DOI: https://doi.org/10.24843/SP.2020.v4.i01.p02

p-ISSN: 2528-4517

Ekowisata Air Terjun Cunca Rami Dalam Bingkai Partisipasi Masyarakat Desa Golo Ndaring Kabupaten Manggarai Barat

Lydia Muen*, Ida Bagus Gde Pujaastawa, I Gusti Putu Sudiarna Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana [[email protected]], [[email protected]], [[email protected]] Denpasar, Bali, Indonesia

*Corresponding Author

ABSTRACT

Cunca Rami is one of the interesting tourist destinations that are currently getting the attention of the local government. The purpose of this study was to analyze the participation of the people of Golo Ndaring Village in the Development of Ecotourism in Cunca Rami Waterfall. The formulation of the problems in this study include (1) How Community Participation in the Development of Ecotourism Cunca Rami Waterfall; (2) What factors influence community participation in the development of Cunca Rami Waterfall Ecotourism; (3) What are the implications of community participation in the development of Cunca Rami Waterfall Ecotourism.This research uses participation theory and tourism impact theory. The analysis used is descriptive qualitative. The research was conducted using the participatory observation method, the writer as a researcher lives in the context of his community. The author also participates in community activities carried out by local residents. Data collection was carried out by in-depth interview method in order to obtain actual data. The results of the study concluded that there was the participation and involvement of the village community of Golo Ndaring in the development of Cunca Rami Waterfall Ecotourism. This community participation is influenced by the increasing popularity of the Waterfall, regional tourism development policies and economic motivation. The implications for community participation include: economic implications, socio-cultural implications, and environmental implications.

Keywords: Cunca Rami Waterfall, Community Participation, Development Ecotourism.

ABSTRAK

Cunca Rami adalah salah satu destinasi wisata menarik yang saat ini mendapat perhatian pemerintah daerah. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis partisipasi masyarakat Desa Golo Ndaring dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi (1) Bagaimana Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami; (2) Faktor-faktor apa saja yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami; (3) Apa Implikasi Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami. Penelitian ini menggunakan teori Partisipasi dan teori dampak pariwisata. Analisis yang digunakan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan metode observasi partisipasi, penulis sebagai peneliti ikut tinggal dalam konteks masyarakatnya. Penulis juga mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh warga setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam untuk dapat memperoleh data yang sebenarnya. Hasil penelitian memperoleh kesimpulan yaitu terdapatnya peran serta dan keterlibatan masyarakat desa Golo Ndaring dalam pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami. Partisipasi masyarakat ini dipengaruhi oleh adanya faktor peningkatan popularitas Air Terjun, kebijakan pengembangan pariwisata daerah dan motivasi ekonomi. Implikasi yang

Sunari Penjor: Journal of Anthropology                                                          | 9

Prodi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Unud

diperoleh dalam partisipasi masyarakat antara lain: implikasi ekonomi, implikasi sosial budaya, implikasi lingkungan.

Kata Kunci:   Air Terjun Cunca Rami, Partisipasi Masyarakat, Pengembangan

Ekowisata.

PENDAHULUAN

Ekowisata merupakan salah satu bagian dari wisata alam. Akan tetapi ekowisata lebih bersifat spesifik tidak seperti wisata alam. Wisata alam adalah wisata yang banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang langka serta tumbuh-tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain. Dalam bahasa Indonesia ekowisata biasanya diartikan sebagai pariwisata berbasis lingkungan. “Maksudnya, melalui aktivitas yang berkaitan dengan alam, wisatawan diajak melihat dan menyaksikan alam dari dekat, menikmati keaslian alam dan lingkungannya sehingga membuatnya tergugah untuk mencintainya” (Nawawi, 2013).

Desa Golo Ndaring Kecamatan Sano Nggoang Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu daerah yang terletak di Flores, NTT. Desa Golo Ndaring terkenal dengan daerah tujuan wisata, pariwisatanya yaitu Air Terjun Cunca Rami. Air Terjun Cunca Rami terkenal dengan keunikannya yaitu dengan ketinggian mencapai 30 meter, tidak hanya itu keberadaan Air Terjun Cunca Rami sangat strategis karena selain dikelilingi oleh hutan Mbeliling terdapat berbagai macam flora dan fauna seperti: burung beo, Serindit Flores, Kehicap Flores, Gagak Flores, Kayu Manis, Daun Palma, Sayur Paku, dan lebih uniknya lagi sebelah Barat Air Terjun Cunca Rami terdapat persawahan masyarakat Golo Ndaring.

Letaknya yang berada di lereng gunung serta dikelilingi oleh hutan menjadikan Manggarai Barat menjadi

Kabupaten yang memiliki pemandangan alam yang begitu eksotis. Salah satu wisata alam yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat adalah Air Terjun Cunca Rami. Objek wisata ini terletak di tengah hutan, tepatnya di Desa Golo Ndaring, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat. Untuk bisa menuju ke objek wisata ini pengunjung harus melewati dua akses pintu masuk dari Labuan Bajo yakni : pintu masuk Langgo Desa Wae Lolos Kecamatan Mbeliling dan pintu masuk Bambor Desa Watu Wangka, akses untuk menuju ke sini dari Labuan Bajo yang berjarak sekitar 40 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan Sepeda Motor atau mobil sekitar 2 jam. Kondisi jalan dari Labuan Bajo cukup baik dengan kualitas aspal yang memadai hanya saja ketika akses melalui 2 pintu masuk diatas jalannya agak rusak masih membutuhkan keprihatian Pemerintah Daerah setempat. Sesampai di kampung Teong Toda itu adalah pintu masuk dan melintasi kampung Pinggong, dan pintu masuk kedua para pengunjung wisata Cunca Rami bisa melalui kampung Ndengo dan Mbodong disana aka nada petugas yang disediakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Tentunya petugas tersebut diambil dari penduduk lokal di Desa Golo Ndaring dan biasanya petugas tersebut menghantarkan para pengunjung ke tempat Wisata Cunca Rami. Tarif bagi para pengunjung di Air Terjun Cunca Rami ini Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Golo Ndaring memberikan tarif dengan nilai Rp. 15.000 per orang, tarif tersebut berlaku bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara (Bapak Sakarias Pati, selaku BUMDES).

“Dalam pengembangan wisata tentu tidak terlepas dari masyarakat sekitar obyek wisata. Di samping itu, pariwisata juga membuka kesempatan para Wisnus (wisatawan nusantara) untuk mengenal tanah airnya sendiri” (Dewi, 2013)

Menurut (Sastropoetro, 1995) “menyatakan bahwa, partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriahnya. Partisispasi masyarakat ini sangat didukung oleh kesadaran masyarakat, minat, maupun keinginan mereka yang akan dikembangkan di daerahnya. Berbagai bentuk partisipasi masyarakat Desa Golo Ndaring dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami mampu memberikan berbagai manfaat baik itu secara ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan”.

Dari latar belakang masalah tersebut, peneliti merumuskan beberapa permasalahan diantaranya (1) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami? (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami? (3) Apa implikasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami?

METODE

“Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipasi dimana peneliti melakukan pengamatan dengan ikut terjun langsung kedalam masyarakat, selain itu peneliti juga melakukan wawancara secara mendalam kepada para informan yang terlibat dalam mengembangkan ekowisata Air Terjun Cunca Rami” (Rani, 2014)

Peneliti menggunakan data primer dan data sekunder; data primer ialah data yang didapatkan oleh peniliti di lapangan melalui observasi dan wawancara kepada informan serta data sekunder sebagai data

penunjang. “Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis data oleh Miles dan Huberman. Penelitian ini menggunakan Teori Partisipasi Cernea dan Teori Dampak Pariwisata Gee yang dianggap relevan untuk mengkaji permaslahan dalam penelitian ini” (Razak et al., 2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami

  • a.    Partisipasi pada Tahap Perencanaan

“Partisipasi masyarakat diwujudkan dengan memberikan ide, gagasan dan pendapat yang dilandasi oleh keyakinan bahwa daerahnya memiliki keindahan alam Air Terjun yang perlu dilestarikan dan dikembangkan menjadi obyek wisata yang akan menambah kesejahteraan masyarakat “(Oktami et al., 2013)

  • b.    Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Masyarakat desa Golo Ndaring secara aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami.

  • c.    Partisipasi pada Tahap Pengelolaan

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan daya tarik ekowisata Air Terjun Cunca Rami dilakukan oleh berbagai pihak, diantaranya adalah kelompok ibu PKK dusun Laba, kelompok tani di desa Golo Ndaring.

Partisipasi dalam Kegiatan Membajak Sawah

“Membajak sawah merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan sebelum menanam padi. Di kota-kota besar membajak sawah sudah dilakukan dengan menggunakan teknologi/mesin trotoar, sedangkan di Desa Golo Ndaring masih menggunakan system tradisional yaitu membajak dengan dibantu oleh

satu/dua ekor kerbau”. (Widiyanto et al., 2008).

  • d.    Partisipasi pada Tahap Monitoring dan

Evaluasi

“Pemantauan terhadap kondisi obyek wisata dilakukan oleh pihak ketiga dengan masyarakat, selain itu masyarakat juga ikut memperhatikan kondisi air terjun, baik itu akses jalan maupun kebersihan obyek wisata, sedangkan evaluasi terhadap pengelolaan yaitu melihat kondisi obyek wisata, proyek pembangunan dan perbaikan akses jalan yang dinilai masih jarang dilaksanakan mengakibatkan belum maksimal dalam pengelolaannya     karena     dalam

pengembangan    ekowisata    untuk

mendapatkan      yang      optimal”

(Munawaroh, 2017).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi    Masyarakat    dalam

Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami

  • a.    Meningkatnya Popularitas Air Terjun

Cunca Rami

Destinasi wisata tersembunyi yang mengalami peningkatan popularitas yaitu Air Terjun Cunca Rami. Cunca Rami menawarkan lokasi liburan yang instagramable dengan keindahan alamnya.

  • b.    Kebijakan Pengembangan Pariwisata Daerah

Aspek Ekonomi

“Untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan, strategi kebijakannya harus memiliki dua buah tujuan yakni harus memaksimalkan kontribusi dari sumber daya pariwisata yang telah terbukti mampu memberikan nilai tambah secara ekonomi, dan berupaya mengembangkan        potensi-potensi

ekonomi baru yang belum tergali” (Hendrita, 2017).

Aspek Sosial budaya

“Kebijakan ini dapat diderivasi melalui pembuatan kebijakan pariwisata dengan membuat even pariwisata seperti festival dengan mengedepankan atraksi budaya yang dimiliki, dan melibatkan masyarakat internasional sebagai media promosi dan diplomasi antara masyarakat lokal dan dunia internasional” (Kristiana et al., 2016)

  • c.    Motivasi Ekonomi

“Keadaan perekonomian menengah ke bawah mendorong motivasi masyarakat untuk berusaha berubah ke arah yang lebih baik. Menurut teori motivasi oleh Maslow, bahwa kebutuhan pertama manusia yaitu kebutuhan fisiologis yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi yaitu sandang, pangan dan papan” (Tamaratika et al., 2017).

Implikasi Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Air Terjun Cunca Rami

  • a.    Implikasi Ekonomi

Implikasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami terhadap bidang ekonomi yaitu bertambahnya kas Desa Golo Ndaring karena pemerintah memberikan bantuan dana kepada Desa Golo Ndaring untuk melaksanakan pembangunan obyek wisata. Implikasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami dibidang ekonomi belum terlalu terlihat secara signifikan. “Perekonomian masyarakat Golo Ndaring akhir-akhir ini terdesak dengan adanya sistem globalisasi maupun sistem reformasi ekonomi dimana persaingan semakin ketat dan kemiskinan meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk” (Soedarso et al., 2014).

  • b.    Implikasi Sosial-Budaya

Apabila diperhatikan dalam proses pelaksanaan upacara Barongn Wa’e, bahwa yang menjadi inti dari pada penyelenggaraan ritual ini adalah pada saat ritual inti, yakni masyarakat bersama-sama membawa sesaji-sesaji menuju tempat Cunca Rami tersebut dan pada saat acara melepas sesaji, yang mana dipercaya masyarakat Golo Ndaring sebagai suatu bentuk pengorbanan dan ungkapan syukur atas bangunnya obyek wisata Cunca Rami tersebut. Upacara ini juga bertujuan sebagai ungkapan syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mengharapkan berkah dan keselamatan bagi wisatawan yang berkunjung obyek wisata Cunca Rami.

“Pelaksanaan upacara Barong Wa’e secara sosial juga untuk meningkatkan tingkat toleransi masyarakat lokal terhadap orang luar yang datang. Orang luar pun berlibur ke Desa Golo Ndaring menjadi lebih mengenal budaya Golo Ndaring. Selain itu kegiatan upacara Barong Wa’e ini juga memiliki fungsi sosial yang mengandung kebersamaan atau kesetiakawanan dalam upacara Barong Wa’e sebagai upacara keagamaan dilakukan untuk memperkuat solidaritas kelompok masyarakat dari seluruh etnis maupun agama yang ada di wilayah Desa Golo Ndaring” (Purnamasari, 2014).

Pelestarian budaya merupakan implikasi upacara Barong Wa’e, dengan kesadaran penuh oleh masyarakatnya untuk merevetalisasikan kembali upacara Barong Wa’e dengan cara mengemas secara lebih baik agar terlihat menarik sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk melihat pertunjukan atraksi budaya.

  • c.    Implikasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan hal penting yang turut menfukung pengembangan pariwisata. Sanitasi lingkungan memerlukan peran serta

masyarakat untuk menciptakan lingkungan sehat. “Namun sejauh ini, para pelaku bisnis pariwisata dan masyarakat secara umum masih kurang memperhatikan pentingnya kesehatan lingkungan dan perannya dalam rangka pengembangan pariwisata” (Widyastuti, 2010).

SIMPULAN

“Partisipasi memang merupakan suatu hal yang sangat penting. Apabila dalam pelaksanaannya partisipasi dapat dilakukan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan bahwa hasil yang akan diperoleh pun juga akan baik” (Gunawan et al., 2016). Partisipasi masyarakat dapat terjadi jika terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi atau memotivasi keterlibatan masyarakat dalam suatu program atau kegiatan dalam rangka pembangunan. “Faktor-faktor dapat berasal dari intern individu ataupun kelompok masyarakat bahkan warga secara keseluruhan (push factors), dan faktor tesebut dapat pula berasal dari luar individu atau masyarakat (pull factors), yang dalam hal ini adalah kegiatan pariwisata” (Ferniza, 2017). Ada beberapa faktor yaitu: Meningkatnya Popularitas Air Terjun, Kebijakan Pengembangan Pariwisata Daerah, dan Motivasi Ekonomi.

Adapun Implikasi dari partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Cunca Rami terhadap bidang ekonomi yaitu bertambahnya kas Desa Golo Ndaring karena pemerintah memberikan bantuan dana kepada Desa Golo Ndaring untuk melaksanakan pembangunan obyek wisata. Dalam bidang sosial budaya yaitu semakin kuatnya sikap solidaritas kelompok masyarakat dari seluruh etnis maupun agama yang ada di wilayah desa Golo Ndaring.

Diharapkan untuk para peneliti selanjutnya mampu mengajak masyarakat setempat untuk bisa mengembangan

pariwisata air terjun cunca rami agar air terjun cunca rami ini dapat dikenal oleh masyarakat luas baik orang luar maupun dalam negeri. Sehingga perekonomian masyarakat setempat dapat meningkat seiring dengan perkembangan pariwisata air terjun cunca rami ini.

REFERENSI

Dewi, M. H U. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Nasional Pariwisata, 5(2).

Ferniza, Henny. (2017). Antara Potensi dan Kendala dalam Pengembangan Pariwisata di Sumetera Barat. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 13(1).

Gunawan, A. S., Hamid, D., & P, Maria Goretti W. E.N. (2016). Analisis Pengembangan        Pariwisata

Terhadap Sosial Ekonomi. Jurnal Administrasi Bisnis, 32(1).

Hendrita, Vivi. (2017). Kebijakan Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Tanah Datar. Jurnal AGRIFO, 2(2).

Kristiana, Yustisia., & M. S. Theodora. (2016).       Strategi      Upaya

Pengembangan        Pariwisata

Berkelanjutan Agrowisata Berbasis Masyarakat Kampung Domba Terpadu Juhut, Provinsi Banten. Jurnal Ilmiah Widya, 3(3).

Munawaroh, Rina. (2017). Partsipasi Masyarakat dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Taman Nasional Gunung Merbabu Suwanting, Magelang. Jurnal Elektronik Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah-S1, 6(4).

Nawawi, Ahmad. (2013). Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Pantai Depok di Desa Kretek Parangtritis. Jurnal Nasional Pariwisata, 5(2).

Oktami, E. A., Sunarminto T., & Arief, Harios.      (2018).     Partisipasi

Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Jurnal Elektronik Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah, 23(3).

Purnamasari, A. Maya. (2011). Pengembangan Masyarakat untuk Pariwisata di Kampung Wisata Toddabojo Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 22(1).

Rani, D. P. Maha. (2014). Pengembangan Potensi Pariwisata Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur (Studi Kasus: Pantai Lombang). Jurnal Politik Muda, 3(3).

Razak, Abdulah., & Suprihardjo Rimadewi. (2014) Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu di Kepulauan Seribu. Jurnal Teknik Pomits, 2(1).

Sastropoetro, S. (1995). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan disiplin dalam Pengembangan Nasional. Bandung: Penerbit Alumni.

Soedarso., Nurif. M.,  & Windiani.

  • (2014) . Potensi dan Kendala Pengembangan Pariwisata Berbasis Kekayaan     Alam     dengan

Pendekatan Marketing Places (Studi Kasus Pengembangan Pariwisata     di     Kabupaten

Bojonegoro). Jurnal Sosial Humaniora, 7(2).

Tamaratika, Fenilia., & Rosyidie Arief. (2017). Inkorporasi Kearifan Lokal

dalam Pengembangan Kawasan Pariwisata di Lingkungan Pantai. Jurnal Sosioteknologi, 16(1).

Widiyanto, D., Handoyo, J. P.,  &

Fajarwati,        A.        (2008).

Pengembangan        Pariwisata

Perdesaan (Suatu Usulan Strategi bagi Desa Wisata Ketingan). Jurnal Bumi Lestari, 8(2).

Widyastuti, A. Reni. (2010). Pengembangan Pariwisata yang Berorientasi pada Pelestarian Fungsi Lingkungan. Jurnal EKOSAINS, 2(3).