Sistem Informasi Vertical Marketplace Adopsi Hewan Peliharaan Kesayangan Berbasis Website
on
JITTER- Jurnal Ilmiah Teknologi dan Komputer Vol. 2, No. 3 Desember 2021
Sistem Informasi Vertical Marketplace Adopsi Hewan Peliharaan Kesayangan Berbasis Website
Made Ariputri Ayu Pradnyadevia1, Oka Sudanaa2, Gusti Agung Ayu Putrib3 aProgram Studi Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali e-mail: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Pengadopsian hewan di Indonesia masih dilakukan secara manual. Bermodalkan forum sosial media saja untuk memberikan informasi belum mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh para calon adopter dalam melakukan adopsi hewan dengan aman dan mudah Berdasar dari permasalahan tersebut maka dirancang sebuah sistem informasi adopsi hewan peliharaan kesayangan berbasis website menggunakan konsep vertical marketplace dengan fitur adopsi, fitur penjadwalan pengambilan hewan, fitur laporan, dan fitur status perjalanan proses adopsi hewan. Metode black box untuk pengujian sistem menunjukkan bahwa seluruh fitur berfungsi dengan tepat dan dengan fungsionalitas yang sesuai seperti harapan. Metode acceptance testing sebagai pengujian pada pengguna website baik pemilik hewan atau calon adopter memperoleh rata-rata skor sebesar 88.18%, sehingga sistem dapat disimpulkan bahwa kebutuhan pemilik hewan dan calon adopter dapat diterima dan sesuai.
Kata kunci: Sistem Informasi, Vertical Marketplace, Website, Adopsi Hewan
Abstract
Animal adoption in Indonesia is still done manually. Capitalizing on social media forums to provide information has not been able to resolve problems from the prospective of adopters in adopting animals safely and easily. Based on these problems, a website-based pet adoption information system was designed using a vertical marketplace concept with adoption features, animal retrieval scheduling features, report features, and travel status features for the animal adoption process. System testing with black box method shows that the features function properly and in accordance with the expected functionality. Testing using the acceptance testing method on website users, both animal owners or prospective adopters, resulted an average score of 88.18%, which means the system can conclude that the needs of animal owners and prospective adopters are acceptable and appropriate.
Keywords : Information Systems, Vertical Marketplace, Website, Animal Adoption
Adopsi hewan peliharaan kesayangan (pet adoption) adalah proses mengambil alih atau mengambil pertanggungjawaban atas seekor hewan pemilik terdahulu yang telah menelantarkan hewannya atau telah memindah tangankan pada penampungan hewan, di mana calon (orang/kelompok/keluarga) ingin membuat komitmen seumur hidup untuk bertanggung jawab penuh atas hewan yang sebelumnya diselamatkan, ditinggalkan, dibuang, atau diabaikan [1]. Hewan yang dipelihara sebagai hewan olah raga, kesenangan, dan keindahan dikatakan sebagai hewan peliharaan kesayangan [2]. Pengadopsi biasanya harus mencari informasi hewan adopsi dari beberapa sumber untuk dapat mengadopsi hewan peliharaan yang sesuai dengan keinginan. Hal yang sama juga dirasakan oleh pemilik hewan maupun penampungan hewan karena kesulitan untuk mendapatkan adopter yang sesuai dan dapat dipercaya, proses adopsi yang masih dilakukan secara manual [5]. Adopter seringkali susah untuk mendapatkan hewan yang sesuai keinginan untuk diadopsi. Dikarenakan proses adopsi yang sulit, para
pecinta hewan menjadi enggan untuk mengadopsi, dan pemilik hewan peliharaan yang memiliki terlalu banyak hewan memilih untuk menelantarkannya [3].
Zaman ini internet sudah banyak dimanfaatkan khususnya oleh pihak shelter maupun p ara pemilik hewan untuk menginformasikan hewan-hewan mereka yang bisa diadopsi secara o nline, namun dengan bermodalkan forum sosial media saja untuk memberikan informasi belum mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh para adopter dalam melakukan adopsi hewan dengan aman dan mudah. Munculnya permasalahan saat unggahan adopsi yang ditampilkan tertimbun oleh unggahan baru melalui grup facebook atau media sosial lain yang menyebabkan calon adopter melewatkan kesempatan mengadopsi hewan yang diinginkannya, serta baik pemilik hewan, hewan, dan calon adopter yang belum terverifikasi sehingga proses adopsi hewan masih belum aman [4].
Permasalahan yang dihadapi oleh para calon adopter dan para pemilik hewan di zaman sekarang yang membuka adopsi untuk hewannya dengan berbayar sebagai pengganti uang vaksin atau mengambil untung jika hewan dari pemilik hewan termasuk hewan ras di Indonesia dapat diatasi dengan menerapkan sistem informasi adopsi hewan peliharaan kesayangan berba sis website menggunakan konsep vertical marketplace dengan fitur adopsi, fitur penjadwalan pe ngambilan hewan, fitur laporan, dan fitur status perjalanan proses adopsi hewan. Sistem informasi vertical marketplace dengan fitur adopsi, penjadwalan pengambilan hewan, fitur laporan, dan fitur status perjalanan proses adopsi hewan dapat mempermudah pemilik hewan dan pihak shelter, karena menginformasi hewan adopsi secara online serta proses adopsi hewa n dapat diakses dalam satu sistem informasi.
Penelitian dilakukan dengan beberapa urutan tahapan yang pengerjaannya dijabarkan lebih detail. Urutan tahapan pengerjaan divisualisasikan dalam bentuk flowchart berikut.
Gambar 1. Alur Penelitian
-
Gambar 1 merupakan tampilan dari alur tahapan pengerjaan sistem. Proses pembuatan sistem ini diawali dengan analisa kebutuhan yang nantinya akan berguna jika website telah berhasil dibuat. Berdasarkan hasil analisa kebutuhan maka dilakukan perencanaan alur kerja sistem, yang dilanjutkan dengan melakukan perancangan desain interface dan basis data
Proses selanjutnya merupakan pembuatan sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, MySQL, dan javascript. Proses terakhir adalah uji coba sistem dan pembuatan laporan.
Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian Sistem Informasi Vertical Marketplace Adopsi Hewan Peliharan Kesayangan Berbasis Website yaitu sebagai berikut.
Adopsi hewan (pet adoption) adalah proses mengambil alih atau mengambil pertanggungjawaban atas seekor hewan pemilik terdahulu yang telah menelantarkan hewannya atau telah memindah tangankan pada penampungan hewan, di mana calon (orang/kelompok/keluarga) ingin membuat komitmen seumur hidup untuk bertanggung jawab penuh atas hewan yang sebelumnya diselamatkan, ditinggalkan, dibuang, atau diabaikan [1].
Syarat-syarat mengadopsi hewan berdasarkan ketentuan yang sudah dibuat oleh organisasi penyelamatan hewan di Indonesia bernama Animal Defenders [6] adalah sebagai berikut.
-
a. Hewan adopsi masih dipantau lokasi dan keamanannya.
-
b. Pengadopsi diharuskan memakai pro-steril untuk mempertahankan populasi.
-
c. Penyediaan kebutuhan dasar yang wajib untuk kehidupan yang baik, termasuk makanan menurut standar hewan, perumahan dan tempat tinggal yang layak, dibiarkan terbuka dan tidak dikurung setiap saat, vaksinasi wajib periodik tahunan, dan tindakan medis diperlukan.
-
d. Pengadopsi tidak boleh memindahtangankan, menjual, atau melakukan tindakan lain tanpa sepengetahuan dan persetujuan dari pemilik hewan tersebut.
-
e. Kondisi hewan harus dilaporkan setidaknya sebulan sekali melalui email, Twitter atau Facebook.
-
f. Jika ada masalah, baik karena perilaku, dan lain-lain, adopter harus memberi tahu mereka untuk mencari solusi bersama.
-
g. Animal Defenders berhak untuk campur tangan dan membantu menyelesaikan masalah hewan adopsi.
-
h. Pengadopsi harus mendukung anti perdagangan daging anjing dan kucing dan tidak boleh dikonsumsi.
-
i. Pengadopsi tidak mengizinkan pemberian menu yang menyimpang dari kebutuhan hewan.
-
j. Hak berkunjung secara berkala.
-
k. Pemilik baru harus menghargai Animal Defenders karena memotret hewan-hewan dan memposting foto terkait sebagai bukti tanggung jawab.
-
l. Jika pada saat pemeriksaan ditemukan hewan dalam kondisi yang tidak sesuai, seperti hewan yang tidak dirawat, sakit kritis, tidak dipantau, terluka oleh tindakan manusia, atau sengaja digunakan sebagai induk, maka memiliki hak untuk mengembalikan hewan dan menuntut biaya perawatan hewan sebagai bentuk tanggung jawab pemilik.
-
m. Jika hal-hal tersebut ternyata melanggar kewajiban-kewajiban mendasar tersebut, maka pihak-pihak yang terlibat, dalam hal ini para adopter dan aktivis hak-hak binatang, yang berkomitmen untuk mencari jalan keluar dan menemukan jalan buntu akan mencapai tujuannya melalui jalur hukum.
-
n. Calon pengadopsi harus minimal berusia 18 tahun atau lebih dan dapat merawat hewan peliharaan mereka sendiri.
-
o. Hewan yang diadopsi dilindungi oleh hukum Indonesia.
Perdagangan hewan adalah kegiatan paling terkenal di kelompok pecinta hewan Perdagangan hewan memiliki pasarnya sendiri sehingga memudahkan penjual mau pun pembeli untuk bertemu. Kategori hewan yang tidak boleh dipasarkan menurut hukum nomor 5 Tahun 1990 adalah hewan langka, dan yang jumlahnya menurun tragis dari tahun ke tahun, baik darat, laut maupun udara. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 melarang warga negara Indonesia memperdagangkan satwa yang dilindungi atau langka, satwa yang populasinya menurun dan memperbolehkan penjualan satwa tidak langka [7].
Sistem informasi adalah prosedur yang terorganisir, dan ketika diimplementasikan dapat menghasilkan informasi untuk mengambil keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi [11]. Suatu sistem informasi dapat memberikan informasi yang relevan kepada pengguna sistem pada berbagai tingkat organisasi, dan keberadaan sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi dari suatu proses yang ada [8].
Marketplace vertikal adalah situs web yang menjual produk dari berbagai sumber, produk dijual oleh banyak vendor, tetapi jenis produk harus sama. Misalnya, pasar yang hanya menjual produk otomotif dari mobil bekas hingga mobil baru. Pengunjung website Vertical Marketplace dengan jelas mencari barang yang diinginkan dan dapat menjelaskan mengapa produk seorang penjual lebih unggul dari penjual lainnya [9].
Pengertian website adalah kumpulan situs halaman yang telah diunggah ke internet dan memiliki alamat domain atau URL (Uniform Resource Locator) dimana pengguna dapat mengaksesnya dengan memasukkan URL tersebut [10]. Website terdiri dari beberapa elemen yaitu nama domain, web hosting, bahasa pemrograman, desain web dan protokol transfer file Aplikasi web merespon permintaan akses yang dibuat oleh pengguna, yang kemudian ditampilkan melalui tampilan browser web yang digunakan oleh URL.
Skala likert adalah skala untuk melakukan pengukuran terhadap persepsi, sikap, pendapat sekelompok orang tentang peristiwa atau fenomena sosial. Skala Likert memiliki 4 pertanyaan atau lebih yang digabung untuk mewakili sifat, pengetahuan, karakteristik, dan perilaku individu Analisis data dilakukan dengan skor gabungan jumlah atau skor rata-rata semua pertanyaan. Dua jenis pertanyaan skala likert yaitu pertanyaan afirmatif dan pertanyaan negatif [14].
-
3.7.1 Penentuan Skala Jawaban
Skala Likert sering digunakan untuk keperluan analisis kualitatif karena memberikan nilai terhadap sesuatu [15]. Penilaian skala jawaban disediakan dalam lima skala dengan format seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Penilaian Skala Jawaban
Skala Jawaban |
Nilai |
Sangat Setuju (SS) |
5 |
Setuju (ST) |
4 |
Netral (N) |
3 |
Tidak Setuju (TS) |
2 |
Sangat Tidak Setuju (STS) |
1 |
-
3.7.2 Perhitungan Skor Kriterium
Skor ideal atau skor kriteria untuk menentukan nilai skala dan total tanggapan dari responden. Menghitung skor kriteria untuk semua pertanyaan, digunakan rumus berikut.
I Skor Ideal (Kriterium) = Nilai Skala x Jumlah Responden
Rumus diatas merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung nilai dari skor ideal (kriterium). Misalkan contoh skor atau nilai paling tinggi adalah lima dengan jumlah responden 20, maka hasil dari perhitungan skor ideal seperti pada Tabel 2.
Tabel 2. Tabel Rumus Skor Ideal dan Skala
Hasil Perhitungan |
Skala Jawaban |
5 x 20 |
Sangat Baik (SB) |
4 x 20 |
Baik (B) |
3 x 20 |
Cukup Baik (CB) |
2 x 20 |
Kurang Baik (KB) |
1 x 20
Sangat Kurang Baik (SKB)
Tabel 2 merupakan hasil penghitungan skor kriteria untuk setiap skala. Setelah memiliki skor kriteria untuk setiap skala, maka ditentukan nilai skala penilaian Nilai skala penilaian ditentukan dengan 1 yaitu nilai paling rendah, karena pada saat mengisi kuisioner semua pertanyaan wajib dijawab. Nilai skala penilaian berdasarkan skoring atau kriteria ideal ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Tabel Nilai Rating Scale
Rating Scale |
Skala |
81 - 100 |
Sangat Baik (SB) |
61 - 80 |
Baik (B) |
41 - 60 |
Cukup Baik (CB) |
21 - 40 |
Kurang Baik (KB) |
1 - 20 |
Sangat Kurang Baik (SKB) |
Penelitian mengenai sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan menampilkan 3 hasil yaitu analisis kebutuhan, use case diagram, dan visualisasi sistem. Hasil sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan dapat dijelaskan lebih rinci pada beberapa subbab berikut.
Terdapat dua jenis analisis kebutuhan, yaitu analisis kebutuhan pengguna dan analisis kebutuhan sistem. Menganalisis keperluan pengguna berdasarkan pengamatan dan tinjauan pustaka terkait adopsi hewan dan menghasilkan bahwa pengguna membutuhkan sistem yang mampu memfasilitasi adopsi secara online dan memungkinkan pemilik hewan untuk mendaftarkan hewannya untuk diadopsi secara aman. Analisis kebutuhan pengguna mendapatkan hasil yang kemudian menjadi tolak ukur dalam analisis kebutuhan sistem, kebutuhan pengguna akan menyesuaikan analisis kebutuhan sistem. Beberapa menu hasil dari analisis kebutuhan sisten pada sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan, antara lain, menu form adopsi hewan, menu penjadwalan pengambilan hewan, menu laporan adopter, dan menu status perjalanan proses adopsi.
Use case diagram memperlihatkan bagaimana pengguna menggunakan sistem berdasar pada hak akses dimiliki pengguna. Diagram use case Sistem Informasi Vertikal Marketplace Adopsi Hewan menggambarkan pengguna (actor) mana yang dapat mengakses sistem dan menu mana yang dapat diakses pengguna tersebut [12]. Use case diagram sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Use Case Diagram
Gambar 2 merupakan use case diagram Vertical Marketplace Adopsi Hewan Peliharaan Kesayangan. Terlihat pada gambar bahwa terdapat tiga aktor yaitu admin, pemilik hewan, dan adopter. Aktor admin dapat mengakses data pemilik hewan, verifikasi pemilik hewan, data adopter, verifikasi adopter, data hewan adopsi, dashboard, laporan adopsi, dan update status perjalanan proses adopsi hewan. Aktor pemilik hewan dapat mengakses dashboard, melihat permintaan adopsi hewan adopsi, konfirmasi pengambilan hewan adopsi, menambahkan data hewan, dan melihat laporan adopter. Aktor adopter dapat melakukan melihat hewan adopsi, pemilihan adopsi hewan, konfirmasi pengambilan hewan adopsi, dan melakukan laporan adopter. Ketiga aktor diharuskan untuk melakukan login sebelum dapat mengakses fitur-fitur tersebut.
Gambaran umum sistem memiliki suatu visualisasi sistem yang meliputi interaksi antara sistem dengan user [13]. Gambaran umum Sistem Informasi Vertical Marketplace Adopsi Hewan Peliharaan Kesayangan Berbasis Website adalah sebagai berikut.
Adopter
Gambar 3. Gambaran Umum Sistem
Gambar 3 merupakan visualisasi umum sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan peliharaan. Proses terjadi diawali dengan pengguna melakukan registrasi ke dalam sistem, apabila status pengguna sudah diverifikasi maka pengguna dapat mengakses dashboard, dan jika pengguna belum diverifikasi maka pengguna harus melakukan verifikasi terlebih dahulu. Verifikasi dilakukan dengan meng-upload berkas yang diperlukan seperti foto scan KTP, kemudian verifikasi berkas KTP dilakukan oleh admin. Pengguna yang telah meng-upload berkas dengan sesuai akan diverifikasi dan dapat masuk ke dalam sistem sebagai adopter. Pengguna yang ingin membuat akun sebagai pemilik hewan dapat melakukan registrasi untuk membuat akun pemilik hewan, apabila status pemilik sudah diverifikasi maka pemilik hewan dapat melakukan tambah hewan ke dalam sistem. Verifikasi dilakukan dengan meng-upload berkas yang diperlukan seperti foto scan buku vaksin hewan, kemudian verifikasi berkas buku vaksin hewan dilakukan oleh admin. Pemilik hewan yang telah meng-upload berkas dengan sesuai akan diverifikasi dan dapat melakukan tambah hewan ke dalam sistem,
Calon adopter dapat melakukan pemilihan hewan peliharaan yang telah di-upload oleh pemilik hewan. Status dari hewan peliharaan akan diperiksa oleh sistem, apabila status hewan belum teradopsi, maka hewan peliharaan pilihan calon adopter akan disimpan pada keranjang adopsi. Calon adopter yang ingin melakukan penambahan hewan adopsi dapat memilih hewan peliharaan lain, dan apabila calon adopter tidak ingin melakukan penambahan hewan adopsi, calon adopter dapat melanjutkan ke proses checkout dan mengisi form adopsi hewan yang wajib diisi oleh calon adopter.
Form adopsi hewan yang telah diisi oleh calon adopter akan segera terkirim ke dashboard pemilik hewan untuk diperiksa hasil jawabannya sebagai pertimbangan pemilik hewan dalam memilih calon adopter untuk hewan peliharaannya, kemudian pemilik hewan melakukan konfirmasi pengambilan hewan adopsi dengan memasukkan tanggal, jam, nomor telepon, serta alamat yang bisa dihubungi. Adopter yang telah menerima konfirmasi pengambilan hewan adopsi akan datang menjemput hewan adopsi sesuai dengan perjanjian pengambilan yang sudah ditentukan oleh pemilik hewan. Adopter yang telah menerima hewan kemudian melakukan konfirmasi penerimaan hewan dan membuat laporan adopter sehingga pemilik hewan dapat memantau kondisi hewannya.
Diagram konteks adalah deskripsi keterkaitan aliran data antara sistem dan entitas eksternal. Diagram konteks dari sistem informasi marketplace adopsi hewan berbasis website adalah sebagai berikut.
Gambar 4. Diagram Konteks
Gambar 4 menunjukkan bahwa terdapat tiga entitas dari sistem yang dibangun yaitu entitas adopter pemilik hewan dan admin Hubungan antara ketiga entitas dan sistem informasi ini antara lain.
-
1. Admin
Admin merupakan pengguna yang memiliki akses untuk memanipulasi dan menghapus data dalam sistem informasi. Data termasuk data hewan, data adopter, data pemilik hewan, dan data konfirmasi permintaan adopsi.
-
2. Adopter
Adopter merupakan pengguna yang memiliki akses hanya untuk melihat data hewan adopsi, melakukan adopsi hewan, dan melakukan pelaporan adopter. Adopter dapat melakukan proses registrasi untuk dapat login ke sistem, selanjutnya dengan melakukan login adopter melakukan checkout keranjang adopsi untuk melakukan adopsi hewan.
-
3. Pemilik Hewan
Pemilik hewan merupakan pengguna yang memiliki akses untuk melakukan manipulasi data berupa melakukan input data hewan dan biaya adopsi hewan.
Desain database adalah proses pembuatan desain database yang akan mendukung kegiatan dan tujuan bisnis Desain database dijelaskan dalam istilah PDM. PDM Sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan berbasis website adalah sebagai berikut.
Gambar 5. Desain Physical Data Model
Gambar 5 adalah visualisasi PDM (Physical Data Model) dari sistem informasi marketplace adopsi hewan. Fungsi PDM adalah untuk memodelkan struktur fisik dan detail dari database. PDM sistem informasi marketplace adopsi hewan menampilkan 13 tabel yaitu tabel
admin sebagai penyimpanan data admin, tabel adopter sebagai penyimpanan data semua adopter, tabel hewan sebagai penyimpanan data semua hewan, tabel master jenis hewan sebagai penyimpanan data jenis hewan, tabel pemilik hewan sebagai penyimpanan data semua pemilik hewan, tabel lokasi untuk menyimpan data lokasi semua ibukota di Indonesia, tabel form untuk menyimpan data formulir adopsi, tabel keranjang sebagai penyimpanan data keranjang adopsi, tabel detail keranjang sebagai penyimpanan data detail keranjang adopsi, tabel pengambilan untuk menyimpan data jadwal pengambilan hewan, tabel blog sebagai penyimpanan data blog, tabel kategori blog sebagai penyimpanan data kategori blog, dan tabel report untuk menyimpan data report adopter.
Tampilan sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan yang dibuat berdasarkan hasil observasi dan perancangan memiliki tujuh proses utama yaitu fitur registrasi adopter, fitur registrasi pemilik hewan, fitur tambah hewan, fitur form adopsi hewan, fitur penjadwalan pengambilan hewan, fitur laporan adopter, dan fitur status perjalanan proses adopsi. Beberapa tampilan representative dari setiap fitur pada menu yang tersedia di sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan.
Gambar 6. Fitur Registrasi Adopter
-
Gambar 6 merupakan tampilan halaman fitur register untuk entitas adopter. Form register diisi dengan data adopter berupa username, nama lengkap adopter, password, email, alamat lengkap, nomor telepon, jenis kelamin, kota, dan bukti scan KTP adopter.
Gambar 7. Fitur Registrasi Pemilik Hewan
-
Gambar 7 merupakan tampilan halaman fitur register pemilik hewan. Form register pemilik hewan diisi dengan nama pemilik hewan, nomor telepon, email, alamat, kecamatan, tanggal mendaftar, dan tempat upload hasil scan buku vaksin.
Gambar 8. Fitur Tambah Hewan
Gambar 8 merupakan tampilan halaman fitur tambah hewan. Halaman fitur tambah hewan terdapat form yang harus diisi oleh pemilik hewan terkait informasi hewan yang akan ditambahkan. Informasi hewan yang harus diisi adalah nama hewan, kategori hewan, deskripsi hewan, rekam medis kesehatan hewan, jenis kelamin hewan, ras hewan, ukuran hewan, biaya adopsi hewan, alasan mendaftarkan hewan, gambar hewan, dan gambar bukti vaksin hewan.
Gambar 9. Hasil Tambah Hewan
Gambar 9 merupakan tampilan dari hasil tambah hewan yang dilakukan oleh pemilik hewan. Hasil tambah hewan berisikan informasi nama hewan, kategori hewan, deskripsi hewan, rekam medis kesehatan hewan, jenis kelamin hewan, ras hewan, ukuran hewan, biaya adopsi hewan, alasan mendaftarkan hewan ke sistem, gambar hewan, dan gambar buktin vaksin hewan. Hewan yang telah ditambahkan akan ditampilkan pada halaman data hewan.
Fill Your PetAcioption Form With Full Responsibility!
Gambar 10 merupakan tampilan fitur form adopsi. Halaman fitur form adopsi digunakan untuk melakukan pengisian form adopsi yang telah disediakan sistem sebagai tolak ukur pemilik hewan mengkonfirmasi permintaan adopsi. Data yang harus diisi pada form adopsi adalah informasi lengkap adopter, informasi orang yang tinggal bersama adopter, informasi jenis tempat tinggal adopter, informasi ukuran kandang hewan adopsi, informasi izin keluarga
adopter, informasi kesiapan adopter dalam tanggung jawab merawat hewan adopsi, informasi alasan adopter mengadopsi hewan, informasi pengalaman adopter memelihara hewan sebelumnya, informasi letak tempat tidur hewan, informasi makanan hewan yang akan diberikan adopter, informasi tanggapan adopter jika hewan agresif, informasi tanggapan adopter jika hewan sakit, informasi komitmen adopter dalam memelihara hewan adopsi, informasi tanggapan adopter jika harus pindah kota, informasi tanggapan adopter tentang biaya yang harus dikeluarkan adopter, dan informasi persetujuan adopter terhadap pemberian waktu adaptasi.
Gambar 11. Hasil Form Adopsi Hewan
Gambar 11 merupakan tampilan hasil form adopsi hewan. Halaman hasil form adopsi hewan menampilkan data permintaan adopsi hewan adopter terhadap pemilik hewan. Data yang ditampilkan adalah kode adopsi, nama adopter, tanggal adopsi, 15 (lima belas) pertanyaan dari form adopsi yang sudah dilengkapi oleh adopter, dan tombol konfirmasi yang digunakan untuk mengkonfirmasi permintaan adopsi hewan yang kemudian akan dialihkan ke pengisian jadwal pengambilan hewan oleh pemilik hewan.
Gambar 12. Fitur Penjadwalan Pengambilan Hewan
Gambar 12 merupakan tampilan fitur penjadwalan pengambilan hewan. Halaman fitur penjadwalan pengambilan hewan menampilkan informasi penjadwalan pengambilan hewan pemilik hewan. Data yang ditampilkan adalah tanggal, jam pengambilan hewan, alamat pemilik hewan, serta nomor telepon pemilik hewan yang bisa dihubungi.
Gambar 13. Hasil Penjadwalan Pengambilan Hewan
Gambar 13 merupakan tampilan hasil penjadwalan pengambilan hewan. Halaman hasi penjadwalan pengambilan hewan digunakan untuk menerima konfirmasi jadwal pengambilan hewan dari pemilik hewan. Adopter yang telah menerima notifikasi konfirmasi dapat langsung menghubungi pemilik hewan untuk mengambil hewan adopsi secara langsung atau tatap muka ke tempat pemilik hewan. Data yang ditampilkan adalah kode adopsi, nama pemilik hewan, nama hewan, tanggal pengambilan hewan, jam pengambilan hewan, alamat pemilik hewan, nomor telepon pemilik hewan, dan tindakan membuat laporan adopter serta tindakan melihat status proses adopsi yang hanya dapat dilakukan oleh adopter.
Gambar 14. Fitur Laporan Adopter
Gambar 14 merupakan tampilan fitur laporan adopter. Halaman fitur laporan adopter digunakan untuk membuat laporan hewan yang telah diadopsi untuk selanjutnya dapat dipantau perkembangan kondisinya oleh pemilik hewan. Halaman fitur laporan adopter menampilkan informasi tanggal laporan, keterangan gambar, dan kolom untuk menggunggah foto hewan adopsi.
Gambar 15. Hasil Laporan Adopter
Gambar 15 merupakan tampilan hasil laporan adopter setelah dilakukan uji coba proses form laporan adopter. Hasil laporan adopter menampilkan informasi kode adopsi, tanggal laporan adopter, gambar terakhir hewan, dan keterangan gambar.
Gambar 16. Fitur Status Perjalanan Proses Adopsi
Gambar 16 merupakan tampilan fitur status perjalanan proses adopsi. Data yang ditampilkan adalah kode adopsi, status perjalanan proses adopsi, tanggal adopsi, dan tindakan yang dapat dilakukan oleh adopter.
Metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak disebut dengan pengujian black box. Pemeriksaan ini mencari kesalahan seperti fungsionalitas yang hilang, struktur data atau kesalahan akses database, kesalahan antarmuka, dan kesalahan kinerja [16]. Pengujian menggunakan metode pengujian black box pada sistem informasi vertical marketplace adopsi hewan yaitu sebagai berikut.
Tabel 4. Pengujian Black Box Sistem Informasi Adopsi Hewan
No |
Skenario Pengujian |
Hasil yang Diharapkan |
Kesimpulan |
1 |
Melakukan pengisian form adopsi dengan benar (form adopsi diisi dengan lengkap) |
Sistem akan melanjutkan ke proses konfirmasi permintaan adopsi oleh entitas Pemilik Hewan |
Berhasil |
2 |
Melakukan pengisian form adopsi dengan tidak benar (field jawaban pertanyaan form adopsi kosong, atau kesalahan dalam meng-input data) |
Sistem tidak akan melanjutkan ke proses konfirmasi permintaan adopsi oleh entitas Pemilik Hewan, dan akan menampilkan alert bahwa proses pengisian form adopsi gagal dilakukan |
Berhasil |
3 |
Menambahkan hewan ke keranjang adopsi dengan tidak benar (status hewan sudah teradopsi) |
Sistem akan menolak menambahkan keranjang adopsi dan menampilkan status bahwa hewan yang dipilih sudah teradopsi |
Berhasil |
4 |
Menambahkan hewan ke keranjang adopsi dengan benar (adopter telah melakukan login dan status hewan belum teradopsi) |
Sistem akan menyimpan data permintaan adopsi hewan dan akan menampilkan hewan adopsi pada halaman keranjang adopsi |
Berhasil |
5 |
Mengakses fitur tambah hewan namun belum melakukan verifikasi pemilik hewan |
Sistem akan menolak pemilik hewan dan akan menampilkan alert bahwa pemilik hewan belum melakukan verifikasi |
Berhasil |
6 |
Mengakses fitur tambah hewan dengan pemilik hewan yang sudah melakukan proses verifikasi |
Sistem akan menerima pemilik hewan dan akan dialihkan ke halaman dashboard pemilik hewan |
Berhasil |
7 |
Menambah data hewan |
Sistem akan menyimpan |
Berhasil |
dengan benar (field diisi data hewan baru, dengan lengkap) kemudian kemudian data hewan baru | |||
klik tombol “Submit” |
akan ditampilkan pada dashboard pemilik hewan | ||
8 |
Menambah data hewan dengan tidak benar (data hewan diisi dengan tidak lengkap dan terdapat kesalahan dalam meng-input data) kemudian klik tombol “Submit” |
Sistem akan menolak menyimpan data hewan, kemudian akan dialihkan kembali ke halaman tambah hewan dan terdapat alert bahwa proses gagal dilakukan |
Berhasil |
9 |
Mengubah data hewan kemudian klik tombol “Submit” |
Data hewan akan diubah kemudian akan menampilkan alert bahwa update hewan telah berhasil dilakukan dan akan menampilkan data hewan yang telah diubah |
Berhasil |
10 |
Menghapus hewan dengan menekan tombol “Hapus” |
Data hewan yang telah dihapus akan tidak ditampilkan dan menampilkan alert bahwa proses telah berhasil dilakukan |
Berhasil |
11 |
Melakukan konfirmasi jadwal pengambilan hewan adopter dengan benar (field form pengambilan hewan diisi dengan lengkap) kemudian klik tombol “Submit” |
Sistem akan melakukan konfirmasi jadwal pengambilan hewan ke adopter, status hewan akan berubah menjadi “Adopted” |
Berhasil |
Analisis sistem informasi yang dilakukan diuji dengan menggunakan metode kuisioner pada responden berjumlah 20 orang yaitu 10 pemilik hewan dan 10 adopter. Hasil perhitungan presentase seluruh variabel dengan menggunakan rumus perhitungan skala likert adalah seperti Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Presentase
Variabel |
Skenario Pengujian |
Total Skor |
Presentase |
Kategori |
P1 |
Sistem dapat berjalan dengan baik dan mudah digunakan |
92 |
92% |
SS |
P2 |
Merasa nyaman dengan tampilan sistem yang digunakan |
82 |
82% |
S |
P3 |
Semua fitur telah lengkap dan berfungsi dengan baik |
86 |
86% |
SS |
P4 |
Sistem memberikan respon sesuai dengan data yang dibutuhkan |
92 |
92% |
SS |
P5 |
Sistem membantu pemilik hewan dalam melakukan manajemen data hewan |
89 |
89% |
SS |
P6 |
Sistem membantu pemilik hewan dalam mendaftarkan hewan secara online |
89 |
89% |
SS |
P7 |
Sistem memudahkan pelaku |
87 |
87% |
SS |
pemilik hewan dalam melakukan manajemen data permintaan adopsi hewan | ||||
P8 |
Sistem memudahkan pelaku pemilik hewan dalam meninjau kondisi hewan |
83 |
83% |
S |
P9 |
Sistem dapat membantu adopter melakukan adopsi hewan secara online |
93 |
93% |
SS |
P10 |
Sistem dapat membantu adopter dalam meninjau status perjalanan proses adopsi hewan |
87 |
87% |
SS |
P11 |
Sistem dapat membantu adopter dalam melakukan pelaporan hewan teradopsi secara rutin kepada pemilik hewan |
90 |
90% |
SS |
Rata-rata presentase |
88,18% |
SS | ||
Tabel 5 merupakan hasil perhitungan |
presentase |
seluruh |
variabel dengan |
menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 5 yang mana pengujian memiliki nilai rata-rata sebesar 88.18%.
Sistem Informasi Vertical Marketplace Adopsi Hewan Peliharaan Kesayangan Berbasis Website dirancang guna memudahkan pemilik hewan dalam mendaftarkan hewannya untuk diadopsi dengan biaya tertentu dan aman serta memudahkan calon adopter menemukan hewan yang diinginkan untuk diadopsi secara online. Bahasa pemrograman PHP, MySQL, dan JavaScript digunakan untuk merancang pembuatan sistem. Masing-masing entitas yang ada dapat mengakses beberapa fitur. Entitas admin memiliki fitur dashboard admin, verifikasi adopter dan pemilik hewan, data master hewan, serta menu laporan. Entitas pemilik hewan memiliki fitur manajemen hewan, manajemen permintaan adopsi hewan, dan menu jadwal penjemputan hewan. Entitas adopter memiliki fitur manajemen keranjang adopsi, checkout permintaan adopsi, pengisian form adopsi hewan, menu konfirmasi jadwal pengambilan hewan, menu buat laporan hewan, dan menu status perjalanan proses adopsi. Hasil pengujian blackbox dari sistem dapat disimpulkan 90% sudah terpenuhi dan berhasil dengan skenario-skenario yang telah disediakan, dan hasil analisa kesesuaian proses sistem informasi ini mendapat skor rata-rata sebesar 88.18%, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem ini dapat diterima serta memenuhi kebutuhan pemilik hewan dan calon adopter.
References
-
[1] animalfriendsjogja.org, "Adoption". [Online] Available:
https://www.animalfriendsjogja.org/adopt/. [Accessed 13 11 2021].
-
[2] Menteri Budi Daya Hewan Peliharaan RI. “PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG BUDI DAYA HEWAN PELIHARAAN”, Jakarta, 2019.
-
[3] Chendra, A., G. Simanjuntak, K., E. Widjaja, A. and Suryasari, S. 2019. “Pengembangan Sistem Informasi Untuk Memfasilitasi Proses Adopsi Anjing Berbasis Web”. Jurnal Ilmiah Matrik. 21, 1 (Jul. 2019), 1-10.
-
[4] Vahreza, T. Muhammad, "Perancangan Aplikasi Untuk Adopsi Hewan Peliharaan Berbasis Android". 2020. Available: http://repository.unama.ac.id/id/eprint/1451. [Accessed 13 11 2021]
-
[5] Santy, Ryan Karuna, Alvin Budiman. 2018. “E-dopt: A Mobile Application for Pet Adoption in Indonesia”. Jakarta: Jurnal TELKOMNIKA. Vol.16, No.5 : 2137 – 2143.
-
[6] 99.co, "Prosedur Dan Syarat Adopsi Anjing" [Online]. Available: https://www.99.co/blog/indonesia/cara-syarat-adopsi-anjing/. [Accessed 13 11 2021].
-
[7] I. M, Kadim, “Hukum Jual Beli Hewan Perspektif Undang-Undang Perlindungan Hewan No.5 Tahun 1990 dan Fiqih Empat Mazhab”. 2015. Available: http://etheses.uin-malang.ac.id/316/. [Accessed 13 11 2021].
-
[8] Oka Sudana, A. A. ., Sukarsa, I. M., & Wahyu Saputra, I. M. (2014). “Information System of Yadnya Ceremony on Android-Based”. International Journal of Hybrid Information Technology, 7(6), 155–164.
-
[9] dewaweb.com, "Apa Itu Marketplace? Pengertian, Jenis, & Contohnya". 2021. Available: https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-marketplace/. [Accessed 13 11 2021].
-
[10] Gusti Ngurah Wira Dharma, I., Made Sukarsa, I., & Putu Sutramiani, N. (2019). “Rancang Bangun Sistem E-Commerce Marketplace Gypsum Berbasis Cloud Computing”. Jurnal Ilmiah Merpati (Menara Penelitian Akademika Teknologi Informasi), 7(1), 37.
-
[11] Sukarsa, I. Made, et al. "A New Framework for Information System Development on Instant Messaging for Low Cost Solution." vol 16 (2018): 2799-2808.
-
[12] Istri Alit Dwi Purnamaningrat, A.A.; Sukarsa, I Made; Ika Marini Mandenni, Ni Made. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Modul Sarana Dan Prasarana”. Lontar Komputer: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, [S.l.], p. 73-83, nov. 2015. ISSN 2541-5832.
-
[13] Wijaya, Kevin; Oka Sudana, A.A.K.; Dwi Rusjayanthi, Ni Kadek. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Modul Front Office Pada Rumah Sakit”. Lontar Komputer: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, [S.l.], p. 25-36, nov. 2015. ISSN 2541-5832.
-
[14] Pranatawijaya, V. H., Widiatry, W., Priskila, R., & Putra, P. B. A. A. (2019). “Penerapan Skala Likert dan Skala Dikotomi Pada Kuesioner Online”. Jurnal Sains dan Informatika, 5(2), 128.
-
[15] Haviana, S. F. C. (2016). “Sistem Informasi Angket Pengukuran Skala Kebutuhan Materi Pembelajaran Tambahan Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Di Sekolah Menengah Atas Menggunakan Skala Likert”. Transistor Elektro dan Informatika, 1(2), 1– 12.
-
[16] Wahyudi, R., Junaidi, A., Haryani, Saryoko, A., Setiawati, D., Winarsih, S. . S., & Setyaningsih, G. (2017). “Pengembangan dan Pengujian Aplikasi “SIATAP” Sistem Informasi Tanya Apoteker Berbasis Android dan Website”. Jurnal RESTI, 1(10), 210–218.
Discussion and feedback