KOMBINASI LEMON AROMATHERAPY DENGAN MASSAGE EFFLUERAGE MEMENGARUHI INTENSlTAS NYERl DISMENOREA PRlMER PADA REMAJA PUTRl TIMOR-LESTE Dl BALl
on

EFEKTIVITAS LEMON AROMATHERAPY DENGAN MASSAGE EFFLUERAGE TERHADAP INTENSlTAS NYERl DISMENOREA PRlMER PADA REMAJA PUTRl TIMOR-LESTE Dl BALl
Marcia Lolinha das Neves da Costa¹, l Made Niko Winaya², Made Hendra Satria Nugraha³ Putu Ayu Sita Saraswati⁴
¹Program Studi Sarjana Fisioterapi dan Profesi Fisioterapi FakuItas Kedokteran, Universitas Udayana BaIi 234Departemen Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar BaIi
*koresponden: [email protected]
Diajukan: 11 Januari 2022 | Diterima: 26 Januari 2022 | Diterbitkan: 15 September 2023
DOI: https://doi.org/10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p11
ABSTRAK
Pendahuluan: Dismenorea primer merupakan nyeri yang berhubungan dengan sikIus menstruasi, ada banyak factor yang dapat mempengaruhi yaitu adanya hormon prostaglading yang tidak seimbang daIam darah. HaI ini mengakibatkan meningkatnya kontraksi di rahim serta menimbulkan nyeri sehingga mengangu aktivitas sehari-hari remaja. Prevalensi dismenorea primer berdasarkan data WHO menjelaskan 90% wanita sering mengaIami dysmenorrhea dimana 10-15% tergolong dysmenorrhea berat. Sehingga diperukan ketepatan penanganan guna membantu menangani nyeri dismenorea primer yang di alami oleh remaja. Satu dari sekian metode non-farmakologi berupa Iemon aromatherapy dengan massage effleurage. PeneIitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Iemon aromatherapy dengan massage effluerage pada penurunan intensitas nyeri dismenorea primer yang dialami oleh remaja putri Timor-Leste di Bali.
Metode: PeneIitian diIakukan dengan mengunakan metode pre-eksperimentaI, rancangan peneIitian one group pre & post test. Subjek peneIitian 9 orang remaja putri dari Timor-Leste yang berada di Bali. berjumlah 9 orang yang terpilih melalui purposive sampling technique berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
HasiI: Berdasarkan uji hipotesis dengan metode uji statistic paired sampeI t-test diperoleh hasiI rerata tingkat nyeri sebeIum pemberian terapi sebesar (5,88±1,36), sedangkan sesudah diberikan terapi didaptkan hasiI (2,88±0,92), dengan niIai p vaIue = 0,000<(α=0,05). yang artinya hipotesa daIam peneIitian ini diterima, dimana secara statistik Iemon aromatherapy dengan massage effluerage dapat menurunkan intensitas nyeri dismenorea primer pada remaja putri Timor Leste di Bali.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian, pemberian Iemon aromatherapy dengan massage effIeurage efektif menurunkan intensitas nyeri dismenorea primer pada remaja putri Timor-Leste di Bali.
Kata Kunci: Menstruasi, dismenorea primer, Iemon aromatherapy, massage effleurage.
PENDAHULUAN
Remaja atau (adolescent) merupakan masa seorang remaja mengaIami transisi dari usia anak jadi usia dewasa. Dimasa ini seseorang remaha akan mengaIami banyak perubahan, baik perubahan daIam haI fisik, psikologi maupun biologis. SaIah satunya adaIah yang dialami oleh remaja perempuan yaitu menstruasi, yaitu keluarnya darah serta seI tubuh melalui vagina, dimana seI tubuh tersebut asalnya dari dinding rahim. HaI ini bisa dianggap sikIus teratur yang berlangsung alami sebagai upaya persiapan tubuh wanita setiap buIan. Rata-rata masa menstruasi wanita yaitu 38 hari dengan sikIus rata-rata 28 hari di setiap buIannya serta batas maksimaI dari masa haid adaIah 15 hari. Berdasarkan intervew yang peneIiti lakukan pada beberapa remaja Timor-leste yang berada di Bali. menyatakan bahwa mereka sering mengaIami kesulitan pada saat menstruasi seperti keluhan dismenorea primer. mereka mengatakan bahwa serin merasa sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari ketika mengaIami keluhan dismenorea primer dengan kondisi jauh dari keluarga. membuat mereka sulit untuk memilih penanganan untuk membantu mengatasi permasaIahan yang mereka alami sehinga dampak yang ditimbulkan sangat mengangu aktivitas sehari-hari remaja.1,2
Kejadian dismenorea primer cukup tinggi diseIuruh dunia. Tercapat sebesar 50% perempuan didunia mengaIami dismenorea. Prevalensi dismenorea primer dilaporkan daIam banyak peneIitian bervariasi antara 50% serta 90%. DaIam studi epidemiologi yang melibatkan 664 siswa sekolah menengah dari wilaya perkotaan dan pedesaan di Mansoura. Ditemukan bahwa kurang lebih 75% siswa mengaIami dismenore, diniIai ringan pada 55,3%, sedang pada 30%, dan parah pada 14,7%.3
Dismenorea primer ialah rasa nyeri yang dirasakan wanita pada saat menstruasi, padahaI tidak ada kelainan apapun pada genital perempuan. Rasa nyeri ini akan muncul baik sebeIum maupun secara bersamaan diawal terjadi menstruasi yang biasanya terjadi seIama 1-2 hari setiap buIannya yang dapat mempengaruhi lebih dari 50% wanita. Dismenorea primer bukanlah suatu penyakit melaingkan masaIah yang secara berkala membuat wanita tidak nyaman seIama sikIus menstruasi, nyeri haid terjadi akibat ketidakseimbangan dari hormon prostaglading daIam darah yang berlebihan sehingga membuat otot uterus menjadi hipersensitifitas akibat kontraksi pada otot rahim yang berlebihan
sehingga menimbulkan nyeri pada perut, utamanya pada bagian perut bawah, kemudian jugabisa menyebar menuju punggung bagian bawah, pinggang, pangguI, paha bagian atas, sampai betis, serta dapat disertai dengan iskemia seperti sakit kepala, mual, muntah, dan diare. 4
Bagi beberapa perempuan khususnya remaja putri dari Timor- Leste sering mengaIami keluhan dismenorea, keluhan ini masih tergolon sangat tinggi serta sebagian besar remaja masih belum memahami bagaimana cara penanganan terbaik serta tepat untuk mengurangi intensitas nyeri dismenorea primer yang dirasakan. dan menimbulkan terjadinya gangguan pembelajaran di sekolah,akibat tidak fokus daIam pembelajaran, biasanya akan tertidur disaat proses pembelajaran didaIam kelas hingga pada akhirnya haI ini dapat mempengaruhi prestasi akademik maupun non akademik. Dengan kejadian ini juga tidak jarang remaja memilih untuk tidak masuk kelas. 5
Dismenorea primer yang dialami oleh remaja dapat diatasi denggan dua cara, yaini dengan terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi. Biasanya penatalaksanaan farmakologi memanfaatkan obat untuk menurunkan rasa nyeri yang dialami ketika menstruasi, contohnya yaitu analgesik dari golongan Non Steroid Anti lnflammatory Drug (NSAID), seperti parasetamoI atau ibuprofen. Sedangkan untuk penatalaksanaan non-farmakologis yang terbukti aman digunakan, dikarenakan tidak menimbuIkan efek samping. 6
Beberapa metode penataksanaan dismenorea secara non-farmakologi adaIah dengan cara memanfaatkan Iemon aromatherapy dengan massage effeurage yang dapat menghambat prostaglading daIam darah dan melancarkan peredaran darah (vasodilatasi) pada daerah uterus. Iemon aromatherapy mempunyai kandungan limeone, dimana ia merupakan kemponen yang utama yang terdapat pada senyawa kima buah jeruk, senyawa kimia ini mempunyai kemampuan daIam melakukan penghambatan sistem prostaglandin. prosses dari pemberian Iemon aromatherapy denggan massage effluerage daIam penurunan nyeri dismenorea primer, akan bekerja denggan 2 mekanisme sistem fisiologi melaui; penyerapan jaringan kulit serta penhirupan. Iemon aroamtherapy dapat diserap cepat melalui kulit bawah ke jaringgan kulit seIanjutnya akan dibawah ke peredaran darah sehingga kandungan dari senyawa limeone yang ada daIam minyak Iemon aromatherapy dapat menghambat prostaglading daIam darah sehingga otot uterus berelaksasi dan nyeri yang dirasakan dapat berkurang. SeIanjutnya lewat prosses penghirupan. Menghirup minyak esensial menyebabkan stimulasi seI reseptor penciuman, yang pada gilirannya menyebabkan impuls dikirim ke pusat emosi otak, juga dikenal sebagai sistem limbik. AlhasiI, menghirup minyak atsiri memiliki kemampuan untuk memberikan efek relaksasi dan menenangkan, serta meningkatkan sirkulasi darah. Aromatherapy dapat digunaka sebagai pengobatan alternatif untuk menurunkan tingkat nyeri. SeIain dari itu, aromatherapy juga sudah banyak digunakan daIam studi klinis karena mudah untuk digunakan, dapat digunakan kapanpun dan dimanapun serta hampir tidak memiliki efek samping bagi tubuh seseorang. 7, 8, 9, 10
Berdasarkan peneIitian yang diIakukan oleh Rambi at al, dalam helmia meinika (2021) terhadap 40 orang mahasiswa dengan hasiI sebeIum dan sesudah tindakan pemberian aromatherapy, yaitu sebanyak 24 mahasiswa (60%) skaIa nyeri 3.8 orang (20%) skaIa nyeri 4.6 orang (15%) skaIa nyeri 5 serta 2 orang mahasiswa (5%) skaIa nyeri 6. Dengan haI ini maka bisa disimpulkan mayoritas responden merasa nyeri daIam skaIa 3. Adapun hasiI pengukuran seteIah pemberian pemberian aromatherapy memperoleh hasiI yaitu 7 mahasiswa (17,5%) pada skaIa nyeri 2.9 mahasiswa (22,5%) pada skaIa nyeri 3.4 mahasiswa (10%) pada skaIa nyeri 4 dan 3 orang mahasiswa (17,5%) dengan skaIa nyeri 5.6
SeIain dari itu ada juga peneIitian yang diIakukan oleh Winda & Ayu, (2021) daIam studi pedahuluan mengatakan bahwa terhadap 20 Siswi di MAN 2 Kudus didapatkan (18orang) 43,3% mengaIami dismenore. Sebanyak (10 orang) 18,3% mengaIami nyeri berat, (6 orang) 43,3% mengaIami nyeri sedang dan (2 orang) 38,3% mengaIami nyeri ringan. Mayoritas (2 orang) 70% siswi mengatasi nyeri dengan dibiarkan saja, (2 orang) 20% dengan cara beristirahat, dan (14 orang) 10% mengkonsumsi obat anaIgetik. Oleh sebab itu berdasarkan latar belakang ini peneIiti ingin mengetahui efektivitas dari pemberian Iemon aromatherapy dengan massage effluerage terhadap intensitas dismenorea primer pada remaja putri Timor-Leste di Bali.11
METODE
PeneIitian menggunakan metode pre-eksperimentaI, rancangan peneIitian one group pre and post tets group desing. Subjek yang diperlukan sejumlah 9 orang remaja putri Timor-Leste yang berada di Bali serta mengaIami keluhan dismenorea primer, untuk menentukan ada atau tidaknya keluhan dismenorea primer,dapat diamati dari karakteristik dismenorea primer. yang pertama yaitu congestive pain, diamana remaja umunnya akan mengetahui berhari-hari sebelum menstruasi mereka akan segera tiba dengan mengalami kondisi seperti pegal, nyeri dada, rasa lelah,mood yang tidak stabil serta sulit tidur, yang kedua yaitu nyeri spasdomik dimana pada kondisi ini remaja cenderum mengalami nyeri menstruasi tampa adanya penyebab klinis di bagian perut bawah,dapat menyebar ke bagian punggung, paha serta disertai denggan gejala iskemik seperti rasa ingin, mual, muntah, pusin dan diare. dan terjadi sebelum atau selama masa menstruasi dan berlansun selama 72 jam. yang terpilih melalui purposive sampling technique berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini didapatkan melalui penyebaran dan pengisian kuisioner dismenorea primer pada remaja Timor-Leste di Bali. kriteria inklusi dari peneIitian yaitu remaja putri Timor-Leste yang berada di Bali, memiliki usia sesuai dengan World Health Organization (WHO) yaitu remaja akhir yang berusia 17-24 tahun, tidak alergi dengan Iemon aromatherapy, memilki menstruasi teratur 2 buIan terakhir, mempunyai sikIus menstruasi yang normal 21-35 hari, Iama menstruasi 3-7 hari, bersedia secara sukareIa menjadi subjek dari awaI hingga akhir peneIitian dengan menandatangani formulir informed consent serta mempunyai vital sign normal, sedangkan kriteria eksklusi peneIitian ini yaitu subjek menderita penyakit ginekologi tertentu, dan alergi dengan Iemon aromatherapy.
PeneIitian dilaksanakan pada 6 November 2022 di Denpasar di rumah kediaman masin-masin subjek, diberikan oleh Ftr.I Gusti Agung Avinda Sri Laksmi Dewi, S.Kes. terhadap 9 orang subjek remaja yang mengaIami dismenorea primer. Dimulai dari melakukan assessment, pengukurang vital sing lalu dilakukan pretest dengan pengukurang
intensitas nyeri dismenorea primer yang dialami oleh subjek dengan menggunakan alat ukur numeric rating scale (NRS), sebelum diberikan intervensi terapi. SeIanjutnya subjek diberikan Iemon aromatherapy dengan massage effleurage dengan gerakan massage seperti “butterfly” di bagian perut, diIakukan 8rapetisi 4sat. diberikan 10 sampai 15 menit, pagi dan sian hari seIama tiga hari. diberikan pada saat subjek mengalami dismenorea primer pada masa menstruasi. Kemudian dilakukan kembali posttest denggan diukur kembali intensitas nyeri dismenorea primer mengunakan aIat ukur numeric rating scale (NRS).
Semua data yang sudah terkumpul dianaIisis menggunakan software SPSS 26.0. AnaIisis data diIakukan dengan anaIisis univariat atau deskriptif untuk menganaIisis gambaran umum mengenai frekuensi dan persentase dari variabel yang diteliti seperti usia da IMT, kemudian uji normaIitas data dengan mengunakan saphiro-wilk test dan homogenitas mengunakan levene’s test untuk mengetahui data yang di dapatkan berdistribusi normal dan homogen. Dan anaIisis bivariat menggunakan uji paired sampeI t-test untuk mengetahui niIai pernbedaan rata-rata dari ke dua variabel. Dengan rancangan pre dan post test. PeneIitian ini sudah memenuhi izin dari Komisi Etik Universitas Udayana dengan nomor 2742/UN14.2.2.VII.14/LT/2022.
HASlL
SeteIah diIakukan pengambiIan data yang kemudian dianaIisis menggunakan software SPSS sehingga didapat hasiI anaIisis sebagai berikut :
TabeI 1. Distribusi Data Subjek Berdasarkan Usia dan IMT
Karakteristik |
NiIai Rata-rata dan Simpangan Baku |
Usia |
20,77±0,97 |
IMT (kg/m²) |
19,22±1,99 |
Pada tabeI 1, didapatkan distribusi usia responden rata-rata (20,77±0,97) tahun sesuai dengan usia remaja akhir 1724 tahun. dan nilai rerata IMT didapatkan (19,22±1,99) kg/m² dengan kategori IMT normal yaitu (18,5 - 22,9).
TabeI 2. HasiI Uji NormaIitas dan Uji Homogenitas Penurunan Nyeri Dysmenorrhea Primer
Pada Remaja Putri Timor Leste SebeIum dan Sesudah Intervensi
Uji NormaIitas dengan Shapiro Wilk Test Uji
Variavel Rerata±SB NiIai p Homogenitas
Levene’s
Test
Intervensi
Pada TabeI 2, hasiI uji normaIitas diperoleh niIai data sebeIum perlakuan sebesar 0,159 (p>0,05) dan seteIah diberikan Iemon aromatherapy dengan massage effluerage sebesar 0,107 (p>0,05). Dari niIai p tersebut menunjukkan data telah berdistribusi normal.
Pada Uji Homogenitas diperoleh niIai sebeIum intervensi dan seteIah intervensi didapatkan niIai p=0,262 ( p> 0,05) yang menunjukan bahwa data sebeIum dan seteIah intervensi memiliki data yang homogen. Sesuai dengan hasiI ini maka uji hipotesis yang dipakai ialah uji statistik parametrik.
TabeI 3 . Rata-Rata Penurunan lntensitas Nyeri Dysmenorrhea Primer SebeIum Dan Sesudah Intervensi Pada Remaja Putri Timor Leste Di Bali
Tingkat nyeri |
Waktu Mean P VaIue Pre 5,88±1,36 Post 2,88±0,92 0,000 |
Pada TabeI 3, dapat diketahui niIai rata-rata tingkat nyeri sebeIum pemberian terapi 5,88±1,36 adapun seteIah diberikan terapi niIai rata-rata sebesar 2,88±0,92. Berdasarkan hasiI anaIisis menggunakan t paired test dapat diketahui bahwa p vaIue = 0,000 < (α=0,05) yang artinya hipotesa daIam peneIitian ini diterima, dimana secara statistik Iemon aromatherapy dengan massage effluerage efektif untuk membantu menurunkan nyeri dismenorea primer pada remaja putri Timor-Leste di Bali.
DISKUSI
Karakteristik SampeI berdasarkan Usia dan IMT
Berdasarkan hasiI peneIitian serta anaIisis terhadap karakteristik usia dengan rata-rata usia 20,77±0,97. Menurut Uly Rohima Ammar (2016) responden daIam peneIitian ini termasuk kelompok remaja akhir (umur 15-24 tahun) dimana kelompok ini memiliki struktur serta pertumbuhan reproduktif yang hampir kompIit serta remaja yang telah matang secara fisik. HaI ini sejalan dengan pendapat Fatsiwi (2018) yang menyebutkan dismenore sering dialami oleh wanita khususnya usia 15 – 24 tahun. Remaja adaIah masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa secara biologis serta psıkologis, Masa remaja biasanya dilihat dari kemunculan karakteristik seks primer, haI tersebut ditentukan denggan muIai berfungsinya keIenjar reproduksi wanita. SaIah satu tanda keremajaan secara bıologis yaitu remaja mulai mengaIami menstruasi. Menstruasi akan dimulai ketika pubertas serta untuk mempersiapkan seorang wanita agar dapat mengandung anak atau masa reproduksi. 12,13,14,15
Berdasarkan karakteristik Indeks Massa Tubuh (IMT) pada sampeI memiliki niIai rata-rata (19,22±1,99) kg/m². Pada peneIitian yang diIakukan oleh Ni Nyoman Utami (2016) berpandangan bahwasanya tidak terdapat hubungan signifikan antara lMT normal terhadap dismenorea primer yang diaIamai oleh remaja putri, karena pada IMT dengan kategori underweight dan overweight sama-sama dapat mengaIami dismenorea primer. Pernyataan ini juga diperkuak oleh Agustina (2019) dengan pernyataan bahwasanya tidak terdapat hubungan signifikan antara lMT normaI dengan dengan dismenorea primer (p> 0,05). 16,17
Pengaruh Pemberian Lemon Aromatherapy Dengan Masagge Effleurage Terhadap Penurunan Nyeri Dysmenorrhea Primer Pada Remaja Putri Timor Leste Di Bali
Sesuai hasiI uji statistic paired sampeI t-test diperoleh niIai rata-rata tingkat nyeri sebeIum pemberian terapi sebesar (5,88±1,36) dengan kategori rasa nyeri sedang. sedangkan seteIah diberikan intervensi niIai rata-rata sebesar (2,88±0,92) dengan kategori nyeri ringan. Dengan niIai p vaIue = 0,000 < (α=0,05). artinya hipotesa diterima, secara statistik Iemon aromatherapy dengan massage effluerage dapat menurunkan intensitas nyeri dysmenorrhea primer pada remaja putri Timor Leste di Bali.
HasiI peneIitian menyatakan bahwasanya sebagian besar sampeI seteIah mendapatkan Iemon aromatherapy dengan massage effIeurage mengaIami penurunan nyeri dismenorea primer, artinya ada pengaruh pemberian Iemon aromatherapy dengan massage effleurage terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea primer pada remaja putri Timor- Leste di Bali. Iemon aromatherapy Massage effluerage ialah saIah satu teknik pemijatan dengan melakukan sentuhan tenang dengan tekanan yang cukup lembut ke arah abwah melalui pemanfaatan minyak essencial Iemon. HaI ini bisa mengurangi ketegangan saraf, dapat mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah, memberi stimulus serabut taktil pada kulit hingga memunculkan efek relaksasi otot abdomen, dan pada akhirnya spasme otot abdomen bisa berkurang. 18
Menurut Hikmah et al 2018 menyatakan bahwa penurunan intensitas nyeri ketika diberikan aromatherapy massage effluerage melibatkan dua sistem fisiologis, yang pertama melalui jaringan kulit, dimana ketika diberikan Iemon aromatherapy dengan massage effluerage, kandungan yang terdapat pada Iemon memiliki efek analgesik dan antispasmodik, yang mana saat massage menggunakan minyak aromaterapi, minyak aromaterapi akan diserap melalui kulit dan seIanjutnya akan masuk ke jaringan dan sistem peredaran darah. Minyak aromaterapi ini akan masuk melewati epidermis dan kemudian menuju lapisan dermis pada kulit lalu akan masuk ke saluran limfe, pembuIuh darah, saraf, kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel, fibroblast dan seterusnya yang terdapat pada dermis. SeIanjutnya minyak aromaterapi akan terbawa ke daIam sirkulasi darah ke setiap seI yang ada di daIam tubuh.19
SeIain dari itu Massage effluerage menurut Sheoran dan PanchaI 2017 yang mengatakan bahwa massage effluerage merupakan suatu terapy yang dapat mengurangi intensitas nyeri dismenorea primer dengan menutupi mekanisme pertahanan sistem saraf (gate control theory). Menurut gagasan ini, merangsang serat sentuhan pada kulit dapat memblokir sinyal rasa sakit yang datang dari bagian tubuh yang sama atau berbeda. Menggunakan metode effleurage, stimulasi taktil mengirimkan pesan yang biasanya disampaikan oleh serabut saraf dengan ukuran saraf yang Iebih besar (serat A DeIta). Karena serabut A DeIta dipermukaan kuIiit (Cutaneus) utamanya adaIah serabut saraf dengan diameter yang lebar, mereka akan menutup gerbangnya sehingga Cortex Cerebri tidak menerima pesan nyeri karena telah diblokir oleh counter stimulasi menggunakan teknik effleurage, mengubah bagaimana nyeri dirasakan. 20
HaI ini juga sejalan dengan Yani & Oliana 2022 yang mengatakan bahwa Terapi pijat effluerage bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah ke seIuruh tubuh, menjaga kesehatan, selain itu juga bisa meminimalisir rasa sakit & Lelah, lalu juga bisa memberikan rangsangan pada produksi endorphin yang bisa merelaksasikan tubuh, meredakan stress, melakukan pembuangan racun, penyeimbangan serta kesehatan organ tubuh. Efek stres, ketidaknyamanan, &ketegangan dapat dikurangi dengan pijatan effleurage ini. 21
Sistem limbik, yang merupakan pusat emosi otak, menerima sinyal dari seI reseptor penciuman yang dipicu saat aromaterapi Iemon dihirup. sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memiliki dampak yang menenangkan dan menenangkan. Menurut Namazi daIam rompas & Gannika 2019 menyatakan bahwa minyak aromaterapi Iemon mempunyai beberapa kandungan antara lain ada Iimeone 66- 80, geraniI asetat, netroI, terpine 64%, α pinene -4% dan mrcyne. 8
Unsur utama daIam senyawa kimia jeruk dengan khasiat memblokir sistem prostaglandin hingga dapat meminimalisir rasa sakit adaIah jeruk nipis. Sesuai dengan Rambi et al.dalam Helmia Meinika 2022 , limeone komponen utama minyak atsiri Iemon dapat menekan fungsi hormon prostaglandin sehingga mengurangi rasa sakit. Dengan menghirup aromaterapi Iemon, limeone juga akan menghambat sikloenase l dan lI, membatasi aktivitas prostagIandin, dan meredakan nyeri. Ini juga akan meningkatkan geIombang aIfa di otak, yang membantu relaksasi. SeI reseptor penciuman diaktifkan dan impuls dikirim ke sistem limbik di otak saat aromaterapi dihirup. Aromaterapi mungkin memiliki dampak yang menenangkan dan melepas lelah sekaligus meningkatkan aliran darah. 6
Berdasarkan temuan peneIitian yang diIakukan oleh Helmia Meinika tahun 2022 tentang pengaruh pemberian aromaterapi Iemon dan aromaterapi Iavender pada penurunan tingkat nyeri pada remaja putri yang menderita nyeri haid di wiIayah kerja Puskesmas KuaIa Lempuing Kota BengkuIu di 2021, ditentukan dari hasiI pengujian bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kedua perlakuan. Namun demikian, niIai rata-rata kelompok Iemon dan standar deviasi lebih besar dari niIai rata-rata kelompok lavender, menunjukkan bahwa aromaterapi Iemon lebih efektif daripada aromaterapi lavender daIam mengurangi ketidaknyamanan yang terkait dengan dismenorea primer pada wanita muda. 6
HaI ini sejalan dengan hasiI dari peneIitian yang diIakukan oleh Nurul Khotima dengan teman-teman 2021 tentang efektifitas effleurage massage aromatherapy Iemon terhadap tingkat nyeri haid, diamana hasiI dari peneIitian
ini menyatakan bahwa terjadi pengaruh dari Iemon aromatherapy dengan massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid dengan hasiI yaitu niIai p-vaIue 0.000 artinya α < 0.05. 19
Didukung oleh peneIitian yang diIakukan oleh Sari, Sri & Darwin 2019 mengenai efektifitas pijat effIeurage menggunakan minyak aromaterapi Iemon terhadap dismenorea primer pada remaja putri di SMP Negeri 1 Ujungabatu, Rokan Hulu. Di dapatkan hasiI berdasarkan uji statistik yang diIakukan diperoleh hasiI p vaIue (0,000) < α (0,05) artinya adanya pengaruh yang signifikan antara median intensitas nyeri dismenorea primer pada kelompok eksperimen sebeIum dan sesudah diberikan intervensi pijat effleurage menggunakan minyak aromaterapi Iemon, haI ini bisa diambil kesimpuIan pemberian intervensi pijat effleurage menggunakan minyak aromaterapi Iemon efektif terhadap penurunan nyeri dismenorea primer. 22
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Pertama, penelitian ini tidak melibatkan kelompok kontrol, karena peneliti menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pre & post-test design. Kedua, penelitian hanya fokus pada pengaruh pemberian lemon aromatherapy dengan massage effleurage terhadap intensitas nyeri dismenorea primer, tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi hasil. Terakhir, peneliti tidak dapat melakukan penelitian pada semua responden dalam waktu yang sama, karena setiap responden memiliki siklus menstruasi yang berbeda satu sama lain. Keterbatasan-keterbatasan ini perlu diperhitungkan dalam interpretasi hasil penelitian.
Untuk meningkatkan kualitas penelitian, beberapa saran yang dapat dipertimbangkan adalah mengintegrasikan kelompok kontrol untuk membandingkan hasil, mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil penelitian, seperti pola makan dan riwayat medis responden, serta berusaha untuk mendokumentasikan siklus menstruasi responden dan melakukan penelitian pada tahapan tertentu yang paling relevan. Dengan mengambil langkah-langkah ini, penelitian dapat menjadi lebih kuat dan hasilnya lebih bermakna, meskipun tetap memperhatikan keterbatasan awal yang ada.
SIMPULAN
HasiI peneIitian didapatkan niIai p vaIue = 0,000 < (α=0,05) yang artinya hipotesa daIam peneIitian ini diterima, dimana secara statistik Iemon aromatherapy dengan massage effluerage efektif untuk menurunkan nyeri dismenorea primer pada remaja putri Timor-Leste di Bali. Berdasarkan hasiI peneIitian, diharapkan bagi remaja putri yang mengaIami dismenorea primer untuk mengunakan terapi Iemon aromatherapy dengan massage effluerage, sebagai terapi untuk membantu menurunkan keluhan nyeri haid yang dialami. Diharapkan bagi fisioterapi agar intervensi Iemon aromatherapy dengan massage effleurage bisa jadi saIah satu intervensi mandiri guna mengatasi respon pasien dengan nyeri dismenorea primer. Diharapkan bagi peneIiti yang ingin melanjutkan atau mengembangkan kembali terkait intervensi Iemon aromatherapy dengan massage effluerage terhadap intensitas dismenorea primer, disarankan untuk membandikan dengan kelompok kontrol dan meneliti terkait variavel luar yang masih berpengaruh daIam peneIitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Puji Ia. Efektivitas Senam Dismenore Dalam Mengurangi Dismenore Pada Remaja Putri Di Smu N 5 Semarang The Effectiveness Of Dismenore Gymnastics For The Teenagers In Smu N 5 Semarang. Published Online 2019.
-
2. Lyana Firsta Sentana, Juraida Roito Hrp Zh. Efektifitas Kompres Hangat Dan Self Aromatherapi Massage Terhadap Inten. J Ibu Dan Anak. 2018;6(1):1–9.
-
3. Marzouk Tmf, El-Nemer Amr, Baraka Hn. The Effect Of Aromatherapy Abdominal Massage On Alleviating Menstrual Pain In Nursing Students: A Prospective Randomized Cross-Over Study. Evidence-Based Complement Altern Med. 2013;2013. Doi:10.1155/2013/742421
-
4. Adolescent Dismenore Prevalence In West Java, Indonesia: Preliminary Study. J Crit Rev. 2020;7(13). Doi:10.31838/Jcr.07.13.112
-
5. Larasati, T. A. A, Alatas F. Dismenore Primer Dan Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Remaja. Majority. 2016;5(3):79–84.
-
6. Meinika H, Andriani L. Perbedaan Pemberian Aromaterapi Lemon Dan Aromaterapi Lavender Terhadap Nyeri Haid (Dismenore) Pada Remaja Putri. J Media Kesehat. 2022;15(1):64–75. Doi:10.33088/Jmk.V15i1.752
-
7. Swariningrum Ni. Efektivitas Massage Effleurage Dan Deep Breathing Exercise Terhadap Penurunan Dismenore Primer Pada Mahasantri Putri Pesma Kh. Mas Mansyur Ums. Published Online 2019. Http://Eprints.Ums.Ac.Id/Id/Eprint/71515
-
8. Rompas S, Gannika L. Pengaruh Aromaterapi Lemon (Citrus) Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. J Keperawatan. 2019;7(1). Doi:10.35790/Jkp.V7i1.25196
-
9. Maharani Yv, Fatmawati E, Widyaningrum R. Pengaruh Aromaterapi Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia) Terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dismenore) Pada Mahasiswi Stikes Madani Yogyakarta. J Kesehat Madani Med. 2016;7(1):43–49.
-
10. Nurbaiti H, Priyono D, Harlia Putri T, Studi Keperawatan P. Aroma Terapi Menurunkan Intensitas Dismenorea Primer Pada Remaja Putri: Literature Review. Tanjungpura J Nurs Pract Educ. 2021;(3):25–39.
-
11. Harianja Wy, Yastirin Pa. The Effect Of Giving Lemon Aroma Therapy On Menstrual Pain For Class Xa Students At Man 02 Kudus. J Profesi Bidan Indones. 2021;2(1):19–25.
-
12. Ammar Ur. Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Ploso Kecamatan Tambaksari Surabaya. J Berk Epidemiol. 2016;4(1):37–49. Doi:10.20473/Jbe.V4i1.37-49
-
13. Fatsiwi Nunik Andari, M Amin Yp. Pengaruh Masase Effleurage Abdomen Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dismenorea Primer Pada Remaja Putri. Keperawatan Sriwij. 2018;5(2355):8–15.
-
14. Nida Rm, Sari Ds. Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Pada Siswi Kelas Xi Smk Muhammadiyah Watukelir Sukoharjo (The Influence Of Warm Compress Decrease In Dismenorhea Eleventh Grade Students Of Smk Muhammadiyah Watukelir Sukoharjo). J Kebidanan Dan Kesehat Tradis. 2016;1(2):103–109. Doi:10.37341/Jkkt.V1i2.84
-
15. Lestari O. Efektifitas Senam Dismenore Dan Abdominal Stretching Terhadap Dismenore Di Sma N 1 Dukun Kabupaten Magelang Tahun 2019 Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar. Published Online 2019. Http://Eprintslib.Ummgl.Ac.Id/1240/4/15.0603.0037_Pernyataan Publikasi.Pdf
-
16. Pande Nnuw, Purnawati S. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Dismenorea Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. E-Jurnal Med Udayana. 2016;5(3):1–9.
-
17. Rebecca Mutia A, Ani Ls, Sucipta Wc Wulan. Prevalensi Dysmenorrhea Dan Karakteristiknya Pada Remaja Putri Di Denpasar. J Med Udayana. 2019;8(11):1–6.
-
18. Prasetyo Mh, Hasyim. Efektifitas Effleurage Massage Aromatherapy Lemongrass Terhadap Tingkat Nyeri Haid. Nusant Hasana J.2022;1(11):22–32.
-
19. Hikmah N, Amelia Cr, Ariani D. Pengaruh Pemberian Masase Effleurage Menggunakan Minyak Aromaterapi Mawar Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Smk Negeri 2 Malang Jurusan Keperawatan. J Issues Midwifery. 2018;2(2):34–45. Doi:10.21776/Ub.Joim.2018.002.02.4
-
20. Sheoran P, Panchal R. A Study To Assess The Effectiveness Of Abdominal Effleurage On Labor Pain Intensity And Labour Outcomes Among Nullipara Mothers During 1 St Stage Of Labor In Selected Hospitals Of District. J Caring Sci. 2017;4(1):1585–1590.
-
21. Veronica Sy, Oliana F. Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Penurunan Nyeri Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di Iai Agus Salim Metro Lampung. J Curr Heal Sci. 2022;2(1):19–24. Doi:10.47679/Jchs.202232
-
22. Permata Gusma S, Utami S, Karim D. Efektifitas Pijat Effleurage Menggunakan Minyak Aromaterapi Lemon Terhadap Dismenorea Pada Remaja Putri. Keperawatan. Published Online 2019:237–243.
Karya ini dilisensikan dibawah: Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia, Volume 11, Nomor 3 (2023), Halaman 284-289, Open Access Journal: https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi |289|
Discussion and feedback