BOOK REVIEW

RUANG



Oleh: Ngakan Putu Sueca 1

Pengarang

: Nusa Putra

Tahun publikasi

: 2011

Judul

: Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi

Penerbit

: P.T. Indeks

Jumlah halaman

: 255

ISBN

: 9790623194


Banyak buku tentang metode penelitian telah ditulis, demikian pula untuk buku metode penelitian kualitatif. Namun, buku ini mengisi kekosongan informasi yang dirasakan para peneliti muda bagaimana melakukan penelitian kualitatif. Jika buku lainnya lebih banyak bersifat teoretis, maka buku ini sungguh-sungguh menjadi panduan praktis. Disamping tidak banyak menyampaikan argumentasi teoretis, buku ini penuh dengan contoh-contoh praktis. Akan tetapi, untuk memahami lebih baik buku ini diperlukan bekal teori dasar tentang penelitian kualitatif. Jika tidak, saya khawatir pembaca akan sulit meletakkan contoh-contoh kedalam kerangka pemahaman teoretis. Inilah barangkali salah satu kelemahan dari buku ini. Mungkin saja penulis beranggapan bahwa pembaca telah memiliki bekal pemahaman yang memadai.

Buku ini terdiri dari lima bab dan 255 halaman. Diawali dengan hal-hal yang bersifat umum seperti manfaat penelitian kualitatif, bagaimana menentukan fokus penelitian, kelebihan dan kekurangan metode penelitian kuantitatif - kualitatif, serta pertanyaan umum yang sering diajukan seputar penelitian kualitatif. Masalah merupakan awal penelitian dilakukan. Masalah (fokus penelitian) dalam penelitian kualitatif diperoleh dari pengamatan lapangan. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dimana realitas bersifat ganda, berlapis-lapis dan saling terkait serta kontekstual. Melalui grand tour, peneliti menemukan fokus penelitian yang kemudian dipilih untuk diperdalam dalam proses selanjutnya (mini tour). Mengingat kompleksitasnya diperlukan kemampuan berkomunikasi dengan bahasa lokal terutama untuk memahami apa yang tidak dikatakan (tacit knowledge). Disinilah kelebihan manusia sebagai instrumen penelitian berperan karena dapat berempati terhadap subjek. Instrumen lain bukan tidak penting tetapi dapat menjadi pelengkap. Dalam penelitian kualitatif, teori berperan sebagai panduan awal bukan sebagai kerangka konsep (perspektif emik, bukan perspektif etik).

Tiga bab selanjutnya mengemukakan tentang teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang satu sama lainnya saling melengkapi. Jika bab dua secara umum menyajikan tiga teknik utama dalam pengumpulan data (observasi, wawancara dan studi dokumen), maka dalam bab tiga penulis menguraikan teknik-teknik pembuatan catatan lapangan untuk memudahkan proses analisis. Selanjutnya penulis menguraikan memeriksa keabsahan dan kehandalan data dalam penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif memang mengutamakan penggunaan teknik observasi dan wawancara dalam pengumpulan data. Ada berbagai strategi disampaikan penulis di dalam menyiasati segala kemungkinan yang terjadi di lapangan dan kiat memecahkan berbagai permasalahan yang dijumpai, diperkuat dengan contoh-contoh yang sangat mudah dimengerti. Seorang peneliti kualitatif harus memiliki sikap terbuka, sangat hati-hati, sabar, menjadi pendengar yang baik, tidak mudah percaya dan tidak membuat kesimpulan secara terburu-buru, adaptif, ramah, sopan, mudah tersenyum, sensitif, toleran dan empati.Teknik wawancara mendalam menjadi unggulan, namun teknik ini bukan tanpa cacat. Kelebihan dan kekurangannya harus dicermati peneliti.

Penulis mengungkapkan bahwa menciptakan hubungan baik dengan komunitas yang diteliti merupakan syarat penting. Untuk itu: sikap peneliti harus tetap terjaga/terkontrol; peka terhadap keunikan komunitas dan individu-individu; serta membuat perencanaan yang tepat, baik pada awal ataupun selama proses penelitian. Untuk ini, perlu sensitivitas peneliti dalam menentukan pilihannnya. Kiat-kiat khusus juga diperlukan pada saat

peneliti menghadapi situasi sulit dengan subyek yang tidak banyak bicara atau tidak mau bicara, enggan didekati, dsb. Pengamatan dilakukan dalam berbagai konteks dan tempat, lebih lama dan teliti, dilakukan secara berulang-ulang, dan didiskusikan dengan banyak orang yang terlibat. Hal itu karena: kompleksitas subjek penelitian yang harus dipahami secara holistik dalam konteksnya; untuk menentukan pola-pola, keunikan, kekhasan, keberagaman, dsb. dan untuk itu diperlukan berbagai pendekatan, sampai kejenuhan data tercapai.

Kapan data jenuh? Ini terjadi apabila peneliti telah menemukan variasi atau pola tertentu dari fenomena dan jika ada data yang diperoleh telah dapat masuk kedalam temuan tersebut serta tidak ada tambahan variasi atau pola-pola lain. Selama dalam proses penelitian, peneliti selalu membaca ulang temuannya, menganalisis, membuat kesimpulan sementara, menentukan data yang sudah jenuh, menentukan data/informasi yang harus dicari kembali untuk didalami. Ini yang disebut dengan proses analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data, diiterasikan dan demikian seterusnya sampai temuan akhir diperoleh.

Selama pengumpulan data, baik melalui observasi maupun wawancara, peneliti harus sesegera mungkin membuat catatan lapangan. Jika tidak, maka banyak hasil observasi dan wawancara akan hilang dari ingatan peneliti. Manusia pada umumnya memiliki keterbatasan dalam mengingat, apalagi fenomena yang diteliti sangat kompleks. Oleh karena itu, membuat catatan lapangan harus disegerakan. Secara umum, catatan lapangan ada 2 (dua) jenis yakni catatan deskriptif dan catatan reflektif. Seperti istilahnya, catatan deskriptif lebih fokus pada penggambaran dan pendeskripsian segala sesuatu hasil pengamatan, tidak boleh ada unsur subjektif, persepsi, pendapat peneliti. Penekanannya pada hal yang lebih terukur dan objektif. Sebaliknya catatan reflektif diutamakan untuk kebebasan ekspresi peneliti seperti pendapat, kesan, pertanyaan, baik yang terkait dengan hasil ataupun proses penelitian.

Data dalam penelitian harus diperiksa keabsahanya, yang dalam penelitian kuantitatif dilakukan melalui uji validitas dan reliabilitas. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, teknik pengujian keabsahan dilakukan bukan pada instrumen melainkan pada data yang diperoleh. Untuk itu ada berbagai teknik yang dapat digunakan seperti perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan/diskusi teman sejawat, kecukupan referensi dan pengecekan anggota. Biasanya teknik ini dilakukan secara berkait satu sama lainnya.Dengan menambah waktu pengamatan maka banyak hal dapat diperbaiki oleh peneliti dengan membangun kepercayaan lebih baik, lebih akrab, sehingga akan memudahkan peneliti memperoleh informasi yang lebih luas, lebih dalam, lebih terpercaya.

Untuk menganalisis data, dalam penelitian kualitatif dikenal banyak teknik. Akan tetapi, dalam hal ini penulis menampilkan satu yang paling umum yakni model analisis kategori melalui tiga langkah utama yakni reduksi data, penyajian data danpenarikan kesimpulan. Putra memberikan banyak contoh bagaimana menyajikan data dan membuat kode-kode terhadap hasil penelitian. Semua itu dianalisis, dibuat kategori dan terakhir ditarik kesimpulan. Kategori-kategori yang memiliki makna sama atau terkait dipersatukan untuk menemukan benang merah atau tema-tema temuan. Pada bab terakhir ini penulis sepertinya tidak banyak menjelaskan secara ekplisit bagaimana melakukan analisis, dan

bagaimana merumuskan tema-tema temuan. Oleh karena itu, pembaca harus mencoba memahaminya secara seksama.

Sejak pertama kali melihat di toko buku, saya tertarik dengan buku ini karena praktis bagi pemula. Tidak banyak buku yang memberikan tuntunan praktis bagi pembaca khususnya untuk buku dalam metodologi penelitian kualitatif. Umumnya buku yang tersedia bersifat sangat teoretis dan bersifat umum. Menariknya, buku ini sepertinya menuntun pembaca untuk memahami langkah demi langkah melakukan penelitian kualitatif lengkap dengan contoh-contoh yang mudah dipamahi.Dengan box dan resume di akhir dapat membantu pembaca menyimpulkan apa yang telah dibaca. Pembaca juga dibekali dengan berbagai persyaratan sikap seorang peneliti kualitatif yang tidak boleh menyerah, tidak kesusu mengambil kesimpulan, membangun kepercayaan, dsb.Saya sangat merekomendasi para pemula, yang ingin belajar tentang bagaimana melakukan penelitian kualitatif agar terlebih dahulu membaca buku ini sebelum mempraktikkannya.

142 SPACE - VOLUME 2, NO. 1, APRIL 2015