Konstruksi Dan Makna Jodoushi Dantei Dalam Novel Tobu Ga Gotoku Volume 1-10 Karya Ryoutarou Shiba
on
ISSN: 2302-920X
Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud
Vol 16.3 September 2016: 22 - 29
Konstruksi Dan Makna Jodoushi Dantei
Dalam Novel Tobu Ga Gotoku Volume 1-10 Karya Ryoutarou Shiba
Dwika Yanti1*, Mnune Renny Anggraeny2, I Nyoman Rauh Artana3
123Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana 1[[email protected]] 2[[email protected]] 3[[email protected]] *
Corresponding Author
Abstract
The title of this study is “Construction and Meanings Jodoushi Dantei in Novel by Ryoutarou Shiba entiled Tobu ga Gotoku volume 1-10. This study aims to analyze the construction and meanings of jodoushi dantei da, no da, wake da, mono da, ~ni chigainai, hazu da, ~ni hokanaranai, and ~ni suginai in sentences of Novel by Ryoutarou entitled Tobu ga Gotoku volume 1-10. The theories used for analyzing are Verhaar (2012) and Makino&Tsutsui (1989&1995), Chaer (2007), and Sakata&Kuromachi (1993). The results of this research are jodoushi dantei constructs with adjective, X wa Y, X wa Y ga~, verb, adjective-na root of noun, noun, noun wa + noun construction, and number. Jodoushi dantei has meaning of conclusion and decision or assurance.
Key words: jodoushi dantei, construction, meaning
Jodoushi dantei dalam sebuah kalimat bahasa Jepang, sering digunakan, namun kurangnya pengetahuan dengan adanya jodoushi dantei yang memiliki makna hampir sama ketika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia, membuat para pembelajar bahasa Jepang kurang memahami penggunaan jodoushi dantei tersebut serta dapat atau tidaknya jodoushi dantei ini saling menggantikan satu sama lain ketika terdapat dalam konteks kalimat.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, masalah yang dibahas dalam penelitian ini, sebagai berikut:
-
1. Bagaimanakah konstruksi kalimat yang mengandung jodoushi dantei dalam novel
Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba?
-
2. Bagaimanakah makna dan subtitusi jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba?
-
3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan referensi penelitian mengenai jodoushi dantei da, no da, wake da, mono da, ~ni chigainai, hazu da, ~ni hokanaranai, dan ~ni suginai dalam kalimat bahasa Jepang. Secara khusus tujuan penelitian ini yaitu mengetahui konstruksi kalimat, makna, dan subtitusi jodoushi dantei dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dan teknik catat (Sudaryanto, 1933:133-135). Pada tahap analisis data menggunakan metode agih, metode deskriptif, dan teknik bagi unsur langsung (Sudaryanto, 1933:15-31). Selanjutnya, pada tahap penyajian hasil analisis data menggunakan metode dan teknik informal. Teori yang digunakan untuk memecahkan masalah adalah teori sintaksis Verhaar (2012) dan teori makna kontekstual Chaer (2012) yang mengacu pada konsep Makino&Tsutsui (1989&1995) dan Sakata&Kuromachi (1993).
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat konstruksi jodoushi dantei dengan X wa Y, X wa Y ga ~, verba, adjektiva-na akar kata nomina, nomina, konstruksi nomina wa + nomina, nomor, dan adjektiva. Dari segi maknanya, terdapat makna jodoushi dantei mengenai simpulan, ketetapan atau kepastian. Dalam penelitian ini terdapat subtitusi jodoushi dantei mono da dengan no da, ~ni chigainai dengan hazu da, hazu da dengan wake da, dan ~ni hokanaranai dengan ~ni suginai.
Berdasarkan konstruksinya, terdapat konstruksi jodoushi dantei dengan X wa Y, X wa Y ga ~, verba, adjektiva-na akar kata nomina, nomina, konstruksi nomina wa + nomina, nomor, dan adjektiva. Berikut data-data konstruksi jodoushi dantei.
-
(1) 三浦と山県は、長州奇兵隊以来の仲間だった。(TGG 8:290)
Miura to Yamagata wa, Choushuuki heitai irai no nakama datta.
Terjemahan:
Miura dan Yamagata adalah teman semenjak prajurit Choushuu.
Pada data (1), berdasarkan kategorinya, “Miura”, “Yamagata”, dan “teman” termasuk dalam kategori nomina. Selain itu, “prajurit Choushuu” merupakan kategori frase nominal, “dan”, dan “semenjak” termasuk dalam kategori konjungsi. Pada konstruksinya, jodoushi dantei da dikonstruksikan dengan X wa Y. X tersebut ditunjukkan dengan kata Miura to Yamagata yang ditandai dengan partikel wa, sedangkan Y ditunjukkan dengan Choushuuki heitai irai no nakama dan digabungkan dengan jodoushi dantei da.
-
(2) 漢籍は、西郷の愛読書である『春秋左氏伝』が中心だった。(TGG 9:185)
Kanseki wa, Saigou no aidokusho de aru “Chun qiu zuo shi zhuan” ga chuushin datta.
Terjemahan:
Buku Cina merupakan buku baca kecintaan Saigou terutama adalah “Chun qiu zuo shi zhuan”.
Pada data (2), berdasarkan kategorinya, “buku cina”, “buku baca kecintaan Saigou”, dan “Chun qiu zuo shi zhuan” termasuk dalam kategori frase nominal. Selain itu, kata “merupakan” termasuk dalam kategori konjungsi dan kata “terutama” termasuk dalam kategori adjektiva. Dalam konstruksinya, jodoushi dantei da dikonstruksikan dengan X wa Y ga~. X dalam kalimat tersebut ditunjukkan dengan kata kanseku yang ditandai dengan partikel wa, sedangkan Y ditunjukkan dengan Saigou no aidokusho de aru “Chun qiu zuo shi zhuan” yang ditandai dengan partikel ga dan digabungkan dengan jodoushi dantei da.
-
(3) 永山は 野村をよびとめ、「こういう場合は、丸腰でゆくものだ」と、
叱った。(TGG 7:261)
Nagayama wa Nomura wo yobitome,“kouiu baai wa, marugoshi de yuku mono da” to shikatta.
Terjemahan:
Nagayama mencegat Nomura dengan mengomel “situasi begini bagaimana mungkin pergi tanpa senjata”.
Pada data (3), kata “Nagayama”, “Nomura”, “situasi”, dan “senjata” termasuk dalam kategori nomina. Kategori verba ditunjukkan oleh kata “mencegat”, “mengomel”, dan “pergi”. Kemudian, kategori adverbia ditunjukkan oleh kata “tanpa”, kata “dengan”
termasuk dalam kategori konjungsi dan kata “begini” termasuk dalam kategori prenomina. Pada konstruksinya, jodoushi dantei mono da dilekatkan dengan verba yuku yang termasuk dalam golongan godan doushi yang diakhiri dengan bentuk kamus ku. Pada kalimat sudah digunakan dalam bentuk dasar, sehingga verba yuku dapat langsung digabungkan dengan jodoushi dantei mono da.
-
(4) たとえあっても君に分かつべき兵はない。右翼も左翼も大変なのだ。
(TGG 8:233)
Tatoe atte mo kimi ni wakatsu beki hei wa nai. Uyoku mo Sayoku mo taihen na no da.
Terjemahan:
Walau ada prajurit pun, tidak ada yang harus dibagi untuk kamu. Baik sayap kanan maupun sayap kiri, kenyataan keduanya luar biasa berat.’
Pada data (4), kata “prajurit” dan “bagi” termasuk dalam kategori nomina. Kategori verba ditunjukkan oleh kata “ada”. Kata “walau~pun” dan “yang” termasuk dalam kategori konjungsi. Kategori frase nominal ditunjukkan oleh “sayap kanan” dan “sayap kiri”. Kemudian, frase adjektival ditunjukkan oleh frase “luar biasa berat”. Kata “tidak ada” dan “harus” merupakan kategori adverbia, adposisi yaitu preposisi ditunjukkan oleh “di” dan “baik~maupun”. Kata “kamu” termasuk dalam kategori prenomina dan kata “keduanya” termasuk dalam kategori numeralia. Berdasarkan konstruksinya, jodoushi dantei no da dilekatkan dengan kata taihen yang merupakan golongan adjektiva-na akar kata nomina. Konstruksi tersebut ditandai dengan adanya na pada akhir kata taihen sebelum digabungkan dengan jodoushi dantei no da.
-
(5) おそらく質問者が、「洋学を学ぶべきでしょうか」と、たずねた答えに
ちがいない。(TGG 4:128)
Osoraku shitsumon-sha ga,“yougaku wo manabu beki deshou ka” to, tazuneta kotae ni chigainai.
Terjemahan:
Mungkin tidak diragukan lagi jawaban yang diminta penanya yaitu “apakah semestinya mempelajari ilmu pengetahuan barat?”.
Pada data (5), kategori frase adverbial ditunjukkan oleh frase “mungkin” dan kategori adverbia ditunjukkan oleh kata “semestinya”. Kata “jawaban” dan “penanya” termasuk dalam kategori nomina. Kemudian, kategori verba ditunjukkan oleh kata “diminta” dan “mempelajari”. Selain itu, kategori konjungsi ditandai dengan kata “yang”, kategori prenomina ditunjukkan dengan kata “apakah”, dan kategori frase
nominal ditunjukkan oleh kata “ilmu pengetahuan barat”. Pada konstruksinya, jodoushi dantei ~ni chigainai dilekatkan dengan kata kotae yang termasuk dalam kelas kata nomina. Menurut konsep Makino dan Tsutsui (1989), nomina dapat langsung digabungkan dengan jodoushi dantei ~ni chigainai, sehingga menjadi kotae ni chigainai. (6) 敬神党からみれば、開明主義の実学党はことごとく「姦吏」にほかな らない。(TGG 5:253)
Keishintou kara mireba, kaimei shugi no jitsugakutou wa koto gotoku “kanri” ni hokanaranai.
Terjemahan:
Kalau melihat dari partai Keishintou, prinsip partai Jitsugakutou sebagaimana hanya menjadi “pejabat koruptor”.
Pada data (6), kata “melihat” termasuk dalam kategori verba. Kategori nomina ditunjukkan oleh kata “prinsip” dan kategori frase nominal ditunjukkan frase “partai Keishintou”, “partai Jitsugakutou”, dan “pejabat koruptor”. Kata “dari” dan “sebagaimana” termasuk dalam kategori adposisi yaitu preposisi. Selain itu, kategori konjungsi ditunjukkan oleh kata “kalau”. Pada konstruksinya, jodoushi dantei ~ni hokanaranai dilekatkan dengan kelas kata kanri yang termasuk dalam kelas kata nomina. Dalam hal ini, nomina dapat langsung digabungkan dengan jodoushi dantei ~ni hokanaranai (Makino dan Tsutsui, 1989). Namun, sebelum nomina yang dapat langsung melekat dengan jodoushi dantei ~ni hokanaranai, terdapat juga nomina kaimei shugi no jitsugakutou yang ditandai dengan adanya partikel wa.
-
(7) 戦闘に参加した最初の政府軍である。 その兵数はわずか六百四十八人に すぎない。(TGG 4:35)
Sentou ni sanka shita saisho no seifugun de aru. Sono heisuu wa wazuka roppyaku yon jyuu hachi nin ni suginai.
Terjemahan:
Tentara pemerintah yang pertama mengikuti pertempuran. Jumlah tentara itu sedikitnya tidak lebih dari 648 orang.
Pada data (7), kategori frase nominal ditunjukkan oleh frase “tentara pemerintah” dan “jumlah tentara”. Kategori frase verbal ditunjukkan oleh frase “mengikuti pertempuran”, kata “itu” termasuk dalam kategori prenomina, dan kategori adverbia ditunjukkan oleh kata “sedikitnya”. Selain itu, terdapat juga kategori numeralia yang ditunjukkan oleh “pertama” dan “648 orang”. Pada konstruksinya, jodoushi dantei ~ni suginai dilekatkan dengan roppyaku yon jyuu hachi nin yang termasuk dalam
kategori nomor. Penomoran tersebut dapat langsung digabungkan dengan jodoushi dantei ~ni suginai (Makino dan Tsutsui, 1995). Sehingga menjadi roppyaku yon jyuu hachi nin ni suginai.
-
5.2 Makna Jodoushi Dantei
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, jodoushi dantei memiliki makna simpulan, ketetapan atau kepastian ketika berada dalam suatu konteks kalimat. Berikut data-data yang menunjukkan makna tersebut.
-
(8) 「水がほしいのだ」と橫山は、変装した両巡査にたのんだ。(TGG 7:28)
“Mizu ga hoshii no da” to Yokoyama wa, hensou shita ryoujyunsa ni tanonda.
Terjemahan:
Yokoyama berkata “kenyataannya ingin air”, meminta pada kedua polisi yang menyamar.
Pada data (8), berdasarkan konteksnya, makna yang ditunjukkan dengan adanya jodoushi dantei no da yaitu memberikan suatu simpulan berdasarkan suatu keadaan dengan menjelaskan sesuatu hal kepada lawan bicara. Makna tersebut ditunjukkan pada pengutaraan Yokoyama yang ingin minta air kepada kedua orang polisi yang menyamar yaitu polisi Miyake. Dalam hal ini, Yokoyama sebagai pembicara menjelaskan sesuatu hal yaitu keinginannya untuk minum air kepada lawan bicaranya yaitu kedua polisi Miyake. Kemudian, kedua polisi tersebut mengantar Yokoyama ke ruangan kuil Fukusei tempat pertemuan distrik kota.
-
(9) 「私は、薩摩へ行く途上だ」と、小河はいった。(TGG 6:246)
“Watashi wa, Satsuma e iku tojyou da” to, Ogawa wa itta.
Terjemahan:
Ogawa mengatakan “saya di tengah perjalanan pergi ke Satsuma”.
Pada data (9), secara konteks, jodoushi dantei da memiliki makna kepastian. Makna kepastian tersebut ditandai dengan suatu pernyataan bahwa Ogawa sedang dalam perjalanan pergi ke Satsuma. Dalam hal ini, sebelumnya Ogawa pergi dengan utusan Furuta Jyuurou dari kelompok Kamikaze, kemudian ia mengunjungi Furutaka, hingga nanti ia pasti akan kembali ke Satsuma. Sehingga dalam konteks tersebut Ogawa memberikan kepastian bahwa sekarang ia sedang dalam perjalanan menuju ke Satsuma.
Berdasarkan hasil subtitusi dari jodoushi dantei, jodoushi dantei mono da dengan jodoushi dantei no da dapat saling menggantikan ketika penggunaannya menunjukkan perasaan hati seperti keseruan, kenang-kenangan nostalgia dan lain sebagainya. Namun dalam penggunaan jodoushi dantei no da, emosional yang dikeluarkan diarahkan untuk saat-saat ini, sedangkan mono da tidak bisa. Jodoushi dantei ~ni chigainai dengan jodoushi dantei hazu da dapat saling menggantikan ketika diawali dengan dugaan dan yang terakhir adalah ekspektasi dari pembicara berdasarkan fakta-fakta objektif. Jodoushi dantei hazu da dengan jodoushi dantei wake da dapat saling menggantikan ketika pembicara telah menemukan alasan untuk sebuah peristiwa atau keadaan. Namun, jodoushi dantei hazu da dapat mengekspresikan harapan pembicara ketika tidak ada konteks sebelumnya, sedangkan jodoushi dantei wake da tidak bisa. Jodoushi dantei ~ni hokanaranai dengan jodoushi dantei ~ni suginai dapat saling menggantikan ketika menjelaskan nomina, sedangkan ketika menjelaskan kuantitas, kedua jodoushi dantei tidak bisa saling menggantikan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dalam novel Tobu ga Gotoku volume 1-10 karya Ryoutarou Shiba ditemukan data-data konstruksi jodoushi dantei dengan dengan adjektiva, X wa Y, X wa Y ga ~, verba, adjektiva-na akar kata nomina, nomina, konstruksi nomina wa + nomina, dan nomor. Dari segi maknanya, jodoushi dantei ketika terdapat dalam sebuah konteks kalimat dapat bermakna simpulan, ketetapan atau kepastian. Selain itu, terdapat juga jodoushi dantei yang dapat saling disubtitusikan. Jodoushi dantei tersebut yaitu jodoushi dantei mono da dengan no da, ~ni chigainai dengan hazu da, hazu da dengan wake da, dan ~ni hokanaranai dengan ~ni suginai.
Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Makino, Seiichi dan Michio Tsutsui. 1995. A Dictionary of Intermediate Japanese Grammar. Japan: The Japan Times.
Makino, Seiichi dan Michio Tsutsui. 1989. A Dictionary of Basic Japanese Grammar.
Japan: The Japan Times.
Sakata, Yukiko dan Kuromachi Yasuo. 1993. Bunpou II (Jodoushi wo Chushin ni tsuite). Japan: Kokusai Kouryuu Kikin.
Shiba, Ryoutarou. 1980. Tobu ga Gotoku Volume 1-10. Jepang: Koudansha Bunko
Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Verhar. J.W.M. 2012. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
29
Discussion and feedback