Efektivitas Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Di Kecamatan Denpasar Barat
on
JEKT ♦ 6 [2] : 78 - 85
ISSN : 2301 - 8968
Efektivitas Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Denpasar Barat
Wycliffe Timotius Heryendi*)
Anak Agung Istri Ngurah Marhaeni
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
ABSTRAK
BKKBN mengembangkan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) terkait dengan pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha ekonomi.Penelitian dilakukan pada anggota penerima bantuan Program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas program, danmanfaat program yang dinilai dari kesejahteraan setelah menerima bantuan Program UPPKS.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yaitu informasi dikumpulkan dari responden melalui kuesioner dan wawancara mendalam.Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified proportionate random samplingdengan jumlah sampel sebanyak 90responden. Teknik análisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan Tes Mc Nemar.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Program UPPKS adalah sangat efektif, yaitu 86,56 persen responden menyatakan bahwa program ini dilaksanakan sesuai dengan harapan dan tujuan program serta Tes Mc Nemar menunjukkan terjadi perubahan tingkat kesejahteraan responden secara signifikan yaitu peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja dilihat dari jam kerja responden pada saat sebelum dan sesudah mengikuti program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat.
Kata kunci: Program UPPKS, efektivitas, kesejahteraan.
The Effectiveness of the Family Welfare Income Increasing Program (UPPKS) in West Denpasar
ABSTRACT
BKKBN develop a family welfare income increasing program (UPPKS) associated with the implementation of Family Planning (KB) aims to improve the well-being of families through economic enterprise. The study was conducted on members UPPKS Program beneficiaries in the District of West Denpasar. This study aims to determine the effectiveness of the program, and the benefits of highly rated programs of welfare after receiving assistance UPPKS Program. This study uses a quantitative approach with a survey method that collected information from respondents through questionnaires and in-depth interviews (in-depth interview). The sampling method used is proportionate stratified random sampling with a sample size of 90 respondents. Analysis techniques used are descriptive statistics and Mc Nemar test. The results of this study indicate that the implementation is very effective UPPKS Program, which is 86.56 percent of the respondents stated that the program is implemented in accordance with the expectations and goals of the program and Mc Nemar tests indicate a change in the level of welfare of the respondents significantly increased revenue and employment seen from working hours of respondents at the time before and after the program Sub UPPKS in West Denpasar.
Keywords: UPPKS programs, effectiveness, well-being.
PENDAHULUAN
Penduduk merupakan modal dasar dalam pemban-gunan.Penduduk yang banyak dan berkualitas merupakan investasi yang berharga bagi suatu negara.Pro-
*). E-mail: [email protected]
gram Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Pembangunan kependudukan yang didukung oleh Program KB stagnan menetapkan angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) dari 2,6 (Sumber Demografi dan Kesehatan Indonesia/SDKI 2002-2003) menjadi 2,6 anak perwanita (SDKI 2007).
Tabel 1. Indikator Tahapan Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera1 Terhadap Jumlah Keluarga
No |
Variabel |
2011 | ||
Jumlah Keluarga |
Jumlah KPS & KS I |
Persen (%) | ||
1 |
Denpasar Selatan |
26.301 |
282 |
1,07 |
2 |
Denpasar Timur |
20.441 |
375 |
1,83 |
3 |
Denpasar Barat |
32.329 |
743 |
2,30 |
4 |
Denpasar Utara |
28.476 |
372 |
1,31 |
Jumlah |
107.547 |
1.902 |
1,65 |
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah salah satu institusi yang bertanggung jawab dalam hal pengendalian jumlah penduduk di Indonesia.Pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan potensi keluarga dalam hal kesejahteraan.Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga, telah dikembangkan oleh BKKBN melalui ProgramUsaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang dibentuk pada tahun 1994.
Cikal bakal UPPKS sebenarnya sudah ada sejak tahun 1979 dengan nama UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor).Berdasarkan data BKKBN Pusat cq. Direktorat Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (DitPemKon) tahun 2012, jumlah seluruh anggota UPPKS secara nasional ada 1.210.941 anggota, dengan jumlah sebanyak 84.660 kelompok (BKKBN, 2012).Ibu – ibu peserta program UPPKS dipilih sebagai objek penelitian karena di dalam program ini memiliki kekhususan yaitu, meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaan perempuan.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa indikator tahapan Jumlah Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera 1 (KS I) tertinggi terdapat di Kecamatan Denpasar Barat yakni sebesar 743 orang dengan tingkat persentase 2,30 persen. Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan Keluarga Sejahtera 1 (KS I) terrendah terdapat di Kecamatan Denpasar Selatan yakni sebesar 282 orang dengan tingkat persentase 1,07 persen. Program peningkatan kesejahteraan keluarga akan lebih cepat tercapai melalui pemberdayaan perempuan dalam rumah tangga, dengan memberikan keterampilan yang produktif dan mengendalikan jumlah anggota keluarga melalui program Keluarga Berencana
Program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat hingga saat ini belum pernah dievaluasi secara mendalam tentang berbagai variabel sebagai ukuran keberhasilan program sesuai dengan tujuan sebelum-
nya.Kondisi keberhasilan ataupun ketidakberhasilan program belum diketahui secara mendalam, sehingga penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan agar diperoleh informasi yang mendalam untuk perbaikan program kedepan.
Kajian Pustaka Dan Hipotesis Penelitian
Pengertian keluarga sejahtera yang didefinisikan sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dengan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (Sekretaris Menteri Negara Kependudukan/BKKBN Jakarta, 1994:5). Keluarga sejahtera dapat dicapai melalui tahapan menurut BKKBN Pusat (1998:5) meliputi tiga tahapan yaitu : Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS), Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I), Keluarga Sejahtera (KS). Keluarga Pra KS adalah mereka yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasar minimum (basic needs) seperti misalnya : pangan, sandang, papan, kesehatan dan ibadah.
Pembangunan keluarga sejahtera merupakan upaya menyeluruh dan terpadu yang dilakukan pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat meningkatkan fungsinya secara optimal.Upaya-upaya mewujudkan keluarga sejahtera telah dimulai diantaranya melalui Gerakan Keluarga Berencana (KB) Nasional, dimana pada tahap awalnya lebih ditekankan pada penanaman norma keluarga kecil sebagai cara hidup yang layak untuk mencapai keluarga yang sejahtera, serta mendorong kepedulian serta peran serta setiap keluarga dalam membangun keluarganya terutama dalam menciptakan keluarga sejahtera dan bahagia. Prinsip pembangunan keluarga sejahtera adalah peningkatan dan pemberdayaan kemampuan kelompok pra KS I dan KS I di bidang ekonomi produktif sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan menuju kemandirian terbebas dari kemiskinan.
Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi dibandingkan dengan suatu standar kehidupan yang umum yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan (Suparlan, 1984:12). Kemiskinan merupakan kondisi serba kekurangan dengan terbatasnya kesempatan berperan serta dalam pembangunan (Mubyarto, 1998 :4). Secara umum, kemiskinan dapat diukur dengan kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Tingkat pendapatan minimum cukup memenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian dan perumahan untuk menjamin kelangsungan hidup adalah faktor yang menentukan kemiskinan absolut (Todaro, 2000:238) sedangkan keadaan sekitar sangat menentukan kemiskinan relatif
dibandingkan lingkungan orang tersebut (Arsyad, 1999:239).
Pendapatan adalah balas jasa yang diterima seseorang atas keikutsertaan dalam proses produksi barang dan jasa. Pendapatan ini disebut pendapatan dari kerja (labor income).Pendapatan yang diperoleh tidak dari kerja diantaranya adalah pemberian orang lain, pendapatan bunga uang, pendapatan dari usaha yang dijalankan orang lain, dan pendapatan bunga uang dan pendapatan persewaan kamar/rumah (Murjana Yasa, 2000:163).Pendapatan dapat dihitung melalui tiga pendekatan yaitu pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), pendekatan pengeluaran (expenditure approach) (Putong, 2000 : 13).
Pada umumnya kesempatan kerja ini lebih diartikan sebagai lowongan yang tersedia atau yang biasa disebut “employment opportunities”, sedangkan dalam status pekerjaan sendiri kesempatan kerja ini sering diartikan sebagai employment.Proses pembangunan menunjukkan terjadinya perubahan sosial budaya dan dapat berkembang atas kekuatan sendiri (self sustaining proces) dipengaruhi oleh manusia dan struktur sosial (Bintoro, Mustopo, 1986:1). Pembangunan ekonomi bertujuan untuk mencapai kemakmuran masyarakat. Hal ini tercantum didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alinea 4, menetapkan tujuan bernegara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, makanegara Indonesia menghendaki kesej ahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Akumulasi modal manusia (human capital) dapat mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan tenaga kerja serta membantu keluarga miskin keluar dari lingkaran setan kemiskinan (Niken, 2010:159). Ketentuan-ketentuan pokok Kesejahteraan Sosial berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1974: Kesejahteraan Sosial merupakan bentuk kondisi kehidupan dan penghidupan sosial materi spiritual meliputi rasa keselamatan kesusilaan, dan ketentraman lahir batin bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha memenuhi kebutuhan secara jasmaniah, rohaniah, dan sosial bagi diri, keluarga dan masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia berdasarkan Pancasila.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu pencapaian pembangunan sumber daya manusia (Kintamani, 2008:421). Ukuran keberhasilan dalam pembangunan kualitas hidup manusiadapat dijadikan sebagai indikator penting, tetapi IPM belum tentu mencerminkan kondisi sesungguhnya namun untuk saat ini merupakan satu-satunya indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur pembangunan kualitas hidup manusia.Pengukuran tingkat efektivitas menggunakan standar Litbang Departemen Dalam Negri Republik Indonesia (1991), adalah sebagai berikut.
-
1) Rasio Efektivitas di bawah 40 persen adalah sangat tidak efektif
-
2) Rasio Efektivitas antara 40-59,99 persen adalah tidak efektif
-
3) Rasio Efektivitas di bawah 60-79,99 persen adalah cukup efektif
-
4) Rasio Efektivitas di atas 80 persen adalah sangat efektif
Program UPPKS adalah program kelompok ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga yang bertujuan untuk menciptakan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, yang beranggotakan ibu-ibu/wanita dari golongan keluarga pra-KS, KS I, KS II, KS III dan KS III+. Tahapan UPPKS terdiri dari: tahapan dasar, berkembang dan mandiri. Pokok kegiatan yang dilaksanakan kelompok UPPKS meliputi beberapa hal yaitu KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi), pendataan keluarga sejahtera, pembinaan usaha ekonomi produktif dan kemitraan usaha.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adi (2009)tentangEfektivitas Program UPPKS di Kecamatan Denpasar Timur yang menunjukan tingkat efektivitas dilihat dari indikator input, proses dan output sebesar 90,1 persen.Menurut penelitian yang dilakukan oleh Turgut Ozkan (2006), memaparkan bahwa sistem kredit mikro mendorong wanita untuk menciptakan pekerjaan mereka sendiri, seperti GNP (Gross National Product) dari negara kontribusi untuk meningkatkan kesempatan kerja. Penelitian lain juga dilakukan Vanaja Menon (2011), menjelaskan bahwa peran perempuan dalam bisnis adalah pada peningkatan dari perspektif global. Arti penting diberikan kepada peran perempuan dalam usaha bisnis kecil untuk memastikan pemberdayaan perempuan.
Berdasarkan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis menentukan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
-
1) Pelaksanaan Program Usaha Peningkatan Pen-da patan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Denpasar Barat dilihat dari indikator input, proses, dan output adalah efektif.
-
2) Terj adi peningkatan kesejahteraan setelah keluarga mengikuti Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) di Kecamatan Denpasar Barat.
Tabel. 2 Hasil Uji Validitas
No
Variabel
Koefisien Korelasi (rhitung)
rkritis
Simpulan
1
Input (X1)
Sosialisasi petugas (X1.1)
0,839
0,3
Valid
Bantuan sesuai kebutuhan (X1.2)
0,967
0,3
Valid
Realisasi bantuan sesuai waktu (X1.3)
0,803
0,3
Valid
Jumlah bantuan sesuai janji (X1.4)
0,741
0,3
Valid
Bantuan sesuai dengan sasaran (X1.5)
0,694
0,3
Valid
2
Proses (X2)
Pembinaan/pelatihan/pendampingan (X2.1)
0,874
0,3
Valid
Respon petugas cepat (X2.2)
0,881
0,3
Valid
Evaluasi/monitoring (X2.3)
0,928
0,3
Valid
Pembinaan lanjutan (X2.4)
0,722
0,3
Valid
3
Output (X3)
Program meningkatkan kesejahteraan (X3.1)
0,946
0,3
Valid
Program meningkatkan pendapatan (X3.2)
0,931
0,3
Valid
Program meningkatkan kesempatan kerja (X3.3)
0,880
0,3
Valid
DATA DAN METODOLOGI
Disain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (positivism). Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode survei. Dalam penelitian survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Denpasar Barat. Adapun alasan memilih Kecamatan Denpasar Barat karena merupakan salah satu Kecamatan yang menerima bantuan program UPPKS dan memiliki sisterm pengelolaan pelayanan terbaik di bandingkan Kecamatan lain yang ada di Kota Denpasar. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota masyarakat terutama ibu yang mengikuti program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Identifikasi variabel dibedakan menjadi variabel input, variabel proses dan variabel output.Jenis data dalam penelitian ini meliputi jumlah anggota rumah tangga, pendapatan anggota dan jumlah tenaga kerja yang mengikuti program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat serta program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Sumber data dalam penelitian ini adalah jawaban responden dari kuesioner dan data BKKBN mengenai jumlah peserta program UPPKS dan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Denpasar Barat per Desa/Kelurahan.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang menerima bantuan program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat sedangkan sampel yang digunakan dalam menganalisis efektivitas program UPPKS menggunakan rumus Slovin sebanyak
90 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, observasi dengan melakukan pengamatan dan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap responden.
Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dimana instrumen yang dipakai dalam penelitian akan dapat berfungsi baik apabila instrumen tersebut valid dan reliabel. Uji validitas dengan cara mengkolerasikan antar skor setiap instrumen dengan skor jumlah seluruh instrumen pernyataan. Syarat validitas harus memenuhi batas minimum yaitu r = 0,3. Butir pernyataan dalam penelitian harus memiliki koefisien kolerasi > 0,3 untuk memenuhi syarat validitas (Sudarmanto, 2005).
Menurut Husein (2004), reliabilitas adalah ukuran derajat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan yang ditunj ukkan oleh instrumen pengukuran denganpengujiannyadilakukan secara internal. Variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha> 0,6 (Ghozali, 2006:20). Efektivitas Program UPPKS yang dilaksanakan di Kecamatan Denpasar Barat diketahui dengan menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2006:206). Manfaat penelitian terhadap masyarakat yang mengikuti Program UPPKS ini dapat dihitung menggunakan Tes Mc Nemar dengan melihat nilai signifikasi perubahan (Siegel, 1994:90).
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas | |||
No |
Variabel |
Cronbach’s Alpha |
Simpulan |
1 |
Variabel Input |
0,853 |
Reliabel |
2 |
Variabel Proses |
0,858 |
Reliabel |
3 |
Variabel Output |
0,907 |
Reliabel |
Tabel 4. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Input
No |
Pernyataan |
Jawaban | ||||||
SS |
S |
C TS |
STS Rata- | |||||
Org |
% |
Org |
% |
Or |
% Org % |
Org % rata | ||
1 |
Sebelum menerima bantuan Program UPPKS, saya selalu mendapat sosialisasi dari petugas |
64 |
71,1 |
20 |
22,2 |
6 |
6,7 - - |
- - 4,64 |
2 |
Bantuan Program UPPKS yang diberikan sesuai kebutuhan saya |
78 |
86,7 |
1 |
1,11 |
11 |
12,2 - - |
- - 4,74 |
3 |
Realisasi bantuan Program UPPKS yang diberikan sesuai dengan waktu yang dijanjikan |
6 |
6,7 |
75 |
83,3 |
9 |
10,0 - - |
- - 3,97 |
4 |
Jumlah bantuan Program UPPKS sesuai dengan yang dijanjikan |
- |
- |
81 |
90,0 |
9 |
10,0 - - |
- - 3,90 |
5 |
Bantuan Program UPPKS yang diberikan sesuai dengan sasaran |
- |
- |
82 |
91,1 |
8 |
8,9 - - |
- - 3,91 |
Total Rata-rata |
4,23 |
Tabel 5. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Proses
Jawaban | |
No Pernyataan |
SS S C TS STS Ra ta- |
Org % Org % Org % Org % Org % rata |
Sebelum mengikuti kegiatan usaha saya
1 |
mendapat pembinaan/ pelatihan/pendam-pingan |
6 |
6,7 |
72 |
80,0 |
12 |
13,3 |
- |
- |
- |
- 3,93 |
2 3 |
Petugas memberikan respon yang cepat terhadap masalah yang dihadapi anggota Selama menjadi anggota kelompok program UPPKS dilakukan evaluasi/ monitoring oleh |
63 4 |
70,0 4,4 |
17 74 |
18,9 82,2 |
10 12 |
11,1 13,3 |
- - |
- - |
- - |
- 4,59 - 3,91 |
4 |
petugas Setelah mengikuti kegiatan usaha, petugas ,9 melakukan pembinaan lanjutan 8 8,9 Total Rata-rata |
73 |
81,1 |
9 |
10,0 |
- |
- |
- |
- 3,99 4,11 |
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Daerah Penelitian
Kecamatan Denpasar Barat merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota Denpasar dengan batas – batas wilayah: sebelah utara Desa Padang Sambian Kaja, sebelah barat Kelurahan Padang Sambian, sebelah selatan Br. Mergaya Desa Pemecutan Kelod dan sebelah timur Desa Dauh Puri Kangin. Kecamatan Denpasar Barat terdiri dari 3 Kelurahan dan 8 Desa. Jumlah penduduk Kecamatan Denpasar Barat pada akhir tahun 2012 adalah sebesar 169.133 jiwa dimana jumlah penduduk laki-laki 85.815 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebesar 83.318 jiwa.
Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
Berdasarkan Tabel 2 dijelaskan koefisien korelasi (rhitung) antar skor setiap instrumen dengan skor
jumlah seluruh setiap pernyataan lebih besar dari rkritis (0,3). Jumlah seluruh setiap instrumen dinyatakan valid atau layak digunakan sebagai alat ukur.
Tabel 3 menjelaskan nilai Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel lebih besar dari 0,60. Seluruh variabel telah memenuhi syarat reliabilitas atau kehandalan.
Analisis Statistik Deskriptif
Penilaian responden mengenai variabel yang ditanyakan apakah sangat baik atau tidak dapat diketahui dengan menggunakan skala pengukuran (penilaian) menurut Supranto (2000: 86) yang dibagi menjadi lima skala pengukuran dengan kriteria sebagai berikut.
-
1) 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik
-
2) 1,76 – 2,25 = tidak baik
-
3) 2,26 – 3,25 = cukup baik
-
4) 3,26 – 4,25 = baik
-
5) 4,26 – 5,00 = sangat baik
Tabel 6. Deskripsi Jawaban Responden Pada Variabel Output
Jawaban
No
Pernyataan
SS
S
C TS
STS Rata-
Org
%
Org %
Org % Org %
Org % rata
1
2
3
Bantuan Program UPPKS yang saya terima 62 6,9 dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga 62 68,9
Bantuan Program UPPKS yang saya terima 70 77, dapat meningkatkan pendapatan keluarga 70 77,8
Bantuan Program UPPKS yang saya terima ,
dapat meningkatkan kesempatan kerja 73 81,1
Total Rata-rata
16 17,8
9 10,0
9 10,0
12
11
8
13,3 - -
12,2 - -
8,9 - -
-
- - 4,56
-
- - 4,66
-
- - 4,72
4,65
Tabel 7. Efektivitas Program UPPKS Di Kecamatan Denpasar Barat
No
Variabel
Efektivitas
Persen (%)
Rata2 (%)
Efektivitas Program
1
2
3
Input (X1)
Sosialisasi petugas (X1.1)
Bantuan sesuai kebutuhan (X1.2)
Realisasi bantuan sesuai waktu (X1.3)
Jumlah bantuan sesuai janji (X1.4)
Bantuan sesuai dengan sasaran (X1.5)
Proses (X2)
Pembinaan/pelatihan/ pendampingan (X2.1)
Respon petugas cepat (X2.2)
Evaluasi/monitoring (X2.3)
Pembinaan lanjutan (X2.4)
Output (X3)
Program meningkatkan kesejahteraan (X3.1)
Program meningkatkan pendapatan (X3.2)
Program meningkatkan kesempatan kerja (X3.3)
92,89 94,89 79,33 78,00
78,22
78,67
91,78 78,22
79,78
91,11
93,11
94,44
84,67
82,11
92,89
86,56 %
-
Variabel input merupakan variabel yang diamati untuk mengetahui ketepatan sasaran Program UPPKS bagi masyarakat di Kecamatan Denpasar Barat yang terdiri dari sosialisasi petugas, bantuan sesuai kebutuhan, realisasi bantuan sesuai waktu yang dijanjikan, jumlah bantuan sesuai yang dijanjikan dan bantuan diberikan sesuai sasaran. Hasil dari jawaban responden disajikan pada Tabel 4.
Variabel proses merupakan variabel yang diamati untuk mengetahui ketepatan sasaran ProgramUPPKS bagi masyarakat di Kecamatan Denpasar Barat. Variabel proses diukur berdasarkan persepsi responden terhadap indikator variabel proses yang terdiri dari pembinaan/ pelatihan/ pendampingan, kecepatan respon petugas terhadap keluhan, evaluasi/ monitoring dan pembinaan lanjutan. Hasil dari jawaban responden disajikan pada Tabel 5.
Variabel output merupakan variabel yang diamati untuk mengetahui bantuan Program UPPKS dapat meningkatkan kesej ahteraan keluarga, bantuan
Program UPPKS dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan bantuan Program UPPKS dapat meningkatkan kesempatan kerja. Hasil dari jawaban responden disajikan pada Tabel 6.
Efektivitas Program UPPKS
Efektivitas merupakan kesesuaian output dengan tujuan yang ditetapkan. Tingkat efektivitas program menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam mewujudkan program yang direncanakan dengan membandingkan terhadap target yang ditetapkan. Tingkat efektivitas dapat dievaluasi terkait dengan variabel input, proses dan output (Subagyo, 2000:23).
Dari Tabel 7 dijelaskan bahwa analisis efektivitas program UPPKS dilakukan dengan membandingkan realisasi yaitu jumlah rata-rata efektivitas dari seluruh indikator variabel baik input, proses dan output dengan target yaitu 3 jenis indikator variabel baik input, proses dan output. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis matematika dan statistik berikut.
Tabel 8. Tabel Dummy Pendapatan Responden Pada Tes Mc Nemar
Pendapatan Responden Sebelum Mengikuti Program UPPKS |
Pendapatan Responden Sesudah Mengikuti Program UP-PKS | |
0 |
1 | |
0 |
7 |
72 |
1 |
0 |
11 |
Jumlah rata - rata efektivitas seluruh indikator Efektifitas =
3indikator var iabel
...1
84,67+82,11+92,89
Efektivitas Program =
3
= 86,56% (sangat efektif)
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat dilihat bahwa pelaksanaan Program UPPKS berdasarkan variabel input, proses dan output tergolong sangat efektif sebesar 86,56 persen di Kecamatan Denpasar Barat.
Tes Mc Nemar
Persepsi responden terhadap manfaat kepada penerima bantuan Program UPPKS dapat dilihat berdasarkan sisi pendapatan dan kesempatan kerja dengan menggunakan statistik non parametrik dengan Tes Mc Nemar. Hasil dari persepsi responden terhadap manfaat Program UPPKS dilihat dari sisi pendapatan disajikan pada Tabel 8.
Dari Tabel 8 dijelaskan bahwa sebelum mengikuti Program UPPKS, responden memiliki pendapatan dibawah UMR (0) dan mengalami perubahan setelah mengikuti Program UPPKS menjadi pendapatan diatas UMR (1) sebanyak 72 orang. Terdapat responden yang sebelum mengikuti Program UPPKS memiliki pendapatan dibawah UMR (0) dan tidak mengalami perubahan setelah mengikuti program UPPKS, melainkan memiliki pendapatan yang tetap dibawah UMR (0) sebanyak 7 orang dan sebaliknya ada responden yang sebelum mengikuti Program UPPKS memiliki pendapatan diatas UMR (1) dan tidak mengalami perubahan setelah mengikuti program UPPKS tetapi memiliki pendapatan yang tetap diatas UMR (0) sebanyak 11 orang.
Teori tersebut dapat kita buktikan dari hasil wawancara mendalam dengan beberapa anggota kelompok UPPKS yang menjadi informan dalam penelitian ini. Menurut Ni Luh Putu Udyani (48 tahun), pada tanggal 28 Februari 2013.
“Saya adalah ketua kelompok UPPKS Dewi Mawar, sekarang saya bekerja sebagai wiraswasta. Gaji saya
Tabel 9. Tabel Dummy Kesempatan Kerja Responden Pada Tes Mc Nemar
Kesempatan Kesempatan Kerja Responden Kerja Responden Sesudah Mengikuti Program UP-
Sebelum Mengi- PKS
kuti Program 0 1
UPPKS
0 39 51
100
Tabel 10. Tabel Analisis Tes Mc Nemar
Pendapatan Sebe- Jam Kerja Sebelum
lum dan Pendapa- dan
tan Sesudah Jam Kerja Sesudah
Mengikuti Program Mengikuti Program
UPPKS |
UPPKS | |
N |
90 |
90 |
Chi-Square |
70,014 |
49,020 |
Asymp. Sig. |
,000 |
,000 |
dulunya kurang lebih Rp. 1.500.000,00 dan saat ini menjadi Rp. 3.000.000,00. Peningkatan gaji tersebut dikarenakan saya mendapat dana bantuan program UPPKS dari BKKBN yang saya kelola untuk mengembangkan usaha kelompok mejaitan alat-alat upacara”.
Hasil dari persepsi responden terhadap manfaat Program UPPKS dilihat dari sisi kesempatan kerja disajikan pada Tabel 9.
Dari Tabel 9 dijelaskan bahwa sebelum mengikuti Program UPPKS, responden yang memiliki jam kerja dibawah standar (0) dan mengalami perubahan setelah mengikuti Program UPPKS menjadi jam kerja diatas standar (1) sebanyak 51 orang serta responden yang memiliki jam kerja dibawah standar (0) dan tidak mengalami perubahan setelah mengikuti Program UPPKS melainkan memiliki jam kerja yang tetap dibawah standar (0) sebanyak 39 orang. Teori tersebut dapat kita buktikan dari hasil wawancara mendalam dengan informan dalam penelitian ini yaitu Anastasia Ririhena (49 tahun), tanggal 28 Februari 2013.
“Saya adalah ketua kelompok UPPKS Boga Harum, sekarang saya bekerja sebagai wiraswasta. Jam kerja saya dulunya kurang lebih 4 jam/hari dan saat ini menjadi 5,5 jam/hari. Peningkatan jam kerja tersebut dikarenakan saya menggunakan waktu dengan mengembangkan usaha kelompok membuat es ancruk”.
Dari Tabel 10, hasil Tes Mc Nemar menunjukkan dari jumlah 90 responden didapat nilai probabilitas atau p value = 0,000 lebih kecil dibandingkan α = 0,05. Nilai Chi Square untuk pendapatan sebesar 70,014 dan nilai Chi Square untuk jam kerja sebesar 49,020. Hal ini menjelaskan bahwa terjadi perubahan tingkat kesejahteraan secara signifikan dari sisi
pendapatan dan jam kerja responden pada saat sebelum dan sesudah mengikutiProgram UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat.
SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program UPPKS berdasarkan indikator variabel input, proses dan outputtergolong sangat efektif sebesar 86,56 persen serta setelah dianalisis dengan menggunakan Tes Mc Nemar menunjukkan bahwa nilai probabilitas atau p value = 0,000 lebih kecil dibandingkan α = 0,05. Ini berarti terjadi perubahan tingkat kesejahteraan responden secara signifikan pada saat sebelum dan sesudah mengikuti program UPPKS di Kecamatan Denpasar Barat.
SARAN
Saran untuk Program UPPKS dan penelitian selanjutnya adalah (1) Dari segi variabel input, jumlah bantuan dan bunga pinjaman perlu ditingkatkan. (2) Dari segi variabel proses, pembinaan lanjutan dan program-program pelatihan perlu ditingkatkan secara berkelanjutan. (3) Dari segi variabel output, program UPPKS perlu ditingkatkan dan dikembangkan di masa mendatang. (4) BKKBN lebih memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kegiatan usaha ekonomi produktif kepada penerima bantuan Program UPPKS.
REFERENSI
Adi, Suwiryo. 2009. Efektivitas Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Di Kecamatan Denpasar Timur.Skripsi Program Sarjana Universitas Udayana, Denpasar.
Arsyad,Lincolin.1999. Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YAKPN.Yogyakarta.
Bintoro Ctjokroamitdjojo dan Mustopo Adidjaya A.R. 1986. Pengantar Pemikiran Tentang Teori dan Strategi Pembangunan Nasional. Jakarta: PT Gunung Agung.
BKKBN Pusat. 1994. Peraturan Pemerintah RI No.21 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Sekretaris Menteri Negara Kependudukan BKKBN. Jakarta
BKKBN Pusat.1998. Strategi Pengembangan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera dalam Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Edisi Kedua.
BKKBN Pusat.2012. Laporan Pendataan Sosial Ekonomi. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Kota Denpasar.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Husein, Umar. 2000. Metode Penelitian Untuk Sripsi dan Tesis Bisnis.Jakarta:
PT. Kendal. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.
Kintamani, Ida. 2008. Analisis Indeks Pembangunan Manusia. Dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.14 (72): h :421-437.
Mubyarto. 1998. Ekonomi Rakyat Program IDT dan Demokrasi Ekonomi Indonesia. Yogyakarta.
Murjana Yasa,I G W. 2000. Jam Kerja, Pendapatan, dan Pengeluaran Pekerja Migran di Daerah Wisata Kuta Bali. Tesis S-2 Program Pasca Sarjana UGM.
Niken, Sulistyowati. 2010. Dampak Investasi Pendidikan terhadap Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah. Dalam Jurnal Organisasi dan Manajemen, 6(2):h:158-170.
Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro.Jakarta : Ghalia Indonesia.
SDKI (Sumber Demografi dan Kesehatan Indonesia). 20022003. Jakarta
SDKI (Sumber Demografi dan Kesehatan Indonesia). 2007. Jakarta
Siegel, Sidney. 1994. Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia.
Standar Litbang Departemen Dalam Negri Republik Indonesia. 1991. Jakarta
Subagyo, Ahmad Wito. 2000. Efektifitas Program Penanggulangan Kemiskinan dalam Pemberdayaan Pedesaan. Yogyakarta : UGM.
Sudarmanto, Gunawan. R. 2005. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suparlan, Parsudi. 1984. Kemiskinan Perkotaan. Jakarta. Sinar Harapan.
Supranto, J. 2000. Statistik, Teori dan Aplikasi. Edisi Keenam. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid I. Edisi Ketujuh. Jakarta ; Erlangga.
Turgut, Ozkan. 2006. Marketing and Financial Aspects With Microcredit and
Turkey Sample.DalamJournal of Modern Accounting and Auditing, ISSN 1548 6583 September 2011, Vol. 7, No. 9, 1014-1021
Vanaja, Menon. 2011. Women Participation: Paradoxes in Management of Small
Scale Industries: Urban – Rural Disparities. (URL:http:// dx.doi.org/10.5539/ijbm.v7n1p143, diakses 1 Januari 2012)
85
Discussion and feedback