pastura Vol. 3 No. 2 : 99 - 101

ISSN : 2088-818X

INVENTARISASI HIJAUAN PAKAN KUDA PACUAN DI NUSA TENGGARA BARAT

Sudirman1), Gde Mertha2) dan Suhubdy1) 1)Dosen Fakultas Peternakan, 2)Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Mataram - Mataram,

Email: [email protected]

ABSTRAK

Pacuan kuda dilaksanakan setiap tahun di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diikuti oleh tidak kurang dari 700 ekor kuda pacuan dalam lima kelas lomba. Kegiatan ini umumnya berlangsung selama 1-2 minggu di Pulau Sumbawa dan senantiasa menjadi agenda hiburan rakyat serangkaian dengan acara perayaan hari-hari besar nasional maupun regional dan/atau lokal. Selama kurun waktu tersebut, semua kuda yang akan dilombakan diberikan pakan berupa hijauan dari jenis tumbuhan tertentu dan/atau spesifik. Tujuan penelitian ini adalah (1) menginventarisisr jenis-jenis tumbuhan yang dijadikan hijauan pakan kuda pacuan selama lomba berlangsung, dan (2) mengkaji komposisi nutrisi jenis hijauan pakan dimaksud. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Semua kuda pacuan yang berasal dari beberapa kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Barat yang mengikuti lomba pacuan kuda di kabupaten Sumbawa tahun 2012 diamati pemberian pakannya, kemudian dilakukan identifikasi dan analisis komposisi nutrisi jenis hijauan yang diberikan. Untuk mengetahui jenis pakan yang diberikan, dilakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan peternak kuda pacuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tercatat 9 jenis tumbuhan (2 famili, 8 marga) yang diberikan pada kuda pacuan selama lomba berlangsung, yaitu Alysicarpus vaginalis (Fabaceae), Desmodium dichotomum (Fabaceae), Cynodon dactylon (Poaceae), Cynodon sp. (Poaceae), Dactyloctenium aegyptium (Poaceae), Brachiaria sp. (Poaceae), Eleusine indica (Poaceae), Eulalia fimbriata (Poaceae) dan Leersia hexandra (Poaceae). Hijauan pakan diberikan pada kuda pacuan dalam bentuk pakan tunggal maupun kombinasi diantara jenis-jenis tumbuhan tersebut dengan komposisi nutrisi yang berbeda.

Kata kunci: jenis hijauan pakan, kuda pacuan, poaceae, fabaceae

IDENTIFYING AND RECORDING OF FORAGES OFFERED TO RICING HORCE IN WEST TENGGARA BARAT

ABSTRACT

A research had been done aimed at (1) identifying and recording the kind of forages offered to ricing horses during the ricing competition, and (2) Analyzing the chemical composition of that forages offered. Data had been collected by doing an direct observation to forages and interview to the owners of the ricing horses who came to follow the competition at horse ricing arena at Sumbawa Regency in 2012. All forages offered to each horse had been identified and sampled for analyzing the chemical composition. The results of this research is that there were eight types of forages given to ricing horseS. Those are Alysicarpus vaginalis (Fabaceae), Desmodium dichotomum (Fabaceae), Cynodon dactylon (Poaceae), Cynodon sp. (Poaceae), Dactyloctenium aegyptium (Poaceae), Eleusine indica (Poaceae), Eulalia fimbriata (Poaceae) dan Leersia hexandra (Poaceae). The forage offered to the horse was either as sole or combined diet with different nutritional contents.

Keywords: forages, fabaceae, poaceae, ricing horse, sumbawa

PENDAHULUAN

Pacuan Kuda pada awalnya merupakan sebuah tradisi pesta rakyat Nusa Tenggara Barat secara turun-menurun, khususnya di wilayah kabupaten se Pulau Sumbawa, sebagai ungkapan rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeqi hasil panen padi. Mengingat masa panen tanaman padi waktu itu sekitar enam bulan yang ditanam di sawah tadah hujan, maka tradisi rakyat dimaksud

hanya dilaksanakan sekali dalam setahun. Dengan semakin pendeknya umur tanaman padi dan/atau masa panen berubah menjadi dua kali setahun, maka acara Lomba Pacuan Kuda seringkali berlangsung lebih dari sekali setahun, bahkan telah menjadi agenda rutin pengurus PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) bekerjasama dengan pemerintah daerah dirangkaikan dengan perayaan hari besar nasional maupun regional. Tidak kurang kurang dari 700 ekor kuda pacu terbagi dalam lima

kelas terdaftar sebagai peserta pada setiap acara lomba yang memiliki bermacam-macam ciri yang bersifat karakteristik morfologis (Sudirman, 2011). Hal inilah yang mendongkrak peluang peternak untuk memelihara ternak kuda jantan pilihan, terutama dari keturunan kuda yang memiliki silsilah jawara. Apabila kuda pacu dimaksud telah menurun kecepatan atau tidak lagi menjuarai turnamen, masih memiliki nilai jual yang relatif tinggi karena dapat digunakan sebagai kuda penarik Cidomo (Sudirman, dkk., 2012).

Memelihara Kuda Pacu ternyata memerlukan perhatian khusus, terutama jenis hijauan pakan yang disajikan menjelang dan/atau pada saat dilombakan. Hijauan pakan yang diberikan biasanya berupa campuran lebih dari lima jenis dengan harapan saling menutupi kekurangan nutrisi masing-masing. Pemberian hijauan pakan dimaksud hanya berpatokan pada tradisi yang turun-temurun atau yang dilakuksn oleh pemilik kuda pacu yang seringkali menjadi juara pada beberapa even sebelumnya.Dengan kata lain, para pemilik kuda pacu tidak mengerti nama dan nutrisi apa serta berapa nilai yang terkandung di dalamnya sehingga disenangi oleh kuda. Makalah ini menginformasikan beberapa jenis hijauan pakan pavorit Kuda Pacu di Nusa Tenggara Barat serta komposisi kandungan makro-nutrisinya.

MATERI DAN METODE

Penelitian yang telah dilaksanakan bulan Januari 2012 bertepatan dengan pencanangan Revitalisasi Lomba Pacuan Kuda Tradisional Sumbawa oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat di Arena Pacuan Kuda Orong Gilae Sumbawa Besar. 179 orang resonden/pemilik kuda pacu yang telah berhasil masuk babak semifinal (± 25 persen dari jumlah peserta) yang terbagi dalam lima kategori kelas lomba (TK = 40 orang, O = 57 orang, TH = 35 orang, T = 30 orang, dan D = 35 orang).

Wawancara dan inventarisasi langsung jenis hijauan pakan dilakukan pada sore dan malam hari di lokasi kandang sementara yang didirikan di luar/tidak jauh dari arena pacu. Sekitar 500 g sampel segar dari semua jenis hijuan pakan yang tersedia di dalam kandang diambil secara acak kemudian dibawa ke laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan dan Laboratorium Analitik Universitas Mataram untuk dianalisis secara mikroskopis dan makroskopis (Mertha, 2012) dan analisa proksimat bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, energi kasar, kalsium dan fosfor (Harris, 1970 ; Sudirman, dkk., 1993 ; Sudirman, 2013). Hasil penelitian berupa data kualitatif dibahas secara diskriptif, dan data kuantitatif (nilai rata-rata) dianalisis statistik menggunakan program Microsoft Excel (Santosa dan Ashari, 2005).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Wawancara yang dilakukan pada sore dan/atau malam hari, nampaknya lebih banyak diperoleh

informasi terutama yang terkait dengan jenis hijauan pakan kuda pacu karena para responden cenderung berkumpul di kandang kuda yang akan dilombakan keesokan harinya. Koleksi sampel semua jenis pakan tidak mengalami kesulitan karena pada umumnya telah tersedia sehari sebelumnya serta dibersihkan dan dipilah-pilah berdasarkan jenisnya. Penelitian menemukan tidak kurang 25 jenis hijauan pakan yang diberikan kepada kuda pacu merupakan penyusun utama komposisi botani dan merupakan famili Poaceae, Cyperaceae, Commelinaceae, Euphorbiaceae, Amaranthaceae, Fabaceae, Convolvuceae, dan lain-lain yang belum teridentifikasi. Tetapi hanya delapan jenis hijuan pakan berikut ini (Tabel 1) yang dikoleksi dari responden termasuk dalam famili Poaceae dan Fabaceae.

Tabel 1. Jenis Hijauan Pakan Kuda Pacu di Nusa Tenggara Barat

No. urut

Nama ilmiah

Family

1.

Desmodium dichotomum

Fabaceae

2.

Alysicarpus vaginalis

Fabaceae

3.

Cynodon sp

Poaceae

4.

Eulalia amora

Poaceae

5.

Cynodon dactylon

Poaceae

6.

Leersia hexandra

Poaceae

7.

Dactyloctenium aegyptium

Poaceae

8.

Eleusine indica

Poaceae

Hasil pengamatan menunjukkan, Cynodon dactylon merupakan jenis hijaun pakan yang dominan proporsinya dalam campuran pakan kuda pacu, relatif sama dengan komposisi botani hijauan pakan kuda penarik cidomo di Kota Mataram provinsi Nusa Tenggara Barat (Sudirman, dkk., 2012).

Berdasarkan hasil analisis laboratorium, kandungan makro-nutrisi (bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, kalsium dan fosfor) kelima jenis hijauan pakan kuda pacu di Nusa Tenggara Barat tercantum dalam Tabel 2.

Tabel 2. Kadar Nutrisi Hijauan Pakan Kuda Pacu di Nusa Tenggara Barat

BK PK LK SK GE Ca P

Jenis Hijauan Pakan (%)   (%)    (%)    (%) Kkkagl/ (%)   (%)

Desmodium dichotomum

88,72

10,99

1,78

21,21

5.132

0.18

0.16

Alysicarpus vaginalis

89,88

14,43

2,84

18,84

4.291

0.30

0.33

Cynodon sp

90,35

6,99

2,09

35,95

5.248

0.15

0.26

Eulalia fimbriata

92,34

14,25

2,65

23,11

4.857

0.19

0.45

Cynodon dactylon

81,30

16,28

1,96

30,65

5.767

0.25

0.26

Leersia hexandra

89,33

14,64

1,91

24,58

3.579

0.16

0.16

Dactyloctenium aegyp-tium

92,71

7,50

2,36

27,47

3.720

0.17

0.54

Eleusine indica

90,01

12,19

2,66

28,00

3.981

0.29

0.28

Keterangan: BK = Bahan Kering, PK = Protein Kasar, LK = Lemak Kasar, SK = Serat Kasar, GE = Gross Energy, Ca = Kalsium, P = Fosfor.

Data kadar bahan kering pada Tabel 2 merupakan porsi di dalam hijauan pakan kering udara (air dry basis), tetapi setelah dikonversikan ke dalam hijauan segar ternyata kadar bahan keringnya (as fed basis) berturut-turut (dari atas ke bawah): 25,30 %, 22,55 %, 32,08 %, 43,19 %, 30,35 %, 25,13 %, 30,32 %, dan 32,50 %. Hasil analisis laboratorium terhadap bahan

kering (as fed basis) tersebut memberikan informasi bahwa hijauan pakan yang diberikan telah dilayukan atau mengandung kadar air sekitar 56, 81 – 77,45 persen. Secara umum dapat diartikan bahwa pemilik kuda pacu yang menjadi responden didalam penelitian ini telah memahami menejemen pemberian hijauan pakan atau efek negatif apabila ternak mengkonsumsi hijauan pakan yang terlalu tinggi kadar air.

Kadar protein kasar Cynodon dactylon yang direkam dalam penelitian ini hampi dua kali lipat dibanding laporan yang lain yaitu sebesar 9,70 %, sedangkan

Dactyloctenium aegyptiu,Eleusine indica, dan Leersia hexandra relatif sama kandungan proteinnya dibanding pernyataan Anonimus (cit. Adawiyah,2012) yaitu masing-masing 7,4 – 8,6 %, 9,6 – 10,1 %, dan 13,98 %. Tingginya kadar protein kasar Cynodon dactylon yang diberikan kepada kuda pacu di kabupaten pulau Sumbawa diduga karena rumput dimaksud banyak tumbuh di areal persawahan atau sengaja dipelihara sebagai pakan kuda pacu. Selain kadar protein kasar yang relatif tinggi, informasi lain yang menarik terhadap Cynodon dactylon adalah rendahnya kadar lemak kasar , tingginya energi, dan seimbangnya kandungan kalsium dan fosfor.

SIMPULAN

Terinventarisir delapan jenis hijauan pakan kuda pacu di Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, relatif spesifik dan telah menjadi pakan tradisional kuda pacu. Cynodon dactylon merupakan jenis hijauan pakan pavorit kuda pacu dengan proporsi komposisi botani di dalam campuran pakan sangat dominan dan diberikan minimal sebulan sebelum lomba.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada Riza Fakhlevi, Lismadia Utami, Saudatul Adawiyah, Yuni Sulastiani, Marninayanti, dan seluruh panitia Revitalisasi Lomba Pacuan Kuda Tradisional Sumbawa, yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Saudatul, 2012. Inventarisai Jeni Pakan dan Energi Pakan dan Kecepatan Lari Kuda Sumbawa. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

Harris, Lorin E., 1970. Nutrition Research Techniques for Domestic and Wild Animals. Volume 1. An International Research System and Procedures for Analyzing Samples. Printed in the United States of America.

Mertha, I Gde, 2012. Visualization of Forest Trees of Lombok. Biology Departement Mataram University. Pendanaan dan Penerbitan: JIFPR dan Dinas Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Santosa, P.B. dan Ashari, 2006. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Sudirman, Muhammad Warman, I Nyoman Budiardja, Sofyan D. Hasan, dan Suhubdy, 1993. Aspek Pakan Kuda Pacuan di Nusa Tenggara Barat Kaitannya dengan Kecepatan Lari. Laporan Penelitian. DP3M Dirjen Dikti. Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

Sudirman, 2011. Penetapan Rumpun Kuda Sumbawa. Makalah disampaikan dan Dipertahankan di Depan Dewan Komisi Penilaian, Penetapan, dan Pelepasan Rumpun atau Galur Ternak. Bogor.

Sudirman, Suhubdy, Sofyan D. Hasan, Mohammad Iqbal, dan Oscar Yanuarianto, 2012. Profil Pakan Kuda Penarik Ci-domo: Skrening Bahan Pakan Lokal Berdasarkan Indeks Kecernaan. Laporan Penelitian. Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Universitas Mataram.

Sudirman, 2013. Evaluasi Pakan Tropis, Dari Konsep ke Aplikasi (Metode in-Vitro Feses). Pustaka Reka Cipta, Bandung.

101