Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 12, No. 2, Desember 2023

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i02.p38

Valuasi Ekonomi Wisata Alam Pantai Dreamland di Kecamatan Kuta Kabupaten Badung

SARAH STEFANI SIRINGO-RINGO, WIDHIANTHINI*,

I MADE SUDARMA

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232

Email: sarahstefanisr29@gmail.com *widhiantini@unud.ac.id

Abstract

Economic Valuation of Dreamland Beach Nature Tourism Kuta District Badung Regency

Dreamland Beach is located in the village of Ungasan, Kuta District, Badung Regency. Dreamland Beach has a natural beauty that can be used as a tourist attraction for every visitor. Natural beauty basically cannot be calculated or has no market value, so the importance of economic valuation is carried out. This study aims to identify factors that affect the number of visits to Dreamland Beach and determine the economic value of Dreamland Beach. This research was conducted from February to Mei 2022. The economic valuation method used is the travel cost method using individuals, while the factors that influence the number of visits are determined by multiple linear regression analysis. Data obtained from 100 visitors to the Dreamland Beach tour. The results of the multiple linear regression analysis for the number of Dreamland Beach visits depend on the length of visitors, distance and travel time, as well as the length of time to find the location. The economic value of Dreamland Beach is Rp. 30. 363,362,035, - per year with a consumer surplus-value of Rp. 677,104 per person / visit.

Keywords: dreamland beach, travel cost method, total economic value, consumer surplus

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Sektor pariwisata dan pertanian menjadi penggerak utama perekonomian di Bali. Tidak sedikit sektor pariwisata Bali memanfaatkan lahan pertanian. Perekonomian di Bali dibangun dengan mengandalkan industri pariwisata sebagai leading sector dari aspek PDRB (pertumbuhan ekonomi) dan sektor pertanian yang dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar dan secara langsung dapat mendukung pariwisata tersebut. Daerah wisata yang cukup berpotensi di Bali yaitu terletak di Kabupaten Badung, yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bali

yang memiliki luas 418,52 km2 atau sekitar 7,43 persen luas wilayah Provinsi Bali dengan jumlah kunjungan wisatawan 482.147.

Salah satu dari sekian banyak pantai yang ada di Kabupaten Badung yaitu Pantai Dreamlad. Pada tahun 2018 Pantai Dreamland memiliki jumlah pengunjung 351.200 pengunjung, pada tahun 2019 Pantai Dreamland mengalami peningkatan yaitu berada di angka 381.701 pengunjung, di tahun 2020 Pantai Dreamland mengalami penurunan yang signifikan sebesar -38% dengan total pengunjung diangka 145.046, Jumlah pengujung yang sedikit tersebut, didominasi oleh wisatawan lokal dari Bali saja yang mengakibatkan sedikitnya variasi asal pengnjung dari luar bali ataupun luar Indonesia yang berkunjung.

Konsep valuasi ekonomi memungkinkan golongan pembuat keputusan untuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam serta lingkungan pada taraf yang efektif dan efisien serta mampu menyalurkan biaya dan manfaat konservasi secara baik. Mengingat valuasi ekonomi bisa digunakan untuk menunjukkan hubungan antara pembangunan ekonomi dan konservasi secara baik, sehingga dapat dijadikan sebagai suatu instrument penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai barang serta jasa dari hasil sumberdaya alam serta lingkungan . Lokasi wisata tidak mempunyai nilai pasar secara jelas sehingga peniliaian tempat tersebut dilakukan dengan pendekatan biaya perjalanan. Adapun pendekatan ini dilihat dari biaya perjalanan, khususnya untuk menilai lingkungan pada suatu objek wisata..

Didasarkan pada latar belakang tersebut, karena Pantai Dreamland salah satu barang yang tidak mempunyai harga pasar maka bisa dilakukan penilaian ekonomi serta metode yang menjadi pilihan yaitu menggunakan Travel Cost Method dan dari metode ini akan dapat dilihat faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Dreamland serta untuk mengetahui persepsi pengjunjung terhadap Pantai Dreamland.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan maka dirumuskan batasan masalah yang diteliti dalam penelitian ini yaitu :

  • 1.    Bagaimana persepsi pengunjung terhadap Pantai Dreamland?

  • 2.    Apa saja faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pantai Dreamland?

  • 3.    Berapa besar nilai ekonomi yang dihasilkan oleh Pantai Dreamland sebagai tujuan wisata?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, antara lain :

  • 1.    Untuk mengetahui persepsi pengunjung terhadap Pantai Dreamland.

  • 2.    Untuk mengetahui faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi jumlah

kunjungan wisatawan terhadap Pantai Dreamland

  • 3.    Untuk mengetahui besarnya nilai ekonomi yang dihasilkan oleh Pantai Dreamland sebagai tujuan wisata.

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Pantai Dreamland, Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan , Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan di bulan Februari – Maret 2022 untuk pengumpulan data primer dan April – Mei 2022 untuk pengolahan data dan penyusunan skripsi.

  • 2.2    Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat dua sumber data yaitu data primer Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang ingin diteliti. Data primer didapatkan langsung dari pihak pertama (Umar,2011). Data Sekunder, merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain (Umar,2001). Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada penelitian ini adalah survei, kuesioner, dan wawancara.

  • 2.3    Penentuan Sampel Penelitian

Penentuan sampel dalam pemilihan responden yaitu dengan teknik Purposive Sampling, pengambilan sampel secara acak untuk pengunjung yang sedang melakukan kunjungan ke Pantai Dreamland. Sampel penelitian menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel yang diambil sebesar 100 responden dengan taraf kesalahan 10%.

  • 2.4    Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel dalam penelitian ini menggunakan dua jenis variabel penelitian yaitu variabel dependen berupa jumlah kunjungan ke Pantai Dreamland dan variabel independen berupa jumlah biaya perjalanan, pendapatan, umur, jumlah tanggungan, jarak tempuh, waktu tempuh, waktu yang dihabiskan, frekuensi kunjungan, kebersihan obyek wisata dan aksesbilitas. Data-data dari variabel akan diungkap menggunakan kuesioner.

  • 2.5    Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode Travel Cost Method (TCM) dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas sebelum data lanjut dianalisis. Analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan terhadap Pantai Dreamland dan nilai ekonomi Pantai Dreamland sebagai tujuan wisata.

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai r hitung pada variabel penelitian lebih besar dari r tabel 0,197 sehingga data instrumen valid untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 1.

Hasil Uji Validitas

Variabel Penelitian

r hitung

r tabel

Hasil

Jumlah Kunjungan (Y)

0,469

0,197

Valid

Biaya Perjalanan (X1)

0,245

0,197

Valid

Pendapatan (X2)

0,373

0,197

Valid

Umur (X3)

0,609

0,197

Valid

Jumlah Tanggungan (X4)

0,223

0,197

Valid

Jarak Tempuh (X5)

0,394

0,197

Valid

Waktu Tempuh (X6)

0,438

0,197

Valid

Waktu yang Dihabiskan (X7)

0,457

0,197

Valid

Frekuensi Kunjungan (X8)

0,718

0,197

Valid

Kebersihan Objek Wisata (X9)

0,612

0,197

Valid

Aksesbilitas (X10)

0,627

0,197

Valid

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Berdasarkan dari hasil uji reliabilitas pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha untuk semua variabel penlitian lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen data dinyatakan reliabel atau handal untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian.

Tabel 2.

Hasil Uji Realibitas

Variabel Penelitian

Cronbach Alpha

Standart

Hasil

Y, X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X9,X10

0,643

0,6

Reliabel

Sumber: Hasil Analisis, 2022

  • 3.1    Persepsi pengunjung terhadap Pantai Dreamland

Pengunjung memberi persepsi terhadap pantai dremland untuk setiap aspek antara lain kebersihan tempat wisata (sedikit bermasalah), keindahan alam (sangat indah), penyediaan fasilitas dan fasilitas tambahan (kurang memadai), pelayanan petugas (sangat baik), keamanan (sangat aman), aksesbilitas (mudah), karcis parkir (cukup).

  • 3.2    Faktor-Faktor Sosial Ekonomi yang mempengaruhi jumlah kunjungan

Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai signifikasi untuk data penelitian 0,054 lebih besar dari 0,05 sehingga telah terdistribusi dengan normal.

Tabel 3.

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test

Statistic                 Sig.                     Hasil

0,054             0,050              Normal

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Berdasarkan hasil heterokedastisitas pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai signifikasi pada setiap variabel bebas memiliki nilai diatas 0,05 atau 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan karena tidak terdapat heterokedastisitas.

Tabel 4.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Bebas (X)

Sig.

Hasil

Biaya Perjalanan (X1)

0,388

Bebas Heterokedastisitas

Pendapatan (X2)

0,269

Bebas Heterokedastisitas

Umur (X3)

0,950

Bebas Heterokedastisitas

Jumlah Tanggungan (X4)

0,462

Bebas Heterokedastisitas

Jarak Tempuh (X5)

0,891

Bebas Heterokedastisitas

Waktu Tempuh (X6)

0,615

Bebas Heterokedastisitas

Waktu yang Dihabiskan (X7)

0,457

Bebas Heterokedastisitas

Frekuensi Kunjungan (X8)

0,895

Bebas Heterokedastisitas

Kebersihan Objek Wisata (X9)

0,625

Bebas Heterokedastisitas

Aksesbilitas (X10)

0,689

Bebas Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Berdasarkan hasil multikolinearitas pada Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai VIF tidak ada yang melebihi angka 10 dan nilai Tolarance tidak ada yang kurang dari 0,10 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen atau bebas dalam model regresi.

Tabel 5.

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Bebas (X)

Tolerance

VIF

Hasil

Biaya Perjalanan (X1)

0,536

1,865

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Pendapatan (X2)

0,635

1,574

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Umur (X3)

0,481

2,081

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Jumlah Tanggungan (X4)

0,763

1,311

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Jarak Tempuh (X5)

0,153

6,555

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Waktu Tempuh (X6)

0,145

6,884

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Waktu yang Dihabiskan (X7)

0,814

1,229

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Frekuensi Kunjungan (X8)

0,544

1,840

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Kebersihan Objek

Wisata (X9)

0,531

1,885

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Aksesbilitas (X10)

0,479

2,086

Tidak Terjadi Multikolinearitas

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) pada Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,425 atau 42,5% variabel dependen atau terikat (jumlah kunjungan wisata Pantai Dreamland) dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas (biaya perjalanan, pendapatan, umur, jumlah tanggungan, jarak tempuh, waktu tempuh, waktu yang dihabiskan, lama mengetahui tempat wisata, kebersihan objek wisata serta aksesbilitas menuju pantai). Sedangkan untuk sisanya sebebsar 57,5% diperngaruhi oleh varaibel lain yang tidak masuk ke dalam model regresi.

Tabel 6.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R

R Square

Adjusted R Square

0,695

0,483

0,425

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (Uji F) pada Tabel 7 menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 8,306 > 1,99 dengan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya varaibel independen (bebas) secara simultan berpengaruh nyata terhadap variabel dependen (terikat).

Tabel 7.

Hasil Uji F

Model

F

Sig.

Regresi

8,306

0,000

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Tabel 8.

Hasil Uji t

Variabel Bebas (X)

T hitung

Sig.

Hasil

Biaya Perjalanan (X1)

-0,678

0,500

Tidak Signifikan

Pendapatan (X2)

-0,301

0,764

Tidak Signifikan

Umur (X3)

2,309

0,023

Signifikan

Jumlah Tanggungan (X4)

0,847

0,399

Tidak Signifikan

Jarak Tempuh (X5)

2,501

0,014

Signifikan

Waktu Tempuh (X6)

-2,014

0,047

Signifikan

Waktu yang Dihabiskan (X7)

1,682

0,096

Tidak Signifikan

Frekuensi Kunjungan (X8)

2,625

0,010

Signifikan

Kebersihan Objek Wisata (X9)

0,581

0,563

Tidak Signifikan

Aksesbilitas (X10)

1,382

0,170

Tidak Signifikan

Sumber: Hasil Analisis, 2022

  • 1.    Biaya Perjalanan (X1) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X1 mempunyai nilai signifikansi 0,500. Nilai signikansi lebih besar dibandingkan nilai 0,05 atau 0,500 > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya dapat disimpulkan bahwa biaya perjalanan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan karena semakin tinggi biaya yang dikeluarkan ke Pantai Dreamland maka semakin turun jumlah kunjungan ke Pantai Dreamland. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Dian, 2017).

  • 2.    Pendapatan (X2) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X2 mempunyai nilai signifikansi 0,764. Nilai signikansi lebih besar dibandingkan nilai 0,05 atau 0,764> 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya bahwa pendapatan pengunjung tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungann karena semakin tinggi . Hal ini dikarenakan bahwa Pantai Dreamland merupakan wisata yang murah dan menawarkan wisata alam atas keindahannya,

sehingga wisatawan yang datang terdiri dari latar dan tingkat pendapatan yang berbeda-beda. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukukan oleh (Melisa, 2017).

  • 3. Umur (X3) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X3 mempunyai nilai signifikansi 0,023. Nilai signikansi lebih kecil dibandingkan nilai 0,05 atau 0,023 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa umur pengunjung berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Semakin bertambah umur seseorang maka semakin bertambah jumlah kunjungan ke Pantai Dreamland. Hubungan yang positif antara variabel umur responden dan jumlah kunjungan di karenakan semakin bertambahnya umur seseorang dengan beragam aktifitas membutuhkan waktu untuk berwisata sehingga peluang jumlah kunjungan akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Kiki, 2017).

  • 4.    Jumlah Tanggungan (X4) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X4 mempunyai nilai signifikansi 0,399. Nilai signikansi lebih besar dibandingkan nilai 0,05 atau 0,399> 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya bahwa jumlah tanggungan pengunjung tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Dimana teori ekonomi pariwisata yang dikemukakan (Yoeti, 2018) bahwa jumlah keluarga sebagai faktor khusus yang menentukan kunjungan wisata.

  • 5. Jarak Tempuh (X5) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X5 mempunyai nilai signifikansi 0,014. Nilai signikansi lebih kecil dibandingkan nilai 0,05 atau 0,014 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa jarak tempuh yang dilalui pengunjung berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Hal ini dikarenakan bahwa selera wisatawan dalam memilih obyek wisata tidak bisa diukur dengan jauh atau dekatnya suatu obyek wisata. Sehingga jauh atau dekatnya jarak obyek wisata tidak menjadi bahan pertimbangan wisawatan dalam berwisata. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh (Nur , 2015).

  • 6.    Waktu tempuh (X6) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X6 mempunyai nilai signifikansi 0,047. Nilai signikansi lebih kecil dibandingkan nilai 0,05 atau 0,047 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya bahwa waktu tempuh pengunjung berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin lama waktu tempuh maka akan menaikkan rasa keingintahuan yang lebih tinggi juga terhadap lokasi wisata. Penelitian sebelumnya juga menyatakan hal yang sama bahwa berpengaruh signifikan dan memiliki nilai koefisen positif yang dilakukan oleh (Mutiara , 2009).

  • 7.    Waktu yang Dihabiskan (X7) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X7 mempunyai nilai signifikansi 0,096. Nilai signikansi lebih besar dibandingkan nilai 0,05 atau 0,096 > 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya bahwa waktu yang dihabiskan pengunjung tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Hal ini dikarenakan waktu yang dihabiskan seseorang dalam

menikmati keindahan alam berbeda-beda, sehingga lama atau sebentarnya seseorang menghabiskan waktu untuk kunjungan tidak bisa menjadi bahan pertimbangan dalam berwisata.

  • 8.    Frekunesi Kunjungan (X8) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X8 mempunyai nilai signifikansi 0,010. Nilai signikansi lebih kecil dibandingkan nilai 0,05 atau 0,010 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya bahwa frekuensi kunjungan ke tempat wisata berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. semakin banyak individu melakukan kunjungan wisata ke Pantai Dreamland maka akan semakin meningkat peluang jumlah kunjungan. Penelitian sebelumnya juga menyatakan hal yang sama bahwa berpengaruh signifikan dan memiliki nilai koefisen positif yang dilakukan oleh (Devina, 2011).

  • 9.    Kebersihan Objek Wisata (X9) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X9 mempunyai nilai signifikansi 0,563. Nilai signikansi lebih besar dibandingkan nilai 0,05 atau 0,563 < 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya bahwa kebersihan dari tempat wisata tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Hal ini dikarenakan kebersihan Pantai Dreamland tidak menjadi pertimbangan dalam melakukan kunjungan ke Pantai Dreamland.

  • 10.    Aksesbilitas (X10) terhadap Jumlah Kunjungan (Y)

Variabel X10 mempunyai nilai signifikansi 0,170. Nilai signikansi lebih besar dibandingkan nilai 0,05 atau 0,170 < 0,05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Arrtinya bahwa aksesbilitas atau akses menuju tempat wisata tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan. Hal ini dikarenakan untuk menikmati keindahan alam yang ada pada Pantai Dreamland , akses menuju Pantai Dremland sulit atau tidaknya tidak bisa dijadikan pertimbangan dalam melakukan wisata.

Analisis Regresi Linear Berganda

Y = -3, 997 - O, OOOOO511O Xi - O, 000000185X2 + O, 138X3 *+ O, 207X4

+ O, 055X5 * + 2, 525X6 * + O, 501X7+ O, 174X8 *+ O, 385X9 + 1, 548Xio

Berdasarkan uji t pada Tabel 8 terdapat empat variabel yang berpengaruh signifikan dalam model. Adapaun variabel yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • 1.    Umur (X3)

Umur responden di Pantai Dreamland memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki tanda posistif terhadap jumlah kunjungan Pantai Dreamland. Dengan demikian semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin bertambah juga jumlah kunjungan di Pantai Dreamland. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Amalia, 2017), (Kiki, 2017) dan (Dewi, 2019).

  • 2.    Jarak Tempuh (X7)

Jarak tempuh merupakan jarak tempat tinggal pengunjung ke tempat rekreasi dihitung dalam satuan km. Variabel jarak tempuh memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki nilai koefisien yang positif. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang mempunyai jarak yang jauh dapat meningkatkan jumlah kunjungan pada wisata

tersebut. Penelitian sebelumnya juga menyatakan hal yang sama bahwa berpengaruh signifikan dan memiliki nilai koefisen positif yang dilakukan oleh (Mutiara, 2009).

  • 3.    Waktu Tempuh (X6)

Variabel waktu tempuh merupakan berapa lama waktu yang harus ditempuh oleh individu dari tempat tinggal menuju tempat rekreasi yang biasanya tergantung dari bagus atau tidaknya kondisi jalan yang mereka lalui, kendaraan yang mereka pakai, dan terjadi kemacetan atau tidak. Variabel waktu tempuh memiliki pengaruh yang signifikan dan memiliki hubungan yang positif dengan jumlah kunjungan. Berhungan dengan jarak tempuh, semakin jauh jarak tempuh akan semakin lama waktu tempih yang dihasilkan. Penelitian sebelumnya juga menyatakan hal yang sama bahwa berpengaruh signifikan dan memiliki nilai koefisen positif yang dilakukan oleh ( Mutiara , 2009).

  • 4.    Frekuensi Kunjungan (X8)

Frekuensi kunjungan merupakan sebagian jumlah tahu atau lamanya pengunjung mengetahui keberdaan wisata Pantai Dreamland. Variabel frekuensi kunjungan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap jumlah kunjungan wisata Pantai Dreamland. Penelitian sebelumnya juga menyatakan hal yang sama bahwa berpengaruh signifikan dan memiliki nilai koefisen positif yang dilakukan oleh (Devina, 2011).

  • 3. 3 Perhitungan Valuasi Ekonomi

  • Tabel 9.

Hasil Uji Regresi Biaya Perjalanan

Model                               Unstandardized Coefficients

BSig

Constan                                -3,9970,111

Biaya Perjalanan (X1)                 -5,110E-60,000

Sumber: Hasil Analisis, 2022

Pendekatan biaya perjalanan yaitu dasar untuk mengetahui surplus konsumen. Fauzi (2004) menyatakan bahwa surplus konsumen bisa didapatkan dengan cara jumlah kunjungan kuadrat dibagi dengan dua kali koefisien biaya perjalanan. Berdasarkan Tabel 9 didapatkan nilai koefisien dari biaya perjalanan sebesar -5,110E-6 dan mengacu pada konsep tersebut didapatkan bahwa nilai surplus konsomen dengan menggunakan rumus yang telah disebutkan pada hasil analisis regresi linier berganda dengan pendekatan biaya perjalanan sebesar Rp. 677.104,- per individu per kunjungan. Hubungan yang negatif antara varaibel biaya perjalanan dan jumlah kunjungan wisata di karenakan jika biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perjalanan wisata semakin tinggi maka seseorang enggan mengalokasikan pendapatannya. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Nugroho, 2010). Dari hasil surplus konsumen tersebut didapatkan bahwa keuntungan yang diperoleh konsumen yaitu

pengunjung Pantai Dreamland masih jauh diatas harga pengeluaran rata – rata sebesar Rp. 88.050,- per kunjungan. Dapat disimpulkan bahwa pengunjung atau wisatawan mendapatkan manfaat jasa lingkungan yang lebih besar dari pada biaya perjalanan yang yang harus dikeluarkan untuk menuju Dreamland. Oleh karena itu, nilai total ekonomi diperoleh dengan mengalikan nilai surplus konsumen yang telah didapat dengan mengalikan jumlah kunjungan pada tahun 2019 yaitu sebesar 44.843. Untuk memperoleh nilai total ekonomi, maka menggunakan rumus sebagai berikut :

Nilai Ekonomi Total = Surplus Konsumen x Jumlah Kunjungan 2019

Nilai Ekonomi Total = Rp. 677.104,- x 44.843

Nilai Ekonomi Total = Rp. 30.363,362.035,- per tahun.

Sehingga didapatkan nilai ekonomi total dari wisata Pantai Dreamland sebesar

Rp. 30.363,362.035,- per tahun.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1   Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan pada bab – bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pengunjung memberi persepsi terhadap pantai dremland untuk setiap aspek antara lain kebersihan tempat wisata (sedikit bermasalah), keindahan alam (sangat indah), penyediaan fasilitas dan fasilitas tambahan (kurang memadai), pelayanan petugas (sangat baik), keamanan (sangat aman), aksesbilitas (mudah), karcis parkir (cukup). Faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisata Pantai Dreamland antara lain umur, jarak tempuh,waktu tempuh dan frekuensi kunjungan lokasi wisata Pantai Dreamland. Surplus konsumen berdasarkan metode biaya perjalan pada wisata Pantai Dreamland sebesar Rp. 677.104,- per individu per kunjungan sedangkan untuk nilai total ekonomi didapatkan sebesar Rp.30.363.362.035,- per tahun.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan, sebagai pengnjung dan peneliti saran yang dapat disampaikan sebagai masukan dalam peningkatan pengembangan wisata Panatai Dreamland adalah perawatan dan penambahan fasilitas umum. Failitas umum sangat penting untuk selalu dijaga di lokasi wisata. Fasilitas umum seperti shower bilas, tempat parkir yang lebih luas dan tempat duduk bersantai. Peningkatan jumlah kunjungan wisata ke Pantai Dreamland dapat ditingkatkan dengan bekerja sama dengan biro perjalanan dan bisa dilakukannya promosi melalui sosial media. Nilai ekonomi Pantai Dreamland dapat dikaji lebih detail agar diperoleh gambaran tentang nilai ekonomi jasa lingkungan yang sesungguhnya. Oleh karena itu diperlukan penelitian mendalam dengan menggunakan berbagai metode valuasi.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik berkat bantuan dari berbagai

pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang terlibat dalam penyusunan jurnal ini.

Daftar Pustaka

Dian. 2017. Valuasi Ekonomi Menggunakan Metode Travel Cost method Taman Wisata Hutan di Taman Wan Abdul Rachman, Provinsi Lampung. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Melisa. 2017. Valuasi Ekonomi Objek Wisata Ndayu Dengan Metode Biaya Perjalanan dan Metode Valuasi Kontingensi. Surakarta: Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.

Kiki. 2017. Analisis Permntaan Objek Wisata Tirta Waduk Cacacban, kabupaten Tegal. Semarang: Universitas Diponegoro.

Nugroho. 2010. Valuasi Ekonomi Pantai Glagah Dengan Pendekatan Biaya Perjalanan (Travel Cost) di Desa Glagah Kecamatan Teman Kabupaten Progo. Surakarta: Fakultas Ekonomi.Universitas Sebelas Maret Surakarta

Nur.2015. Valuasi Ekonomi Objek Wisata Pantai Tongaci Dengan Pendekatan Biaya Prjalanan (Travel Cost) di kabupaten Bangka. Pangkal Pinang: Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi. Universitas Bangka Blitung.

Mutiara, 2009. Valuasi Ekonomi Objek Wisata Berbasis Jasa Lingkungan Menggunakan Metode Biaya Perjalanan di Pantai Batu Karang Kabupaten Pangandaran.

Devina. 2011. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Perilaku Pemanfaatan Hutan Mangrove di Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalifah, Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Dewi. 2019. Valuasi Ekonomi Ekowisata Terhadap Pengembangan Objek Wisata Kawasan Pesisir Pantai. Jurnal Ilmu Lingkungan, 13(1): 55-64

Amalia. 2017. Valuasi Ekonomi Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang

Umar, 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11.

Yoeti. 2018. Valuasi Ekonomi Wisaa Marjoly Beach and Resort Kabupaten Bintan

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

1106