PENGARUH COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM TENUN SONGKET BALI MASYARAKAT DESA GELGEL KABUPATEN KLUNGKUNG BALI
on
PENGARUH COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM TENUN SONGKET BALI MASYARAKAT DESA
GELGEL KABUPATEN KLUNGKUNG BALI
Pande Kadek Dwi Indrawan Mahaputra, Fakultas Hukum Universitas Udayana, e-mail: [email protected]
I Ketut Westra, Fakultas Hukum Universitas Udayana, e-mail: [email protected]
DOI: KW.2022.v11.i03.p20
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak COVID-19 terhadap UMKM tenun songket masyarakat di Desa Gelgel, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, serta mampu menjelaskan upaya yang dilakukan untuk menanggulangi pengaruh COVID-19 terhadap UMKM tenun songket. Adapun metode yang dipergunakan adalah penelitian hukum empiris. Dengan melakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner, hasil observasi dan wawancara. Serta data yang diperoleh melalui media internet, jurnal penelitian, dan skripsi yang berhubungan dengan pengaruh pandemi COVID-19. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengaruh pandemi COVID-19 terhadap UMKM tenun songket masyarakat di Desa Gelgel Klungkung berpengaruh terhadap pendapat menurun drastis dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya. Penurunan penjualan songket yang sebelumnya bisa mencapai Rp. 10.000.000 per lembar kini hanya Rp. 1.500.000 per lembar. Saat ini pemanfaatan media sosial sebagai media untuk berjualan sudah diterapkan oleh masyarakat termasuk UMKM songket dan memberikan promo serta diskon kepada customer.
Kata Kunci: COVID-19, desa Gelgel, tenun songket
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the impact of COVID-19 on the community songket weaving SMEs in Gelgel Village, Klungkung Regency, Bali Province, and be able to explain the efforts that can be made to overcome the effects of COVID-19 on songket weaving SMEs. The method is empirical legal research. By collecting data using questionnaires, observations and interviews. As well as data obtained through internet media, research journals, and theses related to the impact of the COVID-19 pandemi. From the results of the study, it was found that the influence of the COVID-19 pandemi on the community's songket weaving SMEs in Gelgel Village Klungkung had an effect on income decreasing drastically compared to previous income. The decline in songket sales which previously could reach Rp. 10,000,000 per share is now only Rp. 1,500,000 per sheet. Currently, the use of social media as a medium for selling has been implemented by the community, including songket SMEs and provides promos and discounts to customers.
Keywords: COVID-19, Gelgel Village, songket community
-
I. Pendahuluan
-
1.1 Latar Belakang
-
Indonesia dan bahkan dunia saat ini mengalami keterpurukan dalam menghadapi perjalanan hidup yang semakin berkembang. Hal ini disebabkan oleh
dunia yang dilanda oleh pandemi yang sampai saat ini belum bisa diakhiri penyebarannya. Virus yang ini mulai pertama kali terdeteksi diakhir tahun 2019 di Tiongkok yang menyebabkan puluhan orang tumbang hingga meninggal dunia. Seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 bulan Februari 2020, banyak negara yang melarang untuk masyarakat mengadakan perkumpulan serta memberikan peringatan mengenai persebaran pandemi COVID-19. Hingga diberlakukannya kebijkan lockdown terhadap beberapa negara. Hal ini menyebabkan perekonomian di beberapa negara mengalami penurun akibat dari kebijakan lockdown. Banyak pihak yang khawatir terhadap kondisi pandemi yang semakin berkembang saat ini, dampak yang terjadi tidak hanya mempengaruhi krisis ekonomi namun hal ini bertentangan dengan norma konflik yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 yang membahas tentang penghasilan dengan perhitungan upah.1 COVID-19 (Corona Virus Desease 2019) adalah family virus yang dapat mengakibatkan gejala yang tidak begitu dirasakan hingga menyebabkan penyakit parah hingga kematian, misalnya common cold atau pilek serta penyakit yang lebih serius seperti MERS dan SARS. Tingkat perekonomian negara bisa mengalami penurunan ke level 2,5% bahkan bisa menjadi 0%. Hal ini dapat terjadi jika tidak ada perubahan terhadap penurunan kasus COVID-19.2
Indonesia merupakan negara berkembang yang padat akan jumlah penduduk dengan jumah sekitar 267,7 juta orang penduduk. Banyak perusahaan tutup untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang kian hari semakin meningkat, dan bahkan UMKM kecil maupun menengah terpaksa menutup usahanya. Bali terkenal dengan produk-produk kerajinan salah satunya adalah tenun songket. Pusat kerajinan tenun songket ini bisa ditemukan di desa Gelgel, sejak zaman dulu desa ini memang terkenal sebagai penghasil kerajinan songket. Satu lembar songket Bali hasil tenunan bisa dijual seharga Rp. 1.000.000- Rp. 15.000.000. Namun dampak COVID-19 sangat mempengaruhi UMKM tenun songket di desa Gelgel. Sebelum pandemi melanda UMKM tenun songket sangat ramai diminati oleh wisatawan baik asing maupun lokal. Dilihat dari kondisi COVID-19 saat ini belum kian mereda menyebabkan pendapatan dari UMKM tenun songket semakin menurun. Hal ini menyebabkan banyak yang sebelumnya UMKM tenun songket berubah profesi menjadi petani. Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus 2019, menunjukkan bahwa penggangguran mengalami peningkatan yang mencapai 7,05 juta orang.3 Hal ini akan merujuk ke masalah kemiskinan. Dimana kemiskinan menjadi masalah yang penting dan pokok dalam upaya pembangunan Indonesia. Tingkat kemiskinan dapat berpengaruh terhadap total kasus COVID-19 yang sudah terjadi saat ini. Kurangnya informasi mengenai persebaran COVID-19 terhadap masyarakat yang memiliki keterbatasan terhadap akses layanan kesehatan menyebabkan masyarakat tersebut mengabaikan protokol kesehatan.4 Saat kebijakan konstitusi RIS tahun 1949 terhadap
tingkat kesehatan masyarakat menjadi jaminan yuridis yang sudah berjalan di Indonesia. Yang tertuang pada pasal 40 Konstitusi RIS menjelaskan bahwa “Penguasa senantiasa berusaha dengan sungguh-sungguh memajukan kebersihan umum dan kesehatan rakyat”. Berlaku kembali konstitusi UUDS 1950 setelah dikembalikannya bentuk negara serikat yang tertuang dalam pasal 40 konstitusi RIS tetap dalam pasal 42 UUDS 1950. Menyebutkan bahwa hak untuk kesehatan masyarakat dikelompokkan sebagai HAM di Indonesia.5
Tiga instrument hukum dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk memutus penyebaran dan pemutusan dampak pandemi COVID-19 diantaranya yaitu KEPPRES RI No. 11 Tahun 2020 mengenai kedarutan terhadap kondisi kesehatan masyarakat yang terdampak pandemi, PP No. 21 Tahun 2020 mengenai PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mempercepat pengurangan kasus penyebaran COVID-19, dan PERPPU No. 1 Tahun 2020 yang membahas mengenai perekonomian negara dan keseimbangan sisten keuangan yang digunakan dalam proses penurunan penyebaran pandemi.6 Pandemi yang disebabkan COVID-19 sudah memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian negara di dunia. International Monetary Fund (IMF) menganalisis terjadinya penurunan pendapatan negara yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dapat diketahui hingga 12 triliun dollar AS. Kristalina Georgieva sebagai Direktur International Monetary Fund menjelaskan bahwa pandemi telah mengakibatkan perekonomian global mengalami krisis yang cukup dalam.7
Sistem perekonomian di Bali pada triwulan IV mengalami peningkatan jumlah penduduk yang tidak bekerja (pengangguran) dan jumlah penduduk miskin yang sebelumnya dari 1,57% pada Agustus 2019 mengalami peningkatan menjadi X5,63% (yoy) pada Agustus 2020. Berdasarkan kebijakan pemerintah yang membuat kebijakan untuk pembatasan kegiatan selama pandemi COVID-19.8 Mayoritas penduduk Bali mengandalkan hasil dari pertanian, peternakan, nelayan, memanfaatkan sektor pariwisata, dan pabrik dari hasil pertanian seperti kopi, kacang, dan lain sebagainya. Desa Gelgel merupakan desa yang ada di Bali tepatnya di Kabupaten Klungkung dengan mayoritasi penduduk desa bekerja sebagai petani dan buruh. Pandemi COVID-19 mempengaruhi tingakat perekonomian masyarakat di Desa Gelgel. Sehingga dalam penelitian ini penulis akan membahas mengenai: “PENGARUH COVID-19 TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM TENUN SONGKET BALI MASYARAKAT DESA GELGEL KABUPATEN KLUNGKUNG BALI”.
Dalam penelitian sebelumnya, terdapat studi serupa yang pernah diteliti oleh evi suryani pada tahun 2020 yang terdapat pembeda atau kemiripan, yang bertujuan untuk mendapatkan orisinalitas suatu karya tulis, sehingga penulis sudah melakukan pendalaman terhadap beberapa penelitian yang sudah dibuat atau ada sebelumnya, maka belum ada penelitian yang membahas tentang penelitian yang penulis kaji, sebagai contoh perbedaanya berupa kasus yang dibahas, topik, ataupun latar belakang
yang dibahas dalam penelitian tersebut. Adapun kemiripan beberapa penelitian yang telah diteliti sebelumnya yaitu tentang Analisis Dampak Covid-19 Terhadap UMKM ( Studi Kasus Home Industri Klepon Di Kota Baru Driyorejo) yang diteliti oleh Evi Suryani dari UNI Sunan Ampel Surabaya yang memiliki perbedaan kasus yang dibahas dan kemiripan membahas tentang UMKM dari adanya pengaruh covid-19.
-
1.2 Rumusan Masalah
-
1) Bagaimana pengaruh COVID-19 terhadap perkembangan UMKM tenun songket masyarakat di Desa Gelgel?
-
2) Bagaimanakah upaya yang dilakukan untuk menanggulangi pengaruh COVID-19 terhadap perkembangan UMKM tenun songket masyarakat di Desa Gelgel?
-
1.3 Tujuan Penulisan
-
1) Untuk mengetahui pengaruh pandemi COVID-19 terhadap tingkat perekonomian masyarakat di Desa Gelgel.
-
2) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk menanggulangi pengaruh COVID-19 terhadap perkembangan UMKM tenun songket masyarakat di Desa Gelgel.
-
II. Metode Penelitian
-
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris yang diambil dari data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh secara langsung dari hasil wawancara melalui pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada Sekretaris Desa (SEKDES) Desa Gelgel. Kuesioner digunakan sebagai panduan wawancara bagi responden. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui jurnal penelitian di internet yang berkaitan dengan pengaruh pandemi COVID-19 terhadap perekonomian masyarakat. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Gelgel kecamatan Klungkung kabupaten Klungkung. Desa Gelgel digunakan sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu desa di Klungkung dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Sehingga pembatasan sosial akan berdampak luas bagi masyarakat dan pandemi COVID-19 menyebabkan dampak yang luas bagi masyarakat.
-
III. Hasil Dan Pembahasan
-
3.1. Data Kasus COVID-19 di Desa Gelgel
-
Berdasarkan update kasus COVID-19 pertanggal 26 Agustus 2021 di Kabupaten Klungkung, jumlah kasus teridentifikasi positif COVID-19 mencapai angka 3.668 dengan 3.229 sembuh dan 135 meninggal sedang dalam perawatan 304 jiwa. Melangsir data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. Data terupdate kasus COVID-19 di Kecamatan Klungkung berdasarkan data dari covid19.klungkungkab.go.id yaitu sebagai berikut:9
Status |
Jumlah |
Positif |
1.715 Orang |
Dalam Perawatan |
99 Orang |
Sembuh |
1.552 Orang |
Meninggal |
62 Orang |
Kasus COVID-19 di Klungkung
■ Positif ■ Dalam Perawatan ■ Sembuh Meninggal
Diagram kasus COVID-19 di Klungkung
(Informasi dan Siaga COVID-19 Kabupaten Klungkung, 2021)
Berdasarkan data Informasi dan Siaga COVID-19 Kabupaten Klungkung, jumlah kasus positif di Desa Gelgel yaitu 257 kasus. Dengan rincian 129 kasus positif COVID- 19, 6 orang masih dirawat, 99 orang telah dipulangkan karena sembuh dan 7 orang meninggal dunia. Dengan adanya tingkat kasus COVID-19 ini dapat mempengaruhi pendapatan serta kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. Berdasarkan hasil wawancara dari Bapak Sekretaris Desa menyebutkan bahwa COVID-19 memang betul adanya dan sangat mempengaruhi tingkat perekonomian Desa Gelgel terutama di sektor pertanian. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat sekitar berjumlah 5.318 jiwa menjadikan Desa Gelgel sebagai salah satu desa yang padat akan penduduk. COVID-19 sangat berdampat terhadap masyarakat Desa Gelgel yaitu banyak orang yang kehilangan pekerjaan, dirumahkan, dipindahkan dari pekerjaan sebelumnya, jam kerja yang dibatasi, pemotongan gaji, bahkan aja yang yang diturunkan jabatannya. Namun pandemi ini mengakibatkan adanya peluang baru bagi masyarakat desa seperti menjual masker kain, menjual handsanitizer, menjual produk-produk herbal yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu banyak kreatifitas dari masyarakat selama pandemi ini seperti bisnis frozen food dan fast food. Dampak pandemi menyebabkan banyak masyarakat memanfaatkan media online sebagai cara komunikasi secara daring.
-
3.2. Pengaruh COVID-19 Terhadap UMKM Tenun Songket Masyarakat di Desa Gelgel dan Solusi Permasalahannya
Berikut adalah tabel kuesioner yang digunakan sebagai acuan dalam proses pengambilan data di Desa Gelgel:
No. |
Kuesioner |
Infor masi |
1. |
Berapa jumlah penduduk di desa gelgel? |
5.318 Jiwa |
2. |
Mayoritas pekerjaannya apa? |
Petani dan pedagang |
3. |
Jika dikaitkan dengan kondisi 6andemic apakah penghasilan penduduk menurun? |
Sangat berpengaruh banyak yang sampai kehilangan pekerjaan sehingga mereka harus mencari pekerjaan yang baru namun sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang baru disaat pandemi seperti ini. |
4. |
Kira-kira kondisi 6andemic seperti ini sulit atau tidak melakukan penjulan jika ada penduduk yang profesinya sebagai pedagang? |
Tergantung dari apa yang mereka jual misalnya jika menjual hasil pertanian kemungkinan besar sangat sulit karena banyak hasil panen yang mengalami penurunan harga sehingga tidak sejalan dengan biaya perawatan pertanian, yang menyebabkan banyak petani yang mengalami kerugian. Banyak yang mengambil alih untuk menjual alat-alat penunjang kesehatan namun sangat sulit karena banyak yang sudah jual sehingga mereka juga harus bersaing. |
5. |
Dilihat dari segi ekonomi apakah masih ada penduduk di desa gelgel yang krisis ekonomi? |
Sebenarnya masih ada saja, namun kami ada program pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan tetap (kurang mampu) sehingga kami bisa memberikan bantuan sekaligus menjalankan program pemerintah. |
6. |
Kalau boleh tau sekitar berapa persen yaa pak penduduk yang krisis ekonomi? |
Untuk itu cukup kecil, karena mayoritas penduduk desa bekerja. Sekitar 5% penduduk yang memerlukan bantuan namun mereka masih tetap bisa bekerja sebagai buruh maupun sebagai petani. |
7. |
Apakah pandemi COVID-19 mempengaruhi penjualan UMKM tenun songket? |
Sangat berpengaruh, penjualan kain songket saat ini sangat berkurang dari sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari pandemi yang menyebabkan banyak UMKM yang sebelumnya ramai dipasaran menjadi down hingga banyak yang beralih profesi dari yang sebelumnya. |
8. |
Apakah wisata di Gelgel mengalami penurunan akibat pandemi? |
Tentu saja, saat ini banyak tempat wisata di Gelgel yang tutup karena sepi akibat tidak ada wisatawan yang berkunjung. |
9. |
Tempat wisata di Gelgel apa saja? |
Di Gelgel ada pantai dan biasanya wisatawan asing datang ke tempat pembuatan tenun songket untuk menyaksikan pembuatannya secara langsung. |
Kain songket merupakan sejenis kain tenun yang berasal dari Bali dengan rias khas Bali dengan hiasan lempeng tipis dari serbuk-serbuk emas. Kain songket digunakan oleh masyarakat Bali baik untuk upacara pernikahan maupun digunakan untuk penari. Kata songket merupakan sebuah istilah yang memiliki arti teknik yang digunakan untuk membuat pola pada kain dengan cara mengisi benang tambahan. Dalam pembuatannya benang dikombinasikan keseluruh bidang untuk menutupi pola yang sudah ditentukan pada kain. Kain songket mulai berkembang pada masa-masa kerajaan terdahulu yang ada di Bali yaitu Buleleng, Klungkung, Karangasem, dan badung. Dalam setiap rajutan dan motifnya terkandung makna atau arti dari setiap daerah. 10
Salah satu pendapat dari warga desa gelgel yang merupakan pemiliki usaha tenun songket yaitu Dians rumah songket dan endek atau dengan nama instragram
agusaksara, jenis usaha perdagangan textile (kain tenun songket, ikat) berlokasi di Jalan Segening XX Gelgel Klungkung. Pemilik bernama Bapak I Putu Agus Aksara Diantika ini merupakan pernyataan beliau saat kami wawancara, Bapak I Putu Agus Aksara Diantika sudah menggunakan digital marketing atau media sosial dalam pemasaran tersebut selama 7 tahun, dengan alasan penggunaan untuk meningkatkan pemasaran & penjualan. Jangkauan usaha Bapak I Putu Agus Aksara Diantika menjadi lebih luas dan beberapa kali sempat export ke luar negeri. Omset penjualan yang diperoleh saat masih menggunakan penjualan konvesional kurang lebih 700 juta dan setelah menggunakan digital marketing memperoleh omset 1 milyar dalam keadaan normal atau sebelum pandemi. Kesulitan yang dialami selama menjalankan usaha dengan menggunakan digital marketing selama ini tidak ada dikarena sudah menggunakan digital marketing selama 7 tahun. Sebelum pandemi daya penjualan songket Gelgel sangat tinggi hingga mencapai Rp. 10.000.000 per lembarnya. Namun saat kondisi pandemi saat ini penjualan songet Gelgel mengalami penurunan yang sangat pesat hal ini dapat dibuktikan dengan pendapatan saat ini yaitu Rp. 1.500.000 per lembarnya jika dibandingkan dengan penghasilan sebelumnya bisa mencapai harga Rp. 10.000.000 per lembar. Berdasarkan data informasi wawancara tersebut selama pandemi COVID-19 ini banyak pedagang yang harus tutup karena mengalami kerugian, nilai kerugian terus meningkat sehingga ada yang mengubah strategi penjualannya menjadi online. Harus diakui bahwa selama pandemi COVID-19 dampaknya berpengaruh pada konsumen yang melakukan transaksi. Menurut beberapa pemilik usaha, saat ini pandemi sudah menyebabkan pendapatan turun drastis. Sehingga banyak pedagang yang memberikan promo ataupun diskon kepada customer. Melalui media sosial pedagang mulai mengikuti arah perkembangan zaman dengan menggunkan via online. Sehingga memudahkan pegadang memasarkan produk. Pemerintah menyediakan APBN untuk tahun 2020 sebesar Rp. 405,1 triliun, dengan mengutamakan keperluan tenaga kesehatan, untuk perlindungan sosial masyarakat, insentif usaha, dan kebijakan lainnya seperti kebijakan moneter.11
Dalam memulihkan tingkat perekonomian masyarakat pemerintah meluncurkan kebijakan yang dapat mendukung UMKM selama pandemi. Kebijakan tersebjut tertuang dalam PP No. 23 Tahun 2020 yang menjelaskan bahwa kebijakan dalam menjaga stabilitas sistem pendapatan untuk penanganan COVID-19 dan dalam mengatasi pandemi yang mengancam perekonomian negara serta dalam memberikan jaminan modal kepada UMKM baru.12 Awalnya COVID-19 di Indonesia tidak begitu dihiraukan karena dianggap sebagai demam biasa saja, namun seiring dengan berkembangnya persebaran COVID-19 tingkat perekonomian mengalami penurunan. Sehingga menyebabkan beberapa organisasi mengalami penurunan pada tahun 2020. Pemerintah memberikan kebijakan kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 dengan memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dalam mencegah perkembangan COVID-19 pemerintah mewajibkan masyarakat untuk vaksin. Namun, pemerintah harus memastikan vaksin yang akan
disebarkan kepada masyarakat harus aman dan sudah teruji secara klinis sehingga tidak menimbulkan efek yang tidak diinginkan kepada masyarakat. 13
Upaya pemerintah dalam menangani COVID-19 sudah dilakukan untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat agar COVID-19 tidak mengalami persebaran yang begitu pesat. Sehingga pemerintah Indonesia meluncurkan UU No. 2 Tahun 2020 yang menetapkan Peraturan Pemerintah Pusat 1 Tahun 2020 yang membahas mengenai Tindakan keuangan negara dan kestabilan sistem anggran untuk menangani pandemi.14 Keputusan pemerintah harus tepat dan menjadikan negara sejahtera dan dengan tingkat kesehatan masyarakat yang stabil.15 Kebijakan yang dikelurkan oleh pemerintah untuk menangani dampak pandemi sudah dikerahkan seketat mungkin, sehingga diharapkan dari kebijakan tersebut masyarakat Indonesia terhindar dari persebaran COVID-19 dan pandemi yang terjadi di Indonesia segara menurun sehingga tingkat perekonomian negara kembali pulih seperti semula.16
-
IV. Kesimpulan sebagai Penutup
-
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh pandemi COVID-19 terhadap UMKM tenun songket masyarakat di Desa Gelgel Klungkung mengalami penurunan pendapatan. Dari data yang didapatkan penurunan penjualan songket yang sebelumnya bisa mencapai Rp. 10.000.000 per lembar kini hanya Rp. 1.500.000 per lembar. Sehingga banyak UMKM yang memberikan promo ataupun diskon kepada customer untuk mendapatkan pelanggan kembali. Dengan memanfaatkan media sosial secara online memberikan keuntungan juga kepada UMKM yang terdampak COVID-19 karena berjualan di rumah saja sehingga tidak perlu bertemu secara langsung dengan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Wijayanti, Asri. Hukum ketenagakerjaan pasca reformasi. Vol. 1. Sinar Grafika, 2009.
JURNAL
Betty Pfefferbaum, and Carol S. North.. Kesehatan Masyarakat dan Pandemi COVID-19. New England Journal of Medicine. Volume 383. (2020): 6.
Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. (2021). Update Kasus COVID-19 di Kabupaten Klungkung. Diakses pada 2 September 2021 melalui halaman link berikut https://dinkes.klungkungkab.go.id/update-kasus-covid-19/.
Dirkareshza., Azura., dan Pradana.. Peraturan Pemerintah dalam Mengatasi Pandemi COVID-19. Jurnal Mercatoria. Volume 14. Nomor 1. (2021): 46-55.
Informasi dan Siaga COVID-19 Kabupaten Klungkung. Update Status COVID- 19 Tanggal 01 September 2021 Pukul 20.00 WITA. Diakses pada 2 September 2021 melalui halaman link berikut https://covid19.klungkungkab.go.id/. 2021.
Junaedi, Dedi, M. Rizal Arsyad, Faisal Salistia, and Moh Romli. "Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Masyarakat Bogor." Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal 3, no. 2 (2021): 206-226.
Kurniasih, Erni Panca. "Dampak pandemi covid 19 terhadap penurunan kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak." In Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, pp. 277-289. 2020.
Kurniawan. Politik dalam Penanganan Pandemi COVID-19 Berdasarkan Hukum Pemerintah yang Dilihat dari Perspektif Hak Masyarakat untuk Kesejahteraan Kesehatan. Jurnal HAM. Volume 12. Nomor 1. (2021): 37-55.
Linava, P., Suwoso., Febrianto, T., Kushindarto, D., dan Aziz. Pengaruh Pandemi COVID-19 Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa. Indonesia Journal of Nursing and Health Sciences. Volume 1. (2020): 37–48.
Maryati, Sri, Yusnaini Yusnaini, Anisa Listya Listya, and Dwirini Dwirini. "PELATIHAN MANAJEMEN KAS DALAM MENGHADAPI MUNCULNYA RESESI EKONOMI DI-ERA PANDEMI COVID-19 PADA HOME
INDUSTRI DI PALEMBANG." Jurnal Abdimas Mandiri 4, no. 2 (2021).
Nugroho, T. Laporan Perekonomian Provinsi Bali. In Bank Indonesia. (2021)
Raharyo, Yoyo. Sebelum Pandemi Kain Songket Rp. 10 Juta Laris, Kini Tak Laku.
Diakses pada
https://radarbali.jawapos.com/read/2021/07/04/273205/sebelu m-
pandemi-kain-songket-rp10-juta-laris-kini-tak-laku 19 Oktober 2021. (2021)
Sumarni, Yenti. "Pandemi Covid-19: Tantangan Ekonomi Dan Bisnis." Al-Intaj: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah 6, no. 2 (2020): 46-58.
Telagawathi, NiLuhWSayang. “Inovasi dalam Menciptakan Pasar Kain Tenun Endek di Kabupaten Klungkung”. Jurnal Seminar Nasional Riset Inovatif II (2014): 875– 890.
Peraturan Perundang – undangan
Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2020 yang menetapkan Peraturan Pemerintah Pusat 1 Tahun 2020 yang membahas mengenai Tindakan keuangan negara dan kestabilan sistem anggran untuk menangani pandemi
Pasal 40 konstitusi RIS tetap dalam pasal 42 UUDS 1950
Jurnal Kertha Wicara Vol 11 No.03 Tahun 2022, hlm. 694-703
Discussion and feedback