ANALISIS HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN DEPRESI DENGAN TAKUT JATUH PADA LANSIA
on

ANALISIS JENIS KELAMIN DAN DEPRESI TERHADAP TAKUT JATUH PADA LANSIA
Anastasia Putu Martha Anggarani1, Raditya Kurniawan Djoar2*
1,2STIKES Katolik St.Vincentius a Paulo, Surabaya, Jawa Timur
*Koresponden: [email protected]
Diajukan: 13 Januari 2023 | Diterima: 13 Agustus 2023 | Diterbitkan: 15 September 2023
DOI: https://doi.org/10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p16
ABSTRAK
Pendahuluan: Takut jatuh akan mengakibatkan meningkatkan kejadian jatuh pada lansia dan terdapat beberapa hal yang menyebabkan.Perubahan aspek psikologis, fisik dan fungsional pada lansia akan menyebabkan takut jatuh salah satunya adalah jenis kelamin dan depresi. Melihat angka kejadian depresi dan kejadian takut jatuh pada lansia perempuan cukup banyak dalam penelitian sebelumnya dan minimnya penelitian yang melihat hubungan secara bersamaan antara depresi dan jenis kelamin dengan takut jatuh, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan depresi dengan rasa takut jatuh pada lansia. Hal tersebut dapat digunakan sebagai data awal untuk menentukan intervensi yang sesuai.
Metode: Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional pada 155 lansia yang tinggal di Panti Werdha Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling. Data yang ada dianalisis menggunakan Uji regresi.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan depresi dengan takut jatuh dengan p<0,05. Kedua faktor tersebut secara simultan mempengaruhi takut jatuh sebesar 86%.
Simpulan: Terdapat hubungan antara jenis kelamin dan depresi dengan takut jatuh pada lansia
Kata Kunci: jenis kelamin, depresi, takut jatuh
banyak jatuh dan tingkat kecacatan dibandingkan dengan lansia pria. Hal tersebut dikaitkan dengan perbedaan kekuatan otot dan kecepatan kontraksi otot dimana Pria memiliki kekuatan otot yang lebih tinggi dari pada wanita.14
Depresi dan jenis kelamin lansia perempuan disebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan takut jatuh. Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa rasa takut jatuh yang berlebihan, yang sering dikaitkan dengan depresi, juga meningkatkan risiko jatuh. Baik depresi maupun rasa takut jatuh berhubungan dengan gangguan gaya jalan dan keseimbangan.15 Lansia yang mengalami depresi akan semakin mengalami takut jatuh. Orang yang mengalami depresi, akan mengalami penurunan aktivitas fisik, menarik diri dari lingkungan sosial dan kemudian akan menyebabkan penurunan kemandirian/hilangnya independence. Saat kemampuan untuk melakukan aktivitas menurun akan merasa tidak percaya diri sehingga mengalami takut jatuh. Depresi juga dapat membuat orang kurang aman tentang kemampuan fisik mereka sehingga menyebabkan takut jatuh. Demikian juga dengan jenis kelamin lansia wanita lebih takut jatuh daripada lansia pria.15 Melihat angka kejadian depresi dan kejadian takut jatuh pada lansia perempuan cukup banyak dalam penelitian sebelumnya dan minimnya penelitian yang melihat hubungan secara bersamaan antara depresi dan jenis kelamin dengan takut jatuh, perlu dilakukan penelitian yang ini bertujuan untuk mengetahui hubungan depresi dan jenis kelamin dengan takut jatuh pada lansia. Hal tersebut dapat digunakan sebagai data awal untuk menentukan intervensi yang sesuai.Tambahkan Tambahkan
METODE
Pendekatan metode penelitian yang digunakan adalah observasional-analitik cross-sectional dilakukan pada lansia yang tinggal di Panti werdha kota Surabaya yaitu Pati Werdha St.Yosef, Panti Werdha Surya, Panti werdha Usia, Panti Werdha Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa, Panti Werdha Griya Werdha dan Panti Werdha Anugerah. Lokasi penelitian terletak di Kecamatan Wonocolo, Genteng, Sambikerep, Rungkut dan Dukuh Pakis Surabaya. Penelitian ini berlangsung pada tahun 2016. Pada bulan April 2023 peneliti telah mendapatkan sertifikat laik etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan dilanjutkan dengan proses perijinan. Bulan Mei peneliti melakukan rekruitmen partisipan kemudian Juni-Agustus peneliti dan tim melakukan proses pengumpulan Tambahkan. Besar sampel pada penelitian ini ditentukan melalui seluruh individu dalam populasi yaitu 263 lansia yang memenuhi criteria sebagai sampel sehingga didapatkan jumlah responden penelitian sebanyak 155 orangl lansia dengan criteria usia > 60 tahun, dapat berkomunikasi, membaca dan menulis dengan baik. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional random sampling. Peneliti mengambil sampel pada panti wredha sesuai dengan jumlah sampel yang diperlukan berdasarkan proporsi dan sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan dengan rumus dan didapatkan hasil jumlah sampel di Panti Wredha St.Yosef=29 orang, Panti Wredha Surya=44 orang, Panti Wredha Usia Surabaya=11 orang, Panti Wredha Yayasan Cinta Kasih Ibu Teresa=17 orang, Panti Wredha Griya Wredha=43 orang, Panti Wredha Anugerah=11 orang. Setelah jumlah sampel ditentukan, peneliti mengambil responden secara acak dari daftar nama responden yang sudah terdaftar sesuai dengan kriteria. Peneliti membuat gulungan kertas kecil yang di dalamnya sudah dituliskan kode sampel kemudian diambil gulungan kertas secara acak sesuai jumlah yang diperlukan di masing-masing panti.Tambahkan
Tambahkan
TambahkanInstrumen penelitian ini terdiri dari kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) dan Modified Falls Efficacy Scale Indonesia (Modified FES-I). Nilai validitas isi butir soal Modified FES-I (I-CVI) berkisar antara 0,857 hingga 1 (nilai valid >0,78), sedangkan nilai indeks validitas isi total (S-CVI) berkisar antara 0,93 (nilai valid >0,9) dan Alpha Cronbach 0,948.3 Sedangkan GDS versi Indonesia memiliki nilai Cronbach alpha 0,88. 16 Skor tes pada tabel 1 menyajikan prosentase karakteristik lansia yang terlibatsebagairesponden.Analisis korelasi menggunakan uji koefisien kontingensi untuk variabel jenis kelamin dan spearman untuk variabel depresi. Uji multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik binomial.
HASIL
Tabel dibawah ini menunjukkan karakteristik responden:
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel |
Sub Grup |
Total n=155 Mean±SD/n |
Usia (tahun) |
76,3±8,02 | |
Jenis Kelamin |
Laki-laki |
46 (29,7%) |
Perempuan |
109 (70,3%) | |
Depresi |
8,5±5,1 | |
Normal |
101 (65,2%) | |
Depresi ringan |
50 (32,3%) | |
Depresi sedang/berat |
4 (2,6%) | |
Takut Jatuh |
29,03±11,3 | |
Rendah |
43 (22,7%) | |
Sedang |
35 (22,6%) | |
Tinggi |
77 (49,7%) |
Berdasarkan Tabel 1. dipaparkan bahwa usia rata-rata responden 76 tahun dengan jenis kelamin perempuan mendominasi (70,3%). Rasa takut jatuh dengan kategori tinggi menunjukkan prosentase terbesar (49,7%) dan tidak depresi
Tabel2.Hasil Analisis Regresi Logistik Binomial
Binominal Signifikansi Koefisien determinasi
Jenis Kelamin -5,368 0,007 0,86
Depresi 0,474 0,006
Pada Tabel 2. memperlihatkan bahwa variable jenis kelamin dan depresi berkorelasi dengan takut jatuh. Kedua faktor tersebut secara simultan mempengaruhi takut jatuh sebesar 86% yang tampak pada hasil koefisien determinasi sebesar 0,86.
DISKUSI
Karakteristik responden
Jumlah individu yang awalnya memenuhi syarat potensial adalah 263 lansia, setalh direkrut sesuai kriteria penelitian didapatkan 200 yang memenuhi criteria inklusi, dalam proses pengambilan data terdapat 159 lansia yang dapat mengikuti instruksi penelitian. Sebanyak 155 data responden yang akhirnya yang dianalisis dalam analisis data karena beberapa kuesioner didapati tidak lengkap dalam pengisiannya. Rata-rata usia responden penelitian adalah lansia berusia 76 tahun. Sebanyak 70,3% lansia berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar lansia yaitu 65,2% lansia tidak mengalami depresi dan 49% lansia memiliki ketakutan jatuh yang tinggi.
Hubungan jenis kelamin dengan takutjatuh
Faktor yang dibahas pada penelitian ini adalah jenis kelamin. Prevalensi takut jatuh pada lansia yang tinggal di komunitas berkisar antara 12%- 65%. Sejumlah studi telah menyatakan bahwa takut jatuh secara konsisten lebih sering terjadi pada wanita.17 Takut jatuh sangat terkait dengan adanya penurunan kecepatan berjalan, penurunan kekuatan otot, dan gangguan keseimbangan.18 Lansia wanita secara umum, lebih lemah pada ekstremitas bawahnya dari pada pria.19 Hal tersebut yang mengakibatkan prevalensi takut jatuh yang lebih tinggi pada wanitadalambeberapa penelitian. Keberadaan hormone esterogen yang sudah menurun pada wanilata yang lanjut usia berpengaruh terhadap kepadatan tulang dan jariangan lunak sehingga menyebabkan terjadinya penurunan berat badan. Disisi lain jaringan ikat juga mengalami kerapuhan sehingga postur dan kondisi biomekanik tubuh terpengaruh. Keadaan tersebut menyebabkan tubuh berkompensasi untuk selalu menjaga keseimbangan supaya tidak jatuh. Perubahan pada postur dan biomekanik tubuh yang terjadi berdampak pada kemampuan seseorang untuk menjaga keseimbangan sehingga individu tersebut bisa mengalami takut jatuh terutama saat beraktifitas.20 Hasil penelitian tersebut sama dengan hasil penelitian ini dimana terdapat hubungan jenis kelamin terhadap kejadian takut jatuh.
Menopause merupakan masa dimana kemampuan reproduksi seorang wanita mengalami penurunan yang ditandai dengan berhentinya menstruasi. Hal ini menyebabkan penurunan fungsi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh yang berdampak pada berbagai keluhan fisik, diantaranya adalah gangguan keseimbangan. Selain itu, menopause juga dapat penurunan kekuatan otot dan proprioseptif dan menimbulkan gangguan keseimbangan.21
Hal tersebut memperbesar risiko takut jatuh saat melakukan aktivitas. Dampak lain dari penurunan hormon esterogen adalah kerapuhan pada jaringan ikat, penurunan massa tulang dan jaringan yang lunak. Kondisi tersebut menjadi penyebab perubahan postur dan biomekanik tubuh untuk menjaga keseimbangan.20
Hubungan Depresi denganTakut Jatuh
Faktor berikutnya yang dibahas adalah kondisi psikologis khususnya depresi. Penelitian ini menunjukkan bahwa depresi memiliki hubungan dengan takut jatuh dan faktor depresi dan jenis kelamin memiliki kontribusi 86% terhadap kejadian takut jatuh pada lansia. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian lain bahwa terdapat korelasi antara depresi dan ketakutan akan jatuh.22,23 Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Liu dan Malini et al. adalah konsisten dengan penelitian ini, bahwa lansia yang lebih depresi gejala semakin terkait dengan rasa takutjatuh. 24,25 Depresi pada usia lanjut dapat muncul dalam bentuk keluhan fisik seperti insomnia, kelemahan umum, kehilangan nafsu makan, masalah pencernaan, dan sakit kepala.26 Depresi juga sering dikaitkan dengan kelelahan dan berkurangnya energi seseorang yang dapat menyebabkan putus asa sehingga mengurangi kemampuan menghargai diri dan meningkatkan rasa takut mereka.27 Individu yang depresi juga merasa lebih cemas Kecemasan yang muncul termasuk saat melakukan aktivitas, hal tersebut membuat lansia tidak percaya diri dalam melakukan aktivitas sehingga sering memikirkan dirinya akan mengalami jatuh saat beraktivitas.28 Keterbatasan yang dialami selama penelitian ini adalah tidak adanya hasil pemeriksaan kesehatan fisik dari responden yang terbaru sehingga peneliti tidak bisa mendeteksi gangguan fisik yang mungkin bisa mempengaruhi rasa takut jatuh dari lansia. Langkah yang dialkukan peneliti untuk mengurangi keterbatasan yang ada adalah menggunakan data riwayat kesehatan dari yang sudah tercatat pada status kesehatan respooden selama di panti. Untuk peneliti berikutnya sebaiknya diperlukan pemeriksaan kesehatan bagi lansia yang akan menjadi respoden penelitian untuk bisa lebih menghomogenkan subjek penelitian sehingga menghindarkan bisa hasil penelitian. Hasil penelitian ini dapat digunakan secara general khususnya pada lansia yang tingal di panti werdha karena kemiripan dari situasi dari lansia yang menjadi respoden penelitian
SIMPULAN
Variabel Jenis kelamin dan depresi berkorelasi atau berhubungan dengan takut jatuh lansia yang tinggal di Panti Werdha Surabaya. Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa takut jatuh disebabkan karena salah satunya adalah depresi dan lansia wanita yang lebih berisiko mengalami takut jatuh. Sehingga pihak panti werdha dapat memberikan tindakan pencegahan maupun penanganan dalam hal tersebut sehingga tetap menjaga kualitas hidup lansia tetap baik. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah dapat menambahkan lebih banyak variabel yang berhubungan dengan takut jatuh yang diteliti
UCAPAN TERIMA KASIH ATAU INFORMASI LAINNYA
Penelitian ini didanai sepenuhnya oleh STIKES KatolikSt.Vincentius a Paulo Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Mupangati YM. Jatuh Pada Lansia. Retrieved.; 2018.
-
2. Abyad A. Fear of Falling in the Elderly: an Emerging Syndrome. Middle East Journal of Age and Ageing. 2017;14(3):16-25. doi:10.5742/mejaa.2017.93092
-
3. Martha AP, Djoar RK. Development and Validation of The Modified Falls Efficacy Scale Indonesian Version. Jurnal Keperawatan Soedirman. 2020;15(1). doi:10.20884/1.jks.2020.15.1.1061
-
4. Paul S. Falls: Prevention and Management. In Geriatric Medicine. Springer; 2018.
-
5. Hsu Y, Alfermann D, Lu FJH, Lin LL. Pathways from fear of falling to quality of life: the mediating effect of the self-concept of health and physical independence. Aging & Mental Health. 2013;17(7):816-822. doi:10.1080/13607863.2013.805398
-
6. Merchant RA, Chen MZ, Wong BLL, et al. Relationship Between Fear of Falling, Fear-Related Activity Restriction, Frailty, and Sarcopenia. Journal of the American Geriatrics Society. 2020;68(11):2602-2608. doi:10.1111/jgs.16719
-
7. Ghasemzadeh VRBVRRTADH. Relationship between fear of falling and physical activity in older adults. Medical Journal of Mashad. 2015;58(8):446-452. doi:10.22038/mjms.2015.5683
-
8. Denkinger MD, Lukas A, Nikolaus T, Hauer K. Factors Associated with Fear of Falling and Associated Activity Restriction in Community-Dwelling Older Adults: A Systematic Review. The American Journal of Geriatric Psychiatry. 2015;23(1):72-86. doi:10.1016/j.jagp.2014.03.002
-
9. Sjöberg L, Karlsson B, Atti AR, Skoog I, Fratiglioni L, Wang HX. Prevalence of depression: Comparisons of different depression definitions in population-based samples of older adults. Journal of Affective Disorders. 2017;221:123-131. doi:10.1016/j.jad.2017.06.011
-
10. Curran E, Rosato M, Ferry F, Leavey G. Prevalence and factors associated with anxiety and depression in older adults: Gender differences in psychosocial indicators. Journal of Affective Disorders. 2020;267:114-122. doi:10.1016/j.jad.2020.02.018
-
11. Aajami Z, Kazazi L, Troski M, Bahrami M, Borhaninejad V. Relationship between Depression and Cognitive Impairment among Elderly: A Cross-sectional Study. Journal of Caring Sciences. 2020;9(3):148-153. doi:10.34172/jcs.2020.022
-
12. Chang VC, Do MT. Risk Factors for Falls Among Seniors: Implications of Gender. American Journal of Epidemiology. 2015;181(7):521-531. doi:10.1093/aje/kwu268
-
13. Dhargave P, Sendhilkumar R. Prevalence of risk factors for falls among elderly people living in long-term care homes. Journal of Clinical Gerontology and Geriatrics. 2016;7(3):99-103. doi:10.1016/j.jcgg.2016.03.004
-
14. Agudelo-Botero M, Giraldo-Rodríguez L, Murillo-González JC, Mino-León D, Cruz-Arenas E. Factors associated
with occasional and recurrent falls in Mexican community-dwelling older people. Arias-Carrion O, ed. PLOS ONE. 2018;13(2):e0192926. doi:10.1371/journal.pone.0192926
-
15. Iaboni A, Flint AJ. The Complex Interplay of Depression and Falls in Older Adults. American Journal of Geriatric Psychiatry. 2012;21(5):1. doi:10.1097/jgp.0b013e318252e773
-
16. Himawan KK, Rinawaty W, Wirawan HE. Effect of reminiscence group therapy on depressive symptoms of the nursing home elderly residents in Tangerang, Indonesia: A pilot study. The Guidance Journal. 2014;45(1):1-22.
-
17. Kumar A, Carpenter H, Morris R, Iliffe S, Kendrick D. Which factors are associated with fear of falling in community-dwelling older people? Age and Ageing. 2014;43(1):76-84. doi:10.1093/ageing/aft154
-
18. Rochat S, Büla CJ, Martin E, et al. What is the Relationship Between Fear of Falling and Gait in Well-Functioning
Older Persons Aged 65 to 70 Years? Archives of Physical Medicine and Rehabilitation. 2010;91(6):879-884. doi:10.1016/j.apmr.2010.03.005
-
19. Bohannon RW, Magasi SR, Bubela DJ, Wang YC, Gershon RC. Grip and Knee extension muscle strength reflect a common construct among adults. Muscle & Nerve. 2012;46(4):555-558. doi:10.1002/mus.23350
-
20. Drza J, Snela S, Ryka J, Podgórska J, Bana A. Changes in the body posture of women occurring with age. BMC Geriatrics. 2013;13. doi:10.1186/1471-2318-13-108
-
21. Azizah N, Bachtiar F, Saadiyah S. Pengaruh senam osteoporosis terhadap keseimbangan wanita pascamenopause. Indonesian Jurnal of Health Develompment. 2020;2(1):1-6.
-
22. Kim S, So WY. Prevalence and correlates of fear of falling in Korean community-dwelling elderly subjects. Experimental Gerontology. 2013;48(11):1323-1328. doi:10.1016/j.exger.2013.08.015
-
23. Painter JA, Allison L, Dhingra P, Daughtery J, Cogdill K, Trujillo LG. Fear of Falling and Its Relationship With Anxiety, Depression, and Activity Engagement Among Community-Dwelling Older Adults. The American Journal of Occupational Therapy. 2012;66(2):169-176. doi:10.5014/ajot.2012.002535
-
24. Liu JY. Fear of falling in robust community-dwelling older people: results of a cross-sectional study. Journal of Clinical Nursing. 2015;24(3-4):393-405. doi:10.1111/jocn.12613
-
25. Malini FM, Lourenço RA, Lopes CS. Prevalence of fear of falling in older adults, and its associations with clinical, functional and psychosocial factors: The Frailty in Brazilian Older People-Rio de Janeiro Study. Geriatrics & Gerontology International. 2016;16(3):336-344. doi:10.1111/ggi.12477
-
26. Imawati D, Mariskha2 SE, Purwaningrum EK. DEPRESI PADA LANSIA Syaifudin 1. Published online 2019.
-
27. Ilali E, Mohammadi B, Taraghi Z, Moosazadeh M. The analysis of relationship between Fear of falls with Depression in Aged diabetic. Journal of Gerontology. 2019;3(3):9-20. doi:10.29252/joge.3.3.9
-
28. Iaboni A, Flint AJ. The Complex Interplay of Depression and Falls in Older Adults: A Clinical Review. The American Journal of Geriatric Psychiatry. 2013;21(5):484-492. doi:10.1016/j.jagp.2013.01.008
Karya ini dilisensikan dibawah: Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Volume 11, Nomor 3 (2023), Halaman 313-317 Open Access Journal: https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi |317|
Discussion and feedback