Sosialisasi Pengelolaan Sampah Untuk Kebersihan Lingkungan Pasar di Kecataman Lembah Melintang dalam Upaya Memberdayakan Masyarakat
on
PUSTAKA VOL. 22, NO.2 • 87 – 89
Terakreditasi Sinta-5, SK No: 105/E/KPT/2022
p-ISSN: 2528-7508
e-ISSN: 2528-7516
Sosialisasi Pengelolaan Sampah Untuk Kebersihan Lingkungan Pasar di Kecamatan Lembah Melintang Dalam Upaya Memberdayakan Masyarakat
Frisca Fitria Fricilia
Universitas Negeri Padang Padang, Sumatera Barat, Indonesia email: [email protected]
Abstract
Garbage is now everywhere. Either in a residential area or in the center of the economy. In the economic environment, one of which is the market as an area that generally produces a lot of waste. Therefore, this paper aims to provide education and instill the value of the impact caused and how management can need to be carried out regarding the waste left by traders in the Ujung Gading market, Lembah Lintas District so that the community has power in the waste management process. This study uses a literature review, which is to collect information and data from a literature review
Keywords : Socialization, Community Empowerment, waste management
Abstrak
Keberadaan sampah saat ini sudah terdapat dimana-mana. Baik di lingkungan perumahan ataupun di lingkungan pusat perekonomian. Pada lingkungan perekonomian salah satunya pasar menjadi daerah yang umumnya banyak menghasilkan sampah. Oleh sebab itu tulisan ini bertujuan memberikan edukasi dan menanamkan nilai nilai dampak yang ditimbulkan serta bagiamana pengelolaan yang dapat perlu dilakukan terkait sampah sampah hasil sisa pedagang yang ada di pasar ujung gading kecamatan lembah melintangagar masyarakat memiliki daya dalam proses pengeloaan sampah tersebut. Penelitian ini menggunakan kajian Pustaka yaitu mengumpulkan informasi dan data dari kajian literatur
Kata Kunci : Sosialisasi, Pemberdayaan Masyarakat, pengelolaan sampah.
PENDAHULUAN
Lingkungan menjadi sebuah tempat tinggal yang dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia untuk melakukan berbagai aktivitasnya. Di berbagai lingkungan, seperti lingkungan rumah, pusat perbelanjaan, perkebunan manusia mendominasi peranya dalam penentu baik atau tidaknya lingkungan yang ditinggali. Berkaitan dengan segala aktivitas manusia yang pastinya selalu memiliki dampak baik dan dampak buruk. Dampak yang baik atau bermanfaat dapat dirasakan ketika individu atau manusia menjalin hubungan yang baik dengan alam melalui menjaga lingkungan serta sadar dalam setiap tindakan bahwa, dengan menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau pun sebagainya hal tersebut akan menjadikan lingkungan yang menjadi tempat tinggal ini terjaga, serta terhindar dari berbagai bencana alam. Namun
akan ada dampak yang buruk jika melakukan kebalikan dari aktivitas yang menimbulkan dampak yang baik atau manfaat tersebut.
Sampah adalah sebuah hasil limbah atau pembuangan dari aktivitas manusia. Sampah juga merupakan hasil sisa pemakaian barang yang digunakan oleh manusia. Kuantitas sampah saat inu pun kian bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi serta peningkatan teknologi. Seperti material Sampah organic dan anorganik. Jadi dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat permasalah sampah pun akan semakin rumit.
Bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan adanya pergantian lifestyle masyarakat, yang dapat menambah intensitas dan jenis sampah. Bergantungnya masyarakat dan daya beli yang tinggi terhadap barang baramg kebutuhan primer dan non primer juga bagian dari factor meningktanya kuantitas sampah. Di Indonesia saat ini yang terdiri dari 196 kabupaten dari 34 provinsi,
terjadi penumpukan sampah sebanyak 24,409,706,.22 ton/tahun. Dari tibunan sampah tersebut terjadi pengurangan sampah sebanyak 16.92%, kemudian penangan sampah sebanyak 51.75%, sampah yang terkelola 68.67% dan sampah yang tidak terkelola sebanyak 31.33% (KLHK, 2021). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa timbunan sampah setiap tahunnya di Indonesia masih tinggi. Adanya aktivitas ekonomi yang meningkat pada suatu daerah juga memberikan dampak terhadap keberadaan sampah itu sendiri. Akan timbul dampak dampak yang kurang baik ketika kurangnya pengelolaan peningkatan sampah tersebut. Termasuk dampak pencemaran lingkungan, baik lingkungan perumahan, pertanian dan sebagainya. Tidak hanya itu dampak buruk pada kesehatan juga akan timbul jika pengelolaan ini tidak baik terhadap sampah sampah yang ditimbulkan.
Pada lingkungan yang memiliki aktivitas tinggi tentu juga akan menghasilkan sampah, yaitu salah satunya adalah pada lingkungan pasar. Aktivitas masyarakat yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan sampah sampah sisa dari hasil masyarakat berdagang. Sampah yang Adapun sangat beragam, mulai dari sampah organic, dan anorganik. Sampah sampah ini sangat perlu dikelola dengan baik mengingat wilayah Pasar Ujung Gading yang padat penduduk akan menimbulkan dampak yang buruk jika pengelolaan sampah tidak tepat. Intensitas kegiatan masyarakat yang tinggi terutama pada hari senin dikarenakanpada hari tersebut lah dilaksanakan balai tentu akan menghasilkan kuantitas sampah yang tinggi pula. Oleh karena itu perlu partisipasi dari masyarakat untuk ikut serta dalam mengelola sampah tersebut disamping dari tenaga kebersihan yang mengangkut sampah.
Dampak yang ditimbulkan jika tingginya angka penumpukan sampah tanpa dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan yang dapat menimbulkan efek pada kesehatan masyarakat, nilai keindahanan pada lingkungan pasar tentunya akan berkurang, sampah sampah yang menumpuk juga akan menimbulkan bau dan hal tersebut adalah sebuah pencemaran udara dimana sampah sampah yang dibiarkan menumpuk akan menurunkan kualitas udara karena sampah tersebut menimbulkan atau mengeluarkan gas gas yang tidak baik untuk udara (Hakim, n.d.).
METODE
Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif. Sebuah penelotian yang mengumpulkan informasi dan data data dari berbagai sumber yang sudah ada seperti kajian literatur, buku, dan sebagainya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampah terbagi dua yaitu sampah organic dan anorganic. Sampah organic adalah sampah yang dapat terurai Sampah organic dapat diolah Kembali menjadi suatu yang bermanfaat contohnya, sampah sampah rumah tangga seperti sayur, buah buah yag termasuk dalam kategori sampah organic basah. Sampah organic basah yang tidak diolah atau dibuang pada tempatat semestinya akan menimbulkan bau dan dapat menyebarkan penyakit. Kemudia sampah kayu, daun dan sebagainya termasuk dalam sampah organik kering. Kecendrungan sampah organik kering ini dibakar oleh masyarakat. Sampah anorganik, merupakan sampah yang tidak dapat terurai jadi perlu pengelolaan yang baik terhadap sampah anorganik (Taufiq & Maulana, 2015). Seperti sampah plastik, material kaca, sisa sisa material elektronik sulit terurai, namun jika pengelolaan sampah anorganik ini tepat dapat digunakan kembali, dan akan menjadi barang yang bermanfaat dan dapat bernilai ekonomis.
Dampak dari penumpukan sampah
Penumpukan sampah yang semakin meningkat tentu bukanlah hal yang baik, hal tersebut dapat memberikan implikasi yangserius jika dibiarkan terus menerus. Adapun dampak yang dapat diitimbulkan jika hal tersebut dibiarkan adalah sebagai berikut.
Sampah yang tidak dapat terurai atau disebut dengan sampah organic dan bermaterial padat seperti sampah sayur-sayur, sampah sisa pembersihan ikan, dan lainya akan mengeluarkan gas atau busuk jika dibiarkan saja. Kondisi ini dapat menyebabkan meningkatnya gas tersebut dan dapat mencemari udara. Tidak jarang pada pasar tradiosional sampah sampah tersebut dibiarkan tanpa diangkut ke TPA.
Sampah organic yang tidak dikelola pun dapat mencemari air dan tanah, karena sampah tersebut disiram oleh air hujan yang dapat mengelir. Akibatnya sumber air dapat terkontaminasi.
Sampah organic dan anorganik dapat menimbulkan epenyakit karena menjadi perantara sarang bakteri dan air yang menggenang pada sampah anorganik dapat menjadi sarang dan tempat berkembangbiaknya jentik jentik nyamuk. Hal ini dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti DBD, diare, cacingan dan sebagainya. Daerah pasar tradisional memiliki tingkat kerentana yang tinggi akibat pemeliharan lingkungan dengan adanya penumpukan sampah tersebut dapat menyebabkan menurunya Kesehatan masyarakat
Pengelolaan sampah
Pusat pasar Ujung Gading Merupakan pusat perekekonomian terbesar di Kecamatan Lembah Melintang. Kegiatan pasar dilaksanakanan pada setiap hari, namun pada hari senin dilaksanakan balai. Pada hari itu terjadi peningkatan intensitas jumlah konsumen dan pedagang dari dalam dan luar daerah Ujung Gading. Jenis jenis barang yang dijual pada pasar tradisional tersebut dapat dikatakan lengkap. Semua kebutuhan masyarakat bisa didapatkan pada pasar tersebut.
Tingginya aktivitas perekonomian masyarakat pada pasar tersebut, tentu akan menimbulkan sampah. Ketika sampah tersebut dapat dikelola dengan baik tentunya dampak negative dan tidak diinginkan tidak akan terjadi, namun sebaliknya jika pengelolaan sampah tidak dikontrol akan menimbulkan dampah negative, seperti pencemaran lingungan, dan berdampak pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu perlunya adanyan perhatian dari pemerintah dan juga partisipasi dari masyarakat untuk mengelola sampah pada lingkungan pasar tersebut.
Sampah sampah yang terdapat pada lingkungan pasar ini terdiri dari dua jenis yaitu organic dan anorganik. Samaph organic, seperti sisa sayuran, sampah pedagang ayam yang dapat meninggalkan bau dan sebagainya. Sampah sampah basah ini dapat dikelola oleh masyarakat atau didistribusikan kembali. Misalnya untuk pakan ternak, sampah sayuran ini dapat dijadikan pakan ternak lele, dan kelinci. Kemudian dapat juga dijadikan kompos. tentu akan sangat bermanfaat jika dipupukkan untuk tanaman. Sampah anorganik, selain di buang ke TPA dapat juga dilaksanakan penimbunan, kemudian dikelola atau didaur ulang kembali untuk membuat kerajinan.
Untuk itu dengan memberikan masyarakat informasi dan edukasi tentang pengelolaan sampah
tentu akan dapat meguragi kuantitas sampah yang ada lingkungan. Hal inijuga harus sejalan dengna pemerintah untuk memberikan fasilitas terhadap kebutuhan masyarakat seperti sarana dalam pengelolaan sampah. Adanya fasilitas dari pemerintah seperti tempat sempah yang memiliki kualifikasi masing masing yaitu pemilahan sampah organic dan anorganik ditandai dengan perbedaan warna tempat sampah ataupun tulisan. Dengan itu juga dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memilah dan mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan.
SIMPULAN
Sampah merupakan hasil sisa penggunaan barang dari masyarakat, dapat berupa sampah organic dan an organic. Sampah organic merupakan sampah yang dapat diurai contohnya adalah sampah sayuran, dedaunan kering, sampah buah buahan, ranting kayu dan sebagainya. Sampah organic ini dapat dimanfaatkan oleh penduduk disekitar masyarakat Ujung Gading sebagai pakan ternak, kemudian dapat juga diolah menjadi kompos. Kompos dapat menyuburkan tanaman tentu hal ini akan memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat. Sampah anorganic merupakan sampah yang tidak dapat terurai, contohnya sampah plastic, kertas, sisa material kaca dan sebagainya. Sampah anorganic sangat cocok untuk didaur ulang, seperti pembuatan kerajinan dari plastic, dapat juga digunakan kembali sperti botol kaca dapat diolah dijadikan vas bunga dan sebagainya. Dengan pengolahan yang baik, barang yang awalnya hanya sebuah onggokan sampah dapat digunakan kembali yang tentunya sangat bermanfaat. Disamping itu juga menjaga lingkungan sekitar kita akan terciptanya udara yang sehat dan dapat terhindar dari penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, A. (n.d.). MANUSIA.
KLHK. (2021). Capaian Kinerja Pengelolaan Sampah. SIPSN.
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
Taufiq, A., & Maulana, F. M. (2015). Sosialisasi Sampah Organik dan Non Organik serta Pelatihan Kreasi Sampah. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 4(1), 68–73.
89
Discussion and feedback