Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809    Vol. 12, No. 2, Desember 2023

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i02.p20

Pengaruh Pengelolaan dan Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) terhadap Peningkatan Perekonomian Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung

I KADEK AGUS WIRANATA, DWI PUTRA DARMAWAN*, GEDE MEKSE KORRI ARISENA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali

Email: aguswiranata851@gmail.com *dwiputradarmawan@yahoo.com

Abstract

The Influence of Management and Role of Village-Owned Enterprises (Bumdes) on Improving the Economy of Paksebali Village, Dawan District, Klungkung Regency

Paksebali BUMDes is located in Paksebali Village, Dawan District, Klungkung Regency. BUMDes Paksebali has five business units consisting of waste management sites, tourist attractions, savings and loan units, village markets and clean water management. To maximize the performance of BUMDes, of course, it is necessary to know whether Paksebali BUMDes has a positive effect on improving the village economy. This study aims to analyze the characteristics of the Paksebali Village community and to analyze the influence of the management and role of BUMDes on improving the economy of Paksebali Village, Dawan District, Klungkung Regency. The analysis used in this research is descriptive and quantitative analysis using Partial Least Square (PLS). The characteristics of the Paksebali Village community are that the majority of them are of productive age and already have their own income, both working as private employees and entrepreneurs. The management and role of BUMDes has a significant effect on improving the economy of Paksebali Village which can be seen from the absorption of labor, ease of access to capital and an increase in village original income.

Keywords: Management, Role, Economic Improvement

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, desa merupakan ujung tombak bagi pemerintah guna menjangkau sasaran riil yang ingin disejahterakan. Berdasarkan PP No. 72/2005 Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 2, Desember 2023 yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) (Ramadana, 2015). Berlakunya UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa memberikan semangat baru bagi desa untuk memprakarsai diri dengan semangat “Desa Membangun” dimana desa ditempatkan sebagai tonggak awal keberhasilan pembangunan nasional. Sehingga penguatan desa tidak lepas dari kekuatan desa dalam menggali potensi kearifan lokal (Ridzal, 2020)

Badan Usaha Milik Desa atau yang selanjutnya disebut BUMDes merupakan suatu lembaga/badan perekonomian desa yang berbadan hukum dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa, dikelola secara ekonomis, mandiri dan profesional dengan modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan (Anggraeni, 2016). BUMDes didirikan atas prakarsa pemerintah dan masyarakat desa yang didasarkan pada potensi khas desa. Potensi tersebut dapat dikembangkan dengan menggunakan sumber daya lokal baik alam maupun manusia (Senjani, 2019). Sebagai lembaga ekonomi yang beroperasi di pedesaan, BUMDes harus memiliki perbedaan dengan lembaga ekonomi pada umumnya, karena BUMDes harus dibangun atas semangat kekeluargaan dan gotong-royong. Ini dimaksudkan agar keberadaan BUMDes mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian masyarakat. BUMDes harus dibangun (Samadi, 2015). BUMDes merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan keuangan pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan menngkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan (Prasetyo, 2016). BUMDes bertujuan untuk memaksimalkan pengelolaan aset-aset desa, meningkatkan perekonomian desa serta meningkatkan pendapatan masyarakat setempat (Dewi, 2014). Pendirian BUMDes adalah perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang dilakukan secara kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparansi, akuntabel dan sustainable. Oleh karena itu diperlukan upaya serius dalam pengelolaan BUMDes dapat berjalan secara efektif, efisien dan proporional (Kurniawan, 2015)

Masih terdapat beberapa desa di Bali yang belum menjalankan kebijakan pemerintah yakni belum mendirikan BUMDes. Pemerintah daerah juga belum secara menyeluruh mendorong pembentukan dan pengelolaan BUMDes, masih terdapat beberapa desa yang belum mendapatkan pembinaan sehingga menyebabkan kurang terpacunya semangan desa untuk mengelola BUMDes (Sumiasih, 2018) Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD) Provinsi Bali, hingga Agustus 2019 dari total 636 desa yang ada di Provinsi Bali baru 545 desa yang memiliki BUMDes. Kabupaten Klungkung dengan jumlah total 53 desa baru memiliki 39 BUMDes, sehingga apabila dihitung dengan persentase maka pertumbuhan BUMDes di Kabupaten Klungkung baru mencapai 74% (Suadnyana, 2019). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa Kabupaten Klungkung seharusnya dapat lebih memaksimalkan pertumbuhan BUMDes sehingga dapat mendorong kesejahteraan masyarakat dan membangun kemandirian desa dalam mengelola rumah tangganya sendiri. Desa Paksebali merupakan salah satu contoh

desa yang mengandalkan BUMDes di Kabupaten Klungkung dalam mengelola potensi-potensi desa sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat. BUMDes Desa Paksebali mengelola lima unit usaha diantaranya, tempat pengelolaan sampah, objek wisata, unit simpan pinjam, pasar desa dan pengelolaan air bersih. Keberadaan BUMDes Desa Paksebali juga memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh karena itu perlu adanya kajian mengenai pengaruh pengelolaan dan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap peningkatan perekonomian Desa Paksebali.

  • 1.2    Rumusan Masalah

  • 1.   Bagaimana pengaruh pengelolaan terhadap peningkatan perekonomian Desa

Paksebali Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung?

  • 2.    Bagaimana peran BUMDes terhadap peningkatan perekonomian Desa Paksebali Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung?

  • 2.    Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Paksebali dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Lokasi ini dipilih secara sengaja dengan beberapa pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti penulis telah mengenal lokasi penelitian dengan cukup baik dikarenakan penulis pernah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di lokasi penelitian. Selain itu lokasi dipilih karena BUMDes Paksebali dianggap cukup berkembang dengan memiliki lima unit usaha berjalan dan memiliki pendapatan Rp. 1.018.432.636 pada tahun 2021. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari hingga bulan Juni 2022.

  • 2.2    Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif pada penelitian ini adalah karakteristik umur dan pendapatan responden. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah karakteristik jenis kelamin, jenis pekerjaan serta gambaran umum BUMDes Paksebali. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui wawancara kepada masyarakat Desa Paksebali menggunakan kuesioner. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui artikel online, jurnal, penelitian terdahulu.mengenai pengelolaan dan peran BUMDes dan dokumen struktur organisasi BUMDes Paksebali.

  • 2.3   Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain metode wawancara, observasi dan dikumentasi.

  • 2.4    Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini populasi meliputi seluruh masyarakat Desa Paksebali sejumlah 5.621 jiwa. Penelitian ini menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling di mana penentuan sampel memiliki pertimbangan. Adapun pertimbangan yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini adalah masyarakat asli Desa Paksebali, masyarakat yang bekerja di BUMDes dan masyarakat yang berprofesi sebagai wirausaha. Adapun jumlah sampel pada penelitian ini merujuk pada penentuan sampel menurut Slovin adalah sebanyak 100 responden.

  • 2.5    Variabel dan Analisis Data

Variabel penelitian pada penelitian ini terdiri dari variabel dependen yakni peningkatan perekonomian (Y) dan variabel independen yakni pengelolaan (X1) dan peran BUMDes (X2). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan Partial Least Square (PLS).

  • 3.    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1   Gambaran Umum BUMDes Paksebali

Bumdes Paksebali berdiri mulai tahun 2014, tepatnya pada tanggal 17 Juni 2014 berdasarkan Perdes Nomor 9 Tahun 2014. BUMDes Paksebali terletak di Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung. Tujuan utama dari didirikannya Bumdes Paksebali adalah untuk membantu dan mensejahterakan masyarakat Desa Paksebali.BUMDes Paksebali memiliki 5 unit usaha diantaranya, pengelolaan air bersih, simpan pinjam, pengelolaan sampah, objek wisata dan pasar desa.

  • 3.2    Karakteristik Responden

Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan rentang umur 2434 tahun sebanyak 19 orang dengan persentase 19%, rentang umur 35-45 tahun sebanyak 53 orang dengan persentase 53%, rentang umur 46-56 tahun sebanyak 27 orang dengan persentase 27% dan rentang umur 57-66 tahun sebanyak 1 orang dengan persentase 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas masyarakat Desa Paksebali yang menjadi responden yakni rentang umur 35-45 tahun.

Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah laki-laki dengan jumlah 53 orang dengan persentase 53% sedangkan responden perempuan sebanyak 47 orang dengan persentase 47%.

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berprofesi sebagai wirausaha dengan jumlah 57 orang dengan persentase 57% dan sebanyak 43 orang berprofesi sebagai pegawai swasta dengan persentase 43%.

Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa pendapatan responden 67 orang (67%) responden memiliki penghasilan <Rp. 3.000.000, 33 orang (33%) responden

memiliki pendapatan Rp. 3.000.000-Rp. 5.000.000. Mayoritas pendapatan responden <Rp. 3.000.000 dikarenakan situasi pandemi covid-19 saat ini yang membatasi ruang gerak masyarakat. Pendirian BUMDes sesungguhnya telah membuka banyak lapangan kerja sehingga telah menyerap banyak tenaga kerja lokal yang sebelumnya belum memiliki penghasilan kini telah memiliki penghasilan dengan mayoritas <Rp. 3.000.000.

Tabel 1.

Usia Responden

No.

Usia

Jumlah

Persentase %

1.

24-34 tahun

19 orang

19 %

2.

35-45 tahun

53 orang

53 %

3.

46-56 tahun

27 orang

27 %

4.

57-66 tahun

1 orang

1 %

Total

100 orang

100 %

Sumber : Data primer (diolah) 2022

Tabel 2.

Jenis Kelamin Responden

No.

Jenis Kelamin

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1.

Laki-laki

53 orang

53%

2.

Perempuan

47 orang

47%

Total

100 orang

100%

Sumber : Data primer (diolah) 2022

Tabel 3.

Jenis Pekerjaan Responden

No.

Jenis Pekerjaan

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1.

Pelajar/Mahasiswa

-

-

2.

Pegawai Swasta

43 orang

43 %

3.

Pegawai Negeri

-

-

4.

Wiraswasta

57 orang

57 %

Total

100 orang

100%

Sumber : Data primer (diolah) 2022

Tabel 4.

Pendapatan Responden

No.

Pendapatan

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

1.

<Rp. 3.000.000

67 orang

67%

2.

Rp. 3.000.000 - Rp. 5.000.000

33 orang

33%

3.

Rp. 5.000.000 – Rp.

10.000.000

-

-

4.

>Rp. 10.000.000

-

-

Total

100 orang

100%

Sumber : Data primer (diolah) 2022

  • 3.3    Analisis Pengaruh Pengelolaan dan Peran BUMDes Terhadap

    Peningkatan Perekonomian Desa Paksebali

  • A. Model Pengukuran atau Outer Model

Model pengukuran (Outer Model) atau yang biasa disebut dengan validitas konstruk dapat diuji dengan korelasi yang kuat antara konstruk dengan item-item pertanyaannya dan hubungan yang lemah dengan variabel lainnya. Uji validitas konstruk terdiri dari uji validitas konvergen (Convergent Validity), uji validitas diskriminan (Discriminant Validity) dan uji reliabilitas (Composite Reliability).

Gambar 1.

Hasil Skema Path Awal

  • a.    Uji Validitas Konvergen (Convergent Validity)

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa semua nilai outer loading variabel lebih besar dari 0,70. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini adalah valid, artinya indikator reflektif dengan skor variabel latennya memiliki korelasi yang baik.

Tabel 5.

Hasil Uji Convergent Validity menggunakan Loading Factor

Variabel

Indikator

Loading Factor

AVE

Pengelolaan

X1.1

0,707

0,695

BUMDes

X1.2

0,867

X1.3

0,876

X1.4

0,848

X1.5

0,879

X1.6

0,709

X1.7

0,911

X1.8

0,895

X1.9

0,844

X1.10

0,772

Peran BUMDes

X2.1

0,869

0,670

X2.2

0,833

X2.3

0,823

X2.4

0,732

X2.5

0,851

X2.6

0,858

X2.7

0,716

X2.8

0,789

X2.9

0,881

X2.10

0,817

Peningkatan

Y1

0,775

0,659

Perekonomian

Y2

0,709

Y3

0,784

Y4

0,888

Y5

0,888

Sumber: Data primer (diolah) 2022

  • b.    Uji Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa semua nilai cross loading setiap indikator pada masing-masing variabel lebih besar dari 0,50. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian adalah valid, artinya variabel laten tersebut

telah menjadi pembanding yang baik untuk model penelitian.Uji Discriminant Validity Cross –Loading Validity Test.

Tabel 6.

Discriminant Validity Cross –Loading Validity Test

Pengelolaan BUMDes (X1)

Peningkatan       Peran BUMDes (X2)

Perekonomian (Y)

X1.1

0.707

0.412

0.369

X1.2

0.876

0.411

0.356

X1.3

0.848

0.535

0.457

X1.4

0.879

0.453

0.359

X1.5

0.709

0.451

0.402

X1.6

0.911

0.443

0.359

X1.7

0.895

0.376

0.310

X1.8

0.844

0.334

0.291

X1.9

0.772

0.338

0.391

X1.10

0,867

0,410

0,320

X2.1

0.377

0.470

0.869

X2.2

0.415

0.511

0.823

X2.3

0.269

0.352

0.732

X2.4

0.301

0.413

0.851

X2.5

0.359

0.417

0.858

X2.6

0.274

0.385

0.716

X2.7

0.377

0.434

0.789

X2.8

0.445

0.532

0.881

X2.9

0.375

0.470

0.817

X2.10

0,357

0,389

0,833

Y1

0.372

0.775

0.431

Y2

0.435

0.709

0.552

Y3

0.355

0.784

0.313

Y4

0.433

0.888

0.420

Y5

0.444

0.888

0.420

Sumber: Data primer (diolah) 2022

  • c.    Uji Reliabilitas (Reliability)

Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan parameter Cronbach Alpha dan Composite Reliability. Hasil uji reliabilitas dari cronbach alpha dan composite reliability menunjukan bahwa nilai dari semua konstruk lebih besar dari batas minimum Cronbach Alpha (lebih besar 0,70) dan composite reliability (lebih besar atau sama dengan 0,7).

Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dan composite reliability pada tabel 7 nilai parameter dari semua konstruk diatas 0,7. Dengan demikian, dari uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dan composite

reliability dari semua konstruk memiliki konsistensi internal yang baik untuk digunakan dalam uji model ini.

Tabel 7.

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Composite

Reliability

Pengelolaan BUMDes (X1)

0.950

0.958

Peningkatan Perekonomian (Y)

0.869

0.906

Peran BUMDes (X2)

0.945

0.953

Sumber: Data primer (diolah) 2022

B. Model Struktural (Inner Model)

Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural (path coefficient). Berikut adalah diagram jalur untuk path akhir.

Gambar 2.

Hasil path akhir hasil bootstrapping

  • a.    Uji R-square

Berdasarkan sajian data pada tabel 8 dapat diketahui nilai R-square untuk variabel dependen peningkatan perekonomian memiliki nilai sebesar 0.384. Perolehan nilai tersebut menjelaskan bahwa persentase besarnya peningkatan perekonomian dapat dijelaskan oleh pengelolaan BUMDes dan peran BUMDes sebesar 38,3%. Dapat disimpulkan bahwa bahwa model SEM-PLS pada penelitian ini bersifat moderat.

Tabel 8.

Nilai R-square

R Square

Peningkatan                             0.384

Perekonomian (Y)

Sumber: Data primer (diolah) 2022

  • b.    Path Coefficient

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat hasil dari nilai path coefficient, membuktikan bahwa variabel X1 (pengelolaan BUMDes) terhadap Y (peningkatan perekonomian) menunjukan nilai t-statistik sebesar 3,214 lebih besar dari nilai (t-tabel signifikansi 5% = 1,96) dan nilai p-value 0,001 (lebih kecil dari 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan BUMDes berpengaruh positif atau signifikan terhadap peningkatan perekonomian. Variabel X1 (pengelolaan BUMDes) terhadap Y (peningkatan perekonomian) memiliki nilai positif sebesar 0,337, yang berarti mencerminkan pengelolaan BUMDes berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian sebesar 33,7%.

Tabel 9.

Nilai Path Coefficient

Original Sample (O)

Sample Mean (M)

Standard Deviation (STDEV)

T Statistics (|O/STDEV|)

P

Values

X1 -> Y

0.337

0.340

0.105

3.214

0.001

X2 -> Y

0.393

0.403

0.088

4.460

0.000

Sumber: Data primer (diolah) 2022

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat hasil dari nilai path coefficient, membuktikan bahwa variabel X1 (pengelolaan BUMDes) terhadap Y (peningkatan perekonomian) menunjukan nilai t-statistik sebesar 3,214 lebih besar dari nilai (t-tabel signifikansi 5% = 1,96) dan nilai p-value 0,001 (lebih kecil dari 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan BUMDes berpengaruh positif atau

signifikan terhadap peningkatan perekonomian. Variabel X1 (pengelolaan BUMDes) terhadap Y (peningkatan perekonomian) memiliki nilai positif sebesar 0,337, yang berarti mencerminkan pengelolaan BUMDes berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian sebesar 33,7%.

  • 4.    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1   Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan bahwa karakteristik masyarakat Desa Paksebali yang menjadi responden mayoritas berusia produktif dengan rentang umur 35-45 tahun dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Mayoritas masyarakat Desa Paksebali berprofesi sebagai wiraswasta dan rata-rata pendapatan masyarakat <Rp. 3.000.000. Pengelolaan BUMDes berpengaruh positif dan signifikan dalam peningkatan perekonomian Desa Paksebali, dimana apabila seluruh indikator dalam pengelolaan dapat dijalankan dengan baik tentu akan mendorong BUMDes untuk terus berkembang. Peran BUMDes berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan perekonomian desa, yang berarti dengan adanya BUMDes perekonomian desa semakin meningkat baik dengan menambah pendapatan asli desa, membuka lapangan kerja, serta membuka akses modal bagi masyarakat untuk memulai maupun mengembangkan usaha yang telah ada. Mayoritas masyarakat desa berharap agar BUMDes dapat terus berkembang serta lestari agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Paksebali.

  • 4.2    Saran

Berdasarkan hasil wawancara, masih terdapat beberapa masyarakat yang belum mengetahui kegiatan BUMDes seperti rapat tahunan yang dapat dihadiri oleh masyarakat, sehingga perlu adanya informasi publik mengenai setiap program atau kegiatan yang akan dijalankan oleh BUMDes. BUMDes kiranya dapat terus menambah unit usaha yang dijalankan guna meningkatkan pendapatan serta menyerap lebih banyak tenaga kerja. BUMDes sebaiknya menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta seperti travel agent guna mendatangkan lebih banyak wisatawan mengingat BUMDes Paksebali memiliki unit usaha di bidang pariwisata.

  • 5.    Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini yaitu kepada pengurus BUMDes Paksebali, karyawan BUMDes Paksebali, masyarakat Desa Paksebali, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya.

Daftar Pustaka

Anggraeni,M.R.2016. Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pada Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan Studi Pada Bumdes Di Gunung Kidul, Yogyakarta. Modus.

Coristya Berlian Ramadana,H.R.2015. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa (Studi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6,, 1068-1076.

Dewi,A.S.2014. Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Pades) Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa. Journal of Rural and Development.

Kurniawan,A.E.2015. Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa (Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga Tahun 2015).

Nining Asniar Ridzal,W.A.2020. Eksistensi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai Penggerak Ekonomi Desa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri.

Prasetyo,R.A. 2016. Peranan BUMDes Dalam Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Pejambo, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojomegoro. Jurnal Dialektika.

Samadi,A.R. 2015. Peranan Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes ) Dalam Peingkatan Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Bumdes Desa Pekan Tebih Kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan Hulu).

Senjani, Y. P. 2019. Peran Sistem Manajemen Pada BUMDes Dalam Peningkatan Pendapatan Asli Desa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

Suadnyana,I.W.2019,. 91 Desa di Bali Belum Punya BUMDes, Dinas PMD Target Rampung   2023.    Diambil kembali dari bali.tribunnews.com:

https://bali.tribunnews.com/2019/09/25/91-desa-di-bali-belum-punya-bumdes-dinas-pmd-target-rampung-2023?page=2

Sumiasih,K.2018. Peran BUMDes Dalam Pengelolaan Sektor Pariwisata (Studi di Desa Paksebali, Kabupaten Klungkung). Jurnal Magister Hukum Udayana.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

896