Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa Badung Bali
on
JURNAL KEPARIWISATAAN DAN HOSPITALITAS
Vol. 7, No. 2, November 2023.
Persepsi karyawan terhadap penerapan kesehatan keselamatan kerja di housekeeping department white rose kuta resort villas & spa badung bali
Joshua Panigoran Hutabarat1), Agus Muriawan Putra 2), Anak Agung Putri Sri 3) Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana Jalan DR.R.Goris No.7 Denpasar, Bali
Email: jhutabarat7@gmail.com
Abstrak
Jumlah hotel yang banyak dan bahkan terus mengalami peningkatan membuat kebutuhan tenaga kerja juga mengalami peningkatan. White Rose Kuta Resort Villas & Spa merupakan salah satu Hotel Bintang 4 yang memiliki karyawan untuk menjalankan operasionalnya khususnya di Department Housekeeping sebanyak 23 karyawan. Karyawan di housekeeping department sangat rawan berpotensi mengalami hal hal yang tidak diinginkan saat bekerja yang berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kesehatan & keselamatan kerja Housekeeping Department di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Adapun metode yang digunakan adalah dengan metode kualitatif dan kuantitatif sumber data yang diperoleh yaitu dari data sekunder dan data primer dengan teknik observasi, wawancara, studi kepustakaan, kuesioner dan dokumentasi. Adapun penerapan kesehatan keselamatan kerja di housekeeping department dilihat dari kondisi tempat kerja, perlengkapan, program dan pelaksanaan kesehatan & keselamatan kerja. Analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis deskriptif kualitatif dan analisis skala likert. Penelitian yang dilakukan ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, pengumpulan data dan penyusunan laporan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : penerapan kesehatan dan keselamatan kerja Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa mendapatkan kategori penilaian yang baik tetapi masih terdapat kekurangan di bagian dekorasi tempat kerja yang sedikit berantakan, kosongnya obat obatan kotak p3k di lingkungan kerja housekeeping department dan masih terdapat beberapa karyawan yang merasa sungkan untuk meminta bantuan ketika kesulitan saat bekerja.
Kata Kunci : Penerapan, Kesehatan, Keselamatan Kerja
Abstract
The number of hotels that are large and even continue to increase makes the need for labor also increases. White Rose Kuta Resort Villas & Spa is one of the 4 Star Hotels which has 23 employees to run its operations, especially in the Housekeeping Department. Employees in the housekeeping department find it very difficult to solve unwanted problems while working that ensures the health and safety of workers. This study aims to ensure the health and safety of the Housekeeping Department at White Rose Kuta Resort Villas & Spa. The methods used are qualitative and quantitative methods, data sources obtained from secondary data and from primary data with observation, interviews, literature study, questionnaires and documentation. The application of occupational health and safety in the housekeeping department is seen from the conditions of the workplace, equipment, programs and implementation of occupational health & safety. Data analysis was carried out in two stages, namely qualitative descriptive analysis and Likert scale analysis. This research consisted of three stages, namely the preparation, reporting and reporting stages. Based on the results of the study, it can be ignored: the implementation of health and safety in the Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa gets a good category but there are still deficiencies in the work place decoration which is a little messy, empty first aid kit medicines in the housekeeping department work environment and there are still some. some employees feel reluctant to ask for help when they have trouble at work.
Keywords : Application, Health, Safety
Pulau Bali menjadi tujuan wisata nomor satu di Indonesia. Keindahan alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Fasilitas Akomodasi sebagai pelayanan penginapan (hotel, losmen dan wisma) diperlukan untuk mendukung jalannya Industri Pariwisata. Di masa kini sebagian wisatawan memilih Hotel sebagai tempat menginap karena di dalamnya terdapat beragam fasilitas dengan pelayananya yang berbeda dari penginapan dan losmen. Jumlah hotel yang banyak dan bahkan terus mengalami peningkatan, maka akan membuat kebutuhan tenaga kerja sebagai karyawan di industri pariwisata khususnya perhotelan akan ikut mengalami peningkatan. Perusahan
yang baik tentunya juga berupaya untuk meningkatkan kinerja para karyawannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Tetapi dibalik itu sangat rawan bagi karyawan berpotensi mengalami hal hal yang tidak diinginkan saat bekerja di tempat kerja yang berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja. White Rose Kuta Resort Villas & Spa memiliki beragam fasilitas untuk kenyamanan tamu yang menginap memiliki 157 kamar dengan jenis yang berbeda termasuk villa. Untuk menunjang operasional White Rose Kuta Resort Villas & Spa sudah pasti membutuhkan karyawan salah satunya yang bekerja di housekeeping department. Karyawan tata graha sangat rawan sekali terjadi kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui fasilitas kesehatan & keselamatan kerja housekeeping department White Rose Kuta Resort Villas & Spa; dan 2) Untuk mengetahui penerapan kesehatan & keselamatan kerja housekeeping department White Rose Kuta Resort Villas & Spa.
Menurut Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Menurut Suma’mur (1981:2), Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tenteram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. Menurut keilmuan kesehatan & keselamatan kerja merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Sedangkan menurut (Standar OHSAS 18001 : 2007) kesehatan & keselamatan kerja merupakan emua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu ) di tempat kerja.
Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Cahyono dalam J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain (2010:1487) penerapan adalah hal, cara atau hasil. Adapun menurut Lukman Ali (2007:104), penerapan adalah mempraktikkan atau memasangkan. Penerapan dapat juga diartikan sebagai pelaksanaan. Sedangkan Riant Nugroho (2003:158) penerapan pada prinsipnya cara yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang dinginkan.
Prosedur kerja sangat diperlukan supaya para pekerja dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik seperti yang diutarakan oleh Zaki Baridwan (2009:30) prosedur merupakan suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjaminkan agar adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sedang terjadi, sebuah usaha yang mengurangi resiko dalam pekerjaan yang berhubngan dengan k3 dengan mencegah terjadinya kecelakaan.
Suatu perusahaan termasuk di dalam bidang perhotelan tentunya menginginkan operasional hotel dapat berjalan dengan lancar maka untuk mengupayakan hal tersebut hotel menyediakan tempat kerja yang berkualitas bagi para pekerjanya sehingga para pekerja dapat bekerja dengan rasa aman dan nyaman guna meningkatkan produktivitas kerja para pekerjanya. Seperti yang diutarakan oleh Sedarmayanti (2011:21) beberapa indikator di dalam tempat kerja yang baik diantaranya adalah : Penerangan, Temperatur, Kelembaban, Sirkulasi Udara, Kebisingan, Getaran Mekanis, Aroma, Tata Warna, Dekorasi, Musik, dan Keamanan.
Berdasarkan pengertian dari para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penerapan kesehatan & keselamatan kerja adalah suatu program yang dilaksanakan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada karyawan di dalam bekerja yang berkaitan dengan fasilitas juga prosedur dalam mencegah kejadian kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan.
Penelitian ini dilakukan di White Rose Spa & Resort, yang beralamat di Jalan Raya Legian No.76 A, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361. White Rose Spa and Resort Kuta berjarak 31
6.6 km sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Ngurah Rai dan dapat ditempuh menggunakan roda 2 maupun roda 4. White Rose Spa and Resort Kuta juga sangat dekat dengan pusat perbelanjaan seperti Beachwalk Shopping Center dan tempat hiburan malam lainnya. Dipilihnya White Rose Kuta Resort Villas & Spa karena termasuk dalam kategori Hotel Bintang 4 dan merupakan salah satu hotel yang masih melakukan operasional kerja pada saat pandemi covid 19 terutama di departemen Housekeeping sehingga memadai untuk diteliti.
Jenis data pada penelitian ini adalah Kualitatif dan Kuantitatif. Penelitian kualitatif
adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian (McMillan & Schumacher, 2003). Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis, dokumen, diskusi terfokus atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkip). Data kualitatif yang mendukung dalam penelitian ini adalah gambaran umum lokasi penelitian, serta penerapan kesehatan keselamatan kerja di housekeeping department di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Data kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical (Sugiono, 2012). Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitan ini berupa data mengenai jumlah karyawan di White Rose Kuta Resort Villas & Spa dan hasil analisis skala likert terhadap kuesioner Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa.
Sumber data pada penelitian ini adalah Data Primer dan Data Sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan oleh peneliti sebagai objek penulisan (Umar, 2003). Dalam penelitian ini, data primer yang diperoleh berasal dari wawancara langsung dengan Assistant Executive Housekeeping White Rose Kuta Resort Villas & Spa dan penyebaran kuesioner kepada 23 karyawan housekeeping di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari melalui dokumen (Sugiono, 2005). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah gambaran umum dan fasilitas White Rose Kuta Resort Villas & Spa.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah Observasi, wawancara,
Dokumentasi, studi kepustakaan dan Kuisioner. Metode observasi atau pengamatan yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung kelengkapan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang masalah yang diteliti, dibantu dengan teknik pencatatan dan dokumentasi. Observasi dilakukan di White Rose Kuta Resort Villas & Spa untuk melihat secara langsung fasilitas yang ada di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa dan melihat langsung penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang dilaksanakan oleh pekerja di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung, khususnya dengan pihak-pihak yang mampu memberikan informasi dan jawaban-jawaban antara peneliti dengan sumber informasi dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Wawancara dilakukan kepada Assistant Executive Housekeeper dan Supervisor Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa dengan memberikan pertanyaan seputar fasilitas dan penerapan k3 yang ada di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian-penelitian terdahulu, seperti: jurnal dan laporan akhir. Kuesioner adalah pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti dimana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian angket tersebut pada akhirnya diberikan kepada responden untuk dimintakan jawaban. Pada penelitian ini kuesioner diberikan kepada 23 karyawan di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa dengan rinciannya adalah 1 Assistan Executive Housekeeper, 6 Supervisor dan 16 HK Attendant. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi rekaman wawancara dengan Assistant Excutive Housekeeper dan foto tempat kerja karyawan Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa.
Teknik Penentuan informan yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berdasarkan metode purposive sampling dimana informan terdiri dari dua yakni Pangkal dan Kunci. Informan pangkal dalam penelitian ini informan yang mempunyai pengetahuan dan
informasi yang luas, mempunyai wewenang terhadap kebenaran data, mampu memberi akses ke informasi lain yang lebih mendalam terhadap objek yang diteliti. Informan pangkal dalam penelitian ini adalah Assistant Executive Housekeeper White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Untuk menjaring informan kunci dapat dilakukan dengan mencari data kepada pihak hotel berupa sejarah, pengalaman, mengetahui dan paham seluk beluk penerapan kesehatan keselamatan kerja di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Supervisor of Housekeeping di White Rose Kuta Resort Villas & Spa.
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampel jenuh. Metode sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadi sampel. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil adalah seluruh karyawan departemen housekeeping yang terdiri dari beberapa karyawan yang memiliki jabatan berbeda sebanyak 23 karyawan dengan rinciannya adalah 1 Assistan Executive Housekeeper, 6 Supervisor dan 16 HK Attendant.
Teknik analisis data yaitu sebuah proses berkelanjutan dalam sebuah penelitian, dengan analisis awal menginformasikan data yang kemudian dikumpulkan, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan skala likert. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang memaparkan atau menggambarkan secara sistematis data-data yang diperoleh selama penelitian, sehingga mampu menggambarkan keadaan atau status suatu masalah dengan jelas. Pada prinsipnya data kualitatif lebih cenderung berbentuk kata-kata (Arikunto, 1997). Dalam laporan ini analisis dilakukan untuk mendeskripsikan fasilitas dan penerapan kesehatan keselamatan kerja yang terdapat di White Rose Kuta Resort Villas & Spa. Skala likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena sosial atau pariwisata. Kuesioner yang telah diisi oleh Karyawan mengenai penerapan kesehatan keselamatan kerja di departemen housekeeping, akan diukur menggunakan pengukuran skala likert sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dan terdapat lima pilihan bagi responden untuk menjawab pertanyaan yang terdapat di kuesioner tersebut. Setiap pertanyaan tersebut memiliki masing-masing bobot yang berbeda dengan pemberian skor, yaitu: 1) Sangat Setuju: lima poin; 2) Setuju: empat poin; 3) Netral: tiga poin; 4) Tidak Setuju : dua poin, dan 5) Sangat Tidak Setuju: satu poin. Skor dari jawaban atas pertanyaan akan dijumlahkan sesuai dengan dimensi variabel secara keseluruhan sehingga bisa diketahui persepsi karyawan, baik menurut dimensi variabel maupun secara keseluruhan. Sesuai dengan kategori nilai yang diberikan misalnya 1 untuk nilai terendah dan 5 untuk nilai tertinggi dengan rumus berikut:
Skor Tertinggi – Skor Terendah = Interval Kelas Jumlah Kategori
Berdasarkan rumusan interval di atas, maka kategori persepsi karyawan dapat disusun sebagai berikut.
Tabel 2.1 Skala Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Housekeeping Department
Kategori |
Skor |
Interval |
Sangat Tidak Setuju |
1 |
0,80-1,80 |
Tidak Setuju |
2 |
1,81-260 |
Cukup Setuju |
3 |
2,61-3,40 |
Setuju |
4 |
3,41-4,20 |
Sangat Setuju |
5 |
4,21-5,00 |
Sumber: Modifikasi Skala Likert Sugiyono, 2010.
Sun Island Bali Group adalah perusahaan yang mengakomodasi liburan di salah satu tempat terbaik untuk memberikan pengalaman yang tidak pernah berakhir. Sun Island Bali Group menghadirkan pilihan Hotel, Villa, dan Resort yang dirancang untuk mencari akomodasi yang tenang dan terpencil, atau menikmati kemewahan berada di pusat acara dan aktivitas wisata, dan pengalaman bersantap yang canggih atau pengalaman berbelanja yang sesungguhnya.
Sun Island Bali juga melayani pelancong bisnis maupun kelompok dengan pilihan ruang pertemuan dan ruang serbaguna yang siap disesuaikan dengan dukungan tim perjamuan yang berpengalaman dan berdedikasi. Siapapun yang ingin melangsungkan pernikahan di Bali juga dapat mempercayai Sun Island Bali untuk menyelenggarakan acara yang berkesan di berbagai tempat yang indah. Sun Island Bali Group memiliki 5 properti diantarany: Sun Island Boutique Villas & Spa, Seminyak, Resor Kuta Mawar Putih, Vila & Spa, Sun Island Hotel Kuta, Sun Island Hotel & Spa Legian, Sun Island Suites, Goa Gong.
Room attandent adalah orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan menciptakan menjaga kebersihan, merawat fasilitas, menata, merapihkan perlengkapan dalam guest room serta memberikan pelayanan terhadap kebutuhan tamu menginap sesuai dengan standar operasional dan prosedur perusahaan. Tugas dan tanggung jawab sebagai berikut.
-
1) Datang 15 menit sebelum bertugas mengecek suhu tubuh dan menggunakan masker, memakai uniform lengkap dan merapikan diri, dan langsung absen menggunakan sidik jari;
-
2) Menghadiri briefing housekeeping dan melakukan serah terima pekerjaan seperti : menerima lembaran penugasan (room assignment), menerima dan membaca buku harian roomboy report, serah terima kunci kamar;
-
3) Menerima arahan dan bimbingan dari atasan terhadap cara kerja yang sistematis efektif dan efisien;
-
4) Menerima dan melaksanakan tugas terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan dari atasan;
-
5) Melakukan preparing dengan baik seperti membersihkan trolly dan menata peralatan kerja dan menata perlengkapan guest room, linen room dan guest supliess untuk kelancaran kerja;
-
6) Memeriksa seluruh kamar yang menjadi tanggung jawab dan menuliskan status kamar pada room assignment sheet;
-
7) Memeriksa dengan teliti atas kamar kamar yang akan digunakan hari ini berdasarkan expected arrival list dari FO;
-
8) Melaporkan kerusakan yang terjadi dalam guest room pada atasan atau departemen terkait untuk langsung diperbaiki (jika ada);
-
9) Melaporkan lost and found / barang tamu yang tertinggal pada atasan (jika ada) sesuai dengan standar operasional dan prosedur perusahaan;
-
10) Membersihkan guest room dan memberikan pelayanan atas segala kebutuhan tamu yang menginap sesuai dengan standar operasional dan prosedur perusahaan;
-
11) Melaksanakan dan menjalankan prosedur keselamatan,keamanan,hygenis dan sanitasi untuk kepentingan tempat kerja,diri sendiri,rekan kerja dan tamu;
-
12) Mendokumentasikan kegiatan dan hasil pekerjaan hari ini, seperti mengisi atau mencatat pada room assigment sheet tentang laporan status kamar dan pemakaian serta penggantian linen dan perlangkapan di kamar;
-
13) Merapikan trolley dan membersihkan pantry jika kegiatan pembersihan kamar sudah selesai; dan
-
14) Menyerahkan kembali room assigment sheet kepada atasan.
Data dalam penelitian ini diambil menggunakan angket yang disebar ke seluruh karyawan Hosekeeping Department White Rose Kuta Resort Villa & Spa. Angket mengenai penerapan kesehatan keselamatan kerja di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villa & Spa ini terdapat 19 butir pertanyaan yang diambil berdasarkan Devinisi Operasional Variable yang sudah dibuat. Angket ini menggunakan skala likert adapun rekapitulasi dari hasil olahan data kuesioner

Penerapan Kesehatan & kelamatan kerja Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa adalah sebagai berikut.
-
1) Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa, rincian jumlah responden menurut lama bekerja dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Responden Menurut Umur di White Rose Kuta Resort Villas & Spa
No |
Umur |
Jumlah | |
Responden (orang) |
Persentase (%) | ||
1. |
< 20 Tahun |
0 |
0 |
2. |
20-30 Tahun |
10 |
43,48 |
3. |
>30 Tahun |
13 |
56,52 |
Jumlah |
23 |
100 |
Sumber : Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berumur diatas 30 tahun dengan persentase sebesar 56,52%. Hal ini bisa terjadi karena mayoritas karyawan di White Rose Kuta Resosrt Villas & Spa adalah karyawan lama. Responden yang berumur antara 20-30 tahun sebesar 43,48%. Tidak ada pekerja yang berumur di bawah 20 tahun.
-
2) Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa, rincian jumlah responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Responden Menurut Jenis Kelamin di White Rose Kuta Resort Villas & Spa
No |
Jenis Kelamin |
Jumlah | |
Responden (orang) |
Persentase (%) | ||
1. |
Laki-laki |
22 |
96 |
2. |
Perempuan |
1 |
4 |
Jumlah |
23 |
100 |
Sumber : Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase sebesar 96%, sedangkan responden berjenis kelamin perempuan hanya 4%. Besarnya persentase karyawan berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan dikarenakan dalam menjalankan operasional hotel lebih banyak membutuhkan tenaga laki-laki dibanding perempuan.
-
3) Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa, rincian jumlah responden responden menurut pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut.
Tabel 3.3 Responden Menurut Pendidikan Terakhir di White Rose Kuta Resort Villas & Spa
No |
Pendidikan Terakhir |
Jumlah | |
Responden (orang) |
Persentase (%) | ||
1. |
SMA/SMK |
16 |
70 |
2. |
Diploma |
7 |
30 |
3. |
Sarjana |
0 |
0 |
Jumlah |
23 |
100 |
Sumber : Hasil Penelitian, 2020

Berdasarkan tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yang berpendidikan terakhirnya adalah SMA/SMK dengan persentase sebesar 70%. Hal ini disebabkan White Rose Kuta Resort Villas & Spa lebih banyak membutuhkan karyawan di level operasional dibandingkan karyawan di level manajerial. Disisi lain, persentase responden yang pendidikan terakhirnya adalah Diploma sebesar 30%. Karyawan yang termasuk dalam kategori ini adalah karyawan-karyawan yang bekerja pada level manajerial.
-
4) Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner yang dilakukan di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa, rincian jumlah responden menurut lama bekerja dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut.
Tabel 3.4 Responden Menurut Lama Bekerja di White Rose Kuta Resort Villas & Spa
No |
Lama Bekerja |
Jumlah | |
Responden (orang) |
Persentase (%) | ||
1. |
< 5 bulan |
0 |
0 |
2. |
5-10 bulan |
0 |
0 |
3. |
> 10 bulan |
23 |
100 |
Jumlah |
23 |
100 |
Sumber : Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden telah bekerja di White Rose Kuta Resort Villas & Spa selama lebih dari 10 bulan dengan persentase sebesar 100%. Hal ini bisa terjadi karena seluruh karyawan adalah karyawan lama yang tetap dipertahankan selama pandemi covid 19.
-
5) Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Kondisi Tempat Kerja
Berikut ini adalah hasil dari analisis data angket tanggapan karyawan tatagraha terhadap bagian Kondisi Tempat Kerja housekeeping department White Rose Kuta Resort Villas & Spa yang peneliti rangkum sedemikian rupa agar mengetahui hasil satu per satu dari pernyataan yang diisi oleh responden.
Tabel 3.5 Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Kondisi Tempat Kerja
Persepsi |
Jumlah Jawaban |
Total Skor |
Skor Rata-Rata |
Artinya | ||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS | ||||
1 |
15 |
7 |
1 |
0 |
0 |
106 |
4.6 |
Sangat Setuju |
2 |
9 |
5 |
6 |
3 |
0 |
89 |
3.87 |
Setuju |
3 |
9 |
9 |
5 |
0 |
0 |
96 |
4.17 |
Setuju |
4 |
9 |
7 |
3 |
2 |
2 |
88 |
3.83 |
Setuju |
5 |
8 |
9 |
5 |
0 |
1 |
92 |
4 |
Setuju |
6 |
6 |
9 |
7 |
1 |
0 |
89 |
3.87 |
Setuju |
Total Rata-rata |
560 |
4.06 |
Setuju |
Sumber : Hasil Angket Olahan 2020
Berdasarkan hasil angket dan hasil perhitungan terhadap skala likert di atas, maka hasil dari penilaian ini membuat rata rata penilaian karyawan tata graha terhadap kondisi tempat kerja memiliki skor 4.06 masuk kedalam kategori Setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa karyawan mendapatkan kondisi tempat kerja yang nyaman dari Housekeeping Department. Kondisi tempat kerja yang aman dan nyaman tentu akan memberikan efek positif kepada para pekerja hal ini juga dapat meningkatkan kinerja yang baik sehinga pekerjaan dapat diselesaikan dengan efektiv dan evesien. Kondisi tempat kerja yang baik juga akan meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak diinginkan atau kecelakaan pada saat bekerja sehingga keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan dapat diterapkan

dengan sebaik baiknya. Jika dilihat lebih teliti pernyataan nomor 1 tentang kondisi pencahayaan mendapatkan skor tertinggi yaitu 4.6 masuk ke dalam kategori Baik, hal ini juga sudah sesuai dengan observasi yang peneliti lakukan secara langsung di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa dan mengutip dari hasil wawancara dengan Assistant Executive Housekeeper bahwa “pihak hotel menyediakan kondisi tempat kerja yang nyaman baik itu perihal kondisi pencahayaan, sirkulasi udara dan lain lain.” Skor terendah terdapat pada pernyataan nomor 4 tentang dekorasi tempat kerja mendapatkan skor terendah yaitu 3.83 masuk kedalam kategori Baik, dari hasil observasi yang peneliti lihat secara langsung dekorasi tempat kerja agak sedikit berantakan mengutip juga dari hasil wawancara dengan AEHK bahwa “keadaan housekeeping department selama pandemic covid 19 tidak seperti biasanya, hanya dilakukan perawatan seadanya karena hanya terdapat pekerja yang sedikit dan lebih difokuskan untuk perawatan kamar kamar di Hotel.”
-
6) Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Perlengkapan Kesehatan Keselamatan Kerja Berikut ini adalah hasil dari analisis data angket tanggapan karyawan tatagraha terhadap bagian Perlengkapan housekeeping department White Rose Kuta Resort Villas & Spa yang peneliti rangkum sedemikian rupa agar mengetahui hasil satu per satu dari pernyataan yang diisi oleh responden.
Tabel 3.6 Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Perlengkapan Kesehatan Keselamatan Kerja
Persepsi |
Jumlah Jawaban |
Total Skor |
Skor Rata-Rata |
Artinya | ||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS | ||||
7 |
7 |
12 |
1 |
2 |
1 |
91 |
3.96 |
Setuju |
8 |
8 |
10 |
4 |
0 |
1 |
93 |
4.04 |
Setuju |
Total Rata-rata |
184 |
4 |
Setuju |
Sumber : Hasil Angket Olahan 2020
Berdasarkan hasil angket dan hasil perhitungan terhadap skala likert di atas, maka hasil dari penilaian ini membuat rata rata penilaian karyawan tata graha terhadap perlengkapan kerja memiliki skor 4 masuk kedalam kategori Setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa karyawan mendapatkan perlengkapan kerja beserta APD yang lengkap dan dengan kondisi yang baik dari Housekeeping Department. Perlengkapan kerja yang lengkap dan dengan kondisi yang baik dapat mempermudah pekerjaan sehingga dapat terselesaikan dengan efektiv dan evesien. Pernyataan nomor 8 tentang peralatan kerja yang tidak menimbulkan getaran mendapatkan skor rata rata tertinggi yaitu 4.04 masuk ke dalam kategori Baik, dari hasil wawancara dengan AEHK bahwa “Hotel juga menyediakan peralatan yang dipakai oleh pamugraha dengan lengkap dan dalam kondisi yang sebaik baiknya bila suatu saat terjadi kerusakan maka akan dilakukan perbaikan atau diganti dengan yang baru.” Pernyataan nomor 7 mendapatkan skor terendah yaitu 3.96 masuk kedalam kategori Baik, dari hasil observasi yang peneliti lihat secara langsung mendapatkan Kotak P3K yang kosong di tempat kerja housekeeping department dan dari hasil wawancara dengan AEHK diakui bahwa Kotak P3K di housekeeping department memang sedang kosong tetapi bila diperlukan pekerja yang membutuhkan bisa datang ke ruangan HRD.
-
7) Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Program
Berikut ini adalah hasil dari analisis data angket tanggapan karyawan tatagraha terhadap bagian Program housekeeping department White Rose Kuta Resort Villas & Spa yang peneliti rangkum sedemikian rupa agar mengetahui hasil satu per satu dari pernyataan yang diisi oleh responden.
Tabel 3.7 Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Program
Persepsi |
Jumlah Jawaban |
Total Skor |
Skor Rata-rata |
Artinya | ||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS | ||||
9 |
9 |
8 |
3 |
2 |
1 |
92 |
4 |
Setuju |
10 |
5 |
1 0 |
5 |
2 |
1 |
85 |
3.7 |
Setuju |
11 |
7 |
9 |
6 |
1 |
0 |
91 |
3.96 |
Setuju |
Total Rata-rata |
268 |
3.9 |
Setuju |
Sumber : Hasil Angket Olahan 2020

Berdasarkan hasil angket dan hasil perhitungan terhadap skala likert di atas, maka hasil dari penilaian ini membuat rata rata penilaian karyawan tata graha terhadap program memiliki skor 3.9 masuk kedalam kategori Setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa karyawan mendapatkan program yang baik dari Housekeeping Department. Program & Kesehatan Keselamatan Kerja sangat penting dimiliki oleh setiap perusahaan dalam upaya mencegah kejadian kejadian yang membahayakan nyawa pekerja di tempat kerja. Pertanyaan nomor 9 tentang pembinaan dan edukasi k3 mendapatkan skor tertinggi yaitu 4 masuk kedalam kategori Baik, mengutip hasil wawancara langsung dengan AEHK bahwa “pembinaan dan edukasi mengenai k3 selalu diberikan di lingkungan housekeeping department pada saat briefing sebelum bekerja. Pertanyaan nomor 10 tentang Manager/Supervisor memberikan edukasi k3 dengan baik mendapatkan skor terendah yaitu 3.7 masuk kedalam kategori Baik, walaupun mendapaktkan skor terendah dari 3 pernyataan tetapi pernyataan nomor 10 masih masuk ke dalam kategori Baik dan dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu Supervisor Housekeeping Department bahwa manager ataupun supervisor selalu memberikan pengarahan tentang betapa pentingnya menggunakan APD saat bekerja.
-
8) Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Pelaksanaan
Berikut ini adalah hasil dari analisis data angket tanggapan karyawan tatagraha terhadap bagian Program housekeeping department White Rose Kuta Resort Villas & Spa yang peneliti rangkum sedemikian rupa agar mengetahui hasil satu per satu dari pernyataan yang diisi oleh responden.
Tabel 3.8 Persepsi Karyawan Terhadap Bagian Pelaksanaan
Persepsi |
Jumlah Jawaban |
Total Skor |
Skor Rata-rata |
Artinya | ||||
SS |
S |
KS |
TS |
STS | ||||
12 |
12 |
5 |
3 |
1 |
2 |
93 |
4.04 |
Setuju |
13 |
6 |
11 |
4 |
1 |
1 |
89 |
3.87 |
Setuju |
14 |
13 |
6 |
4 |
0 |
0 |
101 |
4.4 |
Sangat Setuju |
15 |
10 |
9 |
4 |
0 |
0 |
98 |
4.3 |
Sangat Setuju |
16 |
8 |
7 |
8 |
0 |
0 |
92 |
4 |
Setuju |
17 |
9 |
5 |
7 |
1 |
1 |
89 |
3.87 |
Setuju |
18 |
11 |
9 |
3 |
- |
- |
100 |
4.35 |
Sangat Setuju |
1 |
12 |
5 |
4 |
2 |
0 |
96 |
4.2 |
Setuju |
Total Rata-rata |
758 |
4.12 |
Setuju |
Sumber : Hasil Angket Olahan 2020
Berdasarkan hasil angket dan hasil perhitungan terhadap skala likert di atas, maka hasil dari penilaian ini membuat rata rata penilaian karyawan tata graha terhadap pelaksanaan memiliki skor 4.12 masuk kedalam kategori Setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa karyawan housekeeping department melaksanakan program k3 dengan baik. Pelaksanaan adalah bagian yang terpenting jika hanya terdapat fasilitas dan program k3 yang baik tetapi tidak di laksanakan dalam penerapannya maka fasilitas dan program tersebut akan menjadi sia sia. Pernyataan nomor 14 tentang karyawan tatagraha meletakan Vacuum Cleaner, Keranjang atau Peralatan Lainnya dengan baik serta tidak mengganggu tamu 38

mendapatkan skor tertinggi yaitu 4.4 masuk kedalam kategori Sangat Baik, hal ini juga didukung dari hasil wawancara dengan AEHK bahwa “secara keseluruhan karyawan tatagraha sudah melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan SOP yang diterapkan”. “Sedangkan pertanyaan nomor 13 tentang karyawan tatagraha Tidak Pernah Langsung Membuang Kaca yang Pecah (Seperti Gelas), Peniti, Pisau Cukur, atau yang Lainnya ke Keranjang Sampah dan Tidak Sungkan Meminta Bantuan Teman Ketika Tidak Bisa Mengerjakan Sesuatu Sendirian mendapatkan skor terendah yaitu 3.87 masuk kedalam kategori Baik, dari hasil wawancara dengan Supervisor Housekeeping Department ditemukan bahwa ada beberapa pekerja yang merasa sungkan untuk meminta bantuan
9)
ketika sedang kesulitan pada saat bekerja”.
Persepsi Keseluruhan Karyawan Terhadap Penerapan & Fasilitas K3
Data perhitungan skala likert berdasarkan total dari tanggapan karyawan tatagraha terhadap bagian fasilitas kesehatan & keselamatan kerja housekeeping department di White Rose Kuta Resort Villa & Spa. Dari hasil perhitungan ini didapat nilai rata-rata
keseluruhan tanggapan karyawan tata graha. | ||
T |
abel 3.9 Persepsi Karyawan terhadap Penerapan dan Fasilitas Kesehatan Keselamatan K |
erja |
Indikator Skor Rata-Rata Keterangan | ||
Kondisi Tempat Kerja 4,06 Baik | ||
Perlengkapan K3 4 Baik | ||
Program K3 3,9 Baik | ||
Pelaksanaan K3 4,12 Baik | ||
Rata-Rata Secara Umum 4,02 Baik |
Sumber : Hasil Penelitian, 2020
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, persepsi karyawan terhadap fasilitas dan penerapan kesehatan keselamatan kerja Housekeeping Department mendapatkan total skor rata-rata sebesar 4,02. Skor rata-rata tertinggi yaitu pada indikator Pelaksanaan K3 dengan skor 4,12 (Baik) mengutip wawancara dengan AEHK bahwa “karyawan housekeeping department sudah menerapkan SOP yang diberikan dengan baik dan selama operasional jarang terdapat pelanggaran”. Skor rata-rata terendah yaitu pada indikator Program K3 dengan skor 3,9 (Baik) dari hasil analisis terhadap kuisioner pernyataan no 10 mendapatkan skor terendah di bagian angket program K3 ini berarti terdapat karyawan housekeeping yang merasa manager/supervisor kurang baik dalam memberikan edukasi k3.
Berdasarkan sumber olahan data yang sudah didapatkan penulis di bab 1-4 tentang Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villa & Spa, maka dari itu penulis pun mengambil kesimpulan sebagai berikut.
-
1) Untuk Fasilitas Kesehatan & Keselamatan Kerja kepada karyawan tatagraha di White Rose Kuta Resort Villa & Spa dari hasil penelitian yang penulis lakukan diperoleh bahwa secara keseluruhan kondisi tempat kerja dan perlengkapan k3 yang disediakan oleh pihak hotel masuk kedalam kategori penilaian yang Baik tetapi masih ada beberapa kekurang seperti kotak P3K yang kosong di ruangan kerja housekeeping department dan kurangnya perawatan ruangan kerja housekeeping department selama pandemic covid 19.
-
2) Untuk Penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja kepada karyawan tatagraha di White Rose Kuta Resort Villa & Spa hasil penelitian yang penulis lakukan diperoleh bahwa secara keseluruhan program k3 dan pelaksanaan k3 masuk kedalam penilaian yang Baik tetapi masih ada beberapa kekurangan seperti masih terdapat beberapa pekerja yang merasa sungkan untuk meminta bantuan ketika sedang kesulitan pada saat bekerja hal ini tentunya dapat mempengaruhi keevektivitasan di dalam bekerja.
Ucapan Terima Kasih
Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya lah laporan akhir ini dapat terselesaikan dengan judul “Persepsi Karyawan Terhadap Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja Di Housekeeping Department White Rose Kuta Resort Villas & Spa.” Penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang senantiasa bersabar memberikan arahan dari awal hingga akhir penulisan laporan akhir ini, tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staff fakultas pariwisata Universitas Udayana yang telah membantu penulis dalam hal administrasi.
Agung, Supriyadi. (2015) Indikator Akhir dan Indikator Awal dalam Keselamatan Kerja. Available at: https://www.linkedin.com/pulse/indikator-akhir-dan-awal-dalam-keselamatan-kerja-agung-
supriyadi [Diakses 20 Mei 2019]
Ali, Wardana. (2016) Tugas masing masing tanggung jawab dan departemen di hotel. Available at: http://www.academia.edu/35147596/tugas_masing_masing_tangung_jawab_dan_depertemen_d i_hotel_by_Ali_wardana [Diakses 20 Mei 2019]
Badudu J.S dan Zain, Sutan Muhammad. (1996) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Febby, Erzam Morisa (2017) Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada karyawan Laundry Department Hotel Rocky Plaza Padang. Padang: Fakultas Pariwisata Dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.
Gebby, Bella Vista. (2018) Tinjauan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di Lingkungan Kerja Karyawan Operasional Housekeeping Pangeran Beach Hotel Padang. Padang : Fakultas Pariwisata Dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.
Ichan, Prastowo. (2017) ‘Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Pegawai Departemen Enginering The Sunan Hotel Solo”. Jurnal.
Meirina, Chair. (2017) Hotel Room Division Management. Yogyakarta : Kencana.
Orbani, Ludfi. (2017) Housekeeping Passport. Yogyakarta: Andi.
Sedarmayanti. (2011) Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-Undang No.3 tahun 1992 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
Wayan, Suwithi. (2008) Akomodasi Perhotelan Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Yusuf, Muri. (2014) Metode Penelitian kuantitatif, Kualitataif & Penelitian Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
40
Discussion and feedback