Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2022.v11.i01.p22

Vol. 11, No. 1, Juli 2022

Persepsi Petani terhadap Penggunaan Rice Transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

KETUT ADI WAHYU PUTRA, I G A LIES ANGGRENI*, I WAYAN WINDIA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan P.B. Sudirman-Denpasar, 80232, Bali

Email: [email protected] *[email protected]

Abstract

Farmers' Perceptions on the Use of Rice Transplanters in Subak Guama, Marga District, Tabanan Regency

Farmers in Subak Guama are still planting rice manually with human labor. The shortage of rice planting workers began to occur in several rice production centers. Most rice lands can still be planted manually, but the completion is usually not on time. The use of rice transplanter has the potential to solve this problem. Farmers' perceptions of rice transplanter technology need to be known in advance so that the implementation of the rice transplanter program can be sustainable. This study aims to identify the perceptions of Subak Guama farmers in Marga District, Tabanan Regency on the use of transplanters. The analytical method used is descriptive qualitative. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that most farmers agree with the use of rice transplanters with a percentage of 76.46 percent. Based on indicators of the nature of using rice transplanter technology, 77.18 percent of farmers agreed; based on indicators of target or rice transplanter users, 75.76 percent of farmers agreed; based on indicators of target attitudes or rice transplanter users, 75.67 percent of farmers agreed; and based on indicators of target or user behavior 76.78 percent of farmers agreed. attitude indicator or rice transplanter users was 75.67 percent included in the agree category and the target behavior indicator or rice transplanter users with 76.78 percent achievement fall into the agree category.

Keywords: perception of farmers, rice transplanter, attitude, behavior

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Penerapan mesin-mesin diperlukan untuk meningkatkan produktifitas lahan dan tenaga kerja, mempercepat dan mengefisiensikan proses, dan sekaligus menekan biaya produksi. Rice transplanter adalah inovasi teknologi mesin tanam pindah bibit pada tanaman padi. Menurut Sahara (2013) dalam rangka meningkatkan produksi

padi secara nasional dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian maka perlu diimplementasikan mesin tanam pindah bibit padi di daerah-daerah yang mulai mengalami kelangkaan tenaga kerja. Rice transplanter berpeluang dapat mempercepat waktu tanam bibit padi dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi pada daerah-daerah tertentu. Tanam bibit pindah adalah salah satu kegiatan dalam budidaya padi yang banyak menyerap tenaga kerja. Kegiatan tersebut memerlukan tenaga kerja sekitar 25% dari seluruh kebutuhan tenaga kerja padi (Kementerian Pertanian, 2017).

Petani di Subak Guama dalam pelaksanaan usaha padi masih menanam bibit secara manual dengan tenaga manusia. Permasalahan tentang kelangkaan tenaga kerja tanam padi mulai terjadi di beberapa sentra produksi padi. Meskipun seluruh areal lahan sawah dapat ditanami namun tidak tepat waktu. Hal tersebut disebabkan karena telah mulai terjadi keterbatasan tenaga kerja tanam padi. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan, sehingga sejak tahun 2009 diperkenalkan dan dikembangkan rice transplanter oleh pemerintah. Penelitian Umar (2017) menunjukkan bahwa penggunaan alat rice transplanter mampu menghemat tenaga kerja secara signifikan dibandingkan cara konvensional dan dapat menekan biaya tanam serta pemanfaatan rice transplanter di lahan pasang surut mempunyai potensi besar mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam. Penggunaan rice transplanter ini perlu diimbangi dengan pemberian sosialisasi agar alat ini bisa digunakan secara efisien sehingga penggunaanya bisa berkelanjutan.

Subak Guama merupakan salah satu subak yang berada di Bali, tepatnya di Desa Selanbawak, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Jarak Subak Guama dari pusat Kota Tabanan adalah +20 km dan dapat ditempuh dalam waktu 15 menit perjalanan. Subak Guama memilikki luas areal 180 ha dan memiliki jumlah total anggota 554 anggota. Komoditi yang sering ditanam oleh petani di Subak Guama adalah padi. Menurut Pekaseh Bapak I Nyoman Miasa, karena seringnya anggota di Subak Guama menanam komoditi padi akhirnya beliau mengajukan bantuan rice transplanter pada tahun 2014 yang berjumlah 1 unit dengan tipe rice transplanter jajar legowo yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Teknologi rice transplanter sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas tanam, penanaman yang presisi, seragam dan jarak penanaman dapat diatur, sehingga hasil produksi jauh lebih meningkat dibandingkan dengan menggunakan sistem konversional. Teknologi rice transplanter memiliki keunggulan lainnya bisa menghemat biaya dan waktu pekerjaan sehingga menguntungkan petani dari segi biaya.

Rice transplanter itu merupakan teknologi inovasi baru yang dalam proses inplementasinya pada petani membutuhkan waktu cukup lama. Teknologi rice transplanter agar bisa diimplementasikan dengan baik oleh petani maka harus diketahui dahulu bagaimana persepsi petani terhadap teknologi tersebut apakah baik atau sebaliknya. Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai

ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama. Menurut Sarita (2013) persepsi merupakan proses yang dialami setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik melalui penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Persepsi dapat diartikan sebagai pengetahuan mengenai sesuatu objek dalam kaitannya dengan usaha-usaha penyesuaian. Menurut Sugihartono (2007) persepsi adalah kemampuan dalam menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia, ada yang mempersepsikan sesuatu yang baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia secara nyata. Menurut Mardikanto (2002) terdapat empat faktor persepsi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi rice transplanter, yaitu: persepsi sifat penggunaan teknologi rice transplanter, persepsi sasaran atau pengguna rice transplanter, persepsi sikap sasaran atau pengguna rice transplanter, dan persepsi perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut akan diketahui pasti bagaimana persepsi petani terhadap teknologi rice transplanter. Sesuai dengan pembahasan di atas, maka perlu diteliti tentang bagaimana persepsi petani terhadap teknologi rice transplanter yang berada di Subak Guama.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1    Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Waktu penelitian dimulai bulan Oktober sampai dengan Desember 2020, terhitung dari pengumpulan data di lokasi penelitian hingga penyusunan hasil penelitian.

  • 2.2    Sumber dan Jenis Data

Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan hasil penyebaran kuesioner kepada sejumlah sampel yang dijadikan responden yaitu petani sebagai anggota Subak Guama. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: data-data yang diperoleh dari Pekaseh Subak Guama berupa

data profil Subak Guama dan anggota Subak Guama, data literatur, artikel dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek penelitian, meliputi: sejarah singkat subak, letak geografis obyek penelitian, persepsi petani Subak Guama terhadap penggunaan rice transplanter. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah jumlah luas lahan, jumlah petani sebagai anggota Subak Guama dan jumlah skor hasil penyebaran kuesioner.

  • 2.3    Penentuan Populasi dan Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 449 orang petani yang menggunakan rice transplanter atau sebesar 81 persen dari 554 orang petani sebagai anggota pada Subak Duama tahun 2020. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Riduwan dan Akdon, 2013) sebanyak 82 orang petani sebagai anggota Subak Guama. Metode atau pemilihan sampel yang digunakan yakni metode proportionate stratified random sampling, adalah teknik pemilihan sampel secara acak pada populasi yang mempunyai anggota heterogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2014), dengan mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi yang jumlahnya disesuaikan jumlah anggota dari masing-masing sub populasi secara acak.

  • 2.4    Variabel dan Pengukuran

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Persepsi dilihat dari lima aspek atau indikator yaitu: sifat penggunaan rice transplanter, sasaran atau pengguna rice transplanter, sikap sasaran atau pengguna rice transplanter dan perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter. Masing-masing indikator terdiri dari beberapa parameter yang pengukurannya menggunakan skala Likert 1-5.

  • 2.5    Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dan observasi. Sumber data penelitian ini yang digunakan sebagai instrumen penelitian adalah penarikan data primer pada kuesioner. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif kuantitatif. Metode ini bertujuan untuk menjabarkan secara jelas dan sistematis data yang di dapat, kemudian di analisis dengan teknik analisis deskriptif yang bertujuan untuk membandingkan data hasil temuan di lapangan dengan teori yang di dapat dari studi pustaka. Penilaian persepsi diukur dengan menggunakan skala Likert, dengan pemberian skor akan tanggapan responden terhadap pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. Adapun skor yang diberikan yaitu: 1, 2, 3, 4 dan 5 dengan nilai minimum atau gradasi sangat negatif sebesar 1 dan nilai maksimum atau gradasi sangat positif sebesar 5. Berdasarkan nilai

rentangan = Skor maksimum – Skor minimum = (82 x 5) – (82 x 1) = 328 dan jumlah kelas = 5 maka diperoleh nilai interval kelas (I) adalah 328 : 5 = 65,60. Berdasarkan nilai tersebut maka dapat ditentukan interval dari masing-masing kelas dengan kategori penilaian: sangat tidak setuju (interval skor 82,00-147,60), tidak setuju (interval skor 147,61-213,20), cukup setuju (interval skor 213,21-278,80), setuju (interval skor 278,81-344,40) dan sangat setuju (interval skor 344,41-410,00).

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1    Persepsi Petani terhadap Penggunaan Rice Transplanter di Subak Guama

      Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan penafsiran peran. Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda, maka persepsinya pun berbeda-beda pula terhadap stimulus yang diterimanya, meskipun dengan objek yang sama (Aryadhana, 2018). Persepsi petani terhadap penggunaan suatu inovasi teknologi baru (rice transplanter) adalah merupakan proses pengorganisasian dan interpretasi terhadap stimulus yang diterima oleh individu sehingga inovasi teknologi bisa disimpulkan apakah inovasi tersebut berarti dan bermanfaat, serta merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu sebelum mengambil keputusan untuk berperilaku (Walgito, 2004). Menurut Mardikanto (2002) terdapat empat faktor persepsi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi, yaitu persepsi sifat penggunaan teknologi baru, persepsi sasaran atau pengguna teknologi baru, persepsi sikap sasaran atau pengguna teknologi baru, dan persepsi perilaku sasaran atau pengguna teknologi baru.

Tabel 1.

Persepsi Petani terhadap Penggunaan Rice Transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

No

Indikator

Pencapaian Skor

Persentase (%)

Kategori

1

Sifat penggunaan teknologi rice transplanter

316,43

77,18

Setuju

2

Sasaran atau pengguna rice transplanter

310,60

75,76

Setuju

3

Sikap sasaran atau pengguna rice transplanter

310,25

75,67

Setuju

4

Perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter

314,80

76,78

Setuju

Total

Persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter

313,02

76,46

Setuju

Sumber: Data primer diolah (2020).

Berdasarkan Tabel 1 diketahui tingkat persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan tergolong dalam kategori setuju ditunjang dari pencapaian skor tertinggi terdapat pada indikator sifat penggunaan teknologi rice transplanter yaitu 316,43 atau sebesar

77,18 persen termasuk dalam kategori setuju. Hasil ini menandakan bahwa petani dapat memahami dengan baik sifat-sifat penggunaan rice transplanter yang dilihat dari sifat intrinsik maupun sifat ekstrinsik sehingga memberikan banyak manfaat. Jika dilihat dari dari indikator sasaran atau pengguna rice transplanter diperoleh skor 310,60 atau sebesar 75,76 persen termasuk dalam kategori setuju, menandakan petani merespon dengan baik penggunaan rice transplanter, dilihat dari penggunaan rice transplanter sebagai inovasi teknologi baru bermanfaat bagi petani, petani meyakini manfaat penggunaan rice transplanter setelah melihat keberhasilan petani lain yang telah menggunakannya, petani memiliki kemampuan untuk menggunakan rice transplanter, pengalaman menggunakan teknologi baru di bidang pertanian memudahkan petani menggunakan rice transplanter dan petani mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajari penggunaan rice transplanter. Jumlah skor pada indikator sikap sasaran atau pengguna rice transplanter adalah 310,25 atau sebesar 75,67 persen termasuk dalam kategori setuju, menandakan petani bersikap positif terhadap penggunaan rice transplanter berdasarkan pengetahuan dan keyakinannya sehingga petani senang menggunakan rice transplanter dan selalu memanfaatkan penggunaan rice transplanter. Indikator perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter dengan pencapaian skor 314,80 atau sebesar 76,78 persen termasuk dalam kategori setuju. Persepsi petani jika dilihat dari tingkat pencapaian skor perilaku sasaran menandakan bahwa petani mengikuti proses berperilaku petani dengan baik pada penggunaan rice transplanter, dimulai dari pemenuhan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi dari berbagai informasi yang diperoleh, keputusan menggunakan dan kesesuaian harapan setelah menggunakan rice transplanter. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diolah, tingkat persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter diperoleh tingkat pencapaian skor adalah 313,02. Skor tersebut didapatkan dengan menjumlahkan pencapaian skor dari empat indikator. Skor 313,02 atau sebesar 76,46 persen termasuk dalam kategori setuju menunjukkan petani Subak Guama merespon dengan baik sifat penggunaan teknologi sebagai sasaran atau pengguna, bersikap positif dan mengikuti proses berperilaku secara benar terhadap penggunaan teknologi rice transplanter.

  • 3.2    Sifat Penggunaan Teknologi Rice Transplanter

Indikator sifat penggunaan teknologi rice transplanter yang diajukan dalam penelitian terdiri dari tujuh parameter atau item pernyataan untuk mengukur persepsi petani dilihat dari pemahamannya dari sifat-sifat penggunaan rice transplanter ditinjau dari sifat intrinsik (yang melekat pada teknologi rice transplanter) maupun sifat ekstrinsik (yang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan) sehingga memberikan banyak manfaat (Meilina, 2015). Hasil keseluruhan jawaban responden diperoleh rataan skor 316,43 atau sebesar 77,18 persen yang dikategorikan setuju. Persepsi petani terhadap sifat penggunaan teknologi rice transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan erat kaitannya dengan pemahaman petani terhadap informasi ilmiah yang melekat pada sistem inovasi teknologi rice

transplanter. Teknologi rice transplanter memiliki nilai-nilai keunggulan baik secara teknis, ekonomi, sosial dan budaya. Sifat inovasi yang mempengaruhi adopsi inovasi teknologi rice transplanter adalah karena adanya kesesuaian inovasi dengan lingkungan dan budaya setempat. Secara rinci persepsi petani terhadap indikator sifat penggunaan teknologi rice transplanter, lebih jelasnya dapat dilihat pada pada Tabel 2.

Tabel 2.

Persepsi Petani terhadap Sifat Penggunaan Teknologi Rice Transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Indikator

Parameter

Pencapaian Skor

Persentase (%)

Kategori

a. Keuntungan menggunakan rice

352

85,85

Sangat

transplanter.

setuju

b. Biaya yang diperlukan dalam

299

72,93

Setuju

menggunakan rice transplanter.

c. Kesesuaian penggunaan rice

313

76,34

Setuju

transplanter dengan lingkungan

Sifat

fisik.

penggunaan

d. Kesesuaian penggunaan rice

322

78,54

Setuju

teknologi rice

transplanter dengan lingkungan

transplanter

budaya.

e. Kemudahan mengkomunikasikan

308

75,12

Setuju

penggunaan rice transplanter.

f. Penghematan tenaga kerja dengan

296

72,20

Setuju

menggunakan rice transplanter.

g. Efisiensi waktu dengan

325

79,27

Setuju

menggunakan rice transplanter.

Rataan Parameter

316,43

77,18

Setuju

Sumber: Data primer diolah (2020).

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa parameter dengan skor tertinggi pada indikator sifat penggunaan teknologi rice transplanter adalah keuntungan menggunakan rice transplanter yaitu 352 atau sebesar 85,85 persen dengan kategori sangat setuju. Pencapaian skor parameter biaya yang diperlukan dalam menggunakan rice transplanter adalah 299 atau sebesar 72,93 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter kesesuaian penggunaan rice transplanter dengan lingkungan fisik yakni 313 atau sebesar 76,34 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter kesesuaian penggunaan rice transplanter dengan lingkungan budaya yakni 322 atau sebesar 78,54 persen dengan kategori setuju. Parameter kemudahan mengkomunikasikan penggunaan rice transplanter diperoleh skor 308 atau sebesar 75,12 persen dengan kategori setuju. Parameter penghematan tenaga kerja dengan menggunakan rice transplanter diperoleh skor 296 atau sebesar 72,20 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter efisiensi waktu dengan menggunakan rice transplanter yakni 325 atau sebesar 79,27 persen dengan kategori setuju.

  • 3.3    Sasaran atau Pengguna Rice Transplanter

Secara psikologis persepsi individu petani terhadap suatu inovasi teknologi sangat dipengaruhi oleh kemampuan pemberian makna dari simbol-simbol teknologi itu, berdasarkan pengalaman individu, perasaan, keyakinan, pengetahuan tentang inovasi, kemampuan berpikir, sumber referensi dan dan motivasi untuk belajar. Faktor-faktor tersebut akan berpengaruh pada seorang individu petani dalam mengadakan atau melakukan persepsi terhadap inovasi teknologi (Hawkins dan Van den Ban, 2004). Hasil keseluruhan jawaban responden diperoleh rataan skor 310,60 atau sebesar 75,76 persen yang dikategorikan setuju. Persepsi petani sebagai sasaran atau pengguna di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan adalah setuju terhadap penggunaan rice transplanter. Petani Subak Guama sebagai sasaran pengguna mempunyai motivasi dan keyakinan yang tinggi terhadap manfaat yang diperoleh setelah menggunakan rice transplanter dan meyakini manfaat rice transplanter sebagai sebuah inovasi baru dalam teknologi pertanian. Berdasarkan pengalamannya menggunakan teknologi baru memudahkan petani Subak Guama dalam menggunakan rice transplanter. Persepsi petani secara rinci terhadap indikator sasaran atau pengguna rice transplanter, lebih jelasnya dapat dilihat pada pada Tabel 3.

Tabel 3.

Persepsi Petani terhadap Sasaran atau Pengguna Rice Transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Indikator

Parameter

Pencapaian Skor

Persentase (%)

Kategori

a.

Penggunaan rice transplanter sebagai inovasi teknologi baru bermanfaat bagi petani.

328

80,00

Setuju

Sasaran atau

b.

Petani meyakini manfaat penggunaan rice transplanter setelah melihat keberhasilan petani lain yang telah menggunakannya.

324

79,02

Setuju

pengguna rice transplanter

c.

Petani memiliki kemampuan untuk menggunakan rice transplanter.

271

66,10

Cukup setuju

d.

Pengalaman menggunakan teknologi baru di bidang pertanian memudahkan petani menggunakan rice transplanter.

323

78,78

Setuju

e.

Petani mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajari penggunaan rice transplanter.

307

74,88

Setuju

Rataan Parameter

310,60

75,76

Setuju

Sumber: Data primer diolah (2020).

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa parameter pada sasaran atau pengguna rice transplanter yaitu penggunaan rice transplanter sebagai inovasi teknologi baru bermanfaat bagi petani memperoleh skor tertinggi yaitu 328 atau sebesar 80,00 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter petani meyakini manfaat penggunaan rice transplanter setelah melihat keberhasilan petani lain yang telah menggunakannya adalah 324 atau sebesar 79,02 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter petani memiliki kemampuan untuk menggunakan rice transplanter yakni 271 atau sebesar 66,10 persen dengan kategori cukup setuju. Pencapaian skor pengalaman menggunakan teknologi baru di bidang pertanian memudahkan petani menggunakan rice transplanter yakni 323 atau sebesar 78,78 persen dengan kategori setuju. Petani mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajari penggunaan rice transplanter diperoleh skor 307 atau sebesar 74,88 persen dengan kategori setuju.

  • 3.4    Sikap Sasaran atau Pengguna Rice Transplanter

Sikap sasaran atau pengguna rice transplanter adalah persepsi terhadap reaksi atau respon petani yang ditunjukkan oleh sikap positif atau negatifnya pada penggunaan rice transplanter. Hasil keseluruhan jawaban responden diperoleh rataan skor 310,25 atau sebesar 75,67 persen yang dikategorikan setuju. Persepsi petani di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan adalah bersikap positif terhadap penggunaan rice transplanter. Berdasarkan pengetahuan dan keyakinannya petani Subak Guama berikap positif terhadap penggunaan rice transplanter sehingga petani senang menggunakan rice transplanter dan untuk selanjutnya selalu memanfaatkan penggunaan rice transplanter. Persepsi petani terhadap indikator sikap sasaran atau pengguna rice transplanter, secara rinci lebih jelasnya dapat dilihat pada pada Tabel 4.

Tabel 4.

Persepsi Petani terhadap Sikap Sasaran atau Pengguna Rice Transplanter di Subak

Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Indikator

Parameter

Pencapaian Skor

Persentase (%)

Kategori

a. Berdasarkan pengetahuannya

315

76,83

Setuju

Sikap

petani bersikap positif terhadap penggunaan rice transplanter.

b. Berdasarkan keyakinannya

316

77,07

Setuju

sasaran atau

petani bersikap positif terhadap

pengguna

penggunaan rice transplanter.

rice

c. Petani senang menggunakan

326

79,51

Setuju

transplanter

rice transplanter.

d. Petani selalu memanfaatkan

284

69,27

Setuju

penggunaan rice transplanter.

Rataan Parameter

310,25

75,67

Setuju

Sumber: Data primer diolah (2020).

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa parameter pada sikap sasaran atau pengguna rice transplanter yaitu petani senang menggunakan rice transplanter, memperoleh skor tertinggi yaitu 326 atau sebesar 79,51 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter berdasarkan pengetahuannya petani bersikap positif terhadap penggunaan rice transplanter adalah 315 atau sebesar 76,83 persen dengan kategori setuju. Berdasarkan keyakinannya petani bersikap positif terhadap penggunaan rice transplanter diperoleh skor 316 atau sebesar 77,07 persen dengan kategori setuju. Petani selalu memanfaatkan penggunaan rice transplanter diperoleh skor 284 atau sebesar 69,27 persen dengan kategori setuju.

  • 3.5    Perilaku Sasaran atau Pengguna Rice Transplanter

Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter adalah persepsi terhadap proses berperilaku petani pada penggunaan rice transplanter, dimulai dari pemenuhan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi dari berbagai informasi yang diperoleh, keputusan menggunakan dan kesesuaian harapan setelah menggunakan rice transplanter. Hasil keseluruhan jawaban responden diperoleh rataan skor 314,80 atau sebesar 76,78 persen yang dikategorikan setuju. Persepsi petani adalah setuju terhadap perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Hasil ini ditunjukkan oleh petani mengikuti proses berperilaku petani dengan baik pada penggunaan rice transplanter, dimulai dari adanya kesesuaian dengan pemenuhan kebutuhan, selanjutnya adalah pencarian informasi, kemudian melakukan evaluasi dari berbagai informasi yang diperoleh, sehingga dapat membuat keputusan untuk menggunakan dan tahap terakhir adalah adanya kesesuaian harapan setelah menggunakan rice transplanter. Persepsi petani secara rinci terhadap masing-masing indikator perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter, lebih jelasnya dapat dilihat pada pada Tabel 5.

Tabel 5.

Persepsi Petani terhadap Perilaku Sasaran atau Pengguna Rice Transplanter

di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Indikator

Pencapaian

Parameter                              Persentase (%)  Kategori

Perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter

  • a.    Kesesuaian dengan kebutuhan           316          77,07        Setuju

untuk menggunakan rice transplanter.

  • b.    Pencarian informasi tentang rice          329           80,24        Setuju

transplanter.

  • c.    Hasil evaluasi dari berbagai               333           81,22        Setuju

informasi yang diperoleh tentang rice transplanter.

  • d.    Keputusan menggunakan rice           274         66,83       Cukup

transplanter.                                                              setuju

  • e.    Kesesuaian harapan setelah              322          78,54        Setuju

menggunakan rice transplanter.

Rataan Parameter                       314,80         76,78        Setuju

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa parameter pada perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter yaitu hasil evaluasi dari berbagai informasi yang diperoleh tentang rice transplanter, memperoleh skor tertinggi yaitu 333 atau sebesar 81,22 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor parameter kesesuaian dengan kebutuhan untuk menggunakan rice transplanter adalah 316 atau sebesar 77,07 persen dengan kategori setuju. Pencapaian skor pencarian informasi tentang rice transplanter adalah 329 atau sebesar 80,24 persen dengan kategori setuju. Keputusan menggunakan rice transplanter diperoleh skor 274 atau sebesar 66,83 persen dengan kategori cukup setuju. Kesesuaian harapan setelah menggunakan rice transplanter diperoleh skor 322 atau sebesar 78,54 persen dengan kategori setuju.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1   Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan mengenai persepsi petani terhadap penggunaan rice transplanter di Subak Guama Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan termasuk dalam kategori setuju dengan persentase sebesar 76,46 persen didapat dari indikator sifat penggunaan teknologi rice transplanter sebesar 77,18 persen termasuk dalam kategori setuju, indikator sasaran atau pengguna rice transplanter diperoleh 75,76 persen termasuk dalam kategori setuju, indikator sikap sasaran atau pengguna rice transplanter adalah 75,67 persen termasuk dalam kategori setuju dan indikator perilaku sasaran atau pengguna rice transplanter dengan pencapaian 76,78 persen termasuk dalam kategori setuju.

  • 4.2    Saran

Mengingat fakta menunjukkan bahwa petani setuju terhadap penggunaan rice transplanter, maka diajukan saran agar lebih banyak petani mampu mengimplementasi teknologi rice transplanter dan berkelanjutan. Pemerintah perlu

meningkatkan pendidikan petani tentang teknologi rice transplanter dengan penyuluhan-penyuluhan dan studi banding. Peningkatan pendidikan petani tentang teknologi rice transplanter diharapkan mampu mengimplementasikan teknologi dengan baik dan berkelanjutan. Saran kepada petani adalah memanfaatkan penggunaan teknologi rice transplanter secara optimal untuk mengurangi pemakaian tenaga kerja namun dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan. Hal ini dapat dilakukan dengan berkunjung atau belajar ke subak-subak lain yang sudah mampu menggunakan teknologi rice transplanter dengan baik.

  • 5.    Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya e-jurnal ini yaitu terutama kepada petani, pekaseh serta kelian tempek di Subak Guama, serta kepada keluarga, teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Aryadhana, I Gede Bagus. 2018. Persepsi Petani terhadap Ketersediaan Sarana dan Prasarana Usahatani di Subak Babakan Bengkel I Desa Getasan Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata (Journal of Agribusiness and Agritourism) Vol.7 No.3 pp: 400-404.

Hawkins, H.S. dan Ban, Van den. 2004. Penyuluh Pertanian. Yogyakarta: Kanisius.

Kementerian Pertanian. 2017. Buku Panduan Penggunaan Transplanter Jajar

Legowo 2:1. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Mardikanto, Totok. 2002. Penyuluhan Pembangunaan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Meilina, Y. 2015. Persepsi Remaja terhadap Pekerjaan di Sektor Pertanian Padi Sawah di Desa Cileungsi Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Vol.1 No.3 pp: 339-358.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Riduwan dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sahara, Idris. 2013. Efisiensi Produksi Sistem Usahatani Padi pada Lahan Sawah Irigasi Teknis. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol.1 No.3 pp: 1-10.

Sarita, Ayu Feby. 2013. Persepsi Petani terhadap Penetapan Subak sebagai Warisan Budaya Dunia (Studi Kasus Subak Pulagan Kawasan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar). E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata Vol.2 No.4 pp: 214-223.

Sugihartono. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Umar, Sudirman. 2017. Evaluasi Penggunaan Mesin Tanam Bibit Padi (Rice Transplanter) Sistem Jajar Legowo di Lahan Pasang Surut. Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol.6 No.2 pp: 105-114.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Andi.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

246