Authors:

Ni Km. Peby Darmayanthi, Made Diah Lestari

Abstract:

“Fase sarang kosong merupakan suatu peristiwa saat anak mulai meninggalkan rumah untuk menjalankan kehidupan yang lebih mandiri. Dalam fase sarang kosong orangtua biasanya mengalami sindrom sarang kosong, sindrom ini merujuk pada perasaan sedih atau kehilangan yang dialami oleh orangtua. Kondisi ini lebih memungkinkan terjadi pada ibu sebab hampir sebagian besar waktu ibu dihabiskan untuk pengasuhan anak. Penyesuaian diri yang baik dalam menghadapi fase sarang kosong akan membantu individu mengatasi perasaan-perasaan negatif yang muncul sehingga individu akan mampu menghadapi fase sarang kosong dengan lebih positif dan mampu melanjutkan ke tahap perkembangan berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses penyesuaian diri pada perempuan usia dewasa madya yang berada pada fase sarang kosong. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Responden dalam penelitian ini adalah tiga orang ibu usia dewasa madya yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Pengambilan data terhadap kedua responden dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi, dengan teknik analisis theoritical coding yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Didapatkan beberapa hasil dari penelitian ini yaitu penyebab sarang kosong, sindrom sarang kosong pada perempuan usia dewasa madya, faktor yang mendukung dalam menghadapi fase sarang kosong, faktor yang menghambat dalam menghadapi fase sarang kosong, tindakan yang dilakukan untuk mencapai penyesuaian diri pada fase sarang kosong serta kondisi setelah mencapai penyesuaian diri pada fase sarang kosong. Kata kunci: Penyesuaian diri, sarang kosong, sindrom sarang kosong”

Keywords

Penyesuaian diri, sarang kosong, sindrom sarang kosong

Downloads:

Download data is not yet available.

References

  • Akmalah, N. (2014). Psychological well-being pada ibu usia dewasa madya yang berada pada fase sarang kosong. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol 3 No 2 Th 2014. Surabaya: Universitas Airlangga.
  • Atmaja, J. (2009). Perkawinan pada gelahang di Bali. Denpasar: Udayana University Press.
  • Atwater, E. (1983). Psychology of adjustment 2nd ed. USA: Prentice Hall, Inc., Englewood Clift.
  • Bararah, V. F. (2010). ‘Sindrom sarang kosong’, saat anak meninggalkan rumah. Jakarta, Jakarta: Diunduh dari http://health.detik.com/read/2010/07/01/083551/1390690/763/sindrom-sangkar-kosong-saat-anak-meninggalkan-rumah tanggal 26 Oktober 2016.
  • Barber, C. E. (1989). Transition to the Empty Nest. Lexington: Lexington Books.
  • Creswell, J. W. (2015). Penelitian kualitatif & desain riset : Memilih diantara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Daradjat, Z (1983). Kesehatan mental. Jakarta: Gunung Agung.
  • Darmayanthi, N.K.M. (2016). Gambaran sindrom sarang kosong pada seorang ibu di Bali. Studi Kasus (Naskah Tidak Dipublikasikan). Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
  • Dharmawati, M.A. (2016). Upaya-upaya mencegah sindrom sarang kosong pada lanjut usia perempuan di Banguntapan, Bantul. Skripsi (Naskah Dipublikasikan). Fakultas Ilmu Pendidika Universitas Negeri Yogyakarta.
  • Duvall, E. M., & Miller, B. C. (1985). Marriage and development, 6th ed. USA: Hurper & Row Publisher, Inc
  • Feldman, R.S. (1989). Adjustment applying psychology in a complex world (International ed). Singapore: McGraw-Hill Book Company.
  • Ghafur, J, & Hidayah, F.S. (2014). Manajemen waktu di usia madya untuk meminimalisir dampak dari empty nest syndrome. Jurnal Inovasi dan Kewirausahan Vol 3. 120-125. Jogjakarta. Universitas Islam Indonesia.
  • Herdiansyah, H. (2010). Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
  • Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia.
  • Hurlock, E.B. (1980). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan, Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
  • Kartono, K, & Andri, S. (2001). Hygiene mental & kesehatan mental dalam islam. Bandung: Mandar Maju.
  • Lestari, M.D. (2017). Persahabatan: makna dan kontribusinya bagi kebahagiaan dan kesehatan lansia. Jurnal Psikologi Ulayat Vol 4 No 1. 59-82
  • Levinson, W. (2004). Medical microbiology & imunology, Examination & Board. New York: McGraw-Hill,
  • Makkar, Suresh. (2015). Problem of empty nest syndrome: an analysis and sugestion to bridle it. ADR Journal. 19-23
  • Mbaeze, I.C & Ukwandu, E. (2011). Empty-nest syndrome, gender, and family size as predictor of ages’s adjusment pattern. Pakistan Journal of Social Science 8 (4). 166-171. Nigeria: Imostate University
  • Mitchell, B. & Lovergreen, L.D. (2009). The empty nest syndrome in midlife families. Journal Of Family Issue 30. 1651-1670
  • Moleong, L.J. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
  • Mosser, C.O. (1993)/ Gender planning and development theory; practice and training. (H. Silawati, Penerj.) New York: Routledge
  • Murdock, G. P. (1965). Social structure. the free-press. New York: The Free-Press.
  • Nagy, M.E., Theiss, J.A. (2013). Applying the relational turbulence model to the empty-nest transition: sources of relationship change, relationship uncertainty, and interference from partners. Journal of Family Communication. 280-300. Bloomsburg: Bloomburgs University
  • Olson, D. H., & Defrain, J. (2000). Marriage family: intimacy, diversity, and strengths 5th edition. New York: McGraw Hill.
  • Papalia, D.E, & Felmand, R.D. (2014). Menyelami perkembangan manusia, Edisi. 12. Jakarta: Salemba Humanika
  • Rahmah, N. (2006). Penyesuaian diri ibu menghadapi sindrom sarang kosong. Skripsi (Naskah Dipublikasikan). Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.
  • Rospita, I.O. Lestari, M.D. (2016). Penyesuaian dan kepuasan perkawinan pada perempuan Bali yang tinggal di keluarga inti dan keluarga batih. Jurnal Psikologi Udayana Vol 3 No 3. 491-498. Denpasar: Universitas Udayana
  • Santrock, J.W. (2002). Life span development: perkembangan masa hidup, Edisi 2. Jakarta: Erlangga.
  • Shakya, D.R. (2013). Empty nest- mirrored in a growing min; a case report. Journal Psychiatrists Association of Nepal Vol 2 No 2. Nepal. Koirala Institute of Health Science
  • Strauss, & Corbin. (1990). Basic of qualitative research: grounded theory procedures and techniques. USA: Sage Publication
  • Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  • Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi (mixed method). Bandung. Alfabeta.
  • Wardani, R. (2012). Kesejahteraan psikologis dan dukungan pasangan pada ibu “empty nester” di kota Bandung. Jurnal Vol 3 No 1 Th 2012. Bandung: Universitas Padjajaran.

PDF:

https://jurnal.harianregional.com/psikologi/full-47151

Published

2019-02-27

How To Cite

DARMAYANTHI, Ni Km. Peby; LESTARI, Made Diah. Proses Penyesuaian Diri pada Perempuan Usia Dewasa Madya yang berada pada Fase Sarang Kosong.Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 68-78, feb. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: https://jurnal.harianregional.com/psikologi/id-47151. Date accessed: 02 Jun. 2025.

Citation Format

ABNT, APA, BibTeX, CBE, EndNote - EndNote format (Macintosh & Windows), MLA, ProCite - RIS format (Macintosh & Windows), RefWorks, Reference Manager - RIS format (Windows only), Turabian

Issue

Edisi Khusus

Section

Articles

Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License