Mindfulness kurang efektif untuk meningkatkan kepuasan hidup
on
Jurnal Psikologi Udayana 2021, Vol.8, No.1, 49-57
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana e-ISSN: 26544024; p-ISSN: 2354 5607 doi: 10.24843/JPU.2021.v08.i01.p05
Mindfulness kurang efektif untuk meningkatkan kepuasan hidup: Studi meta-analisis
Stefani Devina Arie Putri dan Ananta Yudiarso
Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur efektivitas dari pemberian intervensi mindfulness untuk meningkatkan kepuasan hidup. Pada penelitian ini digunakan 14 jurnal penelitian internasional tentang mindfulness dan kepuasan hidup. Terdapat 1239 partisipan (485 kelompok intervensi dan 457 kelompok kontrol) yang digunakan sebagai sumber data meta-analisis ini. Berdasarkan pengolahan data jumlah partisipan (N), rata-rata (M) dan standar deviasi (SD) didapatkan nilai effect size hedges’g dengan menggunakan model fix effect adalah 0.25 ± 0.07 (95% Cl= 0.12 sampai 0.38) dan nilai inconsistency (I2) = 0%. Berdasarkan hasil meta-analisis dapat disimpulkan bahwa mindfulness memberikan efek yang kecil terhadap kepuasan hidup seseorang.
Kata kunci: Kepuasan hidup, meta-analisis, mindfulness.
Abstract
This study aims to measure and explain the effectiveness of mindfulness to improve life satisfaction. This study reviewed fourteen literature (international journal) about mindfulness and life satisfaction. There were 1239 participants (485 intervention groups; 457 control groups) used as sources of this meta-analysis. Based on the number of participants (N), average (M) and standard deviation (SD) obtained the value of effect size hedges’g using the fix effect model is 0.25 ± 0.07 (95% Cl is 0.12 to 0.38) and inconsistency value (I2) is 0%. Based on the results of the meta-analysis, it can be concluded that mindfulness has a small effect on one's life satisfaction.
Keywords: Life satisfaction, meta-analysis, mindfulness.
LATAR BELAKANG
Kepuasan hidup merupakan suatu penilaian yang bersifat subjektif terhadap keseluruhan hidup seseorang (Pavot & Diener, 1993; Pavot & Diener, 2008). Lambert et al. (2009) mendefinisikan kepuasan hidup sebagai penilaian atas kualitas kehidupan seseorang secara menyeluruh. Diener (dalam Pavot & Diener, 2008) menyatakan bahwa kepuasan hidup merupakan salah satu komponen dari subjective well being (SWB). Kepuasan hidup yang dimiliki oleh seseorang berhubungan dengan kesuksesan yang dimiliki oleh seseorang dalam kerja, tingkat kesehatan yang baik, tingkat harapan hidup yang lebih baik, serta kehidupan keluarga dan pekerjaan yang lebih baik (Diener & Chan, 2011; Luhmann et al., 2012; Jayawickreme, Tsukayama, & Kashdan, 2017). Luhman et al. (2012) menyatakan bahwa kepuasan hidup yang dimiliki oleh seseorang dapat menjadi prediktor dari hal-hal utama yang diperoleh individu dari kehidupannya.
Kepuasan hidup yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengalaman yang dimiliki (Toker, 2012; Park et al., 2019), jumlah pendapatan (Toker, 2012), kesejahteraan secara material (Park et al., 2019), status pernikahan (Park et al., 2019, Lumhann et al., 2012), karakteristik (Brown & Duan, 2007, Toker, 2012), peran dalam keluarga dan pekerjaan (Brown & Duan, 2007, Pavot & Dienner, 2008), kehidupan spiritual, serta relasi sosial (Pavot & Dienner, 2008). Seseorang yang memiliki kepuasan hidup yang rendah cenderung untuk mengubah keadaannya sekarang, sehingga memiliki oriententasi yang lebih besar untuk melakukan perubahan terhadap hidupnya (Lumhann& Hennecke, 2017). Sebaliknya, seseorang yang memiliki kepuasan hidup yang baik merasa bahagia dalam hidupnya, terlibat dalam berbagai aktivitas, dan merasa hidupnya bermakna (Pavot & Dienner, 2008).
Berbagai intervensi dilakukan untuk meningkatkan kepuasan hidup, salah satunya adalah mindfulness. Mindfulness adalah kesadaran yang muncul melalui perhatian dengan cara tertentu yang disengaja, terjadi saat itu juga dan tidak menilai (Kabat-Zinn, 1982). Kata mindfulness juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan sifat psikologis, praktik menumbuhkan perhatian (meditasi kesadaran), keadaan kesadaran atau proses psikologis (Germer, Siegel & Fulton, 2005). Perhatian secara penuh dapat meningkatkan penerimaan seseorang akan sesuatu (Spiegler & Guevremont, 2010). Mindfulness juga membantu seseorang untuk mengevaluasi kembali secara lebih positif, sehingga seseorang mampu menghargai keadaannya saat ini dan menjauhkan diri dari pemikiran yang sulit (Mellor et al., 2016). Selain itu, mindfulness juga membantu seseorang untuk mengelola dan mengendalikan emosi sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup (Dowd et al., 2015; Mellor et al., 2016; Pouline et al., 2014).
Banyak penelitian eksperimen yang dilakukan untuk mengkaji pengaruh intervensi mindfulness terhadap kepuasan hidup. Namun, tidak semua penelitian menunjukan hasil yang konsisten. Beberapa penelitian yang ada menyatakan bahwa mindfulness dapat meningkatkan kepuasan hidup seseorang secara signifikan (Blasco et al., 2013; Dvořáková et al., 2017; Keng et al, 2015; Mackenzie et al., 2006; Taylor et al., 2014). Sedangkan, beberapa penelitian menyatakan tidak signifikan (Duarte & Pinto Gouveia, 2016; Howells et al., 2014; Brito-Pons et al., 2018). Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan meta-analisis terhadap penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan mindfulness dan kepuasan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur efektivitas mindfulness terhadap peningkatan kepuasan hidup
METODE PENELITIAN
Meta-Analisis
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan teknik meta-analisis. Meta-analisis merupakan salah satu teknik statistika yang melakukan analisis terhadap berbagai penelitian yang terkait (Wade & Tarfis, 2007). Penelitian ini akan menggunakan nilai effect size (pebedaan efek antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimental) dari penelitian-penelitian sebelumnya untuk dianalisis, sehingga menghasilkan sebuah nilai effect size. Nilai effect size menggambarkan besarnya efek suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pada penelitian ini melihat kekuatan efek mindfulness untuk meningkatkan kepuasan hidup seseorang.
Pengukuran effect size dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu perbedaan mean yang distandarisasi dan proporsi varians yang dijelaskan (Santoso, 2010). Pada penelitian ini menggunakan perbedaan mean yang distandarisasi. Oleh karena itu dilakukan rekapitulasi data yang berkaitan dengan jumlah partisipan (N), rata-rata (M) dan standar deviasi (SD) pada kelompok kontrol dan intervensi untuk menentukan nilai effect size. Nilai effect size juga dicari dengan menggunakan rumus Hedges’g. Terdapat 3 kategori nilai effect size Hedges’g menurut Ellis (2010), antara lain small effect size (0.2 ≤ g <0.5), medium effect size (0.5≤ g <0.8), dan large effect size (≤ 0.8).
Selanjutnya, penelitian ini juga mengalisis keberagaman atau heterogenitas data antar penelitian sebagai pertimbangan model analisis yang digunakan. Keberagaman atau heterogenitas data ditentukan dengan nilai I2. Interpretasi I2 bergantung pada besar kecilnya nilai I2, yang diklasifikasikan sebagai berikut: 1) ≤ 25% heterogenitas rendah, 2) 26%< I2 ≤ 50%
heterogenitas sedang, 3) 51%< I2 ≤ 100% heterogenitas tinggi, 4) heterogenitas = 0%, dapat dikatakan homogen (Card, 2012). Penelitian ini menggunakan website Meta Mar free online (http://www.meta-mar.com/) untuk proses analisis data.
Sumber Informasi dan Strategi Pencarian Penelitian Terdahulu
Sumber data base yang digunakan untuk mencari penelitian terdahulu adalah Google Scholar, ScienceDirect, dan Spingerlink. Kata kunci yang digunakan oleh peneliti adalah “mindfulness and satisfaction life”. Seluruh pencarian jurnal dilakukan dengan menggunakan bahasa inggris. Kriteria pemilihan jurnal, antara lain 1) Membahas mengenai pemberian intervensi mindfulness dan melakukan pengukuran terhadap life satisfaction antara tahun 2005– 2020. 2) Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepuasan hidup adalah Satisfaction With Life Scale (SWLS) yang dibuat oleh Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., dan Griffin, S. (1985). SWLS terdiri dari 5 item dengan bentuk skala likert. 3) Penelitian eksperimen yang melibatkan kelompok kontrol dan intervensi, 4) Mencantumkan nilai N, M, dan SD. Pada penelitian ini dipilihlah 14 jurnal internasional sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Jumlah partisipan dari 14 jurnal yang dipilih adalah 1239 partisipan, terdiri dari 485 kelompok intervensi dan 457 kelompok kontrol. Secara umum partisipan dari 14 jurnal penelitian tersebut berada pada kategori usia dewasa dan memiliki latar belakang sebagai mahasiswa, karyawan, dan tenaga kesehatan. Proses pencarian jurnal ditampilkan pada Gambar 1 (terlampir).
HASIL PENELITIAN
Hasil meta-analisis yang dilakukan terhadap 14 jurnal penelitian terdahulu dengan fix effect model, didapatkan nilai effect size hedges’g sebesar 0.25±0.07 (95% Cl= 0.12 sampai 0.38). Sedangkan, nilai inkonsistensi (I2) sebesar 0 %. Hasil perhitungan nilai effect size dari penelitian-penelitian terdahulu berdasarkan rumus hedges’g ditampilkan pada Tabel 1, Gambar 2, dan Gambar 3 (terlampir).
Pada penelitian didapatkan nilai inkonsistensinya sebesar 0%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil 14 penelitian terdahulu bersifat homogen (Card, 2012). Selanjutkan, penelitian ini menggunakan fix effect model karena nilai inkonsistensi (I2) sebesar 0 %. Penggunaan fix effect model dipilih karena penelitian-penelitian yang digunakan diperkirakan serupa dan bersifat homogen (Bruce, et al., 2008). 14 jurnal penelitian terdahulu dianggap serupa karena semua subjek yang digunakan berusia dewasa dan tingkat kepuasan hidup diukur dengan alat ukur yang sama.
Hasil meta-analisis yang dilakukan terhadap 14 jurnal penelitian terdahulu dengan fix effect model, didapatkan nilai effect size hedges’g sebesar 0.25±0.07 (95% Cl= 0.12 sampai 0.38). Nilai effect size yang diperoleh pada penelitian ini berada pada interval 0.20.5. Menurut Ellis (2010) nilai effect size pada penelitian ini dikategorikan sebagai small effect size.
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Mindfulness merupakan salah satu intervensi berbasis kognitif. Intervensi mindfulness melatih partisipan untuk meningkatkan perhatian secara penuh terhadap sesuatu tanpa memberikan penilaian (Kabat-Zinn, 1982). Hasil dari meta analisis terhadap 14 jurnal terdahulu menunjukkan nilai effect size yang masuk dalam kategori small effect size. Small effect size menunjukkan bahwa perbedaan skor kepuasan hidup yang diukur dengan SWLS antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi kecil. Nilai effect size yang kecil tidak merujuk pada tidak adanya perbedaan skor kepuasan hidup antara kelompok kontrol dan intervensi. Selisih skor SWLS antara dua kelompok yang kecil juga menunjukkan bahwa mindfulness kurang efektif untuk meningkatkan kepuasan hidup. Hal ini dapat disebabkan karena mindfulness tidak berpengaruh langsung terhadap kepuasan hidup, sehingga mindfulness kurang memberikan efek positif yang besar terhadap kepuasan hidup.
Kong et al. (2014) menyatakan bahwa mindfulness tidak secara langsung memengaruhi kepuasan hidup, terdapat variabel mediator berupa evaluasi diri. Evaluasi diri merupakan bagian dari proses kognitif yang dapat meningkat seiring dengan meningkatnya penerimaan diri. Pemberian intervensi mindfulness dapat meningkatkan penerimaan diri yang dimiliki oleh individu (Kong et al., 2014).
Selain evaluasi diri, menurut Wang dan Kong (2020) self esteem dan resiliensi juga menjadi variabel-variabel moderator antara mindfulness dan kepuasan hidup. Hal ini juga didukung oleh Bajaj dan Pande (2016) yang menyatakan bahwa resiliensi merupakan prediktor dari kepuasan hidup. Peningkatan kemampuan untuk resiliensi dapat ditingkatkan dengan mindfulnesss. Hubungan antara mindfulness, self esteem, dan kepuasan hidup juga dijabarkan oleh Senders et al. (2016). Senders et al. (2016) menyatakan bahwa individu dewasa yang memiliki pemikiran yang mindful cenderung menerima perasaan dan pemikirannya, sehingga tidak memiliki pemikiran yang negatif akan dirinya dan memiliki self esteem yang baik. Self esteem yang baik dapat meningkatkan kepuasan hidup. Berdasarkan uraian beberapa paragraf diatas dapat diketahui bahwa terdapat beberapa variabel mediator yang menghubungkan mindfulness dan kepuasan hidup, seperti evaluasi diri, resiliensi, dan self esteem.
Terdapat berbagai jenis intervensi mindfulness yang diberikan. Jenis intervensi mindfulness yang banyak diberikan adalah Mindfulness Based Stress Reduction (MBSR), Mindfulness Based Intervention (MBI), dan Mindfulness Based Cognitive Therapy (MBCT). Selanjutnya, intervensi mindfulness juga dilakukan secara offline maupun secara online melalui bantuan aplikasi. Hasil meta-analisis menunjukkan bahwa jenis intervensi mindfulness dan metode pemberian intervensi (offline atau online) tidak memengaruhi efektivitas intervensi mindfulness untuk meningkatkan kepuasan hidup.
Pada penelitian ini didapatkan intervensi mindfulness banyak diberikan kepada mahasiswa (Al-Ghalib & Salim, 2018; Keng et al., 2015; Dvořáková et al., 2017) perawat (Duarte & Pinto Gouveia, 2016; Mackenzie et al., 2006) dan karyawan (Mellor et al., 2016; Poulin et al., 2014). Hasil meta-analisis ini menunjukkan bahwa nilai effect size lebih besar pada subjek mahasiswa dibandingkan dengan tenaga kesehatan dan karyawan. Hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan kepuasan hidup lebih besar terjadi pada mahasiswa. Hal ini diduga dipengaruhi oleh tingkat keseibukkan. Menurut Suelman, Brouwers, dan Snippe (2018) tingkat kesibukan menyebabkan seseorang sulit untuk menaruh kesadaran penuh dan menaruh perhatian pada situasi, sehingga seseorang sulit untuk menjadi mindful.
Hasil meta-analisis ini juga menunjukkan bahwa intervensi mindfulnesss pada umumnya dilakukan selama 4-8 sesi. Berdasarkan hasil meta-analisis didapatkan bahwa jumlah sesi pertemuan secara deskriptif tidak berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan hidup. Namun, beberapa penelitian pada tabel 1 (terlampir) menyatakan bahwa kepuasan hidup akan lebih meningkat dengan penambahan frekuensi dan durasi pemberian intervensi (Champion, et al., 2018; Howells et al., 2014; Duarte & Pinto Gouveia, 2016). Peningkatan frekuensi dan durasi dari intervensi lebih merujuk pada sesi mandiri dibandingkan dengan sesi dengan terapis. Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Taylor et al. (2014) yang menggunakan intervensi mindfulness based self help memberikan nilai effect size lebih besar dibandingkan dengan penelitian lainnya.
Berdasarkan sejumlah penelitian pada tabel 1 (terlampir) dapat diketahui bahwa terdapat beberapa intervensi pembanding yang digunakan untuk mengukur dan menilai intervensi yang paling sesuai untuk meningkatkan kepuasan hidup. Intervensi pembanding yang digunakan seperti Compassion Cultivation Training (Brito-Pons et al., 2018), pemberian edukasi (Dowd et al., 2015), dan Imagery and Progressive Muscle Relaxation (Poulin, et al., 2014). Hasil dari meta-analisis ini menunjukkan bahwa peningkatan skor kepuasan hidup lebih besar
dibandingkan dengan ketiga intervensi pembanding. Namun, selisih skor yang diberikan tidak terlalu berbeda jauh, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa intervensi mindfulness lebih efektif untuk meningkatkan kepuasan hidup dibandingkan intervensi lainnya.
Berdasarkan hasil meta-analisis pada 14 jurnal penelitian dapat disimpulkan mindfulness kurang efektif untuk meningkatkan kepuasan hidup karena nilai effect size yang kecil. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mindfulness kurang efektif untuk meningkatkan kepuasan hidup. Faktor yang pertama adalah mindfulness tidak memengaruhi kepuasan hidup secara langsung. Faktor kedua adalah jumlah sesi mandiri yang dilakukan oleh partisipan, semakin besar durasi dan frekuensi latihan mandiri maka semakin besar pula peningkatan kepuasan hidup. Faktor lain yang memengaruhi hasil pada penelitian ini adalah tingkat kesibukan partisipan. Pada penelitian ini tidak dapat disimpulkan besar pengaruh intervensi mindfulness dibandingkan dengan intervensi lain untuk meningkatkan kepuasan hidup. Oleh karena itu pada penelitian selanjutnya dengan topik yang serupa, disarankan untuk membandingkan besar efek intervensi mindfulness dengan intrevensi lain dalam meningkatkan kepuasan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghalib, S. J., & Salim, A. Y. (2018). A mindfulness based intervention to enhance university student wellbeing in Saudi Arabia. Middle East Journal of Positive Psychology, 4(1), 142-157.
https://middleeastjournalofpositivepsychology.org/in dex.php/mejpp/article/view/70
Bajaj, B. & Pande, N. (2016). Mediating role of resilience in the impact of mindfulness on life satisfaction and affect as indices of subjective well-being. Personality and Individual Differences, 93(2016), 63–67. https://doi.org/10.1016/j.paid.2015.09.005
Blasco, J. P., Viguer, P., & Rodrigo, M. F. (2013). effects of a mindfulness-based intervention on psychological distress, well-being, and maternal self-efficacy in breast-feeding mothers: Results of a pilot study. Arch Womens Mental Health, 16(3), 227–236.
https://doi.org/10.1007/s00737-013-0337-z
Brito-Pons, G., Campos, D., & Cebolla, A. (2018). Implicit or explicit compassion? effects of compassion cultivation training and comparison with mindfulnessbased stress reduction. Mindfulness 9, 1494-1508. https://doi.org/10.1007/s12671-018-0898-z
Brown, C., & Duan, C. (2007). counselling psychologists in academia: life satisfaction and work and family role commitments. Counselling Psychology Quarterly, 20(3), 267–285.
https://doi.org/10.1080/09515070701420996
Bruce, N., Pope, D., & Stanistreet, D. (2008). Quantitave Methods for Health Reseach: A practical interactive guide to epidemiology and statistics. England: John Wiley & Sons Ltd.
Card, N. A. (2012). Applied Meta-Analysis fo Social Science Reseach. New York: The Guilford Press.
Cejudo, J., García-Castillo, F.-J., Luna, P., Rodrigo-Ruiz, D., Feltrero, R., & Moreno-Gómez, A. (2019). Using a mindfulness-based intervention to promote subjective well-being, trait emotional intelligence, mental health, and resilience in women with fibromyalgia. Frontiers in Psychology, 10(2541), 111.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.02541
Champion, L., Economides, M., & Chandler, C. (2018). The efficacy of a brief app-based mindfulness intervention on psychosocial outcomes in healthy adults: A pilot randomised controlled trial. Plos One, 13(12), 1-20. https://doi.org/10.1371/journal. pone.0209482
Diener, E., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of Personality Assessment, 49(1),71-75.
https://doi.org/10.1207/s15327752jpa4901_13
Diener, E., & Chan, M. Y. (2011). Happy people live longer: Subjective well-being contributes to health and longevity. Applied Psychology: Health and WellBeing, 3(1), 1–43.
https://doi.org/10.1111/j.1758-0854.2010.01045.x
Dowd, H., Hogan, M. J., McGuire, B. E., Davis, M. C., Sarma, K. M., Fish, R. A., & Zautra, A. J.
(2015). Comparison of an online mindfulness-based cognitive therapy intervention with online pain management psychoeducation. The Clinical Journal of Pain, 31(6), 517–527.
https://doi.org/10.1097/AJP.0000000000000201
Duarte, J., & Pinto-Gouveia, J. (2016). Effectiveness of a mindfulness-based intervention on oncology nurses’ burnout and compassion fatigue symptoms: A nonrandomized study. International Journal of Nursing Studies, 64, 98–107.
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2016.10.002
Dvořáková, K., Kishida, M., Li, J., Elavsky, S., Broderick, P. C., Agrusti, M. R., & Greenberg, M. T.
(2017). Promoting healthy transition to college
through mindfulness training with first-year college students: Pilot randomized controlled trial. Journal of American College Health, 65(4), 259–267.
https://doi.org/10.1080/07448481.2017.1278605
Ellis, P. D. (2010). The Essential Guide to Effect size: Statical power, meta-analysis, and interpretation of research result. New York: Cambridge Press.
Germer, C. K., Siegel, R. D., & Fulton, P. R. (2005). Mindfulness and Psychotherapy (1st ed.). New York: Guilford Press.
Howells, A., Ivtzan, I., & Orosa, F. J. E. (2014). Putting the ‘app’ in happiness: A randomised controlled trial of a smartphone-based mindfulness intervention to enhance wellbeing. Journal Happiness Study, 17, 163185.
https://doi.org/10.1007/s10902-014-9589-1
Jayawickreme, E., Tsukayama, E., & Kashdan, T. B.
(2017). Examining the effect of affect on life satisfaction judgments: A within-person perspective. Journal of Research in Personality, 68, 32–37. https://doi.org/10.1016/j.jrp.2017.04.005
Kabat-Zinn, 1982Krasner, M. (2004). Mindfulness-Based Interventions: A coming of age? Families, Systems, & Health, 22(2), 207–212.
https://doi.org/10.1037/1091-7527.22.2.207
Keng, S.-L., Phang, C. K., & Oei, T. P. (2015). Effects of a brief mindfulness-based intervention program on psychological symptoms and well-being among medical students in Malaysia: A controlled study.
International Journal of Cognitive Therapy, 8(4), 335–350.
https://doi.org/10.1521/ijct.2015.8.4.335
Kong, F., Wang, X., & Zhao, J. (2014). Dispositional mindfulness and life satisfaction: The role of core selfevaluations. Personality and Individual Differences, 56, 165-169.
https://doi.org/10.1016/j.paid.2013.09.002
Lambert, E. G., Hogan, N. L., Elechi, O. O., Jiang, S., Laux, J. M., Dupuy, P., & Morris, A. (2009). A further examination of antecedents of correctional staff life satisfaction. The Social Science Journal, 46(4), 689– 706.
https://doi.org/10.1016/j.soscij.2009.05.004
Luhmann, M. & Hennecke, M. (2017). The motivational consequences of life satisfaction. Motivation Science, 3(1), 51–75.
https://doi.org/10.1037/mot0000048
Luhmann, M., Lucas, R. E., Eid, M., & Diener, E.
(2012). The prospective effect of life satisfaction on life events. Social Psychological and Personality Science, 4(1), 39–45.
https://doi.org/10.1177/1948550612440105
Mackenzie, C. S., Poulin, P. A., & Seidman-Carlson, R. (2006). A brief mindfulness-based stress reduction intervention for nurses and nurse aides. Applied Nursing Research, 19(2), 105–109.
https://doi.org/10.1016/j.apnr.2005.08.002
Mellor, N. J., Ingram, L., Van Huizen, M., Arnold, J., & Harding, A.-H. (2016). Mindfulness training and
employee well-being. International Journal of
Workplace Health Management, 9(2), 126–145.
https://doi.org/10.1108/ijwhm-11-2014-0049
Park, J., Joshanloo. M., & Scheifinger, H. (2019). Predictors of life satisfaction in a large nationally representative Japanese sample. Social Science Research, 82, 45-58. https://doi.org/10.1016/j.ssresearch.2019.03.016
Pavot, W., & Diener, E. (2008). The satisfaction with life scale and the emerging construct of life satisfaction. The Journal of Positive Psychology, 3(2), 137–152.
https://doi.org/10.1080/17439760701756946
Poulin, P. A., Mackenzie, C. S., Solowat, G., & Karayolas, E. (2014). Mindfulness training as an evidenced-based approach to reducing stress and promoting wellbeing among human services professional. International Journal of Health Promotion and Education, 46(2), 72-80.
https://doi.org/10.1080/14635240.2008.10708132
Santoso, Agung. 2010. Studi deskriptif effect size penelitian-penelitian di Fakultas Psikologi Sanata Dharma. Jurnal Penelitian, 14(1), 1-17.
http://repository.usd.ac.id/id/eprint/9419
Senders, A., Bourdette, D., Hanes, D., Yadav, V., & Shinto, L. (2014). Perceived stress in multiple sclerosis: The potential role of mindfulness in health and well-being. Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine, 19(2), 104–111.
https://doi.org/10.1177/2156587214523291
Suelman, H., Brouwers, A., & Snippe, E. (2018). Explaining variations in mindfulness levels in daily life. Mindfulness, 9, 1895-1906.
https://doi.org/10.1007/s12671-018-0932-1
Taylor, B. L., Strauss, C., Cavanagh, K., & Jones, F. (2014). The effectiveness of self-help mindfulnessbased cognitive therapy in a student sample: A
randomised controlled trial. Behaviour Research and Therapy, 63, 63–69.
https://doi.org/10.1016/j.brat.2014.09.007
Toker, B. (2012). Life satisfaction among academicians: An empirical study on the Universities of Turkey. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 47, 190– 195.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.06.637
Wade, C. & Tavis, Carol. (2007). Psikologi (9th Ed.). Jakarta: Erlangga.
Wang, K., & Kong, F. (2020). Linking trait mindfulness to life satisfaction in adolescents: The mediating role of resilience and self-esteem. Child Indicator Research, 13, 321-335.
https://doi.org/10.1007/s12187-019-09698-4
Gambar 1
Skema Pencarian Jurnal
Gambar 2
Forest-plot Hasil Meta-analisis
JS chart by ar∩Charts
Al-Ghalib & Salim, 2018 Blasco et al, 2013
Brito-Pons et al, 2018
Cejudo et al, 2019
Champion et al, 2018
Dowd et al, 2015
Duarte & Pinto Gouveia, 2016 Dvorakova et al, 2017
Howells et al, 2014
Keng et al, 2015
Mackenzie et al, 2006
Mellor et al, 2016
Poulin et al, 2014 Taylor et al, 2014 g(ave) fixed model
-2 0 2
Gambar 3
Funnel-plot Hasil Meta-analisis
Tabel 1
Hasil Meta-analisis
Peneliti |
Intervensi |
Partisipan |
Alat Ukur |
g Hedges |
95% Cl Lower |
5% Cl Upper |
Al-Ghalib & Salim, 2018 |
Mindful Jeddah Training Program (MJTP) |
Mahasiswa perempuan |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
0.176585 |
-0.595552 |
0.937570 |
Blasco et al, 2013 |
MindfulnessBased Interventions (MBI) |
Ibu yang menyusui |
Satisfaction with Life Scale (SWLS) |
0.433837 |
-0.114376 |
0.968969 |
Brito-Pons et al, 2018 |
MindfulnessBased Stress Reduction (MBSR) |
Partisipan berusia di atas 18 tahun |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
0.303371 |
-0.214143 |
0.812723 |
Cejudo et al, 2019 |
Mindfulness Based Intervention (MBI) |
Partisipan perempuan dengan sindrom fibromyalgia |
Satisfaction with Life Scale (SWLS) |
0.200437 |
-0.189318 |
0.587148 |
Champion et al, 2018 |
Brief App-Based Mindfulness |
Partisipan berusia 2559 |
Satisfaction with Life Scale (SWLS) |
0.559867 |
0.094176 |
1.013852 |
Dowd et al, 2015 |
Online Mindfulnessbased Cognitive Therapy Intervention |
Partisipan dengan rasa sakit kronis |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
0.249896 |
-0.240021 |
0.733840 |
Duarte & |
Mindfulness- |
Perawat |
Satisfaction |
- -0.643443 |
0.494971 | |
Pinto Gouveia, 2016 |
Based Stress Reduction (MBSR) |
With Life Scale (SWLS) |
0.075473 | |||
Dvořáková et al, 2017 |
Mindfulness Training |
Mahasiswa |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
0.427746 |
0.040528 |
0.808720 |
Howells et al, 2014 |
SmartphoneBased Mindfulness Intervention (MBI) |
Pengguna Smatphone |
Satisfaction with Life Scale (SWLS) |
0.074247 |
-0.281051 |
0.428606 |
Keng et al, 2015 |
Brief Mindfulness Based Intervention (bMBI) |
Mahasiswa kedokteran |
Satisfaction with Life Scale (SWLS) |
0.208551 |
-0.134063 |
0.548790 |
Mackenzie et al, 2006 |
Brief MindfulnessBased Stress Reduction (bMBSR) |
Perawat |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
-0.135953 |
-0.830982 |
0.566424 |
Mellor et al, 2016 |
Mindfulness Training |
Karyawan |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
-0.241951 |
-1.024659 |
0.558247 |
Poulin et al, 2014 |
Brief MindfulnessBased Stress Reduction (bMBSR) |
Human service proffesional |
Satisfaction with Life Scale (SWLS) |
0.151987 |
-0.619009 |
0.913383 |
Taylor et al, 2014 |
MindfulnessBased Cognitive Therapy Self-Help (MBCT-SH) |
Mahasiswa |
Satisfaction With Life Scale (SWLS) |
0.555820 |
0.105277 |
0.995500 |
Discussion and feedback