E-Jurnal Matematika Vol. 9(1), Januari 2020, pp.23-30

DOI: https://doi.org/10.24843/MTK.2020.v09.i01.p274

ISSN: 2303-1751

MENENTUKAN SAHAM YANG EFISIEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

Elvina Liadi, Komang Dharmawan2, Desak Putu Eka Nilakusmawati3

1Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: elvinaliadi91@gmail.com]

2Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: dharmawan.komang@gmail.com.]

3Program Studi Matematika, Fakultas MIPA – Universitas Udayana [Email: nilakusmawati@unud.ac.id]

§Corresponding Author

ABSTRACT

CAPM has been well known as a method to select which stocks are efficient in a portfolio. The purpose of this study is to determine efficient stocks using CAPM method. Data used in this study are the monthly closing prices recorded from February 2016 to July 2018. The results of this study indicate that the CAPM is able to show efficient stocks with differences in the return and expected return of a positive or negative value of CAPM. In this study, it is found that AMAG.JK, ASBI.JK, ASJT.JK, ASMI.JK, ASRM.JK, PNIN.JK, VINS.JK, LPGI.JK, MREI.JK are efficient stocks while ABDA.JK, AHAP.JK, ASDM.JK are inefficient stocks

Keywords: Systematic risk, Expected Return, CAPM, Inefficient Stocks, Efficient Stocks

  • 1.    PENDAHULUAN

Sektor keuangan merupakan salah satu sektor pendorong iklim investasi di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan dari bidang investasi yang semakin mengalami perubahan positif. Perubahan positif ditunjukkan dari peningkatan transaksi yang dilakukan investor pada pasar modal.

Investor memanfaatkan tempat wadah pertemuan antara menyediakan dana dan investor dan pasar modal untuk memperoleh capital gain dan dividend. Selain itu, indikator ekonomi biasanya dilihat dari perkembangan pasar modal.

Selain dana tidak hanya mempertimbangkan investasi tetapi juga hal-hal sebagai berikut : tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) dan juga tingkat risiko (rate of risk) (Tandelilin, 2010:11). Risiko adalah suatu selisih antara hasil yang akan datang dan hasil secara nyata (Zubir, 2010:19). Tingkat suatu risiko ditentukan dari besarnya penyimpangan yang terjadi.

Teori portofolio berkaitan berhubungan teori peramalan pada risiko dan tingkat pengembalian dengan cara membentuk aset dalam berbagai kombinasi yang istilahkan diversifikasi. Portofolio efisien merupakan

suatu portofolio yang mampu menghasilkan suatu keuntungan (return) di atas nilai risiko yang ditentukan.

Berdasarkan teori tersebut, maka perlu dipertimbangkan cara menentukan keuntungan pada suatu investasi agar bisa dianggap layak. Salah satu caranya menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan suatu penggambaran hubungan antara hasil (return) dan risiko dalam suatu model. CAPM bertujuan untuk meramalkan tingkat pengembalian (expected return) serta hubungannya dengan risiko.

Penelitian terkait CAPM dilakukan oleh, Yulianti et al. (2016) dalam penelitiannya, yaitu penerapan metode capital asset pricing model (CAPM) untuk menentukan penggelompokkan saham saham efisien dimana 7 emiten perusahaan asuransi terdapat 6 emiten perusahaan asuransi yang efisien dan 1 emiten perusahaan asuransi yang tidak efisien. Penelitian lain juga dilakukan oleh Wijaya et al. (2014) tentang implentasi CAPM dalam penentuan saham efisien, hasil penelitiannya adalah tiga saham yang terpilih dari sektor perbankan, ternyata 2 saham perusahaan perbankan termasuk efisien dan 1 saham perbankan tidak efisien.

Asuransi merupakan bagian ekonomi yang berkembang pesat di Indonesia dimana ditandai dengan banyaknya perusahaan asuransi di Indonesia. Selain itu, perusahaan asuransi berperan pada pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Menentukan Saham yang Efisien dengan Menggunakan Metode Capital Asset Pricing Model”.

Capital Asset Pricing Model

Menurut Bodie, et al.   (2014:293)

menyatakan, bahwa CAPM adalah peramalan antara tingkat pengembalian dan risiko. Sedangkan Tandelilin (2010:187), menyatakan bahwa model CAPM dapat menunjukkan hubungan tingkat pengembalian yang diinginkan dan risiko pada keseimbangan pasar.

Teynor, Sharpe, dan Lintner dalam Husnan (2001) memformulasikan CAPM dan membuktikan bahwa capital market line (CML) adalah liner, adalah :

ri -f = (fm - rf) βi                  (1)

atau

ri = rf(rm-rmi                    (2)

dengan ri merupakan suatu tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu saham,    rf

merupakan suatu dari tingkat keuntungan bebas risiko, rm adalah tingkat keuntungan indeks pasar, dan βi adalah risiko suatu saham, dan (rn — f f )βi adalah risk premium. Semakin besar risk premium saham, maka ekspektasi risk premium semakin menigkat. Dengan demikian semakin tinggi pula keuntungan yang diharapkan untuk saham tersebut.

Penurunan CAPM

Andaikan suatu Portofolio yang memiliki suatu dari n saham, yang dinotasikan ρ memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan standar deviasi adalah sebagai berikut :

E(rP) = wIeITi+ + (1 - wi) E(Tm)T = 1,,n

(3)

dan standart deviasi :

σp = [wi2σi2 + (1 - wi)2σ^               (4)

1

+ 2wi(1 - wiimm,

untuk, i = 1,, n. Saat W i berubah, E(rp) dan σp akan berubah sebagai berikut :

dE(Γp)∕dwi = E(T1) - E(rm)       (5)

dan

p/dwi = wi E(ri) + (1         (6)

- wi+ Emm+

Sekarang perubahan E( ) relatif terhadap perubahan        dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan (5) dan (6) sebagai berikut :

dE (rp)

d Op

=        [E(ri)-E(rm)]σp          (7)

  • - (1 -  )   + (1 - 2  )

Persamaan (7) dapat diartikan sebagai kemiringan slope kurva im. Dalam ekuilibrium, tidak ada permintaan berlebih untuk aset i. Jadi, ketika Wi = 0 dalam persamaan (7) (bahwa σp=

), Kemiringan kurva adalah sebagai berikut :

dE (rp)      _[E(ri)-E(rm)]Op(8)

Hrr    lwI~02

Vt∙σ p                          o' ITELWL

Selanjutnya, kemiringan slope kurva im ketika = 0 harus sama dengan kemiringan CML, karena CML bersinggungan dengan EF tanpa batas efisien pada m dan EF tanpa batas efisien bersinggungan dengan im pada m. kemiringan CML dapat dilihat sama dengan [E(rm) - Tf]/σm. Kemiringan CML disamakan dengan kemiringan slope kurva im pada adalah sebagai berikut :

E(rm+ -rf _ [E(t) - E (rm)]σp(9)

2 σm        Vim

dan, setelah penyederhanaan

E (f+ = Tf+ [⅞ ~] m(10)

Mengukur beta (β)

Risiko sistematis atau risiko beta adalah risiko yang tetap ada meskipun dilakukan diversifikasi dimana banyak dihadapi oleh setiap perusahaan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap risiko sistematis

cenderung itu yang berasal dari faktor makro ekonomi. Faktor makro ekonomi meliputi inflasi, siklus bisnis, dan berita tentang kondisi ekonomi.

Adapun cara untuk mengukur beta saham, adalah :

COV (HGn)                        (11)

=

var ( rm )

atau

COV (HGn)                        (12)

l    var ( rm )

dengan σi adalah standar deviasi tingkat keuntungan saham i, ^m , merupakan suatu volatilitas tingkat keuntungan portofolio pasar, Pim merupakan korelasi antara tingkat keuntungan saham dengan tingkat keuntungan portofolio pasar.

  • 2.    METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu harga saham penutupan (closing price) per bulan dari bulan Februari 2016 sampai bulan Juli 2018. Data penelitian ini diperoleh dari perusahaan dalam sektor asuransi yang terdaftar di BEI tahun 2018 yang berjumlah 12 data saham perusahaan yang unggul dan yang memenuhi kriteria menjadi sampel sebagai berikut : Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA.JK), Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP.JK), Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG.JK), Asuransi Bintang Tbk (ASBI.JK), Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM.JK), Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT.JK), Asuransi Kresna Mitra Tbk (ASMI.JK), Asuransi Ramayana Tbk (ASRM.JK), Lippo General Insurance Tbk (LPGI.JK), Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI.JK), Paninvest Tbk (PNIN.JK), Victoria Insurance Tbk (VINS.JK). Data tersebut diperoleh dari www.finance.yahoo.com, www.idx.co.id, www.edusaham.com, dan www.investing.com. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :

  • 1.    Mengumpulkan data saham yang masuk dalam subsektor asuransi di BEI periode Februari 2016 – Juli 2018, yaitu data

closing price pada akhir bulan.

  • 2.    Menghitung tingkat pengembalian saham individu ( ri ) dengan :

_Pt - Pt-ι(13)

=

  • 3.    Menghitung tingkat pengembalian pasar ( ^m ) yaitu :

^m(14)

(IHSGt - IHSGt~1)

=1,2,…,12

  • 4.    Menghitung risiko beta masing-masing individu ( βi )

O _ ^im(15)

Pt =

  • 5.    Menghitung Tingkat Pengembalian yang diharapkan / Expected Return  [E( ri)]

menurut CAPM yaitu :

E(∏)=rf + βi [E( Gn)-rf ]     (16)

  • 6.    Membuat Plot Security Market Line (SML)

  • 7.    Menentukan saham yang efisien berdasarkan nilai ri sebenarnya dan Expected Return [E( ri)] CAPM

  • 3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

    • 3.1    Nilai Tingkat Pengembalian Saham

Individu

Perhitungan nilai tingkat pengembalian saham individu menggunakan Excel. Sebagai contoh adalah perhitungan nilai tingkat pengembalian pada saham ABDA.JK dengan nilai saham sebelumnya Rp 7.500 dan nilai saham sekarang Rp 7.200 adalah :

(7200 - 7500)

ri =     7500

= -0.04.

Nilai r1 = -0,04 berarti terjadi penurunan nilai saham sebesar 4% dibandingkan nilai sebelumnya. Plot return saham disajikan pada Gambar    1.    sampai    Gambar 3.


ABDA.JK


AHAP.JK


AMAG.JK


ASDM.JK


Gambar 1. Plot Return Saham ABDA.JK, AHAP.JK, AMAG.JK,ASDM.JK

Berdasarkan dari Gambar 1. seluruh return saham mengalami fluktuasi naik turun

dengan nilai terendah return saham AHAP.JK

periode             April


2018.


0.8

x √> ∖⅛ √? √a sV> χta s⅛o xta χt> χ⅛ ^   ^ x^ ^ sΛ ^ <λ ^ ^ <λ ^b ^b ^b ^b ςb ^b ςb

^ ^ ^ ^ √ ≠' ^ c^ θδ' √5^ ∕ ^ ^ 4^ ^ ^ ≠ ^ ^ c^ ^ ^' ^ ^ ^z ^' ^ ^ ^ ^


ASMI.JK             LPGI.JK   ■■■■■■■■I MREI.JK   ^^^^B ∙ PNIN.JK

Gambar 2. Plot Return Saham ASMI.JK, LPGI.JK, MREI.JK, PNIN.JK

Berdasarkan dari Gambar 2. saham tersebut hanya mengalami fluktuasi yang signifikan pada periode tertentu. Misalkan return saham MREI.JK yang berfluktuasi tinggi pada

periode Juni 2016 dan September 2017 serta return saham PNIN.JK yang berfluktuasi tinggi pada periode Januari 2018.


«■■MB B ASBI.JK             ASJT.JK    ^^^M ^B ASRM.JK    ■■■■■■■■B VINS.JK

Gambar 3. Plot Return Saham ASBI.JK, ASJT.JK, ASRM.JK, VINS.JK

Berdasarkan dari Gambar 3. return saham ASBI.JK dan ASRM.JK mengalami fluktuasi yang signifikan pada tahun 2016 kemudian cenderung stabil hingga akhir periode. Sedangkan, saham ASJT.JK dan VINS.JK mengalami fluktuasi signifikan pada tahun 2017 sedangkan cenderung stabil.

  • 3.2    Nilai Tingkat Pengembalian Pasar

  • ( rm )

Indeks pasar yang digunakan penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena mewakili aktivitas saham yang terdaftar di BEI. Sebagai ilustrasi, akan dihitung nilai tingkat pengembalian pasar saat harga IHSG sebelumnya Rp 4615,16 dan harga IHSG sekarang Rp 4770,96. Diperoleh hasil untuk nilai tingkat pengembalian pasar adalah sebagai berikut:

(4770.96 - 4615.16)

r1 = ----------------------

  • 1    =       4615.16

= 0.03375831

Nilai rι = 0,03375831 berarti terjadi peningkatan harga pasar dari harga sebelumnya      sebesar      3,375831%.

Selengkapnya lihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Perhitungan Tingkat Pengembalian Pasar

Date

IHSG

rm

Jan-16

4,615.16

Feb-16

4,770.96

0.03375831

Mar-16

4,845.37

0.015596442

Apr-16

4,838.58

-0.001401338

May-16

4,796.87

-0.008620298

Jun-16

5,016.65

0.045817377

Jul-16

5,215.99

0.03973568

Aug-16

5,386.08

0.032609342

Sep-16

5,364.80

-0.003950925

Oct-16

5,422.54

0.01076275

Nov-16

5,148.91

-0.050461592

Dec-16

5,296.71

0.028705105

Jan-17

5,294.10

-0.000492759

Feb-17

5,386.69

0.017489281

Mar-17

5,568.11

0.03367931

Apr-17

5,685.30

0.021046639

May-17

5,738.15

0.009295903

Jun-17

5,829.71

0.015956362

Jul-17

5,840.94

0.001926339

Aug-17

5,864.06

0.003958267

Sep-17

5,900.85

0.00627381

Oct-17

6,005.78

0.017782184

Nov-17

5,952.14

-0.008931396

Dec-17

6,355.65

0.067792424

Date

IHSG

rm

Jan-18

6,605.63

0.039331933

Feb-18

6,597.22

-0.001273156

Mar-18

6,188.99

-0.061879095

Apr-18

5,994.60

-0.031409002

May-18

5,983.59

-0.001836653

Jun-18

5,799.24

-0.030809263

Jul-18

5,936.44

0.023658272

Jumlah

0.264110252

rm

0.008803675

  • 3.3    Nilai Risiko Beta Masing-masing

    Saham

Beta (β) adalah suatu ukuran risiko pada suatu saham. Beta adalah hasil bagi antara kovarian saham dan varians pasar yang menunjukkan hubungan antara return saham dan return market. Beta disajikan Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan Hasil Risiko Beta

Masing -masing Individu (β i)

No

Kode Saham

Beta

Kovarians

Varians Pasar

1

ABDA

0.0066774

0.000005014

0.0007510

2

AHAP

0.0344

0.00155

0.0007510

3

AMAG

-0.442

-0.00033

0.0007510

4

ASBI

1.206

0.00091

0.0007510

5

ASDM

0.088

0.000066

0.0007510

6

ASJT

2.213

0.001661883

0.0007510

7

ASMI

0.997

0.000748362

0.0007510

8

ASRM

-1.629

-0.001223467

0.0007510

9

LPGI

-0.635

-0.000476475

0.0007510

10

MREI

-1.853

-0.00139139

0.0007510

11

PNIN

1.605

0.00120521

0.0007510

12

VINS

1.1

0.00082582

0.0007510

Berdasarkan dari Tabel 2, diperoleh nilai beta saham yang negatif pada saham AMAG.JK, ASRM.JK, LPGI.JK, dan MREI.JK yang berarti apabila terjadi kenaikan pada pasar maka saham tersebut nilainya akan turun. Sebaliknya, nilai beta saham yang positif pada saham ABDA.JK, AHAP.JK, ASBI.JK, ASDM.JK, ASJT.JK, ASMI.JK, PNIN.JK, dan VINS.JK berarti apabila harga pasar naik maka saham tersebut ikut naik.

  • 3.4    Tingkat     Pengembalian     yang

diharapkan / Expected Return [E(ri)] menurut CAPM

Metode CAPM itu digunakan untuk menghitung suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dengan cara input berupa variabel tingkat pengembalian saham masing-masing individu, tingkat pengembalian pasar, tingkat pengembalian bebas risiko, dan risiko beta pada masing-masing saham.

Tabel 3. Perhitungan Tingkat Pengembalian Yang Diharapkan

Kode

ri

E(ri)

ABDA

0.003381

0.0042884

AHAP

-0.02149

0.0136137

AMAG

0.002389

0.0022487

ASBI

0.012208

0.0097405

ASDM

-0.00285

0.0046580

ASJT

0.06575

0.0143183

ASMI

0.039515

0.0087904

ASRM

0.017498

-0.0031474

LPGI

0.002108

0.0013736

MREI

0.006254

-0.0041657

PNIN

0.030687

0.0115543

VINS

0.048288

0.0092586

Berdasarkan dari Tabel 3., diperoleh saham ASRM.JK dan MREI.JK memiliki Expected Return yang negatif ini berarti saham tersebut cenderung memiliki nilai harga saham turun. Selain, itu nilai Expected Return saham lainnya positif yang berarti memiliki nilai saham yang cenderung meningkat.

  • 3.5    Nilai Risiko Beta Masing-masing

    Saham

Nilai E (r) yang telah diperoleh pada Tabel 3. dan nilai beta pada Tabel 2. digunakan untuk menggambar grafik Security Market Line (SML). Grafik yang diperoleh dapat dilihat pada Gambar 4.


SML


0.02


Gambar 4. Grafik Security Market Line ( SML)

Berdasarkan Gambar 4. diperoleh, bahwa kenaikkan nilai beta akan diikuti oleh kenaikan nilai Expected Return. Ini berarti nilai return dan nilai expected return memiliki korelasi yang positif (Hubungan positif).

  • 3.6    Menentukan Saham yang Efisien Berdasarkan Nilai Return sebenarnya dan Expected Return

Nilai return terakhir pada setiap saham dan nilai expected return yang diperoleh dari Tabel 3. dapat digambarkan grafik untuk saham-saham yang efisien. Grafik disajikan pada Gambar                               5.

Perbandingan dan Posisi Antara Tingkat Pengembalian Saham Individu dan Tingkat yang Diharapkan

Gambar 5. Perbandingan dan Posisi Antara Tingkat Pengembalian Saham Individu dan Tingkat Pengembalian yang Diharapkan


Berdasarkan dari Gambar 5. bahwa nilai return yang ada di atas garis expected return adalah saham AMAG.JK, ASBI.JK, ASJT.JK, ASMI.JK, ASRM.JK, LPGI.JK, MREI.JK, PNIN.JK, dan VINS.JK. Ini berarti saham-saham tersebut dikatakan efisien karena

memiliki nilai return lebih tinggi daripada expected return. Gambar 5. juga dapat disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengelompokkan Saham Efisien, Tidak Efisien dan Keputusan Investasi Saham

Kode

Saham

n

E(ri)

r - E(ri)

Evaluasi Saham

ABDA

0.003381

0.004310

-0.000929

tidak efisien

AHAP

-0.02149

0.004414

-0.025902

tidak efisien

AMAG

0.002389

0.002249

0.000140

efisien

ASBI

0.012208

0.009740

0.002467

efisien

ASDM

-0.00285

0.004658

-0.007512

tidak efisien

ASJT

0.06575

0.014318

0.051432

efisien

ASMI

0.039515

0.008790

0.030724

efisien

ASRM

0.017498

-0.003147

0.020645

efisien

LPGI

0.002108

0.001374

0.000734

efisien

MREI

0.006254

-0.004166

0.010420

efisien

PNIN

0.030687

0.011554

0.019132

efisien

VINS

0.048288

0.009259

0.039029

efisien

Berdasarkan Tabel 4. diperoleh bahwa ri — E (ri) selisih positif menandakan nilai return saham lebih tinggi daripada expected return ini berarti saham-saham dikatakan saham yang efisien. Sebaliknya saham-saham dengan nilai selisih return dan tingkat yang diharapkan bernilai negatif maka dikatakan saham yang tidak efisien.

  • 4.    KESIMPULAN DAN SARAN

    • 4.1    Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang Pembahasan mengenai CAPM menunjukkan bahwa CAPM mampu menunjukkan saham yang efisen dengan melihat apakah selisih nilai return sebenarnya dengan nilai expected return CAPM bernilai positif/negatif. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada CAPM adalah menghitung tingkat pengembalian individu saham individu (rj), selanjutnya menghitung tingkat pengembalian pasar (rn), kemudian menghitung risiko beta masing-masing individu i), lalu menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan / expected return [E (ri)] menurut CAPM, dilanjutkan dengan membuat plot Security Market Line (SML), dan akhirnya menghitung saham yang efisien berdasarkan nilai ri sebenarnya dan expected return CAPM. Diantara saham-saham yang digunakan dalam penelitian ini, saham-saham yang efisien adalah AMAG.JK, ASBI.JK, ASJT.JK, ASMI.JK, ASRM.JK, PNIN.JK, VINS.JK, LPGI.JK, MREI.JK. Sedangkan, sisanya saham yang tidak efisien adalah ABDA.JK, AHAP.JK, ASDM.JK.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu :

  • 1.    Untuk    pengembangan    penelitian

selanjutnya, diharapkan membandingkan estimasi CAPM dengan APT untuk

melihat apakah saham yang efisien yang dihasilkan sama.

  • 2.    Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai suatu subsektor, sampel dan periode penelitian yang berbeda, sehingga mengenai perkembangan dalam dunia investasi di pasar modal dapat diketahui lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Amelia,Viky., Dharmawan, K., & Widana, N.

I. (2017). Membandingkan Risiko Sistematis Menggunakan CAPM-GARCH Dan    CAPM-EGARCH.    E-Jurnal

Matematika, Volume 6 No 4, hlm 241 -247.

Bodie, Alex, K. & Alan, M.,  2014.

Manajemen Portofolio dan Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Francis, J. C. & Kim, D., 2013. Modern Portofolio Theory + WS, New York: s.n.

Husnan & Suad, 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sharpe & William, F., 1997. Theory & Capital Market. New York: McGraw-Hill.

Tandelilin & Eduardus, 2010. Portofolio dan Investasi:  Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Wijaya & John, H., 2014. Implementasi

Capital Asset Pricing Model (CAPM) Dalam Penentuan saham Efisien : Studi pada BCA, BRI, dan BNI Periode 20122013. Study & Management Research, 11(3).

Yulianti, R., Topowijono & Azizah, D. F., 2016. Penerapan Metode Asset Pricing Model Untuk Menentukan Kelompok Saham-saham Efisien. Jurnal Administarsi Bisnis, 38(2), pp. 122-130.

Zubir & Zalmi, 2010. Manajemen Portofolio: Penerapannya dalam Investasi Saham. Jakarta: Salemba Empat.

30