Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809          Vol. 11, No. 1, Juli 2022

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2022.v11.i01.p25

Hubungan Karakteristik Petani dengan Perilaku Komunikasi Petani di Subak Umalayu Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur

MIKA DAMAYANTI PASARIBU, I DEWA PUTU OKA SUARDI*, NI WAYAN SRI ASTITI

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar, 80232, Bali

Email: *[email protected]

Abstract

The Relationship of Farmer Characteristics with Farmer Communication Behavior in Rice Cultivation in Subak Umalayu Penaturahan Village, East Denpasar District

The lack of information sources from extension workers in Subak Umalayu has resulted in inadequate rice cultivation success. The research objective is to determine farmers characteristics, farmers communication behavior, and the relationship of the two. The types of data used in this research are primary and secondary data. This study uses quantitative descriptive method and Rank Spearman analysis. Based on the analysis, in terms of characteristic, the average age of farmers is 58 years old, most farmers’ education level is at junior high school, farmers’ average land ownership is 23.56 acres, farmers' average income is IDR 1,600,000, and the average farming experience of farmers is 20 years. In terms of communication behavior, Subak Umalayu farmers are quite good as reflected in each indicator, namely frequently looking for information on rice cultivation and frequently interacting within a group, but contact between farmers and extension workers / other parties is still rare and they rarely convey information on rice cultivation. Openness of farmers to the mass media is never classified. Based on the significance or sig- (2-tailed) value of the Spearman Rank correlation test, there is no significant relationship between farmer characteristics and farmer communication behavior. It is recommended to find information on rice cultivation, field PPL visits, and improvement of access to mass media in order to fulfill maximum information needs.

Keywords: characteristics, behavior, communication, farmers

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Subak Umalayu mempunyai permasalahan yang sama dalam budidaya padi yaitu ketersediaan bibit yang kurang memadai, ketersediaan air yang tidak cukup, dan hasil panen yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Komunikasi menjadi

bagian terpenting dalam tercapainya keberhasilan pembangunan pertanian, termasuk tanaman pangan. Komunikasi sebagai proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol untuk mengembangkan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungannya (Richard W dan Lynn H. Turner, 2007:5). Pada dasarnya komunikasi bersifat informatif dalam artian komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan atau informasi. Informasi inilah yang memungkinkan manusia terus mengembangkan dirinya dengan mengeksplorasi, belajar, mencari, menemukan, serta mencapai pemahaman yang lebih baik tentang dunia. Disinilah bahwa komunikasi berperan dalam proses edukasi kepada para petani. Pencarian informasi juga dilakukan dengan hal yang berbeda-beda, hal tersebut tergantung pada perilaku komunikasi seseorang. Melalui komunikasi kita mencari, mengumpulkan, mengolah, menyimpan.

Perilaku komunikasi akan menampilkan teknik dan keterampilan dari seseorang untuk mencapai tujuan komunikasinya. Mencari dan memberi informasi juga mempunyai tingkatan, hal tersebut tergantung dari karakteristik individu. Karakteristik tiap individu dalam suatu kelompok pasti berbeda-beda seperti umur, pendidikan formal, luas penguasaan lahan, pendapatan, dan lama berusahatani. Perilaku komunikasi terdiri dari mencari informasi, menyampaikan informasi, interaksi antar petani dalam kelompok, kontak dengan pernyuluh/ pihak lain, keterdedahan/ keterbukaan pada media massa (Fuady, 2012)

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian di Subak Umalayu.

  • 1.2    Rumusan Masalah

  • 1.   Bagaimana karakteristik petani di Subak Umalayu?

  • 2.    Bagaimana perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu?

  • 3.    Bagiamana hubungan karaktersitik petani dengan perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

  • 1.    Mengetahui karakteristik petani di Subak Umalayu.

  • 2.    Mengetahui perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu.

  • 3.    Mengetahui hubungan karakteristik petani dengan perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Subak Umalayu, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denapasar Timur. Waktu penelitian dari bulan agustus 2019 yang berakhir pada Desember 2020.

  • 2.2    Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder.

  • 2.3    Metode Pengumpulan Data

Populasi penelitian adalah anggota Subak Umalayu yang berjumlah 71 orang. Sampel yang digunakan peneliti berjumlah 30 orang.

  • 2.4    Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik petani dan perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu. Konsep variabel penelitian ini memiliki beberapa indikator yang kemudian diukur dengan parameter tertentu yang dapat menunjukkan karakteristik petani di Subak Umalayu dan perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu.

  • 2.5    Metode Analisis Data

Karakteristik dan perilaku komunikasi dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif dan hubungan antara karakteristik petani dengan perilaku komunikasi petani digunakan analisis Korelasi Rank Spearman.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1   Karakteristik Responden

      3.1.1    Umur

Umur petani yang berusi lebih muda relatif lebih cekatan dalam bekerja dan lebih mudah menerima inovasi baru, tangkap terhadap lingkungan sekitar bila dibandingkan tenaga kerja yang sudah memiliki usia yang relative tua sering menolak inovasi baru (Soekartawi, 2001).

Tabel 1.

Umur Anggota Subak Umalayu Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur

No

Rentang

Usia (th)

Jumlah

Orang

%

1

>75-82

2

6,6

2

>67-75

3

10

3

>60-67

5

16,6

4

>52-60

12

40

5

45-52

8

26,6

Jumlah

30

100

Sumber: Diolah dari data

primer, n=30

Rata-rata usia responden di Subak Umalayu adalah 58 tahun sesuai dengan lampiran satu. Rentang usia >52- 60 tahun, dan persentase 40 %.

3.1.2 Pendidikan formal

Tabel 2.

Tingkat Pendidikan Anggota Subak Umalayu Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur

No

Jenjang Pendidikan

Jumlah

Orang

(%)

1

1 – 6 (SD)

11

37

2

7 – 9 (SMP)

6

20

3

10 – 12 (SMA)

12

40

4

13 – 16 (Sarjana)

1

3

5

>16 tahun (pascasarjana)

0

-

Jumlah

30

100

Sumber: Diolah dari data primer, n=30

Rata – rata tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini adalah SMP sesuai dengan lampiran satu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden terbanyak adalah berada di jenjang 10 – 12 tahun (SMA) dengan frekuensi 12 orang dan persentase 40 %. Mosher (1981), Pendidikan formal mempercepat proses belajar, memberikan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat.

3.1.3

Luas lahan

Tabel 3.

Luas Penguasaan Lahan Anggota Subak Umalayu Kelurahan Penatih Kecamatan

Denpasar Timur

NTn

Rentang

Jumlah

luas lahan

Kategori

(are)

Orang

(%)

1

12-17,5

Sangat sempit

5

17

2

17,6-23,2

Sempit

12

40

3

23,3-28,9

Sedang

7

23

4

29-34,6

Luas

2

7

5

34,7-40,3

Sangat luas

4

13

Jumlah

100

100

Sumber: Diolah dari

data primer, n= 30

Rata – rata luas lahan responden adalah 23, 56 are sesuai dengan lampiran satu. Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa luas lahan responden terbanyak adalah direntang 17,6-23,2 dengan jumlah 12 orang dan persentase 40%. Berdasarkan pengelompokan Sajogyo (1977) dan BPS (2015) termasuk dalam petani skala kecil berdasarkan luas lahannya. Mardikanto (2010), petani yang menguasai lahan sawah yang luas akan memperoleh hasil produksiyang besar dan begitu pula sebaliknya.

  • 3.1.4    Pendapatan

Tabel 4.

Pendapatan Anggota Anggota Subak Umalayu Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur

No

Rentang pendapatan (Rp)

Kategori

Jumlah

Orang

%

1

< 1.500.000

Sangat rendah

19

63

2

>1. 500.000 -2.500.000

Rendah

9

30

3

>2. 500.000 -3. 500.000

Sedang

2

7

4

>3. 500.000

Tinggi

-

-

Total

30

100

Sumber: Diolah dari data primer, n=30

Rata – rata pendapatan responden adalah Rp. 1.600.000 sesuai dengan lampiran satu. Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah reponden dengan pendapatan terbanyak adalah 19 orang dengan rentang pendapatan <Rp 1.500.000 dengan kategori sangat rendah dengan persentase 67%.

  • 3.1.5    Lama berusahatani

Tabel 5.

Lama berusahatani Anggota Subak Umalayu Kelurahan Penatih Kecamatan

Denpasar Timur

No

Pengalaman            Kategori               Jumlah

Berusahat Tani                           Orang       %

(Tahun)

1

2

3

  • <    5 tahun           Kurang berpengalaman      -          -

  • >    5- 10 tahun        Cukup berpengalaman      6         20

  • > 10 tahun             Berpengalaman        24        80

Total                                    30         100

Sumber: Diolah dari data primer, n=30

Rata rata lama usahatani responden adalah 20 tahun sesuai dengan lampiran satu. Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa petani di Subak Umalayu termasuk dalam kategori berpengalaman. Pengalaman usahatani ada tiga (Soeharjo dan Hardaker, 1986) Hal ini ditunjukkan dengan data penelitian dimana pada jenjang >10 tahun frekuensinya berjumlah 24 orang atau sebanyak 80%.

  • 3.2    Perilaku Komunikasi Petani

Berdasarkan hasil penelitian, perilaku komunikasi petani Subak Umalayu masih tergolong cukup baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase tertinggi dengan capaian skor tertinggi 106 dan terendah 31. Dari capaian skor tersebut dapat

ditentukan perilaku komunikasi petani di Subak Umalayu kedalam lima kategori dengan interval kelas 15 seperti terlihat pada tabel 6. Perilaku komunikasi petani Subak Umalayu yang tergolong cukup baik sebanyak 15 orang dengan persentase 50%.

Tabel 6.

Pencapaian Skor Kategori dan Frekuensi Responden yang Menilai Perilaku Komunikasi Petani Subak Umalayu dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Budidaya padi

No       Rentang

Skor

Jumlah

Kategori

Orang        %

1         31 – 46

2        >46 – 61

3        >61 – 76

4       >76 – 91

5       >91 – 106

Sangat buruk           1            3

Buruk              1            3

Cukup baik          15           50

Baik              9           30

Sangat baik           4            14

TOTAL

30          100

Persentase tertinggi tersebut menunjukkan bahwa anggota Subak Umalayu masih berada ditingkat cukup dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Hal ini menunjukkan bahwa responden masih kurang aktif/ mandiri dalam memenuhi kebutuhan informasinya sendiri, seperti hal nya saat melakukan wawancara responden rata-rata mengaku tidak pernah menggunakan media massa untuk memenuhi kebutuhan informasinyan.

  • 3.2.1    Mencari informasi

Tabel 7.

Mencari Informasi Budidaya Padi

No

Rentang Skor

Kategori

Jumlah

Orang

%

1

9-12,2

Tidak pernah

3

10

2

12,3-15,5

Sangat jarang

8

27

3

15,6-18,8

Jarang

8

26

4

18,9-22,1

Sering

8

27

5

22,2-25,4

Sangat sering

3

10

TOTAL

30

100

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat mencari informasi budidaya padi tergolong sering. Hal ini dinyatakan oleh 27 % reponden atau sebanyak (delapan orang), persentase tertinggi tersebut didapatkan dari mencari informasi budidaya padi dimana hal ini menunjukkan bahwa tingkat petani dalam mencari informasi sudah

baik. Naman demikian ada 10 % responden (tiga orang) mengatakan tidak pernah dalam mencari informasi budidaya padi. Secara umum petani mencari informasi pada berbagai sumber seperti petani maju, penyuluh, tengkulak, media cetak (Koran dan majalah), media elektronik (radio dan televisi) serta media online/ internet.

  • 3.2.2    Menyampaikan informasi

Tabel 8.

Menyampaikan Informasi Budidaya Padi

No

Rentang Skor

Kategori

Jumlah

Orang

%

1

7-10,6

Tidak pernah

5

17

2

10,7-14,3

Sangat jarang

16

53

3

14,4-18

Jarang

6

20

4

18,1-21,7

Sering

2

7

5

21,8-25,5

Sangat sering

1

3

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat menyampaikan informasi budidaya padi tergolong sangat jarang. Hal ini dinyatakan oleh 53 % reponden (16 orang), persentase tertinggi tersebut didapatkan dari menyampaikan informasi budidaya padi dimana hal ini menunjukkan bahwa tingkat petani dalam mencari informasi masih sangat minim

  • 3.2.3    Interaksi antar petani dalam kelompok

Tabel 9.

Interaksi antar petani dalam kelompok

No

Rentang Skor

Kategori

Jumlah

Orang

%

1

5-9

Tidak pernah

1

3

2

>9-13

Sangat jarang

-

-

3

>13-17

Jarang

3

10

4

>17-21

Sering

5

17

5

>21-25

Sangat sering

21

70

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat interaksi antar petani dalam kelompok tergolong sangat sering. Hal ini dinyatakan oleh 70 % responden atau sebanyak (21 orang), persentase tertinggi tersebut didapatkan dari interaksi antar petani dalam kelompok dimana hal ini menunjukkan bahwa responden sangat rajin dalam menghadiri pertemuan baik rutin maupun dadakan sehingga responden dapat melakukan interaksi kelompok dalam pertemuan tersebut. Hal ini juga menunjukkan bahwa anggota Subak Umalayu sangat loyal terhadap organisasi yang mereka ikuti.

  • 3.2.4    Kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain

Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain tergolong jarang. Hal ini dinyatakan oleh 50 % responden atau sebanyak (15 orang), persentase tertinggi tersebut didapatkan dari kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain dimana hal ini menunjukkan bahwa tingkat kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain masih perlu ditingkatkan.

Tabel 10.

Kontak Petani dengan Penyuluh/pihak lain

No

Rentang Skor

Kategori

Jumlah

Orang

%

1

6-10,6

Tidak pernah

2

7

2

10,7-15,3

Sangat jarang

10

33

3

15,4-20

Jarang

15

50

4

20,1-24,7

Sering

2

7

5

24,8-29,4

Sangat sering

1

3

Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain tergolong jarang. Hal ini dinyatakan oleh 50 % responden atau sebanyak (15 orang), persentase tertinggi tersebut didapatkan dari kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain dimana hal ini menunjukkan bahwa tingkat kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain masih perlu ditingkatkan.

  • 3.2.5    Keterdedahan/ Keterbukaan Pada Media Massa

Tabel 11.

Keterdedahan / keterbukaan petani pada media massa

No

Rentang Skor

Kategori

Jumlah

Orang

%

1

4-5,6

Tidak pernah

12

40

2

5,7-7,3

Sangat jarang

9

30

3

7,4-9

Jarang

2

7

4

9,1-10,7

Sering

5

17

5

10, 8 – 12, 4

Sangat sering

2

6

Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat keterdedahan/ keterbukaan petani pada media massa tergolong tidak pernah hal ini dinyatakan oleh 40 % responden atau sebanyak (40 orang), persentase tertinggi tersebut didapatkan dari keterdedahan/ keterbukaan petani pada media massa dimana hal ini menunjukkan bahwa petani belum terbuka terhadap inovasi-inovasi teknologi informasi yang seharusnya dapat

membantu petani dalam memenuhi kebutuhan informasi. Hal ini dikarenakan petani yang kebanyakan tidak memiliki smartphone atau memiliki smartphone tetapi tidak tahu cara mengaksesnya pada media massa (internet). Petani juga mengakui tidak pernah/ sangat jarang menonton televise karena sibuk dalam budidaya padi, dan juga tidak sempat mengakses media massa cetak. Namun demikian ada 6 % responden (dua orang) mengatakan sangat sering.

  • 3.3    Hubungan Karakteristik Petani dengan Perilaku Komunikasi Petani

Dari hasil tabel 12, maka tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan perilaku komunikasi petani. Hal ini dikarenakan responden Subak Umalayu dengan karakteristik yang berbeda mempunyai jawaban yang sama saat wawancara. Kekuatan dan arah korelasi (hubungan) akan mempunyai arti jika hubungan antara variabel tersebut bernilai signifikan (Lestari, 2016).

Tabel 12.

Hubungan karakteristik petani dengan perilaku komunikasi petani

Variabel X

Variabel Y

Koefisien korelasi ( r )

Signifikansi ( p-value )

Umur

-0, 063

0, 740

Pendidikan Luas lahan

Perilaku

-0, 079

0, 679

Pendapatan Lama

komunikasi petani

0, 289

0, 122

berusahatani

0, 172

-0, 045

0, 365

0, 813

Keterangan: Nyata pada taraf α 0, 05

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani di Subak Umalayu yang mempunyai umur, pendidikan, luas lahan, pendapatan, dan lama berusahatani yang berbeda namun perilaku komunikasinya masih sama yaitu cukup baik. Nilai korelasi koefisiennya termasuk sangat lemah (Sarwono, 2006)

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Karakteristik Subak Umalayu: (a) Rata- rata umur responden Subak Umalayu adalah 58 tahun; (b) Rata- rata pendidikan formal responden Subak Umalayu adalah SMP; (c) Rata- rata luas penguasaan lahan responden adalah 23,56; (d) Rata- rata pendapatan responden adalah Rp 1. 600.000; (e) Rata- rata lama berusahatani responden adalah 20 tahun. Perilaku komunikasi petani Subak Umalayu cukup baik: (a) Mencari informasi budidaya padi tergolong sering; (b) Menyampaikan informasi

budidaya padi tergolong sangat jarang; (c) Interaksi antar petani dalam kelompok tergolong sangat sering; (d) Kontak petani dengan penyuluh/ pihak lain tergolong jarang; (e) Keterdedahan/ keterbukaan petani pada media massa tergolong todak pernah. Berdasarkan nilai signifikansi atau sig- (2- tailed) dari hasil uji korelasi Rank Spearman maka tidak ada Hubungan yang signifikan antara karakteristik petani dengan perilaku komunikasi petani.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan kesimpulan, saran-saran yang hendak penulis sampaikan adalah mencari informasi budidaya padi perlu ditingkatkan dengan adanya bimbingan dari PPL dan Pekaseh Subak Umalayu. PPL sebaiknya sering melakukan kunjungan kelapangan agar kebutuhan informasi petani dapat terpenuhi secara maksimal. Petani sebaiknya lebih sering mengakses media massa untuk memperoleh informasi yang lebih terupdate. Variabel X dan Y yaitu karakteristik petani dengan perilaku komunikasi petani tidak memiliki hubungan yang signifikan, sehingga untuk penelitian selanjutnya perlu adanya sosialisasi mengenai perilaku komunikasi petani dalam memenuhi kebutuhan informasinya.

  • 5.    Ucapan Terima kasih

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan jurnal ini sehingga jurnal ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya dan dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

BPS Kabupaten Sumedang. 2015. Kabupaten Sumedang dalam Angka 2015. BPS Kabupaten Sumedang.

Fuady, 2012. Hubungan Perilaku Komunikasi dengan Praktek Budidaya Pertanian Organik. Institute Pertanian Bogor.

Lestari, D. D 2016. Hubungan Jenis Cairan dan Lokasi Pemasangan Infus dengan Kejadian Flebitis pada Pasien Rawat Inap di RSU Pancaran Kasih GMIM MANADO.ejournal Keperawatan (e-kep), vol. 4.

Mardikato, Totok. 2010. Konsep – Konsep Pemberdayaan Masyarakat. Cetakan ke-

1. Surakarta (ID): uns Press.

Mosher, A. T. 1981. Menggerakkan dan Membangun Pertanian: Syarat- syarat Pokok Pembangunan Modernisasi. Yasaguna. Jakarta.

Ruben dan Lea, 2013. Komunikasi dan Perilaku Manusia, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sajogyo, 1977. Golongan Miskin dan Partisipasi dalam Pembangunan (Poor Household and Their Participation in Development). Prisma, V1 (3): 10-17.

Sarwono Jonatha, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha ilmu, Yogyakarta.

Soekartawi, 2001. Pengantar Agroindustri. PT Raja Grafindo Persada. Persada. Jakarta

Soeharjo, L. Dillon dan J. Hardaker, 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk

Pengembangan Petani Kecil. Jakarta (ID): Universitas Indonesia Press

Richard West dan Lynn H. Turner, 2007, Introduction Communication Theory: Analysis and Application, 3rd Edition, Mc Graw-Hill

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

280