Bahasa Indonesia PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOUSEKEEPING DEPARTEMENT DI AYODYA RESORT BALI
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol. 7, No. 1, April 2023.
Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Hosekeeping Department di Ayodya Resort Bali
I Wayan Yoghi Dharsana1), Anak Agung Putri2), Agung Sri Sulistyawti3)
-
1,2,3Sarjana Terapan Pengelolaan Perhotelan, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Email : 1wayanyoghidharsana@gmail.com
Abstrak
Pentingnya peranan Sumber Daya Manusia bagi setiap organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, untuk itu karyawan perlu memiliki skill atau keterampilan yang handal dalam menangani setiap pekerjaan. Dalam upaya pencapaian hasil kinerja karyawan yang optimal dalam melayani bentuk jasa, dalam Management telah membentuk suatu upaya strategi dalam membenahi kinerja karyawan, oleh sebab itu budaya kerja karyawan housekeeping di ayodya resort bali yang negatif yang terus dilakukan terlihat dari kebiasaan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang di berikan selesai, sehingga karyawan memberikan dampak negatif terhadap cleanliness kamar hotel maupun tempat umum lainya. Karyawan housekeeping harus bisa menjaga kualitas kerja dengan pelayanan terbaik, sehingga terlihat bagaimana kinerja karyawan yang kurang baik dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang di berikan management. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatif, teknik sampel yang digunakan yaitu no-probability sampling dengan mengunakan purposive sampling dengan jumlah responden yang didapat yaitu 52 responden. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif menggunakan nilai skala sikap dengan interval 1 – 4, dan analisis regresi linier sederhana. Analisis data selanjutnya menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menujukan bahwa, rata-rata respon karyawan housekeeping terhadap budaya kerja ternyata didapatkan hasil yang baik yaitu rata-rata memberikan respon setuju dengan hasil output mean sebesar 3.15. Sedangkan untuk kinerja karyawan, hasil output respon karyawan rata-rata karyawan juga menjawab dengan respon setuju yaitu sebesar 3.15. Budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan housekeeping departement
Kata Kunci : Budaya Kerja dan Kinerja Karyawan, Housekeeping Department, Regeresi Linier Sederhana.
Abstract
The importance of the role of Human Resources for every organization is expected to improve employee performance, for that employees need to have reliable skills or skills in handling every job. In an effort to achieve optimal employee performance results in serving forms of service, Management has formed a strategic effort in improving employee performance, therefore the negative work culture of housekeeping employees at Ayodya Resort Bali can be seen from the employees' habits in completingwork before time. given is complete, so that employees have a negative impact on the cleanliness of hotel rooms and other public places. Housekeeping employees must be able to maintain the quality of workwith the best service, so that it can be seen how the employee's performance is not good in completing thetasks and responsibilities given by management. Types of data used in this study are qualitative and quantitative data, the sample technique used is no-probability sampling using purposive sampling with the number of respondents obtained, namely 52 respondents. The data analysis technique used is descriptive quantitative using attitude scale values with intervals of 1 - 4, and simple linear regression analysis. Further data analysis used qualitative descriptive. The results of this study indicate that, on average, the response of housekeeping employees to workculture has good results, that is, on average, they give a response that agrees with the mean output of 3.15. As for employee performance, the results of employee response outputs on average employees also answered with an agreed response, namely 3.15. Work culture has a positive and significant effect on the performance of the housekeeping department employees.
Keywords : Work Culture and Employee Performance Housekeeping Departmen, Simple Linear Regression.
-
1. PENDAHULUAN
Aspek budaya kerja menurut Marthis dan Jackson (2001) yaitu suatu nilai-nilai dan kepercayaan yang memberikan arti kepada anggota organisasi untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam perusahaan, sehingga anggota organisasi mampu memahami nilai – nilai yang ada dan bagaimana mereka harus bertindak atau berprilaku.
Apabila budaya kerja tersebut berjalan baik maka akan mendorong timbulnya kinerja karyawan yang baik pula. Berdasarkan hasil observasi pada bagian order taker di ketahui jumlah keluhan atau complaint di tahun 2019 pada housekeeping department di ayodya resortbali dapat dilihat pada tabel 1.3 mengenai data keluhan yang masuk ke housekeeping department.
Tabel 1 Data keluhan (complaint) di Housekeeping department
n |
Complaint |
Jumlah |
1 |
Ac Proplem |
25 |
2 |
Cleanliness |
37 |
3 |
Insect |
7 |
4 |
Leaking |
55 |
5 |
Noisy |
27 |
6 |
Toilet Problem |
43 |
7 |
Project Housekeeping |
15 |
Sumber : Housekeeping Ayodya resort Bali, 2019.
Budaya kerja yang dimiliki karyawan housekeeping ayodya resort bali sesuatu yang sudah membudaya di lingkungan kerja baik budaya kerja yang negatif. Berdasarkan tabel 3.1 dan wawancara dengan assistant executive housekeeper Bapak Alit Dana Wirama, budaya kerja negatif yang dilihat dari kebiasaan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan sebelum waktu yang di berikan selesai, sehingga karyawan memberikan dampak negatif terhadap cleanliness kamar hotel maupun tempat umum lainya. Terlihat dari complaint dan guest comment yang mengeluh dengan kebersihan, kecepatan dan kelengkapan dalam bekerja. Sehingga terlihat bagaimana kinerja karyawan yg kurang baik dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang di berikan management.
Pentingnya peranan sumber daya manusia bagi setiap organisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, untuk itu karyawan perlu memiliki skill atau keterampilan yang handal dalam menangani setiap pekerjaan. Kinerja karyawan di Ayodya Resort Bali masih perlu di tingkatkan, terlihat dari kinerja karyawan yang kurang menerapkan standart oprasional prosedur. Dari laporan housekeeping supervisor yang melakukan double check pada kamar tamu dan tempat umum di area hotel yang masih melihat kekurangan dalam kelengkapan dan kebersihan kamar. Dalam upaya pencapaian hasil kinerja karyawan housekeeping yang optimal dalam melayani bentuk jasa di Ayodya Resort Bali telah membentuk suatu upaya strategi dalam membenahi kinerja karyawan, oleh sebab itu staff housekeeping diperlukan adanya perubahan suasana kerja berupa perubahan cara pola pikir, dan cara bertindak dalam menjalankan kegiatan oprasional perusahaan.
Menurut (suswanto dan Priansa, 2013) kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku, dalam kurun waktu tertentu, berkenaan dengan pekerjaan serta prilaku dan tindakan. Dengan demikian, program transformasi kultural di suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan yang telah menjalankan hal tersebut akan memiliki ciri-ciri perubahan yang bersifat sangat mendasar dari segi strategi, dan menyeluruh sehingga tujuan yang telah ditetapkan dalam bentuk visi dan misi yang dapat terlaksana.
Budaya kerja yang berlaku di Ayodya Resort Bali merupakan wujud nyata dari aktualisasi budaya organisasi yang merupakan suatu program training untuk para karyawan dalam memberikan pelayanan untuk tamu sesuai dengan standart oprasional prosedur hotel dalam upaya pembaaruan standart oprasional prosedur hotel yang baru agar lebih efisien dan efektif sehingga dapat memberikan pengaruh yang lebih baik bagi kinerja karyawan. Melihat pentingnya peranan budaya kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan maka saya terdorong untuk meneliti tentang “Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Housekeeping Department di Ayodya Resort Bali”.
-
2. METODE PENELITIAN
Ayodya Resort Bali merupakan hotel dengan klasifikasi hotel bintang lima yang berdiri diatas tanah seluas 11.5 hektar di sepanjang garis pantai Nusa Dua di kawasan perhotelan BTDC. Ayodya Resort Bali berjarak 12 km dari Bandara Ngurah Rai atau 15 menit dengan kendaraan bermotor dan 30 km dari pusat kota Denpasar atau sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor.
Menurut Wardiyanta (2010:13) definisi oprasional variabel digunakan untuk memperjelas dan membatasi penelitian ini serta untuk membahas ruang lingkup permasalahan penelitian, maka perlu dijelaskan definisi semua variabel yang ada dalam permasalahan yang akan dibahas. Penelitian ini menggunakan variabel yaitu variabel bebas (X) budaya kerja. Budaya kerja yang dimaksud menurut Tri
Guno (2003:8) adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai milai- nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercemin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. Variabel terikat (Y) kinerja. Kinerja yang dimaksud Mangkunegara (2002) mendefinisikan kinerja atau prestasi kerja sebagai hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Definisi oprasional variabel dalam penelitian ini digunakan teknik maaping consep yaitu teknik yang memadukan konsep dari beberapa ahli, setelah itu diambil beberapa faktor yang sesuai dengan masalah yang dihadapi di lokasi penelitian. Berikut teknik mapping consep yang digunakan penelitian pada tabel 3.1
Tabel 2 Definisi Oprasional Variabel dan Indikator
Variabel |
Indikator |
Sub Indikator |
Budaya Kerja (X) Triguno (2003:4) |
Kerja keras |
Mengerjakan pekerjaan tanpa mengenal lelah. |
Dalam melaksanakan pekerjaan selalu berkordinasi dengan atasan tentang pekerjaan yang belum dapat dikerjakan. | ||
Ulet |
Selalu berusaa bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan. | |
Membantu teman yang belum selesai mengerjakan pekerjaan agar pekerjaan selesai tepat waktu. | ||
Disiplin |
Absensi kcadiran sangat penting dalam penegakan disiplin kerja. | |
Selalu pakai seragam saat bekerja. | ||
Selalu datang tepat waktu saat bekerja. | ||
Selalu minta ijin saat ada kegiatan keluar saat jam kerja berlangsung. | ||
Produktifitas |
Selalu melakukan hal baru dalam melakukan pekerjaan baru. | |
Manajemen memberikan kebebasan cara menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. | ||
Motivasi |
Melakukan pekerjaan dengan inisiatif sendiri tanpa ada perinta dari atasan. | |
Berusaha menyelesaikan pekerjaan harus sesuai dengan standart yang sudah ditentukan manajemen | ||
Dinamik |
Kreativitas karyawan sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah managemen. | |
Bersama-sama mencari solusi untuk menumbukan cara kerja baru untuk karyawan yang belum mencapai tujuan manajemen. | ||
Konsekuen |
Membagi waktu antara bekerja dengan kegiatan training dari manajemen. | |
Selalu bertanggung jawab pada semua pekerjaan yang diberikan. | ||
Selalu mempertaankan kualitas kerja dengan memberikan pelayanan terbaik. | ||
Responsive |
Mcrcspon training dari manajemen dan menerapkan dalam bekerja. | |
Mencoba menegur teman yang melakukan kcsalaan dalam bekerja dan membantu agar kcsalaan tidak tendang lagi. | ||
Mandiri |
Berusaha selalu mencari pcmbaanian pengetauan tentang pekerjaan. | |
Melakukan pekerjaan dengan cepat dan baik. |
Kinerja (Y) (ionics (2001) |
Kuantitas Kerja |
Karyawan mampu melaksanakan tugas sesuai target yang ditentukan perusaaan. |
Kualitas Kerja |
Karyawan mampu melaksanakan tugas dengan teliti dan asil kerja dengan kualitas yang baik | |
Pengetahuan Kerja |
Karyawan memiliki pengetauan yang luas mengenai produk yang ada dalam pekerjaanya | |
Kreatifitas |
Karyawan memiliki kreativitas dalam hal ide. gagasan, dan tindakan dalam melaksanakan tugas | |
Kerja Sama |
Bekerja sama untuk mencapai tujuan manajemen | |
Kesadaran |
Karyawan memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaanya | |
Inisyatif |
Karyawan memiliki inisyatif dalam mengambil keputusan yang tepat sebelum di printakan serta dalam menyelesaikan masalah | |
Kualitas Personal |
Karyawan memiliki kepribadian, sifat, dan sikap yang baik dalam bekerja |
Sumber: Data Pribadi, 2020
Jenis dan sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jenis data : Data kualitatif dalam penelitian ini meliputi gambaran umum tentang Ayodya Resort yang mencakup sejarah, fasilitas hotel dan juga mengenai fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalamnya. Dan Data Kuantitatif dalam penelitian ini seperti jumlah karyawan hotel , jumlah sampel untuk karyawan Hotel , hasil kuisioner, serta hasil analisi yang akan digunakan. Berdasarkan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, antara lain : Sumber data primer dan Sumber data sekunder . Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah memberikan kuesioner pada Housekeeper manager, wawancara, observasi dan dokumentasi.
Teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu penggambaran data yang diperoleh kemudian disajikan secara sistematis dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti. Data yang terkumpul dengan pengamatan langsung (observasi) di lokasi penelitian dan kuesioner dengan teknik skala likert. Data yang terkumpul dengan pengamatan langsung di lokasi penelitian dengan cara observasi, wawancara tidak terstruktur, dokumentasi, kuisioner dan studi kepustakaan. Dan Analisis KuantitatifTeknik analisis data kuantutatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap , pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang suatu kejadian atau permasalahan. dalam penelitian ini terbagi menjadi beberapa pengujian, Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Analisis Regresi Linier Sederhana , Uji Signifikansi, Koefisien Determinasi.
-
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
-
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman dari responden yang digolongkan berdasarkan kategori jenis kelamin, umur, dan pendidikan. Karakteristik penting untuk diketahui yang bertujuan untuk mengetahui data responden yang dikaitkan dengan budaya kerja ataupun kinerja karyawan. Jumlah responden yang dilibatkan pada penelitian ini sebanyak 52 responden yang merupakan karyawan. Untuk memperjelas karakteristik responden dimaksud, maka disajikan tabel mengenai data responden seperti yang dijelaskan berikut ini.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
N o |
Karakteristik Jenis Kelamin |
Jumlah |
Persentase |
1 |
Perempuan |
20 |
38.4% |
2 |
Laki-laki |
32 |
61.6% |
Total |
52 |
100% |
Sumber : Olah Data Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil instrumen yang disebarkan kepada responden yaitu karyawan housekeeping department di Ayodya Resort Bali, diketahui jumlah karyawan laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Adapun jumlah persentase dari 52 karyawan yaitu perempuan 77%, sedangkan laki-laki sebanyak 23%.
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
n o |
Karakteristik Umur Karyawan |
Jumlah |
Persentase |
2 |
21 – 30 tahun |
15 |
19.2% |
3 |
31 – 40 tahun |
22 |
61.6% |
4 |
Di atas 41 tahun |
15 |
19.2% |
Total |
52 |
30 |
Sumber : Olah Data Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil instrumen yang disebarkan kepada responden yaitu karyawan housekeeping department di Ayodya Resort Bali, diketahui paling tinggi yaitu karyawan yang berumur lebih dari 31-40 tahun sebanyak 61.6%, lalu diikuti oleh karyawan yang berumur 21-30 tahun sebesar 19.2%. Dan angka yang sam juga untuk karyawan yang berumur di atas 40 tahun sebesar 19.2%.
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
N o |
Karakteristik Lama Bekerja |
Jumlah |
Persentase |
1 |
SMA/Sederajat |
43 |
82.7% |
2 |
Diploma |
9 |
17.3% |
3 |
Sarjana |
0 |
0% |
Total |
52 |
100 |
Sumber : Olah Data Penelitian, 2021
Berdasarkan hasil instrumen yang disebarkan kepada responden yaitu karyawan housekeeping Ayodya Resort Bali, diketahui paling tinggi yaitu karyawan yang memiliki status pendidikan SMA/sederajat dengan persentase sebesar 82.7%, kemudian kedua yaitu responden yang berpendidikan diploma sebesar 17.2%.
-
2. Hasil
Dalam menjelaskan hasil deksripsi respon karyawan housekeeping pada variabel budaya kerja dan kinerja karyawan didapatkan dari hasil respon 52 karyawan yang memberikan tanggapannya tentang dua variabel tersebut. Dalam melakukan analisis kuantitatif ini dicari output rata-rata setiap indikator yang di jawab oleh para responden.
-
1. Hasil dekripsi variabel budaya kerja
Hasil dekripsi variabel budaya kerja akan dijelakan terkait dengan 22 sub indikator dari 10 variabel yang berkaitan dengan indikator kerja keras, rasa ulet, disiplin karyawan, produktivitas kerja karyawan, motivasi bekerja, dinamik, konsekuen, konsisten, responsive karyawan, dan mandiri dalambekerja karyawan housekeeping di Ayodya Resort Bali. Hasil respon ini didapat dari hasil penyebaran kuesioner sebanyak 52 karyawan. Adapun hasilnya akan dijelaskan pada Tabel di bawah ini :
Tabel Hasil Respon Budaya Kerja Karyawan Housekeeping Departement
Indikator |
Sub Indikator |
Mean |
Ket |
Kerja Keras |
Mengerjakan pekerjaan tanpa mengenal lelah. |
3.15 |
S |
Dalam melaksanakan pekerjaan selalu |
3.12 |
S |
berkordinasi dengan atasan tentang pekerjaan yang belum dapat dikerjakan. | |||
Ulet |
Selalu berusaa bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan. |
3.27 |
SS |
Membantu teman yang belum selesai mengerjakan pekerjaanagar pekerjaan selesai tepat waktu. |
3.12 |
S | |
Disiplin |
Absensi keadiran sangat penting dalam penegakan disiplin kerja. |
3.10 |
S |
Selalu pakai seragam saat bekerja. |
3.08 |
S | |
Selalu datang tepat waktu saat bekerja. |
3.25 |
SS | |
Selalu minta ijin saat ada kegiatan keluar saat jam kerja berlangsung. |
3.25 |
SS | |
Produkivitas |
Selalu melakukan hal baru dalam melakukan pekerjaan baru. |
3.08 |
S |
Manajemen memberikan kebebasan cara menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. |
3.29 |
SS | |
Motivasi |
Melakukan pekerjaan dengan inisiatif sendiri tanpa ada perinta dari atasan. |
3.15 |
S |
Berusaha menyelesaikan pekerjaan harus sesuai denganstandart yang sudah ditentukan manajemen |
3.13 |
S | |
Dinamik |
Kreativitas karyawan sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah managemen. |
3.12 |
S |
Bersama-sama mencari solusi untuk menumbukan cara kerjabaru untuk karyawan yang belum mencapai tujuan manajemen. |
3.27 |
SS | |
Konsekuen |
Membagi waktu antara bekerja dengan kegiatan training dari manajemen. |
3.12 |
S |
Selalu bertanggung jawab pada semua pekerjaan yang diberikan. |
3.10 |
S | |
Konsisten |
Melakukan pekerjaan dengan standart kerja sesuai SOP |
3.06 |
S |
Selalu mempertaankan kualitas kerja dengan memberikan pelayanan terbaik. |
3.10 |
S | |
Responsive |
Merespon training dari manajemen dan menerapkan dalam bekerja. |
3.27 |
SS |
Mencoba menegur teman yang melakukan kesalaan dalam bekerja dan membantu agar kesalaan tidak terulang lagi. |
3.13 |
S | |
Mandiri |
Berusaha selalu mencari pembaaruan pengetauan tentang pekerjaan. |
3.08 |
S |
Melakukan pekerjaan dengan cepat dan baik. |
3.06 |
S | |
Rata-Rata |
3.15 |
S |
Berdasarkan Tabel di atas maka dapat diketahui bahwa rata-rata respon karyawan housekeeping terhadap budaya kerja ternyata didapatkan hasil yang baik yaitu rata-rata memberikan respon setuju dengan hasil output mean sebesar 3.15. Hal ini menandakan bahwa, budaya kerja di Ayodya Resort Bali memang dibutuhkan oleh karyawan untuk memahami lebih detail budaya yang ada di tempat mereka bekerja.
Dengan karyawan memahami budaya kerja housekeeping di Ayodya Resort Bali, berimplikasi pada kenyamanan karyawan dalam bekerja. Tabel diatas menunjukan respon yang paling tinggi adalah indikator produktivitas, pada sub indikator Manajemen memberikan kebebasan cara menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu kepada karyawan housekeeping di hotel Ayodya Resort Bali dengan rata-rata 3.29 dikategorikan sangat setuju.
Artinya, budaya kerja yang diterapkan oleh manajemen housekeeping di Ayodya Resort Bali untuk membuat karyawan lebih produktif dalam bekerja. Mereka lakukan dengan cara memberikan kebebasan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, menjadi salah satu upaya yang diterapkan oleh manajemen. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas karyawan. Dengan tanpa dibatasi waktu dalam bekerja, tentu bisa membuat karyawan lebih maksimal dalam bekerja. Misalnya membersikan kamar tidak dengan buru-buru atau menyiapkan peralatan pembersih kamar juga tidak dilakukan dengan tergesa-gesa karena tidak dibatasi oleh waktu.
Tabel Hasil Responden Kinerja Karyawan Housekeeping Department
Indikator |
Sub Indikator |
Mean |
Ket |
Kuantitas Kerja |
Karyawan mampu melaksanakan tugas sesuai target yang ditentukan perusaaan. |
3.08 |
S |
Kualitas Kerja |
Karyawan mampu melaksanakan tugas dengan teliti dan |
3.19 |
S |
asil kerja dengan kualitas yang baik | |||
Pengetahuan Kerja |
Karyawan memiliki pengetauan yang luas mengenai produk yang ada dalam pekerjaanya |
3.06 |
S |
Kreatifitas Kerja |
Karyawan memiliki kreativitas dalam hal ide, gagasan, dan tindakan dalam melaksanakan tugas |
3.13 |
S |
Kerjasama |
Bekerja sama untuk mencapai tujuan manajemen |
3.13 |
S |
Kesadaran |
Karyawan memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaanya |
3.27 |
SS |
Inisiatif |
Karyawan memiliki inisyatif dalam mengambil keputusanyang t menyelesaikan masalah |
3.19 |
S |
Kualitas Personal |
Karyawan memiliki kepribadian, sifat, dan sikap yangbaik dalam bekerja |
3.13 |
S |
Rata-rata |
3.15 |
S |
Hasil output respon karyawan di atas, cukup menarik bila dibahas terkait dengan respon karyawan terhadap kinerja selama mereka bekerja di departemen housekeeping Ayodaya Resort Bali. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata karyawan menjawab dengan respon setuju yaitu sebesar 3.15. Output rata-rata ini sama dengan hasil rata-rata budaya kerja karyawan. Dan meskipun rata-rata antara keduanya itu sama, namun yang membuat berbeda adalah, dari 8 indikator dalam kinerja karyawan, hanya satu indikator yang hasilnya sangat setuju yaitu indikator kesadaran sebesar 3.27. Yang secara detail, maksud indikator ini adalahkaryawan memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaanya.
Bila mengacu pada temuan budaya kerja, maka ini bisa dibilang ada korelasi antara budaya kerja dengan kinerja karyawan. Pada budaya kerja, hasil tertinggi yaitu karyawan dibebaskan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Sedangkan pada kinerja, mereka merasa memiliki kesadaran tinggi untuk melaksanakan pekerjaanya. Artinya, dengan kesadaran tinggi karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan, adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kerja, utama dalam menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
Tahap pengujian validasi bertujuan untuk mengukurvalid atau tidak valid suatu petanyaan dalam sebuah kuesioner. Dengan ketentuan, kuesioner dianggap valid apabila pertanyaan tersebut dapat mewakili sebuah tujuan dari penelian yang dikukur dengan ketetntuan rumus. Namun dalam penelitian ini menggunakan cara uji validasi diolah dengan menggunakan SPSS Statistics Version 25. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner dengan skor total pada tingkat signifikansi 5%. Dengan ketentuan peneliti membandingkan person correlation setiap indikator dengan table r produk moment. Jika rhitung > r tabel maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid, dimana r tabel dalam penelitian ini sebesar 0,224. Hasil uji validitas dapat disajikan pada table dibawah ini:
Tabel Hasil Uji Validitas Budaya Kerja Karyawan Housekeeing Department di Ayodya Resort Bali
No |
Pernyataan |
R hitung |
Ket |
1 |
Mengerjakan pekerjaan tanpa mengenal lelah. |
.814 |
Valid |
2 |
Dalam melaksanakan pekerjaan selalu berkordinasi dengan |
.782 |
Valid |
atasan tentang pekerjaan yang belum dapat dikerjakan. | |||
3 |
Selalu berusaa bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan. |
.571 |
Valid |
4 |
Membantu teman yang belum selesai mengerjakanpekerjaan agar pekerjaan selesai tepat waktu. |
.715 |
Valid |
5 |
Absensi keadiran sangat penting dalam penegakan disiplin kerja. |
.535 |
Valid |
6 |
Selalu pakai seragam saat bekerja. |
.520 |
Valid |
7 |
Selalu datang tepat waktu saat bekerja. |
.923 |
Valid |
8 |
Selalu minta ijin saat ada kegiatan keluar saat jam kerjaberlangsung. |
.414 |
Valid |
9 |
Selalu melakukan hal baru dalam melakukan pekerjaan baru. |
.520 |
Valid |
10 |
Manajemen memberikan kebebasan cara menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. |
.397 |
Valid |
11 |
Melakukan pekerjaan dengan inisiatif sendiri tanpa ada perinta dari atasan. |
.814 |
Valid |
12 |
Berusaha menyelesaikan pekerjaan harus sesuai dengan standart yang sudah ditentukan manajemen |
.798 |
Valid |
13 |
Kreativitas karyawan sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah managemen. |
.782 |
Valid |
14 |
Bersama-sama mencari solusi untuk menumbukan carakerja baru untuk karyawan yang belum mencapai tujuan manajemen. |
.571 |
Valid |
15 |
Membagi waktu antara bekerja dengan kegiatan trainingdari manajemen. |
.715 |
Valid |
16 |
Selalu bertanggung jawab pada semua pekerjaan yang diberikan. |
.535 |
Valid |
17 |
Melakukan pekerjaan dengan standart kerja sesuai |
.478 |
Valid |
18 |
Selalu mempertaankan kualitas kerja dengan memberikan pelayanan terbaik. |
.502 |
Valid |
19 |
Merespon training dari manajemen dan menerapkan dalam bekerja. |
.571 |
Valid |
20 |
Mencoba menegur teman yang melakukan kesalaan dalam bekerja dan membantu agar kesalaan tidak terulang lagi. |
.798 |
Valid |
21 |
Berusaha selalu mencari pembaaruan pengetauan tentang pekerjaan. |
.502 |
Valid |
22 |
Melakukan pekerjaan dengan cepat dan baik. |
.478 |
Valid |
Hasil data tersebut menunjukan bahwa dalam penelitian ini terkait dengan pertanyaan kuesioner untuk mewakili variabel budaya kerja karyawan dapat dikatakan sudah Valid. Karena semua hasil sudah memenuhi yaitu lebih besar dari 0.224. Sehingga dalam penelitian ini bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pengujian reliabilitas masing-masing variabel, yang akan dibahas pada bagian berikutnya.
Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan Housekeeping Department di Ayodya Resort Bali
No |
Pernyataan |
R Hitung |
Ket |
1 |
Karyawan mampu melaksanakan tugas sesuai target yang ditentukan perusaaan. |
.397 |
Valid |
2 |
Karyawan mampu melaksanakan tugas dengan teliti danasil kerja dengan kualitas yang baik |
.814 |
Valid |
3 |
Karyawan memiliki pengetauan yang luas mengenai produk yang ada dalam pekerjaanya |
.411 |
Valid |
4 |
Karyawan memiliki kreativitas dalam hal ide, gagasan, dan tindakan dalam melaksanakan tugas |
.513 |
Valid |
5 |
Bekerja sama untuk mencapai tujuan manajemen |
.694 |
Valid |
6 |
Karyawan memiliki kesadaran dan tanggung jawab yangtinggi dalam melaksanakan pekerjaanya |
.814 |
Valid |
7 |
Karyawan memiliki inisyatif dalam mengambil keputusanyang tepat sebelum di printakan serta dalam menyelesaikan masalah |
.814 |
Valid |
8 |
Karyawan memiliki kepribadian, sifat, dan sikap yang baik dalam bekerja |
.510 |
Valid |
Berdasarkana data tersebut menunjukan bahwa dalam penelitian ini terkait dengan pertanyaan kuesioner untuk mewakili variabel kinerka karyawan dapat dikatakan sudah Valid. Karena semua hasil sudah memenuhi yaitu lebih besar dari 0.224. Sehingga dalam penelitian ini bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pengujian reliabilitas masing-masing variabel, yang akan dibahas pada bagian berikutnya.
-
4. Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat memberikan hasil yang tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Uji Reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur tersebut konsisten atau tidak. Apabila nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60 maka hasil yang diperoleh dapat dikatakan handal. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach’sAlpha |
Ket |
Budaya Kerja |
.928 |
Reliabel |
Kinerja |
.728 |
Relliabel |
Sumber : Olah data penelitian, 2020.
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel diatas dapat perhitungan masing-masing variabel nilai Cronbach's Alphanya lebih besar dari 0,60. Angka ini menunjukan bahwa variabel intrumen penelitian dinyatakan reliable dan penelitian dapat dilanjutkan dengan analisis berikutnya.
-
5. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Dalam penelitian ini menggunakan uji analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui bagaimana hubungan budaya kerja karyawan terhadap kinerja karyawan housekeeping di Ayodya Resort Bali. Analisis ini menggunakan data berdasarkan kuesioner yang dibagikan. Lalu untuk melakukan analisis digunakan bantuan SPSS. Versi 25. Adapun hasil dari uji analisis regresi linear sederhana dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel Hasil Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. | ||
B |
Std. Error |
Beta | ||||
1 |
(Constant) |
-.172 |
3.450 |
-.050 |
.961 | |
Budaya Kerja |
.366 |
.050 |
.722 |
7.384 |
.000 | |
a. Dependent Variable: Kinerja |
Sumber : Hasil Penelitian (2021)
Y = α + bX
Y= -0.172+ 0,336X
Berdasarkan hasil persamaan regresi diatas, didapatkan hasil bahwa budaya kerja bernilai positif, yang dapat disimpulkan bahwa pengaruh budaya kerja sebagai variabel X terhadap kinerja karyawan Housekeeping Departement di Ayodya Resort Bali adalah positif yaitu 0.366, yang artinya setiap penambahan 1 unit nilai pada budaya kerja, maka akan menambahkan nilai Y2 (kinerja karyawan). Dan berdasarkan nilai signifikansi Budaya Kerja yang diperoleh dari tabel diatas sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas kerja.
Uji t dilakukan untuk menuji hipotesis bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel pelatihan terhadap produktivitas kerja (Sugiyono,2018). Dalam mendapatkan nilai dari t test maka dilakukan langkah- langkah yaitu menentukan hipotesis dan kriteria pengujian sebagai berikut.
-
1. Menetukan Hipotesis
-
a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
-
b. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
-
2. Kreteria Pengujian
Hasil nilai dari thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel pada uji sisi kanan dengan level of signifikan sama dengan 5 %(0,05) sehingga tingkat kebenaran sebesar 95%. Pada derajat kebebasan (df) besar nilai ttabel pada df adalah 52 - 1 = 51, maka pada level signifikan 5% didapatkan t-tabel sebesar 0.679
Tabel Hasil Uji-t
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
B |
Std. Error |
Beta | ||||
1 |
(Constant) |
-.172 |
3.450 |
-.050 |
.961 | |
Budaya Kerja |
.366 |
.050 |
.722 |
7.384 |
.000 |
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel diatas, diketahui bahwa nilai thitung sebesar 7.384 lebih besar dari nilai ttabel 0,679 dengan nilai sigifikansi 0,00 < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa budaya kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, karena nilai thitung > ttabel dan nilai Signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu Ho ditolak dan Ha diterima.
t tabel = 0,679 thitung = 7,384
Gambar 4.13
Kurva Analisis Sederhana
Penelitian ini sejalan dengan penelitianya Assagaf (2012) yang berjudul pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan PT hadji Kala Cabang alauddin makasar” oleh Assagaf (2012). Hasil hipotesis menunjukan analisis mengenai pengaruh budaya kerja terhadap meningkatkan kinerja karyawan pada PT Hadji Kalla Cabang Alaudin Makasar menunjukan bahwa untuk uji signifikan dari budaya kerja dengan 3 indikator mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Kemudian peneliti ini juga sejalan dengan penelitian Pradana (2012) yang menukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan budaya kerja terhadap kinerja karyawan.
-
7. Hasil Uji Determinasi
Uji determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase perubahaan atau variasi dari variabel terikat bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel bebas. Dengan mengetahui nilai koefesien determinasi dapat menginterpretasikan perubahan variabel terikat. Semakin tinggi nilai koefesien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil pengujian determinasi dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel Hasil Uji Analisis Determinisasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.722a |
.522 |
.512 |
2.33125 |
a. Predictors: (Constant), BudayaKerja |
Dilihat dari Tabel diatas besar koefesien determinasi adalah 0,552, berdasarkan perhitungan analisis maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
D = r2 x 100%
= (0,552) x 100%
= 55.2 %
Hasil perhitungan menunjukan bahwa, nilai koefesien determinasi sebesar 55.2%. Angka ini menunjukan bahwa sebesar 55.2% kinerja karyawan (Y1) dipengaruh oleh budaya kerja karyawan (X1). Sedangkan sisanya 44.8% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar dari variabel-variabel yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Bila merujuk pada riset yang dilakukan oleh peneliti lain, ada beberapa peneliti dimana hasil Rquarenya lebih rendah. Namun ada juga yang lebih tinggi dari penelitian ini. Salah satu peneliti Wambugu (2014) yang berjudl pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Wartsila – Kipevu Li Power Plant, dengan nilai Rsquare sebesar 0.22. Sedangkan peneliti lain yaitu Suryaningrat (2017) yang berjudul pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh variabel motivasi kerja di Star Hotel di Bali, dengan nilai Rsquare kinerja karyawan sebesar 0.821 dan motivasi kerja sebesar 0.441. Dengan mengambil dua hal tersebut, maka terkait dengan temuan ini, maka budaya kerja tidak seratus persen berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kemungkinan juga dipengaruhi oleh variabel lain seperti misalnya kompensasi, motivasi, komunikasi dll.
Uji korelasi digunakan untuk menganalisa kuat lemahnya hubung antara dua variabel. Adapun hasilanalisis korelasi dapat dilihat pada table berikut.
Tabel Hasil Uji Korelasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.722a |
.522 |
.512 |
2.33125 |
a. Predictors: (Constant), BudayaKerja |
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji R adalah 0,722 yang artinya, ada hubungan yang positif antara budaya kerja dengan kinerja kerja karyawan housekeeping. Intepretasi terhadap koefisien korelasi nilai 0,722 berada pada 0,70 – 0.80 yang artinya korelasi antara dua variabel tinggi, dimana ke dua variabel ini memiliki hubungan yang kuat. Temuan ini diperkuat dengan fakta yang ada dilapangan yaitu secara empiris. Budaya atau kebiasaan yang dilakukan oleh supervisor dalam memberikan pelatihan kepada karyawan Ayodya Resort Bali, dimana sebelum karyawan housekeeping melakukan pekerjaan terlebih dahulu dilakukan briefing kepada semua karyawan, baik mereka yang melakukan shift pagi, shift soreataupun shif malam. Tidak hanya briefing, perusahaan juga mewajibkan karyawan untuk meningkatkan kompetensi keahlian rata-rata setiap 2 tahun sekali. Juga di Ayodya Resort Bali, sudah memiliki training schedule yang dimiliki oleh Housekeeping Departmeent dan Human Resources Department. Training ini biasanya dilakukan rutin yang bertujuan untuk meningkatkan skill karyawan, salah satunya yaitu kinerja karyawan.
Secara teoritis, temuan ini sejalan dengan temuannya Brown dan Dennis (1980) dalam Syafar (1999)yang menyatakan bahwa, peningkatan terhadap budaya kerja, maka akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Ayodya Resort Bali menandakan, memiliki budaya yang kuat, pegawai cenderung mengikuti arah yang telah ditentukan oleh perusahaan. Temuan ini juga diperkuat oleh temuannya Kotter dan Hesket (1999) dalam Suharto dan Cahyono (2005), yang mengungkapkan bahwa budaya perusahaan dapat memberikan dampak yang berarti terhadap kinerja ekonomi jangka panjang. Hal ini juga dilakukan oleh Ayodya Resort Bali, dimana perusahaan selalu menjaga karyawan dengan baik, memberikan hak dan kewajiban karyawan terpenuhi, sehingga ini bisa berdampak terhadap kinerja karyawan housekeeping.
Ditinjau dari penelitian sebelumnya, analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, untuk menyederhanakan penelitian ini ditarik kesimpulan sebagai berikut :
-
a. Hasil penelitian ini menujukan bahwa, rata-rata respon karyawan housekeeping terhadap budaya kerja ternyata didapatkan hasil yang baik yaitu rata-rata memberikan respon setuju dengan hasil output mean sebesar 3.15. Respon yang paling sedikit berpengaruh
adalah indikator produktivitas,waktu kepada karyawan housekeeping di hotel Ayodya Resort Bali dengan rata-rata 3.29 dikategorikan sangat setuju. Adapun respon paling banyak berpengaruh adalah indikator konsisten, pada sub indikator pada melakukan pekerjaan dengan standart kerja sesuai setandar oprasional prosedur oleh karyawan dengan rata-rata 3,06 dikategorikan setuju. Sedangkan untuk kinerja karyawan, hasil output respon karyawan rata-rata karyawan juga menjawab dengan respon setuju yaitu sebesar 3.15. Indikator kesadaran dengan rata- rata sebesar 3.27 sedikit pengaruh, indikator ini adalah karyawan memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaanya, seperti menyelesaikan Housekeeping task sheet, maupun project lainnya. Indikator sangat berpengaruh adalah pengetauan kerja yaitu karyawan memiliki pengetauan yang luas mengenai produk yang ada dalam pekerjaanya, dengan nilai 3.06 yang hasilnya setuju, dimana karyawan perlu adanya pengenalan/pelatihan untuk menambah pengetauan pada karyawan housekeeping.
-
b. Budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan housekeeping departement. Hasil ini diperkuat dengan hasil analisis statistik yang menunjukan bahwa, nilai koefisien regresi untuk variabel budaya kerja adalah 7.384 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini terkait denga perngaruh budaya keja terhadap kinerja karyawan housekeeping department di Ayodya Resort Bali yaitu sebagai berikut:
-
a. Meskipun hasil respon karyawan housekeeping, baik pada variabel budaya kerja ataupun variabel kinerja karyawan, keduanya sama-sama direspon dengan rata-rata setuju yaitu 3.15. Namun perusahaan perlu meningkatkan budaya kerja karyawan sehingga bisa lebih maksimal dan bahkan bisa direspon dengan rata-rata sangat setuju. Begitu juga dengan variabel kinerja karyawan juga perlu diperhatikan lebih lagi.
-
b. Secara umum hasil persepsi budaya kerja dan kinerja karyawan housekeeping di Ayodya Resort Bali telah direspon setuju, hal ini menandakan bahwa budaya kerja dan kinerja karyawan sudah baik. Meskipun rata-rata sudah baik, namun upaya untuk memaksimalkan agar menjadi sangat baik atau sangat setuju, perlu meningkatkan beberapa indikator. Dimana indikator ini adalah respon karyawan yang masih mendapat nilai setuju. Pertama, pada variabel budaya kerja, indikator yang perlu ditingkatkan adalah kerja keras, ulet (kecepatan dan ketepatan dalam bekerja), motivasi karyawan bekerja, konsisten, dan mandiri. Sedangkan kedua, pada kinerja karyawan yang perlu dimaksimalkan agar menjadi sangat baik adalah kuantitas, kualitas, pengetahuan kerja, kerjasama dan inisatif.
-
c. Bagi peneliti selanjutnya, perlu menggali lebih dalam lagi variabel lain mengingat hasil penelitian ini terkait dengan pengaruh budaya kerja terhadap kinerja karyawan, hanya mengambil dua variabel. Sehingga akan lebih dalam lagi, bila penelitian berikutnya dapat menggali variabel lain yang bisa disesuaikan dengan penelitian yang serupa.
-
d. Keterbatasan waktu, biaya dan kondisi menjadi salah satu faktor untuk melakukan penelitian ini. Akan lebih baik bila penelitian berikutnya dilakukan dengan biaya yang lebih maksimal, waktu yang lebih banyak serta kondisi yang tepat dalam melakukan yang sama seperti penelitian ini.
DATAR PUSTAKA
Adi Soenarno. 2006. Front Office Management. Andi Yogyakarta
Assagaf, Yusran. 2012. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Hadji Kala Cabang Alauddin Makasar. Makasar: Jurnal Elektrik
Ayodya Resort Bali. 2019. Data Jumlah Karyawan dan Hunian Kamar 2019. Badung.
Danial, AR.,Endang dan Wasriah,Nana. 2009. Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn UPI.
Gomes, Faustino Cardoso.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset (diakses pada 28 Januari 2020 pukul 22.55 wita melalui akses
Hartono Jogiyanto. 2009. Teori Portopolio dan analisis Investasi Edisi keenam. Yogyakarta:BPFE Istijanto. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta : Grasindo.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Manullang, M. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesebelas. Jakarta: Ghalia Indonesia (diaksespada 29 januari 2020 pukul : 19.22 wita
melaluihttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33268/3/Chapter%20II.pdf).
Ndaraha, Taliziduhu. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta. Rineka Cipta.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta : Kencana Pradana Media Group.
Pradana, RM Gardhika Riza. 2012. Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Redrying Bojonegoro: Jurnal Elektrik.
Rumekso. 2001. Housekeeping Hotel. Yogyakarta: CV Andi Offset
Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.(Diakses pada tanggal 2 februari 2020 pukul : 17.55 wita melalui http://UjiValiditasdanReliabilitasP4MRISTKIPPGRISidoarjo.htm/).
. 2008. Metode Penelitian Bisnis Cetakan keduabelas. Badung : Alfabeta.
Sugianingrat, I. A. P. W. (2017). Effect of work culture on employee performance with work motivation as mediator: study at nonstar hotel in denpasar-bali, Indonesia.
Sulastiyono, Agus. 1999. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Alfabeta.
Suwatno. & Priansa, D. 2011. Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alabeta (diakses pada 29 Januari 2020
melalui
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2753/Bab%202.pdf?sequence =4).
Triguno, 2003. Budaya Kerja. Jakarta: PT. Golden Terayon Press.
.1999. Budaya Kerja. Menciptakan Lingkungan yang Kondusive untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Golden Terayon Press.
Utama, I Gusti Bagus Rai. 2016. Pengantar Industri Pariwisata. Deepublish. Yogyakarta.
Wambugu, L. W. (2014). Effects of Organizational Culture on Employee Performance (Case Study of Wartsila-Kipevu Ii Power Plant). European Journal of Business and Management, 6(32).
Wardiyanta. 2010. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi.
387
Discussion and feedback