PIRAMIDA Vol. XIII No. 1 : 18 - 26

ISSN : 1907-3275

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM REVITALISASI PASAR TRADISIONAL DI PASAR DESA ADAT INTARANbSANUR

I Gusti Ngurah Agung Anom Arimbawa1

  • A. A. I. N Marhaeni2

  • 1,2Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail: [email protected]/ telp: +62 857 394 216 25

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) tingkat efektivitas dari.segi input, proses.dan output program revitalisasi pasar, 2) tingkat kepuasan konsumen, 3) perbedaan pengelolaan pasar antara sebelum dan sesudah revitalisasi, 4) perbedaan kondisi lingkungan antara sebelum dan sesudah revitalisasi, 5) perbedaan pendapatan antara sebelum dan sesudah revitalisasi. Penelitian ini dilakukan di Pasar Desa Adat Intaran dengan responden pedagang dan pembeli sebanyak 83 sampel responden . Pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan uji statistik deskriptif, uji Mc Namer dan uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan Program Revitalisasi Pasar Tradsional dilihat dari variabel input, proses dan output tergolong berhasil. Pendapatan pedagang pasar meningkat setelah Penerapan Program Revitalisasi Pasar Tradisional.

Kata kunci: revitalisasi pasar, kepuasan. konsumen, pendapatan

ABSTRACT

This study aims to determine 1) the effectiveness of inputs, processes and outputs of the market revitalization program, 2) the level of customer satisfaction, 3) differences in market management between before and after the revitalization, 4) the difference in environmental conditions between before and after revitalization, 5) income difference between before and after revitalization. This research was conducted in Indigenous Village Market Intaran with respondents of merchants and buyers of 83 respondents samples. Data collection used were observation, structured interview, and in-depth interview. This study uses descriptive statistical test, McNamer test and Wilcoxon test. The result of analysis shows that the success rate of Traditional Market Revitalization Program is seen from the input, process and output variables are quite successful. Market merchant income increased after the Application of Traditional Market Revitalization Program.

Keywords: market revitalization, consumer satisfaction, revenue

PENDAHULUAN

Pasar merupakan salah satu tempat kegiatan perekonomian yang ada di masyarakat. Dalam hal ini, peran pasar tidak hanya sebagai tempat interaksi atara penjual dan pembeli semata dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi juga sebagai wadah untuk berinteraksi sosial dan representasi nilai-nilai tradisional di ruang lingkup masyarakat.

Seiring perkembangan masyarakat yang semakin pesat menuju ke arah modern, mulai banyak bermunculan pasar-pasar modern seperti hypermarket dan supermarket yang kehadirannya saat ini semakin dilirik oleh masyarakat. Perkembangan pasar modern di Indonesia tidak dapat dipungkiri meningkat lebih pesat dibandingkan perkembangan pasar tradisionalnya. Dalam penelitian AC Neilson (2004), dinyatakan pasar

modern di Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang cukup besar yaitu 31,4 persen. Sementara, pasar tradisional mengalami pertumbuhan menurun sebesar 8 persen. Apabila hal ini terus menerus terjadi, maka tidak menutup kemungkinan bahwa pasar tradisional akan punah.

Permasalahan yang sering dijumpai dalam pasar tradisional dapat dilihat dari aspek pengelolaan pasar dan kondisi lingkungannya. Menurut Febrianty (2013), manajemen pasar tradisional yang ada tidak mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di masyarakat dimana masyarakat menginginkan pasar yang nyaman, aman, dan bersih. Manajemen pengelolaan pasar yang tidak teratur serta infrastruktur yang tidak tertata merupakan salah satu penyebab utama dari kalahnya pasar tradisional bersaing dengan pasar modern.

Kondisi lingkungan di pasar tradisional tidak telepas

18


PIRAMIDA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


dari citra negatif yang dimilikinya. Kenyamanan, keamanan, dan kebersihan merupakan permasalahan yang sering kita jumpai dalam pasar tradisional. Apabila permasalahan mengenai pengelolaan pasar dan kondisi lingkungan pasar tradisional tidak segera diatasi, maka dari tahun ke tahun keberadaan pasar tradisional akan semakin menghilang sebagai akibat dari penurunan pendapatan yang diperoleh oleh pedagang pasar tradisional akibat beralihnya konsumen berbelanja ke pasar modern.

Faktor kepuasan konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional haruslah diperhatikan, apabila ingin tidak kalah saing dengan pasar modern. Tempat berbelanja yang nyaman, bersih, mutu barang yang dapat dipertanggungjawabkan, serta harga yang relatif murah merupakan salah satu tren perkembangan selera konsumen yang ada saat ini (Salamatun dan Sulistyani, 2004). Faktor kenyamanan, kebersihan, serta kualitas barang yang dijual menjadi salah satu permasalahan yang biasa dijumpai dalam berbelanja di pasar tradisional. Maka dari itu, pasar tradisional harus segera berbenah diri dalam upaya untuk terus menjaga eksistensinya.

Salah satu upaya pemerintah dalam hal menyelamatkan pasar tradisional dari gempuran pasar modern yaitu melalui kebijakan revitalisasi pasar . Revitalisasi pasar tradisional ialah upaya untuk meningkatkan kualitas dan kondisi fisik maupun non fisik tanpa menghilangkan keunggulan yang dimilikinya sehingga dapat meningkatkan daya saing. Ayuningsasi (2010) menyatakan sasaran dari program revitalisasi adalah penerapan dan pengadopsian cara pengelolaan manajemen perbelanjaan modern terutama yang berkaitan dengan kebersihan.

Menurut Peraturan Pemerintah No.39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, untuk melihat pencapaian dalam pelaksanaan renacna pembangunan baik itu berupa hasil, kemajuan maupun kendala diperlukan suatu evaluasi agar nantinya hal tersebut dapat dipelajari, sehingga pencapaian dari rencana pembangunan di masa yang akan datang akan lebih baik. Oleh karena itu, setiap program-program yang dilaksanakan pemerintah wajib dilaksanakan evaluasi dan monitoring agar nantinya pelaksanaan program tidak menyimpang dari acuan dan rencana yang sudah dibuat sebelumnya begitu pula terhadap program revitalisasi pasar tradisional ini. Terealisasikannya program revitalisasi di Pasar Desa Adat intaran Sanur diharapkan mampu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan pendapatan masyarakat berbasis pada ekonomi kerakyatan serta mengembangkan pasar untuk mendukung pertumbuhan dan pengembahan pasar tradisional secara sehat, bersih, dan berkesinambungan.

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu : (1) menganalisis tingkat efektivitas dari segi input, proses,

dan output; (2) menganalisis tingkat kepuasan konsumen sesudah programgrevitalisasigpasar; (3) menganalisis perbedaan pengelolaan pasar antara sebelum dan sesudah programgrevitalisasigpasar; (4) menganalisis perbedaan kondisi lingkungan antara sebelum dan sesudah programgrevitalisasigpasar; dan (5) menganalisis perbedaan kondisi lingkungan antara sebelum dan sesudah programgrevitalisasigpasar.

Pasar adalah suatu ruang lingkup interaksi antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi, sehingga diperoleh suatu kesepakatan harga atas barang yang dijual maupun dibeli. Tiga fungsi utama yang dimiliki pasar yaitu (1) sarana distribusi, pasar berperan dalam membantu konsumen dalam memperoleh barang/ jasa yang dimiliki produsen; (2) sarana pembentukan harga, dalam hal ini harga akan terbentuk setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli di dalam pasar; (3) Sarana promosi, pasar dijadikan tempat oleh produsen memperkenalkan produk yang dimilikiya kepada konsumen. (Crayonpedia, 2012)

Pasar tradisional merupakan tempat antara penjual dan pembeli saling bertemu dan berinteraksi dalam melakukan proses jual-beli serta biasanya terdapat proses tawar-menawar didalamya sebelum diperoleh kesepakatan harga. Bangunannya biasa terdiri dari los-los, kios-kios, maupun dasaran terbuka yang dikelola oleh pedagang untuk menjual barang dagangannya (Yuliani, 2016).

Revitalisasi merupakan suatu langkah yang harus dilakukan oleh pasar tradisional apabila ingin tetap menjaga eksistensinya di tengan-tengah persaingan dengan pasar-pasar modern yang ada. Banyaknya bermunculnya pasar-pasar modern dengan fasilitas yang memadai akan mengurangi peran pasar tradisional. Revitalisasi merupakan suatu cara untuk menguatkan dan menghidupkan kembali peran suatu wilayah atau kawasan yang mengalami penurunan eksistensi akibat perkembangan jaman (Danisworo,2000).

Salah satu acuan dalam melihat keberhasilan suatu proses pembangunan dan kemajuan ekonomi masyarakat dapat tercermin dari efektivitas dalam penggunaan pendapatan. Menurut Sugiyono (2004), kesesuaian antara tujuan yang telah ditetapkan dengan hasil yang diperoleh merupakan wujud dari sebuah efektivitas. Keberhasilan program adalah perbandingan antara target dengan realisasinya.

Kepuasan konsumen adalah salah satu tolok ukur dalam menilai keberhasilan suatu usaha, melalui kepuasan.konsumen diharapkan keuntungan akan meningkat serta pangsa pasar yang dimiliki akan semakin luas. Kepuasan konsumen ialah perbandingan kenyataan dengan harapan yang dialami seseorang yang tercermin oleh tingkat perasaan seseorang atas suatu produk/jasa. (Kotler, 2009 : 138).

Berdasarkan uraian sebelumnya maka hipotesis yang

terdapat dalam penelitian ini yaitu: (1) terdapat perbedaan pengelolaan pasar sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur; (2) terdapat perbedaan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur; (3) Terdapat perbedaan pendapatan pedagang sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur. (4) terdapat perbedaan kondisi lingkungan antara sebelum dan sesudah programgrevitalisasigpasar; dan (5) terdapat perbedaan kondisi lingkungan antara sebelum dan sesudah programgrevitalisasigpasar.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Pasar Desa Adat Intaran Sanur yang terletak di Desa Pakraman Intaran Kecamatan Denpasar Selatan. Jenis data berasal dari data primer dan data sekunder. Penilaian efektivitas program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur dilakukan dengan mempertimbangkan 3 variabel yaitu: (1) input adalah variabel masukan yang berkaitan dengan aspek-aspek sebelum pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional, yang diukur dari indikator sosialisasi program, tingkat ketepatan sasaran program, dan tujuan program; (2) proses adalah variabel yang mengindikasikan proses pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional yang diukur dari indikator tingkat daya terima petugas terhadap keluhan, dan kecepatan respon petugas terhadap keluhan dan tingkat monitoring; (3) output adalah variabel keluaran yang mengindikasikan hasil dari pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional, yang diukur dari indikator pencapaian tujuan, pengelolaan pasar, kondisi lingkungan, dan kepuasan konsumen.

Untuk menilai efektivitas yang dilihat dari segi output juga diuji dengan menggunakan uji Mc Namer yaitu khusus untuk pengelolaan pasar dan kondisi lingkungan. Sementara untuk mengetahui dampak program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur, ditinjau dari 2 variabel yaitu: (1) kepuasan konsumen dan (2) pendapatan pedagang.

Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang berjualan sebelum dan sesudah adanya program revitalisasi pasar di Pasar Desa Adat Intaran Sanur yang berjumlah 104 orang. Sampel yang diambil sebanyak 83 pedagang. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan pendekatan Slovin . Sementara untuk menghitung kepuasan konsumen, oleh karena pembelinya tidak dapat dihitung, maka dalam penelitian ini hanya diambil 30 sampel yang cukup untuk menganalisis sampel besar. Teknik sampling yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adala acidental sampling.

Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara terstruktur, dan wawancara mendalam. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis deskriptif untuk mengetahui efektivitas program revitalisasi pasar tradisional, uji Mc Nemar untuk meneliti dampak dari program revitalisasi pasar tradisional terhadap pengelolaan pasar dan kondisi lingkungan, dan Uji Beda Dua Rata-Rata Sampel Berpasangan untuk mengetahui peningkatan pendapatan pedagang antara sebelum dan sesudah adanya program revitalisasi pasar tradisonal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data pada Tabel 1. menunjukkan bahwa korelasi (rhitung) antara skor butir pernyataan dalam instrumen dengan skor total dari seluruh item pertanyaan memiliki rkritis lebih besar dar i 0,3. Jadi keseluruhan item instrument dapat diyatakan layak atau valid digunakan sebagai alat ukur.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas

No

Variabel

Koefisien Korelasi

rkritis

Simpulan

1

Input (X1)

Tingkat Ketepatan Sasaran (X1.1)

0,822

0,3

Valid

Sosialisasi Program (X1.2)

0,756

0,3

Valid

Tujuan Program (X1.3)

0,874

0,3

Valid

Daya Terima Pedagang (X1.4)

0,920

0,3

Valid

2

Proses (X2)

Daya Terima Petugas (X2.1)

0,718

0,3

Valid

Respon Petugas (X2.2)

0,869

0,3

Valid

Monitoring (X2.3)

0,743

0,3

Valid

3

Output (X3)

Pengelolaan Pasar

Zonasi Pedagang (X3.1)

0,704

0,3

Valid

Manajemen Pasar (X3.2)

0,919

0,3

Valid

Pemeliharaan Sarana (X3.3)

0,831

0,3

Valid

Kondisi Lingkungan

Kebersihan (X3.4)

0,871

0,3

Valid

Keamanan (X3.5)

0,905

0,3

Valid

Kenyamanan (X3.6)

0,810

0,3

Valid

Keindahan (X3.7)

0,904

0,3

Valid

Kerapian (X3.8)

0,877

0,3

Valid

4.

Kepuasan Konsumen

Tingkat Harga (X4.1)

0,776

0,3

Valid

Zonasi Pedagang (X4.2)

0,879

0,3

Valid

Manajemen Pasar (X4.3)

0,943

0,3

Valid

Pemeliharaan Sarana (X4.4)

0,837

0,3

Valid

Kebersihan (X4.5)

0,854

0,3

Valid

Keamanan (X4.6)

0,893

0,3

Valid

Kenyamanan (X4.7)

0,803

0,3

Valid

Keindahan (X4.8)

0,956

0,3

Valid

Kerapian (X4.9)

0,798

0,3

Valid

Sumber : Data diolah, 2016

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

No

Variabel

Cronbach’s

Alpa

Simpulan

1

Variabel Input

0,854

Reliabel

2

Variabel Proses

0,668

Reliabel

3

Variabel Output

0,794

Reliabel

4

Variabel Kepuasan Konsumen

0,791

Reliabel

Sumber : Data diolah, 2016

Tabel 2. menunjukkan bahwa untuk setiap variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Jadi keseluruhan variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan telah memenuhi syarat keandalan atau reliabilitas.

Menurut Supranto (2000:86) skala pengukuran dibagi menjadi empat yaitu: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik, 1,76 – 2,25 = tidak baik, 2,26 – 3,25 = baik, 3,26 – 4,00 = sangat baik.

Analisis Deskriptif

  • 1)    Tingkat Efektifitas Program Revitalisasi Pasar di Pasar Desa Adat Intaran dari Segi Input, Proses dan Output

Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan maka berikut dilakukan analisis untuk menjawab tujuan penelitian pertama yaitu mengenai tingkat efektivitas dari segi input, proses dan output Program Revitalisasi Pasar di Pasar Desa Adat Intaran seperti tertera pada Tabel 3.

Tabel 3. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Input

Jawaban

No

Pernyataan

STS

TS

S

S

Org

S Rata-% rata

N

%

Org

%

Org

%

Org

%

1

Kegiatan sosialisasi program sering diadakan sebelum program revitalisasi pasar tradisional dilaksanakan di Pasar Desa Adat Intaran.

3

3,6

7

8,4

40

48,2

33

39,8 3,24

83

100,0

2

Program Revitalisasi Pasar Tradisional sudah tepat sasaran dilakukan di Pasar Desa Adat Intaran

3

3,6

6

7,2

41

49,4

33

39,8 3,25

83

100,0

3

Responden mengetahui secara jelas tujuan dilaksanakannya program revitalisasi Pasar Tradisional

0

0,0

7

8,4

54

65,1

22

26,5 3,18

83

100,0

4

Responden dapat menerima dengan baik proses revitalisasi pasar

2 2,4 5

Rata-rata

6,0

52

62,7

24

28,9 3,18

3,21

83

100,0

Sumber : Data diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 3 dapat dijelaskan tentang persepsi responden terhadap variabel input yang terdiri dari

beberapa indikator sebagai berikut.

Data menunjukkan sekitar 12 persen responden menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi tidak sering diadakan sebelum program revitalisasi pasar tradisional dilaksanakan di Pasar Desa Adat Intaran. Sebagian besar responden yaitu sekitar 88 persen menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi sering diadakan sebelum program revitalisasi pasar tradisional dilaksanakan di Pasar Desa Adat Intaran.

  • (1)    Data menunjukkan sekitar 10,8 persen responden menyatakan bahwa program revitalisasi pasar tradisional tidak tepat sasaran dilakukan di Pasar Desa Adat Intaran. Sebagian besar responden yaitu sekitar 89,2 persen menyatakan bahwa program revitalisasi pasar tradisional sudah tepat sasaran dilakukan di Pasar Desa Adat Intaran.

  • (2)    Data menunjukkan bahwa sekitar 8,4 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui secara jelas tujuan dilaksanakannya program revitalisasi pasar tradisional. Sebagian besar responden yaitu sekitar 91,6 persen menyatakan bahwa mereka mengetahui secara jelas tujuan dilaksanakannya program revitalisasi pasar tradisional.

  • (3)    Data menunjukkan bahwa sekitar 8,4 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak dapat menerima dengan baik proses revitalisasi pasar. Sebagian besar responden yaitu sekitar 91,6 persen menyatakan bahwa mereka dapat menerima dengan baik proses revitalisasi pasar

Berdasarkan data tersebut, efektivitas pelaksanaan Program Revitalisasi Pasar Tradisional pada variabel input, dapat di uraikan sebagai berikut.

Efektivitas Program    =

Target

Efektivitas Program    =

=    80,25 (Sangat Efektif)

Tabel 4. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Proses

Jawaban

No Pernyataan        STS TS S SS Rata-

Org % Org % Org % Org % rata N

  • 1    Petugas menerima den- 1 1,2 8 9,6 46 55,5 28 33,7 3,22 83 100,0 gan baik keluhan yang disampaikan pedagang tentang kondisi saat revitalisasi pasar.

  • 2    Petugas memiliki respon 1 1,2 7 8,4 53 63,9 22 26,5 3,16 83 100,0 yang cepat dalam menghadapi berbagai keluhan yang disampaikan pedagang

  • 3    Monitoring secara rutin 1 1,2 4 4,8 50 60,3 28 33,7 3,27 83 100,0 dilakukan oleh petugas selama kegiatan revitalisasi pasar berlangsung

Rata-rata                          3,21

Sumber : Data diolah, 2016


Berdasarkan Tabel 4. dapat dijelaskan tentang persepsi responden terhadap variabel proses yang terdiri dari beberapa indikator sebagai berikut :

  • (1)    Data menunjukkan bahwa sekitar 10,8 persen responden menyatakan bahwa petugas tidak menerima dengan baik keluhan yang disampaikan pedagang saat revitalisasi pasar. Sebagian besar responden yaitu sekitar 89,2 persen menyatakan bahwa petugas menerima dengan baik keluhan yang disampaikan pedagang saat revitalisasi pasar.

  • (2)    Data menunjukkan bahwa sekitar 9,6 persen responden menyatakan bahwa petugas tidak memiliki respon yang cepat dalam menghadapi berbagai keluhan yang disampaikan pedagang. Sebagian besar responden yaitu sekitar 90,4 persen menyatakan bahwa petugas memiliki respon yang cepat dalam menghadapi berbagai keluhan yang disampaikan pedagang.

  • (3)    Data menunjukkan bahwa 6 persen responden menyatakan bahwa monitoring tidak secara rutin dilakukan oleh petugas selama kegiatan revitalisasi pasar berlangsung. Sebagian besar responden yaitu sebesar 94 persen menyatakan bahwa monitoring secara rutin dilakukan oleh petugas selama kegiatan revitalisasi berlangsung.

Berdasarkan data tersebut, efektivitas pelaksanaan Program Revitalisasi Pasar Tradisional pada variabel proses, dapat di uraikan sebagai berikut.

Efektivitas Program     =

Target

Efektivitas Program     =

= 80,25 (Sangat Efektif)

Tabel 5. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Output

Jawaban

No Pernyataan STS TS S SS Rata- N % Org % Org % Org % Org % rata

  • 1    Pengelolaan Pasar

Zonasi pedagang di 0 0,0 10 12,1 43 51,8 30 36,1 3,24 83 100,0 Pasar Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan zonasi pedagang sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

  • 2    Manajemen pasar di 0 0,0 2 2,4 51 61,5 30 36,1 3,34 83 100,0 Pasar Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan manajemen pasar sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

  • 3    Pemeliharaan sarana 0 0,0 0 0,0 54 65,1 29 34,9 3,35 83 100,0 pasar di Pasar Desa

Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan pemeliharaan sarana pasar sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

  • 4 Kondisi Lingkungan

Kebersihan di Pasar 0 0,0 0 Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan kebersihan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

5 Keamanan di Pasar 0 0,0 0 Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan keamanan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

6 Kenyamanan di Pasar 0 0,0 0 Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan kenyamanan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

7 Keindahan di Pasar 0 0,0 4 Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan keindahan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

8 Kerapian di Pasar 0 0,0 0 Desa Adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan kerapian sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional

Rata-Rata

0,0 50 60,2 33 39,8 3,40 83 100,0


0,0 53 63,9 30 36,1 3,36 83 100,0


0,0 50 60,2 33 39,8 3,40 83 100,0


4,8 48 57,8 31 37,3 3,33 83 100,0


0,0 54 65,1 29 34,9 3,35 83 100,0


3,35


Sumber : Data diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 5. dapat dijelaskan tentang persepsi responden terhadap variabel output yang terdiri dari beberapa indikator sebagai berikut :

  • (1)    Data menunjukkan bahwa sekitar 12,1 persen responden menyatakan bahwa zonasi pedagang di pasar desa adat Intaran saat ini tidak lebih baik dibandingkan dengan zonasi pedagang sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional. Sebagian besar responden yaitu sekitar 87,9 persen menyatakan bahwa zonasi pedagang di pasar desa adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan zonasi pedagang sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

(2)Data menunjukkan bahwa sekitar 2,4 persen responden menyatakan bahwa manajemen pasar di pasar desa adat Intaran saat ini tidak lebih baik dibandingkan dengan manajemen pasar sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional. Sebagian besar responden yaitu sekitar 97,6 persen menyatakan bahwa manajemen pasar di pasar desa adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan manajemen pasar sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

  • (3)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa pemeliharaan sarana pasar di pasar desa adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan pemeliharaan sarana pasar sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

  • (4)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa kebersihan di pasar desa adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan kebersihan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

  • (5)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa keamanan di pasar desa adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan keamanan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

  • (6)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa kenyamanan di pasar desa adat Intaran saat ini lebih baik dibandingkan dengan kenyamanan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

  • (7)    Data menunjukkan bahwa sekitar 4,8 persen responden menyatakan bahwa keindahan di pasar desa adat Intaran saat ini tidak lebih indah dibandingkan dengan keindahan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional. Sebagian besar responden yaitu sekitar 95,2 persen responden menyatakan bahwa keindahan di pasar desa adat Intaran saat ini lebih indah dibandingkan dengan keindahan sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

(8)Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa kerapian di pasar desa adat Intaran saat ini lebih rapi dibandingkan dengan kerapian sebelum dilaksanakan program revitalisasi pasar tradisional.

Berdasarkan data tersebut, efektivitas pelaksanaan Program Revitalisasi Pasar Tradisional pada variabel output, dapat di uraikan sebagai berikut.


Tabel 6. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Konsumen


Jawaban

No Pernyataan STS TS S SS Rata- N % Org % Org % Org % Org % rata


9


Kepuasan Konsumen Saya puas dengan 0 tingkat harga barang yang dijual di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar Saya puas dengan 0 zonasi pedagang di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar

Saya puas dengan 0 manajemen pasar di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar

Saya puas dengan 0 pemeliharaan sarana pasar di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar

Saya puas dengan 0 kebersihan di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar Saya puas dengan ke- 0 amanan di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar

Saya puas dengan 0 kenyamanan di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar Saya puas dengan 0 keindahan di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar

Saya puas dengan ke- 0 rapian di Pasar Desa Adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar


0,0 6   20 19 63,3 5 16,7 2,97 30 100,0


0,0 4 13,3 17 56,7 9   30 3,17 30 100,0


0,0 2 6,7 19 63,3 9   30 3,23 30 100,0


0,0 0 0,0 23 76,7 7 23,3 3,23 30 100,0


0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 3,37 30 100,0


0,0 0 0,0 22 73,3 8 26,7 3,27 30 100,0


0,0 0 0,0 19 63,3 11 36,7 3,37 30 100,0


0,0 4 13,3 17 56,7 9   30 3,17 30 100,0


0,0 0 0,0 23 76,7 7 23,3 3,23 30 100,0


Efektivitas Program    =

Target

Efektivitas Program    =

4

= 83,75 (Sangat Efektif)


Rata-rata

Sumber : Data diolah, 2016


3,22


2) Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Sesudah Program Revitalisasi Pasar Tradisional

Setelah uji efektivitas pada variabel input, proses, dan output dilakukan maka berikut dilakukan analisis untuk menjawab tujuan penelitian kedua yaitu mengenai tingkat kepuasan konsumen sesudah program revitalisasi pasar di Pasar Desa Adat Intaran.


Berdasarkan Tabel 6. dapat dijelaskan tentang persepsi responden terhadap tingkat kepuasan konsumen yang terdiri dari beberapa indikator sebagai berikut :

(1) Data menunjukkan bahwa sekitar 20 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan tingkat harga barang yang di jual di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar. Sebagian besar responden yaitu sebesar 80 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan tingkat harga barang yang di jual di pasar desa adat Intaran setelah adanya program.


  • (2)    Data menunjukkan bahwa sekitar 13,3 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan zonasi pedagang di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar. Sebagian besar responden yaitu sebesar 86,7 menyatakan bahwa mereka puas dengan zonasi pedagang di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

  • (3)    Data menunjukkan bahwa sekitar 6,7 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan manajemen pasar di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar. Sebagian besar responden yaitu sekitar 93,3 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan manajemen pasar di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

  • (4)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan pemeliharaan sarana pasar di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

  • (5)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan kebersihan di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

  • (6)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan keamanan di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

  • (7)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan kenyamanan di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

(8)Data menunjukkan bahwa sekitar 13,3 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak puas dengan keindahan di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar. Sebagian besar responden yaitu sekitar 86,7 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan keindahan di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

  • (9)    Data menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu sebesar 100 persen menyatakan bahwa mereka puas dengan kerapian di pasar desa adat Intaran setelah adanya program revitalisasi pasar.

Berdasarkan data tersebut, efektivitas pelaksanaan Program Revitalisasi Pasar Tradisional pada variabel kepuasan konsumen, dapat di uraikan sebagai berikut.

Efektivitas Program       =

Target

Efektivitas Program       =

4

= 80,50 (Sangat Tinggi)

  • 3)    Analisis Pengelolaan Pasar Setelah Program Revitalisasi Pasar Tradisional dibandingkan Sebelumnya di Pasar Desa Adat Intaran

Setelah uji tingkat kepuasan konsumen dilakukan maka berikut akan dilakukan uji untuk menjawab tujuan penelitian ketiga yaitu mengenai baiknya pengelolaan pasar setelah program revitalisasi pasar tradisional dibandingkan sebelumnya di Pasar Desa Adat Intaran . Pengelolaan pasar diukur menggunakan metode Mc Nemar. Setelah memperoleh hasil Mc Namer melalui uji SPSS, nilai Chisquare yang didapat dibandingkan dengan nilai a = 0,05 untu mengetahui dampak dari keberlangsungan program Revitalisasi Pasar Tradisional.

Pada indikator zonasi pedagang, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 47,457 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa zonasi pedagang lebih baik setelah berlangsungnya program Revitalisasi Pasar Tradisional.

Pada indikator manajemen pasar, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 54,018 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen pasar lebih baik setelah berlangsungnya program Revitalisasi Pasar Tradisional.

Pada indikator pemeliharaan sarana pasar, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 53,018 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pemeliharaan sarana pasar lebih baik setelah berlangsungnya program Revitalisasi Pasar Tradisional.

  • 4)    Analisis Kondisi Lingkungan Setelah Program Revitalisasi Pasar Tradisional dibandingkan Sebelumnya di Pasar Desa Adat Intaran

Setelah analisis perbedaan pengelolaan pasar dilakukan maka berikut akan dilakukan uji untuk menjawab tujuan penelitian keempat yaitu mengenai mengenai baiknya kondisi lingkungan setelah program revitalisasi pasar tradisional dibandingkan sebelumnya di Pasar Desa Adat Intaran. Kondisi lingkungan diukur menggunakan metode Mc Nemar. Setelah memperoleh hasil Mc Nemar melalui uji SPSS, nilai Chisquare yang didapat dibandingkan dengan nilai a = 0,05 untuk mengetahui dampak dari keberlangsungan program Revitalisasi Pasar Tradisional.

Pada indikator kebersihan pasar, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 81,012 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pasar lebih bersih setelah berlangsungnya program revitalisasi pasar tradisional. Pada indikator keamanan pasar, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 81,012 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pasar lebih aman setelah berlangsungnya program revitalisasi pasar tradisional.

Pada indikator kenyamanan pasar, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 81,012 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pasar lebih nyaman setelah berlangsungnya program revitalisasi pasar tradisional. Pada indikator keindahan pasar, Hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 77,013 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pasar lebih indah setelah berlangsungnya program revitalisasi pasar tradisional.Pada indikator kerapian pasar, hasil uji menunjukkan bahwa nilai Chi Square hitung = 81,012 > nilai Chi Square tabel = 3,84, yang berarti H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa pasar lebih rapi setelah berlangsungnya program Revitalisasi Pasar Tradisional.

  • 5)    Analisis Pendapatan Pedagang Setelah Pelaksanaan Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar Desa Adat Intaran

Setelah uji Mc Nemar dilakukan maka berikut akan dilakukan uji beda dua rata-rata sampel berpasangan untuk menjawab tujuan penelitian yang kelima yaitu mengenai terdapatnya peningkatan pendapatan pedagang setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran. Hipotesis alternatif (Hi) menyatakan program revitalisasi pasar tradisional berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan pendapatan pedagang di Pasar Desa Adat Intaran. Untuk menguji hipotesis ini, maka dilakukan uji beda dua rata-rata sampel berpasangan (paired t-test).

Setelah hasil uji dilakukan, oleh karena hasil nilai thitung yaitu 14,01 > nilai ttabel yaitu 1,67 maka H0 ditolak, dan sebaliknya H1 diterima yang berarti bahwa terdapat peningkatan pendapatan pedagang setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur. Ini menunjukkan program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan pedagang.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Efektivitas program revitalisasi pasar di Pasar Desa Adat Intaran Sanur tergolong berhasil. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata efektivitas dari variabel input, proses dan output yang memperoleh hasil sangat efektif. Tingkat kepuasan konsumen sesudah program revitalisasi pasar di Pasar Desa Adat Intaran tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tingkat kepuasan konsumen yang meliputi tingkat harga, zonasi pedagang, manajemen pasar, pemeliharaan sarana pasar, kebersihan, keamanan, kenyamanan, keindahan dan kerapian yang memperoleh hasil sangat tinggi. Terdapat perbedaan pengelolaan pasar sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur. Terdapat

perbedaan kondisi lingkungan sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar tradisionaldi Pasar Desa Adat Intaran Sanur. Terdapat perbedaan pendapatan pedagang sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar tradisional di Pasar Desa Adat Intaran Sanur.

Saran

Dari segi variabel input, dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai program revitalisasi pasar tradisional agar dibuat secara jelas dan terinci dan diinformasikannya tidak hanya sekali saja sehingga semua pedagang mengetahui adanya kegiatan sosialisasi tersebut. Dari segi proses, disarankan agar petugas lebih dapat meningkatkan pelayanan dan kecepatan respon terhadap berbagai keluhan yang disampaikan pedagang karena masih terdapat pedagang yang merasa pelayanan dan kecepatan respon petugas yang masih buruk. Dari segi output, kegiatan evaluasi harus terus dilakukan misalnya setiap akhir tahun dan jika perlu setiap akhir bulan, karena masih terdapat keluhan dari responden pedagang mengenai menajemen pasar, dan keindahan pasar yang masih kurang maksimal. Dari segi kepuasan konsumen sudah terbilang cukup tinggi namun masih perlu peningkatan dari kondisi fisik maupun non fisik pasar, karena faktor tersebut yang menentukan kepuasan konsumen. Dari segi peningkatan pendapatan, pemerintah maupun pengelola pasar perlu melakukan pelatihan mengenai mengenai pengembangan jiwa kewirausahaan dalam upaya meningkatkan pendapatan pedagang sehingga seluruh pedagang dapat memperoleh peningkatan pendapatan setelah adanya program revitalisasi pasar tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Ayuningsasi, Anak Agung Ketut. 2010. Analisis Pendapatan pedagang Sebelum dan Sesudah Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Denpasar (Studi Kasus Pasar Sudha Merta Desa Sidakarya.Junal Piramida.7(1). Available at : ejournal.unud.ac.id/

Bappenas. 2012. Konsep Ekonomi Kerakyatan. Diakses dari http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/8584/. Diunduh tanggal 9 Juni 2016

Crayonpedia. 2012. Pasar. Diakses dari http://www. crayonpedia.org/mw/BAB_9._PASAR. Diunduh tanggal 15 Juni 2016

Danisworo, Mohammad dan Widjaja Martokusumo. 2000. Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota. Diakses dari www.urdi.org (urban and reginal development institute, 2000.(Diunduh tanggal 22 Mei 2016).

Febrianty, Dessy. 2013. Model of Role Strengthening of Traditional Market Based on Sosial Capital in Indonesia: Study Case Beringharjo Market, Jogjakarta. Journal of Economics and Sustainable Development. Vol.4, pp: 155-156

Kottler, Philip and Gary Amstrong. 2002. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit PT Erlangga.

Litbang Depdagri. 1991. Pengukuran Kemampuan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Nyata dan Bertanggungjawab. Jakarta

Made Santana Putra Adiyadnya dan Nyoma Djinar Setiawan. 2014. Analisis Efektivitas Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.04. h: 265-281

Neilson. A. C. 2004. Modern Supermarket (Supermarket Modern), Penerjemah, AW Mulyani. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Diambil dari http://hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf, diakses tanggal 19 Juni 2016

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang mengenai Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. Diambil dari http:// birohukum.bappenas.go.id,diakses pada tanggal 4 Agustus 2016Salamatun dan Tina Sulistiyani. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pedagang Pasar Tradisional di kota Yogyakarta. Jurnal Akutansi & Manajemen. Vol (15) No.1. h:55-65

Sugiyono, 2004.Metodologi Penelitian Bisnis Bandung : CV .Alfabeta

Tsani Khoirur Rizal. 2013. Regulasi Pasar Modern dan Pasar Tradisional dalam Persaingan Usaha. Jurnal Ilmu Sosial. Vol. 3, h:3-8

Weda Kupita dan Rahadi Wasi Bintoro. 2012. Implimentasi Kebijakan Zonasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern (Studi di Kabupaten Purbalingga).Jurnal Dinamika Hukum. Vol. 12, h:47-57

Yusuf, Farida,T. 2000. Evaluasi Program, Jakarta : PT. Rineka Cipta.

26

PIRAMIDA Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia