56 Matrik : Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 13, No. 1, Februari 2019

P-ISSN : 1978-2853

E-ISSN : 2302-8890


MATRIK: JURNAL MANAJEMEN, STRATEGI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Homepage: https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmbk/index

Vol. 13 No. 1, Februari 2019, 56-65

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI PADA HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI

Made Gede Wirakusuma

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

email: dekyokwira@gmail.com


SINTA 2


DOI : https://doi.org/10.24843/MATRIK:JMBK.2019.v13.i01.p06

ABSTRAK

Keputusan investasi yang dibuat seorang pengusaha cenderung dipengaruhi oleh Jiwa Kewirausahaan yang dimiliki. Berbagai penelitian telah membuktikan hal tersebut, namun masih terdapat beberapa yang menunjukkan inkonsistensi pengaruh jiwa kewirausahaan pada pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini termotivasi untuk membuktikan adanya pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh para pelaku bisnis/usaha mikro kecil (UMK) mempengaruhi hubungan antara jiwa kewirausahaan dan pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk memperoleh data secara langsung tentang persepsi dari para pelaku UMK terkait jiwa kewirausahaan, penggunaan informasi akuntansi, dan keputusan investasi. Sejumlah 98 orang pelaku UMK sebagai sampel penelitian untuk selanjutnya dianalisis menggunakan regresi moderasian untuk membuktikan adanya penggunaan informasi akuntansi memoderasi pengaruh jiwa kewirausaan pada pembuatan keputusan investasi. Penggunaan pengetahuan akuntansi oleh pelaku UMK terbukti memperkuat pengaruh jiwa kewirausahaan pada pembuatan keputusan investasi, hal ini berarti pemahaman informasi akuntansi yang dimiliki para pelaku UMK, memudahkan para pelaku UMK dalam membuat keputusan investasi. Penelitian ini membuktikan bahwa selain jiwa kewirausahaan yang harus ada pada diri seorang pelaku UMK, pemahaman informasi akuntansi merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam pembuatan keputusan investasi.

Kata kunci: pengetahuan akuntansi, jiwa kewirausahaan, pembuatan keputusan investasi.

THE EFFECT OF USINGACCOUNTING INFORMATION ON THE RELATIONSHIP BETWEEEN

ENTREPRENEURSHIP SPIRIT AND INVESTMENT DECISION

ABSTRACT

The investment decisions made by entrepreneurs tend to be influenced by their entrepreneurship spirit. Several studies have proven this matter, but there are still some that show inconsistencies regarding the influence of entrepreneurship spirit on the investment decision making process. This study is motivated to prove that the accounting knowledge of micro and small enterprises (MSE) business practitioners has an influence on the relationship between entrepreneurship spirit and investment decision making. This study utilize the questionnaire to collect data directly regarding the perception of MSE business practitioners related to their entrepreneurship spirit, utilization of accounting information, and investment decisions. A total of 98 MSE business practitioners were selected as the research sample and is further analyzed using the moderated regression analysis to prove whether the utilization of accounting information is able to moderate the influence of entrepreneurship spirit on investment decision making. The utilization of accounting knowledge by MSE practitioners has been proven to strengthen the influence of their entrepreneurship spirit on the investment decision making. This means that the knowledgeability of MSE practitioners regarding accounting information helps the MSE entrepreneurs in making investment decisions. This study proved that in addition to the entrepreneurship spirit, MSE business practitioners must also be knowledgeable about accounting information as it is greatly needed in the process of making investment decisions.

Keywords: accounting knowledge, entrepreneurship spirit, investment decision making.

PENDAHULUAN

Pemerintah Republik Indonesia saat ini memprioritaskan usaha-usaha masyarakat berskala mikro-kecil (UMK), baik untuk pembentukan usaha baru maupun penguatan usaha yang sudah ada. Penguatan ekonomi Indonesia secara fundamental diharapkan terbangun dan terlaksana merata di seluruh wilayah kesatuan RI melalui penetapan berbagai paket kebijakan ekonomi. Para calon wirausaha dan pelaku UMK memperoleh perhatian utama pemerintah dalam hal penyediaan permodalan, pelatihan jiwa kewirahusahaan serta peningkatan semua aspek manajerial, khususnya dalam hal tata-kelola usaha berbasis informasi.

Masyarakat Indonesia yang bergerak dalam sektor UMK cenderung memiliki kelemahan dalam pemanfaatan informasi yang relevan untuk pengembangan usahanya. Kebanyakan pelaku UMK hanya didasarkan kepada keahlian individu akibat latar belakang adat dan budaya serta jiwa kewirausahaan yang dimiliki, disamping faktor lingkungan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Seperti halnya para pelaku UMK di Bali, dilatarbelakangi oleh adat budaya dan agama yang menghasilkan berbagai keunikan yang bernilai jual tinggi. Bali sebagai destinasi wisata dunia yang semakin berkembang, menimbulkan kegairahan masyarakat Bali untuk terlibat dalam usaha mandiri di berbagai sektor penunjang pariwisata. Akan tetapi, terdapat sebagian besar para pelaku UMK tidak menggunakan informasi dalam pengelolaan usahanya, terutama penggunaan informasi akuntansi dan keuangan untuk landasan pembuatan setiap keputusan terkait usahanya. Pelaku UMK belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan bahkan memandang akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan dimana hal ini disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan usahanya. Seperti yang dinyatakan Kreitner dan Kinicki (2001) bahwa pengetahuan seseorang akan mempengaruhi perilaku dan keputusan yang diambil. Linawati (2015) menyatakan bahwa penggunaan informasi akuntansi dan keuangan pelaku UMK akan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan yang dibuatnya.

Informasi akuntansi diperlukan untuk memahami situasi keuangan perusahaan yang akurat dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan strategis (Hafij Ullah, 2014). Bagi pelaku UMK, informasi akuntansi sangat penting untuk mengikhtisarkan keuntungan usahanya serta untuk

melakukan pembuatan keputusan investasi. Informasi dikatakan memiliki kualitas jika berkaitan dengan intensitas informasi untuk menambah pengetahuan, menambah keyakinan, dan dapat merubah keputusan (Aprianto, 2014). Informasi akuntansi berfungsi sebagai mekanisme integratif yang dipakai untuk mengkoordinasikan berbagai macam aktivitas dan sebagai suatu ukuran dari keseluruhan kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan. Namun demikian, pada kenyataannya, masih banyak terdapat pelaku UMK yang tidak memahami dan tidak menerapkan akuntansi akibat kurangnya pengetahuan dari pemilik atau manajernya (Wahyudi, 2009).

Selaras dengan pernyataan Wahyudi (2009), penelitian Suhairi, dkk (2004) dan Krisanti (2012) menunjukkan variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan Roudah (2008) dan Pradnya Dewi (2015) menyatakan pengetahuan akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Hadiyahfiriyah (2006) juga mengungkapkan banyak kelemahan dalam praktik akuntansi para pelaku UMK akibat pendidikan dan overload standar akuntansi, sementara Holmes dan Nicholls (1988) menemukan bahwa pendidikan manajer, skala usaha, masa memimpin, sektor industri dan umur perusahaan mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi pada UMK.

Adanya ketidakkonsistenan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya menjadi motivasi penelitian ini, terutama untuk membuktikan bahwa pengetahuan akuntansi pelaku UMK akan menguatkan peranan jiwa kewirausahaan yang dimiliki ketika membuat keputusan investasi. Mengacu pada konstruk Theory of Planned Behavior (TPB), pengetahuan akuntansi dapat dipahami sebagai norma subyektif dan sikap terhadap perilaku, sedangkan jiwa kewirausahaan dipahami sebagai persepsi diri untuk mengontrol perilaku yang dibatasi oleh kekurangan dan keterbatasan sumber daya yang digunakanya. Dengan demikian, melalui TPB, perilaku seseorang dalam membuat keputusan dipengaruhi oleh persepsinya, sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi tentang pengetahuan akuntansi dan jiwa kewirausahaan pelaku UMK akan mempengaruhi keputusan investasinya.

Theory of Planned Behavior (TPB) adalah pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA). TRA pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Ajzen, (Jogiyanto, 2007), yang menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku (behavior). Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan diyakini bahwa orang lain ingin agar dia melakukannya. TRA sangat didukung ketika diaplikasikan pada perilaku seseorang yang di bawah kendali individu itu sendiri. Selanjutnya TPB dikembangkan oleh Ajzen dalam Jogiyanto (2007) dengan menambahkan konstruk yang belum ada di TRA. Konstruk ini disebut dengan kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control) agar dapat mengontrol perilaku individual yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangannya dan keterbatasan-keterbatasan dari kekurangan sumber-sumber daya yang digunakan untuk berperilaku (Hsu and Chiu 2002). Dengan demikian, seseorang, (termasuk pelaku UMK dalam berinvestasi), akan melakukan suatu perilaku tertentu jika telah mengevaluasi perilaku tersebut secara positif, terlebih bila mendapatkan tekanan dari sosial untuk melakukan perilaku tersebut, serta individu tersebut percaya bisa dan memiliki kesempatan untuk melakukan perilaku tersebut (Ajzen, 2005).

Pengetahuan akuntansi dapat didefinisikan sebagai seperangkat ilmu yang tersusun secara sistematis tentang bagaimana seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, penginterprestasian hasil proses tersebut berupa informasi kuantitatif yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih diantara berbagai alternatif (Siregar, 2009:23).

Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan (Kasmir, 2010). Wirausahawan merupakan orangorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan akan berhasil. Menurut Peter F. Drucker dalam Kasmir (2010), kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu

yang baru dan berbeda. Zimmerer (2004) mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha.

Penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi bagi seorang pelaku UMK, akan bermakna apabila memiliki kemampuan dan berkeyakinan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam berinvestasi. Suhairi, Sofri dan Hasnah (2009) menunjukkan hasil bahwa lokus pengawasan, keinginan berprestasi, dan pengetahuan akuntansi memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam keputusan investasi. Ketidakpastian lingkungan yang juga dapat mempengaruhi penggunaan informasi akuntansi dalam membuat keputusan belum mampu menjelaskan hubungan diantara variabel yang dianalisis. Indarti dan Rostiani (2008) meneliti intensi kewirausahaan mahasiswa (studi perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia) menyatakan bahwa variabel yang terkait yaitu kepribadian, instrumen dan demografi bersama-sama secara signifikan menentukan intensi kewirausahaan.

Penelitian Shonhadji (2009) menyatakan bahwa variabel pengetahuan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan variabel kepribadian wirausaha tidak berpengaruh signifikan, pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan kinerja manajerial, kepribadian wirausaha berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keberhasilan kinerja manajerial. Sementara Roudah (2008) membuktikan bahwa pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam keputusan investasi dan variabel ketidakpastian lingkungan tidak memoderasi hubungan antara kepribadian wirausaha dengan penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi.

Aditya, (2009) membuktikan bahwa pengetahuan akuntansi dan kepribadian wirausaha tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial, sedangkan Aminul, dkk (2011) meneliti tentang pengaruh karakteristik wirausaha dan karakteristik perusahaan pada keberhasilan usaha kecil dan menengah di Bangladesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik wirausaha menjadi faktor yang signifikan bagi keberhasilan bisnis UKM di

Bangladesh, sedangkan karakteristik perusahaan ditemukan tidak menjadi faktor yang signifikan pada keberhasilan bisnis UKM di Bangladesh.

Aprianto (2014) menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi, dan jiwa kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan pada penggunaan informasi akuntansi. Sementara Ari dan Dwirandra (2015) membuktikan bahwa variabel kepribadian wirausaha dan pengetahuan akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan pada penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Muhamad Wahyudi (2009) menunjukkan, pendidikan manajer/pemilik, skala usaha, berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta. Masa memimpin perusahaan, umur perusahaan dan pelatihan akuntansi manajer/pemilik tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UKM di Yogyakarta.

Linawati dan Mitha (2015) membuktikan bahwa pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi. Pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pemilik UMKM konveksi di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dalam menjalankan operasi perusahaan. Motivasi untuk mempelajari tentang pengetahuan akuntansi akan meningkatkan pemahaman pemilik dalam menerapkan akuntansi dalam perusahaan.

Berdasarkan kajian riset-riset terdahulu, menunjukkan adanya inkonsistensi pengaruh jiwa kewirausahaan pada keputusan investasi. Dengan demikian, hipotesis yang akan diujikan dalam penelitian ini yaitu “pengetahuan akuntansi mempengaruhi hubungan antara jiwa kewirausahaan pada keputusan investasi”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengambil lokasi Kecamatan Sukawati Gianyar, khususnya para pengusaha UMKM yang menjadi nasabah di PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit Sukawati yang beralamat di Jl. Raya Cemenggaon, Celuk, Sukawati, Gianyar. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab penelitian (Ruslan, 2003). Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner penelitian yang dikumpulkan dengan menggunakan metode survei.

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh atau metode sensus. Metode ini digunakan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2014:117), maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 98 orang responden yang merupakan nasabah PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit Sukawati per 31 Desember 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi pengusaha UMKM terhadap pengaruh penggunaan informasi akuntansi dalam memoderasi hubungan antara jiwa kewirausahaan dan pembuatan keputusan investasi. Persepsi pengusaha UMKM terhadap jiwa kewirausahaan diukur dengan beberapa pertanyaan menggunakan skala likert dengan pemberian skor 1 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk pilihan Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk pilihan Netral (N), skor 4 untuk pilihan Setuju (S), dan skor 5 untuk pilihan Sangat Setuju (SS). Hal ini dapat diukur dari pernyataan kuesioner yang akan digunakan oleh peneliti sesuai dengan lampiran 1 bagian 3. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan kuesioneryang dimodifikasi dari penelitian Steers dan Braunstein (1976) dalam Sari (2014).Pertanyaan kuesioner terkait dengan jiwa kewirausahaan (entrepreneurial mindset) yaitu Actions oriented, berpikir simple, fokus pada eksekusi, dan mengejar peluang dengan disiplin tinggi.

Pengukuran persepsi pengusaha UMKM terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi menggunakan skala likert dengan pemberian skor 1 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk pilihan Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk pilihan Netral (N), skor 4 untuk pilihan Setuju (S), dan skor 5 untuk pilihan Sangat Setuju (SS). Hal ini dapat diukur dari pernyataan kuesioner yang akan digunakan oleh peneliti sesuai lampiran 1 bagian 4. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan kuisioner yang dimodifikasi dari penelitian Sari (2014). Pertanyaan kuesioner terkait dengan kemampuan membaca laporan keuangan sebagai informasi, pemahaman laporan keuangan untuk pembuatan keputusan investasi, dan analisa laporan keuangan untuk penilaian investasi.

Pengetahuan akuntansi merupakan seperangkat ilmu yang tersusun secara sistematis tentang proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data transaksi serta kejadian yang

berhubungan dengan keuangan yang dapat digunakan dan mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan dalam pengambilan suatu keputusan. Persepsi pengusaha UMKM terhadap pengetahuan akuntansi diukur dengan beberapa pertanyaan menggunakan skala likert dengan pemberian skor 1 untuk pilihan Sangat Tidak Setuju (STS), skor 2 untuk pilihan Tidak Setuju (TS), skor 3 untuk pilihan Netral (N), skor 4 untuk pilihan Setuju (S), dan skor 5 untuk pilihan Sangat Setuju (SS). Persepsi pengusaha UMKM terhadap pengetahuan akuntansi diukur dengan beberapa pertanyaan kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian Spliker (1985) dalam Sari (2014) sesuai dengan Lampiran 1 bagian 2. Pertanyaan kuesioner terkait dengan pemahaman responden terhadap bentuk-bentuk laporan keuangan, penggunaan laporan keuangan, dan laporan keuangan sebagai suatu informasi akuntansi untuk pembuatan keputusan investasi.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metoda wawancara terstruktur menggunakan kuesioner. Kesungguhan responden dalam menjawab kuesioner merupakan hal yang sangat penting, karena keabsahan (validitas) suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur instrumen yang digunakan dan data yang diperoleh. Berdasarkan pertimbangan tersebut, selanjutnya dilakukan pengujian instrumen untuk menunjukkan jawaban responden telah dijawab dengan benar atau tidak. Pengujian tersebut meliputi uji Reliabilitas (keandalan) dan uji Validitas. Pengujian Asumsi Klasik dibutuhkan sebagai syarat analisis kausalitas yang menggunakan Regresi agar terbebas dari bias yang mengganggu model kausalitas. Pengujian meliputi Uji Normalitas, danUji Heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Moderasi (MRA)

Analisis regresi moderasian adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dikuatkan atau dilemahkan oleh variabel lain yang turut menjelaskan variabel terikat. Adapun tujuannya adalah untuk mengestimasi dan/atau memproduksi rata–rata populasi atau nilai–nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen bersama dengan variabel moderasian yang diketahui (Ghozali, 2013). Pengujian menggunakan pengujian Koefisien determinasi (R2), Uji Kelayakan Model (Uji F), dan

Uji Hipotesis (Uji t). Persamaan Regresi dalam penelitian ini adalah:

Y = a + b1X + b2Z+b3X*Z+e.................... (1)

Keterangan :

Y        = Pembuatan Keputusan Investasi

a         = konstanta

b1 ; b2 ; b3 = Koefisien regresi X ; Y ; X*Z X        = Variabel Jiwa Kewirausahaan

Z       = Variabel Penggunaan Informasi

Akuntansi

X*Z = Variabel Interaksi antara Jiwa Kewirausahaan dan Penggunaan Informasi Akuntansi

e = error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data pada penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 98 responden. Pendistribusian kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi secara langsung dan melakukan pendampingan kepada pelaku UMK yang merupakan sampel dalam penelitian ini. Semua kuesioner terisi sehingga jumlah sampel yang diolah adalah sebanyak 98 sampel.

Profil responden yang memaparkan mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan jenis usaha dari pengusaha UMKM terlihat pada Tabel 1. Responden didominasi pada kisaran usia 25–50 tahun yaitu sebanyak 82 orang (83,67%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kematangan usia berpotensi untuk menjelaskan perilakunya. Pada usia 25-50 tahun seseorang lebih bersemangat dalam berwirausaha karena pada usia tersebut merupakan tahap kemapanan dengan kebutuhan hidup yang tinggi. Jika didasarkan dari jenis kelamin, pengusaha UMKM laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan yaitu sebanyak 64 orang (65,31%). Disisi lain, tingkat pendidikan dapat menunjukkan niatan seseorang untuk berwirausaha. Berdasarkan tabel di bawah dapat dilihat bahwa orang yang berwirausaha didominasi oleh para wirausaha yang lulusan SMA yaitu sebanyak 51,02 %. Ditinjau dari jenis usahanya, jenis usaha perdagangan yang paling banyak ditekuni oleh pengusaha UMKM yaitu sebanyak 49 orang (50%). Berdasarkan profil responden, menunjukkan sampel penelitian ini cukup representatif karena anggota sampel memiliki karakteristik demografi beragam, baik dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir serta jenis usaha yang ditekuni.

Tabel 1. Profil Responden

Keterangan

Jumlah

Persentase

JenisKelamin

1. Laki-Laki

64

65,31%

2. Perempuan

34

34,69%

Jumlah

98

100,00%

Usia

1. < 25 tahun

2

2,04%

2. 25 – 50 tahun

82

83,67%

3. > 50 tahun

14

14,29%

Jumlah

98

100,00%

Pendidikan Terakhir

1. Sarjana

20

20,41%

2. D1 & D3

7

7,14%

3. SMA

50

51,02%

4. SMP

12

12,25%

5. SD

9

9,18%

Jumlah

98

100,00%

Jenis Usaha

1. Perdagangan

49

50,00%

2. Industri

22

22,45%

3. Jasa

27

27,55%

Jumlah

98

100,00%

Sumber : Data diolah, 2018


Hasil statistik deskriptif terhadap variabel penelitian yaitu pengetahuan akuntansi, jiwa kewirausahaan, usia, dan penggunaan informasi

akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Hasil Uji Statistik Deskriptif

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. dev

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic Std. Error

Statistic

X

98

41

55

49.12        .449

4.443

Z

98

25

35

30.56        .302

2.988

Y

98

28

40

37.17        .348

3.440

Valid N (listwise)

98

Sumber : Data diolah, 2018

Tabel 2. menunjukkan nilai terendah, nilai tertinggi, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Jiwa kewirausahaan memiliki nilai minimum sebesar 41,00, nilai maksimum sebesar 55,00 dengan rata-rata sebesar 48,653 dan standar deviasi 4,516. Nilai rata-rata sebesar 48,653 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimum yang artinya persepsi responden cenderung memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 4,516 jauh dari nilai rata-rata sehingga dapat diyakinkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi. Dilihat dari tabulasi data skor tertinggi ada pada pertanyaan kuesioner poin 2 yaitu dengan rata-rata skor sebesar 4,52 sedangkan skor terendah adalah pada jawaban

kuesioner poin 1 yaitu dengan rata-rata skor 4,33 dan poin 7 dengan skor rata-rata 4,34. Hal ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan usahanya responden percaya bahwa dengan kerja keras akan membawa kesuksesan bagi perusahaannya.

Pengetahuan akuntansi memiliki nilai minimum 25,00, nilai maksimum sebesar35,00dengan rata-rata sebesar 30,367 dan standar deviasi 3,038. Nilai rata-rata sebesar 30,367 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung mengarah ke nilai maksimum yang artinya persepsi responden cenderung memiliki pengetahuan akuntansiyang tinggi. Nilai standar deviasi sebesar 3,038 jauh dari nilai rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi. Dilihat dari tabulasi data (lampiran 2)skor tertinggi

ada pada pertanyaan kuesioner poin 2 yaitu dengan rata-rata skor sebesar 4,50 sedangkan skor terendah adalah pada jawaban kuesioner poin 7 yaitu dengan rata-rata skor 4,26.Hal ini menunjukkan bahwa responden belum mampu memprediksi kelangsungan usahanya di masa depan.

Pembuatan keputusan investasi. memiliki nilai minimum sebesar 28,00,nilai maksimum 40,00 dengan rata-rata sebesar 34,091 dan standar deviasi 3,592. Nilai rata-rata sebesar 34,091 menunjukkan secara rata-rata jawaban responden cenderung ke nilai maksimum yang artinya persepsi responden cenderung menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Nilai standar deviasi sebesar 3,592 jauh dari nilai rata-rata sehingga dapat disimpulkan bahwa data sampel semakin menyebar atau bervariasi. Dilihat dari tabulasi data (lampiran 2) skor tertinggi ada pada pertanyaan kuesioner poin 5 yaitu dengan rata-rata skor sebesar 4,41 sedangkan skor terendah adalah pada jawaban kuesioner poin 3 yaitu dengan rata-rata skor 4,23. Hal ini menunjukkan bahwa responden kurang memperhatikan arus kas perusahaannya, mereka lebih memperhatikan laba rugi perusahaan dalam membuat keputusan investasi.

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu pengukuran dikatakan valid apabila mengukur tujuannya dengan nyata dan benar, dan dinyatakan tidak valid jika memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Dasar pengambilan keputusan validitas atau tidaknya butir-butir pertanyaan dalam kuesioner adalah apabila total nilai dari pearson correlation untuk masing-masing butir

pertanyaan menunjukkan nilai di atas 0,3 maka data dinyatakan valid.

Uji reliabilitas ini menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik sehingga dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan andal (reliable) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabildari waktu ke waktu.Tingkat reliabilitas suatu variabel atau instrumen penelitian dapat dilihat dari hasil uji statistik cronbach alpha. Variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dengan nilai cronbach alpha dari masing-masing variabel menunjukkan nilai di atas 0,70.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) data menunjukkan 0,692 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,725. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara statistik nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang berarti data masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas menunjukkan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau homokedastisitas. Metode yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan uji Glejser, dengan probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan α = 5% (0,05) dan hasilnya menunjukkan 0,267 dan 0,056 bagi variabel X dan Y

Tabel 3. Hasil Pengujian MRA

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model

B

Std. Error

Beta

t

Sig.

1

(Constant)

94.377

38.870

2.428

.017

X

-1.192

.775

-1.539

-1.538

.127

Z

-2.121

1.275

-1.843

-1.663

.100

XZ

.044

.025

2.973

1.739

.085

Sumber : Data diolah, 2018

Berdasarkan Tabel 3 dapat diinterpretasikan sebagai berikut: (1) Nilai konstanta sebesar 94,377 menunjukkan nilai positif. Hal ini menunjukkan pembuatan keputusan investasi akan dilakukan meskipun variabel lain tidak tersedia. (2) Nilai koefisien regresi jiwa kewirausahaan (X) menunjukkan nilai negatif. Hal ini mencerminkan

bahwa jiwa kewirausahaan akan menurunkan niatan untuk melakukan pembuatan keputusan investasi. (3) Nilai koefisien regresi pengetahuan akuntansi (Z) menunjukkan nilai negatif. Hal ini juga mencerminkan bahwa pengetahuan akuntansi akan menurunkan niatan dalam pembuatan keputusan investasi. (4) Nilai koefisien regresi interaksi antara

jiwa kewirausahaan dan pengetahuan akuntansi (XZ) menunjukkan nilai positif. Hal ini mencerminkan bahwa jiwa kewirausahaan dengan dukungan pemahaman untuk menggunakan informasi akuntansi akan meningkatkan pembuatan keputusan investasi.

Adjusted R-Square yang diperoleh bernilai 0,52. Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel-variabel independen memberikan kontribusi sebesar 0,52 atau 52 % terhadap variasi variabel dependennya. Sedangkan sisanya sebesar 48% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi F adalah sebesar 0,046, lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% (0,05), yang berarti model persamaan regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan.

Hasil uji-t untuk pengujian hipotesis adalah 0,085 lebih kecil dari 0,1 dan nilai koefisien positif 0,044 dapat menjelaskan pengaruh interaksi antara variabel jiwa kewirausahaan dan pengetahuan akuntansi pada pembuatan keputusan investasi. Hal ini berarti bahwa pengaruh jiwa kewirausahaan akan diperkuat oleh pemahaman dalam menggunakan informasi akuntansi pada pembuatan keputusan investasi.

Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa interaksi pengetahuan akuntansi dengan jiwa kewirausahaan berpengaruh positif pada pembuatan keputusan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pelaku usaha UMKM guna menunjang jiwa kewirausaan yang dimiliki ketika membuat keputusan investasi. Pengetahuan akuntansi digunakan untuk memahami informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Semakin tinggi pengetahuan akuntansi seorang wirausaha maka semakin besar pemanfaatan informasi akuntansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Sebaliknya semakin rendah pemahaman seseorang terhadap pengetahuan akuntansi maka semakin sedikit pemanfaatan informasi akuntansi dalam rangka pembuatan keputusan investasi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Suhairi (2004), Krisanti (2012), Aprianto (2014), Linawati (2015) serta Sari (2015). Penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa jika seorang wirausaha memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang baik maka wirausaha ini akan dapat menggunakan dan memahami informasi-informasi

akuntansi yang digunakan dalam pembuatan keputusan investasi. Begitu pula sebaliknya jika seorang wirausaha tidak memiliki pengetahuan akuntansi yang baik maka wirausaha ini tidak akan dapat memahami dan menggunakan informasi akuntansi dengan baik. Selanjutnya, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Roundah (2008) dan Pradnyadewi (2015) yang membuktikan bahwa pengetahuan akuntansi tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.

Hasil penelitian ini juga memberikan dukungan empiris terhadap TPB, dimana TPB mengontrol perilaku individual yang dibatasi oleh kekurangan-kekurangan dan keterbatasan dari sumber daya yang digunakan untuk melakukan perilakunya. Pengetahuan akuntansi dipahami sebagai perceived behavioral control yang mempengaruhi perilaku individu dalam pembuatan keputusan. Perceived behavioral control merupakan persepsi kemudahan dan kesulitan dalam melakukan suatu perilaku berkaitan dengan keyakinan tentang ketersediaan dukungan dan sumber daya atau hambatan untuk berperilaku. Perilaku dalam pembuatan keputusan dalam hal ini adalah penggunaan informasi akuntansi. Informasi akuntansi akan sangat mudah dipahami apabila didukung oleh kemampuan pengetahuan akuntansi yang dimiliki oleh pengusaha UMKM. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Hadayati (2014) dan Lee (2008) yang menyatakan bahwa perceived behavioral controldapat memberikan pemahaman terhadap seseorang mengenai mudah atau tidaknya suatu informasi yang diberikan.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan berpengaruh positif padapenggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi. Penelitian ini membuktikan bahwa semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang maka semakin tinggi keingintahuannya tentang informasi akuntansi dan akan menggunakan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi usahanya. Wirausahawan yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi cenderung akan selalu berusaha mengembangkan usahanya termasuk dalam penggunaan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan investasi.Hasil ini sejalan dengan temuan Sugiarto (2010), Krisanti (2012) dan Sari (2015) yang menyatakan bahwa nilai kepribadian wirausaha yang tinggi seperti lokus pengawasan internal dan keinginan berprestasi yang tinggi cenderung memilih

cara bersaing yang berbeda, termasuk dalam penggunaan informasi akuntansi.

Hasil penelitian ini juga memberikan dukungan empiris terhadap kontruk TPB yaitu sikap terhadap perilaku. Sikap terhadap perilaku merupakan suatu faktor dalam diri seseorang yang dipelajari untuk memberikan respon positif atau negatif pada penilaian terhadap sesuatu yang diberikan. Apabila seseorang menganggap sesuatu hal bermanfaat bagi dirinya maka dia akan memberikan respon positif terhadap hal tersebut, sebaliknya jika sesuatu tersebut tidak bermanfaat maka orang tersebut akan memberikan respon negatif. Dalam penelitian ini jiwa kewirausahaan dipahami sebagai sikap terhadap perilaku yang mempengaruhi minat perilaku individu dalam pengambilan keputusan. Semakin tinggi jiwa kewirausahaan seseorang (respon positif) maka akan semakin memicu seseorang untuk mencari segala informasi untuk memajukan usahanya termasuk informasi akuntansi yang digunakan untuk pembuatan keputusan investasinya. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Panggalih (2013) serta Nazar dan Syahran (2008). Penelitian tersebut menemukan bahwa munculnya minat perilaku seseorang dipengaruhi oleh munculnya sikap awal dari seseorang terhadap minat perilaku tersebut.

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, terdapat keterbatasan dalam penelitian ini yaitu (1) Penelitian ini hanya menggunakan dua dari tiga kontruk TPB yaitu perceived behavioral control dan sikap terhadap perilaku yang merupakan faktor internal yang mempengaruhi perilaku pengusaha UMKM. Selain faktor internal terdapat faktor eksternal yaitu norma subyektif yang mempengaruhi perilaku pengusaha UMKM di dalam pembuatan keputusan. Terdapat kemungkinan perbedaan perilaku pengusaha UMKM dengan adanya pengaruh faktor eksternal tersebut. (2) Penelitian ini tidak memperhatikan perbedaan industri termasuk skala usaha UMKM yang diteliti. Perbedaan jenis dan skala usaha akan mempengaruhi pemanfaatan informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut. Kemungkinan pemahaman akuntansi dan jiwa kewirausahaan dari masing-masing skala usaha tersebut berbeda sehingga akan mempengaruhi pembuatan keputusan investasi.

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini mengungkapkan persepsi pengusaha UMKM atas penggunaan informasi

akuntansi yang mendukung jiwa kewirausaan dalam pembuatan keputusan investasi. Pengetahuan akuntansi memperkuat peran jiwa kewirausahaan dalam pembuatan keputusan investasi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan akuntansi sangat diperlukan oleh pelaku usaha UMKM. Semakin tinggi pengetahuan akuntansi pengusaha UMKM maka semakin tinggi pula peran jiwa kewirausahaan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan investasinya.

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Para pengusaha UMKM disarankan untuk meningkatkan dan memperdalam pengetahuan akuntansi karena sangat diperlukan dalam membaca dan memahami informasi akuntansi dalam rangka membuat keputusan investasi. Paling tidak, informasi cash flow perusahaan dapat dimanfaatkan untuk memprediksi kas masa depan perusahaan. Apabila wirausahawan menggunakan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan investasinya yang disertai dengan pemahaman yang baik terhadap pengetahuan akuntansi, maka akan menghasilkan keputusan yang tepat bagi masa depan usahanya. (2) Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan peran norma subyektif dari konstruk TPB (Theory of Planned Behavior). Hal ini dapat memberikan gambaran bahwa selain faktor internal terdapat faktor ekternal yang mempengaruhi perilaku wirausahawan. (3) Untuk penelitian selanjutnya agar memperhaikan perbedaan jenis industri dan skala usaha yang dapat mempengaruhi peran informasi akuntansi dalam pembuatan keputusan yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut sehingga lebih menjelaskan validitas internal dari hasil penelitian.

REFERENSI

Aminul, Aktaruzzaman K. M. dan Abu Zafar M.

O. (2011). Effect of Entrepreneur and Firm Characteristics on the Business Success of Small and Medium Enterprises (SMEs) in Bangladesh. International Journal of Business and Management, 6(3)

Aprianto, Agus. (2014). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan JiwaKewirausahaan Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Skripsi Universitas Mahasaraswati, Denpasar

Hadiyah Fitriyah. (2006). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi

Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah. Tesis Universitas Negeri Jakarta

Hafij Ullah, Jamil Ahmed Khonadakar dan Syeda Tamanna Fahim. (2014). Role of Accounting Information in Strategic Decision Making in Manufacturing Industries in Bangladesh. Global Journal of Management and Business Research: D Accounting and Auditing, 14(1) Version 1.0

Jogiyanto.HM. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Abdi. Yogyakarta

_________. (2011). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada

Holmes, S., and Nicholls, D. (1988). An Analysis of The Use of Accounting Information by Australian Small Busines.Journal of Small Business Management, 26(20), 57 – 68

Hsu M.H dan Chiu C.M. (2004). Predicting Electronic Service Continuance With a Decomposed Theory of Planned Behavior. Behavior and Information Technology, 23(5), 359-373

Indarti Nurul dan Rokhima Rostiani. (2008). Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, 23(4)

Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Edisi 5. Rajagrafindo Persada. Jakarta

Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. (2001). Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin McGraw-Hill.

Krisanti, Rina. (2012). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Jiwa kewirausahaan Terhasap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2(2), 127-137

Linawati Evi dan Mitha Dwi Restuti. (2015). Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Atas Penggunaan Informasi Akuntansi. Conference in Business, Accounting and Management, 2(1), ISSN 2302-9791

Roudah, Ria. (2008). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Keputusan Investasi (Studi Kasus UKM Sektor Dagang di Kota Surabaya). Skripsi, STIE PERBANAS

Sari, Ni Made Ari Maya. (2015). Pengaruh Kepribadian Wirausaha dan Pengetahuan Akuntansi Pada Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pembuatan Keputusan Investasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 11(1), 303-319

Siregar, Aditya Fitri. (2009). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Jasa Di kota Medan. Skripsi, Universitas Sumatra Utara, Medan

Suhairi, Sofri Yahya, dan Hasnah Haron. (2004). Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Simposium Nasional Akuntansi VIII, 1-19, Denpasar.

Wahyudi, Muhamad. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada UsahaKecil dan Menengah (UKM) di Yogyakarta. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang

Zimmerer, Thomas W, dan Norman M. Scarborugh. (2004). Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks. Jakarta