Strategi Pengembangan Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i01.p50
Vol. 12, No. 1, Juli 2023
Strategi Pengembangan Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar
RAHEL BR TARIGAN, MADE ANTARA*, RATNA KOMALA DEWI
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana
Jl. P.B. Sudirman, Denpasar, 80232, Bali
Email: raheltarigan02@gmail.com *antara_unud@yahoo.com
Abstract
Lebah Royal Honey Sakah Agrotourism development Strategy Sukawati District Gianyar Regency
Lebah Royal Honey Sakah Agrotourism is an agrotourism focused on education about beekeeping and honey. The purpose of the study was to identify the agrotourism potential of the Lebah Royal Honey Sakah, Sukawati District, Gianyar Regency in terms of the 4A concept (Attraction, Accessibility, Amenity, and Ancillary) and to formulate general strategies, alternative strategies and priority strategies for developing Royal Honey Sakah bee agrotourism, Sukawati District, Gianyar Regency. Methods of data collection is done through interviews, observation and documentation. This study uses key informants determined by purposive sampling technique. Data analysis was carried out using the SWOT matrix and the QSPM matrix. The results showed that the Royal Honey Sakah bee agrotourism has the potential to be developed in terms of the 4A concept, both attraction in the form of honey, beekeeping, and education about honey. Accessibility in the form of access to the Royal Honey Sakah Bee agro-tourism is good, amenities in the form of facilities such as toilets, parking lots, and rest areas are already available. And Ancillary in the form of collaboration with the Gianyar Regency Environmental Service. Based on the research results, the general strategy for developing Royal Honey Sakah bee agrotourism is a growth strategy (Growth Strategy) and based on a SWOT matrix analysis there are seven alternatives for developing Royal Honey Sakah bee agrotourism. And based on the QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) matrix, the selected priority strategy is to maintain the quality of honey as an object and a tourist attraction. So that agrotourism has the potential to be developed and introduced to the general public. The advice given for the Royal Honey Sakah bee agro-tourism development strategy is to develop agrotourism potential and apply the priority strategies that have been obtained.
Keywords: strategy, development, honey, bee agrotourism
Indonesia merupakan negara agraris sehingga memiliki banyak hutan. Indonesia memiliki hutan yang sangat luas. Berdasarkan fakta ini Indonesia memiliki banyak jenis madu paling banyak di dunia. Salah satu hasil hutan non kayu yang banyak diusahakan petani di Indonesia adalah lebah madu. Jenis-jenis lebah penghasil madu yang ada di Indonesia, diantaranya Apicalis, Trigona sp, Bombus sp, Xylocopa virginica, dan lain-lain (Jaya, 2017). Alam Indonesia sangat berpotensi untuk dimanfaatkan ternak lebah. Lebah madu merupakan salah satu sumber daya hutan yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Hal ini karena hampir semua tumbuhan yang berasal dari hutan yang menghasilkan bunga dapat dijadikan pakan lebah. Sumber daya alam yang melimpah didukung oleh faktor iklim tropis dan lahan dan hutan yang luas menjadikannya ekosistem yang sangat cocok untuk pertanian peternakan lebah madu. Agrowisata diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh individu atau lembaga untuk merancang suatu usaha di bidang pertanian yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman berekreasi kepada pengunjung dalam bidang pertanian (Utama, 2012).
Madu adalah salah satu bahan tambahan makanan yang paling umum di antara orang. Selain rasanya yang manis, madu ini juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Madu merupakan bahan pangan yang memiliki rasa manis dan teksturnya kental (Wulansari, 2018). Alam Indonesia memiliki sedikitnya 115 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nektar bagi lebah madu (Novandra & Widnyana, 2013). Oleh karena itu, madu menghadirkan peluang bisnis yang menjanjikan, baik bagi petani maupun penjual. Peluang tersebut dapat dilihat dari jumlah permintaan madu setiap tahunnya meningkat setiap tahun. Madu memiliki nilai ekonomis yang menguntungkan bagi peternak lebah madu bila diusahakan secara benar, efisien, dan efektif.
Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah ini tepatnya berlokasi di Jalan Raya Sakah, Gang Jeruk, Batuan Kaler Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Motivasi pembangunan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah adalah karena rendahnya pemahaman masyarakat tentang madu untuk itu agrowisata Lebah Royal Honey Sakah berperan untuk memperkenalkan edukasi budidaya ternak lebah yang benar dan memperkenalkan kualitas madu yang baik kepada khalayak ramai yang bernuansa wisata. Kualitas produk yang ditawarkan oleh agrowisata Lebah Royal Honey Sakah adalah madu dengan mutu yang berkualitas. Menurut Kotler, Philip & Gary (2018) kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan fungsinya, termasuk daya tahan, kemudahan penggunaan, keandalan, kemampuan perbaikan, dan nilai atribut.
Beberapa kendala yang dihadapi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah ini adalah adanya beberapa pesaing usaha sejenis di beberapa wilayah di kabupaten Gianyar dan didaerah lainnya membuat tantangan baru bagi agrowisata ini untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki. Dengan begitu agrowisata ini bisa mengatur strategi untuk mengembangkan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah.
Berdasarkan potensi dan permasalahan tersebut sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar ditinjau dari konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary) dan merancang strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan potensi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah. Strategi pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths Weakness Opportunities Threats) dan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana potensi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamtan Sukawati Kabupaten Gianyar ditinjau dari konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary) dan bagaimana strategi umum, alternatif dan prioritas pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar ditinjau dari konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary) dan merumuskan strategi umum, alternatif dan prioritas pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, manfaat penelitian ini adalah bagi masyarakat, bagi pemerintaham dan bagi penelitian lain.
Penelitian ini dilaksanakan pada agrowisata Lebah Royal Honey Sakah yang berlokasi di Jln. Raya Sakah, Gang Jeruk, Batuan Kaler Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Penelitian mengenai Strategi Pengembangan Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar akan dilaksanakan pada bulan Desember 2021 sampai bulan Februari 2022.
Jenis data yang dikumpulkan untuk penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif pada penelitian ini meliputi hasil dari analisis strategi pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah dengan menggunakan
matriks SWOT dan QSPM. Data kualitatif pada penelitian meliputi wawancara kepada informan kunci. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber sekunder. Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung. Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh dari informan kunci. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku penunjang seperti pengantar agrowisata, jurnal-jurnal, artikel online dan laporan-laporan penelitian terdahulu.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara langsung kepada informan kunci.
Penelitian ini menggunakan informan kunci. Informan kunci merupakan sumber informasi utama yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Informan kunci (Key Informan) yaitu yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi utama yang diperlukan dalam penelitian (Nurdiani, 2014).
Analisis data yang digunakan dalam mengidentifikasi potensi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Untuk merumuskan strategi pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis SWOT dan analisis QSPM.
Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah dapat dikatakan agrowisata maka diidentifikasi potensi yang dimiliki. Daya tarik wisata menurut Cooper dkk (1995) dalam Setiawan (2015) mengemukakan terdapat empat komponen yang harus dimiliki oleh sebuah objek wisata, yaitu attraction, accessibility, amenity, dan ancillary.
Atraksi adalah daya tarik suatu destinasi dan apa saja yang dapat dinikmati wisatawan di suatu wisata. Adapun atraksi pada agrowisata Lebah Royal Honey Sakah yaitu menikmati madu, belajar budidaya ternak lebah dan edukasi tentang madu serta belajar memanen madu secara langsung. Untuk tarif tiket masuk pada agrowisata ini sebesar Rp. 50.000 sudah termasuk satu paket madu, kopi madu dan air mineral. Aksesibilitas merupakan sarana dan prasarana yang dapat memudahkan wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Walaupun agrowisata ini jauh dari bandara namun lokasi agrowisata ini strategis. Transportasi berupa bus, mobil dan motor juga dapat melintasi lokasi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah.
Amenity atau amenitas adalah segala sarana dan prasarana yang diperlukan wisatawan selama berada di daerah wisata. Fasilitas yang dimiliki agrowisata Lebah Royal Honey Sakah diantaranya tempat untuk workshop edukasi mengenai kualitas madu yang baik dan bagaimana berbudidaya ternak yang baik. Agrowisata ini juga tersedia vegetasi lebah, alat-alat panen seperti baju, topi, mesin sedot, kotak/ stup dan topping koloni, koloni lebah, dan madu lebah. Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah juga memiliki banyak jenis bunga dan lebah yang dijadikan objek wisata. Pada agrowisata Lebah Royal Honey Sakah terdapat fasilitas pendukung seperti toilet, tempat parkir, dan Gazebo. Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah dikelola oleh pemilik sendiri dibantu oleh para kepala bagian yang sudah diatur dalam struktur kepengurusan agrowisata. Agrowisata ini juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar. Kunjungan rutin dilakukan ke agrowisata untuk menjamin kualitas madu Lebah Royal Honey Sakah. Kerjasama dengan instansi membuat agrowisata semakin dikenal masyarakat. Hal ini akan bermanfaat pagi para wisatawan karena mereka dapat dimudahkan dengan layanan tambahan seperti informasi.
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) yaitu matriks yang menggambarkan daftar faktor-faktor internal yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Faktor internal yang dimaksudkan adalah kekuatan (Strengths) dan kelemahan (weakness)Faktor lingkungan internal agrowisata Lebah Royal Honey Sakah terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.
Faktor Kekuatan dan Faktor Kelemahan
Indikator Faktor Kekuatan
Kekuatan(Strengths) 1. Madu yang diproduksi memiliki kualitas yang baik
-
2. Lokasi agrowisata yang strategis
-
3. Fasilitas edukasi budidaya ternak lebah yang memadai
-
4. Beragam bunga dan jenis lebah yang dijadikan objek Wisata
-
5. Kerjasama dengan peternak lebah dari luar bali
-
6. Pelayanan yang baik
-
7. Kemasan Produk yang khas
Kelemahan 1. Agrowisata ini masih tergolong baru sehingga perlu dikembangkan
(Weakness) 2. Promosi belum maksimal
-
3. Area parkir yang sempit
-
4. Papan nama (plang) agrowisata belum jelas
Sumber: Analisis data primer, 2022.
EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) merupakan suatu matriks yang menggambarkan susunan daftar faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Faktor eksternal yang dimaksudkan adalah peluang (Opportunity)
dan ancaman (Threats). Faktor lingkungan ekternal agrowisata Lebah Royal Honey Sakah terdiri dari faktor peluang dan ancaman dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Faktor Peluang dan Faktor Ancaman | |
Indikator |
Faktor peluang |
Peluang (opportunities) |
|
Ancaman (Threats) |
|
Sumber: Analisis data primer, 2022.
Hasil perhitungan matriks IFAS dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Matrik IFAS Strategi Pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar | |||
Internal |
Bobot |
Rating |
Skor |
Kekuatan | |||
A. Madu yang diproduksi memiliki kualitas yang baik |
0.1 |
3 |
0,3 |
B. Lokasi agrowisata yang Strategis |
0.1 |
3 |
0,3 |
C. Fasilitas edukasi budidaya ternak lebah yang memadai |
0.1 |
4 |
0,4 |
D. Beragam bunga dan jenis lebah yang dijadikan objek Wisata |
0.09 |
3 |
0,27 |
E. Kerjasama dengan peternak lebah dari luar Bali |
0.08 |
2 |
0,16 |
F. Pelayanan yang baik |
0.1 |
4 |
0,4 |
G. Kemasan Produk yang Khas |
0.08 |
3 |
0,24 |
2,07 | |||
Kelemahan | |||
H.Agrowisata ini masih tergolong baru sehingga perlu dikembangkan |
0.1 |
3 |
0,3 |
I. Promosi belum maksimal |
0.1 |
4 |
0,4 |
J. Area Parkir yang sempit |
0.09 |
3 |
0,27 |
K. Papan nama (plang) agrowisata belum jelas |
0.08 |
2 |
0,16 |
1,13 | |||
Total General |
1,00 |
3,2 | |
Sumber : Analisis data primer,2022 |
Berdasarkan penilaian informan terhadap faktor-faktor internal agrowisata Royal Honey Sakah didapatkan total skor rata-rata IFAS adalah sebesar 3,2. Hal ini menunjukan bahwa posisi strategi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar berada pada posisi kuat dalam memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk menghadapi kelemahan internal agrowisata.
Hasil perhitungan matriks EFAS yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
Matrik EFAS Strategi Pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar
Eksternal |
Bobot |
Rating |
Skor |
Peluang | |||
A. Wisatawan dapat menikmati madu di agrowisata ini |
0.085 |
3 |
0,225 |
B. Peningkatan permintaan madu di era Covid-19 |
0.091 |
3 |
0,273 |
C. Teknologi yang semakin berkembang |
0.089 |
3 |
0,267 |
D. Pemandu wisata yang membawa wisatawan |
0.091 |
3 |
0,273 |
E. Gaya Hidup Masyarakat (Back to Nature) |
0.082 |
3 |
0,246 |
F. Pemilik bekerja sama dengan petani lokal |
0.097 |
4 |
0,388 |
1,664 | |||
Ancaman | |||
G. Harga madu di pasaran yang cenderung lebih murah dibanding madu di agrowisata |
0.061 |
2 |
0,122 |
H. Munculnya beberapa pesaing di wilayah kabupaten Gianyar dan luar wilayah Gianyar |
0.075 |
3 |
0,225 |
I. Banyaknya wisata di Kabupaten Gianyar |
0.076 |
3 |
0,228 |
J. Rendahnya pemahaman masyarakat akan madu yang berkualitas |
0.098 |
4 |
0,392 |
K. Banyaknya penjual madu di pasaran |
0.069 |
3 |
0,207 |
L. Perubahan Iklim |
0.086 |
3 |
0,258 |
1,432 | |||
Total General |
1,00 |
3,096 |
Berdasarkan hasil analisis matrik EFAS, diperoleh jumlah skor rata-rata untuk faktor kunci eksternal sebesar 3,096 yang artinya kemampuan pihak agrowisata untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi ancaman yang dihadapi berada pada kondisi kuat. Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa pemilik bekerjasama dengan petani lokal di Bali merupakan bobot yang paling besar yaitu 0,388. Faktor-faktor yang menjadi ancaman serius pada agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar adalah rendahnya pemahaman masyarakat akan madu yang berkualitas dengan jumlah skor 0,392.
Namun secara keseluruhan hasil analisis faktor eksternal berupa peluang dan ancaman mendapatkan skor 3,096 artinya faktor eksternal berada pada posisi kuat. Sehingga faktor peluang dapat digunakan mengatasi ancaman.
Matriks IE atau matriks internal-eksternal merupakan hasil perhitungan antara matriks IFAS dan EFAS. Hasil evaluasi yang telah dilakukan akan dipertajam dengan analisis internal-eksternal yang menghasilkan matriks IE sehingga dapat diketahui posisi agrowisata. Posisi tersebut dapat digambarkan pada Gambar 1.
Total SKOR IFAS
Kuat Rata-rata Lemah
4,0 (3,2) 3,0 2,0 1,0
I |
II |
III |
IV |
V |
VI |
VII |
VIII |
IX |
Tinggi
3,096
TOTAL
SKOR 3,0
EFAS Sedang 2,0
Rendah 1,0
Gambar 1. Matriks IE
Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat diketahui bahwa agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar berada di posisi sel I, yaitu Growth Strategy (strategi pertumbuhan). Strategi pertumbuhan didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit atau kombinasi ketiganya (Rangkuti, 2015). Strategi pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah membutuhkan strategi pertumbuhan yaitu mempertahankan kualitas madu yang ada saat ini sebagai objek dan daya tarik wisata untuk menarik minat berkunjung wisatawan, tetap melakukan kerjasama dengan petani madu agar stok madu tersedia secara kontinyu untuk memenuhi permintaan akan madu dan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang untuk promosi madu.
Strategi alternatif dalam pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT (Purwanto, 2008). Matriks SWOT Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Matriks SWOT Strategi pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar
Strategi S-O Strategi W-O
-
1 . Mempertahankan kualitas madu 1.Mengoptimalisasi pengembangan sebagai objek dan daya tarik wisata fasilitas penunjang agrowisata
-
2 .Mempertahankan kerjasama dengan 2.Meningkatkan promosi peternak lebah
Strategi S-T Strategi W-T
-
1. Melakukan edukasi budidaya Lebah 1.Melakukan sosialisasi agrowisata dan Madu Lebah dan Madu
-
2. Mempertahankan kemasan produk yang khas
Menurut David (2009), metode QSPM bertujuan untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk diimplementasikan.
Tabel 6.
Peringkat Strategi Hasil analisis matriks QSPM
No. |
Alternatif strategi |
Skor TAS |
Peringkat |
1. |
Mempertahankan kualitas madu sebagai objek dan daya tarik wisata |
7,165 |
1 |
2. |
Meningkatkan promosi madu |
6,346 |
2 |
3. |
Mempertahankan kemasan produk yang khas |
5,995 |
3 |
4. |
Mempertahankan kerjasama dengan peternak madu |
5,984 |
4 |
5. |
Mengoptimalisasi pengembangan fasilitas penunjang agrowisata |
5,843 |
5 |
6. |
Melakukan sosialisasi agrowisata Lebah dan madu |
5,732 |
6 |
7. |
Melakukan edukasi budidaya ternak lebah dan madu |
5,623 |
7 |
Sumber: Analisis data primer,2022
-
4. Kesimpulan dan Saran
Agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar memiliki potensi yang dapat dikembangkan ditinjau dari konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary). Strategi umum pada agrowisata Lebah Royal Honey Sakah kecamatan Sukawati kabupaten Gianyar yaitu strategi pertumbuhan (Growth Strategy). Berdasarkan hasil analisis SWOT terdapat tujuh strategi alternatif agrowisata Lebah Royal Honey Sakah dengan strategi prioritas adalah mempertahankan produk unggulan yaitu jaminan kualitas madu sebagai objek dan daya tarik wisata.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, adapun saran yang dapat diberikan untuk strategi pengembangan agrowisata Lebah Royal Honey Sakah kecamatan Sukawati kabupaten Gianyar yaitu Potensi agrowisata Lebah Royal Honey Sakah ditinjau dari konsep 4A agar terus dikembangkan dan menerapkan strategi umum, strategi alternatif dan strategi prioritas yang telah diperoleh, yaitu strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah mempertahankan produk unggulan yaitu kualitas madu sebagai objek dan daya tarik wisata. Sehingga agrowisata ini berpotensi diperkenalkan ke khalayak ramai dan berpotensi untuk dikembangkan dan Penelitian ini dapat menjadi dasar kajian teori baru untuk penelitian selanjutnya yang ingin membahas mengenai strategi pengembangan. Penelitian dapat dilanjutkan mengenai strategi pemasaran madu pada agrowisata Lebah Royal Honey Sakah Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar.
Daftar Pustaka
David, Fred R. 2006. Manajemen Strategis : Konsep. Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat
Jaya, F. 2017. Produk-produk lebah madu dan hasil olahannya. Universitas Brawijaya
Kotler, Philip And Gary Armstrong., 2018., Principle Of Marketing, 17e Global Edition, Pearson Education Limited, New York.
Novandra, A., & Widnyana, I. M. 2013. Peluang pasar produk perlebahan
Indonesia. Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu, 13.
Nurdiani, N. 2014. Teknik sampling snowball dalam penelitian lapangan. ComTech:
Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 1110-1118.
Purwanto, A. 2008. Pengaruh kualitas produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor Yamaha Mio (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Rangkuti, F. 2015. Personal SWOT analysis. Gramedia Pustaka Utama.
Setiawan, I. 2015. Potensi destinasi wisata di Indonesia menuju kemandirian ekonomi. Universitas Pendidikan Indonesia.
Utama, I.G.B.R. 2015. Agrowisata Sebagai Pariwisata Alternatif. Universitas Dhayana Pura Bali. Bali.
Wulansari, D. 2018. Madu Sebagai Terapi Komplementer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
552
Discussion and feedback