PENGGUNAAN PARTIKEL NANKA DAN NANTE DALAM KOMIK HANAZAKARINO KIMITACHI E KARYA NAKAJOU HISAYA
on
1
PENGGUNAAN PARTIKEL NANKA DAN NANTE DALAM KOMIK
HANAZAKARINO KIMITACHI E KARYA NAKAJOU HISAYA
Yunita Wawondatu
Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Udayana
Abstract
Nanka & nante particles are one of toritatejoshi. Hanazakarino Kimitachi e comic is one of the Japanese literature work in which there are matters relating to Nanka and Nante particle. By using the theory of Horin, the Hanazakarino Kimitachi e comic is examined from the point of view of Japanese particles to see the meanings of nanka & nante. Methods and techniques that are used in this research are descriptive methods and interpretation technique. The results showed that based on their uses, there are seven particles structure of nanka and nante, and there are four categories of nanka and nante besed on meaning. In this case some of the data found substusional relation between nanka and nante.
Keywords: Nanka, Nante, Semantic
Salah satu contoh partikel yang terdapat dalam bahasa Jepang adalah partikel nanka dan nante. Dalam beberapa kasus, partikel nanka dan nante memiliki fungsi dan makna yang sama sehingga dalam pemakaiannya kedua partikel tersebut dapat saling menggantikan, seperti pada contoh berikut.
-
(1) Hitori de kurashiteitemo sabishiku nanka nai
‘meskipun hidup sendiri ternyata tidak kesepian’ (KDPBJ:76)
-
(2) Kekkon nante zettai shinai to itteta kanojo ga ichiban sakini kekkon shita
‘wanita yang berkata tidak akan menikah sampai kapanpun, ternyata
menikah paling awal’ (NBHB:366)
Pada data 1 & 2 tampak bahwa partikel nanka dan nante mempunyai makna yang sama yaitu ‘tidak diduga sebelumnya’, oleh karena adanya kesamaan makna tersebut maka partikel nanka pada data 1 dapat diganti dengan partikel nante, demikian pula halnya dengan data 2, partikel nante dapat juga diganti dengan
partikel nanka. Partikel dalam bahasa Jepang yang pada beberapa kasus memiliki makna yang hampir sama atau mirip tetapi dalam kasus lain makna partikel tersebut bisa sangat berbeda. Oleh karena itu sangat penting bagi pengguna bahasa Jepang untuk memahami makna partikel nanka dan nante serta bagaimana penggunaan yang tepat dalam kalimat.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
-
1. Bagaimanakah struktur partikel nanka dan nante yang terdapat dalam komik Hanazakarino Kimitachi e karya Nakajou Hisaya?
-
2. Bagaimanakah makna partikel nanka dan nante yang terdapat dalam komik Hanazakarino Kimitachi e karya Nakajou Hisaya?
-
3. Bagaimanakah hubungan substusional partikel nanka dan nante dalam komik Hanazakarino Kimitachi e karya Nakajou Hisaya?
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah pembendaharaan penelitian Sastra Jepang, khususnya dalam bidang antropologi sastra yang masih jarang digunakan. Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
-
1. Memahami struktur partikel nanka dan nante dalam komik Hanazakarino Kimitachi e karya Nakajou Hisaya.
-
2. Memahami makna partikel nanka dan nante dalam komik Hanazakarino Kimitachi e karya Nakajou Hisaya.
-
3. Memahami hubungan substusional partikel nanka dan nante dalam komik Hanazakarino Kimitachi e karya Nakajou Hisaya.
Penggunaan metode dan teknik yang tepat sangat diperlukan dalam sebuah penelitian. Metode adalah cara yang harus dilaksanakan, sedangkan teknik adalah cara melaksanakan metode (Sudaryanto, 1993:9). Dalam penelitian ini diterapkan
tiga tahapan yaitu, tahapan Metode dan Teknik Pengumpulan Data, tahapan Metode dan Teknik Analisis Data, serta tahapan Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data.
Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan yaitu metode kepustakaan, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti teks, baik lama maupun modern (Ratna, 2006:39), kemudian dilanjutkan dengan teknik catat atau tulis.
Metode penganalisisan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu metode yang dilakukan dengan cara menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai fakta-fakta yang ada (Ratna, 2006:49).
Metode penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode informal, yaitu metode yang menyajikan hasil analisis data melalui kata-kata, bukan dalam bentuk angka-angka, bagan, statistik (Ratna, 2006:50).
Horin (2010:78) menyatakan bahwa makna partikel nanka terdiri dari empat buah makna. Berdasarkan strukturnya partikel nanka terdiri atas tujuh buah struktur.
Pada komik Hanazakarino Kimitachi e terdapat tujuh struktur partikel nanka yaitu nomina + nanka, adverbia + nanka, kata sifat i & na + nanka, kata kerja + nanka, partikel kasus ni + nanka, partikel kasus to + nanka, bentuk ~ te dan ~tari + nanka. Pada komik Hanazakarino Kimitachi e terdapat juga tujuh struktur partikel nante yaitu nomina + nante, adverbia + nante, kata sifat i & na + nante, kata kerja + nante, partikel kasus ni + nante, partikel kasus to + nante, partikel
akhir + nante. Hasil analisis pada penelitian ini hanya mengambil satu contoh analisis data yaitu nomina + nanka.
-
(3) 友達 なんか なれる わけない
だろう
Tomodachi nanka nareru wakenai darou
Teman partikel terbiasa tidak ada alasan KOP
‘tidak ada alasan untuk bisa menjadi teman akrab maupun yang lainnya’ (HZK1, 2007:259)
Stuktur partikel nanka yang dipakai dalam data di atas yaitu nomina + nanka.
Makna partikel nanka dibagi empat yaitu menyatakan sesuatu yang tidak
jelas, menyatakan contoh, menyatakan topik, menyatakan alasan yang belum
jelas.
-
5.2.1 Futei no Monogoto o Arawasu (menyatakan sesuatu yang tidak jelas)
(4) Nakatsu: なんか、
Nanka
Partikel
落ちた ochita jatuh-LAM
ぜ。
ze.
SHU-Danseigo
‘sepertinya ada yang jatuh’ (HZK1, 2007:106)
Makna partikel nanka yang terdapat pada data di atas menyatakan sesuatu yang tidak jelas. Ketika itu Nakatsu sedang berjalan menuju ruang kelas, karena mendengar suara benda jatuh, Nakatsu merasa ada sesuatu yang terjatuh yang terjatuh dari saku Ashiya, akan tetapi Nakatsu belum yakin apakah suara yang muncul sesaat itu adalah suara benda jatuh dari saku Ashiya.
-
(5) Nakatsu: 僕だって、本当 は ホモ
なんか じゃない。
Bokudatte, hontou wa homo nanka janai
Saya sebenarnya TOP homo partikel bukan
‘sebenarnya saya bukan homo’ (HZK5, 2007:264)
Data di atas juga menyatakan makna partikel nanka yang menyatakan sebuah contoh. Nakatsu menjawab pertanyaan Nanba dengan pola partikel nanka itu untuk menyatakan bahwa dirinya bukanlah seorang homo ataupun seorang yang mempunyai gangguan suatu penyakit tertentu.
5.2.3 Shuudai o Arawasu (menyatakan topik)
-
(6) Rika : 恵比ちゃん の 代わり なんか
Ebi no kawari nanka
Ebi GEN pengganti partikel
今から
Imakara
Dari sekarang
探すって
sagasu tte mencari
絶対 むり だ。
Zettai muri da.
Sama sekali percuma KOP.
‘kalau mencari pengganti Ebi dari sekarang, ya percuma’
(HZK13, 2007:108)
Data di atas menyatakan makna partikel nanka yang menyatakan sebuah topik. Data di atas menyatakan topik yaitu mencari pengganti Ebi. Pemilik restauran tempat Ebi bekerja diceritakan sedang mencari pengganti Ebi untuk dijadikan pekerja paruh waktu.
Saikin nanka kawatta koto nee ka
Akhir-akhir ini partikel berubah-LAM hal SHU
‘rasanya ada hal yang berubah akhir-akhir ini ya’ (HZK12, 2007:99)
Partikel nanka yang bermakna menyatakan alasan yang belum jelas juga terdapat dalam contoh kalimat di atas. Karena alasan yang belum jelas maka
Izumi menggunakan partikel nanka untuk mengungkapkan perasaannya. Setelah bertanya kepada Sano, Sano dengan segera menampik bahwa dirinya tidak berubah.
-
5.3 Makna Partikel Nante
Makna partikel nanka terdiri atas empat makna yaitu menyatakan kutipan, menyatakan ungkapan yang tak terduga, menyatakan topik, dan menyatakan contoh.
-
5.3.1 Inyou o Arawasu (menyatakan kutipan)
(8) Izumi:どこも 悪くない
よ、
Dokomo warukunai yo,
Di mana saja buruk-negatif SHU
なんて 言ってた けど。
Nante itteta kedo.
Partikel bilang-lampau tetapi.
‘di mana saja tidak buruk katanya’ (HZK 17, 2007:119)
Data di atas menerangkan bahwa partikel nante bermakna menyatakan kutipan. Izumi mengutip perkataan Sano yang mengatakan bahwa mereka bisa pergi ke mana saja.
-
5.3.2 Yosoigai no kanjou o arawasu. (Menyatakan ungkapan tak terduga)
(9) Sano: 先生
眠っている なんて、
Sensei
nemutteiru nante,
Guru
tertidur partikel
珍しい ね。
Mezurashii ne.
Aneh(kata sifat) ya.
‘sensei sedang tertidur, hal yang aneh ya’ (HZK13, 2007:86)
Penggunaan partikel nante yang bermakna menyatakan ungkapan yang tak terduga juga terdapat pada data di atas. Salah satu murid yang melihat kejadian itu merasa terkejut karena tidak menyangka bahwa guru yang dilihatnya sedang tertidur.
-
5.3.3 Shuudai o Arawasu (menyatakan topik)
(10) Mizuki: だ
そんな 昔 の こと
なんて、
Sonna mukashi no koto da nante,
Yang seperti itu dulu GEN hal KOP partikel,
忘れちゃったわよ。 wasurechatta wayo lupa-Lampau SHU
‘hal lama seperti itu saya sudah melupakannya’ (HZK12, 2007:96)
Data di atas menggunakan partikel nante yang bermakna menyatakan topik. Topik dari kalimat di atas adalah mukashi no koto.
ねえ、お前 は ハンカチ 持っている?
Nee, omae wa hankachi motteiru?
Yaa, kamu TOP saputangan punya?
‘ hei, apakah kamu punya saputangan?’ (HZK1, 2007:130)
Sano: よ。 |
俺 は ハンカチ なんて、持ってないんだ Ore wa Hankachi nante, motte nain da yo. Aku TOP saputangan partikel, tidak punya KOP SHU. ‘aku tidak punya saputangan’ (HZK1, 2007:131) |
Makna partikel nante yang menyatakan contoh terdapat pada data di atas. Sano menjelaskan kepada lawan bicaranya bahwa dia tidak memiliki saputangan. Kata saputangan dijadikan contoh oleh pembicara.
Dalam beberapa kasus partikel nanka dan nante dapat saling menggantikan. Partikel nanka dan nante dapat saling menggantikan apabila bermakna sama-sama untuk memberikan sebuah contoh (reiji o arawasu). Partikel nanka dan nante juga dapat saling menggantikan apabila bermakna sama-sama untuk menyatakan sebuah topik dari suatu pembicaraan.
Simpulan
Struktur partikel nanka dan nante masing-masing terdiri atas tujuh struktur. Makna partikel nanka dibagi empat yaitu menyatakan sesuatu yang tidak jelas, menyatakan contoh, menyatakan topik, dan menyatakan alasan yang belum jelas. Makna partikel nante dibagi empat yaitu menyatakan contoh, menyatakan kutipan, menyatakan topik, dan menyatakan ungkapan yang tak terduga. Dalam beberapa kasus partikel nanka dan nante dapat saling menggantikan.
Daftar Pustaka
Horin, 2010. A Study on Nante and Nanka. Japan: Honkong Chuubun Daigaku.
Nakajou. 2007. Hanazakarino Kimitachi e. Japan: Hakusensha
Ratna. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Pres
Discussion and feedback