ISSN: 2302-920X

Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud

Vol 21.1 Nopember 2017: 222-229

Nymphomania pada Tokoh Yuriko Hirata dalam Novel Grotesque Karya Natsuo Kirino

Ni Ketut Puri Nur Cahya

Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana [[email protected]]

Abstract

This study is entitled "Nymphomania on the character of Yuriko Hirata in Novel Grotesque by Natsuo Kirino". This study aims to understand the causes and behaviors of Nymphomania of Yuriko Hirata. The theory used in this research is theory of literary psychology by Endaswara (2003) and using psychoanalytical theory by Freud (1980). This research is also using nymphomania concept from Kartini Kartono to find out the causes and the behavior of nymphomania of Yuriko Hirata. This study found four causes of nymphomania in Yuriko Hirata: 1) no peace in family; 2) domestic violence; 3) desire to be adored; 4) revenge against the father figure. Having known the cause, this research also found four nymphomania behaviors in Yuriko Hirata: 1) have a high sexual desire; 2) want to have more than one lover; 3) have a free sex behavior; and 4) have a adultery behavior. The result of the analysis shows that Yuriko is dominated by id. Yuriko's ego is dependent on the id so that the sexual desires of Yuriko can’t be controlled by the ego or superego.

Key words: literary psychology, nymphomania, deviant behavior.

  • 1.    Pendahuluan

Hasrat seksual adalah hasrat atau keinginan yang dimiliki oleh setiap manusia. Seks adalah satu mekanisme bagi manusia agar mampu melanjutkan keturunan, karena itu seks merupakan mekanisme yang sangat vital agar manusia dapat mengabadikan jenisnya Namun, setiap orang memiliki hasrat seksual yang berbeda. Beberapa orang memiliki hasrat yang berlebihan sehingga menimbulkan tingkah laku seksual yang abnormal. Istilah psikologi hasrat seksual yang berlebihan disebut

hiperseksual (hypersexual disorder) pada penderita wanita disebut dengan nymphomania. Nymphomania merupakan gejala seksual pada wanita yang memiliki nafsu seksual yang luar biasa dan ingin melampiaskan nafsu seksnya berulang kali tanpa terkendali sedangkan pada pria disebut dengan satyriasis (Kartono, 2009:225).

Perilaku nymphomania ini juga diangkat ke dalam sebuah karya sastra. Salah satu karya sastra yang mengangkat tema mengenai nymphomania adalah novel Grotesque

karya Natsuo Kirino. Novel ini bertemakan psycho-thriller, kriminal, drama, kisah kehidupan, dan pelacuran yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2003. Novel ini mengisahkan seorang perempuan bernama Yuriko yang mengidap nymphomania. Yuriko sudah memiliki nafsu seks pada usia 12 tahun. Yuriko mulai mencari perhatian laki-laki yang ada disekitarnya. Nymphomania yang dialami Yuriko disebabkan oleh beberapa faktor dalam keluarga Yuriko yang tidak harmonis. Nymphomania yang dialaminya membuat Yuriko tidak dapat menjalankan hidupnya dengan baik dan selalu mengalami masalah dalam kehidupannya.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  • 1.    Bagaimanakah penyebab nymphomania   pada   tokoh

Yuriko Hirata  dalam  novel

Grotesque karya Natsuo Kirino?

  • 2.     Bagaimanakah     perilaku

nymphomania   pada   tokoh

Yuriko Hirata  dalam  novel

Grotesque karya Natsuo Kirino?

  • 3.    Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian pada novel berjudul Grotesque karya Natsuo Kirino ini diharapkan dapat memperluas wawasan bagi pembaca atau masyarakat terhadap karya sastra. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan apresiasi terhadap karya sastra Jepang dan dapat menjadi referensi penelitian selanjutnya. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab nymphomania pada tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya Natsuo Kirino dan mengetahui perilaku nymphomania yang dialami tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque karya Kirino Natsuo (2006).

  • 4.    Metode Penelitian

Pada tahapan ini, metode pengumpulan data menggunakan metode studi pustaka yang secara khusus meneliti teks lama maupun modern yang dilanjutkan dengan menggunakan teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, memahami dan mencatat data yang diperlukan dalam penelitian (Ratna, 2006:39). Penelitian menggunakan metode informal yakni dengan menyajikan kaidah atau hasil

penelitian secara verbalistis atau dapat dikatakan metode informal adalah penyajian hasil analisis yang terurai dalam bentuk kata-kata (Ratna, 2006:50). Penyajian hasil analisis data dilakukan dengan memaparkan fakta-fakta berupa kutipan-kutipan dari data yang telah dikumpulkan sebelumnya, yaitu mengenai penyebab nymphomania dan bagaimana perilaku nymphomania yang dialami oleh tokoh Yuriko Hirata dalam novel Grotesque oleh Kirino Natsuo (2006).

  • 5.    Hasil Penelitian

Novel Grotesque memuat kisah tentang seorang gadis cantik yang mengidap nymphomania. Novel ini merupakan sebuah karya sastra yang mengisahkan bagaimana nymphomania yang dialami oleh tokoh Yuriko disebabkan oleh beberapa faktor yang ia alami di masa kecilnya sehingga ia mengalami nymphomania dan menimbulkan permasalahan dalam kehidupannya seperti berikut ini.

  • 5.1    Penyebab Nymphomania Pada Tokoh Yuriko Hirata

Tokoh Yuriko tidak dapat mengendalikan gairahnya terhadap seks sehingga membuatnya terjerumus ke dalam dunia pelacuran untuk melampiaskan nafsu seksnya. Berikut

ini adalah faktor-faktor penyebab nymphomania pada tokoh Yuriko dalam novel Grotesque.

  • 5.1.1    Tidak Adanya Keharmonisan dalam Keluarga

Kartono        (2009:242-243)

mendefinisikan bahwa kekurangan kasih-sayang dan kehangatan emosional dari keluarga pada masa kanak-kanak menyebabkan perempuan selalu merasa haus akan kasih sayang antara lain:

  • a.    Hubungan Antara Orang Tua yang Tidak Harmonis

  • b.    Hubungan Antar Saudara yang Tidak Harmonis

  • c.    Hubungan Anak dengan Orang Tua yang Tidak Harmonis

  • 5.1.2 . Adanya Kekerasan yang Dialami dalam Rumah Tangga

Kartono        (2009:242-243)

mendefinisikan faktor lain yang menyebabkan          nymphomania

disebabkan karena tokoh selalu melalui siksaan batin maupun fisik dan tekanan emosional sehingga tekanan emosional tersebut disalurkan dalam bentuk relasi seks tanpa terkendali.

  • (4)    Watashi ga osanai koro kara, toki-doki naguru koto ga atta node. Saisho wa taibatsu demo, sore ga kanjou no bakuhatsu ni tsunagaru koto o aru node

youchuui           deshita.

(Grotesque:31)

Ayahku memukulku sejak aku kecil. Mula-mula ia memukulku           lalu

menyemburkan    rentetan

siksaan verbal. Sering cukup hebat sehingga memerlukan perawatan medis.

Tindakan kasar kakak dan ayah

Yuriko membuat Yuriko banyak mengalami tekanan-tekanan emosional sehingga membuat dirinya mencari-cari kasih sayang yang Ia tidak dapatkan dari keluarganya

  • 5.1.3    Keinginan untuk Dipuja

Faktor penyebab nymphomania selanjutnya adalah timbulnya keinginan rasional untuk dipuja dan dicintai oleh banyak laki-laki.

  • (5)    Ima ni natte ki ga tsuita no daga, shoujo jidai no watashi wa, otona no otoko no kyoumi wo hiku nani ka ga kajou ni sonawatte ita no da to shika omoe nai.

Sekarang sudah jelas bagiku. Waktu aku kecil aku banyak diberkati dengan sesuatu yang menarik gairah laki-laki lebih tua

Hal ini disebabkan karena adanya perasaan narsistis atau cinta diri ekstrim yang tidak wajar pada seorang perempuan. Adanya rasa ingin dipuja

dan dicintai banyak laki-laki pada tokoh Yuriko.

  • 5.1.4    Pembalasan Dendam Terhadap Sosok Ayah

Faktor          nymphomania

selanjutnya adalah pembalasan dendam terhadap sosok ayahnya sendiri yang dibencinya (Kartono, 2009:242-243). Ayah Yuriko sangat kasar, Ibu Yuriko bunuh diri karena mengalami depresi saat tinggal di Swiss. Depresi yang dialami ibu Yuriko karena Ayah Yuriko berselingkuh dengan perempuan muda asal Turki.

  • (6)    Tada , Johnson ga watashi no nani ka wo sasaete iru koto     wa     akirakata.

Moshikashitara, chichi to iu sonzaihe no katsubou? Soukamoshirenai. Johnson wa watashi wo ai suru koto wo yamenaikarada, chichi oya no gotoku. Daga. Warashi no hontou no chichi oya wa, Watashi wo aisanakatta. Iya, aisuru kotow o chuudanshita.

Apakah itu mungkin suatu kerinduan akan sosok ayah? Mungkin. Johnson tidak mampu          berhenti

mencintaiku, maka dalam suatu segi ia seperti seorang ayah, ayahku sendiri tentu saja tidak mencintaiku. Atau setidaknya cintanya padaku terhambat.

Pengalaman yang dialami Yuriko pada masa kanak-kanak membuat dirinya sangat membenci ayahnya. Yuriko merasa cinta yang diberikan oleh Johnson seperti cinta yang ia butuhkan dari sosok seorang ayah. Hal ini merupakan kompensasi pembalasan dendam tokoh Yuriko terhadap ayahnya.

  • 5.2    Perilaku Nymphomania Pada Tokoh Yuriko Hirata

Nymphomania yang dialami Yuriko     berpengaruh     terhadap

kehidupannya, sehingga menimbulkan masalah-masalah seperti masalah dalam keluarga, kehidupan sekolahnya serta kehidupannya dimasa tua.

  • 5.2.1    Memiliki Nafsu Seks yang Tinggi

Kartono        (2009:242-243)

menjelaskan bahwa nymphomania merupakan gejala seksualitas pada wanita yang memiliki nafsu seksual yang luar biasa (hyper-seks) dan ingin melampiaskan nafsu seksnya berulang kali tanpa terkendali.

  • (7)          Otoko          ni

hossarerukotoniyotte hajimete sonzai suru imi wo moteta watashi. Dakara watashi wa eien ni otoko wo hossuru.

keberadaanku mempunyai suatu tujuan sewaktu aku menyadari bahwa kaum laki-laki bergairah terhadapku. Dan karena itu aku akan selalu bergairah terhadap laki-laki.

Dalam novel Grotesque Yuriko diceritakan bahwa dirinya sangat senang seks. Ditemukan data yang menunjukan id dari Yuriko bahwa dirinya ingin memenuhi kebutuhan pasangannya sehingga ia juga dapat merasakan kepuasan saat melakukan hubungan seksual. Ego tidak berfungsi dengan baik dan tidak dapat menjalankan kesempurnaan superego yang ada dalam dirinya.

  • 5.2.2    Ingin Memiliki Pasangan Lebih Dari Satu

Ellis (2015:22) menjelaskan bahwa ciri-ciri penderita nymphomania yaitu kurangnya kontrol, kebutuhan yang terus-menerus dan dorongan-dorongan nafsu. Selain itu, pada umumnya salah satu ciri dari penderita nymphomania ialah adanya keinginan untuk memiliki pasangan lebih dari satu.

  • (8)    seikou ga suki deta marenai watashi wa, dekiru kagiri takusan no otoko tachi to ikkai kagiri no seikou wo shitakshitakei ga nai no da.

Aku senang seks. Aku begitu senang seks, sehingga aku

ingin bermain cinta dengan sebanyak mungkin laki-laki.

Penderita nymphomania memiliki nafsu seksual yang luar biasa sehingga membuat dirinya akan selalu mencari pasangan baru. Id dalam diri tokoh Yuriko yang ingin memenuhi kebutuhan seksnya untuk mendapatkan kepuasan, mempengaruhi ego sehingga ego tidak dapat menimbang-nimbang apakah prinsip kesenangan dari id pada dirinya masuk akal dan sesuai dengan superego dalam dirinya.

  • 5.2.3    Perilaku Seks Bebas

Selanjutnya, Kafka (2009:388) menjelaskan     bahwa     penderita

nymhomania tidak dapat mengontrol perilaku       seksnya       sehingga

menimbulkan perilaku promiskuitas. Promiskuitas ialah hubungan seks secara bebas, dengan siapapun, Kartono juga menambahkankan kebiasaan promiskuitas tidak jauh dengan praktek prostitusi (Kartono, 2009:234).

  • (9)    Nympmomania no watashini totte, shoufu wa tenshoku de mo arushi,zettai ni muiteinai Shokugyou de mo aru.

Untuk seorang nymphomania seperti diriku, kukira tidak ada pekerjaan yang lebih cocok daripada

pelacuran, ini takdirku yang dianugerahi Tuhan.

Yuriko yang menyukai seks Yuriko memutuskan menjadi seorang pelacur untuk memenuhi kebutuhan seksnya. id pada diri tokoh Yuriko membuatnya selalu ingin memenuhi kebeutuhan seksnya. Ego pada tokoh Yuriko tidak dapat menimbang-nimbang tuntutan dari id sehingga superego pada dirinya tidak dapat berfungsi dengan baik dan membuat dirinya terjerumus kedalam dunia pelacuran.

  • 5.2.4    Perjinahan

Kafka (2009:388) menjelaskan bahwa penderita nymhomania tidak dapat mengontrol hasratnya dalam melakukan hubungan seksual yang menyebabkan     penderita     dapat

berperilaku dan memiliki kebiasaan atau perilaku promiskuitas. Kebiasaan promiskuitas ini dapat penyebabkan perilaku perjinahan.

  • (10)    Seino mae de wa chi no tsunagari naso, attenai no dato watashi wa omotta. Shikashi, watashitachi wa ketsuekina noda. Watashi tachi no kankei wo zettai ni shirareta kunakunai jinbun ga Karl no ani dearu. Watashi no chichi dearu ijou.       Kinki      kara

nogarerarenai.

Sebelum kami mulai berhubungan seks, aku tahu bahwa ini tingkah laku yang tidak pantas untuk saudara sedarah. Dan kami memang saudara sedarah. Satu orang yang sama sekali tidak bisa biarkan tahu tentang hubungan kami adalah kakak Karl, ayahku.

Yuriko diam-diam melakukan hubungan dengan Johnson suami dari Masami dan juga kerabat dari Ayah Yuriko sendiri, selain itu Yuriko juga diam-diam melakukan hubungan seks dengan Karl yang merupakan adik kandung dari ayahnya sendiri. Id pada tokoh Yuriko mempengaruhi ego dan superego, Yuriko mengetahui hal yang dilakukannya bukanlah hal yang sesuai dengan norma yang ada pada masyarakat, namun id pada tokoh Yuriko selalu ingin mencari kepuasan sehigga ia tetap melakukan dan memenuhi keinginan dari id untuk melakukan hubungan dengan anggota keluarganya sendiri.

  • 6.    Simpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tokoh Yuriko mengalami nymphomania. Faktor-faktor yang menyebabkan tokoh mengalami nymphomania yakni: 1)

tidak adanya keharmonisan dalam keluarga; 2) adanya kekerasan yang dialami dalam rumah tangga; 3) keinginan untuk dipuja; dan 4) pembalasan dendam terhadap sosok ayah. Nymphomania yang dialami oleh tokoh    Yuriko    dalam    novel

menyebabkan perilaku-perilaku yang menyebabkan permasalahan dalam kehidupannya yakni: 1) memiliki nafsu seks yang tinggi; 2) ingin memiliki pasangan lebih dari satu; 3) perilaku seks bebas; dan 4) perilaku perjinahan (adultery). Analisis psikologi nafsu-nafsu terhadap seks yang dialami tokoh merupakan pengaruh dari id. Ego dan super ego pada tokoh Yuriko tidak berfungsi dengan baik. Ego tidak mampu menimbang-nimbang semua tuntutan id dalam dirinya. Selain itu, super ego pada tokoh Yuriko tidak mampu mengarahkan keinginan yang berasal dari id sehingga tokoh Yuriko tidak dapat menyesuaikan perintah dan larangan dari orang sekitar.

Daftar Pustaka

Endaswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian  Sastra.  Jogjakarta:

Pustaka Widyatama.

Ellis, Albert. 2015. Sex Addiction: A Critical History. Cambridge: Polity Press.

Freud,        Sigmund.        1980.

Memperkenalkan Psikoanalisa Lima Ceramah. Terjemahan dan Pendahuluan oleh Dr. K. Bertens. Jakarta : PT. Gramedia.

Kafka, Martin P. 2009. Hypersexual Disorder: A Proposed Diagnosis for DSM-V. Published online: American           Psychiatric

Association.

Kartono, Kartini. 2009. Psikologi

Abnormal dan Abnormal

Seksual. Bandung: CV Mandar Maju.

Kirino, Natsuo. 2006. Grotesque. Japan: Bunshun.

229