ORIGINAL ARTICLE

Vol 6 No 2 (2018), P-ISSN 2303-1921

MAJALAH ILMIAH FISIOTERAPI INDONESIA

PERBANDINGAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DENGAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN MCKENZIE EXERCISE

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA NON-SPECIFIC LOW BACK PAIN

Ari Wibawa1, Ni Wayan Tianing2, Gede Parta Kinandana3, Ni Komang Ayu Juniantari4 1,3,4Departemen Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 2Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana wibawaz@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan intervensi ultrasound dan muscle energy technique lebih efektif daripada ultrasound dan mckenzie exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus low back pain non-spesifik. Tes yang digunakan adalah modified oswestry low back pain disability questionnaire untuk mengukuran nyeri fungsional. Menggunakan desain experimental dengan pre-test and post-test group design melibatkan sampel sebanyak 32 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok 1 dengan perlakuan ultrasound dan muscle energy technique dan kelompok 2 dengan perlakuan ultrasound dan mckenzie exercise. Hasil Uji Hipotesis menggunakan independent sample t-test memperoleh hasil p = 0,000 dengan beda rerata pada kelompok 1 22,85(SB 4,348) sedangkan kelompok 2 didapatkan beda rerata 12,86(SB 2,797). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri fungsional LBP non-spesifik yang bermakna antara kelompok perlakuan muscle energy technique dan kelompok perlakuan mckenzie exercise.

Kata kunci: low back pain non-spesifik, modified oswestry low back pain disability questionnaire, ultrasound, muscle energy technique, mckenzie exercise

THE COMPARISON OF INTERVENTION OF ULTRASOUND AND MUSCLE ENERGY TECHNIQUE WITH ULTRASOUND AND MCKENZIE EXERCISE INTERVENTION ON INCREASING FUNCTIONAL ABILITY IN NON-SPECIFIC LOW BACK PAIN

ABSTRACT

This study aims to compare ultrasound and muscle energy technique interventions more effectively than ultrasound and mckenzie exercise in enhancing functional capabilities in non-specific low back pain cases. The test used is the modified oswestry low back pain disability questionnaire for measuring functional pain. Using experimental design with pre-test and post-test group design involving a sample of 32 people divided into 2 groups. Group 1 with ultrasound treatment and muscle energy technique and group 2 with ultrasound and mckenzie exercise treatment. Hypothesis test results using independent sample t-test obtained p = 0.000 with average difference in Group I 22.85 (SD 4.348) while Group II got difference average 12,86 (SD 2,797). These results show that there is a significant difference in non-specific LBP functional pain reduction between the muscle energy technique treatment group and the mckenzie exercise treatment group.

Keywords: low back pain non-spesifik, modified oswestry low back pain disability questionnaire, ultrasound, muscle energy technique, mckenzie exercise

PENDAHULUAN

Low back pain atau nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio punggung bagian bawah yang merupakan akibat dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma, perubahan jaringan, pengaruh gaya berat).1

Secara garis besar, pada umumnya low back pain dibagi menjadi 2 jenis besar yaitu LBP spesifik dan LBP non-spesifik. Pada LBP spesifik, terdapat mekanisme patofisiologi tertentu yang bersifat spesisifik yang menyebabkan munculnya gejala nyeri punggung bawah seperti osteoporosis, infeksi tulang belakang, herniasi nucleus pulposus, rheumatoid arthritis, tumor tulang, serta fraktur. Pada kasus ini, gejala akan terasa jika faktor pencetusnya terprovokasi ataupun tidak ditangani. Namun, sekitar 90% pasien mengalami LBP tidak spesifik, yaitu LBP tanpa sebab yang jelas (LBP of unknown origin).2

Low back pain non-spesifik adalah nyeri punggung yang paling sering terjadi, diperkirakan 70- 80% dari seluruh populasi pernah mengalami LBP non-spesifik pada masa hidupnya. Prevalensi pertahunnya bervariasi dari 15%-45%.3 Pada penelitian di Amerika ditemukan insiden dari LBP non- spesifik sedang (selama 8-30 hari pada 12 bulan terakhir) sebanyak 13,2% dan kasus berat (>30 hari pada 12 bulan terakhir) sebanyak 7,8 % di mana jumlah sampel yang di teliti adalah 1224.4 Berdasarkan data yang diperoleh dari poliklinik rehabilitasi medik Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar pada tahun 2009 jumlah pasien low back pain yang menjalani rawat jalan sebanyak 152 pasien, tahun 2010 sebanyak 249 pasien.5

Low back pain non-spesifik merupakan keluhan muskuloskeletal yang seringkali menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari, disabilitas dan produktifitas penderitanya.6 Untuk mencegah berkembangnya LBP nonspesifik menjadi disabilitas perlu dilakukan penanganan yang sesuai. Intervensi dari segi non-farmakologi, yang diberikan dapat dalam bentuk latihan ataupun terapi manual. Efek terapeutik dari latihan dan terapi manual yang diberikan diantaranya dapat mengurangi spasme dan nyeri, memperbaiki lingkup gerak sendi, menurunkan tekanan mekanik pada lumbal dan dapat memperbaiki postur.7

Pada umumnya, banyak metode intervensi ataupun pendekatan yang dapat dilakukan oleh seorang Fisioterapis untuk menangani kasus-kasus LBP non-spesifik. Teknik intervensi yang telah diterapkan sebagai terapi standar dalam penanganan kasus LBP antara lain meliputi pemberian modalitas ultrasound, pemberian manual terapi, dan pemberian terapi latihan seperti mckenzie exercise.

McKenzie exercise bertujuan untuk mengurangi nyeri dan jika memungkinkan, latihan ini dapat mengembalikan fungsi normal yaitu mendapatkan kembali mobilitas maksimal dari punggung bawah atau pergerakan maksimal yang seharusnya dapat dilakukan.8 Kuppusamy, dkk9 menyebutkan bahwa mckenzie exercise dapat menurunkan nyeri dan disabilitas fungsional serta mengembalikan ROM lumbal pada pasien dengan LBP.

Pentingnya komponen gerakan terkontrol dengan arah yang akurat (precisely controlled movement) dalam penanganan pada kasus yang berkaitan dengan nyeri, terutama pada kasus nyeri punggung bawah. Dalam pemaparan metode muscle energy technique, gerakan terkontrol yang akurat dan disertai dengan pemberian counterforce yang optimal oleh terapis bertujuan untuk meningkatkan ROM pada suatu segment tanpa memicu atau memprovokasi nyeri yang dialami oleh pasien, sekaligus meningkatkan panjang otot serta meningkatkan kekuatan otot. Optimal counterforce pada muscle energy technique juga berguna untuk memperbaiki mekanika cairan dalam jaringan sehingga mampu mengurangi edema, serta dapat memobilisasi artikulasi melalui kontraksi otot secara spesifik.10 MET diberikan secara aktif dimana pasien secara selektif mengeksekusi gerakan hingga mencapai keterbatasannya (restriction barrier) yang kemudian diberikan counterforce pada 3 bidang gerak sehingga teknik ini efektif untuk meningkatkan range of motion pada segmen gerakan spesifik. 11

Berdasarkan perbedaan efek terapeutik yang dihasilkan oleh kedua jenis pendekatan yaitu muscle energy technique dengan mckenzie exercise, maka penulis tertarik untuk mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Perbandingan Intervensi Ultrasound dan Muscle Energy Technique dengan Intervensi Ultrasound dan McKenzie Exercise terhadap peningkatan kemampuan fungsional pada Non- Specific Low Back Pain. Peneiliti berharap nantinya hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu protokoler baru dalam penatalaksanaa Fisioterapi pada kasus LBP non-spesifik.

BAHAN DAN METODE

Penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan pre dan post test control group design. Penelitian mini memiliki tujuan untuk membuktikan intervensi ultrasound dan muscle energy technique lebih efektif daripada ultrasound dan mckenzie exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus low back pain non-spesifik. Tes yang digunakan adalah modified oswestry low back pain disability questionnaire untuk mengukuran nyeri fungsional dilakukan pada awal intervensi pertama dan pada akhir intervensi terakhir.

Populasi target pada penelitian ini adalah pasien yang terindikasi mengalami nyeri fungsional pada LBP non-spesifik. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah pasien yang terindikasi nyeri fungsional pada LBP non-spesifik yang mengunjungi klinik Fisioterapi di Buduk pada saat penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini 32 orang dan dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok 1 dengan perlakuan ultrasound dan muscle energy technique dan kelompok 2 dengan perlakuan ultrasound dan mckenzie exercise. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang mengalami nyeri fungsional pada LBP non-spesifik di klinik Fisioterapi di Buduk, Badung terhitung mulai bulan september 2016.

Data dianalisis menggunakan software dengan beberapa uji statistik yaitu: uji statistik deskriptif, uji saphiro wilk test untuk normalitas, uji levene’s test untuk homogenitas, serta uji paired sample t-test untuk uji hipotesis pre dan post masing-masing kelompokdan independent t-test untuk uji hipotesis perbandingan antara kelompok 1 dan kelompok 2.

HASIL


Berikut ini merupakan deskripsi karakteristik sampel yang terdiri atas jenis kelamin dan usia.

Tabel 1. Distribusi data sampel berdasarkan jenis kelamin dan usia

Muscle Energy Technique Karakteristik

(n = 16)

McKenzie Exercise (n = 16)

Jenis Kelamin (%)

Lelaki                      50,0

Perempuan             50,0

Usia (tahun)

Rerata (SD)               43,21 (6,387)

50,0

50,0

46,29 (6,592)

Tabel 2. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas nyeri fungsional LBP non-spesifik

Kelompok Data

Uji normalitas dengan shapiro wilk test

Kelompok 1           Kelompok 2

Statistik        p         Statistik         p

Uji Homogenitas (Levene’s Test)

OSWESTRY sebelum intervensi OSWESTRY sesudah Intervensi

27,14 (SB 6,55)  0,052

4,29 (SB 2,813)  0,484

27,00 (SB 4,279)  0,154

14,14 (SB 3,371)  0,159

0,281

0,349

Tabel 2 menunjukkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan saphiro-wilk test dan homogenitas dengan menggunakan levene’s test, didapatkan hasil p>0,05 yang berarti kedua data kelompok berdistribusi normal dan bersifat homogen. Maka pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik.

Tabel 3. Skor nyeri fungsional LBP Non-spesifik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan muscle energy technique

Perlakuan

Skor nyeri fungsional LBP Rerata (SB)

p

Sebelum Intervensi

27,14 (6,55)

0,000

Sesudah Intervensi

4,29 (2,813)

Tabel 3 menunjukkan skor nyeri fungsional LBP non-spesifik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan muscle energy technique. Analisa data dengan paired sample t-test, didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), yang berarti ada penurunan nyeri fungsional LBP non-spesifik yang bermakna sebelum dan sesudah pada kelompok muscle energy technique.

Tabel 4. Skor nyeri fungsional LBP non-spesifik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan mckenzie exercise

Skor nyeri fungsional LBP

er a uan             Rerata (SB)           p

Sebelum Intervensi  27,00 (4,279)

Sesudah Intervensi   14,44 (3,371)                 0,002

Tabel 4 menunjukkan skor nyeri fungsional LBP non-spesifik sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan mckenzie exercise. Analisa data dengan paired sample t-test, didapatkan nilai p = 0,002 (p < 0,05), yang berarti ada penurunan nyeri fungsional LBP non-spesifik yang bermakna sebelum dan sesudah pada kelompok mckenzie exercise.

Tabel 5. Hasil perhitungan beda rerata selisih pada nyeri fungsional LBP non-spesifik

Perlakuan

Kelompok

N

Rerata (SB)

p

OSWESTRY Sebelum Intervensi

Kelompok 1

14

27,14 (6,55)

0,000

Kelompok 2

14

27,00 (4,29)

OSWESTRY Sesudah Intervensi

Kelompok 1

14

4,29 (2,813)

0,002

Kelompok 2

14

14,44 (3,371)

Kelompok 1

14

22,85 (4,348)

0000

Kelompok 2

14

12,86 (2,797)

Berdasarkan tabel 5 yang menampilkan hasil perhitungan beda rerata selisih pada nyeri fungsional LBP non-

spesifik diperoleh nilai p = 0,000 (p<0,05). Data tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri fungsional LBP non-spesifik yang bermakna antara kelompok perlakuan muscle energy technique dan kelompok perlakuan mckenzie exercise.

DISKUSI

Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan 1 dengan pemberian intervensi muscle energy technique memiliki rerata usia 43,21(SB 6,387) tahun dan pada kelompok perlakuan 2 dengan pemberian intervensi mckenzie exercise memiliki rerata usia 46,29(SB 6,592) tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usia sampel adalah kelompok dewasa tua. Usia dewasa tua merupakan usia paling produktif bagi individu, pada masa ini induvidu akan lebih banyak bekerja sehingga LBP sering muncul. Bertambahnya usia juga berdampak pada gangguan kognitif, depresi12.

Karakteristik jenis kelamin pada kelompok perlakuan 1 diperoleh hasil sampel perempuan sebanyak 8 (50%) dan laki-laki sebanyak 8 (50%) sedangkan pada kelompok perlakuan 2 sampel perempuan sebanyak 8 (50%) dan laki-laki sebanyak 8 (50%). Hasil peneilitian ini menunujukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah laki-laki dan perempuan terhadap angka kejadian non-spesifik low back pain.

Berdasarkan hasil uji paired sample t-test pada kelompok 1, didapatkan rerata skor Oswestry sebelum intervensi sebesar 27,14 (SB 6,55) dan rerata setelah intervensi sebesar 4,29 (SB 2,813) dengan nilai p = 0,000 (p < 0,005) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada skor Oswestry sebelum dan setelah intervensi muscle energy technique. Hal ini mengindikasikan bahwa muscle energy technique terbukti efektif dalam kemampuan fungsional pada non-spesifik low back pain.

Kontraksi yang terjadi saat pemberian muscle energy technique menstimulasi reseptor otot yaitu golgi tendon organ. Impuls yang diterima oleh golgi tendon organ akan diteruskan oleh saraf afferent menuju bagian dorsal dari spinal cord dan bertemu dengan inhibitor motor neuron. Hal ini dapat menghentikan impuls motor neuron efferent, sehingga dapat mencegah kontraksi yang lebih lanjut dan terjadilah relaksasi pada otot.13

Hasil uji paired sample t-test pada kelompok 2, didapatkan rerata nilai nyeri fungsional LBP non- spesifik sebelum intervensi sebesar 27,00 dan rerata setelah intervensi sebesar 14,14. Selain itu, diperoleh juga nilai p = 0,002 (p < 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rerata Oswestry pada LBP non-spesifik sebelum dan sesudah intervensi mckenzie exercise.

McKenzie exercise dapat menurunkan nyeri melalui relaksasi dan gerak aktif pada otot erector spine lumbal. Hal ini disebabkan oleh adanya stimulasi terhadap muscle spindle yang mempengaruhi aktivitas sistem gamma efferen (gamma motorneuron). Adanya relaksasi disertai gerakan aktif dapat menyebabkan penurunan aktivitas gamma motorneuron sehingga secara bertahap ketegangan otot erector spine lumbal akan menurun, yang pada akhirnya nyeri akan berkurang. Selain itu, gerakan aktif ekstensi dari mckenzie exercise dapat memobilisasi diskus yang bulging kearah posterior sehingga akan menurunkan besarnya bulging pada diskus atau bahkan dapat memberikan gaya dorongan pada nucleus pulposus kea rah anterior. Hal ini mengurangi iritasi pada nerve root serta pada serabut sensoris yang sensitive nyeri pada ligament longitudinal posterior.5

Hasil uji independent t-test yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan skor Oswestry pada kedua kelompok, diperoleh nilai selisih penurunan skor Oswestry pada kelompok 1 sebesar 22,85 (SB 4,348) dan kelompok 2 sebesar 12,86 (SB 2,797) dengan nilai p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok 1 dan kelompok 2. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi muscle energy technique lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus non-specific low back pain jika dibandingkan dengan mckenzie exercise setelah pemberian intervensi ultrasound.

Efek post isometric relaxation pada intervensi muscle energy technique meningkatkan ekstensibilitas otot erector spine yang kemudian meningkatkan mobilitas pada pada vertebra lumbar serta dapat mengurangi ketegangan dan nyeri pada jaringan disekitar lumbal.

Prinsip precisely controlled movement pada intervensi muscle energy technique juga membantu mengaktivasi proprioseptor pada otot-otot di sekitar lumbar dan meningkatkan reaktivitas serta respon otot tersebbut terhadap pembebanan sehingga berhasil mempertahankan postur yang optimal sedangkan dimana mckenzie exercise mengembalikan postur lordosis lumbar yang dapat mengurangi pembebanan pada anterior pillar namun secara bersamaan memberikan pembebanan baru pada posterior pillar tulang belakang.

Serta, kontraksi optimal yang dilakukan secara volunter oleh pasien menjadikan keunggulan intervensi muscle energy technique dimana kontraksi tersebut terbukti dapat menghasilkan relaksasi tanpa memprovokasi nyeri yang dirasakan pasien sehingga sangat baik dalam manajemen penatalaksanaan nyeri pada kasus low back pain yag menjadikan muscle energy technique sebagai teknik painless approach jika dibandingkan dengan mckenzie exercise.

SIMPULAN

Simpulan dalam penelitian ini adalah Pemberian ultrasound dan muscle energy technique lebih efektif dibandingkan dengan intervensi ultrasound dan mckenzie exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada psien dengan non- spesifik low back pain.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Vira, S, Pengaruh ergonomi terhadap timbulnya kejadian low back pain (LBP) pada pekerja komputer di Kelurahan Gedong Meneng Bandar Lampung tahun 2009 [skripsi]. Bandar Lampung: Universitas Lampung; 2009.

  • 2.    Santosa, W. B, Low Back Pain: Kapan Dicurigai sebagai TB Tulang Belakang?. J Indon Med Assoc. 2011; 61: 271272.

  • 3.    Purnamasari, H. Over Wight sebagai Faktor Risiko Low Back Pain pada Pasien Poli Saraf RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwekerto. Mandala of Health. 2010; 4: 25-32.

  • 4.    Shiri, R. Incidence of Nonspecific and Radiating Low Back. Arthritis Care & Research. 2010; 62: 455-459.

  • 5.    Kurniasih, E. Penambahan terapi latihan Mc.Kenzie pada intervensi SWD, TENS dan massage dapat lebih menurunkan nyeri pinggang pada kasus Low back pain (LBP) [Skripsi]. Universitas Udayana; 2010.

  • 6.    Wulandari, R. A. Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Punggung Bawah pada Buruh Kapal. Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi Manado. 2013; 1-8.

  • 7.    Hayden, J. A. Meta-Analysis: Exercise Therapy for Nonspecific Low Back Pain. American College of Physicians. 2005; 142: 765-775.

  • 8.    McKenzie, R. 7 Step To A Pain Free Life. Pinguin Putnam Inc. New York: 2000; 29-34, 98-108.

  • 9.    Kuppusamy, S. Effectiveness of Mckenzie Exercises and Mat Based Pilates Exercises in Subjects with Chronic Non-Specific Low Back Pain: A Comparative Study. International Journal of Prevention and Treatment. 2013; 4:

47-54.

  • 10.    Willson E, Payton O, Donegan-Schoaf L, Dec K. Muscle Energy Technique in Patients with Acute Low Back Pain : A Pilot Clinical Trial. J Orthop Sports Phys Ther. 2003. 33:502-512.

  • 11.    Nicholas AS. Nicholas EA. Atlas of Osteopathic Techniques. Second Edition. Philadelphia. Lippincott Williams & Wilkins. 2012.

  • 12.    Hoy, D. A Systematic Review of the Global Prevalence of Low Back Pain. Arthritis & Rheumatism. 2012; 64(6): 2028–2037.

  • 13.    Chaitow, Leon. Muscle Energy Technique. Third edition. British:Elsevier. 2006.

Open Access Journal : https://ojs.unud.ac.id/index.php/mifi/index | 59 |