukan pada suatu usaha produksi semen cair babi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti adalah , Revenue cost ratio (R/C) , BEP (unit) dan BEP (rupiah).
Tabel 4.2 Proyeksi laba rugi
Uraian |
Jumlah (Rp) |
Biaya tetap | |
Pelarut (BTS 50 gr untuk 1 ltr) |
500.000 |
Semen bube |
1.018.500 |
Aquabidest |
240.000 |
Kasa/ penyaringan |
6.000 |
Cover glass |
50.000 |
Obyek glass |
600.000 |
Kertas label |
90.000 |
Tinta printer |
37.500 |
Tisu |
12.500 |
Aluminium foil |
30.000 |
Pipet plastik semen |
30.000 |
Lap kain |
5.000 |
Perawatan kandang |
200.000 |
Perawatan alat kebersihan kandnag |
200.000 |
Perawatan alat laboratorium |
200.000 |
Total biaya tetap |
3.219.500 |
Biaya tidak tetap | |
Pakan konsentrat |
5.510.600 |
Mineral |
212.800 |
Vitamin |
306.000 |
Obat-obatan |
180.800 |
Biaya oprasional produksi |
485.000 |
Listrik |
200.000 |
Total biaya tidak tetap |
6.892.200 |
Biaya produksi (biaya tetap + biaya tidak tetap) |
10.117.700 |
Penerimaan |
6.305.000 |
Kerugian |
-3.809.700 |
Adapun perhitungan biaya produksi yag dikeluarkan dan total penerimaan dari suatu usaha produksi semen babi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Baturiti selama satu periode (satu bulan) adalah sebagai berikut:
Jika per 1 dosis semen babi dijual dengan harga Rp 13.000 maka didapat hasil perhitungan sebagai berikut :
TT 1 1 BP _ 10.117.700 _ o∩qcc
Harga pokok =
Total penerimaan semen babi yang dijual dengan harga Rp 13.000/dosis
485 x Rp 13.000 = Rp 6.305.000
Keuntungan |
= Pendapatan – Total biaya produksi = Rp 6.305.000 – 10.117.700 = Rp – 3.809.700 pendapatan 6.305.000 |
R/C |
= Pengeluaran 10.117.700 |
BEP (unit) |
Biavatetap(FC) 3.219.000 3 219.000 4λλ oλ .x = P-VC (unit) 13.000-20.855 -7.855 |
FC 3.219.500
BEP Rupiah =
TotalPenerimaan 6.305.000
Solusi yang disarankan jika per 1 dosis semen babi dijual dengan harga Rp 22.000 maka didapat hasil perhitungan:
BP 10.117.700
-
■ Harga pokok = — —---~---— Ξl√ ? ? ?
-
■ Total penerimaan semen babi babi yang dijual dengan harga Rp 22.000/dosis 485 x Rp 22.000 = Rp 10.670.000
-
■ Keuntungan = Pendapatan - Total biaya produksi
= Rp 10.670.000 – 10.117.700
= Rp 552.300
R/C |
pendapatan 10.670.000 = Pengeluaran 10.117.700 |
■ |
BEP (unit) |
Biaya tetap (FC) = |
3219.000 3219.000 . =------------=--------= 2.811.3 unit 22.000-20.855 1.145 |
BEP Rupiah |
FC |
3.219.500 _ π on^fnn | |
■ |
= TotalPenerimaan ' 10.670.000 |
Keterangan:
■ Fixed Cost (FC) = Biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha tidak sedang berproduksi
■ Variable Cost (VC) = Biaya yang jumlah meningkat sejalan peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu listrik, bahan bakar, dll.
■ P = Harga jual barang atau jasa per unit yang dihasilkan.
Bedasarkan analisis ekonomi yang telah dilakukan dengan harga jual Rp 13.000/dosis , produksi semen cair babi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Bali mengalami kerugian sebesar Rp 3.809.700/bulan, selama satu kali periode produksi dengan
kerugian per dosis Rp 13.000 - Rp 20.855 = Rp -7.855. Nilai R/C ratio yang diperoleh sebesar 0.623. Oleh karena nilai R/C ratio < 1 sehingga usaha semen cair tersebut tidak layak untuk dijalankan dan BEP tidak tercapai.
Aritonang (2010) menyatakan bahwa biaya pakan mempunyai persentase terbesar dari keseluruhan biaya produksi yaitu 60-80%. Untuk mencapai keuntungan perlu adanya penaikan harga jual per 1 dosis agar BEP dapat tercapai sehingga usaha semen babi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Bali layak untuk dikembangkan. Misalkan dengan harga jual Rp 22.000/dosis produksi semen babi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Bali diperoleh keuntungan sebesar Rp 552.300/bulan, selama satu kali periode produksi dengan keuntungan per dosis Rp 22.000 - Rp 20.855 = Rp 1.145 Nilai R/C ratio yang diperoleh sebesar 1,05. berarti setiap Rp 1,- yang dikeluarkan akan memberikan penerimaan sebesar Rp 1,05,- pada usaha semen babi di Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Bali. Oleh karena nilai R/C ratio > 1 sehingga usaha semen cair tersebut layak untuk dijalankan jadi, BEP tercapai ketika penjualan mencapai 2.811 unit (dosis) atau penjualan mencapai nilai Rp 8.047.500/bulan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Unit Pelaksana Teknis Balai Inseminasi Buatan Daerah Bali mengalami kerugian sebesar Rp 3.809.700/bulan, selama satu kali periode produksi dengan kerugian per dosis Rp 13.000 - Rp 20.855 = Rp -7.855. Nilai R/C ratio yang diperoleh sebesar 0,623. Oleh karena nilai R/C ratio < 1 sehingga usaha semen cair tersebut tidak layak untuk dijalankan dan BEP tidak tercapai.
SARAN
Perlu meningkatkan harga jual semen babi cair agar mendapatkan nilai R/C ratio > 1 sehingga usaha semen cair tersebut layak untuk dijalankan dan BEP dapat tercapai. Memperketat biosecurity guna sterilisasi alat dan lingkunga agar tetap terjaga sehingga dapat menghasilkan semen yang berkualitas guna memperbanyak jumlah produksi semen cair babi tersebut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucpkan terimakasih kepada pimpinan UPT BIBD Baturiti atas kesedianya memberikan tempat untuk pelaksanaan Praktek Kerja Mahasiswa. Ucapan trimaksih juga disampaikan kepada staf UPT BIBD Baturiti. Selanjutnya, Bapak/Ibu Dosen Fakultas Peternakan Universitas Udanaya yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penulisan jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. BinaAksara.
Yogyakarta.
Aritonang. 2010. Analisis Biaya dan Keuntungan Usaha Peternakan Babi Rakyat Desa Cigugur. Kabupaten Kuningan Jawa Barat Universitas Padjadjaran
Daniel M. 2001. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Umi Aksara.
Santa N. 2012. Analisis Pendapatan Usahatani Ternak Babi di Kabupaten Minahasa. Jurnal Agropem, Volume 1 No. 1, Januari 2012. Manado.
Sihombing, D.T.H. 2010. Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Singarimbun, M dan Effendi Sofian. 2009. Metode Penelitian Survey. Edisi Revisi. LP3ES, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta.
Utama et al, Peternakan Tropika Vol. 7 No. 1 Th. 2019: 198 - 206
Page 206
Discussion and feedback