ISSN: 2302-920X

E-Jurnal Humanis, Fakultas Sastra dan Budaya Unud

Vol 15.2 Mei 2016: 151-158

KAMI DAN YOUKAI DALAM KOMIK KAMISAMA HAJIMEMASHITA KARYA SUZUKI JULIETTA

Ni Made Putri Wisundari email: [email protected] Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Udayana

Abstract

This research entitles “Kami and youkai in Kamisama Hajimemashita by Suzuki Julietta”. The reason for this title was choosen is because Kamisama Hajimemashita manga consist of aspect that related to Kami and Youkai forms and myths.

The purpose of this research is to know the forms and myths of kami and youkai that contained in Kamisama Hajimemashita manga. The Method used for this research is Descriptive Analysis and Informal Method. The theory used is Anthropology Literature Theory and Semiotics Theory by Marcel Danesi.

As the result, kami that contained in the Kamisama Hajimemashita manga are Tochigami, Raijin, Fuujin, Ookuninushi no Kami, Izanami, and Ikusagami. Youkai that contained in Kamisama Hajimemashita manga are kitsune, tengu, and ryuu ou. They have human form, human characteristic and also have their own duties. There are some Japanese myth in the Kamisama Hajimemashita manga. First, myth about snake as kami’s servant; second, myth is about kami and youkai dwelling; third myth is about Ookuninushi no Kami as owner of Izumo Taisha,the fourth myth is about kami’s conference and the last myth is about Izanami as ruler of yomi no kuni.

Keywords : Kami, Youkai, Anthropology Literature

  • 1.    Latar Belakang

Jepang merupakan sebuah negara yang dianggap telah maju oleh negara-negara di dunia. Akan tetapi hingga saat ini, masyarakatnya masih terkenal sangat menghargai dan juga meyakini keberadaan dewa-dewa yang dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah kami dan makhluk supranatural yang sering mereka sebut dengan istilah youkai dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kepercayaan masyarakat Jepang terhadap kami ataupun youkai tidak terlepas dari agama yang masyarakat Jepang anut yaitu agama Shinto yang diyakini sebagai agama

tertua di Jepang. Selain itu, cerita-cerita mengenai kami dan youkai yang berkembang di masyarakat Jepang yang ditopang oleh kepercayaan masyarakat yang masih sangat kuat membuat cerita-cerita tersebut dianggap benar-benar terjadi dan masih dianggap ada (Danandjaja, 1997: 164).

Kepercayaan masyarakat Jepang mengenai keberadaan kami dan youkai dalam kehidupan sehari-hari mereka mendorong para sastrawan untuk berimajinasi dan berkreativitas menjadikan kami dan youkai tersebut sebagai tema dalam karya-karya mereka. Belakangan ini, banyak terdapat sastrawan Jepang yang mengangkat tema mengenai kami ataupun youkai yang mereka tuangkan ke dalam karya-karya mereka. Salah satunya adalah Suzuki Julietta dalam komiknya yang berjudul Kamisama Hajimemashita.

Komik Kamisama Hajimemashita menceritakan tentang perwujudan kami dan youkai serta mitos masyarakat Jepang. Sehingga komik ini dipilih menjadi sumber data dalam penelitian. Selain itu, kepercayaan masyarakat Jepang mengenai kami dan youkai yang masih dianut dengan sangat kuat menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini.

  • 2.    Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini ialah perwujudan serta mitos kami dan youkai yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta.

  • 3.    Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini ialah untuk memberikan informasi serta pengetahuan terhadap pembaca mengenai komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini ialah untuk mengetahui perwujudan serta mitos kami dan youkai yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta.

  • 4.    Metode Penelitian

Metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan

metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Pada tahap pengumpulan data, digunakan metode kepustakaan. Setelah data terkumpul, terklasifikasi dan siap untuk dianalisis, metode yang digunakan ialah metode deskriptif analisis. Data diuraikan berdasarkan fakta-fakta yang berkaitan dengan perwujudan kami dan youkai serta mitos kami dan youkai yang terdapat dalam komik (Ratna, 2006: 53). Kemudian, perwujudan kami dan youkai yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Marcel Danesi. Sedangkan, mitos yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita dianalisis dengan menggunakan teori antropologi sastra. Setelah data dianalisis, pada tahap penyajian hasil analisis data digunakan metode informal, yaitu data-data disajikan dalam rangkaian kata-kata, bukan dalam bentuk angka-angka (Ratna, 2006: 50).

  • 5.    Hasil dan Pembahasan

Dalam komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta, terdapat beberapa kami, yaitu Tochigami (dewa tanah), Raijin (dewa petir), Fuujin (dewa angin), Ookuninushi no Kami (dewa kemakmuran), Izanami (dewa penguasa alam kematian) dan Ikusagami (dewa perang). Youkai yang terdapat dalam komik yaitu kitsune (siluman rubah), ryuu-ou (raja naga penguasa laut), dan tengu (youkai yang tinggal di gunung). Namun, dalam penelitian ini perwujudan kami yang akan dibahas hanyalah Tochigami dan youkai yang dibahas hanyalah kitsune saja karena memiliki peran yang penting dalam komik Kamisama Hajimemashita. Berikut ini merupakan perwujudan dari Tochigami dan kitsune yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta.

  • 5.1    Tochigami dalam Komik Kamisama Hajimemashita Karya Suzuki Julietta

Tochigami ialah dewa tanah di Jepang, dapat juga disebut Jinushigami di daerah bagian barat Jepang. Tochigami juga dikenal sebagai salah satu dewa yang pertama kali mengolah tanah di Jepang. Kuil Tochigami biasanya diketahui terletak di sudut atau perbatasan sawah (Bocking, 2005: 54). Dalam komik Kamisama Hajimemashita, Tochigami memiliki nama Mikage. Berikut merupakan perwujudan dari Tochigami.

Gambar 1. Tochigami

(Kamisama Hajimemashita vol 8, 2010: 183)

Melalui gambar di atas, dapat diketahui bahwa perwujudan Tochigami layaknya seorang manusia, menggunakan kimono dengan motif kupu-kupu, ia juga dikelilingi oleh kupu-kupu yang memancarkan cahaya. Kupu-kupu yang terdapat di pakaian Tochigami, dan juga yang terdapat disekeliling Tochigami merupakan simbol bahwa Tochigami adalah jelmaan dari kupu-kupu. Kupu-kupu di Jepang memiliki makna kesuksesan dalam pernikahan (Green, 2009: 33). Munculnya tokoh Mikage sebagai Tochigami yang selalu diikuti oleh kupu-kupu karena dalam komik Kamisama Hajimemashita, Tochigami diketahui merupakan dewa pernikahan dan kuil Tochigami merupakan kuil untuk melakukan pernikahan.

Kekuatan supranatural yang dimiliki oleh Tochigami ialah dapat mengabulkan sebuah permintaan dengan menuliskan permintaan tersebut pada sebuah jimat. Jimat tersebut kemudian ditempelkan pada sebuah benda, dan benda tersebut akan berubah menjadi seperti permintaan yang telah dituliskan.

Tochigami memiliki sebuah kendaraan yang merupakan kendaraan yang sangat disukainya. Kendaraan Tochigami ini berupa mikoshi yang terlihat sangat mewah, elegan dan sangat luas di dalamnya. Ketika pintu dari kendaraan tersebut dibuka terlihat tirai yang mengayun di dalamnya sehingga membuat yang melihat kendaraan tersebut merasa terpukau. Kendaraan Tochigami ini merupakan kendaraan yang hanya dapat berjalan ketika malam hari karena kendaraan ini dapat menghubungkan jalan melalui kegelapan. Mikoshi di Jepang dapat diartikan sebagai sebuah tandu untuk dewa atau tandu yang istimewa. Sebuah tandu tertutup hiasan yang digunakan untuk membawa kami dari satu tempat ke tempat lainnya (Bocking, 2005: 92).

  • 5.2    Kitsune dalam Komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta

Kitsune dalam komik Kamisama Hajimemashita ini bernama Tomoe. Kitsune atau siluman rubah ini bertugas menjadi pelayan Tochigami dan bertugas menjaga kuil Tochigami. Sebelum menjadi penjaga Tochigami, tokoh Tomoe merupakan youkai yang buas. Ia digambarkan memiliki perwujudan seperti manusia, memiliki rambut yang panjang, kuku tangan yang panjang dan menyerupai cakar yang tajam, sehingga menambah kesan buas pada dirinya. Ia juga memiliki taring yang tajam, dan telinga yang berbentuk lancip.



Gambar 2. Kitsune sebelum menjadi pelayan Tochigami (Kamisama Hajimemashita vol 4, 2009: 126)


Gambar 3. Kitsune setelah menjadi pelayan Tochigami (Kamisama Hajimemashita vol 2, 2009: 21)


Setelah menjadi pelayan Tochigami, dapat kita lihat perwujudan kitsune pada gambar (3) menggunakan kimono, memiliki kuku yang panjang dan juga rambut pendek. Kitsune memiliki tugas untuk menjaga kuil Tochigami, serta melayani dan menjaga Tochigami. Karena Tochigami meninggalkan kuilnya, bentuk pelayanan yang diberikan kitsune sebagai pelayan Tochigami ialah dengan membantu mengerjakan tugas Mikage sebagai Tochigami. Salah satunya dengan membantu mencatat doa-doa setiap orang yang datang ke kuil Tochigami. Kitsune telah mencatat doa-doa tersebut

selama 20 tahun lamanya, walaupun tidak terdapat dewa di kuil Tochigami masih ada orang yang datang ke kuil untuk sekedar berdoa dan menyampaikan harapan mereka.

Seperti halnya dalam kepercayaan masyarakat Jepang, kitsune memiliki kekuatan supranatural. Dalam komik Kamisama Hajimemashita, kekuatan supranatural yang dimiliki kitsune berupa bola api, sehingga ia dapat dikatakan sebagai kitsune bi. Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, kitsune bi dikatakan siluman rubah yang memiliki nafas berwarna, ekor yang digunakan untuk bertarung dan memiliki bola api (Shigeru, 2010: 117). Selain itu, ia juga dapat merubah wujud seseorang dengan menaburkan daun sakti ke tubuh seseorang tersebut.

  • 5.3    Mitos dalam Komik Kamisama Hajimemashita Karya Suzuki Julietta

Dalam komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta juga terdapat beberapa mitos yang dipercaya masyarakat Jepang. Mitos tersebut ialah mitos mengenai ular putih sebagai pelayan kami, mitos mengenai tempat tinggal kami dan youkai, mitos mengenai Ookuninushi no Kami dan Izumo Taisha, mitos mengenai konferensi kami dan mitos mengenai Izanami sebagai penguasa yomi no kuni. Namun, dalam penelitian ini hanya dibahas dua mitos saja karena di dalam komik Kamisama Hajimemashita cerita dari dua mitos ini dianggap lebih menonjol dibandingkan dengan yang lainnya. Mitos tersebut ialah sebagai berikut.

  • a.    Mitos Mengenai Ular Putih sebagai Pelayan Kami

Dalam masyarakat Jepang, banyak kuil yang memuja aspek dari alam ataupun binatang, beberapa di antaranya dihormati seperti kami, karena mereka dipercaya sebagai pelayan kami (Picken, 1994: 99). Dalam komik Kamisama Hajimemashita, kepercayaan terhadap binatang sebagai pelayan kami, dibuktikan ketika tokoh Nanami berkata bahwa ular putih merupakan pelayan dari kami, sehingga jika menangkap seekor ular putih, maka akan mendapatkan hukuman dari kami (dewa).

  • b.    Mitos Mengenai Konferensi Kami

Masyarakat Jepang percaya bahwa setiap bulan Oktober, tepatnya setiap tanggal 11 sampai dengan 17 terdapat sebuah festival utama mengambil tempat di kuil termegah

di Izumo. Festival tersebut bernama Kamiari Matsuri (Frederic, 2002: 413). Dalam komik Kamisama Hajimemashita, dikatakan pada bulan Oktober merupakan bulan bertemunya para kami di Izumo untuk melakukan konferensi. Para kami berkumpul dan melakukan kegiatan nomikai (minum bersama dalam sebuah pertemuan). Selain itu, pada konferensi tersebut dikatakan bahwa para kami yang datang membawa permohonan orang-orang yang berdoa ke masing-masing kuil, untuk dihitung pada konferensi tersebut.

6 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap komik Kamisama Hajimemashita karya Suzuki Julietta, dapat ditarik simpulan bahwa kami dan youkai yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita memiliki wujud dan sifat menyerupai manusia. Kami dan youkai tersebut ada yang menggunakan pakaian seperti manusia. Kami dan youkai dalam komik Kamisama Hajimemashita memiliki tugas dan kekuatan supranatural seperti dalam mitos masyarakat Jepang.

Mitos yang terdapat dalam komik Kamisama Hajimemashita dapat disamakan dengan mitos yang ada dalam kepercayaan masyarakat Jepang. Kepercayaan masyarakat Jepang berasal langsung dari kepercayaan animisme Shinto yang percaya terhadap kekuatan binatang dan alam. Kekuatan binatang dalam komik, dapat dilihat dari adanya ular putih yang dipercaya merupakan pelayan kami. Kepercayaan terhadap kekuatan alam dalam komik, dapat dilihat dari gunung dan laut yang merupakan tempat tinggal kami dan youkai. Kepercayaan Shinto lainnya yaitu kepercayaan mengenai kuil Izumo yang dimiliki oleh Ookuninushi no Kami serta adanya festival Kamiari yang diadakan di Izumo Taisha yang disebutkan sebagai konferensi kami dalam komik. Selain itu, kepercayaan Shinto yang juga terdapat dalam komik ialah adanya kepercayaan mengenai alam neraka yang disebut dengan yomi no kuni yang dikuasai oleh Izanami dan makanan di yomi no kuni yang tidak dapat dikonsumsi.

Daftar Pustaka

Bocking, Brian. 2005. A Popular Dictionary of Shinto. London: Routledge.

Danandjaja.1997. Foklor Jepang Dilihat dari Kacamata Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Frederic, Louis. 2002. Japan Encyclopedia. Amerika. Harvard University Press.

Green, Myrah Brown. 2009. Pieced Symbols: Quilt Blocks From the Global Village. New York: Lark Books.

Julietta, Suzuki. 2009. Kamisama Hajimemashita. Volume 2. Tokyo: Hakusensha

Julietta, Suzuki. 2009. Kamisama Hajimemashita. Volume 4. Tokyo: Hakusensha

Julietta, Suzuki. 2010. Kamisama Hajimemashita. Volume 8. Tokyo: Hakusensha

Ratna, N.K.2006.Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Cetakan Kedua.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Picken, Stuart D.B. 1994. Essentials of Shinto: An Analytical Guide to Principal Teaching. Amerika: Greenwood Publishing Group.

Shigeru, Mizuki. 2010. Nihon Youkai Daijiten. Japan: Kodakawa Shoten Ltd.

158