JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP

ISSN: 2442-5508

VOL. 9, NO. 2, OKTOBER 2023

Persepsi Dan Prefrensi Pengunjung Terhadap DayaTarik Gelangang Olahraga Purna Krida Kerobokan, Badung

Anak Agung Gede Pradnyana Artha1, Anak Agung Gede Sugianthara1*, I Gusti Agung Ayu Rai Asmiwyati1

  • 1.    Prodi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Denpasar, Indonesia 80232

Abstract

Visitors Perceptions and Preferences on the Attraction of the Purna Krida Kerobokan Sports Center, Badung. Sports activities and the expertise of athletes also need to be given a place as a means of training to increase public interest in sports and the expertise of the athletes' abilities to perform better is influenced by several factors. One of the influencing factors is the provision of facilities, both in terms of buildings and supporting equipment for sports activities. Purna Krida Sports Center (GOR Purna Krida). GOR Purna Krida on Jl. Raya Kerobokan No.11, North Kuta District, Badung Regency. The purpose of this research is to find out how the perception and preference of GOR Purna Krida in 3 segments, namely Beauty, Comfort, Security, visitors to the attractiveness of using perception. The method used in this study is a survey method with data collection techniques, observation, questionnaires, interviews and library studies. The results of the research average value of 8% quite beautiful, 68% beautiful, and 24% less beautiful, in terms of comfort 5% comfortable, 72% quite comfortable, and 23% less comfortable, in terms of security 52% quite safe, 35% safe and 13% less safe.

Keywords: Amenity, Sport Center, Perception, Preference,

  • 1.     Pendahuluan

Olahraga dalam perkembangannya dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan dan juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi seseorang. Pada masa ini, pemerintah menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya masyarakat Indonesia yang sehat, dengan menempatkan olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan demi menumbuhkan budaya olahraga. Kabupaten Badung sebagai salah satu contoh kabupaten di Bali yang memiliki masyarakat dengan nilai apresiasi yang tinggi terhadap perkembangan dunia olahraga. Kabupaten Badung memiliki dua sarana olahraga yang berupa GOR, salah satunya adalah GOR Purna Krida yang berlokasi di Jl. Raya Kerobokan No.11, Kecamatan Kuta utara, Kabupaten Badung, GOR ini paling sering digunakan untuk melaksanakan event kejuaraan olahraga maupun aktivitas keolahragaan pada umumnya.

Sebagai tempat olahraga yang ramai dikunjungi, GOR Purna Krida seharusnya memiliki fasilitas pendukung kegiatan olahraga yang layak, nyatanya fasilitas-fasilitas yang ada di GOR purna krida dapat dikatagorikan sebagai kurang layak. Hal ini di tandai dengan kurangnya perawatan terhadap rumput di lapangan sepak bola, rusaknya fasilitas toilet umum, tidak berfungsinya lampu lapangan, dan rusaknya taman-taman yang ada di GOR Purna Krida. Menurut Nurisyah (2004), perancangan taman, umumnya, dikaitkan dengan berbagai kebutuhan, dan kepentingan penggunanya. Taman-taman ini tidak hanya berguna dalam meningkatkan keindahan dan penunjang arsitektur lingkungan sekitarnya, tetapi juga taman dirancang untuk mengakomodasikan kepentingan penggunanya. Mengetahui persepsi dan preferensi pengunjung dan pengguna GOR sangat penting dilakukan sebagai langkah awal penataan GOR. Berdasarkan keadaan GOR Purna Krida saat ini, akan dilakukan proses observasi dan penyebaran kuisioner terhadap pengunjung dan pengguna GOR Purna Krida Kerobokan. Selanjutnya dari hasil persepsi dan preferensi pengunjung dan pengguna tersebut diharapkan dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pengelola GOR Purna Krida untuk menciptakan GOR yang lebih indah, nyaman dan aman.

  • 2.     Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada GOR Purna Krida yang berada di Jln Raya Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, Bali. Peta lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi Penelitian

  • 2.2    Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, penyebaran kuisioner, dan studi pustaka. Data yang dikumpulkan berupa data primer melalui observasi di lapangan, hasil wawancara, dan penyebaran kuisioner kepada para responden, serta data sekunder dari studi pustaka.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

  • a)    Observasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

  • b)    Wawancara, teknik wawancara ini meliputi tanya jawab yang dilakukan kepada pihak terkait yakni Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan untuk mendapatkan informasi awal mengenai tujuan dari dibangunnya GOR Purna Krida dan untuk mendapatkan informasi yang tidak penulis dapatkan dari kuisioner yang diberikan kepada pengunjung.

  • c)    Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh informasi dengan memberikan angket atau daftar pertanyaan kepada responden.

  • d)    Studi Pustaka, yaitu mencari data-data yang berhubungan dengan penelitian, baik data yang bersumber dari buku, jurnal, makalah, skripsi, tesis media internet.

  • 2.3    Analisis Data

Teknik pengolahan data yang digunakan mengolah data hasil kuisioner dalam penelitian ini adalah tabulasi data dalam bentuk persentase (%). (Menurut Sudjana ,2001), teknik tabulasi data ini digunakan untuk menghitung jumlah pilihan responden (f) dibandingkan dengan jumlah keseluruhan responden (N) ke dalam bentuk persentase (%) dengan dikali 100 persen. Perhitungan seperti dikemukakan adalah sebagai berikut:

P = f/N x 100% …………………….......................................................................................................………(1)

Keterangan:

P= Persentase

f= Frekuensi

N= ∑Total responden\.

Hasil tabulasi kemudian deskriptif (Sugiyono 2004), menyatakan bahwa analisis deskriptif adalah teknik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menjabarkan data yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

  • 3.     Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Gambaran Umum Gelanggang Olahraga Purna Krida , Kerobokan

GOR Purna Krida Kerebokan berlokasi di Jl. Raya Kerobokan No.11, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Gelanggang olahraga ini merupakan tempat yang sering digunakan masyarakat untuk berolahraga maupun kejuaraan untuk pertandingan di tingkat Kabupaten Badung karena

lokasi lapangan ini terletak di sekitar pemukiman dan sekolah–sekolah di daerah Badung khususnya Badung Tengah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, Gelanggang Olahraga Purna Krida memiliki elemen dan fasilitas sebagai berikut: Fasilitas Umum terdiri dari Toilet,Parkir, Tempat Sampah. Hardscape terdiri dari: Gapura, Lampu Taman, Jalan Setapak, Pagar Pembatas. Area Olahraga; Lapangan Sepak Bola, Lapangan Basket, Outdor GYM, Jogging Track. Softscape terdiri dari: Pohon, Semak, Groundcover.

  • 3.1.1    Latar Belakang Responden

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuisioneser dengan jumlah pengunjung sebanyak 30 orang responden GOR Purna Krida dikelompokan menjadi empat kelompok. Jenis pengambilan sampel dengan metode non probability sampling, merupakan metode yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi semua pengunjung untuk dipilih menjadi sampel. Teknik yang digunakan adalah purposive sampling, yakni teknik penentuan sampel yang sengaja dipilih peneliti berdasarkan pertimbangan kebanyakan calon responden yang dikaitkan dengan tujuan penelitian, melalui pertanyaan yang diajukan mengenai persepsi dan preferensi masyarakat terhadap GOR Purna. Data Latar belakang responden dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Latar Belakang responden

No

Latar Belakang responden

Kategori

Persentase

1

Jenis Kelamin Responden

Laki-Laki

77 %

Perempuan

23 %

2

Usia Responden

17-25

50 %

26-35 th

40 %

36-45 th

10 %

Lainnya

0 %

3

Tingkat Pendidikan Terakhir

SD

0 %

Responden

SMP

0 %

SMA

60 %

Perguruan Tinggi

40 %

Tidak Sekolah

0 %

4

Pekerjaan Utama

PNS

2 %

Pegawai Swasta

13 %

Siswa/Mahasiswa

40 %

Lainnya

7 %

  • 3.1.2    Persepsi Responden Terhadap Tingkat Kenyamanan

Konsep tentang kenyamanan (comfort) sangat sulit untuk di definisikan karena lebih merupakan penilaian responsif individu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nyaman adalah segar, sehat; sedangkan kenyamanan adalah keadaan nyaman; kesegaran; kesejukan. Dan beberapa bahasa asing menerjemahkan kenyamanan sebagai suatu kondisi rileks, dimana tidak dirasakan sakit di antara seluruh anggota tubuh. Hasil persepsi pengunjung terhadap kenyamanan GOR purna krida dapat dilihat pada table 2

Tabel 2. Kenyamanan tempat

No

Kenyamanan

Sangat Nyaman

Nyaman

Cukup Nyaman

Kurang Nyaman

Tidak

Nyama n

1

Kenyamanan mengenai paparan sinar matahari pada GOR Purna Krida

0%

7%

60%

33%

0%

2

Kenyamanan material pada masing-masing sarana Outdoor GYM

0%

3%

77%

20%

0%

3

Kenyamanan penggunaan pada masing-masing sarana Outdoor GYM

0%

7%

77%

16%

0%

4

Kenyamanan material jalan setapak pada seluruh area GOR

0%

3%

80%

17%

0%

5

Kenyamanan penggunaan jalan setapak pada seluruh area GOR

0%

7%

66%

27%

0%

6

Kenyamanan tempat parkir pada area GOR

0%

3%

73%

24%

0%

  • 3.1.3    Keindahan

Lanskap merupakan salah satu hal yang paling sulit diukur secara objektif dan ilmiah, hal ini karena keindahan sebagian ditentukan berdasarkan karakteristik lingkungan dan sebagian besar tergantung pada penilaian atau persepsi manusia. Jika "Keindahan ada di mata orang yang melihatnya," maka tanggapan publik tentang estetika seharusnya menjadi pertimbangan penting bagi pengelola lanskap hasil persepsi pengunjung terhadap keindahan fasilitas pada GOR purna krida. Data keindahan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Persepsi keindahan

No

Keindahan

Sangat Indah

Indah

Cukup Indah

Kurang Indah

Tidak Indah

1

Keindahan warna pada area outdoor GYM

0%

0%

80%

20%

0%

2

Keindaahan bentuk pada area outdoor GYM

0%

10%

73%

17%

0%

3

Keindahan dari keberagaman alat/sarana pada area outdoor GYM

0%

3%

80%

17%

0%

4

Keindahaan dari Keberagaman tanaman/softsape yang digunakan pada area outdoor GYM

0%

10%

50%

40%

0%

5

Keindahan perpaduan wrna tanaman pada area outdoor GYM

0%

7%

73%

20%

0%

6

keindahan motif jalan setapak pada seluruh area GOR Purna Krida

0%

10%

67%

23%

0%

7

Keindahan bentuk jalan setapak pada seluruh area GOR Purna Krida

0%

13%

57%

30%

0%

8

Keindahan sirkulasi jalan setapak pada seluruh area GOR Purna Krida

0%

7%

60%

33%

0%

9

Keindahan tempat pada area parkir

0%

10%

70%

20%

0%

  • 3.1.4    Keamanan

Keamanan merupakan masalah yang penting karena dapat mengganggu dan menghambat aktivitas yang akan dilakukan. Pengertian dari keamanan bukan saja mencangkup segi kejahatan (kriminal) tapi juga termasuk kekuatan konstruksi dari elemen taman, tata letak elemen, bentuk elemen, dan kejelasan fungsi (Hakim dan Utomo, 2003). Hasil persepsi pengunjung terhadap keamanan GOR purna krida dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Persepsi keamanan

No

Keamanan

Sangat Aman

Cukup Aman

Aman

Kurang Aman

Tidak

Aman

1

Keamanan barang berharga (hp, dompet, tas, dll) pada area GOR

0%

50%

33%

17%

0%

2

Tingkat keamanan pada bahan/material yang digunakan pada area GYM

0%

60%

30%

10%

0%

3

Keamanan jenis tumbuhan yang digunakan pada area GYM Keaman barang barang berharga

0%

46%

30%

24%

0%

4

(hp,dompet, tas, dll) pada area outdoor GYM

0%

46%

46%

8%

0%

5

Keamanan bahan/material jalan setapak pada seluruh area GOR

0%

53%

30%

13%

0%

6

Keamanan bahan/material bangku pada seluruh area GOR

0%

50%

40%

10%

0%

7

Keamanan barang berharga (hp, dompet, tas, dll) pada jalan setapak

0%

50%

40%

10%

0%

8

Keamanan barang berharga pada area parkir

0%

33%

54%

13%

0%

  • 3.1.5    Kebersihan

Keindahan menurut (Parmono, 1985) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satu bentuk perwujudan keindahan adalah dalam karya seni. Persoalan bagaimana hubungan keindahan dengan seni telah dijawab oleh para ahli sepanjang zaman. Sebagian ahli berpendapat bahwa seni dan keindahan tidak terpisahkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu fungsi fisik maupun persepsi masing-masing orang. Secara garis besar bagian – bagian GOR Purna Krida yang penulis rumuskan dalam menilai tingkat kenyamanan dari sudut pandang lanskap yang dinilai oleh responden mencangkup 2 bagian yang menyatakan yakni;

Tabel 5. Presepsi Responden Terhadap Kebersihan di GOR Purna Krida

No

Kebersihan

Sangat Bersih

Cukup Bersih

Kurang Bersih

Tidak Bersih

1

Kebersihan Pada Area Outdoor GYM

0%

90%

10%

0%

2

Kebersihan Pada Jalan Setapak

0%

93%

7%

0%

  • 3.2    Evaluasi GOR Purna Krida Dalam Sudut Pandang Lanskap dan Evaluasi

Gelanggang Olahraga Purna Krida (GOR Purna Krida) merupakan wadah bagi masyarakat umum untuk melakukan aktivitas kebugaran ataupun aktivitas lainnya, peranan dari lanskap turut serta berperan dalam memperlancar fungsi, keindahan, kenyamanan dan aktivitas di suatu tempat dalam hal ini Gelangang Olahraga Purna Krida . Idealnya, setiap GOR disuatu kawasan memiliki elemen lanskap yang baik mulai dari softscape maupun hardscape jalan yang bertujuan mendukung aktivitas pengguna GOR.

Masalah-masalah yang ada di lingkungan GOR Purna Krida ini dapat menyebabkan para pengunjung merasa tidak nyaman dalam beraktivitas karena kondisi GOR dan fasilitas yang disediakan kurang menunjang dan kurang terawat. Selain itu, sebagian besar pohon, semak, fasilitas, perkerasan pada area tersebut telah rusak.akibat kurangnya pemeliharaan. Kerusakan struktur morfologi pohon dapat disebabkan oleh serangan hama dan penyakit atau vandalisme akibat tangan manusia. Proses penilaian GOR Purna Krida pada lanskap hingga meliputi beberapa aspek, yaitu ; fungsi pembatas, fungsi peneduh, fungsi kontrol cahaya, fungsi konservasi, dan fungsi pemberi identitas, sesuai dengan kriteria fungsi GOR.

  • 3.3    Preferensi Pengunjung

Preferensi adalah hak (untuk) didahulukan dan diutamakan, diprioritaskan, pilihan kecenderungan atau kesukaan dalam menggunakan atau memanfaatkan suatu barang ataujasa. Preferensi adalah suatu bentuk pernyataan yang menyatakan perasaan lebih suka dari yang lainnnya yang bersifat individual (subyektif). Preferensi pengunjung dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Preferensi keamanan

No

Keamanan

Sangat Aman

Cukup Aman

Aman

Kurang Aman

Tidak Aman

1

Keamanan barang berharga (hp, dompet, tas, dll) pada area GOR

0%

50%

33%

17%

0%

2

Tingkat keamanan pada bahan/material yang digunakan pada area GYM

0%

60%

30%

10%

0%

3

Keamanan jenis tumbuhan yang digunakan pada area GYM

0%

46%

30%

24%

0%

4

Keaman barang barang berharga (hp,dompet, tas, dll) pada area outdoor GYM

0%

46%

46%

8%

0%

5

Keamanan bahan/material jalan setapak pada seluruh area GOR

0%

53%

30%

13%

0%

6

Keamanan bahan/material bangku pada seluruh area GOR

0%

50%

40%

10%

0%

7

Keamanan barang berharga (hp, dompet, tas, dll) pada jalan setapak

0%

50%

40%

10%

0%

8

Keamanan barang berharga pada area parkir

0%

33%

54%

13%

0%

  • 4.     Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut, dalam penelitian ini mendapatkan hasil berdasarkan persepsi responden cenderung menilai kondisi GOR Purna Krida cukup indah, (68%), cukup nyaman (72%), serta cukup aman (52%). Berdasarkan penilain responden terhadap GOR Purna Krida di atas dapat dikatakan belum adanya tingkat keindahan, kenyamanan dan keamanan yang tinggi hal ini dipengaruhi oleh kondisi fasilitas-fasilitas yang ada belum terawat dengan baik..

Pada bagian hardscape fasilitas toilet yang rusak, tembok yang berlubang, pagar pembatas yang berkarat dan tidak teratur, sarana dan pra sarana outdoor gym yang berkarat serta variasi alat yang kurang dan tidak memadai, sedangkan pada bagian softscape terdapat beberapa pohon liar yang tumbuh, semak yang tidak terurus, serta jenis tanaman yang kurang bervariasi, ditambah groundcover lapangan sepak bola yang rusak dan kurang perawatan.

  • 4.2    Saran

Dengan konsisi seperti ini pihak/ instansi sebagai pengelola yang bertanggung jawab dalam menjaga dan merawat keasrian GOR Purna Krida seharusnya lebih memperhatikan kembali kondisi GOR. Dalam penelitian ini penulis memberikan saran dan rekomendasi berdasarkan 3(tiga) indikator yakni keindahan, kenyamanan dan keamanan, dimana unsur ini sangat erat dan saling berkaitan dengan tingkat kunjungan ke GOR Purna Krida ini.

Dalam upaya memberikan kesan indah, nyaman, dan aman di GOR Purna Krida ini, yakni pihak pengelola sebaiknya memperbaiki kembali seluruh elemen dan fasilitas-fasilitas serta menambah variasi outdoor gym yang ada , karena ketika fasilitas-fasilitas yang ada sudah memenuhi kebutuhan pengunjung hal ini berkaitan dengan rasa nyaman dan indah.

  • 5.     Daftar Pustaka

Hakim, Rustam, H. Utomo. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap Prinsip-prinsip dan Aplikasi

Disain. Bumi Aksara. Jakarta. https://lib.ui.ac.id

Hakim, R. dan H. Utomo. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lanskap(Prinsip-Unsur dan Aplikasi

Desain). Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. https://jurnal.unitri.ac.id

Parmono, K. (1985). Estetika (Filsafat Keindahan),(Dasar-dasar Filsafat I Modul ke VI Kegiatan Belajar 3).

Fak. Filsafat UGM, Yogyakarta. https://journal.lppmunindra.ac.id

Siti Nurisyah. (2004) Perencanaan Kota Baru Berbasis Lanskap Ekologis Di kota Ujoh bilang, Mahakan ulu,

Kalimantan Timur. https://ejournal2.undip.ac.id

Sudjana, D. (2001). Metode Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung. Jawa Barat. https://e-pdfs.hu/se/download-buku-statistik-sudjana-pdf

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta.

Bandung. Jawa Barat. http://repository.upi.edu

http://ojs.unud.ac.id/index.php/lanskap

JAL | 189