Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Enterprise Pada Balai Desa Simongagrok Kabupaten Mojokerto
on
Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Enterprise Pada Balai Desa Simongagrok Kabupaten Mojokerto
Benny Hasto Pakartia1, Dicky Alnazarula2, Moch.Araafi Syamsul Ibrahimb3, Ardianto Tri
abProgram Studi Sistem Informasi, Universitas Negeri Surabaya,
Indonesia
e-mail: 1[email protected], 2[email protected],
Abstrak
Balai Desa Simongagrok Kabupaten Mojokerto Sebagai lembaga pemerintahan yang melakukan pelayanan publik kepada masyarakat, memiliki sistem informasi dan teknologi informasi yang
terintegrasi untuk mendukung aktivitasnya, seperti pelayanan surat masuk dan keluar, sistem kepegawaian dan keuangan yang ada. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dirasa tepat
dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan perencanaan arsitektur enterprise untuk membantu dalam melakukan aktivitas pelayanan publik, baik dari sisi administratif, aktivitas, dan pengawasan agat dapat lebih mudah dan efisien dalam menjalankan e-governance. Metodologi penelitian yang digunakan antara lain studi pustaka, wawancara, observasi, dan menggunakan framework TOGAF atau The Open Group Architecture Framework adalah suatu kerangka kerja arsitektur perusahaan yang berfokus pada pendekatan komprehensif untuk desain, perencanaan, implementasi, dan tata kelola arsitektur informasi perusahaan. Dari Penelitian dapat dihasilkan blueprint arsitektur sistem informasi Balai Desa Simongagrok yang dapat digunakan dalam proses penyelesaian permasalahan yang ada pada sistem informasi yang ada secara menyeluruh.
Kata kunci: Arsitektur Enterprise, TOGAF ADM 9.2
Abstract
Balai Desa Simongagrok Kabupaten Mojokerto Sebagai lembaga pemerintahan yang melakukan pelayanan publik kepada masyarakat, memiliki sistem informasi dan teknologi informasi yang terintegrasi untuk mendukung aktivitasnya, seperti pelayanan surat masuk dan keluar, sistem kepegawaian dan keuangan yang ada. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini dirasa tepat dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan perencanaan arsitektur perusahaan untuk membantu dalam melakukan aktivitas pelayanan publik, baik dari sisi administratif, aktivitas, dan pengawasan agat dapat lebih mudah dan efisien dalam menjalankan e-governance. Metodologi penelitian yang digunakan antara lain studi pustaka, wawancara, observasi, dan penggunaan framework TOGAF atau The Open Group Architecture Framework adalah suatu kerangka kerja arsitektur perusahaan yang berfokus pada pendekatan komprehensif untuk desain, perencanaan, implementasi, dan tata kelola arsitektur informasi perusahaan. Dari Penelitian dapat dihasilkan blueprint arsitektur sistem informasi Balai Desa Simongagrok yang dapat digunakan dalam proses penyelesaian permasalahan yang ada pada sistem informasi yang ada secara menyeluruh.
Pada era digital seperti saat ini semua bidang tidak lengkap rasanya jika tidak menerapkan teknologi informasi pada pengelolaan sistemnya. Pada masa saaat ini Teknologi Informasi sangat berkembang pesat dimana semua hal dapat diakses lebih mudah, efisien, cepat, serta efektif dengan sistem komputerisasi. Informasi teknologi telah banyak diterapkan seiring perkembangan jaman.
Pemerintahan merupakan sektor yang krusial dalam kehidupan sehari hari karena pemerintahan dapat menggerakkan berbagai bidang yang ada pada wilayahnya. Keputusan yang keluar dari pemerintah sering kali berimbas langsung terhadapa berbagai sector apalagi ekonomi dan sosial. Oleh karena hal ini juga banyak terjadi ketidak sesuaian yang diakibatkan oleh manipulasi dari individu yang memiliki kepentingan untuk memperkaya pribadi. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan sistem pemerintahan yang memiliki celah, sehingga segala tindak kejahatan yang terjadi sulit pula dideteksi. Karena terjadinya fenomena ini dirasa dibutuhkan suatu sistem yang dapat menunjang keamanan, kenyamanan, dan ketepatan dalam prakteknya.
Teknologi Informasi dirasa sangat tepat diterapkan dalam hal ini, terlebih lagi pemerintah sendiri telah menggaungkan program E-Government sebagai upaya untuk mengkomputerisasi pertukaran data yang ada menjadi terintegrasi sehingga sulit ditemukan celah untuk oknum yang ingin mencurangi pemerintahan. Instansi pemerintahan memiliki banyak lapis mulai dari desa sampai pusat dimana penyaluran data harus diintegrasikan dari hilir ke hulu. Hal ini juga dapat menjadi Langkah reformasi birokrasi yang dilatar belakangi tuntutan terhadap terbentuknya sistem kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara lebih efektif, melahirkan inspirasi penyediaan data informasi dan media komunikasi yang transparan.
Terkait dengan hal ini dijadikannya Balai Desa Simongagrok sebagai objek penelitian dikarenakan dirasa sebuah sistem sangat penting dipastikan berjalan baik dari akarnya, oleh karena hal ini Desa merupakan akar data dari struktur pemerintahan. Maka dari itu pemilihan objek penelitian ini dirasa tepat. Penggunaan Teknologi Informasi di Balai Desa Simongagrok sendiri sudah berjalan sejak tahun 2017 dimulai dari aplikasi Bernama SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa). SISKEUDES atau Sistem Keuangan Desa merupakan aplikasi yang memiliki ruang lingkup terkait perencanaan sampai pertanggung jawaban APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Jadi sejak adanya SISKEUDES ini sebagai media tranparansi keuangan desa yang terintegrasi langsung dengan Kabupaten dan diawasi langsung oleh DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), dengan sistem ini dapat menjadi perintis penerapan Teknologi Informasi dilingkup pemerintahan desa.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian kualitatif dimana penelitian melewati proses observasi dan wawancara langsung yang berfokus pada penerapan dalam kehidupan nyata. Sedangkan untuk perancangan model arsitektur menggunakan TOGAF ADM versi 9.2 yang merupakan suatu framework untuk arsitektur perusahaan yang memberikan pendekatan dalam perancangan, perencanaan, pelaksanaan, dan tata kelola arsitektur teknologi informasi yang telah ada.
-
2.1 Metode Pengumpulan data
Lalu pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur.
-
1. Metode Observasi dilakukan dengan melihat langsung aktivitas yang ada dan telah berjalan di Balai Desa Simongagrok.
-
2. Metode Wawancara dilakukan dengan mewawancarai langsung narasumber yang melakukan aktivitas pada Balai Desa Simongagrok.
-
3. Metode Studi Literatur dilakukan untuk menambah refrensi teori untuk melakukan penelitian dengan membaca informasi terkait TOGAF ADM 9.2, arsitektur enterprise, dan penerapan penelitiannya.
Arsitektur Enterpise atau Erchitecture Architecture terrdiri dari arsitektur yang berarti perancangan dan enterprise yang merupakan setiap komponen dari organisasi, jadi arsitektur enterprise adalah perencangan setiap komponen yang ada pada suatu organisasi.
-
3.1 The Open Achitecture Fame Work Architecture Development Method versi 9.2 (TOGAF ADM 9.2)
Gambar 1. Architecture Development Method
(Sumber : Internet[1])
Seperti yang ada pada gambar 1 dalam melakukan perancangan Arsitektur Enterprise dengan menggunakan TOGAF ADM 9.2 melalui 2 tahap yaitu Preliminary & Requiermenet Management yang juga melewati 8 fase dimana pada setiap fase memiliki Requirements Management yang berbeda-beda. Lalu metodologi TOGAF ADM 9.2 yang digunakan penulis sebagai Analisa terdiri dari 5 tahap, antara lain:
-
1) Preliminary Phase
Pada fase ini dilakukan persiapan analisis yang akan dilakukan dengan mendefinisikan prinsip-prinsip analisis arsitektur enterprise sebagai acuan untuk mengembangkan arsitektur enterprise.
-
2) Architecture Vision
Fase ini memiliki tujuan untuk menegaskan pentingnya rancangan arsitektur enterprise yang sejalan dengan visi Balai Desa Simongagrok dengan merumuskan strategi sebagai acuan pengembangan ruang lingkup arsitektur.
-
3) Business Architecture
Setelah melakukan perumusan strategi yang digunakan sebagai acuan ruang lingkup arsitektur, selanjunya perlu didefinisikannya kondisi proses bisnis dan actor yang terliabat.
-
4) Information System Architecture
Pada fase arsitektur sistem informasi merupakan penentuan cara pembangunan arsitektur data dan aplikasi yang ada di Balai Desa Simongagrok.
-
5) Technology Architecture
Pada fase ini digambarkannya struktur teknologi inforrmasi yang ada di Balai Desa Simongagrok dalam menunjang proses sistem infomasi. Yang diterapkan berdasarkan kemampuan balai desa dari segi manapun.
4. Result and Discussion
Pada gambar 2 dibawah ini merupakan hasil perancangan topologi jaringan untuk perbaikan pada masa mendatang.
Gambar 2. Topologi Jaringan
-
2.1. Discussion
-
1) Prelimiary phase
adalah tahapan untuk persiapan dan kegiatan yang akan dibutuhkan dalam suatu bisnis, untuk tercapainya tujuan bisnis, arsitektur enterprise, metode, dan prinsip – prinsip dari arsitektur. Didalamnya preliminary phase ada juga pendefisian framework architecture enterprise. Tahap ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi 5W+1H (what, who, when, where, why, dan how) dalam perencanaan arsitektur enterprise dan menentukan prinsipprinsip perencanaan arsitektur enterprise yang disusun menggunakan principle catalog. Tools yang digunakan pada tahap preliminary yaitu principle catalog.
-
2) Requirements Management
Tahap ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan arsitektur enterprise di Desa Simongagrok, Kabupaten Mojokerto, kebutuhan itu disimpankemudian dimasukkan ke dalam tahap yang sesuai. Sumber daya harus
dikembangkan dalam tahap ini adalah skenario aktivitas. Skenario aktivitas mencakup aktivitas dan permasalahan dalam organisasi. Tools yang digunakan pada tahap requirement management yaitu Metode fishbone analysis (analisis tulang ikan).
Tahap ini bertujuan untuk menyamakan pandangan mengenai pentingnya perencanaan arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi dan menentukan lingkup perencanaan strategis yang dikembangkan. Cita – cita yang diinginkan dari Desa Simongagrok dapat dicapai dengan cara mengejar terus visi yang telah dibuat oleh desa Simongagrok, Mojokerto. Dengan Visi yang berbunyi : “Gotong Royong membangun desa simongagrok yang jujur, adil, sejahtera, berbudaya dan berakhlak mulia”,Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada awal siklus arsitektur untuk menciptakan visi arsitektur yaitu memvalidasi konteks, serta membuat pernyataan arsitektur proses yang disetujui. Tools yang digunakan pada tahap arsitektur visi yaitu Value Chain Diagram. Beberapa berikut adalah aktifitas utama maupun pendukung yang ada di desa Simongagrok : Pendukung :
-
1. Penyedia Prasarana
-
2. Inventarisasi
-
3. Arsip
-
4. Penyiapan Rapat
Utama :
-
1. Administrasi Pengantar
-
2. Surat Kepengurusan
-
3. Administrasi Kependudukan Desa
-
4. Pendataan Masyarakat
-
5. Phase B: Business Architecture
Tahapan ini berisi bagaimana proses pada strategi bisnis, organisasi, dan informasi aktivitas utama. Arsitektur bisnis digunakan sebagai sarana untuk menunjukkan nilai dan alur aktivitas yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan stakeholdernya. Tools yang digunakan pada tahap arsitektur bisnis yaitu BPMN (Business Process Model and Notation).
Tahap ini bertujuan mengembangkan arsitektur sistem informasi dalam hal data dan aplikasi yang terkait. Hal ini menggambarkan bagaimana arsitektur sistem informasi dapat menjalankan arsitektur visi dan arsitektur bisnis dapat memenuhi kebutuhan stakeholder. Tahap ini menekankan bagaimana arsitektur sistem informasi dirancang meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan di Desa Simongagrok. Tools yang digunakan pada arsitektur aplikasi yaitu Metode BSP (Business Sistem Planning).
Tabel 1.Entitas Data
Aktifitas Utama
Aktifitas |
Fungsi Bisnis |
Entitas Data |
Kandidat Aplikasi |
Administrasi Pengantar |
Pengelolaan Data Masyarakat |
Entitas Data Masyarakat |
Aplikasi Kepengurusan dan Administrasi Penduduk |
Perencanaa Pembangunan dan Demokrasi |
Entitas Perencanaa Pembangunan dan Demokrasi | ||
Peningkatan Kapasitas Pembangunan |
Entitas Kapasitas Infratruktur |
Infrastruktur | |||
Surat Kepengurusan |
Pengurusan Perpindahan Domisili |
Entitas Domisili | |
Masuknya Penduduk yang akan menetap |
Entitas Kependudukan | ||
Administrasi Kependudukan Desa |
Peningkatan Kapasitas Keuangan Untuk Daerah |
Entitas Keuangan Daerah | |
Pendataan Masyarakat |
Pengembangan Budaya dan Pariwisata |
Entitas Budaya dan Pariwisata |
Aplikasi Pendataan Masyarakat Desa |
Pendataan Peningkatan Kerja |
Entitas Kualitas Kerja | ||
Penanggulangan Kemiskinan |
Entitas Penanggulangan Kemiskinan | ||
Pengembangan Kesehatan |
Entitas Pengembangan Kesehetan | ||
Pemberdayaan Perempuan |
Entitas Pemberdayaan Perempuan | ||
Keluarga Berencana |
Entitas Keluarga Berencana | ||
Pengembangan Pendidikan |
Entitas Pengembangan Pendidikan | ||
Pengembangan Kualitas Pemuda |
Entitas Pengembangan Kualitas Pemuda | ||
Aktifitas Pendukung | |||
Aktifitas |
Fungsi Bisnis |
Entitas Data |
Kandidat Aplikasi |
Penyedia Prasarana |
Menyediakan Untuk Aktifitas – Aktifitas Pendukung |
Entitas Tempat Aktifitas Pendukung |
Aplikasi Prasarana Daerah |
Menyiapkan Kegiatan – Kegiatan yang Dilakukan Pada Desa |
Entitas Kebutuhan Kegiatan | ||
Inventarisasi |
Mengajukan dan Menyimpan Sarana dan Prasarana Desa |
Entitas Mengajukan dan Menyimpan Sarana dan Prasarana Desa |
Aplikasi Inventaris Daerah |
Pengelolaan dan Penggunaan Inventaris Barang |
Entitas Pengelolaan dan Penggunaan Inventaris Barang | ||
Pengelolaan Penerimaan Inventaris Barang |
Entitas Pengelolaan Penerimaan Inventaris Barang | ||
Pengelolaan Pelaporan Inventaris Barang |
Entitas Pengelolaan Pelaporan Inventaris Barang | ||
Arsip |
Proses Penyelenggaraan Pemerintah Desa |
Entitas Proses Penyelenggaraan Pemerintah Desa | |
Penyiapan Rapat |
Penyusunan Agenda Rapat yang Ada Pada Suatu Kegiatan Desa |
Entitas Penyusunan Agenda Rapat yang Ada Pada Suatu |
Aplikasi Schedule Rapat |
No |
Perangkat Teknologi |
Fungsi |
1 |
Komputer |
Digunakan Untuk Seluruh Pengerjaan yang ada di Balai Desa Simongagrok, Mojokerto. Dengan Dibekali Spek yang Cukup Untuk Kebutuhan Kantor dengan Menggunakan Minimal Sistem Operasi Windows 7 |
2 |
Laptop |
Penunjang Kerja Para Stakeholder atau Pekerjaan yang hanya Dilakukan Diluar Kantor |
3 |
Printer |
Mencetak kebutuhan – kebutuhan Hardfile Kantor yang dibutuhkan |
4 |
Jaringan/Wifi |
Digunakan untuk Pengiriman Segala Laporan dalam Bentuk Surel |
I I Kegiatan Desa |
Tahap ini bertujuan mengembangkan teknologi sehingga dapat menerapkan visi arsitektur guna menjawab keinginan stakeholder. Dalam tahap ini diidentifikasi komponen-komponen arsitektur yang akan ada sebagai target arsitektur teknologi Tools yang digunakan pada arsitektur teknologi yaitu Basic Network Diagram
-
2.2. Result
-
1. Peluang dan Solusi
Fase ini bertujuan untuk menghasilkan arsitektur sistem informasi yang tepat serta sesuai dengan target perancangan dan memperkecil resiko kegagalan saat pengimplementasian dengan melakukan pertimbangan pada biaya, dan pengembangan sumberdaya manusia. Solusi yang diberikan adalah melakukan pengembangan aplikasi dan infrastruktur sesuai perancangan yang dibutuhkan.
-
2. Gap Analisis Arsitektur Sistem Informasi
Perlu identifikasi gap analysis terhadap proses bisnis dan kebiakan dalam sistem informasi Balai Desa Simongagrok. Dengan memperbaiki sistem dan kebijakan yang ada diharapkan dapat menjadi solusi adanya sistem informasi yang lebih baik.
pada Fase ini bertujuan untuk menghasilkan arsitektur sistem informasi yang tepat serta sesuai dengan target perancangan dan memperkecil resiko kegagalan saat pengimplementasian dengan melakukan pertimbangan pada biaya, dan pengembangan sumberdaya manusia. Solusi yang diberikan adalah melakukan pengembangan aplikasi dan infrastruktur sesuai perancangan yang dibutuhkan. Gap analysis ada pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Gap Analysis
No |
Arsitektur bisnis dan Kebijakan TISaat Ini |
Analisa / Usulan Solusi |
Target Arsitektur Bisnis dan KebijakanMasa Depan |
1 |
Dalam menjalankan proses sistem informasi pemerintahan dirasa sumber daya kurang mumpuni untuk menjalankan teknologi. |
Melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM yang ada. |
Untuk memngoptimalkan segala proses teknologi informasi yang ada. |
2 |
Saat melakukan kontrol pihak yang berwenang kurang tegas untuk mengambil tindakan. |
Membuat kebijakan untuk mendukung segala jenis kontrol yang dilakukan. |
Kontrol pada setiap proses yang ada menjadi lebih mudah dan efektif. |
3 |
Tidak adanya kebijakan yang mendukung keputusan untuk melakukan pengoptimalan arsitektur untuk mendukung proses sistem informasi. |
Dilakukan perancangan arsitektur teknologi informasi yang dituangkan dalam blueprint. |
Tersedia yang blueprint dapat diimplementasikan. |
Tahap selanjutnya merupakan perencanaan kedalam paket-paket pekerjaan dalam table 3. yang berisi perubahan arsitektur.
Tabel 3. Paket Pekerjaan
Paket pekerjaan |
Goal |
Deliverable |
Mengembangkan website untuk profil desa dan transparansi |
Mmeberikan kemudahan dan perbaikan untuk transparansi data agar dapat lebih baik lagi |
Landing Page Website |
Merancang penambahan infrastruktur teknologi sistem informasi |
Menjadi faktor pendukung berjalannya sistem informasi yang baik |
Infrastruktur Teknologi Informasi |
Integrasi data dalam melakukan surat menyurat |
Membuat kegiatan urusan pemerintahaan lebih mudah lagi kerena bisa diakses dimana saja kapan saja. |
Aplikasi web yang terintegrasi |
-
3. Perencanaan Migrasi
Berikut adalah rencana migrasi yang dterapkan pada table roadmap untuk mengurutkan prioritas aplikasi yang dibutuhkan oleh Balai Desa Simongagrok.
Tabel 4. Roadmap rencana migrasi
No Nama Aplikasi Keterangan Layanan Aplikasi
1 |
Aplikasi Kependudukan & Catatan Sipil |
Aplikasi Baru |
Berbasis Web |
2 |
Aplikasi Surat Menyurat Online Yang Terintegrasi |
Aplikasi Baru |
Berbasis Web |
3 |
Landing Page Profil Desa |
Website Baru |
Berbasis Web |
4 |
Aplikasi Kontroling yang terintegrasi |
Aplikasi Baru |
Berbasis Web |
Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan TOGAF ADM versi 9.2 dapat disimpulkan bahwa :
-
1. Dengan menggunakan TOGAF ADM versi 9.2 dapat digali lagi kekurangan dan potensi yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sistem Balai Desa Simongagrok yang lebih baik lagi.
-
2. Menghasilkan roadmap sebagai pedoman penentukan prioritas dalam melakukan migrasi.
-
3. Blueprint yang dihasilkan dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengembangan arsitektur enterprise dimasa depan
Serta pula saran yang penulis berikan untuk memastikan keberhasilan dalam penerapan ialah sebagai berikut :
-
1. Saat proses implementasi dibutuhkan kontroling dan evaluasi secara berkala agar keberhasilan dapat dipastikan serta dapat menghindari kegagalan.
-
2. Dalam menjamin keberhasilan penerapan arsitektur enterprise sistem informasi pada Balai Desa Simongagrok dibutuhkan dukungan penuh secara penuh dari semua stakeholder yang ada, baik dari sisi pendanaan, kebijakan, dan hal lain yang dibutuhkan.
-
3. Dalam melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya harus memiliki mentor yang mumpuni agar pelatihan tidak sia sia dilakukan.
References
For Journal:
-
[1] Galang Airlangga Pratama, Khaerul Manaf, SW Pitara “Analisis Arsitektur Enterprise menggunakan TOGAF ADM versi 9.2 pada PT. Industri telekomunikasi indonesia (persero),” Prosiding Seminar Sosial Politik, Bisnis, Akuntansi dan Teknik (SoBAT) ke-3 Bandung, 16-10-2021. ISBN 978-623-921992-5.
-
[2] Agun Guntara, “Perancangan Arsitektur Sistem Informasi Enterprise Pada Puskesmas Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”. Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen STMIK Vol 10 No.2 Nopember (2016).
-
[3] Wartika dan Iping Supriatna, “Analisis Perbandingan Komponen dan Karakteristik Enterprise Architecture Framework”. Konferensi Nasional Sistem dan Informatika 2011; Bali, November 12, 2011 KNS&I 11-064.
Internet
Discussion and feedback