KELAINAN SEKSUAL TOKOH UTAMA PRIA PADA NOVEL KAGI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO
on
1
KELAINAN SEKSUAL TOKOH UTAMA PRIA PADA NOVEL KAGI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO
I Gusti Putu Mahendra Putra
Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra Dan Budaya Universitas Udayana
Abstract:
This study entitled "Male Sexual Disorder from the Main Character in Junichiro Tanizaki’s novel, ‘Kagi’ ". The purpose of this study is to determine the structure of personality and sexual abnormalities experienced by the male main character.
This study used descriptive method and informal methods of analysis. The theory used in analyzing is the psychoanalysis theory from Sigmund Freud along with Whitbourne and Halgin’s theory of abnormalities.
The results showed that the id element is more commonly found than the other two elements, namely the ego and the superego. The main male characters have desires that demand to be fulfilled. The desire is up to surface in the form of sexual disorder due to the inability of ego and superego to control the id. Sexual disorders experienced by the male main character is voyeurism. Voyeurism is a form of sexual disorder that occurs in a person and that person get sexual satisfaction by the way of peeking.
Keywords : Psychoanalysis, sexual abnormalities, voyeurism.
Di lingkungan masyarakat sekitar kita dapat dijumpai penderita kelainan seksual. Penderita kelainan seksual umumnya menyukai kegiatan seksual yang tidak lazim mulai dari mengintip, memamerkan alat kelamin, sampai mengenakan pakaian wanita.
Fenomena kelainan seksual juga diangkat ke dalam sebuah karya sastra. Salah satu karya sastra yang sarat unsur-unsur psikologis khususnya kelainan seksual adalah novel Kagi yang dikarang oleh Tanizaki Junichiro. Novel ini menceritakan gejolak psikologi pada tokoh utama dalam novel ini dengan sangat jelas dari awal hingga akhir cerita. Novel ini juga menggambarkan perilaku aneh pada tokoh utama akibat kelainan seksual yang dimiliki tokoh utama. Penggambaran tentang perilaku aneh pada tokoh utama tersebut dibuat sangat menarik oleh pengarang, sehingga dapat memberikan gambaran tersendiri mengenai perilaku seseorang yang mengalami kelainan seksual.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
-
1. Bagaimanakah struktur kepribadian tokoh utama pria dalam novel Kagi karya Tanizaki Junichiro?
-
2. Bagaimanakah kelainan seksual yang dialami tokoh utama pria dalam novel Kagi karya Tanizaki Junichiro?
-
3. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra khususnya karya sastra Jepang sehingga karya sastra Jepang lebih dikenal oleh pembaca. Selain itu, diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca tentang struktur kepribadian dan kelainan seksual yang terdapat dalam novel Kagi karya Tanizaki Junichiro. Secara khusus tujuan penelitian ini, untuk mengetahui struktur kepribadian serta kelainan seksual yang dialami tokoh utama pria dalam novel Kagi karya Tanizaki Junichiro.
Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu.
Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah metode studi kepustakaan dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca, memahami, dan mencatat bagian yang diperlukan dalam penelitian.
Penganalisisan data dilakukan setelah data terkumpul dan diklasifikasikan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode formal dan metode deskriptif analisis. Metode formal adalah analisis dengan mempertimbangkan aspek-aspek formal, aspek-aspek bentuk, yaitu unsur-unsur karya sastra (Ratna, 2009:49-53). Setelah itu dilakukan penganalisisan dengan
metode deskriptif analisis, yaitu menguraikan dan memberikan penjelasan mengenai fakta-fakta yang ada. Data yang terkait dengan rumusan masalah yang sebelumnya telah diklasifikasikan, dipaparkan secara terperinci dan dijelaskan dengan teori yang digunakan.
Setelah data dianalisis, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah penyajian hasil analisis data. Penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Penyajian hasil analisis secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata, bukan dalam bentuk angka, bagan, atau statistik (Ratna, 2009:50). Hasil analisis data dijelaskan dalam bentuk uraian kata-kata yang memaparkan jawaban dari rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya secara terperinci.
Tokoh utama pria memiliki berbagai keinginan yang menuntut untuk dipenuhi. Keinginan tersebut muncul ke permukaan dalam bentuk kelainan seksual karena ketidakmampuan ego ataupun superego mengontrol id. Kelainan seksual yang dimiliki tokoh utama pria adalah voyeurism.
Struktur kepribadian tokoh utama pria lebih banyak ditemukan unsur id dibandingkan dengan dua unsur lainnya, yaitu ego dan superego. Pada kepribadian tokoh utama pria terkandung berbagai macam keinginan yang berusaha mendapatkan pemenuhan.
Berikut adalah data-data yang menunjukkan id tokoh utama pria.
-
(1) イツカハ蛍光燈ノ明リノ下ニ妻ノ全裸体ヲ曝シテ見タイトイウ慾望 ニ燃エテイナイダッタ。コノハ蛍光燈トイウモノノ存在を知ッタカ ラノ妄想ダッタノド。
「鍵、1956:36」
Itsuka wa keikoutou no akari no shita ni tsuma no zenratai o sarashite mitai to iu yokubou ni moete inaidatta. Kono wa keikoutou to iu mono no sonzai wo shitta kara no mousou datta noda.
(Kagi, 1956:36)
‘Padahal, alasanku sebenarnya adalah hasratku untuk melihat tubuh telanjang Ikuko dalam cahaya putih seperti itu. Ini adalah fantasiku sejak aku pertama kali mendengar tentang lampu yang terang benderang ini (The Key, 2012:32).’
-
(2) セメテソノ足ノ甲ニ接吻サセテクレト云っても、マア汚イトカ、コ ンナトコロニ触ルモノデハアリマセントカイッテ、ナカナカ願イヲ 聴イテクレナイ。ソレヤコレヤデ僕ハ一層手ノ施シヨウガナクナル。
「鍵、1956:12」
Semete sono ashi no kinoe ni seppun sasete kure to ittemo, maa kitanai toka, konna tokoro ni sawaru mono dewa arimasen toka itte, naka naka negai wo kiitekurenai. Sore ya kore ya de boku wa ichisoute no hodokosiyou ga nakunaru.
(Kagi, 1956:12)
‘Jika aku mengatakan biarkan aku mencium punggung kakinya, dia berkata, “Menjijikkan!” atau “Harusnya kau tidak menyentuh tempat seperti itu!” Secara keseluruhan, aku merasa lebih sulit untuk mendekatinya’ (The Key, 2012 :9-10).’
-
(3) 僕ハ僕ヲ、気ガ狂ウホド嫉妬サセテホシイ。事ニヨッタラ範囲ヲ踏 ミ越エタノデハアルマイカ、ト、多少疑イヲ抱カセルクライデアッ テモヨイ。ソノクライマデ行クヲ望ム。
「鍵、1956:28」
Boku wa boku wo, ki ga kuruu hodo shitto sasete hoshii. Koto ni yottara hanni wo fumi koeta no de wa arumai ka, to, tashou utagai wo idakaseru gurai de ate mo yoi. Sono kurai made iku wo nozomu.
(Kagi, 1956:28)
‘Aku ingin Ikuko membuatku gila karena cemburu. Tidak masalah jika Ikuko membuatku curiga bahwa dia telah melangkah terlalu jauh. Aku ingin Ikuko melakukan itu (The Key, 2012:22).’
Data (1) menggambarkan id tokoh utama pria yang menginginkan dan berhasrat melihat tubuh istrinya dalam keadaan tanpa busana dan disorot cahaya lampu yang terang benderang. Pada saat ia membayangkan melihat tubuh istrinya tanpa busana, tanpa sadar ia merasakan sensasi seksual yang berbeda. Pada data (2) menggambarkan id tokoh utama pria yang terlihat sangat mengagumi bentuk kaki istrinya yang indah dan menimbulkan nafsu seksualnya terhadap istrinya. Data (3) menggambarkan id tokoh utama pria pada saat ia menginginkan istrinya semakin dekat dengan Kimura sehingga ia bisa lebih bergairah dalam hubungan seks dengan istrinya. Ia menginginkan Ikuko membuatnya gila karena cemburu karena hal tersebut dapat membuatnya lebih bergairah dalam berhubungan seksual.
Id tokoh utama pria mendominasi ego-nya yang lemah dan superego-nya yang tidak konsisten sehingga ego tokoh utama pria tidak mampu menyeimbangkan antara tuntutan id dan superego-nya. Akibatnya, tidak seperti individu yang sehat secara prikologis yang mampu memegang kendali atas prinsip kesenangan dan prinsip moralistis, tokoh utama pria terus-menerus memuaskan kesenangannya tanpa memandang apakah layak atau tidak untuk dilakukan dan secara tidak sadar membawa tokoh utama pria ke dalam perilaku seksual yang menyimpang. Penyimpangan tersebut mengarah pada kelainan seksual berupa voyeurism. Voyeurism adalah suatu gangguan seksual ketika individu memiliki suatu rangsangan untuk mendapatkan pemuasan seksual dari mengobservasi ketelanjangan atau aktivitas seksual orang lain yang tidak menyadari bahwa mereka sedang dilihat (Halgin dan Whitbourne, 2009:305). Berikut adalah data yang menunjukkan hal tersebut:
-
(4) ソシテ地図ヲ調ベルヨウニ詳細ニ彼女ヲ調べ始メタ。僕ハマズソノ 一点ノ汚ルモナイ素晴ラシイ裸身ヲ眼ノ前ニシタヰニシバラクハ全 ク度ヲ失ッテ呆然トサセラレテイタ。ナゼトイッテ、僕ハ自分ノ妻 ノ裸体ヲカヨウナ全身像ノ形ニオイテ見タノハ始メテダッタカラダ。
「鍵、1956:36」
Soshite chizu wo shiraberu you ni shousai ni kanojo wo shirabe hajimeta. Boku wa mazu sono ichiten no kitana ru mo nai subarashī rashin wo me no mae ni shita ni shibaraku wa mattaku do wo ushinatte bouzento sa se rarete ita. Naze toi tte, boku wa jibun no tsuma no ratai wo kayou na zenshinzou no katachi ni oite mita no wa hajimetedattakarada.
(Kagi, 1956:36)
‘Dan aku mulai melihat setiap detail tubuhnya, seperti aku mempelajari peta. Untuk beberapa lama, ketika aku menatap tubuh yang indah seputih susu itu, aku merasa bingung. Inilah kali pertama aku melihatnya telanjang dengan leluasa (The Key, 2012:32).’
-
(5) モノヲ思考スル能力ガ全ク衰エテ一ツヲ五分ト考エツヅケル根気ガ ナイ。頭ニ浮カブノハ妻ト寝ルニ関シテノ妄想ノ数々バカリデアル。
「鍵、1956:147」
Mono wo shikousuru nouryouku ga mattaku otoroete hitotsu wo gopun to kangae tsuzukeru konki ga nai. Atama ni ukabu no wa tsuma to neru ni kanshite no mousou no kazukazu bakari de aru.
(Kagi, 1956:147) ‘Kemampuanku berpikir sudah begitu menurun hingga aku tidak dapat berkonsentrasi selama lima menit. Pikiranku penuh dengan fantasi-fantasi seksual (The Key, 2012:134).’
Data nomor (4) menggambarkan gangguan seksual yang dialami tokoh utama pria. Tokoh utama pria menatap tubuh istrinya dalam kondisi tanpa busana. Terdapat kalimat “Soshite chizu o shiraberu you ni shousai ni kanojo o shirabe hajimeta” yang berarti “Dan aku mulai melihat setiap detail tubuhnya, seperti aku mempelajari peta”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa tokoh utama pria mulai mengamati seluruh tubuh istrinya, tokoh utama pria melihat setiap detail tubuh istrinya seperti ia mempelajari sebuah peta. Data (5) menggambarkan impairment yang dirasakan oleh tokoh utama pria akibat dari gangguan seksual yang ia alami. Tokoh utama pria merasakan kemampuan berpikirnya sudah begitu menurun hingga tidak dapat berkonsentrasi selama lima menit saja. Impairment merupakan salah satu ciri seseorang mengalami gangguan psikis. Impairment meliputi berkurangnya kemampuan seseorang untuk berfungsi pada taraf optimal atau bahkan pada taraf rata-rata (Halgin dan Whitbourne, 2009:6)
Ego tokoh utama pria lebih banyak memenuhi tuntutan atau dorongan dari id daripada tuntutan dari superego-nya. Keinginan (id) tersebut ialah keinginan mencium kaki istrinya. Selain itu, tokoh utama pria juga ingin melihat tubuh istrinya tanpa busana yang disorot lampu cahaya lampu yang terang benderang, dan tokoh utama pria juga menginginkan supaya istrinya berhubungan semakin dekat dengan Kimura sehingga ia cemburu dan semakin bergairah. Atas dorongan id yang dimiliki tokoh utama pria yang begitu kuat, ego yang dimiliki tokoh utama pun memutuskan untuk memenuhi seluruh keinginan (id) tersebut, yaitu tokoh utama pria berusaha membuat dirinya cemburu terhadap Kimura yang semakin dekat dengan istrinya dan tokoh utama pria juga memutuskan untuk mengambil gambar istrinya pada saat istrinya tanpa busana. Akibat dari ego tokoh utama pria yang tidak bisa mengendalikan dorongan id yang dimilikinya, tokoh utama pria pun merasa bersalah (superego) karena tidak bisa membahagiakan dan memenuhi hasrat seksual istrinya, namun peran superego tersebut tidak terlalu menojol sehingga tokoh utama pria melakukan tindakan yang mengarah pada kelainan seksual.
Kelainan seksual yang dialami tokoh utama pria ialah voyeurism, yaitu setiap ada kesempatan selalu berusaha untuk menatap tubuh istrinya dalam keadaan tanpa busana. Ia mengamati seluruh bagian tubuh istrinya dengan sangat detail seperti ia mempelajari sebuah peta. Semua hal tersebut membuatnya merasa bergairah dan merasakan kenikmatan seksual yang luar biasa. Voyeurism yang tokoh utama alami juga ditunjukkan oleh impairment yang ia alami. Tokoh utama pria merasakan penurunan kemampuan otak seperti susah berkonsentrasi.
Daftar Pustaka
Feist, Jess dan Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian: Theories of Personality. Jakarta: Salemba Humanika.
Halgin, Richard P. dan Whitbourne, Susan Krauss. 2009. Psikologi Abnormal. Jakarta: Salemba Humanika.
Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tanizaki, Junichiro. 1956. Kagi. Tokyo: Chuokoronnsha.
Tanizaki, Junichiro. 2012. The Key. Diterjemahkan dari Kagi oleh Rahmani
Astuti. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Discussion and feedback