Jurnal Agribisnis dan Agrowisata     ISSN: 2685-3809

DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i01.p37

Vol. 12, No. 1, Juli 2023

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar SanglahSemasa Pandemi Covid-19

NI LUH GEDE ERMA PUSPANINGRUM, WIDHIANTHINI*,

I MADE SUDARMA

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana

Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali

Email: ermapuspa0@gmail.com *widhiantini@unud.ac.id

Abstract

Factors Affecting Traders Income at Sanglah Market During the COVID-19 Pandemic

Sanglah Market is a type of traditional market that provides people's daily needs. Judging from the data from the secretariat of traders at Sanglah Market, some traders who sell kiosks or have their licenses revoked because of a decrease in income so that traders find it difficult to pay their obligations. The purpose of this study is to analyze the characteristics of traders, analyze the factors that affect the income of traders and the problems faced by traders at Sanglah Market during the COVID-19 pandemic. The method used is descriptive qualitative and quantitative with SPSS-25 analysis technique. The data used are primary data from the respondents' questionnaires measured by an open scale. The results showed that the characteristics of the dominant traders aged 15-65 years were female, the number of family dependents was 4-6 people and came from the Denpasar area. Capital factors, trading locations and types of merchandise have a positive and significant effect on income. The factor of trading hours has a negative and insignificant effect on the income of traders at Sanglah Market during the COVID-19 pandemic. The problems faced by traders at Sanglah Market during the COVID-19 pandemic were the declining purchasing power of consumers, the decrease in consumer visits to the market, the reduced number of merchandise and the decline in the price of merchandise.

Keywords: income, income fakctors, Sanglah Market, pandemic

  • 1.    Pendahuluan

    • 1.1   Latar Belakang

Pasar disebut sebagai suatu tempat bertemunya antara penjual dan pembeli serta sebagai tempat terbentuknya proses permintaan dan penawaran untuk melakukan transaksi jual beli dilihat dalam arti ekonomi. Pasar diartikan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas produk atau kelompok produk tertentu (Abdurrahman, 2015). Pasar adalah tempat bertemunya antara penjual dan

pembeli untuk melakukan atau melaksanakan suatu transaksi menurut (Kasmir, 2014). Dapat dilihat dari kedua pendapat para ahli tentang pasar bahwa pasar yaitu suatu wadah ataupun tempat bertemunya antara pembeli dan penjual guna untuk melakukan transaksi jual dan beli serta dilakukan tawar menawar baik barang maupun jasa.

Secara umum pasar memiliki beberapa fungsi yaitu untuk sarana distribusi guna untuk memperlancar proses penyaluran jasa atau barang dari produsen ke konsumen, sebagai tempat terbentuknya harga antar penjual dan pembeli serta sebagai saran promosi guna untuk memperkenalkan barang dan jasa yang dimiliki. Menurut Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 420/MPP/Kep/10/1997 dalam (Hanoatubun 2020) Pasar modern adalah pasar yang didirikan oleh pemerintah, baik swasta ataupun koperasi dalam bentuk minimarket, supermarket, mall, department store dan shoping center dengan pengelolaan yang dilaksanakan secara modern dan mengutamakan pelayanan kenyamanan konsumen dengan manajemen berada di satu tangan, bermodal lebih besar, dan dilengkapi dengan label harga.

Pasar Sanglah termasuk dalam jenis pasar tradisional yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat diantaranya kebutuhan pokok seperti: beras, sayur, daging, pakaianan lain sebagainyaPasar Sanglah terletak dilokasi yang sagat strategis yaitu berada ditengah-tengah Kota Denpasar yaitu di Jalan Ponegoro Denpasar, Bali sehingga mudah untuk dijangkau masyarakat sekitar.

Dari data yang dimiliki oleh skretariatan Pasar Sanglah bahwa ada beberapa pedagang yang menjual kios atau dicabut hak perijinannya yang mereka miliki. Hal ini terjadi karena turunnya pendapatan pedagang sehingga pedagang merasa kesulitan untuk melakukan pembayaran wajib. Pemerintah telah memberlakukan berbagai kebijakan social distancing, physical distancing, work from home (WFH), serta melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kebijakan tersebut sangat menyulitkan para pedagang di Pasar Sanglah selain jam berjualan yang dipersingkat para pembeli juga akan mengurangi aktifitas untuk pergi kepasar.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dapat diketahui bahwa adanya pandemi COVID-19 ini begitu berpengaruh besar terhadap kelangsungan transaksi yang terjadi di pasar sehingga berpengaruh terhadap pendapatan pedagang. Dari pemaparan masalah tersebut penulis tertarik melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar Sanglah Semasa Pandemi COVID-19”.

  • 1.2    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah:

  • 1.    Bagaimana karakteristik pedagang Pasar Sanglah ketika pandemi COVID-19?

  • 2.    Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pendapatan pedagang di Pasar Sanglah Denpasar semasa pandemi COVID-19?

  • 3.    Apa masalah-masalah yang sedang dihadapi pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19?

  • 1.3    Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

  • 1.    Untuk mengkaji karakeristik pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19

  • 2.    Untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19

  • 3.    Untuk mengkaji masalah-masalah yang dihadapi pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19

  • 1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu:

  • 1.    Bagi pedagang, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pedagang yang berjualan di Pasar Sanglah, sebagai informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang semasa Pandemi COVID-19.

  • 2.    Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, bahan pertimbangan dan petunjuk bagi pemerintah untuk mengambil keputusan maupun strategi yang akan dilakukan dalam rangka membantu pedagang yang terkena dampak dari pandemi COVID-19.

  • 3.    Dalam penelitian ini, manfaat teoritis digunakan untuk menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang serta bagaimana pengaruh faktor persebut terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19.

  • 2     Metode Penelitian

    • 2.1   Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Pedagang di Pasar Sanglah Denpasar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan November 2021. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposive atau secara sengaja berdasarkan beberapa pertimbangan tertentu.

  • 2.2    Jenis dan Sumber Data

Menurut Sugiono (2017), jenis data dibedakan menjadi 2, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis data Mix Methode yaitu data kuantitatif dan kualitatif.

Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa jumlah pedagang dan pendapatan sebelum dan setelah COVID-19 serta untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang di Pasar Sanglah. Data kuantitatif dalam penelitian ini juga akan digunakan untuk menjabarkan bagaimana karakteristik pedagang di Pasar Sanglah dan masalah-masalah apa yang sedang dihadapi pedagang di Pasar Sanglah semasa Pandemi COVID-19.

  • 2.3    Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode wawancara, kuesioner yang disebar ke pedagang dan metode dokumentasi. Adapun dumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari narasumber ataupun responden kepada peneliti atau pengumpul data (Sukardi, 2013). Data sekunder diperoleh dari data yang sudah ada dan memiliki hubungan masalah yang akan diteliti dimana meliputi literatur yang ada dan berupa dokumen (Moleong, 2017).

  • 2.4    Pupulasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang yang memiliki lapak dipasar sanglah. Jumlah popolasi diperoleh dari rata-rata jumlah pedagang yang melakukan penjualan setiap bulannya di pasar sanglah memiliki jumlah pedagang sebanyak 392. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan probalitity sampling simple random sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin dalam menentukan sampel penelitian, Menurut Wahyono (2017) Rumus solvin juga biasa digunakan untuk sebuah penelitian padasuatu objek tertentu dalam jumlah popilasi yang besar, guna untuk mengambil sampel dari populasi yang besar tersebut. Berdasarkan pehitungan diatas diperoleh jumlah sampel yang dapat digunakan yaitu sebanyak 30 responden.

  • 2.5    Variabel Penelitian dan Analisis Data

Variabel penelitian yang digunakan yaitu variabel independen Variabel independen yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel terikat (Umar, 2013) variabel dependen dalam penelitian ini yaitu variabel modal berdagang (X1) Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha perdagangan. Peran keberadaan modal dalam suatu usaha sangat penting karena sebagai penyedia alat produksi suatu barang dan jasa., Lokasi berdagang (X2) Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumbersumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial (Tarigan, 2005), Jam berdagang(X3) menurut Aditama (2011) menyatakan Jam berdagang secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pedagang dan Jenis Barang dagangan (X4) Menurut kegunaannya, barang dagangan dikelompokkan menjadi barang konsumsi dan non konsumsi. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendapatan pedagang (Y).

Dalam penelitian ini analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan melakukan uji validitas, uji reabilitas, analisis regresi linier berganda serta uji asumsi klasik. Pengolahan data menggunakan SPSS.

  • 3    Hasil dan Pembahasan

    • 3.1   Karakteristik Responden

Karakteristik pedagang di Pasar Sanglah dominan berada pada usia produktif 15-65 tahun dominan jenis kelamin pedagang berjenis kelamin perempuan jumlah tanggungan keluarga 4-6 orang dan dominan pedagang berasal dari daerah Denpasar.

  • 3.2    Deskripsi Data Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan

    3.2.1    Modal uaha

Berdasarkan data modal usaha pedagang di Pasar Sanglah yang telah diolah, diperoleh modal usaha rata-rata (mean) pedagang di Pasar Sanglah sebesar Rp. 2.673.333 dan modus sebesar Rp. 5.000.000 dengan median (nilai tengah) sebesar Rp. 1.000.000. Modal awal pedagang Pasar Sanglah paling banyak sebesar Rp. 10.000.000 dan modal terendah pedagang di Pasar Sanglah sebesar Rp. 200.000.

  • 3.2.2    Lokasi berdagang

Kelas interval jenis barang dagangan telah ditentukan dari awal menggolongkan variabel lokasi berdagang menjadi empat jenis yaitu pelataran, kios lantai 2, kios luar lantai 1, kios dan los dalam lantai 1. Berikut tabel lokasi berdagang Pedagang di Pasar Sanglah (tabel 1).

Tabel 1.

Lokasi Berdagang

Lokasi Berdagang

Jumlah

Persentase

Pelataran

13

43,33

Kios lantai 2

3

10

Kios luar lantai 1

6

20

Kios dan los dalam lantai 1

8

26,67

Total

30

100

Sumber: Data Primer yang diolah 2021

  • 3.2.3    Jam berdagang

Jam berdagang pedagang di Pasar Sanglah yang telah diolah dapat diperoleh bahwa rata-rata (mean) dari jam berdagang pedagang di Pasar Sanglah sebanyak 6,33 jam dengan median sebesar 6 jam dan modus sebesar 6 jam. Pedagang di Pasar Sanglah paling lama berjulan setiap harinya sebanyak 10 jam per hari dan paling sedikit sebanyak 3 jam perharinya.

  • 3.2.4    Jenis barang dagangan

Variabel jenis barang dagangan tidak dapat dihitung seperti dengan variabel jam berdagang diatas. menggolongkan menjadi dua jenis yaitu: barang konsumsi dan barang non konsumsi.

  • 3.2.5    Pendapatan

Jumlah pendapatan rata-rata pedagang di Pasar Sanglah sebanyak Rp. 111.500 dengan median sebesar Rp. 90.000 dan modus sebanyak Rp. 40.000 setiap harinya. Pendapatan bersih pedagang di Pasar Sanglah paling tinggi sebanyak Rp. 350.000 dan pendapatan pedagang paling rendah tiap harinya sebesar Rp. 15.000.

  • 3.3    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Semasa Pandemi COVID-19

    • 3.3.1    Uji asumsi klasik

  • 1.    Uji Multikolinieritas

Berdasarkan tabel dibawah, terlihat bahwa variabel-variabel bebas tidak menunjukkan adanya gejala multikolinearitas yang dibuktikan dengan nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF < 10,00. Artinya dalam model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas yang mempengaruhi pendapatan pedagang di Pasar Sanglah.

Tabel 2.

Ringkasan Hasil Uji Multikolinieitas

Variabel Bebas

Collinearity Statistics

Keterangan

Tolerance

VIP

Modal (X1)

0.786

1.272

Lokasi berdagang (X2)

0.45

2.223

Tidak Terjadi

Jam berdagang (X3)

0.661

1.514

Multikolinieritas

Jenis Barang Dagangan (X4)

0.616

1.624

Sumber: data Primer yang diolah, 2021

  • 2.    Uji Normalitas

Tabel 3.

Hasil Pengujian Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N

30

Normal Parametersa,b

Mean

,0000000

Std.

Deviation

,30165133

Most Extreme Differences

Absolute

,092

Positive

,092

Negative

-,058

Test Statistic

,092

Asymp. Sig. (2-tailed)

,200c,d

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel nilai Asymp. Sig (2-tailed) variabel modal, lokasi berdagang, jam berdagang, jenis barang dagangan dan pendaptan sebesar 0,200 yang berarti bahwa data berdistribusi normal.

  • 3.    Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa titik-tittik menyebar secara acak, tersebar baik diatas dan dibawah, tidak terbentuk suatu pola yang jelas. Hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

ScatterpIot

Dependent Variable: Pendapatan

Regression Standardized Predicted Value

Gambar 1.

Scatterplot

  • 3.3.2    Analisis regresi linier berganda

Tabel 4.

Rangkuman Hasil Regresi Berganda

Variabel

Koefisien

Regresi

t Hitung

Sig.

Modal

0,627

7,306  0,000

Lokasi Berdagang

0,681

2,670  0,012

Jam Berdagang

-0,059

-228  0,775

JenisBarang Dagangan

1,231

2,204  0,36

Konstanta = 0,316

K2 = 0j759

Adjusted

F Hitung = 19,736

Sig. = 0,000

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

  • 1.    Koefisien persamaan regresi bernilai positif 0,316, yang berarti jika variabel modal, jenis barang dagangan, jam berdagang dan lokasi berdagang sama dengan nol, maka pendapatan pedagang Pasar Sanglah sebesar 0,316 atau kurang dari 1 rupiah.

  • 2.    Koefisien regresi variabel modal (Pl) bernilai positif sebesar 0,627, berarti variabel modal memiliki pengaruh searah dengan pendapatan pedagang.

  • 3.    Koefisien regresi variabel tingkat lokasi berdagang (βσ) bernilai positif sebesar 0,681 berarti variabel lokasi berdagang memiliki pengaruh searah dengan pendapatan.

  • 4.    Koefisien regresi variabel tingkat jam berdagang (β3 ) bernilai negatif sebesar 0,059 yang berarti variabel jam berdagang memiliki pengaruh tidak searah dengan pendapatan pedagang.

  • 5.    Koefisien regresi variabel jenis barang dagangan (β4) bernilai positif sebesar 1,231 yang berarti variabel jenis barang dagangan berpengaruh searah dengan pendapatan pedagang.

  • 3.3.3    Pengujian Hipotesis (Uji T)

Dilihat dari tabel dibawah menunjukan hasil perhitungan uji statistik diperoleh nilai thitung sebesar 2,204 > 2,059 dari ttabel dan sig 0,036<5%, maka H0 ditolak dan Ha diterima terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel jenis barang berdagang terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah. Hasil perhitungan uji statistik t (tabel 5) diperoleh nilai thitung=0,4645% jadi Ho diterima. Ini berarti tidak ada pengaruh dari variabel lama usaha terhadap variabel pendapatan pedagang Pasar Sanglah.

Tabel 5.

Rekapitulasi Uji T

Variabel

Ttabel

t Hitung

Sig.

Modal

7,306

0,000

Lokasi Berdagang

2,059

2,670

0,012

Jam Berdagang

-228

0,775

Jenis         Barang

Dagangan

2,204

0,036

Sumber: Data Primer yang diolah, 2021

  • 3.3.4    Pengujian koefisien regresi secara simultan dengan uji F

Nilai Fhitung sebesar 19,736 dan Ftabel sebesar 2,74 dengan siignifikansi 0,000. Maka Fhitung lebih besar dari Ftabel (19,736>2,74), dan nlai signifikansi 0,00<0,05 maka H0 ditolak yang berarti modal, lokasi berdagang, jam berdagang dan jenis barang dagangan berpengaruh secara bersama-sama atau stimultan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah.

  • 3.3.5    Pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang di pasar sanglah semasa pandemi COVID-19

Dari hasil perhitungan terdapat pengaruh modal terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19. Dibuktikan dari hasil analisis yang

menunjukan nilai thitung>ttabel sebesar 7,306 > 2,059 dan sig 0,000<5%, hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara modal dan pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa Pandemi COVID-19.

  • 3.3.6    Pengaruh lokasi berdagang terhadap pendapatan pedagang di pasar sanglah semasa pandemi COVID-19

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi beerdagang berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19. Dibuktikan dari hasil analisis yang menunjukan nilai thitung>ttabel sebesar 2,670 > 2,059 dari ttabel dan sig 0,012<5%, menunjukan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara lokasi berdagang dan pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa Pandemi COVID-19.

  • 3.3.7    Pengaruh jam berdagang terhadap pendapatan pedagang di pasar sanglah semasa pandemi COVID-19

Jam berdagang dalam penelitian ini tidak menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19. Thitung jam berdagang lebik kecil daripada ttabel jam berdagang dan nilai signifikan jam berdagang lebih besar dari 5% yaitu sebesar -228 < 2,059 dan sig 0,775>5%.

  • 3.3.8    Pengaruh jenis barang dagangan terhadap pendapatan pedagang di pasar sanglah semasa pandemi COVID-19

Dalam penelitian ini menunjukan bahwa jenis barang daganagn memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah Semasa Pandemi COVID-19. Dilihat dari hasil analisis nilai thitung>ttabel dan nilai sig<5% sebesar 2,204 > 2,059 dan sig 0,036<5%. Dari hasil analisis yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner bahwa pedagang yang menjual barang dagangan berjenis barang konsumsi lebih tinggi pendapatannya daripada pedagang yang menjual barang non konsumsi

  • 3.4    Masalah-Masalah yang di Hadapi Pedagang di Pasar Sanglah Semasa Pandemi COVID-19

    • 3.4.1    Daya beli konsumen menurun

Minat konsumen untuk berbelanja kepasar menurun dari adanya pandemi COVID-19. Banyak faktor yang mengakibatkan daya beli konsumen pasar menurun seperti banyak konsumen yang kehilangan pekerjaannya sehingga mereka berbelanja hanya seperlunya.

  • 3.4.2    Turunnya kunjungan konsumen dipasar

Para pedagang berasumsi bahwa konsumen jarang ke pasar selain karena pendapatan konsumen menurun juga diakibatkan karena takutnya konsumen pasar

terkena paparan dari virus COVID-19 ini. Konsumen mengurangi kunjungan kepasar dan lebih memilih berbelanja di tempat lain yang didak menimbulkan kerumunan seperti berbelanja online dan lain sebagainya.

  • 3.4.3    Menurunnya harga barang dagangan

Harga barang dagangan di Pasar Sanglah mengalami penurunan drastis semasa pandemi COVID-19. Para pedagang berlomba-lomba memberikan harga termurah untuk konsumennya agar konsumen lebih memilih berbelanja di lapak pedagang tersebut.

  • 3.4.4    Berkurangnya jumlah barang dagangan

Dari turunnya daya beli konsumen membuat pedagang mengurangi jumlah barang dagangan. Pedagang tidak berani membuat stok banyak barang dagangannya karena takut barang tidak laku dan memperbesar kerugian pedagang. Tidak sedikit pedagang yang mengurangi jumlah barang dagangan karena mengurangi jumlah pengeluaran untuk biaya tempat berdagang

  • 4    Kesimpulan dan Saran

    • 4.1    Kesimpulan

Karakteristik pedagang di Pasar Sanglah, pedagang di pasar Sanglah di dominasi oleh pedagang berjenis kelamin perempuan yang berada di usia produktif antara usia 15-65 tahun. Jumlah tanggungan keluarga antara 4-6 orang dan didominasi oleh pedagang yang berasal dari daerah Denpasar. Faktor modal, lokasi berdagang dan jenis barang dagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah Semasa Pandemi COVID-19. Faktor jam berdagang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pendapatan pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19. Masalah-masalah yang dihadapi pedagang di Pasar Sanglah semasa pandemi COVID-19 yaitu daya beli konsumen yang menurun, turunnya kunjungan konsumen ke pasar, berkurangnya jumlah barang dagangan dan menurunnya harga barang dagangan.

  • 4.2    Saran

Bagi para pedagang di Pasar Sanglah sebaiknya menambah modal usahanya guna untuk meningkatkan pendapatan serta memilih lokasi berdagang yang strategis seperti dekat dengan parkir dan pusat keamanan di Pasar Sanglah.

  • 5    Ucapan Terima Kasih

Ucapan terimakasih penulis tujukan kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini yaitu kepada keluarga, serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat di masa yang akan datang.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, N. H. 2015. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Aditama, Setiawan 2011 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Sentra Kerajinan Logam Tembaga di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Hanoatubun, S. 2020. Dampak COVID-19 Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal of Education, Psychology and Counselling, 2 (1):146-153.

Kasmir. 2014. Kewirausahaan. Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada.

Moleong, Lexy J. 2017 Metode Penelitian Kualitatatif, cetakan ke-36, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya: PT Bumi Aksara

Sugiyono. 2017. Statistik untuk Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

Tarigan, R. 2005. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Husein Umar, 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta: Rajawali

Wahyono, B. 2017. Analisi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang di Pasar Bantul. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,1-148.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA

414