ISSN 1907-9850

PENENTUAN LAJU REAKSI MAKSIMAL (Vmaks) DAN KONSTANTA MICHAELIS-MENTEN (KM) ENZIM LIPASE PANKREAS PADA SUBSTRAT MINYAK KELAPA, MINYAK SAWIT, DAN MINYAK ZAITUN

Ketut Ratnayani, A. A. I. A. Mayun Laksmiwati, dan Maman Sudiarto

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Bali

Email : [email protected]

ABSTRAK

Unsur utama di dalam persamaan Michaelis-Menten adalah Km, yang bersifat khas bagi enzim tertentu, dengan substrat spesifik pada kondisi pH dan suhu tertentu. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan nilai laju reaksi maksimum (Vmaks) dan konstanta Michaelis-Menten (Km) lipase pankreas pada substrat minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun dan untuk mengetahui pada substrat mana lipase pankreas paling efektif menghidrolisis lemak. Nilai Km dihitung dengan mengukur laju reaksi yang dikatalisis oleh lipase dalam berbagai konsentrasi minyak dengan pH, temperatur, dan waktu inkubasi optimum. Sebelum menentukan nilai Vmaks dan Km, dilakukan penghitungan laju reaksi awal (v0) dengan metode titrimetri.

Hasil penelitian menunjukkan lipase pankreas memiliki nilai Vmaks sebesar 2,11 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak kelapa; 2,30 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak sawit; dan 1,60 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak zaitun. Nilai Km lipase pankreas yang diperoleh sebesar 1,21 × 104 ppm pada minyak kelapa; 2,29 × 104 ppm pada minyak sawit; dan 1,60 × 104 ppm pada minyak zaitun. Hal ini menunjukkan bahwa lipase pankreas lebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis pada minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit dan minyak zaitun karena memiliki nilai Km yang paling rendah.

Kata kunci : lipase pankreas, minyak kelapa, minyak sawit, minyak zaitun

ABSTRACT

A main element in the Michaelis-Menten equation is Km, which is typical for a particular enzyme, with a specific substrate at a certain pH and temperature conditions. The aim of this study is determining the difference in the maximum rates (Vmax) and Michaelis-Menten constant (Km) of pancreatic lipase on the coconut oil, palm oil, and olive oil substrates and the most effective hydrolysis by the pancreatic lipases. Km value was calculated by measuring the rate of the catalyzed hydrolysis with various concentrations of pH, temperature, and the optimum incubation time. Before calculating the value of Vmax and Km, the initial rate (v0) was calculated with the titrimetric method.

The results showed that Vmax was 2,11 × 10-3 mmol/min on coconut oil substrate; 2,30 × 10-3 mmol/min on palm oil substrates; and 1,60 × 10-3 mmol/minutes on olive oil substrate. While the pancreatic lipase Km values were 1,21 × 104 ppm on coconut oil; 2,29 × 104 ppm on palm oil; and 1,60 × 104 ppm on the olive oil. This results suggested the pancreatic lipase catalyzed the hydrolysis was most effective on coconut oil compared with palm oil and olive oil.

Keywords : pancreatic lipase, coconut oil, palm oil, olive oil.

PENDAHULUAN

Tubuh manusia merupakan salah satu jaringan terumit yang ada di dunia, karena di

dalam tubuh manusia terdapat organ, jutaan saraf, serta elemen penting lainnya. Dalam tubuh manusia juga terjadi banyak reaksi kimia, dimana reaksi-reaksi kimia tersebut terkadang tidak

berlangsung optimal. Ada beberapa hal yang dapat membantu mengoptimalkan reaksi-reaksi kimia tersebut, salah satunya adalah keberadaan katalisator. Katalisator tersebut tidak ikut bereaksi namun mampu mempercepat suatu reaksi. Salah satu katalisator yang terdapat di tubuh manusia adalah enzim (Kristanti, 2001).

Lipase merupakan kelompok enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis triasilgliserol menjadi diasilgliserol, monoasilgliserol, dan asam lemak bebas. Selain lipase terdapat enzim esterase yang juga bekerja dalam hidrolisis lemak dan minyak. Keduanya terlibat baik dalam proses metabolisme lemak maupun penguraian dan kerusakan lemak. Perbedaan antara lipase dan esterase terletak terutama pada keadaan larutan dari substratnya. Lipase lebih aktif dalam keadaan emulsi minyak dalam air, sedangkan esterase aktif baik pada larutan maupun pada emulsi dengan kecepatan yang sama (Nasution, 2001).

Salah satu hal yang diperlukan agar reaksi enzimatis dapat berjalan efisien ialah dengan memperkirakan jumlah substrat yang diperlukan. Unsur kunci di dalam persamaan Michaelis-Menten adalah Km, yang bersifat khas bagi enzim tertentu, dengan substrat spesifik pada kondisi pH dan suhu tertentu. Nilai Km (Konstanta Michaelis-Menten) dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah substrat. Dengan mengetahui nilai Km dan Vmaks suatu enzim, maka dapat dilakukan optimalisasi penggunaan enzim tersebut sebagai biokatalisator dalam reaksi pemecahan substrat menjadi produk. Nilai Km dihitung dengan mengukur kecepatan reaksi yang dikatalisis oleh lipase dalam berbagai konsentrasi minyak dengan pH, temperatur, dan waktu inkubasi optimum (Anonim, 2011).

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan nilai kecepatan reaksi maksimum (Vmaks) dan konstanta Michaelis-Menten (Km) lipase pankreas pada substrat minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun sehingga dapat ditentukan nilai Km enzim lipase pankreas pada masing-masing substrat tersebut. Berdasarkan nilai Km tersebut, maka kita dapat mengetahui pada substrat mana lipase pankreas lebih efektif menghidrolisis lemak.

Besarnya kecepatan reaksi awal (v0) dari emulsi minyak ditentukan dengan metode titrasi asam basa. Jumlah asam lemak yang dilepaskan

akan dititrasi oleh NaOH, sehingga konsentrasi NaOH sebanding dengan konsentrasi asam lemak yang dihasilkan oleh aktivitas lipase. NaOH akan menetralkan asam lemak bebas (RCOOH) yang terdapat pada lipase (Maryanty, 2010).

MATERI DAN METODE

Bahan

Bahan-bahan kimia yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi: natrium hidroksida, asam oksalat, natrium karbonat, etanol, indikator phenolphtalein, dan akuades, dan emulsi miyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun, suspensi ekstrak pankreas yang dibuat dari tablet pencernaan(merk Pankreoflat) sebagai sumber enzim lipase..

Peralatan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat alat titrasi yang terdiri dari buret, klem, statif, erlenmeyer, dan corong; seperangkat alat gelas yang terdiri dari tabung reaksi, gelas beker, gelas ukur, labu ukur, pipet volume, batang pengaduk, pipet ukur, dan pipet tetes; penangas air bersuhu 34°C; lumpang dan alu; serta neraca analitik.

Cara Kerja

Pembuatan emulsi minyak

Tambahkan 1 mL substrat minyak ke dalam 5 mL alkohol 95%. Tambahkan air dengan volume yang sama banyak, dan dikocok. Tambahkan 10 tetes indikator fenol merah 0,04% dan tambahkan Na2CO3 0,1 M hingga warna menjadi merah muda.

Penentuan nilai Km dan Vmaks dari ketiga janis substrat minyak

Dua mL suspensi ekstrak pankreas yang mengandung lipase dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah diberitanda 1 hingga 10. Selanjutnya ke dalam masing - masing tabung dimasukkan emulsi minyak dengan variasi volume 2 mL, 3 mL, 4 mL, 5mL, 6mL, 7mL, 8mL, 9mL, 10mL, dan 11 mL. Setiap tabung ditambahkan akuades hingga volume akhir menjadi 30 mL.

Selanjutnya campuran tersebut diinkubasi dalam seluruh tabung reaksi pada suhu 34°C

dengan waktu yang sama, yaitu 30 menit. Setelah selesai diinkubasi, campuran kemudian dipanaskan dengan penangas air pada 100°C selama 2 menit. Pengerjaan ini dilakukan menggunakan tiga jenis emulsi minyak (minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun).

Selanjutnya masing - masing campuran dipipet sebanyak 10 mL dan dituangkan ke dalam erlenmeyer 100 mL kemudian ditambahkan 20 mL alkohol 95% sambil dikocok sampai homogen dan ditambahkan 3-4 tetes larutan phenolphthalein. Kemudian campuran dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 M yang telah distandarisasi. Titrasi dilakukan sampai terjadi perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah muda. Volume NaOH yang dibutuhkan pada tiap - tiap tabung dicatat dengan teliti.

Selanjutnya laju reaksi awal (v0) dihitung menggunakan rumus :

τnmo'.NaOH

V0 =

wβ Jctti m*cuba.si

Kemudian dibuat kurva Lineweaver-burk untuk mendapatkan nilai Vmaks dan Km.

Penentuan nilai laju maksimum (Vmaks) dan konstanta michaelis-menten (Km) dilakukan dengan menggunakan Kurva Lineweaver-Burk dengan membuat grafik hubungan antara (1/v) sebagai sumbu Y terhadap (1/[S]) sebagai sumbu X. Selanjutnya data-data yang diperoleh dibuat regresi liniernya dan diperoleh persamaan garis linier. Lereng regresi linier dimasukkan kedalam persamaan Lineweaver-Burk untuk mendapatkan nilai laju maksimum (Vmaks) dan konstanta michaelis-menten (Km) secara tepat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan laju reaksi awal (v0)

Tabel 1, 2, dan 3 menunjukkan nilai laju reaksi awal (v0) dari lipase pankreas pada substrat minyak kelapa, minyak sawit dan minyak zaitun dengan kondisi optimum untuk aktivitas lipase yang sudah diatur seperti pH 8-9, suhu 34°C dan substrat dalam bentuk emulsi.

Tabel 1. Laju reaksi Awal (v0) Minyak Kelapa

Konsentrasi substrat (ppm)

v0 (mmol/menit)

1,65 × 104

1,29 × 10-3

2,48 × 104

1,37 × 10-3

3,30 × 104

1,46 × 10-3

4,13 × 104

1,54 × 10-3

4,96 × 104

1,63 × 10-3

5,78 × 104

1,71 × 10-3

6,61 × 104

1,80 × 10-3

7, 49 × 104

1,89 × 10-3

8,26 × 104

1,97 × 10-3

9,09 × 104

1,97 × 10-3

Tabel 2. Nilai Laju reaksi Awal (v0) Minyak Sawit

Konsentrasi Substrat (ppm)

v0 (mmol/menit)

1,65 × 104

1,03 × 10-3

2,48 × 104

1,11 × 10-3

3,30 × 104

1, 20 × 10-3

4,13 × 104

1,29 × 10-3

4,96 × 104

1,54 × 10-3

5,78 × 104

1,71 × 10-3

6,61 × 104

1,79 × 10-3

7, 49 × 104

1,88 × 10-3

8,26 × 104

1,88 × 10-3

9,09 × 104

1,88 × 10-3

Tabel 3. Nilai Laju reaksi Awal (v0) Minyak Zaitun

Konsentrasi Substrat (ppm)

v0 (mmol/menit)

1,65 × 104

0,86 × 10-3

2,48 × 104

0,95 × 10-3

3,30 × 104

1,03 × 10-3

4,13 × 104

1,12 × 10-3

4,96 × 104

1,20 × 10-3

5,78 × 104

1,28 × 10-3

6,61 × 104

1,37 × 10-3

7, 49 × 104

1,37 × 10-3

8,26 × 104

1,37 × 10-3

9,09 × 104

1,37 × 10-3

Berdasarkan Tabel 1, 2, dan 3 diketahui nilai laju reaksi awal (v0) dari masing-masing substrat yang diteliti. Nilai laju reaksi dari masing-masing substrat bervariasi tergantung dari jenis substratnya. Dari hasil perhitungan juga terlihat bahwa laju reaksi awal pada reaksi hidrolisis yang terjadi dengan lipase pankreas sebagai katalisator terus meningkat seiring dengan bertambahnya nilai konsentrasi substrat parameter (minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun). Akan tetapi laju reaksi menjadi tidak bertambah lagi pada konsentrasi substrat 8,26 × 104 ppm pada minyak kelapa, 7, 49 × 104 ppm untuk minyak sawit dan 6,61 × 104 ppm pada minyak zaitun. Pada titik konsentrasi tersebut laju reaksi selanjutnya tidak bertambah meskipun konsentrasi dari substrat terus ditambah, hal ini menunjukkan bahwa telah tercapainya laju reaksi maksimum (Vmaks) pada reaksi katalitik tersebut. Pada kondisi tersebut enzim telah mencapai kondisi jenuh oleh substratnya sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Penentuan nilai laju maksimum (vmaks) dan konstanta michaelis-menten (km)

Kurva Lineweaver-Burk dari substrat minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun.

Gambar 1. Kurva Lineweaver-Burk hubungan antara 1/[S] dan 1/(v0) pada minyak kelapa

Gambar 2. Kurva Lineweaver-Burk hubungan antara 1/[S] dan 1/(v0) pada minyak sawit

Gambar 3. Kurva Lineweaver-Burk hubungan

antara 1/[S] dan 1/(V0) pada minyak zaitun

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Km dan Vmaks masing-masing untuk tiap jenis substrat adalah seperti yang ada pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai Vmaks dan Km

Jenis Substrat

Vmaks (mmol/menit)

Km (ppm)

Minyak kelapa

2,11 × 10-3

1,21 × 104

Minyak sawit

2,30 × 10-3

2,29 × 104

Minyak zaitun

1,60 × 10-3

1,60 × 104

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa enzim lipse pankreas memiliki nilai Km yang berbeda jika digunakan substrat yang berbeda (minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak zaitun). Dari hasil tersebut maka hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan teori dan yang menyatakan bahwa tiap-tiap jenis substrat yang berbeda akan memiliki konstanta Michaelis-Menten (Km) yang berbeda pula atau dengan kata lain nilai Km bersifat khas bagi jenis substrat tertentu (Lehninger, 1990).

Berdasarkan perbandingan nilai Km dari masing-masing ketiga jenis substrat diketahui bahwa substrat minyak kelapa memiliki nilai Km yang paling kecil dibandingkan dengan substrat lainnya yaitu sebesar 1,21 × 104 ppm/menit. Hal ini memberi makna bahwa reaksi hidrolisis lemak pada minyak kelapa yang dikatalisis oleh lipase pankreas mempunyai tingkat efisiensi yang paling baik. Dengan nilai Km yang paling rendah maka untuk mencapai proses katalitik optimalnya hanya dibutuhkan konsentrasi substrat yang rendah pula. Hal ini bermakna pula bahwa lipase pankreas lebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis minyak kelapa dibandingkan dengan minyak sawit dan minyak zaitun.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil penelitian menunjukkan lipase pankreas memiliki nilai Vmaks sebesar 2,11 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak kelapa, 2,30 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak sawit, dan 1,60 × 10-3 mmol/menit pada substrat minyak zaitun. Nilai Km lipase pankreas yang diperoleh sebesar 1,21 × 104 ppm pada minyak kelapa, 2,29 × 104 ppm pada minyak sawit, dan 1,60 × 104 ppm pada minyak zaitun. Hal ini menunjukkan bahwa lipase pankreas lebih efektif mengkatalis reaksi hidrolisis pada minyak kelapa dibandingkan

dengan minyak sawit dan minyak zaitun karena memiliki nilai Km yang paling rendah.

Saran

Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang nilai Vmaks dan Konstanta Michaelis-menten (Km) pada substrat minyak kelapa, miyak sawit, dan minyak zaitun dengan metode lain contohnya Spectroscopy (photometry, fluorimetry, infrared dan turbidimetri), dan kromatografi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada Bapak Staf Dosen Kimia. atas saran dan masukannya, serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, Enzim Lipase, http://swiss

8910.blogspot.com/2011/03/enzim-lipase.

html, 16 Mei 2013

Kristanti, 2001, Pemurnian Parsial dan Karakterisasi Lipase Ekstraseluler dari Kapang R. oryzae TR 32, Thesis, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor

Lehninger, A.L., 1990, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta

Maryanty dkk., 2010, Produksi Crude Lipase Dari Aspergillus niger Pada Substrat Ongok Menggunakan Metode Fermentasi Fasa Padat, eprints.undip.ac.id/22699/1/B-12. pdf, 16 Mei 2013

Nasution, N. M., 2001, Hidrolisis Minyak Sawit oleh Lipase Spesifik dan Non Spesifik dari Rhizomucor miehei dan Candida cylindracea, http://repository.ipb.ac.id/ bitstream/handle/123456789/16219/, 16 Mei 2013

97