Peran konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
on
Jurnal Psikologi Udayana
Edisi Khusus Psikologi Pendidikan, 183-194
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana e-ISSN: 26544024; p-ISSN: 2354 5607
Peran konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Made Ardhy Dharma Krisnadhi dan Luh Kadek Pande Ary Susilawati
Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Abstrak
Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi tentu berharap dapat lulus tepat waktu dan dengan indeks prestasi yang membanggakan. Pada saat dan selama masa perkuliahan, mahasiswa memiliki kewajiban menyelesaikan tugas-tugas akademik. Mahasiswa yang memiliki kecenderungan menunda penyelesaian tugas-tugas akademik sesuai batas waktu yang ditentukan, diindikasikan telah melakukan prokrastinasi akademik. Konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua dinyatakan dapat berperan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Prokrastinasi dapat berdampak negatif terhadap prestasi belajar maupun terhadap rentang waktu penyelesaian studi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Subjek dalam penelitian kuantitatif ini ditentukan berdasarkan stratified random sampling dengan jumlah responden 80 mahasiswa aktif dalam tahun akademik 2018/2019. Instrumen sebagai alat ukur berupa skala prokrastinasi akademik, skala konformitas teman sebaya dan skala dukungan sosial orangtua. Hipotesis penelitian yang diuji dengan teknik analisis regresi berganda, menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 0,755, nilai koefisien determinasi sebesar 0,570 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (P<0,05) dengan koefisien beta terstandarisasi pada variabel konformitas teman sebaya -0,014 dan dukungan sosial orangtua sebesar -0,745,- menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua secara bersama-sama berperan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Kata Kunci: Dukungan sosial orangtua, konformitas teman sebaya, prokrastinasi akademik
Abstract
University students as subjects who pursue studies in higher education institutions certainly have expectations to graduate on time and with a satisfactory graduate point average. During and along their period of study in university, students also have the obligation to complete academic tasks. Students who have a tendency to delay completion of academic assignment according to the predetermined time limit, indicated that academic procrastination has been conducted. Peer conformity and parental social support can be said to play a role in student’s academic procrastination. Procrastination can have a negative impact on academic achievement and the amount of time spent to finish studies.. This research aims to analyze the role of peer conformity and parental social support in the academic procrastination of Undergraduate Psychology Program Students in Medical Faculty of Udayana University. The subjects in this quantitative research were determined based on stratified random sampling with the number of respondent 80 active students in the 2018/2019 academic year. The instruments used in this research are academic procrastination scale, peer conformity scale and parental social support scale. The data analysis technique used in this research is multiple regression. The result of multiple regression test shows regression coefficient value of 0,755, determination coefficient value of 0,570, and significance value of 0,000 (P<0,05) with standardized beta coefficient of -0,014 for peer conformity variable and at -0,745 for parental social support. Thus, it can be concluded that peer conformity and parental social support altogether have a role in the academic procrastination of Undergaduate Psychology Study Program Students in Medical Faculty of Udayana University.
Keywords: Academic procrastination, parental social support, peer conformity
LATAR BELAKANG
Mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi memiliki tanggung jawab pada saat kuliah berlangsung dan menyelesaikan kuliahnya. Menurut Avico dan Mujidin (2014), mahasiswa tidak lepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan tugas-tugas belajar, baik yang bersifat akademis dan non akademis, oleh karena itu seorang mahasiswa harus menggunakan rentangan waktu yang diberikan dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan tugas-tugas studinya sampai pada waktu pengumpulan tugas tersebut, dan masalah manajemen waktu merupakan hal yang sangat penting dan sering menjadi persoalan bagi mahasiswa. Mahasiswa yang mempunyai kesulitan menyeimbangkan kemampuan dalam mengerjakan tugas akan mengalami keterlambatan, atau gagal dalam menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan, dan mahasiswa yang mengalami hal tersebut dikatakan sebagai seorang yang melakukan prokrastinasi. Menurut Purnama (2014), prokrastinasi dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak efisien dalam menggunakan waktu, dan adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai suatu kerja ketika menghadapi suatu tugas.
Milgram (dalam Arif, Noor & Muneer, 2014) mendefinisikan prokrastinasi sebagai serangkaian penundaan atau menunda suatu tugas karena adanya keterlibatan tugas lain yang dianggap lebih penting atau memuaskan sehingga mengakibatkan ketidaksempurnaan perilaku yang selanjutnya mengarah ke gangguan emosi. Pelaku prokrastinasi pada umumnya mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat menyebabkan kepanikan. Perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk seperti berperilaku curang. Salah satu perilaku curang yang dapat terjadi sebagai bentuk ketidaksiapan mahasiswa dalam menghadapi batas waktu adalah tindakan menyalin tugas dari mahasiswa lain ataupun dari internet.
You (2015) mengemukakan bahwa prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa akan menimbulkan dampak negatif pada prestasi yang akan diraih. Menurut Burka dan Yuen (2008) prokrastinasi dapat mengganggu dalam dua hal. Pertama adalah bahwa prokrastinasi mampu menciptakan masalah eksternal pada prokrastinator itu sendiri, contohnya adalah seperti menunda mengerjakan tugas membuat individu tidak dapat mengerjakan tugas dengan baik dan maksimal, akibatnya individu mendapat teguran dari dosen. Kedua, prokrastinasi dapat menimbulkan masalah internal, hal ini ditunjukkan pada saat individu tidak mampu menyelesaikan tugas dan timbulnya perasaan bersalah dan menyesal. Gunawinata (2008) juga menyatakan bahwa prokrastinasi akademik menyebabkan keterlambatan dalam bidang akademik, hilangnya kesempatan untuk berprestasi serta terbuangnya waktu dengan sia-sia, bahkan Surijah dan Tjundjing (2007) dengan tegas menyatakan bahwa mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akan lebih lama untuk menyelesaikan masa studinya dibandingkan mahasiswa yang tidak melakukan prokrastinasi.
Prokrastinasi akademik serta dampaknya terhadap keterlambatan bidang akademik, terutama dalam hubungannya dengan batas waktu penyelesaian masa studi, merupakan issue yang sedang berkembang dan terjadi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Berdasarkan data kelulusan mahasiswa selama lima tahun terakhir (2014-2018) pada Sub Bagian Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana diketahui bahwa mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi memiliki tingkat keterlambatan paling tinggi dalam hal batas waktu penyelesaian studi dibandingkan program studi lain. Mahasiswa yang dapat menyelesaikan studi tepat atau kurang dari 4 tahun, persentasenya paling rendah dibandingkan Program Studi lainnya dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi yang lambat menyelesaikan studi sesuai batas waktu normal yang ditetapkan yaitu 4 tahun, selama kurun waktu 5 tahun terakhir rata-rata mencapai 32,34,2% per tahun kelulusan, dengan rincian 7,41% pada tahun kelulusan 2014, 35,6% pada tahun kelulusan 2015, 40% pada tahun kelulusan 2016, 42,7% pada tahun kelulusan 2017 dan 36% pada tahun kelulusan 2018. Meningkatnya angka keterlambatan tersebut sangat jelas tampak pada tahun kelulusan 2014 sampai dengan tahun 2017, bahkan tercatat ada sejumlah mahasiswa yang mengalami keterlambatan penyelesaian masa studi sampai dengan tiga tahunan.
Dalam hal penyelesaian studi tepat atau kurang dari 4 tahun, Program Studi Sarjana Psikologi hanya pernah mencapai angka 92,59% dari 27 mahasiswa pada tahun kelulusan 2014, tetapi pada tahun akademik berikutnya angka kelulusan tepat atau kurang dari 4 tahun masih relatif rendah. Pada tahun kelulusan 2015, mahasiswa yang dapat menyelesaikan studi tepat atau kurang dari 4 tahun hanya 64,40%, dan 60% pada tahun kelulusan 2016, 57,30 % pada tahun kelulusan 2017, serta 64% pada tahun kelulusan 2018. Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, rata-rata persentase mahasiswa yang dapat menyelesaikan studi tepat atau kurang dari 4 tahun hanya mencapai 67,66%. Angka-angka ini lebih rendah dibandingkan angka kelulusan tepat waktu program studi lain dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Sebagai bandingan untuk tahun kelulusan 2018, mahasiswa di luar Program Studi Sarjana Psikologi yang dapat menyelesaikan studi tepat atau kurang dari 4 tahun, menunjukkan persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelulusan pada Program Studi Sarjana Psikologi. Program Studi Pendidikan Dokter mencapai angka 98,73%, Program Studi Ilmu Keperawatan 95,51%, Program Studi Fisioterapi 95,23 %, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi 97,72 %, dan Program Studi Kesehatan Masyarakat mencapai 98,32%. Capaian ini tidak jauh berbeda dari data kelulusan tahun 2014 sampai dengan tahun kelulusan 2017 yang rata-rata di atas 94 %. Pada Program Studi tertentu, terlihat adanya angka kelulusan tepat atau kurang dari 4 tahun mencapai 100%, sebagaimana terjadi pada Program Studi Fisioterapi tahun 2015, Program Studi Ilmu Keperawatan tahun 2016, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Tahun 2017. Berdasarkan
persentase data tersebut, dapat diketahui bahwa angka kelulusan tepat waktu pada Program Studi Sarjana Psikologi paling rendah dibandingkan dengan Program Studi lainnya di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan melakukan wawancara terhadap 10 responden mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 7 dari 10 mahasiswa cenderung menunda-nunda tugas yang diberikan oleh dosen karena waktu pengumpulan dianggap masih cukup lama, dan baru mengerjakan tugas mendekati deadline atau batas akhir waktu pengumpulan tugas yang telah ditentukan. Pada saat menghadapi ujian, 4 dari 10 mahasiswa belajar sehari sebelum ujian berlangsung atau menerapkan sistem belajar kebut semalam. Ketika melihat kelompok teman sebaya serius mengerjakan tugas atau belajar jauh hari sebelum ujian, mahasiswa terpacu mengerjakan tugasnya, dan ketika melihat situasi yang menekan seperti itu, mahasiswa yang awalnya cenderung melakukan penundaan, menjadi terpacu dalam menyelesaikan tugasnya, karena tekanan kelompok yang berada di kelas atau yang disebut konformitas teman sebaya (Krisnadhi, 2018). Penundaan penyeselasian tugas yang sering dilakukan mahasiswa, dapat berubah karena pengaruh kelompok atau konformitas yang bersifat positif yang akan dapat mengurangi tingkat prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa.
Studi pendahuluan ini merupakan contoh kajian pengaruh teman sebaya atau peer group yang menyebabkan mahasiswa melakukan penundaan pada tugas-tugas akademik. Selain pengaruh teman sebaya, dukungan sosial orangtua juga memengaruhi seseorang mahasiswa akhirnya mengambil keputusan melakukan prokrastinasi akademik, yang menurut Ferrari (dalam Ghufron & Risnawita, 2010) dikategorikan sebagai faktor eksternal. Fokus penelitian ini adalah bagaimana peran konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik.
Konformitas diartikan sebagai suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada (Anam, 2016). Konformitas teman sebaya merupakan tindakan secara sukarela yang dilakukan oleh individu karena adanya faktor orang lain yang juga melakukan hal yang sama (Taylor, Sears & Peplau, 2009). Hasil penelitian Cinthia dan Kustanti (2017) menunjukkan bahwa konformitas merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi prokrastinasi akademik pada mahasiswa, bahkan menurut Qomariyah (2016) konformitas teman sebaya merupakan faktor di luar individu yang memiliki pengaruh tinggi terhadap timbulnya prokrastinasi akademik. Menurut Mujidin (2014), mahasiswa melakukan penundaan tugas akademik juga dikarenakan adanya kelompok teman sebayanya dalam mengerjakan tugas. Mahasiswa terbiasa mengerjakan tugas bersama dengan teman-teman sekelasnya, sehingga ketika teman-teman yang lain sibuk dengan kegiatan pribadinya yang lain maka seorang mahasiswa menjadi malas untuk mengerjakan tugas. Konformitas seperti ini yang akan berdampak buruk bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akademiknya. Dalam hal ini, mahasiswa akan membentuk kelompok dengan teman sebaya
dan melakukan konform atau melakukan hal-hal yang sesuai dengan norma kelompok untuk dapat diterima di lingkungannya. Apabila peer group malas untuk memulai dan menyelesaikan tugas akademik, maka individu juga cenderung untuk menjadi malas dalam memulai dan menyelesaikan tugas. Menurut Perkins (dalam Taylor, Sears & Peplau, 2009), konformitas juga dapat digunakan untuk mengubah perilaku yang tidak sehat.
Santrock (2008) menyatakan, konformitas terhadap tekanan teman sebaya pada remaja dapat menjadi positif, konformitas positif terbentuk karena adanya norma yang baik yang diterapkan di dalam suatu kelompok yang diikuti oleh individu. Menurut Siregar (2017), konformitas terhadap tekanan teman sebaya pada remaja dapat menjadi positif, yaitu seperti keterlibatan remaja dengan kumpulan atau sebuah organisasi yang mengumpulkan uang untuk kegiatan kemanusiaan, berupaya memperoleh teman untuk membentuk kelompok belajar agar dapat saling berdiskusi tentang pelajaran, belajar bersama dalam menyelesaikan tugas kuliah dan kegiatan-kegiatan yang positif lainnya.
Dukungan sosial orangtua juga merupakan faktor eksternal yang memengaruhi seseorang mahasiswa akhirnya mengambil keputusan melakukan prokrastinasi akademik. Penelitian yang dilakukan oleh Anam (2016), menyimpulkan bahwa faktor dukungan sosial orangtua memengaruhi prokrastinasi akademik yang dilakukan, terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik. Semakin tinggi dukungan sosial orangtua yang diberikan maka semakin rendah tingkat prokrastinasi akademiknya.
Menurut House dan Kahn (dalam Iksan, 2013), dukungan sosial orangtua adalah sebagai tindakan yang bersifat membantu dalam melibatkan emosi, pemberian informasi, bantuan instrumental dan penilaian positif pada individu dalam menghadapi permasalahan. Dukungan sosial orangtua sangat penting dan berpengaruh bagi anak dalam mengembangkan segala aspek dan kemampuan yang dimiliki anak. Orangtua merupakan tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan pribadi maupun keberhasilan anak. Menurut Ahyani dan Asmarani (2012), dukungan orangtua sebagai komponen penting dengan segenap perhatian yang diberikannya kepada anak dalam rangka proses belajarnya, dapat memengaruhi motivasi anak itu sendiri. Penelitian lain terkait dukungan sosial orangtua juga dilakukan oleh Safitri (2018) pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesehatan Jasmani dan Rekreasi Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Hasil yang didapatkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesehatan Jasmani dan Rekreasi Unlam Banjarbaru. Semakin tinggi dukungan sosial orang tua maka semakin rendah prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial orangtua maka semakin tinggi prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi.
Berdasarkan studi pendahuluan dan hasil-hasil penelitian serta kenyataan masih tingginya angka keterlambatan dalam
penyelesaian studi yang terjadi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi, menarik untuk dilakukan kajian lebih mendalam bagaimana peran konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
METODE PENELITIAN
Variabel dan Definisi Operasional
Variabel dalam penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai variabel terikat serta konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua sebagai variabel bebas. Prokrastinasi akademik adalah suatu tindakan atau kecenderungan untuk menunda dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas akademik yang seharusnya dikerjakan, baik berupa tugas individu maupun tugas kelompok, dengan alasan maupun tanpa alasan yang jelas. Konformitas teman sebaya merupakan tindakan secara sukarela yang dilakukan oleh individu karena adanya faktor orang lain yang juga melakukan hal yang sama. Dukungan sosial orangtua adalah bantuan atau dukungan yang diterima individu dari orangtua, serta penilaian anak terhadap bantuan yang diberikan oleh orangtua, dan memberikan kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diterima anak dari orang tua yang terdiri dari aspek dukungan emosional, dukungan instrumental serta dukungan informatif.
Responden
Populasi yang dalam penelitian ini adalah subjek yang berstatus sebagai mahasiswa aktif pada Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana saat penelitian dilakukan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik stratified random sampling, dengan menentukan sampel pada masing-masing angkatan pada Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Teknik yang digunakan dalam menentukan jumlah sampel mengacu pada teori Field (2009) yaitu 50 + 8 x VB, sehingga diperoleh jumlah sampel minimum sebanyak 66 orang. Peneliti menyebarkan 80 skala namun hanya 63 skala yang memenuhi syarat untuk dianalisis lebih lanjut
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2019 pada Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Alat Ukur
Alat ukur penelitian ini menggunakan skala prokrastinasi akademik mahasiswa, skala konformitas teman sebaya dan skala dukungan sosial orangtua. Pengukuran tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa menggunakan skala prokrastinasi akademik berdasarkan aspek-aspek dari Ferrari (dalam Ghufron & Risnawita, 2010). Konformitas teman sebaya diukur menggunakan skala konformitas teman sebaya dengan menggunakan aspek-aspek konformitas yang dikemukakan oleh Taylor, Peplau, dan Sears (2009). Dukungan sosial orangtua diukur menggunakan skala dukungan sosial orangtua dengan menggunakan aspek-aspek dukungan sosial yang dikemukakan
oleh Haber (2010). Skala prokrastinasi akademik, skala konformitas teman sebaya dan skala dukungan sosial orangtua menggunakan skala likert terdiri atas kategori pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) yang disajikan dalam bentuk favourable dan unfavourable.
Validitas alat mengikuti konsep Sugiyono (2014) bahwa ukur dinyatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang ingin diukur peneliti. Penelitian ini menggunakan pengukuran validitas isi dan validitas konstruk.
Penelitian ini menggunakan profesional judgement untuk mengukur validitas isi dalam mengungkap sejauh mana elemen-elemen suatu instrumen ukur benar-benar relevan dan menjadi representasi dari kontrak yang sesuai tujuan pengukuran sebagaimana dikemukakan Azwar (2016). Pengukuran validitas kontruk menggunakan teknik korelasi product moment pearson pada SPSS 22.0 for Windows dengan melihat koefisien item total (rix) sebesar 0,3. Teknik pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha pada program SPSS 22.0 for Windows, yang menurut Azwar (2016) bahwa instrumen dinyatakan reliabel jika dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data dan digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama (konsisten).
Terdapat 42 aitem valid pada skala prokratinasi akademik yang menunjukkan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,309 sampai 0,710 dengan koefisien Alpha sebesar 0,931 mencerminkan nilai skor murni subjek sebesar 93,1%. Uji validitas konformitas teman sebaya diri terdiri dari 28 aitem valid menunjukkan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,310 sampai 0,794 dengan koefisien Alpha sebesar 0,917 mencerminkan nilai skor murni subjek sebesar 91,7%. Skala dukungan sosial orangtua terdiri dari 57 aitem valid yang menunjukkan koefisien korelasi aitem total berkisar antara 0,311 sampai 0,871 dengan koefisien Alpha sebesar 0,974 mencerminkan nilai skor murni subjek sebesar 97,4%.
Teknik Analisis Data
Penelitian ini melakukan uji asumsi sebelum uji hipotesis. Uji asumsi yang dilakukan adalah dengan uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Uji asumsi berupa uji linieritas dilakukan dengan melihat compare mean dan uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Setelah uji asumsi terpenuhi dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan analisis regresi berganda melalui program SPSS 22.0 for Windows.
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiwa yang masih berstatus mahasiswa aktif, yaitu angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018 berjumlah 80 mahasiswa semester 2, 4, 6 dan 8 pada Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Mayoritas subjek merupakan mahasiswa perempuan sejumlah 64 (80%) sedangkan mahasiswa laki-laki sebanyak 16 (20%). Responden pada penelitian ini berada pada kelompok umur (18 sampai 23 tahun) dan modus (terbanyak) berusia 20 tahun sebanyak 21 mahasiswa (26,25%). Berdasarkan angkatan modus terbanyak subjek yang mengikuti penelitian ini berasal dari angkatan 2015 yang berjumlah 24 mahasiswa (30%).
Penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan skala pada mahasiswa semester 2, 4, 6 dan 8.
Deskripsi Data Penelitian
Hasil deskripsi penelitian variabel prokrastinasi akademik, konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua dapat dilihat pada tabel 1 (terlampir).
Hasil deskripsi statistik pada tabel menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik memiliki nilai rata-rata teoritis sebesar 105 dan nilai rata-rata empiris 90,38. Perbedaan antara mean empiris dan mean teoritis pada variabel prokrastinasi akademik sebesar 14,62 dengan nilai t sebesar -12,260 (p=0,000). Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Nilai rata-rata empiris yang diperoleh lebih kecil daripada nilai rata-rata teoritis (mean empiris < mean teoritis) mengindikasikan bahwa mayoritas subjek memiliki taraf prokrastinasi akademik yang rendah. Berdasarkan penyebaran frekuensi, dihasilkan rentang skor subjek penelitian berkisar antara 73,5 – 136,5.
Hasil deskripsi statistik pada tabel menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya memiliki nilai rata-rata teoritis sebesar 70 dan nilai rata-rata empiris 61,60. Perbedaan antara mean empiris dan mean teoritis pada variabel konformitas teman sebaya sebesar 8,4 dengan nilai t sebesar -8,135 (p=0,000). Hal ini menunjukkan perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Nilai rata-rata empiris yang diperoleh lebih kecil daripada nilai rata-rata teoritis (mean empiris < mean teoritis) mengindikasikan bahwa subjek memiliki taraf konformitas teman sebaya yang rendah. Berdasarkan penyebaran frekuensi, dihasilkan rentang skor subjek penelitian berkisar antara 49-91.
Hasil deskripsi statistik pada tabel menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua memiliki nilai rata-rata teoritis sebesar 142,5 dan nilai rata-rata empiris 159,34. Perbedaan antara mean empiris dan mean teoritis pada variabel dukungan sosial orangtua sebesar 16,84 dengan nilai t sebesar 14,838 (p=0,000). Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Nilai rata-rata empiris yang diperoleh lebih besar daripada nilai rata-rata teoritis (mean empiris > mean teoritis) mengindikasikan bahwa subjek memiliki taraf dukungan sosial orangtua yang tinggi. Berdasarkan penyebaran frekuensi, dihasilkan rentang skor subjek penelitian berkisar antara 55,5-94,5.
Uji Asumsi
Uji normalitas dilakukan dengan analisis Kolmogorov Smirnov melihat distribusi data normal apabila nilai p>0,05 (Azwar, 2016). Hasil uji normalitas menunjukkan data variabel
prokrastinasi akademik berdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov-Smirnof . 0,048 dan signifikansi 0,200 (p>0,05).
Data pada variabel konformitas teman sebaya berdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov-Smirnov 0,081 dan signifikansi 0,200 (p>0,05) dan data pada variabel dukungan sosial orangtua berdistribusi normal dengan nilai Kolmogorov-Smirnov 0,086 dan signifikansi 0,200 (p>0,05). Berdasarkan hasil uji linearitas bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel prokrastinasi akademik dengan variabel konformitas teman sebaya dengan signifikansi linearity sebesar 0,000 (p<0,05) dan signifkansi deviation from linearity 0,178 (p>0,05). Hubungan antara variabel prokrastinasi akademik dengan variabel dukungan sosial orangtua juga linear dengan signifikansi linearity sebesar 0,000 (p<0,05) dan signifkansi deviation from linearity 0,742 (p>0,05). Hasil uji multikolinearitas bahwa
variabel konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua memiliki nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, yang berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
Berdasarkan uji-uji asumsi yang telah dilakukan, data pada penelitian ini berdistribusi secara normal, memiliki hubungan linear dan tidak terjadi multikolinearitas, sehingga uji hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan regresi berganda.
Uji Hipotesis
Hasil uji regresi dengan F hitung sebesar 50,965 dan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), menunjukkan bahwa konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua berperan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan variabel konformitas teman sebaya memiliki nilai koefisien beta terstandardisasi sebesar -0,014, nilai T hitung -0,138 dengan taraf signifikansi 0,891 (p<0,05) sehingga dinyatakan bahwa konformitas teman sebaya memiliki peran negatif yang tidak signifikan terhadap prokrastinasi akademik. Variabel dukungan sosial orangtua memiliki nilai koefisien beta terstandarisasi sebesar -0,745, nilai T hitung -7,297 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga dukungan sosial orangtua memiliki peran yang signifikan terhadap prokrastinasi akademik dengan arah bersifat negatif. Besaran sumbangan variabel konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik menunjukkan nilai R square sebesar 0,570 sehingga, konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua memiliki peran sebesar 57% terhadap prokrastinasi akademik dan sebesar 43% peran dari variabel yang tidak diteliti.
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
Peran Konformitas Teman Sebaya dan Dukungan Sosial Orangtua terhadap Prokrastinasi Akademik
Hasil penelitian yang didapatkan melalui uji regresi berganda, bahwa hipotesis mayor penelitian yaitu peran konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dapat diterima. Hal ini dapat diketahui dari hasil koefisien R sebesar 0,755 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,005). Variabel konformitas teman sebaya
dan dukungan sosial orangtua secara bersama-sama memberikan sumbangan sebesar 57 % terhadap prokrastinasi akademik dan variabel yang tidak diteliti memiliki peran sebesar 43 % terhadap prokrastinasi akademik.
Variabel konformitas teman sebaya memilki koefisien beta terstandarisasi sebesar -0,014 dan taraf signifikansi sebesar 0,891 (p>0,05). Hal ini berarti konformitas teman sebaya memiliki peran negatif yang tidak signifikan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa, dengan kata lain bahwa konformitas teman sebaya tidak berperan secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Peran negatif yang tidak signifikan seperti ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosmayanti, Sunawan dan Saraswati (2017), dengan subjek sebanyak 125 mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang, bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik. Penelitian lain yang dilakukan Susanti & Nurwidawati (2014) dengan menggunakan subjek sebanyak 194 orang mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Negeri Surabaya, juga menunjukkan hal yang serupa dengan penelitian ini, bahwa konformitas tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan prokrastinasi akademik.
Berdasarkan hasil kategorisasi variabel konformitas teman sebaya, diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini mayoritas memiliki taraf konformitas teman sebaya yang rendah. Tingkat konformitas yang rendah menunjukkan bahwa mahasiswa dapat memberikan keputusan tanpa takut ditolak oleh kelompok. Hal ini memberikan makna pada mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik kemungkinan tidak terpengaruh oleh konformitas, tetapi atas keputusannya sendiri. Apabila tingkat konformitas individu rendah maka kecil kemungkinan individu harus patuh pada aturan-aturan kelompok tersebut.
Hubungan yang tidak signifikan antara konformitas terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa menunjukkan bahwa konformitas memiliki peran yang rendah terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Penelitian ini dapat mengungkap bahwa selain faktor konformitas teman sebaya, ada faktor lain yang berhubungan dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Jika dilihat lagi dalam faktor-faktor individu melakukan prokrastinasi akademik, bukan hanya pengaruh kelompok yang membuat individu melakukan prokrastinasi akademik. Hal ini sependapat dengan Ghufron dan Risnawita (2010), bahwa prokrastinasi akademik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi trait kepribadian, motivasi rendah, tidak menyukai tugas, mood yang bermasalah, masalah menejemen waktu, menyukai bekerja dibawah tekanan, dan lebih memilih mengerjakan hal yang lebih menyenangkan, selanjutnya faktor eksternal meliputi gaya pengasuhan orangtua dan kondisi lingkungan.
Variabel dukungan sosial orangtua memiliki koefisien beta terstandarisasi sebesar -0,745 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,005). Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan
sosial orangtua berperan dalam menurunkan tingkat prokrastinasi akademik, artinya semakin tinggi tingkat dukungan sosial orangtua yang diterima individu, semakin rendah pula tingkat prokrastinasi akademik yang dilakukan mahasiswa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adiputri (2014) terhadap 89 subjek yang merupakan Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, menunjukkan hal serupa dengan penelitian ini bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Penelitian lain yang serupa juga dilakukan oleh Safitri (2018) dengan menggunakan subjek sebanyak 50 orang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesehatan Jasmani dan Rekreasi Unlam Banjarbaru, bahwa terdapat hubungan yang negatif yang signifikan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Semakin tinggi dukungan sosial orangtua, semakin rendah pula tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.
Hasil penelitian lain yang juga sejalan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan Smith & Renk (2007) bahwa dukungan sosial yang diberikan orangtua memainkan peran penting selama masa-masa transisi yang dihadapi oleh mahasiswa. Individu yang menerima dukungan sosial orangtua lebih mampu menyelesaikan tugas yang sulit, tidak mengalami gangguan kognitif, lebih berkonsentrasi dan tidak menunjukkan kecemasan dalam melaksanakan tugas. Selain itu dukungan sosial orangtua akan dapat melindungi anak dari stres akibat tekanan-tekanan permasalahan yang terjadi, khususnya terhadap stres yang berhubungan dengan perkuliahan dan tugas-tugas akademik yang dihadapi mahasiswa. Dukungan sosial orangtua dapat mengurangi stres pada mahasiswa yang diakibatkan oleh permasalahan dalam tugas akademiknya sehingga dukungan sosial orangtua dapat mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik, yaitu penghindaran dilakukan individu sebagai bentuk coping yang digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stres.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh pendapat Rice (1993), bahwa dukungan sosial orangtua memiliki hubungan yang negatif dengan prokrastinasi akademik. Mahasiswa dengan dukungan sosial orangtua yang tinggi mempunyai pikiran lebih positif terhadap situasi yang sulit, percaya diri menghadapi kesulitan dalam perkuliahan ataupun saat menghadapi tugas-tugas akademik. Dukungan sosial dari orangtua dapat mengurangi terjadi penundaan atau prokrastinasi akademik mahasiswa. Mahasiswa juga meyakini bahwa orangtua selalu ada untuk membantu, serta dapat mengatasi peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan cara yang lebih efektif. Hal ini mengindikasikan bahwa dukungan sosial dari orangtua mampu mengurangi tingkat stres dan menjadikan mahasiswa memiliki pikiran yang lebih positif terhadap proses pengerjaan tugas-tugas akademik yang memiliki banyak stresor dan pada akhirnya dukungan sosial mengurangi prokrastinasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa.
Peran Konformitas Teman Sebaya terhadap Prokrastinasi Akademik
Hasil uji regresi berganda dengan nilai koefisien beta terstandarisasi konformitas teman sebaya sebesar -0,014 dan nilai koefisien beta terstandarisasi dukungan sosial orangtua sebesar -0,745, menunjukkan bahwa nilai koefisien beta terstandarisasi konformitas teman sebaya lebih kecil dibandingkan nilai koefisien beta terstandarisasi dukungan sosial orangtua. Konformitas teman sebaya memiliki peran negatif yang tidak signifikan terhadap prokrastinasi akademik, artinya konformitas teman sebaya dapat menurunkan prokrastinasi akademik namun memiliki peran yang random apabila diuji secara terpisah dengan variabel dukungan sosial orangtua. Hal ini menurut (Ghozali, 2016) menunjukkan bahwa hadir atau tidaknya variabel konformitas teman sebaya tidak dapat memprediksi meningkatnya atau menurunnya tingkat prokrastinasi akademik mahasiswa.
Hasil kategorisasi variabel konformitas teman sebaya menunjukkan bahwa subjek penelitian mayoritas memiliki taraf konformitas teman sebaya yang rendah. Rendahnya konformitas pada mahasiswa juga disebabkan oleh meningkatnya kematangan karena sudah melewati puncak terjadinya konformitas dan berada pada posisi mendekati akhir masa remaja. Hal ini sesuai dengan pendapat Papalia (2008) bahwa konformitas mencapai puncaknya pada awal masa remaja, biasanya pada usia 12-13 tahun dan akan menurun pada masa remaja pertengahan dan akhir. Rentang usia remaja akhir menurut Hurlock (2002) antara 17-21 tahun dan dewasa awal antara 21-40 tahun. Faktor usia mahasiswa dengan rentang 1824 tahun, atau berada dalam kategori peralihan antara remaja akhir dan dewasa awal ini, dapat memengaruhi hasil penelitian berupa pengaruh konformitas teman sebaya yang semakin lemah atau semakin rendah. Hal ini terjadi karena mahasiswa dapat menentukan sendiri keputusannya dan tidak mudah terpengaruh dengan teman-teman kelompok.
Tingkat konformitas yang rendah menunjukkan bahwa mahasiswa dapat memberikan keputusan tanpa takut ditolak oleh kelompok. Hal ini memberikan gambaran pada mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik, bukan karena pengaruh konformitas teman sebaya melainkan atas keputusannya sendiri untuk menunda mengerjakan tugas dan tidak mudah terpengaruh dengan teman-teman kelompok.
Apabila dilihat lagi dalam faktor-faktor individu melakukan prokrastinasi akademik, bukan hanya pengaruh kelompok yang membuat individu melakukan prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nafeesa (2018) bahwa prokrastinasi disebabkan juga karena tugas yang dihadapi siswa cenderung sulit, perhatian individu yang mudah teralihkan, dan kurangnya kontrol diri dalam mengelola waktu. Perilaku menunda yang dilakukan pada individu ini kemudian berdampak pada pola perilakunya sehari-hari. Individu menjadi sering menunda tugas akademik ataupun pekerjaan lainnya karena terbiasa melakukan prokrastinasi. Variabel konformitas teman sebaya tidak sepenuhnya berperan secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik, yang berarti ada faktor lain yang tidak diteliti yang memengaruhi prokrastinasi akademik mahasiswa.
Peran Dukungan Sosial Orangtua terhadap Prokrastinasi Akademik
Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang dilakukan pada penelitian ini, nilai koefisien beta terstandarisasi dari komunikasi dukungan sosial orangtua sebesar -0,745 dan nilai koefisien beta terstandarisasi dari konformitas teman sebaya sebesar -0,014. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien beta terstandarisasi dari dukungan sosial orangtua lebih besar dibandingkan dengan nilai koefisien beta terstandarisasi dari konformitas teman sebaya, sehingga dapat dikemukakan bahwa dukungan sosial orangtua memiliki peran yang lebih besar terhadap prokrastinasi akademik dibandingkan konformitas teman sebaya. Hal ini berarti dukungan sosial orangtua memiliki peran yang signifikan dan berperan secara negatif terhadap prokrastinasi akademik, artinya semakin tinggi tingkat dukungan sosial yang diterima individu maka semakin rendah prokrastinasi akademik yang dilakukan.
Pernyataan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utari (2019) yang menyatakan terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa, di mana dukungan sosial orangtua yang tinggi tingkat prokrastinasi menjadi rendah. Hasil kategorisasi variabel prokrastinasi akademik pada subjek penelitian menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki taraf prokrastinasi akademik yang rendah. Hal ini berarti bahwa mayoritas Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki taraf prokrastinasi akademik pada kategori yang rendah.
Taraf prokrastinasi akademik yang berada pada kategorisasi rendah pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dipengaruhi oleh tingginya taraf dukungan sosial orangtua yang dimiliki oleh Mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi berganda yang menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua berperan terhadap prokrastinasi akademik, di mana variabel dukungan sosial orangtua memiliki koefisien beta terstandarisasi sebesar -0,745 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p<0,005). Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan sosial orangtua berperan dalam menurunkan tingkat prokrastinasi akademik.
Hasil kategorisasi variabel dukungan sosial orangtua subjek menunjukkan bahwa mayoritas subjek memiliki taraf dukungan sosial orangtua yang tinggi. Dukungan sosial orangtua yang tinggi menurut Rice (1993), artinya mahasiswa merasakan perhatian, kenyamanan, penghargaan dan pertolongan orangtua yang dirasakan sehingga mahasiswa merasa dicintai, diperhatikan, dan dihargai oleh orangtua serta merasa menjadi bagian dari keluarga. Mahasiswa dengan dukungan sosial yang tinggi akan mempunyai pikiran lebih positif terhadap situasi yang sulit, seperti saat pengerjaan tugas-tugas akademik bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat dukungan rendah. Mahasiswa juga meyakini bahwa orangtua selalu ada untuk membantu, serta dapat mengatasi peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dengan cara yang lebih efektif. Stres pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas-tugas
akademik menurut Burka dan Yuen (2008), dapat menyebabkan timbulnya perilaku penundaan pada mahasiswa yang bersangkutan. Penundaan dilakukan individu sebagai suatu bentuk respon maladaptif dari strategi coping yang digunakan individu untuk menyesuaikan diri terhadap situasi yang dipersepsikan penuh stres. Penundaan atau yang lebih dikenal dengan istilah prokrastinasi merupakan salah satu bentuk coping stres yang tidak efektif karena pada akhirnya akan menyebabkan tingkat stres meningkat.
Hal ini sejalan dengan penelitian Sanderson (2004), bahwa menerima berbagai jenis dukungan sosial dapat membantu individu secara langsung menghilangkan, atau sedikitnya mengurangi akibat negatif dari situasi yang menimbulkan stres Adanya dukungan sosial orangtua dapat menimbulkan rasa aman dalam melakukan partisipasi aktif, eksplorasi, dan eksperimentasi dalam kehidupan yang pada akhirnya akan meningkatkan rasa percaya diri, keterampilan dan strategi coping. Dukungan sosial yang diperoleh dapat memengaruhi bentuk coping stres yang digunakan oleh individu. Dengan dukungan sosial yang diberikan orangtua, coping stres yang maladaptif seperti prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa, dapat dikurangi dan diganti dengan coping stres yang lebih efektif (adaptive response).
Dapat dipahami bahwa tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan orangtua mahasiswa beragam satu sama lain. Beragamnya tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan tersebut, tentu beragam pula frekuensi dan intimasi serta model, bentuk atau aspek dukungan sosial yang diberikan orangtua kepada putra putrinya selama masa perkuliahan, walaupun tentu ada pula pengaruh faktor lain. Keterbatasan penelitian ini adalah bahwa pada saat pelaksanaan penelitian, instrumen pengumpulan data berupa skala penelitian yang disebarkan untuk diisi oleh mahasiwa terkait identitas, hanya mencantumkan identitas diri mahasiswa sebagai subjek penelitian. Tingkat pendidikan orangtua tidak dimuat dalam instrumen penelitian. Demikian pula identitas mengenai pekerjaan orangtua yang juga ada keterkaitannya dengan dukungan sosial, belum dicantumkan dalam instrumen pengumpulan data dalam pelaksanaan penelitian. Keterbatasan lain adalah bahwa sistem penilaian pada semua program studi dalam lingkungan Fakultas Kedokteran dalam penelitian ini dianggap sama, yaitu sistem kredit semester (SKS), pada hal sistem ini hanya diterapkan pada Program Studi Sarjana Psikologi, Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM). Program Studi Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi dan Ilmu Keperawatan mengunakan sistem blok. Dengan anggapan ini tentu angka keterlambatan penyelesaian studi pada mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi terkesan tinggi. Kelulusan tepat atau kurang dari 4 tahun dalam penelitian ini lebih tepat digunakan pada program studi yang menggunakan sistem kredit semester (SKS).
Berdasarkan hasil analisis data penelitian maka dapat ditarik simpulan bahwa konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua secara bersama-sama berperan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Kedua, konformitas teman
sebaya tidak berperan secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Ketiga, dukungan sosial orangtua berperan terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Keempat, taraf prokrastinasi akademik yang dimiliki mahasiswa mayoritas tergolong rendah yaitu sebesar 61,25%. Kelima, taraf konformitas teman sebaya yang dimiliki mahasiswa mayoritas tergolong rendah yaitu sebesar 52,5%, dan keenam, taraf dukungan sosial orang tua yang dimiliki mahasiswa Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mayoritas tergolong tinggi yaitu sebesar 63,75%.
Saran yang dapat diberikan kepada mahasiswa ialah bahwa tingkat konformitas yang rendah menunjukkan mahasiswa sudah dapat bersikap mandiri, tidak mudah terpengaruh oleh teman-teman kelompok dan dapat memberikan keputusan tanpa takut ditolak oleh kelompok. Kalaupun mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik, bukan karena pengaruh teman sebaya melainkan atas keputusannya sendiri. Sikap positif seperti ini perlu tetap dipertahankan. Selama masa perkuliahan, perlu lebih konsentrasi pada tugas-tugas akademik serta membiasakan kontrol diri dalam pengelolaan waktu.
Bagi orangtua mahasiswa dukungan sosial yang tergolong tinggi ini perlu dipertahankan dan dilakukan secara berkelanjutan baik dukungan material maupun moril selama mahasiswa menjalani perkuliahan sehingga dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Dengan dukungan sosial orangtua, mahasiswa akan mempunyai pikiran lebih positif terhadap situasi yang sulit, percaya diri menghadapi kesulitan dalam perkuliahan ataupun saat menghadapi tugas-tugas akademik, serta mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik bagi mahasiswa.
Bagi Program Studi Sarjana Psikologi, rendahnya prokrastinasi akademik merupakan hal yang positif bagi lembaga dan perlu tetap dipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Prokrastinasi akademik mahasiswa harus tetap menjadi perhatian lembaga. Pemberian tugas-tugas akademik agar disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa dan mengarahkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akademik tepat waktu, dengan tetap memberikan sanksi tegas kepada mahasiswa sebagai pelaku prokrastinator. Hal ini perlu dilakukan karena tidak jarang tugas-tugas akademik yang dihadapi mahasiswa cenderung sulit, kurangnya kontrol diri mahasiswa dalam mengelola waktu, serta kemungkinan adanya mahasiswa yang menyukai bekerja dibawah tekanan. Antisipasi perilaku prokrastinasi akademik disosialisasikan baik pada saat kegiatan student day, melalui perkuliahan, maupun kegiatan lain di dalam maupun di luar kampus.
Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya fokus pada variabel konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua serta perannya terhadap prokrastinasi akademik. Kedua variabel ini hanya sebagian dari faktor eksternal yang berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik. Sementara, variabel konformitas teman sebaya pun tidak sepenuhnya merupakan faktor yang berperan secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik, yang berarti ada faktor lain yang tidak diteliti yang memengaruhi prokrastinasi akademik. Peneliti selanjutnya yang
ingin melakukan penelitian terkait prokrastinasi akademik, diharapkan untuk meneliti variabel bebas selain konformitas teman sebaya dan dukungan sosial orangtua yang dapat memengaruhi proktrastinasi akademik, menambah jumlah variabel bebas, memperluas lingkup variabel bebas, menggali variabel lain dari faktor internal dan eksternal bahkan aspek yang lebih luas dalam kajian studi psikologi untuk mendapatkan hasil yang lebih luas atau lebih mendalam. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan uji lanjutan dari penelitian sejenis ini yang bertujuan untuk memprediksi prokrastinasi akademik dengan melibatkan faktor atau variabel yang lebih mendalam atau lebih luas dalam atau pu pada lokasi penelitian yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Adiputri, D. L. (2014). Hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi universitas kristen satya wacana salatiga [Skripsi]. Salatiga. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Diunduh dari https://docplayer.info/54224754-Hubungan-antara-dukungan-sosial-orangtua-dengan-prokrastinasi-akademik-pada-mahasiswa-fakultas- psikologi-
universitas-kristen-satya-wacana-salatiga.html diakses tanggal 14 Mei 2019.
Ahyani, N. L. & Asmarani, M. S. (2012). Kecemasan akan kegagalan, dukungan orangtua, dan motivasi belajar pada siswa di pesantren. Proyeksi, Vol.7, No.1, 87-98. Diunduh
darihttp://fpsi.uniissula.ac.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id=184&Itemid=139 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Anam, K. (2016). Hubungan antara konformitas dan dukungan orangtua terhadap prokrastinasi akademik siswa smpn 2 samarinda. Ejournal Psikologi, Vol.1, No.5, 1-11. Diunduh dari
https://docplayer.info/59752746-Hubungan-antara-konformitas-dan-dukungan-orang-tua-terhadap-prokrastinasi-akademik-siswa-smp-negeri-2-samarinda.html diakses tanggal 14 Mei 2019.
Arif, H., Noor, S.S. & Muneer, S. (2014). Academic procrastination among male and female university and college students. FWU Journal of Social Sciences, Vol.8, No. 2, 65-70. Diunduh dari http://sbbwu.edu.pk/journal/FWUJournal,Winter%202014%20Vo l.8,No.2/9.%20Academic%20Procrastination%20among%20.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Avico, R. S. Mujidin. (2014). Hubungan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa bengkulu yang bersekolah di yogyakarta. Jurnal Fakultas Psikologi Vol. 2, No.2, 62-65. Diunduh dari
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/3030 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Azwar, S. (2016). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2016). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Burka, J.B. & Yuen, L.M. (2008). Procrastination: why you do it, what to do about it. Camridge: Da Capo Press.
Cinthia, R.R, Kustanti, E.R. (2017). Hubungan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa. Jurnal Empati, Vol.6, No.2, 31-35. Diunduh dari
https://media.neliti.com/media/publications/178226-ID-hubungan-antara-konformitas-dengan-prokr.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Field, A. (2009). Discovering statistic using SPSS (3rd ed.). London : SAGE Publications.
Ghufron, N. M. & Risnawita, R. (2010) . Teori-teori psikologi. Jakarta: Ar-Ruzmedia.
Ghufron. M.N. (2003). Hubungan kontrol diri dan persepsi remaja terhadap penerapan disiplin orangtua terhadap prokrastinasi akademik [Tesis]. Jogjakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Diunduh dari https://repository.ugm.ac.id/61388/ diakses tanggal 14 Mei 2019
Ghozali, I.(2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawinata,V.A.R. (2008). Perfeksionisme, prokrastinasi akademik, dan penyelesaian skripsi mahasiswa. Anima Indonesian
Psychological Journal, Vol.23, No.3, 256-276. Diunduh dari http://www.anima.ubaya.ac.id/class/openpdf.php?file=137179391 0.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Haber, D. (2010). Health promotion and aging: practical applications for health professionals (5th ed.). New York : Springer Publishing Company, Inc.
Hurlock, E. B. 2002. Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (terjemahan: Istiwidaryanti & Soedarjo). Jakarta: Erlangga.
Iksan, M. (2013). Dukungan sosial pada prestasi dan faktor penyebab kegagalan siswa smp dan sma.. Jurnal Psikoislamika, Vol.10, No.1, 53-71. Diunduh dari http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/5-DUKUNGAN-SOSIAL-PADA-PRESTASI-DAN-FAKTOR-PENYEBAB-KEGAGALAN-SISWA-SMP-DAN-SMA-Mohamad-Iksan.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Krisnadhi, D. A. (2018). Studi Pendahuluan: Hubungan konformitas teman sebaya dan prokrastinasi akademik mahasiswa program studi sarjana psikologi fakultas kedokteran universitas udayana. Denpasar. Tidak dipublikasikan
Mujidin (2014). Hubungan antara konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa bengkulu yang bersekolah di
yogyakarta. Empathy, Vol.2, No.2, 62-65. Diunduh dari
http://journal.uad.ac.id/index.php/EMPATHY/article/view/3030 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Nguyen, T.D., & Wilson, B.A. (2012). Belonging to tomorrow: an overview of procrastination. International Journal of Psychological Studies Vol.4, No.1, 211-217. Diunduh dari
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijps/article/view/15463 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Papalia, D. E.; Olds, S. W.; & Feldman, R. O. 2008. Human
development. (penerjemah : Anwar, A. K). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Purnama,S.S.(2014). Prokrastinasi akademik mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan universitas negeri surabaya. Jurnal BK Unesa, Vol.4, No.3, 682-692. Diunduh dari
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/8805 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Qomariyah, Nunung. (2016). Efikasi diri, ketidaknyamanan terhadap tugas, dan konformitas teman sebaya sebagai prediktor
prokrastinasi akademik. [Tesis]. Surakarta. Program Magister
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diunduh dari http://eprints.ums.ac.id/43930/22/02.%20NASKAH%20PUBLIK ASI.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Rahmayanthi, R. (2017). Konformitas teman sebaya dalam perspektif multikultural. Journal of Multicultural Studies in Guidance and Counseling, Vol.1, No.1, 71-82. Diunduh dari
http://ejournal.upi.edu/index.php/JOMSIGN/article/view/6052 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Ramadhani.(2016). Hubungan konformitas dengan prokrastinasi dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa tingkat akhir yang tidak bekerja di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas mulawarman samarinda. Psikoborneo, Vol. 4, No.3, 507 -517. Diunduh dari http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/10/Jurnal%20APRLINA%20RAMADHAN
I%20-%20ONLINE%20(10-25-16-09-57-
08).pdf%20(port%2080) diakses tanggal 14 Mei 2019.
Rice, F.P. (1993). The Adolescent: development, relationship, and culture seventh edition. Boston: Allyn & Bacon.
Rosmayati, Sunawan & Saraswati, S. (2017). Self-efficacy dan konformitas dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory And Application, Vol.6, No.4, 50-56. Diunduh dari
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk/article/view/18105di akses tanggal 14 Mei 2019.
Safa’ati, E., Halim, & Iliyati, Z. (2017). Peran regulasi diri dan konformitas teman sebaya dengan prokrastinasi akademik mahasiswa universitas muria kudus. Prosiding Konferensi Nasional Peneliti Muda Psikologi Indonesia 2017, Vol. 2, No.1, 75-84. Diunduh dari
http://eprints.umk.ac.id/8216/1/Hal._Judul.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Safitri, A. (2018). Hubungan dukungan sosial orangtua terhadap prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember, Vol.14, No.2, 165-184. Diunduh dari
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=82145 8&val=13167&title=Hubungan%20Dukungan%20Sosial%20Ora ng%20Tua%20Terhadap%20Prokrastinasi%20Akademik%20Dal am%20Menyelesaikan%20Skripsi diakses tanggal 14 Mei 2019.
Sanderson, C. A. 2004. Health psychology. New Jersey: John Wiley-Sons, Inc.
Siregar, P. S. (2017). Pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik psikodrama terhadap perilaku konformitas pada siswa kelas viii smp muhammadiyah 48 medan tahun ajaran 2016/2017 [Skripsi]. Medan. Universitas NegeriI Medan. Diunduh dari
http://digilib.unimed.ac.id/27679/ diakses tanggal 14 Mei 2019.
Smith, T & Renk, K. (2007). Predictors of academic related stress in collage students: an examination of coping, social support, parenting, and anxiety. Nasa Journal, Vol.44, No.3, 405-431. Diunduh dari https://eric.ed.gov/?id=EJ777033 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Sudijono, A. (2012). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi (mixed methods). Bandung : Alfabeta.
Surijah, E. A., & Tjundjing, S. (2017). Mahasiswa versus tugas:
prokrastinasi akademik dan conscientiousness. Anima Indonesian Psychological Journal, Vol. 22, No. 4, 352-374. Diunduh dari https://www.researchgate.net/profile/Ide_Bagus_Siaputra/publicat ion/275715751_Mahasiswa_Versus_Tugas_Prokrastinasi_Akade mik_dan_Conscientiousness/links/55451c8b0cf23ff71686997a/M ahasiswa-Versus-Tugas-Prokrastinasi-Akademik-dan-Conscientiousness.pdf diakses tanggal 14 Mei 2019.
Susanti, E. & Nurwidawati, D. (2014). Hubungan antara kontrol diri dan konformitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi psikologi unesa. Character, Vol. 2, No. 3, 1-7. Diunduh dari
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/character/article/vie w/10995 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Tarmidi., & Rambe, A. R. R. (2010). Korelasi antara dukungan sosial orangtua dan self-directed learning pada siswa sma. Jurnal Psikologi. Vol.37, No.2, 216-223. Diunduh dari
https://journal.ugm.ac.id/jpsi/article/viewFile/7733/5983 diakses tanggal 14 Mei 2019.
Taylor, S. E., Sears, D. O., & Peplau, L.A. (2009). Psikologi sosial (edisi ke-12). Jakarta: Kencana.
Taylor, S.E. (2012). Health psychology. (8thed.). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Tondok, M.S., Ristyadi, H. & Kartika, A. (2008). Prokrastinasi akademik dan niat membeli skripsi. Anima. Vol.24, No.1, 76-87. Diunduh dari
http://repository.ubaya.ac.id/5886/7/ANIMA%202008_content.pd f diakses tanggal 14 Mei 2019.
Utari, A. J. (2019), Hubungan dukungan sosial orangtua dengan prokrastinasi akademik mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi di universitas negeri makassar [Skripsi]. Makassar. Universitas Negeri Makassar . Diunduh dari http://eprints.unm.ac.id/11945/ diakses tanggal 14 Mei 2019
Wahyuni. (2015). Hubungan dukungan sosial orangtua dengan
prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi pada mahasiswa/i stie pelita bangsa binjai [Skirpsi]. Universitas
Medan Area. Diunduh dari https://docplayer.info/43277652-Hubungan-dukungan-sosial-orangtua-dengan-prokrastinasi-akademik-dalam-menyelesaikan-skripsi-pada-mahasiswa-i-stie-pelita-bangsa-binjai.html diakses tanggal 14 Mei 2019.
Widayanto, M. G. (2018). Peran dukungan sosial orangtua dan jenis kelamin pada prokrastinasi akademik mahasiswa [Skripsi].
Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Diunduh dari
https://www.google.com/search?safe=strict&biw=1366&bih=608 &ei=QfvbXNHWDcrLvgTXgqOIBA&q=widayanto+Peran+duku ngan+sosial+orangtua+dan+jenis+kelamin+pada+prokrastinasi+a kademik+mahasiswa&oq=widayanto+Peran+dukungan+sosial+or angtua+dan+jenis+kelamin+pada+prokrastinasi+akademik+maha siswa&gs_l=psy-ab.3...15840.17727..17991...0.0..0.321.2384.0j4j4j2......0....1..gws
-wiz.......0i71.8EBh5Dk88I4 diakses tanggal 14 Mei 2019.
You, J.W. (2015). Examining the effect of academic procrastination on achievement using lms data in e-learning. Journal of Educational Technology & Society, Vol.18, No.3, 64–74. Diunduh dari https://eric.ed.gov/?id=EJ1070043 diakses tanggal 14 Mei 2019.
LAMPIRAN
Tabel 1
Deskripsi Data Penelitian
Variabel Penelitian |
N |
Mean Teoretis |
Mean Empiris |
Standar Deviasi Teoretis |
Standar Deviasi Empiris |
Sebaran Teoretis |
Sebaran Empiris |
t |
Prokrastinasi akademik |
80 |
105 |
90,38 |
21 |
10,669 |
42-168 |
56-113 |
-12,260 |
(p=0,000) | ||||||||
Konformitas teman sebaya |
80 |
70 |
61,60 |
14 |
9,236 |
28-112 |
40-80 |
-8,135 |
(p=0,000) | ||||||||
Dukungan sosial Orangtua |
80 |
142,5 |
159,34 |
28,5 |
10,149 |
57-228 |
138-180 |
14,838 |
(p=0,00) |
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Variabel |
Kolmogorv-Smirnov |
Sig . |
Simpulan |
Prokrastinasi Akademik |
0,048 |
0,200 |
Data Normal |
Konformitas Teman Sebaya |
0,081 |
0,200 |
Data Normal |
Dukungan Sosial Orangtua |
0,086 |
0,200 |
Data Normal |
Tabel 3
Hasil Uji Linieritas Data Penelitian
Variabel |
Linearity |
Deviation from Linearity |
Simpulan |
Prokrastinasi Akademik * Konformitas Teman Sebaya |
0,000 |
0,178 |
Data Linear |
Prokrastinasi Akademik * Dukungan Sosial Orangtua |
0,000 |
0,742 |
Data Linear |
Tabel 4
Hasil Uji Multikolinieritas Data Penelitian
Variabel |
Tolerance |
VIF |
Simpulan |
Konformitas |
0,536 |
1,866 |
Tidak terjadi |
Teman Sebaya |
Multikolinearitas | ||
Dukungan |
0,536 |
1,866 |
Tidak terjadi |
Sosial Orangtua |
multikolinearitas |
Tabel 5
Hasil Uji Regresi Berganda Signifikansi Nilai F
Model |
Sum of Square |
Df |
Mean Squar |
F |
Sig. |
1 |
Reggresion |
5122,868 |
2 |
2561,434 |
50,965 0,000b |
Residual |
3869,882 |
77 |
50,258 | ||
Total |
8992,750 |
79 |
Tabel 6
Besaran Sumbangan Variabel Bebas terhadap Variabel Tergantung
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
0,755 |
0,570 |
0,588 |
7,089 |
Tabel 7
Hasil Uji Hipotesis Minor dan Garis Regresi Linear Berganda
Variabel |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. | |
B |
Sts. Error |
Beta | |||
(Constant) |
216,179 |
13,291 |
16,265 |
0,000 | |
Konformitas Teman Sebaya |
-0,016 |
0,118 |
-0,014 |
-0,138 |
0,891 |
Dukungan Sosial Orangtua |
-0,783 |
0,107 |
-0,745 |
-7,297 |
0,000 |
194
Discussion and feedback