Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit di LPD Desa Adat Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN : 2685-3809 Vol. 9, No. 1, Januari 2020
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit di LPD Desa Adat Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan
I KADEK ASTRAWAN, I KETUT SUAMBA,
I DEWA GEDE RAKA SARJANA
ProgramStudi Agribisnis, FakultasPertanian, Universitas Udayana
Jalan P.B. Sudirman-Denpasar, 80232, Bali Email:ikadekastrawan30@gmail.com suamba_unud@yahoo.co.id
Abstract
The Factors That Affect Credit Decision Making In LPD Of Pujungan Village, Pupuan Sub-District, Tabanan Regency
One of the economic development in Indonesia is supported by the Rural Credit Institution (LPD) of Pujungan Village, Pupuan Sub-District, Tabanan Regency. The efforts to maintain and increase its continuity, LPD also needs to look at the factors that affect the debtor in making credit decisions. The purpose of this research is to determine the factors that influence the debtor’s decision in taking credit and the suitability of credit usage by the debtor. The sampling technique in this research was carried out by random sampling. The analysis technique used is multiple linier regression analysis. The results showed that interest rates, services, and procedures for lending had a positive and significant effect on debtor decisions in taking credit, and the suitability of use tends to productive loans.
Keywords:interest rates, services, lending procedures, and suitability of credit usage.
Pembangunan perekonomian di Bali lebih memfokuskan pada terciptanya struktur perekonomian yang seimbang sehingga dapat membuat masyarakat sejahtera terutama masyarakat di daerah pedesaan.Provinsi Bali selain memiliki kelurahan dan desa yang bersifat administratif, juga memiliki desa-desa yangmempunyai sifat otonomi asli dengan sebutan desa adat.
Berdasarkan latar belakang yuridis dan budaya yang telah diuraikan di atas, maka secara historis LPD ini lahir dari pemikiran Ida Bagus Mantra (alm). Maksud dan tujuan didirikannya LPD di desa adat adalah untuk menjagapembangunan,memeratakan perekonomian, membuka lapangan kerja. Salah satu contoh LPD yang cukup besar yang di dirikan di Tabanan adalah LPD Desa Adat Pujungan. Kondisi LPD Desa Adat Pujungan pada tanggal 12 oktober 2018 sudah memiliki omset sebesar Rp. 13,577,827,207 dengan mutasi perhari mencapai Rp. 88,265,000.
Kredit yang diberikan LPD Desa Adat Pujungan adalah salah satu alternatif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Misalkan untuk permodalan usaha UMKM dan Upacara Keagamaan. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit masyarakat ialah :
-
a. Tingkat suku bunga
Suku bunga menurut Sunariyah (2004) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumberdaya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.
-
b. Pelayanan
Pelayanan yaitu pendapatan debitur mengenai kepuasan yang diterima debitur atas pemenuhan kebutuhan yang diberikan LPD atas permohonan kredit sampai dengan berakhirnya kredit.
-
c. Prosedur penyaluran kredit
Prosedur penyaluran kredit merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan oleh bank atau lembaga bukan bank yang menyediakan jasa peminjaman kredit dalam rangka melayani permintaan nasabah dalam pengambilan kredit.
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit sangat penting untuk dilakukan mengingat banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena factor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit yang tidak baik. Analisisfaktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit pada dasarnya dibuat untuk melihat pengaruh tingkat suku bunga, pelayanan, dan prosedur penyaluran kredit. Hal inilah yang menunjukkan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diperoleh perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
-
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan debitur dalam pengambilan kredit di LPD Desa Adat Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan ?
-
2. Bagaimana kesesuaian pemanfaatan kredit oleh debitur ?
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui :
-
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan debitur dalam pengambilan kredit di LPD Desa Adat Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
-
2. Besar kesesuaian pemanfaatan kredit oleh debitur.
Penelitian ini akan dilakukan di Lembaga Perkreditan Desa Adat Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Pelaksanaan waktu penelitian ini dilakukan mulai Februari sampai dengan April 2019. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan metode purposive, yaitu pemilihan lokasi penelitian secara sengaja didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1989).
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif yang meliputi gambaran umum dan sejarah LPD dan data kuantitatif meliputi laporan keuangan LPD. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer yang merupakan hasil wawancara dari responden terhadap beberapa pertanyaan dan data sekunder terkait dengan penelitian, buku-buku penunjang serta data dari internet yang menunjang penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain wawancara, kuisioner, dokumentasi, dan studi kepustakaan.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah debitur yang aktif di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Adat Pujungan pada tahun 2018 yaitu sebanyak 264 orang. Pengaruh dari faktor-faktor dalam keputusan debitur dalam pengambilan kredit, dalam penelitian ini diukur menggunakan skor/skala likert. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode simple random samplingRao (1996). Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 72 orang (debitur) di LPD Desa Adat Pujungan. 2.5 Variabel Penelitian dan Metode Analisis Data
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan debitur (Y), dan variabel bebas meliputi tingkat suku bunga (X1), pelayanan (X2), dan prosedur penyaluran kredit (X3).Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Tabel 1 Hasil Uji Validitas
Variabel |
Item Pertanyaan |
Koefisien Korelasi |
Keterangan |
Tingkat suku bunga (X1) |
X1.1 |
0,842 |
Valid |
X1.2 |
0,861 |
Valid | |
X1.3 |
0,840 |
Valid | |
Pelayanan (X2) |
X2.1 |
0,923 |
Valid |
X2.2 |
0,904 |
Valid | |
X2.3 |
0,827 |
Valid | |
Prosedur penyaluran kredit (X3) |
X3.1 |
0,851 |
Valid |
X3.2 |
0,858 |
Valid | |
X3.3 |
0,810 |
Valid | |
Keputusan debitur (Y) |
Y.1 |
0,869 |
Valid |
Y.2 |
0,853 |
Valid | |
Y.3 |
0,772 |
Valid | |
Y.4 |
0,780 |
Valid |
Jadi, berdasarkan uji validitas pada Tabel1 di atas diketahui bahwa seluruh indikator dalam variabel ini memiliki koefisien yang lebih besar dari 0,30 sehingga seluruh indikator tersebut telah memenuhi syarat validitas data.
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach Alpha |
Keterangan |
Tingkat suku bunga (X1) |
0,799 |
Reliabel |
Pelayanan (X2) |
0,863 |
Reliabel |
Prosedur penyaluran kredit (X3) |
0,789 |
Reliabel |
Keputusan debitur (X4) |
0,833 |
Reliabel |
Hasil uji reliabilitas pada tabel 2 Di atas dapat dilihat bahwa semua variabel reliable karena nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,70 dan dapat digunakan untuk melakukan penelitian atau menguji hipotesis.
-
3.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
-
3.3.1 Hasil uji normalitas
-
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
-
a. Test distribution is Normal.
-
b. Calculated from data.
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandarized Residual
N |
72 0,0000000 1,14949619 | |
Normal Parametersa,b |
Mean Std. Deviation | |
Most Extreme |
Absolute |
,058 |
Differences |
Positive |
,058 |
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) |
Negative |
-,046 0,58 ,200c,d |
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan nilai Kolmogorov-Sminarnov adalah sebesar 0,058 dan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang lebih besar dari α = 0,05. Berarti seluruh data berdistribusi normal.
-
3.3.2 Hasil uji multikolinearitas
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Coeffecientsa
Colinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
1
X1
,509
1,965
X2
,629
1,589
X3
,606
1,650
a. Dependent Variabel: Y
Berdasarkan uji multikoleniaritas pada tabel 4 Diatas dapat diketahui bahwa tidak ada variabel bebas (independen) yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.
-
3.3.3 Hasil uji heteroskedatisitas
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedatisitas
Coeffecientsa
Unstandarized
Standarized
Coeffecients
Coeffecients
Model
B
Std. Error
Beta
T
Sig.
1 (Constant)
,396
,428
,926
,358
X1
-,017
,047
-,060
-,367
,715
X2
,082
,042
,292
1,972
,053
X3
-,017
,042
-,064
-,421
,675
a. Dependent Variable: Absolute Residual
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikasi masing-masing diatas 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedatisitas.
-
3.4 Hasil Uji Kelayakan Model
-
3.4.1 Analisa regresi linier berganda
-
Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coeffecientsa
Unstandarized Coeffecients |
Standarized Coeffecients | ||||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
T |
Sig. |
1 (Constant) |
,057 |
,767 |
,075 |
,941 | |
X1 |
,425 |
,084 |
,351 |
5,083 |
,000 |
X2 |
,541 |
,074 |
,451 |
7,263 |
,000 |
X3 |
,331 |
,074 |
,282 |
4,448 |
,000 |
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil olah data diatas dapat dirumuskan persatuan Regresi Linier Berganda, sebagai berikut:
Y = α +β1X1+β2X2+β3X3+e
Y= 0,057 + 0,425 (X1) + 0,541 (X2) + 0,331 (X3)
Berdasarkan hasil regresi linier berganda di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
-
a. Besarnya nilai α konstanta sebesar 0,057 menunjukkan bahwa jika nilai tingkat suku bunga (X1), pelayanan (X2), dan prosedur penyaluran kredit (X3) sama dengan nol (konstan), maka nilai keputusan debitur (Y) tidak mengalami perubahan atau sama dengan 0,057.
-
b. Koefisien regresi variabel tingkat suku bunga menunjukkan nilai sebesar 0,425 ini berarti bahwa apabila tingkat suku bunga meningkat sebesar satu satuan, maka akan diikuti oleh peningkatan keputusan debitur sebesar 0,425.
-
c. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan menunjukkan nilai sebesar 0,541 ini berarti bahwa apabila kualitas pelayanan meningkat sebesar satu satuan, maka akan diikuti oleh peningkatan keputusan debitur sebesar 0,541.
-
d. Koefisien regresi variabel prosedur penyaluran kredit menunjukkan nilai sebesar 0,331 ini berarti bahwa apabila prosedur penyaluran kredit meningkat sebesar satu satuan, maka akan diikuti oleh peningkatan keputusan debitur sebesar 0,331.
-
3.4.2 Hasil pengujian hipotesis
-
1. Uji Determinasi (R2)
Tabel 7 Hasil Uji Determinasi (R2)
Model Summary
R Adjusted R Std. Error of
Model r Square Square the Estimate
,914a ,835 ,828 117,458
-
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Berdasarkan tabel 7 Dapat dilihat bahwa nilai R2 sebesar 0,835 berarti 83,5 % perubahan pada keputusan debitur (Y) dipengaruhi oleh tingkat suku bunga (X1), pelayanan (X2), dan prosedur penyaluran kredit (X3), sementara sisanya sebesar 16,5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diikutsertakan dalam model regresi ini.
-
2. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 8 Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa | |
Model |
Sum of Df Mean F Si Squares Square g. |
1 Regression Residual Total |
474,508 3 158,169 114,646 ,000b 93,815 68 1,380 568,323 71 |
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
Berdasarkan hasil uji F didapat nilai signifikansi F sebesar 0,000 dimana angka ini lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama
variabel independen yaitu, tingkat suku bunga, pelayanan, dan prosedur penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan debitur (Y).
-
3, Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 9 Hasil Uji Statistik t
Unstandarized Coeffecients |
Standarized Coeffecients | ||||
Model |
B |
Std. Error |
Beta |
T |
Sig. |
1 (Constant) |
,057 |
,767 |
,075 |
,941 | |
X1 |
,425 |
,084 |
,351 |
5,083 |
,000 |
X2 |
,541 |
,074 |
,451 |
7,263 |
,000 |
X3 |
,331 |
,074 |
,282 |
4,448 |
,000 |
Berdasarkan hasil di atas diperoleh bahwa hasil uji t pada masing-masing variabel sebagai berikut :
-
a. Koefisien regresi variabel tingkat suku bunga menunjukkan nilai sebesar 0,425 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh nyata dan signifikan terhadap keputusan debitur. Jika tingkat suku bunga yang ditawarkan terjangkau, maka keputusan debitur dalam pengambilan kredit akan semakin tinggi.Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Kuncoro (2002) yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga merupakan upaya lembaga keuangan sebagai daya tarik nasabah untuk menginvestasikan dananya. Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, sementara tingkat persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka bank harus bersaing keras dengan bank lainnya. Untuk itu, bunga yang ditawarkan perusahaan tersebut harus berada di bawah bunga pesaing agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan, meskipun margin laba mengecil.
-
b. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan menunjukkan nilai sebesar 0,541 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh nyata dan signifikan terhadap keputusan debitur. Jika kualitas pelayanan semakin baik, maka keputusan pengambilan kredit akan semakin tinggi.Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2012) dan Putra (2015) yang menyimpulkan bahwa pelayanan merupakan upaya atau proses secara sadar dan terencana dilakukan organisasi atau badan usaha kredit dalam persaingan melalui pemberian atau perjanjian pelayanan kepada nasabah, sehingga tercapai kepuasan optimal bagi nasabah. Semakin baik pelayanan kepada nasabah maka keputusan nasabah dalam pengambilan kredit pada Lembaga Perkreditan Desa Adat Pujungan akan semakin tinggi.
-
c. Koefisien regresi variabel prosedur penyaluran kredit menunjukkan nilai sebesar 0,331 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa prosedur penyaluran kredit berpengaruh nyata dan signifikan terhadap keputusan debitur. Jika prosedur penyaluran kredit yang ditawarkan semakin mudah, maka keputusan debitur akan semakin tinggi.Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian oleh Kuncoro (2002) yang
menyatakan prosedur penyaluran kredit merupakan upaya lembaga keuangan dalam mengurangi resiko pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan pengkreditan, dilanjutkan dengan proses pemberian keputusan kredit (analisis dan evaluasi, negosiasi, rekomendasi, dan pemberian keputusan kredit), penyusunan pemberian kredit , dokumentasi dan administrasi kredit, persetujuan pencairan kredit serta pembinaan kredit. Semakin mudah prosedur penyaluran kredit pada suatu lembaga keuangan dalam memberikan kredit terhadap nasabah maka keputusan nasabah dalam mengambil di lembaga keuangan tersebut akan semakin tinggi.
Hasil penelitian yang telah diperoleh melalui pengujiam statistik serta pembahasan seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa, tingkat suku bunga (X1) berpengaruh nyata terhadap keputusan debitur dalam pengambilan kredit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05, kualitas pelayanan (X2) berpengaruh nyata terhadap keputusan debitur dalam pengambilan kredit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05, dan prosedur penyaluran kredit (X3) berpengaruh nyata terhadap keputusan debitur dalam pengambilan kredit. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Rata – rata kesesuaian pemanfaatan kredit oleh debitur di alokasikan ke kredit produktif. Hal ini terlihat dari nilai rasio kesesuaian pemanfaatan kredit sebesar 92,44 %.
4.2Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan simpulan di atas maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
-
1. Pihak manajemen LPD diharapkan memperhatikan tingkat suku bunga, kualitas pelayanan, dan prosedur penyaluran karena berpengaruh terhadap keputusan debitur dalam pengambilan kredit.
-
2. Diharapkan mengembangkan jumlah variabel-variabel yang diteliti, sebab tidak menutup kemungkinan bahwa dengan penelitian dengan mencakup lebih banyak variabel akan dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih baik.
Ucapan Terima Kasih
Penyusunan e-jurnal ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak I Wayan Sedana selaku Ketua LPD Desa Adat Pujungan Kecamatan Pupuan Kabupaten Tabanan yang telah memberi izin, fasilitas, dan kemudahanselama proses pengambilan data.
Daftar Pustaka
Boediono. 2014. Ekonomi Internasional – Pengantar Ilmu Ekonomi No. 3. Penerbit: BPEE UGM.
Bramantyo Anaga. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan, Prosedur Kredit, Dan Promosi Terhadap Keputusan Kredit UMKM. Jurnal. Prodi Akutansi, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakart
Darsana, Ida Bagus. 2008.Pasar Keuangan dan Lembaga Keuangan. Buku Ajar Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Denpasar
Darsana, Ida Bagus.2010. Peranan Dan Kedudukan LPD Dalam Sistem Perbankan Di Indonesia. Dalam Kertha Wicaksana.
Dewi, Chandra. 2009. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Strategi Pemberian Kredit Dan Dampaknya terhadap Non perfoming Loan. Skripsi. Program Studi Magister ManajemenProgram Pasca SarjanaUniversitas Diponegoro. Semarang
Ghozali, Iman 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 23. Semarang: BPFE Universitas Diponegoro.Ismail.2010. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana
Rao, Purba. 1996. Measuring Consumer Perception Through Factor Analysis. The
Asianmanager. February-March, Pp 28-23
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Lpses. Jakarta
Sugiyono 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung, Alfabeta.
Sunariah. 2013. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal ( Edisi 6). Penerbit: Uppstim Ykpn, Yogyakarta.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
28
Discussion and feedback