Pengaruh Pendapatan, Konsumsi Rumah Tangga, dan Sosial Demografi terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 11, No. 2, Desember 2022
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2022.v11.i02.p34
Pengaruh Pendapatan, Konsumsi Rumah Tangga, dan Sosial Demografi terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani
Padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
NI NYOMAN SRI BI ADNYANI, MADE ANTARA*, PUTU UDAYANI WIJAYANTI
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar, 80232, Bali
Email: [email protected] *[email protected]
Abstract
The Effect of Income, Household Consumption, Social Demographics on the Well-being of Rice Farming Families at Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
Farmers have a very important role in all activities in the agricultural sector, therefore farming families must have a prosperous life. There are several factors that affect well-being, namely social demographic characteristics, income, and household consumption. The purpose of this study is to 1) Analyze the influence of demographics on farmer's income 2) Analyze the influence of socio-demography on farmer household consumption 3) Analyze the effect of income on farmer household consumption 4) Analyze social influence on farmer's family well-being 5) Analyze the effect of income on well-being farming family 6) Analyze the effect of household consumption on the well-being of farming families. Collecting data using a closed questionnaire using descriptive analysis methods and SEM-PLS. The results of this study showed a significant effect on all relationship variables specified in the research objectives. Based on the results of the study, suggestions that can be given related to this research are that it is hoped that farmers can take advantage of the socio-demographic characteristics of the family in order to increase the income and well-being of the farmer's family, it is hoped that farmers can increase their income and allocate their income for useful things, and it is hoped that farmers can optimize household consumption and reduce consumption of things they feel are not really needed.
Keywords: demographics, well-being, consumption, income, farmer
Sektor pertanian menjadi sektor yang sangat penting karena berpengaruh terhadap ekonomi nasional, devisa negara, penyedia bahan baku, serta menjadi pensuplai bahan makanan pokok (Pangerapan et al., 2018). Melihat begitu besarnya peran sektor pertanian dalam berbagai bidang maka orang yang terlibat di dalam sektor pertanian terutama petani padi harus memperoleh kehidupan yang sejahteran. Pemahaman mengenai keadaan yang sejahtera sangatlah luas dan beragam. Kesejahteraan merupakan kondisi dimana seseorang atau kelompok orang merasa makmur, dan damai melalui terpenuhinya segala macam kebutuhan, baik itu kebutuhan pokok maupun kebutuhan tambahan penunjang kehidupannya. Kesejahteraan juga berarti perasaan aman dari segala ancaman serta bahaya (Alhudhori & Amali, 2020). Menurut Sutriyani et al. (2019) Taraf kesejahteraan antara tiap individu dan keluarga yang satu dengan lainnya cenderung berbeda berdasarkan masing-masing falsafah hidup yang mereka jalani. Kondisi kesejahteraan keluarga maupun individu dapat dipengaruhi oleh faktor material dan sosial. Faktor materiil yang berpengaruh terhadap kesejahteraan adalah pendapatan dan konsumsi rumah tangga, sedangkan faktor sosial yang mempengaruhi kesejahteraan adalah sosial demografi.
Pendapatan apabila dilihat dalam pengertian secara umum merupakan balas jasa yang diterima oleh seseorang setelah orang tersebut melaksanakan kewajiban atau pekerjaannya dimana balas jasa tersebut dapat bernilai barang atau jasa yang diterima melebihi dari nilai penjualannya (Sari, 2019). Tingkat pendapatan mempengaruhi kesejahteraan dalam keluarga dikarenakan apabila suatu keluarga memperoleh pendapatan yang lebih tinggi, maka pengeluaran rumah tangga keluarga terhadap kebutuhan keluarga tersebut dapat terpenuhi, sehingga kesejahteraan keluarga akan baik (Zakaria et al., 2020). Selain pendapatan, faktor ekonomi lain yang berpengaruh terhadap kesejahteraan adalah konsumsi dalam rumah tangga. Segala bentuk pengeluaran yang dilakukan oleh individu maupun keluarga yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan atau memenuhi kebutuhan disebut dengan konsumsi rumah tangga (Samuelson & Anthony, 2003). Tindakan konsumsi yang dilakukan oleh individu maupun keluarga bertujuan untuk mencapai kepuasan hasrat setinggi-tingginya serta untuk memperoleh tingkat kemakmuran atau kebahagiaan yang diinginkan melalui terpenuhinya semua kebutuhan yang diperlukan. Dilihat dari segi sosial, karakteristik dalam sosial demografi menjadi faktor yang mempengaruhi kesejahteraan, karena sosial demografi mampu memberikan skema gambar mengenai tindakan penduduk baik berkelompok maupun agrerat (Yasin et al., 2010). Sosial demografi sering dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran kemiskinan serta sebagai kajian yang menyebabkan kemiskinan di masyarakat yang dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait seperti BPS (Badan Pusat Statistik).
Kabupaten Tabanan merupakan salah satu wilayah di Provinsi Bali yang menjadi wilayah dengan produksi padi terbesar serta luas lahan pertanian terluas. Wilayah Subak Jatiluwih merupakan wilayah di Kabupaten Tabanan yang memiliki luas lahan 303 ha serta jumlah produksi padi mencapai sekitar 6-7 ton/ha dalam satu kali produksi. Data tersebut menunjukan bahwa masyarakat di Subak Jatiluwih kebanyakan menopang hidupnya sebagai petani, sehingga diperlukan kajian analisis untuk mengetahui taraf kesejahteraan keluarga petani di Subak Jatiluwih melalui indikator sosial demografi, pendapatan, dan kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan atas uraian latar belakang di atas, maka ditarik rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
-
1. Bagaimana pengaruh sosial demografi terhadap pendapatan petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan?
-
2. Bagaimana pengaruh sosial demografi terhadap konsumsi rumah tangga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan?
-
3. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap konsumsi rumah tangga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan?
-
4. Bagaimana pengaruh sosial demografi berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan?
-
5. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan?
-
6. Bagaimana pengaruh konsumsi rumah tangga terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan?
Berdasarkan atas uraian rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
-
1. Menganalisis pengaruh sosial demografi terhadap pendapatan petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
-
2. Menganalisis pengaruh sosial demografi terhadap konsumsi rumah tangga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
-
3. Menganalisis pengaruh pendapatan terhadap konsumsi rumah tangga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
-
4. Menganalisis pengaruh sosial demografi terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
-
5. Menganalisis pengaruh pendapatan terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
-
6. Menganalisis pengaruh konsumsi rumah tangga terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan
Manfaat dalam penelitian yang dilaksanakan adalah:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait pendapatan, konsumsi rumah tangga, sosial demografi dan kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai tolok ukur dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera untuk petani di tahun – tahun yang akan datang.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkuat bahan kajian pengetahuan secara teoritis mengenai pengaruh pendapatan, konsumsi rumah tangga dan sosial demografi terhadap kesejahteraan keluarga petani padi di Subak Jatiluwih Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan.
Penelitian ini dilakukan di Subak Jatiluwih yang bertempat di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Lokasi ini dipilih dengan sengaja atau purposive atas pertimbangan bahwa wilayah Subak Jatiluwih merupakan wilayah di Kabupaten Tabanan luas lahan persawahan mencapai 303 ha dengan jumlah produksi padi mencapai 6-7 ton/ha dalam satu kali panen. Pengurus serta anggota Subak Jatiluwih bersifat terbuka sehingga data-data yang diperlukan untuk penelitian dapat diperoleh. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Desember 2021-Maret 2022.
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dari penelitian ini berupa jumlah petani anggota subak, jumlah produksi padi dan luas lahan di Subak Jatiluwih Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, sedangkan data kualitatif berupa gambaran umum kehidupan masyarakat petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Sumber data penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pengurus Subak Jatiluwih dan beberapa petani anggota Subak Jatiluwih menggunakan kuisioner, pengamatan dan pencatatan langsung sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber
pendukung seperti buku maupun jurnal penelitian terdahulu, artikel online, Badan Pusat Statistik, dan dokumentasi serta arsip pendukung lainnya.
Pengumpulan data dilakukan dengan Teknik observasi, wawancara dan studi pustaka. Teknik observasi yang digunakan yaitu pengamatan secara langsung ke Subak Jatiluwih untuk melihat kondisi masyarakat petani Subak Jatiluwih, lalu untuk Teknik wawancara dilakukan dengan kuisioner berisikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh petani Subak Jatiluwih guna memperoleh informasi yang lengkap dan terakhir adalah studi pustaka digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaaan umum lokasi penelitian dengan mempelajari buku, majalah, jurnal, artikel, serta penelitian terdahulu.
Populasi dalam penelitian adalah petani yang merupakan anggota Subak Jatiluwih yang berjumlah 454 orang. Penentuan sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak dalam populasi atau yang dikenal dengan teknik probability sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan syarat penggunaan analisis Structural Equation Modeling (SEM) yaitu jumlah indikator dalam penelitian dikalikan 5 sampai 10, maka diperoleh jumlah sampel penelitian ini sebanyak 55 orang.
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel eksogen berupa sosial demografi, pendapatan dan konsumsi rumah tangga, serta variabel endogen adalah kesejahteraan keluarga petani. Pengukuran variabel ini menggunakan skala ordinal dengan rentang skor terdiri dari sangat tidak setuju (1,00-1,80), tidak setuju (1,812,60), kurang setuju (2,61-3,40), setuju (3,41-4,20), sangat setuju (4,21-5,00).
Tabel 1.
Variabel, Indikator, Parameter, Pengukuran Penelitian
No |
Variabel |
Indikator |
Parameter |
Pengukuran |
1. Umur |
1. Umur petani padi | |||
1. |
Sosial Demografi (X1) |
2. Pengalaman kerja |
1. Lama pengalaman bekerja sebagai petani |
Skala Ordinal (Likert) |
3. Jumlah anggota keluarga |
1. Jumlah anggota keluarga yang ditanggung hidupnya | |||
1. Pendapatan pokok |
1. Pendapatan yang diperoleh dari usahatani | |||
2. |
Pendapatan (X2) |
2. Pendapatan tambahan |
1. Pendapatan yang diperoleh diluar usahatani |
Skala Ordinal (Likert) |
3. Pendapatan lain-lain |
1. Pendapatan dari anggota keluarga | |||
3. |
Konsumsi Rumah Tangga (X3) |
1. Konsumsi makanan |
|
Skala Ordinal (Likert) |
2. Konsumsi non-makanan |
| |||
1. Kebutuhan pokok |
| |||
4. |
Kesejahteraan Keluarga (Y) |
2. Kebutuhan sosial |
|
Skala Ordinal (Likert) |
3. Kebutuhan pengembangan |
|
Analisi pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan Structural Equation Modeling (SEM). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang terkumpul apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat general (Sugiyono, 2019). Metode ini akan berguna untuk mendeskripsikan jawaban responden pada tiap variable penelitian. Data yang dianalisis secara deskriptif dalam
penelitian adalah data mengenai umur, jenis kelamin, pendidikan, jumlah anggota keluarga, serta pengalaman kerja.
Structural Equation Modeling (SEM) merupakan Teknik analisis statistik unutk menganalisis pola hubungan antara konstruk laten dan indikatornya dan memungkinkan dilakukan analisis antara beberapa variable dependen dan independen secara langsung (Hair et al., 2006). Dalam penelitian ini SEM digunakan untuk melihat pengaruh hubungan antara variable eksogen yaitu sosial demografi, pendapatan, dan konsumsi rumah tangga terhadap variabel endogen yaitu kesejahteraan keluarga, serta juga turut digunakan untuk melihat pengaruh hubungan antara masing-masing varaiabel yang digunakan.
Analisis data dalam aplikasi ini menggunakan bantuan software SmartPLS versi 3.0, yang secara keseluruhan menguji hubungan antara sosial demografi, pendapatan, konsumsi rumah tangga, dan kesejahteraan keluarga petani.
Dalam evaluasi outer model di penelitian ini dilakukan dengan uji convergent validity, discriminant validity, serta composite reliability.
Convergent validity adalah pengujian yang bertujuan untuk menunjukan hubungan antara item reflektif. Pengujian convergent validity dilakukan dengan perhitungan pada loading factor dan nilai AVE.
Tabel 2.
Nilai Loading Factor dan AVE
Variabel |
Indikator |
Loading Factor |
AVE |
X1.1 |
0,861 | ||
Sosial Demografi (X1) |
X1.2 |
0,854 |
0,707 |
X1.3 |
0,806 | ||
X2.1 |
0,826 | ||
Pendapatan (X2) |
X2.2 |
0,852 |
0,722 |
X2.3 |
0,871 | ||
Konsumsi Rumah Tangga (X3) |
X3.1 X3.2 |
0,877 0,902 |
0,729 |
Y1.1 |
0,829 | ||
Kesejahteraan Keluarga (Y) |
Y1.2 |
0,850 |
0,748 |
Y1.3 |
0,912 |
Melalui hasil pengujian pada SmartPLS seperti yang terdapat dalam Tabel 2 maka dapat dilihat nilai loading factor > 0,7 dan nilai AVE > 0,5 hal ini berarti bahwa semua variabel serta indikator yang digunakan dalam penelitian ini sudah
valid, serta tidak diperlukan adanya tindakan penghapusan dari indikator dalam penelitian.
Discriminant validity digunakan untuk mengetahui apakah indikator dalam penelitian valid dalam merefleksikan variabel laten. Uji diskriminan dalam penelitian ini dilihat dengan menggunakan nilai cross loading serta akar AVE.
Tabel 3.
Nilai Cross Loading
Indikator |
Sosial Demografi |
Pendapatan |
Konsumsi Rumah Tangga |
Kesejahteraan Keluarga |
X1.1 |
0,861 |
0,183 |
0,512 |
0,635 |
X1.2 |
0,854 |
0,424 |
0,517 |
0,595 |
X1.3 |
0,806 |
0,187 |
0,517 |
0,538 |
X2.1 |
0,266 |
0,826 |
0,340 |
0,357 |
X2.2 |
0,196 |
0,852 |
0,386 |
0,425 |
X2.3 |
0,339 |
0,871 |
0,492 |
0,498 |
X3.1 |
0,489 |
0,384 |
0,877 |
0,616 |
X3.2 |
0,595 |
0,478 |
0,902 |
0,629 |
Y1.1 |
0,487 |
0,437 |
0,571 |
0,829 |
Y1.2 |
0,596 |
0,506 |
0,616 |
0,850 |
Y1.3 |
0,719 |
0,386 |
0,626 |
0,912 |
Tabel 4.
Nilai Akar AVE
X1 |
X2 |
X3 |
Y | |
X1 |
0,841 | |||
X2 |
0,321 |
0,850 | ||
X3 |
0,612 |
0,487 |
0,890 | |
Y |
0,702 |
0,510 |
0,699 |
0,865 |
Berdasarkan data hasil dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai cross loading >0,7 dari variabel lainnnya, serta dari Tabel 4 nilai akar AVE > korelasi variabel laten laiinya. Melalui perhitungan tersebut maka instrument dalam penelitian ini dinyatakan valid secara diskriminan.
Composite reliability digunakan untuk mengukur konsistensi alat ukur yang juga berguna untuk menunjukan akurasi dalam melakukan pengukuran.
Tabel 5.
Nilai Composite Reliability dan Cronbach's Alpha
Variabel |
Composite Cronbach’s Keterangan Reliability Alpha |
Sosial Demografi (X1) Pendapatan (X2) Konsumsi Rumah Tangga (X3) Kesejahteraan Keluarga (Y) |
0,878 0,792 Reliabel 0,886 0,810 Reliabel 0,884 0,738 Reliabel 0,899 0,831 Reliabel |
Berdasarkan Tabel 5 dilihat nilai composite reliability dan nilai cronbach’s alpha diatas 0,7 yang artinya semua variabel dalam penelitian dinyatakan reliabel dan kuesioner yang digunakan menghasilkan hasil ukur yang stabil dan konstan.
Melalui hasil olah data dengan aplikasi SmartPLS diperoleh hasil yang dapat diamati dalam gambar bootsrapping seperti yang tampak dalam Gambar 1 dan Tabel 6
Gambar 1.
Hasil Boostrapping
Tabel 6.
Nilai Path Coefficient
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standar Deviation (STDEV) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values | |
X1 -> X2 |
0,321 |
0,328 |
0,105 |
3,061 |
0,002 |
X1 -> X3 |
0,508 |
0,485 |
0,133 |
3,829 |
0,000 |
X1 -> Y |
0,430 |
0,436 |
0,102 |
4,237 |
0,000 |
X2 -> X3 |
0,324 |
0,350 |
0,116 |
2,795 |
0,005 |
X2 -> Y |
0,209 |
0,205 |
0,081 |
2,588 |
0,010 |
X3 -> Y |
0,334 |
0,334 |
0,116 |
2,885 |
0,004 |
Berdasarkan atas hasil dari analisis data dalam penelitian ini, maka pembahasan mengenai hipotesis yang sebelumnya telah dirumuskan adalah:
Sosial demografi merupakan skema yang menggambarkan mengenai perilaku maupun kondisi penduduk baik secara agrerat maupun berkelompok (Yasin et al., 2010). Melalui model analisis jalur inner model, menunjukan bahwa sosial demografi (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan petani (X2). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai p-values sebesar 0,002 < 0,05. Artinya apabila kondisi karakteristik sosial demografi masyarakat petani baik, maka akan meningkatkan pendapatan petani padi tersebut. Penelitian yang dilakukan terhadap petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan menunjukan bahwa sosial demografi berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan petani, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfredi et al. (2019) yang menyatakan bahwa karakteristik sosial demografi dalam masyarakat dapat dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan perolehan pendapatan dengan melibatkan keluarga, umur produktif, serta penambahan efektivitas jam kerja dalam satu hari. Petani yang menyadari pentingnya pemanfaatan karakteristik sosial demografi yang dimiliki akan membantu dalam kegiatan pertanian dan perolehan pendapatan yang lebih.
Jumlah anggota keluarga menjadi bagian dalam karakteristik sosial demografi yang juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi pola konsumsi dalam keluarga petani. Apabila jumlah anggota keluarga relatif banyak, maka pola konsumsi akan bervariasi dan jumlah yang diperlukan untuk konsumsi akan semakin banyak. Melalui penelitian yang dilakukan terhadap petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Pebenel, Kabupaten Tabanan diperoleh hasil bahwa sosial demografi (X2) berpengaruh positif signifikan terhadap konsumsi rumah tangga (X3), hal ini dilihat dari nilai p-values sebesar 0,000 < 0,05. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adiana & Ni Luh Karmini (2012) yang menjelaskan bahwa karakteristik sosial demografi yang berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi dalam suatu keluarga adalah jumlah anggota keluarga.
Tingkat pendapatan berbanding lurus dengan tingkat kosumsi yang dilakukan oleh individu maupun keluarga. Apabila individu atau keluarga memperoleh pendpatan yang meningkat, maka terjadi kecenderungan adanya peningkatan terhadap konsumsi rumah tangga yang dilakukan. Berdasarkan atas hasil penelitian yang dilaksanakan pada petani Padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan diperoleh hasil dari nilai p-values sebesar 0,000 < 0,05, maka menunujukan terdapat pengaruh positif signifikan dari pendapatan (X2) terhadap konsumsi rumah tangga (X3). Hasil penelitian ini sejalan dengan kajian yang dilakukan oleh Dumairy (1986) yang menunjukan bahwa seseorang harus mempunyai tingkat pendapatan tertentu untuk dapat melakukan kegiatan konsumsi, dengan besar kecilnya perolehan pendapatan seseorang akan menuntukan pola konsumsi yang dapat dilaksanakan.
Karakteristik sosial demografi merupakan suatu kondisi sosial yang menjadi perhitungan dalam penentuan tingkat kesejahteraan masyarakat. Melalui model analisis jalur inner model menunjukan bahwa sosial demografi (X1) berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan keluarga (Y) hal ini dapat dilihat dari nilai p-values sebesar 0,005 > 0,05. Hal ini berarti semakin baik kondisi karakteristik yang dimiliki oleh keluarga petani, maka akan semakain baik pula kesejahteraan keluatga petani tersebut. Hal ini sejalan dengan kajian penelitian yang dilaksanakan oleh Putra et al. (2017) yang menjelaskan mengenai karakteristik sosial demografi yang mempengaruhi kesejahteraan antara lain umur, jumlah anggota keluarag, serta pengalaman kerja yang dimiliki. Karakteristik yang miliki oleh keluarga petani dapat dimanfaatkan dalam upaya untuk memperoleh dan meningkatkan pendapatan yang nantinya dapat meningkatakan kesejahteraan.
Melalui hasil analisis jalur inner model diperoleh hasil p-values 0,010 > 0,05 yang berarti bahwa pendapatan berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan keluarga. Berdasarkan atas penelitian yang dilaksanakan terhadap petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, jika terjadi peningkatan dalam pendapatan petani, maka akan semakin meningkatkan kesejahteraan keluarga petani tersebut. Hal ini sejalan dengan kajian yang dilaksanakan oleh Monsher (1987) bahwa aspek terpenting dalam kesejahteraan adalah tingkat pendapatan, karena aspek-aspek lain yang menjadi faktor dari kesejahteraan bergantung pada tingkat pendapatan. Pemenuhan kebutuhan yang digunakan untuk mencapai kesejahteraan dibatasi oleh tingkat pendapatan yang dimiliki, terutama bagi individu yang memiliki pendapatan rendah.
Besaran konsumsi yang dilakukan oleh individu dan keluarga mempengaruhi skala kesejahteraan yang berkaitan dengan indeks kesejahteraan pembangunan manusia (Ndakularak et al., 2014). Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
petani padi di Subak Jatiluwih, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan diperoleh hasil bahwa konsumsi rumah tangga (X3) berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan keluarga (Y) dengan perolahan nilai p-values sebesar 0,004 > 0,05. Hasil dalam penelitian ini sejalan dengan kajian yang dilakukan oleh Sajogyo (1997) yaitu tingkat kesejahteraan dalam keluarga dapat diamati melalui persentasi konsumsi yang dikeluarkan rumah tangga tersebut yang setara dengan pengeluaran beras per tahunnya dalam rumah tangga tersebut, dan disetarakan dengan rata-rata harga beras di daerah setempat.
Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: Sosial demografi berpengaruh positif signifikan terhadap pendapatan, konsumsi rumah tangga serta kesejahteraan keluarga; Pendapatan dalam keluarga petani berpengaruh positif signifikan terhadap konsumsi rumah tangga dan kesejahteraan keluarga petani; Konsumsi rumah tangga berpengaruh positif signifikan terhadap kesejahteraan keluarga petani.
Berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah petani di Subak Jatiluwih diharapkan mampu belajar dari pengalaman atas keberhasilan maupun kegagalan pada periode produksi, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi selanjutnya. Keluarga petani diharapkan meningkatkan kerjasama antar anggota keluarga melalui tindakan berupa anggota keluarga yang dalam usia kerja produktif diharapkan untuk bekerja, dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dalam keluarga. Keluarga petani diharapkan mengurangi konsumsi terhadap barang-barang yang tidak diperlukan, agar penghasilan dapat dialokasian lebih banyak untuk kebutuhan yang memang sangat diperlukan. Keluarga petani diharapkan dapat mengalokasi sebagian pendapatannya untuk keperluan dana yang akan datang atau investasi. Bagi peneliti selanjutnya dengan berbagai keterbatasan penelitian ini, diharapkan akan lebih mendalam mengkaji perihal pengaruh sosial demografi, pendapatan, konsumsi rumah tangga terhadap kesejahteraan keluarga, agar hasilnya lebih akurat. Serta mengkaji lebih dalam faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan di luar dari penelitian ini.
-
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam penelitian ini yang telah membantu penulis sehingga penulisan e-jurnal ini dapat terlaksana. Smeoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka
Adiana, P. P. E., & Ni Luh Karmini. 2012. Pengaruh Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga, Dan Pendidikan Terhadap Pola Konsumsi Rumah Tangga Miskin Di Kecamatan Gianyar. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana, 1(1), 39–48.
Alfredi, Kasnawi, T., & Madris. 2019. Pengaruh Karakteristik Demografi, Sosial dan Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Penyadap Getah Pinus di Kecamatan Sesena Padang Kabupaten Mamasa. 158.
Alhudhori, M., & Amali, M. 2020. Pengaruh Pendapatan dan Konsumsi Rumah Tangga terhadap Kesejahteraan Keluarga Petani Penggarap Sawit di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 5(1), 153. https://doi.org/10.33087/jmas.v5i1.164
Dumairy. 1986. Perekonomian Indonesia. Erlangga.
Hair, J., Black, W., Babin, B., Anderson, R., & Tatham, R. 2006. Multivariate Data Analysis (6th ed.). Pearson Prentice Hall.
Monsher. 1987. Menciptakan Struktur Pedesaan Progresif. Yasagyuna.
Ndakularak, E., Setiawina, N. D., & Djayastra, I. K. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 3, 140–153.
Pangerapan, M. ., Laoh, O. E. H., & Tangkere, E. G. 2018. Analisis Pendapatan Dan Konsumsi Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Kasus: Di Dusun Rarumis Desa Karor Kecamatan Lembean Timur). Agri-Sosioekonomi, 14(1), 73.
https://doi.org/10.35791/agrsosek.14.1.2018.18960
Putra, I. M. G., Setiawina, N. D., & Yasa, I. G. W. M. 2017. Analisis Pengaruh Faktor Produksi, Sosial Demogragfi dan Modal Sosial terhadap Produktivitas dan Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan di Kabupaten Tabanan. E-Journal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 6(5), 1849–1876.
Sajogyo. 1997. Garis Kemiskinan dan Kebutuhan Minimum Pangan. LPSB-IPB.
Samuelson, & Anthony, P. 2003. Ilmu Makro Ekonomi (S. Saadah (ed.); 17th ed.). Media Global Edukasi.
Sari, L. 2019. Analisis Pendapatan Petani Padi Di Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. Jurnal Agribisnis, 1–19.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif (2nd ed.). Alfabeta.
Sutriyani, Medinal, & Mulyani, H. T. S. 2019. Analisis Pengaruh Pendapatan dan Konsumsi Rumah Tangga Terhadap Kesejahteraan Keluarga Buruh Tani Di Kecamatan Payung Bangka Selatan. 6(November), 191–198.
Yasin, M., Adioetomo, S. M., & Samosir, O. B. 2010. Dasar Dasar Demografi. Salemba Empat.
Zakaria, W. A., Endaryanto, T., Mas Indah, L. S., Mellya Sari, I. R., & Mutolib, A. 2020. Pendapatan Dan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani UbiKayu Di Provinsi Lampung. Jurnal Agribisnis Indonesia, 8(1), 83–93.
https://doi.org/10.29244/jai.2020.8.1.83-93
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
848
Discussion and feedback