Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 10, No. 2, Desember 2021

Kontribusi Ibu Rumah Tangga Pekerja di Desa Nonpertanian dan Desa Pertanian terhadap Pendapatan Keluarga

(Studi Kasus di Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan)

I DEWA MADE DWI JULIANA PUTRA, DWI PUTRA DARMAWAN*,

I GUSTI AGUNG AYU LIES ANGGRENI

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232

Email: dewajulianap31@gmail.com * putradarmawan@unud.com

Abstract

The Contribution of Working Wives in Non-agricultural and Agricultural Villages to Family Income

(Case Study of Beraban Vilage, Kediri District and Jatiluwih Vilage, Penebel District, Tabanan Regency)

The number of dependent family members is one of the main reasons for married women to participate in helping the family economy by working. The purpose is to get additional income. The job opportunities in agricultural villages and non-agricultural villages are certainly different. This causes differences in the level of contribution of income generated by working wives. The purpose of this study is to determine (1) the contribution of working wives in non-agricultural and agricultural villages to household income; (2) working wives motivation to work; (3) the obstacles of working wives at work. This research was conducted from May to July 2020 in Beraban Village, Kediri District, as a non-agricultural village, and in Jatiluwih Village, Penebel District, as an agricultural village. Sampling was done by using the Multistage Random Sampling method with a total sample of 85 people. The data analysis techniques used are quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive analysis. The results of the study are (1) the contribution of working wives in non-agricultural villages is bigger than in agricultural villages; (2) the motivation of non-agricultural sector working wives to work is to utilize their spare time, while in the agricultural sector, wives work due to lack of family income; (3) the majority of obstacles for working wives to work in the non-agricultural and agricultural sectors are household duties such as taking care of the house, caring for children, caring for sick family members, and so on.

Keywords: contribution, income, working wives

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1.   Latar Belakang

Perekonomian sebuah keluarga sangat dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, yang bersumber dari pendapatan kepala keluarga atau suami. Namun pada konidisi saat ini, istri juga berkontribusi bagi pendapatan keluarga. Anggapan bahwa kaum perempuan selayaknya mengurus rumah tangga dan keluarga, sementara kaum pria diharapkan lebih banyak berperan di sekotr publik, di tepis oleh Elizabet (2007) yang menyatakan bahwa wanita tidak hanya menjadi teman hidup saja atau mengurus rumah tangga, tetapi juga ikut serta dalam menciptakan ketahan ekonomi rumah tangganya (Fariadi & Yulihartika, 2016).

Jumlah tanggungan keluarga adalah salah satu alasan utama bagi kaum perempuan yang sudah berumah tangga untuk ikut serta membantu perekonomian keluarga dengan bekerja untuk memperoleh tambahan pendapatan (Andani Apri, dkk 2011). Kondisi ekonomi keluarga yang rendah akan mendorong perempuan untuk bekerja demi meningkatkan kesejahraan keluarga. Mulyanti, dkk (2013) juga mengungkapkan bahwa apabila kebutuhan hidup keluarga yang semakin tinggi dan tidak di imbangi dengan penghasilan suami, khususnya bagi keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah, maka sebagain besar kaum wanita yang berasal dari keluarga menengah ke bawah akan turut berperan dalam mencari tambahan penghasilan bagi keluarga selain yang dilakukan oleh suami selaku kepala keluarga.

Salah satu kabupaten di Bali yang memiliki mayoritas penduduk perempuannya ikut bekerja dalam meningkatkan perekonomian keluarga baik itu pada sektor pariwisata maupun pertanian yaitu kabupaten Tabanan. Daerah tersebut memiliki beberapa daerah pariwisata dan daerah pertanian. Salah satu daerah pariwisatanya yaitu Desa Beraban, Kecamatan Kediri sebagai desa nonpertanian dan salah satu desa pertanian yaitu Desa Jatiluwih yang terletak di Kecamatan Penebel sebagai desa pertanian.

Ibu rumah tangga yang bekerja di desa nonpertanian dan di desa pertanian mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarganya. Namun pada desa nonpertanian dan desa pertanian, tentunya ada peluang-peluang kerja yang berbeda dan beragam sehingga menimbulkan tingkat kontribusi pendapatan yang dihasilkan oleh ibu rumah tangga tentunya akan berbeda. Perbedaan kontribusi pendapatan ini disebabkan oleh perbedaan sektor yang digeluti oleh ibu rumah tangga.

  • 1.2.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

  • 1.    Berapa besar kontribusi ibu rumah tangga di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga?

  • 2.    Apa saja yang menjadi motivasi ibu rumah tangga bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian?

  • 3.    Apa saja yang menjadi hambatan ibu rumah tangga dalam bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian?

  • 1.3.    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :

  • 1.    Untuk mengetahui berapa besar kontribusi ibu rumah tangga di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga.

  • 2.    Untuk mengetahui apa saja yang menjadi motivasi ibu rumah tangga bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian.

  • 3.    Untuk mengetahui apa saja yang menjadi hambatan-hambatan ibu rumah tangga dalam bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian.

  • 2.     Metode Penelitian

    • 2.1.   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan sebagai desa nonpertanian, dan di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan sebagai desa pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2020.

  • 2.2.    Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka yang dapat dihitung dan dinyatakan dalam satuan tertentu (Sugiyono, 2014). Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dihitung atau tidak berupa angka-angka melainkan keterangan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti (Sugiyono, 2014). Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

  • 2.3.    Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survey yang mengambil responden dari satu populasi pada setiap desa penelitian dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok untuk mewakili seluruh populasi yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

  • 2.4.    Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah jumlah anggota keseluruhan, sedangkan sampel merupakan bagian dari anggota pupulasi yang digunakan sebagai objek pengamatan atau penelitian (Soekartawi, 2006). Populasi yang ada dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga pekerja yang berada di desa nonpertanian dan desa pertanian yang masih tercatat pada tahun 2019. Jumlah populasi yang yang ada di Desa

Nonpertanian (Desa Beraban) adalah sebanyak 975 orang ibu rumah tangga pekerja terdiri dari 10 banjar dinas dan di Desa Pertanian (Desa Jatiluwih) sebanyak 834 orang ibu rumah tangga pekerja yang terdiri dari delapan banjar dinas. Pengambilan sampel pada setiap desa menggunakan metode Multistage Random adalah penggunaan berbagai metode random sampling secara bersama-sama seefisien dan seefektif mungkin (Fathklurohim, 2009), dan setelah dilakukan perhitungan, jumlah sampel yang dibutuhkan pada dua desa yang terdiri dari enam banjar yaitu sebanyak 85 orang.

  • 2.5.    Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitaif serta metode analisis deskriptif kualitif (Effendi dkk, 1989).

Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja di desa nonpertanian dan desa pertanian, diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Pw = TR- Tc ........................................... (1)

Dimana:

Pw = pendapatan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian per tahun (RP/tahun)

TR = total penerimaan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian per tahun

TC = total biaya yang dikeluarkan ibu rumah tangga dari pekerjaannya per tahun

Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui total pendapatan rumah tangga digunakan rumus sebagai berikut.

Pd = Pw + Pq + Py.............................................(2)

Dimana:

Pd = total pendapatan rumah tangga yaitu pendapatan yang diperoleh bu rumah tangga, kepala rumah tangga (suami), dan anggota rumah lainnya yang memberikan sumbangan pendapatan dalam rumah tangga per tahun (Rp/tahun).

Pw = pendapatan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaannya di desa nonpertanian dan desa pertanian.

Pq = pendapatan kepala rumah tangga per tahun.

Py = pendapatan anggota rumah tangga lainnya per tahun.

Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui kontribusi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga diukur dengan menghitung persentase pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan total rumah tangga sebagai berikut.

SP =      x 100……………………………….(3)

Pd

Dimana:

SP = kontribusi sumbangan pendapatan ibu rumah tangga di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga per tahun

Pw = pendapatan ibu rumah tangga yang berasal dari pekerjaanya di desa nonpertanian dan desa pertanian terhadap pendapatan rumah tangga per tahun

Pd = Total pendapatan rumah tangga yaitu yang diperoleh dari tenaga kerja wanita, kepala keluarga (suami), dan anggota rumah tangga lainnya yang meberikan sumabangan pendapatan dalam rumah tangga (Anggreni, dkk 1999).

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1.   Analisis Deskriptif Kuantitatif

Rata-rata pendapatan ibu rumah tangga ibu nonpertanian dan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.

Pendapatan Ibu Rumah Tangga Tahun 2020

No      Rata-Rata Pendapatan Ibu Rumah Tangga              Jumlah

  • 1         Ibu rumah tangga nonpertanian                    18.702.693

  • 2         Ibu rumah tangga pertanian                        2.254.806

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2020

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa rata-rata pendapatan ibu rumah tangga untuk sektor pertanian sebesar Rp. 18.702.639 per tahun, sedangkan untuk sektor pertanian sebesar Rp. 2.254.806 per tahun. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan ibu rumah tangga untuk sektor nonpertanian lebih besar dari pada sektor pertanian.

Total pendapatan rumah tangga nonpertanian dan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.

Total Pendapatan Rumah Tangga Tangga 2020

No

Pendapatan Rumah    Pendapatan     Pendapatan      Pendapatan         Total

Tangga              Istri           Suami            gg          Pendapatan

Keluarga Lain

1

Rumah tangga

nonpertanian           18.702.693      43.743.333      22.765.314      85.282.150

2

Rumah tangga

pertanian                2.254.806      24.274.918      23.186.365      49.716.090

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa total pendapatan rumah tangga nonpertanian adalah sebesar Rp. 85.282.150 per tahun, sedangkan untuk total pendapatan rumah tangga sektor pertanian sebesar Rp. 49.716.090 per tahun.

Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa pendapatan sektor nonpertanian lebih besar dari pada total pendapatan sektor pertanian. Pendapatan adalah jumlah penghasilan dari perorangan dalam keluarga berupa uang yang diperoleh dari jasa setiap bulan atau dapat juga diartikan sebagai suatu hasil yang sedikit dalam keberhasilan usaha, maka jumlah tersebut akan menjadi besar dan meningkat (Lestari, 2018).

Rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga nonpertanian dan pertanian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.

Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga terhadap Pendapatan Keluarga Tahun 2020 Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga terhadap

No                    Pendapatan Keluarga                      Persentase Kontribusi

  • 1       Ibu rumah tangga nonpertanian                                 22,10%

  • 2       Ibu rumah tangga pertanian                                     3,34%

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa rata-rata kontribusi pendapatan keluarga nonpertanian sebesar 22,10% sedangkan rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor pertanian sebesar 3,34%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor nonpertanian lebih besar dari dibandingkan sektor pertanian. Kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga sektor nonpertanian lebih besar dikarenakan total pendapatan keluarga sektor pertanian tidak sebesar total pendapatan sektor nonpertanian.

  • 3.2.    Motivasi Ibu Rumah Tangga Untuk Bekerja

    • 3.2.1.    Motivasi Ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja

Hal ini yang menjadi motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4.

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian Untuk Bekerja

No

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian Untuk Bekerja

Frekuensi

Persentase

1

Pendapatan suami kurang

4

11,11

2

Pendapatan keluarga kurang

5

13,89

3

Ingin mencari uang sendiri

6

16,67

4

Pemantapan identitas

4

11,11

5

Mendapatkan relasi/ teman

5

13,89

6

Mencari pengalaman

4

11,11

7

Mengisi waktu luang

8

22,22

Total

36

100,00

Sumber : Data Hasil Penelitian, 2020

Berdasarkan Tabel 5.16 terlihat bahwa motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja adalah karena pendapatan suami kurang sebanyak 4

orang atau 11,11%, karena pendapatan keluarga kurang sebanyak 5 orang atau 13,89%, karena ingin mencari uang sendiri sebanyak 6 orang atau 16,67%, karena untuk pemantapan identitas sebanyak 4 orang atau 11,11%, karena alasan mendapatkan relasi/teman sebanyak 5 orang atau 13,89%, karena mencari pengalaman sebanyak 4 orang atau 11,11%, dan karena mingisi waktu luang sebanyak 8 orang atau 22,22%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja adalah karena mengisi waktu luang.

  • 3.2.2.    Motivasi Ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja

Hal ini yang menjadi motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 5:

Tabel 5.

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian Untuk Bekerja

N0

Motivasi Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian Untuk Bekerja

Frekuensi

Persentase

1

Pendapatan suami kurang

8

16,33

2

Pendapatan keluarga kurang

24

48,89

3

Ingin mencari uang sendiri

9

18,37

4

Pemantapan identitas

2

4,08

5

Mendapatkan relasi/ teman

3

6,12

6

Mencari pengalaman

0

0,00

7

Mengisi waktu luang

3

6,12

Total

49

100,00

Sumber

: Data Hasil penelitian, 2020

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa motivasi ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja adalah karena pendapatan suami kurang sebanyak 8 oarang atau 16,33%, karena pendapatan suami kurang sebanyak 24 orang atau 48,98%, karena ingin mencari uang sendiri sebanyak 9 orang atau 18,37%, karena untuk pemantapan identitas sebanyak 2 orang atau 4,08%, karena untuk mendapatkan relasi/ teman sebanyak 3 orang atau 6,12%, karena mencari pengalaman sebanyak tidak ada dan karena mengisi waktu luang sebanyak 3 orang atau 6,12%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa moyoritas motivasi ibu rumah tangga untuk bekerja adalah karena pendapatan keluarga kurang.

  • 3.3.    Hambatan Ibu Rumah Tangga dalam Bekerja

    • 3.3.1.    Hambatan Ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja

Hal yang menjadi hambatan ibu rumah tangga sektor nonpertanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Tabel 6.

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Nonpertanian Untuk Bekerja

N0      Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor     Frekuensi    Persentase

Pertanian Untuk Bekerja

Kegiatan rumah tangga (memasak, mengurus rumah,mengasuh anak,

23

69,39

  • 1      merawat keluarga yang sakit

Kegiatan sosial (upacara keagamaan,

  • 2      gotong royong)

6

18,37

3      Lain-lain

6

12,24

Total                            36          100,00

Sumber : Data hasil Penelitian, 2020

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas hambatan ibu rumah tangga untuk bekerja pada sektor nonpertanian sama sektor pertanian yakni karena kegiatan rumah tangga (memasak, menurus rumah, mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit).

  • 3.3.2.    Hambatan Ibu rumah tangga sektor pertanian untuk bekerja

Hal yang menjadi hambatan ibu rumah tangga sektor nonprtanian untuk bekerja dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 7.

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian Untuk Bekerja

N0

Hambatan Ibu Rumah Tangga Sektor Pertanian Untuk Bekerja

Frekuensi

Persenta se

Kegiatan rumah tangga (memasak, mengurus rumah,mengasuh anak, merawat

34

69,39

1

keluarga yang sakit

Kegiatan sosial (upacara keagamaan,

9

18,37

2

gotong royong)

3

Lain-lain

6

12,24

Total

49

100,00

Sumber : Data Hasil Penelitian, 2020

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas hambatan ibu rumah tangga untuk ekerja adalah karena kegiatan rumah tangga (memasak, menurus rumah, mengasuh anak, merawat keluarga yang sakit).

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1.   Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa rata-rata kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga pada sektor nonpertanian sebesar 22,10%, sedangkan rata-rata

kontribusi pendapatan ibu rumah tangga terhap pendapatan keluarga pada sektor pertanian sebesar 3,34%. Mayoritas motivasi ibu rumah tangga sektor nonpertanian yaitu untuk mengisi waktu luang sebesar 22,22%, sedangkan pada sektor pertanian mayoritas ibu rumah tangga untuk bekerja yaitu karena pendapatan keluarga kurang sebesar 49,98%. Mayoritas hambatan ibu rumah tangga untuk bekerja pada sektor nonpertanian sebesar 63,89%, maupun pada sektor pertanian sebesar 69,39% yaitu karena kegiatan rumah tangga seperti, mengurus anak, mengasuk anak, dan merawat keluarga yang sakit.

  • 4.2.    Saran

Adapun saran-saran yang dapat diajukan di dalam penelitian ini adalah mengingat pentingnya peran ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga, diharapkan adanya kerjasama dengan dinas dan instansi terkait setempat dalam upanya meningkatkan produktivitas kerja ibu rumah tangga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan di banjar yang sering diadakan oleh dinas tertentu, mengikuti kursus-kursus keterampilan untuk mengembangkan bakat pada nonpertanian, mengikuti penyuluhan dan pelatihan pertanian dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja dan sebagainya. Contohnya mengikuti kursus menjahit sehingga bisa membuka toko jahit. Ibu rumah tangga yang bekerja pada sektor nonpertanian maupun pada sektor pertanian diharapkan lebih pintar dalam membagi waktu agar dapat mengurus rumah dan mengurus pekerjaan dengan baik sehingga terciptanya keseimbangan dan keselarasan dalam rumah tangga.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1) I Wayan Sukarjana selaku Perbekel Desa Beraban dan I Nengah Kartika selaku perbekel Desa Jatiluwih yang telah memberikan ijin dan kemudahan selama proses penelitian berlangsung, 2) tentu yang tidak penulis lupakan, terimakasih kepada seluruh masyarakat di Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Jatiluwih, Kecamatan penebel, Kabupaten Tabanan terutama yang sudah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Andini Apri. dkk. 2011. Peranan Perempuan Dalam Perekonomian Keluarga Dengan

Memanfaatkan Sumberdaya Pertanian. Vol. 10. No. 1

Anggreni, I Gusti Agung Ayu Lies dan Ni Nyoman Seni. 1999. Keragaman Usaha Tani Strowberi di Desa Candikuning Bturiti, Kabupaten Tabanan. Agritop, Vol. 18. No. 1.

Effendi, Sofian dan Chris Manning. 1989. Prinsip-prinsip Analisis Data. Penyunting: Marsi Singaribun dan Sofian Efeendi. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Elizabeth, R. 2007, Pemberdayaan Wanita Mendukung Pembangunan di Pedesaan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.

Fariadi, Herri dan Yulihartika, Rika Dwi. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi Wanita Penyadap Karet Terhadap Pendapatan Keluarga. Vol. 3. No. 1.

Fathklurohim, W. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Lestari, Made Wahyu, 2018. Kontribusi Ibu Rumah Tangga Pekerja di Desa Non Pertanian dan Desa Pertanian Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Beraban, Kecamatan Kediri dan Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan). Vol. 8. No. 2.

Mulyanti, Tatik. ML Endang Edi Rahaju. Sumarlan. 2012. Motivasi Wanita Bekerja dan Pengaruhnya Terhadap Kontribusi Pendapatan Keluarga (Studi Kasus di Kecamatan Taman Kota Madya Madiun). Vol. 1 No. 2

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Soekartawi, A. Soeharjo, Jhon L. Dillon dan J. Brian Headaker. 1984. Ilmu Usahatani Penelitian Untuk Pengembangan Petani Kecil. Universitas Indonesia Jakarta.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

472