Pengaruh Pelatihan Bahasa Inggris Terhadap Kemampuan Komuniaksi Siswa Siswi di SD N 4 Tuban
on

HUMANIS
Journal of Arts and Humanities
p-ISSN: 2528-5076, e-ISSN: 2302-920X
Terakreditasi Sinta-4, SK No: 23/E/KPT/2019
Vol 26.2 Mei 2022: 255-260
Pengaruh Pelatihan Bahasa Inggris Terhadap Kemampuan Komuniaksi Siswa Siswi di SD N 4 Tuban
I Wayan Mulyawan, I Komang Sumaryana Putra, Sang Ayu Isnu Maharani, Ni Ketut Sri Rahayuni
Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Indonesia
Email koresponding: wayan_mulyawan@unud.ac.id
Info Artikel
Masuk: 10 Januari 2022
Revisi: 5 April 2022
Diterima: 10 Mei 2022
Keywords: English Language
Training; Students; SD 4 Tuban
Kata kunci:
pelatihan bahasa Inggris;
siswa siswi; SD 4 Tuban
Corresponding Author:
I Wayan Mulyawan, email:
DOI:
https://doi.org/10.24843/JH.20
22.v26.i02.p 10
Abstract
English Language Training for Students at SD 4 Tuban is one of the studies with the aim of improving students' abilities and competencies. It is one of the public elementary schools located in Kuta District, Tuban Village, Badung Regency. As one of the outstanding public elementary schools, it always maintains its good name and achievements through the performance of the teachers and their students. English as one of the compulsory subjects in addition to Balinese and Indonesian, is something that must be mastered by students considering that Badung Regency is one of the regencies that is famous for its tourism. The results of the study show that the use of the direct method, with game techniques and practice in pairs really helps improve students' creativity in communicating using English. Through this activity the students get a good learning experience, increase their confidence, and also improve their speaking and listening skills.
Abstrak
Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Siswa Siswi di SD 4 Tuban merupakan salah satu studi pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kemampuan serta kompetensi peserta didik. Sekolah Dasar (SD) ini merupakan salah satu SD Negeri yang terletak di Kecamatan Kuta, Kelurahan Tuban, Kabupaten Badung. Sebagai salah satu SD Negeri yang berprestasi tentunya SD ini senantiasa menjaga nama baik dan prestasi melalui performa para guru dan prestasi siswa siswinya. Bahasa Inggris sebagai salah satu mata ajar wajib selain bahasa Bali dan bahasa Indonesia, merupakan sesuatu yang wajib dikuasai oleh para siswa mengingat kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten yang terkenal karena pariwisatanya. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan direct method (metode langsung), dengan teknik permainan dan berlatih berpasangan sangat membantu meningkatkan kreatifitas siswa dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Melalui kegiatan ini para siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baik, meningkatkan kepercayaan diri dan juga meningkatkan ketrampilan berbicara dan mendengarkan.
PENDAHULUAN
Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten dari delapan Kabupaten yang ada di Bali. Kabupaten ini merupakan kabupaten yang dikenal memiliki berbagai tujuan destinasi wisata yang menarik minat wisatawan domestik maupun luar negeri. Sebagai salah satu Kabupaten yang maju dengan pariwisatanya, kemampuan berbahasa Inggris masyarakatnya merupakan keniscayaan. Kebutuhan masyarakat untuk menguasai bahasa Inggris merupakan hal yang didukung tidak saja oleh pemerintah daerahnya tetapi juga berbagai lapisan masyarakat, termasuk juga sekolah.
Sekolah-sekolah di Bali, di Kabupaten Badung khususnya baik negeri maupun swasta memberikan pelajaran bahasa Inggris sebagai pelajaran bahasa asing selain bahasa Bali (bahasa ibu) dan bahasa Indonesia (bahasa nasional). Hal ini berangkat dari anggapan bahwa semakin dini anak belajar bahasa Inggris, semakin mudah anak menguasai bahasa asing tersebut. Tidak sedikit sekolah swasta yang menerapkan pembelajaran bahasa Inggris dari tingkat toddler. Untuk itu peran guru khususnya guru bahasa Inggris amatlah penting untuk membuat para siswa mau tertarik dan belajar bahasa Inggris. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Suyanto yaitu faktor yang menentukan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar adalah guru (Suyanto, 2007:12) karena guru bahasa Inggris adalah orang yang pertama kali mengenalkan kepada anak bahwa ada bahasa lain selain bahasa ibu dan bahasa Indonesia.
Salah satu sekolah negeri yang menerapkan pembelajaran bahasa Inggris dan memiliki prestasi yang baik di Kabupaten Badung adalah SD Negeri 4 Tuban, yang berada dekat dengan bandar udara Ngurah Rai. Sekolah ini sarat prestasi; tidak saja prestasi akademis
tetapi juga non akademis. SD 4 Tuban digunakan sebagai sekolah percontohan full day school untuk tahun ajaran 20172018 karena prestasinya. Di tahun yang sama sekolah ini juga memenangkan lomba adi wiyata.
Semangat sekolah ini untuk mengajarkan anak didiknya menguasai bahasa Inggris sepenuhnya didukung oleh Kepala Sekolah dan juga para guru. Paguyuban orang tua murid bahkan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tambahan bahasa Inggris untuk mengakselerasi kemampuan
bahasa Inggris siswa.
Gambar 1. Peserta Didik SD N 4 Tuban
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung pengaruh tambahan praktek langsung berbahasa Inggris bagi para siswa. Dalam pelatihan ini para siswa mendapatkan pembelajaran dan interaksi yang baik melalui bimbingan langsung para instruktur dari Universitas Udayana. Lebih lanjut, kegiatan ini bertujuan untuk melatih siswa untuk lebih tertarik belajar bahasa Inggris, lebih berani dan percaya diri.
Pelatihan ini akan menyasar kelompok siswa kelas 4, 5 dan 6 SD (Gambar 1) karena pemahaman mereka sudah lebih baik dibandingkan kelompok kelas 1, 2 dan 3. Selain itu, pada kelompok umur ini biasanya ada berbagai lomba yang bisa diikuti siswa. Dengan diadakannya kegiatan pelatihan bisa menjadi wadah untuk kerjasama lebih lanjut antara pihak universitas dan sekolah demi kemajuan pendidikan
khususnya kemampuan berbahasa Inggris para siswa SD di SD Negeri 4 Tuban. Berdasarkan uraian diatas, paper ini bertujuan untuk mengetahui dan melatih ketrampilan berbahasa Inggris para siswa.
METODE DAN TEORI
Studi ini merupakan studi praktek pelatihan dan pembelajaran Bahasa Inggris di SD N 4 Tuban yang mengimplementasikan metode observasi langsung (direct observation method). Studi ini dilakukan sebagai salah satu wahana implementasi kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan dan pengajaran Bahasa Inggris. Studi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan real practice (pelatihan langsung) bagi peserta didik untuk mengetahui kemampuan dasar mereka dalam berkomunikasi
menggunakan Bahasa Inggris. Studi ini didahuki dengan studi kelayakan melalui pengkajian kurikulum pembelajaran yang dilakukan di SD N 4 Tuban. Setelah itu dilanjutkan dengan assessment kebutuhan dan kemampuan awal peserta didik atas pembelajaran Bahasa Inggris. Setelah studi kelayakan ini, dilanjutkan dengan penyusunan satuan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Berdasarkan hal ini, studi dilakukan dengan cara memberikan pelatihan kepada para siswa dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan direct method (metode langsung), dengan teknik permainan dan berlatih berpasangan untuk lebih meningkatkan kreatifitas siswa. Melalui kegiatan ini diharapkan nantinya para peserta didik akan mendapatkan pengalaman belajar yang baik, meningkatkan kepercayaan diri dan juga meningkatkan ketrampilan berbicara dan mendengarkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi ini merupakan salah satu bentuk implementasi kegiatan Tri Darma
Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh Dosen sebagai bentuk sumbangsih dan pengejawantahan ilmu di masyarakat. Pada kesempatan kali ini kegiatan pelatihan Bahasa Inggris diberikan kepada para siswa-siswi di SD Negeri 4 Tuban. Pelatihan bahasa Inggris bertujuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman khusunya real practice dalam menggunakan Bahasa Inggris bagi para generasi muda di salah satu sekolah dasar negeri yang memiliki reputasi baik di wilayahnya. Kegiatan Pelatihan Bahasa Inggris dilaksanakan pada tanggal 6-8 Mei 2019.
Gambar 2. Acara Pembukaan Kegiatan Pelatihan
Dilaksanakannya kegiatan ini diawal bulan oleh karena pertimbangan akan diadakannya ujian akhir bagi para siswa di minggu ke-3 dan ke-4 bulan Mei ini. Selain itu bulan Juni dan Juli biasanya merupakan libur Panjang semester sehingga melalui pertimbangan dan diskusi dengan pihak sekolah maka disetujuilah awal bulan Mei untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ini. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ibu Kepala Sekolah dan dihadiri oleh semua tim instruktur pelatihan (Gambar 2.)
Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari yaitu, 6-8 Mei 2019. Kegiatan berfokus pada kemampuan berbicara (speaking skills). Hari pertama diisi dengan pemaparan materi oleh Sang Ayu Isnu Maharani, S.S, M.Hum beserta I Wayan Mulyawan, S.S., M.Hum (Gambar 3.) mengenai keterampilan berbicara bahasa
Inggris melalui bercerita (story telling). Kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab, permainan kata dan praktek untuk menceritakan penggalan cerita yang dilatih. Tanya jawab mencakup pertanyaan seputar materi yang diberikan, permainan kata terlihat melalui permainan mengingat kosa kata terhadap materi yang dipelajari dan praktek bercerita adalah menceritakan the story of Kala Rau.
Gambar 3. Pelatihan Story Telling
Materi hari ke-2 disampaikan oleh I Komang Sumaryana Putra, S.S., M.Hum bersama dengan I Gusti Ngurah Parthama S.S., M.Hum (Gambar 4), juga mengenai ketrampilan berbicara (speaking skill) yaitu bagaimana cara berpidato yang baik.
Gambar 4. Pelatihan Berpidato
Materi disampaikan dengan riang karena diselingi dengan kegiatan bernyanyi bersama dalam bahasa Inggris. Penyampaian materi juga dilanjutkan dengan tanya jawab, dan memberikan waktu praktek bagi para siswa untuk menyampaikan pidato bergiliran. Kedua
instruktur saling melengkapi; Bapak Komang membawakan materi dengan ceria dan Bapak Ngurah menuliskan cara pengucapan di papan tulis untuk kemudian dicobakan untuk melafalkan bersama-sama.
Pelatihan di hari yang ke-3 dipandu oleh Ni Ketut Sri Rahayuni, S.S., M.Hum bersama dengan Pak Guru Eka (Gambar 5) yaitu melakukan review terhadap dua materi keterampilan berbicara yang telah disampaikan pada pelatihan hari sebelumnya. Selain itu, pada hari ketiga para siswa diajak untuk mengisi kuisioner pelatihan. Adapun kegiatan mengisi kuisioner ini dilakukan dengan cara bersamaan dan isi kuisioner dibacakan oleh instruktur mengingat usia para siswa yang masih relatif muda untuk bisa mengerjakannya secara mandiri. Kegiatan ditutup dengan doa dan foto bersama. Pelatihan dibuka pada hari Senin, 6 Mei 2019 oleh yang mewakili Kepala Sekolah yaitu Bapak Eka. Beliau merupakan salah satu guru pengajar mata pelajaran bahasa Inggris di SD Negeri 4 Tuban ini. ^^^BS^^ME '. UI^=ZH^^^^^H T?»»»-
Gambar 5. Review Hasil Pelatihan
Hasil pelatihan yang dilakukan dengan menerapkan latihan berpidato (speech) dan juga bercerita (story telling) secara perlahan telah meningkatkan kemampuan berbicara siswa-siswi SD N 4 Tuban khususnya kelas 4-6. Ini dapat terlihat dari bertambahnya pembendaharaan kata yang dimiliki oleh anak-anak tersebut. Lebih lanjut, hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa keterampilan berbahasa Inggris para
siswa-siswi SD Negeri 4 Tuban ada pada tataran dasar (basic). Secara lebih mengkhusus, para siswa-siswi senior, dari kelas 4-6 memiliki keterampilan yang beragam; ada yang basic dan intermediate. Hal ini bisa terlihat pada saat praktek atau latihan yang dilakukan secara bergiliran.
Pelatihan juga menunjukkan perubahan sikap siswa-siswi. Para siswa yang tadinya terkesan pendiam, takut-takut untuk berbicara, enggan untuk berpartisipasi di kelas menjadi lebih aktif, lebih berkenginan untuk berbicara dan juga lebih aktif dalam berpartisipasi di kelas. Salah satu contoh yang terlihat pada aktivitas bercerita (story telling) adalah meningkatnya kemampuan berbicara siswa dari yang tadinya tidak mengetahui sebuah cerita rakyat kemudian mereka menjadi tahu. Dari keadaan mengetahui sebuah cerita rakyat, mereka kemudian mampu menceritakan kembali dengan kata-kata yang sederhana. Presentasi yang mereka lakukan di depan kelas tentunya terdorong dari semangat mereka untuk mempelajari bahasa Inggris dan berkeinginan untuk lebih bisa lancer berbicara dalam bahasa Inggris. Keterampilan berbicara juga terlihat dari ketepatan para siswa dalam melafalkan sebuah atau beberapa kata dalam bahasa Inggris. Dengan mengucapkannya bersama sama secara berulang, para siswa menjadi lebih tahu dan lebih bisa melafalkan dengan baik dan benar.
Selain hasil diatas, secara individual, kegiatan pelatihan ini mampu meningkatkan mental peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Mereka terlihat lebih berani dan aktif berkomunikasi di kelas seperti: berani untuk tampil ke depan secara bergiliran baik secara individu ataupun berpasangan, aktif dalam merespon pertanyaan dalam bahasa Inggris ataupun bertanya jika ada yang disampaikan oleh instruktur belum jelas. Meskipun
pelatihannya berlangsung singkat tapi pelatihan yang sudah berjalan tampaknya secara tidak langsung telah meningkatkan kepercayaan diri para siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
SIMPULAN
Kegiatan pelatihan Bahasa Inggris terhadap para peserta didik di SD N 4 Tuban, menunjukkan hasil yang sangat signifikan terhadap kemampuan
komunikasi Bahasa Inggris para peserta didik. Kemampuan ini tidak saja sebatas penambahan kosa kata, akan tetapi lebih pada perkembangan mental peserta didik khsusunya terkait dengan peningkatan rasa percaya diri mereka dalam berbahasa Inggris. Selain itu, kegiatan pelatihan ini menunjukkan peningkatan kemampuan soft skill peserta didik dalam hal kemampuan menyampaikan pendapat dan bertanya kepada para guru dan instruktur menggunakan Bahasa Inggris.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih disampaikan kepada LPPM Universitas Udayana atas Dana Kegiatan PkM yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Beathy, Ken. (2005). Read and Think: A Reading Strategies Course. Longman
Betty Schrampfer Azar, (1989).
Understanding and Using English Grammar (Second Edition), Prentice Hall Regents, New Jersey,.
DiYanni, Robert. (1994). Literature : Reading Fiction, Poetry, Drama, and the Essay, Third Edition. USA : McGraw-Hill, Inc.
Hasan, Ruqaiya. (1985). Linguistics, language and verbal art.
Victoria : Deakin University
Kennedy, X. J. (1991). Literature : an Introduction to Fiction, Poetry, and Drama, Fifth Edition. USA
Lee, Linda. (2001). Select in Reading. Oxford University Press
Michael Swan, (1980). Practical English Usage, Oxford University Press, England,.
Oxford. (1995). Advanced Learner’s Dictionary. Oxford : Oxford University Press
Raymond Murphy, (1985). English
Grammar In Use, Cambridge University Press, New York.
Discussion and feedback