Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Keuangan Perusahaan Penggilingan Padi CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali
on
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: 2685-3809 Vol. 12, No. 1, Juli 2023
DOI: https://doi.org/10.24843/JAA.2023.v12.i01.p36
Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Keuangan Perusahaan Penggilingan Padi CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali
NI LUH AYUNIA SUNWITHA DEWI, I MADE SUDARMA*,
I KETUT RANTAU
Program Studi Agrbisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana
Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232, Bali
Email: niasunwitha@gmail.com
Abstract
The Impact of The Covid-19 Pandemic on The Finances of The CV Puspa Rice Mill Company, in Jembrana Regency, Bali Province
The midst of the covid -19 pandemic, many companies experienced changes in the financial problems. One company that is still operating in the midst of the covid-19 pandemic is CV Puspa, a company engaged in rice milling. An assessment of the company’s financial performance in the midst of the covid 19 is important to get information about the development of the company’s performance during the pandemic. Financial ratio analysis is used in this study to measure financial company’s performance and see the comparison that occurred in CV Puspa during the pandemic. There are four types of financial ratios analysis are used, namely liquidity ratio, profitability ratio, solvency ratio, and activity ratio. Based on the results of the analysis, it is known that there is a difference in CV Puspa's financial performance before and during the pandemic. In addition, CV Puspa's finances are known to be quite good and have experienced several improvements. Suggestions that the author can give are maintaining liquidity by increasing current assets, maintaining profitability by increasing profits, increasing solvency by making effective use of capital, and maintaining activities by increasing sales.
Keywords: Covid-19 pandemic, CV Puspa, finance, impact, financial ratios
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut COVID-19. Dampak Covid-19 di Indonesia bukan hanya pada kesehatan, tetapi juga berpengaruh besar terhadap pertumbuhan perekonomian. Seiring berjalannya waktu perubahan-perubahan terkhusus perubahan masalah keuangan semakin dirasakan di dunia usaha akibat dari pandemi Covid-19. Hal ini dirasakan juga oleh perusahaan
penggilingan padi terbesar di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yaitu CV Puspa. Penilaian terhadap kinerja perusahaan di masa Pandemi Covid-19 penting dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan kinerja perusahaan selama pandemi. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Menurut Kasmir (2012), Rasio keuangan diartikan sebagai kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan. Selain itu, rasio keuangan juga digunakan sebagai suatu ukuran yang membandingkan dua pos tertentu pada neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2011).
Menurut Munawir (2010) analisis rasio keuangan berorientasi dengan masa depan (future oriented), artinya dengan analisis rasio keuangan bisa meramalkan keadaan keuangan serta hasil usaha dimasa yang akan datang. Analisis ini dapat menjadi tolak ukur kesehatan perusahaan selama periode tertentu, khususnya pada masa pandemi. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu (Harahap, 2013). Ada tiga bentuk laporan keuangan yaitu neraca atau laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (Kasmir, 2014), laporan laba rugi yaitu laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu (Kasmir, 2014), dan laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi, dan pendanaan. Tujuan Pelaporan keuangan yaitu menyampaikan berita keuangan, termasuk perubahan pos-pos dalam laporan keuangan, selain untuk manajemen perusahaan, juga disampaikan kepada pihak lain yang memiliki kepentingan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan (Fahmi, 2014).
Penggunaan rasio keuangan dalam manganalisis kinerja keuangan banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar. Hal ini diperkuat dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Kumala (2021), meneliti pengaruh pandemi Covid-19 terhadap laporan keuangan triwulan perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Pada penelitian ini dihasilkan tidak ada perbedaan signifikan variabel Current Ratio dan Debt to Total Assets Ratio antara sebelum dan selama pandemi covid-19. Pada penelitian Hendry (2013) yang bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas berada di posisi baik sedangkan rasio solvabilitas di posisi insolvable. Penelitian lain dilakukan oleh Tanor (2015) bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk yang ditinjau berdasarkan analisis rasio keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Pongoh (2013) bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bumi Resources Tbk berdasarkan analisis rasio likuiditas, rentabilititas, dan solvabilitas. Hasil pada penelitian ini yaitu pada rasio likuiditas, secara keseluruhan keadaan perusahaan berada dalam keadaan baik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
-
1. Bagaimana perbedaan rasio keuangan pada perusahaan penggilingan padi CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali sebelum dan selama pandemi Covid-19?
-
2. Bagaimana kinerja keuangan pada perusahaan penggilingan padi CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali ditinjau dari rasio keuangan pada periode sebelum dan selama pandemi Covid-19?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
-
1. Mengkaji perbedaan rasio keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada periode sebelum dan selama pandemi Covid-19.
-
2. Menganalisis kinerja keuangan pada CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali ditinjau dari rasio keuangan pada periode sebelum dan selama pandemi Covid-19.
Manfaat pada penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
-
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya sebagai tambahan pengetahuan tentang analisa laporan keuangan tahunan untuk melihat perbedaan kinerja perusahaan penggilingan padi CV Puspa sebelum dan selama pandemi Covid-19.
-
2. Manfaat Praktis
-
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan penggilingan padi CV Puspa khususnya dalam menganalisa laporan keuangan sebelum dan selama pandemi Covid-19. Untuk melakukan penilaian kinerja perusahaan dan mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.
-
b. Bagi Pelaku Usaha
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dalam menambah wawasan tentang pertumbuhan bisnis dan menambah pengetahuan tentang perbedaan laporan keuangan tahunan perusahaan penggilingan padi CV Puspa sebelum dan selama pandemi Covid-19. Untuk membantu pelaku usaha dengan melihat tren pergerakan terakhir aktivitas kinerja perusahaan, agar dapat mempermudah pelaku usaha dalam membuat keputusan investasi di pasar modal khususnya pada perusahaan penggilingan padi CV Puspa.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga bulan September 2021 di perusahaan penggilingan padi CV Puspa, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. CV Puspa dipilih secara sengaja sebagai lokasi penelitian karena merupakan perusahaan penggilingan padi terbesar dan masih tetap beroperasi ditengah pandemi Covid-19, memiliki merk beras yaitu Rajawali dan Joged yang sudah terkenal hingga Provinsi Jawa Timur, dan merupakan penggilingan padi yang seluruh gabahnya berasal dari gabah lokal Bali.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ada dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.
Pada penelitian ini dibutuhkan beberapa infirmasi maupun data yag didapatkan melalui wawancara. Untuk mendapatkan informasi maupun data yang diperlukan ditentukanlah informan kunci atau key informant secara purposive. Informan kunci pada penelitian ini ada dua, yaitu I Ketut Sukadana sebagai pimpinan atau pemilik perusahaan CV Puspa dan Putu Dian Anggreni sebagai administrasi pada perusahaan CV Puspa. Pada penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan CV Puspa yaitu laporan keuangan tahunan tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 dan laporan keuangan tahunan tahun 2021 atau selama pandemi Covid-19.
Tabel 1.
Variabel, Indikator, dan Parameter Analisis Rasio
No |
Variabel |
Indikator |
Parameter |
1 |
Likuiditas |
|
|
2 |
Profitabilitas |
|
|
3 |
Solvabilitas |
|
|
4 |
Aktivitas |
|
|
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Adapun batasan-batasan pada penelitian ini yaitu laporan keuangan, current ratio, quick ratio, return on equity, return on investement, debt to asset ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan fixed asset turn over.
Penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian yang bersifat membandingkan (Sugiyono, 2016). Menurut Sugiyono (2017) penelitian komparatif merupakan penelitian yang membadingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
CV Puspa terletak di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Perusahaan ini didirikan oleh keluarga Bapak I Ketut Sukadana, S.T. pada tahun 1986 yang beralamat di Jalan Patih Jelantik No. 109, Br. Taman, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Pada awal didirikan CV Puspa merupakan perusahaan mikro yang hanya mampu memproduksi 600 kg beras per harinya. Kemudian pada tahun 1998 perusahaan ini diambil alih dan dikembangkan sendiri oleh Bapak I Ketut Sukadana, S.T. hingga pada tahun 2019 perusahaan ini memiliki tiga mesin penggilingan padi dan mampu memproduksi hingga 72 ton beras per harinya. Perusahaan ini dipasok oleh beberapa pengepul padi dan petani-petani yang ada di Subak Sanghyang Cerik, Subak Tamblang, Subak Tegal Wani, Subak Tibu Beleng, Subak Tegal Lantang, Subak Pecelengan, Subak Tembles, Subak Tegak Gede, dan subak-subak lainnya. Sampai dengan saat ini CV Puspa memiliki tiga produk yang dipasarkan yaitu beras, dedak, dan beras broken atau beras dengan kualitas rendah. Merk beras yang dipasarkan oleh CV Puspa ada dua yaitu Rajawali dan Joged. Dalam pemasarannya CV Puspa menyuplai produk-produknya ke toko-toko yang ada di seluruh Provinsi Bali hingga Jawa Timur. Visi perusahaan penggilingan padi CV Puspa yaitu menjadi penggilingan padi dan penyedia kebutuhan pokok masyarakat yang berupa beras terbesar di Kabupaten Jembrana. Sedangkan misi perusahaan penggilingan padi CV Puspa adalah menyediakan, mengolah, dan memberikan produk berupa beras yang berkualitas baik dengan menggunakan teknologi modern kepada konsumen untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas.
-
3.2 Analisis Rasio Keuangan Perusahaan Penggilingan Padi CV Puspa di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali Tahun 2019 dan 2020
-
1. Rasio Likuiditas
Tabel 2.
Current Ratio CV Puspa Tahun 2019-2020
Tahun |
Keterangan |
Current Ratio % |
Current Ratio |
2019 |
12.989.956.429 1.386.165.626 |
937% |
9,37 |
2020 |
13.246.996.508 1.817.016.711 |
729% |
7,29 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Rata-rata standar industri pada current ratio adalah 100% atau 1 (Kasmir, 2016). Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa current ratio CV Puspa pada tahun 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 lebih dari 1 yaitu 9,37 artinya CV Puspa mampu menutupi utang lancar atau utang jangka pendeknya karena lebih besar dari 1, dengan kata lain posisi likuiditas perusahaan baik. Pada tahun 2020 current ratio CV Puspa mengalami penurunan sebesar 2,8 menjadi 7,29. Namun CV Puspa masih tetap dapat menutupi utang jangka pendeknya dan posisi likuiditas perusahaan masih di posisi baik. Turunnya nilai tersebut tentunya juga dipengaruhi oleh angka nominal total aktiva lancar dan utang lancar yang dimiliki oleh CV Puspa. Pada masa pandemi total aktiva lancar milik CV Puspa mengalami peningkatan yang cukup tinggi karena kas CV Puspa mengalami peningkatan sebesar hampir 50% dan persediaan barang dagangan yang juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan asset yang dilakukan oleh pemilik perusahaan menggunakan kas perusahaan sehingga dapat menambah modal perusahaan. Selain itu pembayaran yang tidak lancar juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya aktiva lancar milik perusahaan.
Tabel 3. Quick Ratio CV Puspa Tahun 2019-2020 | |
Tahun |
Keterangan Quick Ratio % Quick Ratio |
2019 |
12.989.956.429 – 4.907.094.100 583% 5,83 1.386.165.626 |
2020 |
13.246.996.508 – 5.825.473.900 408% 4,08 1.817.016.711 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Rata-rata standar industri pada quick ratio adalah 200% atau 2 (Kasmir, 2016). Pada tabel di atas nilai rasio cepat sebelum pandemi Covid-19 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rasio cepat selama pandemi Covid-19 yaitu 5,83 menjadi 4,08. Meskipun demikian, pada masa sebelum maupun selama pandemi Covid-19 CV Puspa tetap dapat memenuhi kewajiban utang jangka pendek perusahaan karena nilai quick ratio pada masa sebelum maupun selama pandemi Covid-19 jauh diatas
standar rata-rata industry. Penurunan nilai quick ratio ini juga merupakan akibat dari angka aktiva lancar dan utang lancar CV Puspa yang mengalami peningkatan dimasa pandemi Covid-19. Penyebab meningkatnya aktiva lancar dan utang lancar milik CV Puspa dikarenakan dilakukannya penambahan asset untuk menunjang penambahan modal perusahaan. Selain itu meningkatnya aktiva lancar juga disebabkan oleh meningkatnya piutang perusahaan karena pembayaran yang tidak lancar.
Kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa tergolong likuid dilihat dari Current Ratio dan Quick Ratio baik pada periode sebelum pandemi Covid-19 maupun selama pandemi Covid-19. Tetapi jika dibandingkan keduanya, dilihat dari Current Ratio dan Quick Ratio kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih likuid pada periode sebelum pandemi Covid-19.
-
2. Rasio Profitabilitas
Tabel 4.
Return On Equity CV Puspa Tahun 2019-2020
Tahun Keterangan ROE %
2019 |
217.412.824 × 100% |
7,32% |
2020 |
2.968.915.258 |
19,9% |
614.919.332 × 100% 3.083.834.590 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Rata-rata standar industri pada return on equity adalah 40%. Pada periode sebelum maupun selama pandemi covid-19 ROE CV Puspa jauh dari rata-rata standar industri. Dari hasil perhitungan ROE tersebut profitabilitas perusahaan dapat dikategorikan buruk karena belum mampu menghasilkan laba dengan maksimal menggunakan seluruh modal yang dimiliki. Namun meskipun demikian, ROE CV Puspa mengalami kenaikan sebesar 12,58% dari 7,32% menjadi 19,9%. Artinya perusahaan dapat lebih mengoptimalkan penggunaan modalnya sehingga ROE mengalami peningkatan hingga lebih dari 10% di masa pandemi Covid-19. Peningkatan persentase yang terbilang sangat tinggi ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih setelah pajak yang mencapai tiga kali lipat selama pandemic Covid-19. Peningkatan laba bersih selama pandemi ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan beras selama diberlakukan pembatasan-pembatasan dan lockdown di beberapa daerah sehingga banyak masyarakat yang mengalami panic buying.
Tabel 5. Return On Imvestment CV Puspa Tahun 2019-2020 | |
Tahun |
Keterangan ROI % |
2019 |
217.412.824 × 100% 1,14% 18.939.411.450 |
2020 |
614.919.332 × 100% 3,39% 18.093.122.148 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Rata-rata standar industri pada return on investment adalah 30%. Persentase ROI CV Puspa periode sebelum maupun selama pandemi jauh dari rata-rata standar industry. Dari perhitungan ROI ini profitabilitas perusahaan dikategorikan buruk karena belum mampu menghasilkan laba dengan maksimal menggunakan total aktiva yang dimilikinya. Namun meskipun demikian, ROI CV Puspa selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan sebesar 2,25% dari 1,14% menjadi 3,39%. Artinya perusahaan dapat lebih mengoptimalkan penggunaan total keseluruhan aktiva yang dimiliki. Peningkatan persentase ROI juga seiring dengan meningkatnya laba bersih selama pandemi serta menurunnya total aktiva.
Kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa tergolong buruk jika dilihat dari Return On Equity dan Return On Investement baik sebelum pandemi Covid-19 maupun selama pandemi Covid-19. Tetapi jika dibandingkan keduanya, dilihat dari Return On Equity dan Return On Investement kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik pada masa selama pandemi Covid-19.
-
3. Rasio Solvabilitas
Tabel 6. Debt to Assets Ratio CV Puspa Tahun 2019-2020 | |
Tahun |
Keterangan DAR % |
2019 |
15.970.496.192 × 100% 84,3% 18.939.411.450 82,9% |
2020 |
15.009.287.558 × 100% 18.093.122.148 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Standar rata-rata industri Debt to Asset Ratio adalah 35%. Debt to Asset Ratio CV Puspa baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19 berada jauh di atas standar rata-rata industri yang artinya hampir seluruh aktiva yang dimiliki oleh CV Puspa berupa hutang, namun mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 1,4% dari 84,3% menjadi 82,9% yang artinya pada masa selama pandemi Covid-19 CV Puspa
dapat lebih mengoptimalkan penggunaan aktiva perusahaan dalam membiayai operasional perusahaan. Penurunan persentase tersebut berasal dari total utang serta total aktiva milik CV Puspa yang juga mengalami penurunan.
Tabel 7.
Debt to Equity Ratio CV Puspa 2019-2020
Tahun Keterangan DER %
2019 |
15.970.496.192 × 100% |
537% |
2020 |
2.968.915.258 |
486% |
15.009.287.558 × 100% 3.083.834.590 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Standar rata-rata industri Debt to Equity Ratio adalah 90% (Kasmir, 2016). Debt to Equity Ratio CV Puspa baik sebelum maupun selama pandemic Covid-19 jauh di atas standar rata-rata industri yaitu masing-masing 537% dan 486% yang artinya dari modal yang dimiliki, CV Puspa lebih banyak menggunakan hutang dalam membiayai operasional perusahaan. Pada masa selama pandemi berlangsung jumlah hutang CV Puspa mengalami penurunan dan modal yang digunakan dalam membiayai operasional perusahaan mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya yang menyebabkan penurunan persentase DER.
Kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa tergolong buruk atau bias disebut insolvable dilihat dari Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19. Namun jika dibandingkan pada kedua periode tersebut, solvabilitas perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik atau lebih solvable pada periode selama pandemic Covid-19.
-
4. Rasio Aktivitas
Tabel 8. Total Assets Turn Over CV Puspa Tahun 2019-2020 | |
Tahun |
Keterangan TATO % TATO |
2019 |
66.253.239.575 × 100% 349,8% 3,49 18.939.411.450 |
2020 |
66.601.888.607 × 100% 368,1% 3,68 18.093.122.148 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Standar rata-rata industri Total Asset Turn Over adalah 2 (Kasmir, 2016). Pada tabel dapat dilihat bahwa penggunaan aktiva pada CV Puspa sudah efisien baik pada periode sebelum maupun selama pandemi Covid-19 karena sudah di atas rata-
rata standar industri yaitu masing-masing 3,49 dan 3,68. Artinya perusahaan telah mampu menggunakan aktiva sebesar 3,49 kali di tahun 2019 dan 3,68 kali di tahun 2020 dengan aktiva yang dimilikinya. Peningkatan tersebut disebabkan oleh angka penjualan bersih pada tahun 2020 yang mengalami peningkatan karena meningkatnya permintaan beras selama pandemi dan total aktiva yang mengalami penurunan.
Tabel 9.
Fixed Assets Turn Over CV Puspa Tahun 2019-2020
Tahun Keterangan FATO % FATO
2019 |
66.253.239.575 × 100% 5.949.455.021 |
1.113% |
11,13 |
2020 |
66.601.888.607 × 100% 4.846.125.148 |
1.374% |
13,74 |
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2021
Standar rata-rata industri Fixed Assets Turn Over adalah 5 (Kasmir, 2016). Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel, CV Puspa sudah menggunakan kapasitas aktiva secara sepenuhnya karena hasil perhitungan menunujukkan jauh di atas standar rata-rata industri dan mengalami penigkatan pada tahun 2020 sebanyak 2,61 kali dari 11,13 menjadi 13,74. Artinya pada tahun 2019 CV Puspa mampu meenggunakan kapasitas aktiva tetap sebesar 11,13 kali dan mengalami peningkatan pada tahun 2020 CV Puspa mampu mengunakan kapasitas aktiva tetap sebesar 13,74 kali. Peningkatan tersebut dikarenakan oleh meningkatnya penjualan pada CV Puspa pada periode selama pandemi yang dsebabkan oleh meningkatnya permintaa beras di masa pandemi dan menurunnya total aktiva tetap milik CV Puspa.
Kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa tergolong baik dilihat dari Total Asset Turn Over dan Fixed Asset Turn Over. Namun jika dibandingkan pada periode sebelum dan selama pandemic Covid-19 aktivitas perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik pada periode selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu ditinjau dari likuiditasnya terdapat perbedaan pada keuangan CV Puspa periode sebelum dan selama pandemi Covid-19. Pada periode selama pandemi berlangsung Current Ratio mengalami penurunan sebanyak 2,8 kali yang artinya kemampuan CV Puspa dalam menutupi utang jangka pendeknya mengalami penurunan. Sedangkan pada Quick Ratio mengalami penurunan sebanyak 1,75 kali yang artinya kemampuan untuk membayar utang jangka panjang CV Puspa melemah. Ditinjau dari profitabilitasnya terdapat perbedaan pada keuangan CV Puspa periode sebelum dan
selama pandemi Covid-19. Walaupun Return On Equity CV Puspa belum memenuhi rata-rata standar industri, namun mengalami peningkatan sebanyak 12,58% pada periode selama pandemi Covid-19 yang artinya perusahaan dapat lebih optimal dalam memanfaatkan modal yang dimilikinya. Sedangkan Return On Investment CV Puspa mengalami peningkatan sebanyak 2,25% yang artinya perusahaan dapat lebih optimal dalam memanfaatkan seluruh aktiva yang dimilikinya. Ditinjau dari solvabilitasnya terdapat perbedaan pada keuangan CV Puspa pada periode sebelum maupun selama pandemi Covid-19. Debt to Assets Ratio menunjukkan persentase yang yang yang cukup tinggi yaitu 84,3% dan 82,9%. Artinya, hampir seluruh aset yang dimiliki oleh CV Puspa merupakan utang. Namun terdapat penurunan sebesar 1,4% artinya CV Puspa dapat lebih meminimalkan penggunaan utang. Sedangkan Debt to Equity Ratio CV Puspa menunjukkan persentase yang sangat tinggi baik pada periode sebelum maupun selama pandemi Covid-19. Artinya, penggunaan utang pada pendanaan CV Puspa lebih mendominasi. Namun pada masa pandemi Covid-19 terdapat penurunan penggunanan utang dalam pendanaan operasional perusahaan sebanyak 51%. Ditinjau dari aktivitasnya terdapat perbedaan keuangan CV Puspa pada periode sebelum maupun selama pandemi Covid-19 berlangsung. Total Assets Turn Over CV Puspa mengalami peningkatan sebesar 0,19 kali yang artinya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan pada masa selama pandemi lebih optimal dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19. Sedangkan Fixed Assets Turn Over CV Puspa mengalami peningkatan sebesar 2,61 kali yang artinya penggunanaan aktiva pada masa selama pandemi Covid-19 berlangsung lebih optimal dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Ditinjau dari likuiditasnya kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa periode sebelum dan selama pandemi Covid-19, dilihat dari Current Ratio dan Quick Ratio tergolong baik atau bias disebut likuid. Namun jika dibandingkan pada kedua periode tersebut, likuiditas perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik atau lebih likuid pada periode sebelum pandemi Covid-19. Ditinjau dari profitabilitasnya kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa periode sebelum dan selama pandemi Covid-19, dilihat dari Return On Equity dan Retun On Investement menunjukkan kinerja keuangan yang buruk. Namun jika dibandingankan pada kedua periode tersebut, profitabilitas perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik pada periode selama pandemi Covid-19. Ditinjau dari solvabilitasnya kinerja keuangan perusahaan penggilingan padi CV Puspa pada periode sebelum dan selama pandemi Covid-19, dilihat dari Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio kinerja perusahaan yang buruk yaitu perusahaan berada di posisi insolvable yaitu posisi dimana perusahaan akan mengalami kesulitan dalam membayar utang-utangnya secara keseluruhan. Namun jika dibandingkan pada kedua periode tersebut, solvabilitas perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik pada periode selama pandemi Covid-19. Ditinjau dari aktivitasnya kinerja perusahaan penggilingan padi CV Puspa baik sebelum maupun selama pandemi Covid-19, dilihat dari Total Asset Turn Over dan Fixed Asset Turn Over menujukkan kinerja keuangan yang baik.
Namun jika dibandingkan pada kedua periode tersebut aktivitas perusahaan penggilingan padi CV Puspa lebih baik pada periode Covid-19.
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan yaitu mempertahankan kondisi serta kinerja keuangan perusahaan secara likuiditas yang baik dan di atas rata-rata standar industri dengan cara meningkatkan aktiva lancar dan menekan utang lancar meskipun masih berada di tengah situasi pandemi Covid-19 agar perusahaan tetap likuid dan memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Meningkatkan kondisi serta kinerja keuangan perusahaan secara profitabilitas dan tetap di atas rata-rata standar industri dengan cara meningkatkan penjualan yang dapat meningkatan laba bersih meskipun masih berada di tengah situasi pandemi Covid-19 agar perusahaan memiliki prospek yang baik di masa mendatang. Meningkatkan solvabilitas perusahaan dengan cara lebih mengefektifkan penggunaan modal dan aktiva dalam membiayai operasional perusahaan, meningkatkan penjualan, dan meminimalisir penggunaan dana pinjaman atau utang agar perusahaan berada pada posisi solvable. Mempertahankan kondisi serta kinerja keuangan perusahaan secara aktivitas yang baik seperti sekarang dan tetap di atas rata-rata standar industri dengan cara meningkatkan penjualan dengan memaksimalkan pemasaran meskipun masih berada di tengah situasi pandemi Covid-19 agar perusahaan memiliki prospek yang baik di masa mendatang.
-
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini yaitu kepada pemilik perusahaan penggilingan padi CV Puspa, seluruh karyawan pada perusahaan penggilingan padi Cv Puspa, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga penelitian ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Daftar Pustaka
Fahmi. Irham. 2011. Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Edisi 11.
Jakarta: Rajawali Pers
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke-7. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kumala dkk. 2021. Pengaruh Pandemi Virus Covid-19 terhadap Laporan Keuangan Triwulan pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Islam Malang. E-JRA Vol. 10 No. 03 Februari 2021.
Maith, Hendry Andres. 2013. Analisis laporan keuangan dalam mengukur kinerja keuangan pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol. 1 No.3 September 2013, Hal. 619-628 ISSN 2303-1174
Munawir, S. 2010. Analisis laporan Keuangan Edisi keempat. Cetakan Kelima
Belas. Yogyakarta: Liberty
Munawir, S. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kesebelas. Yogyakarta: Liberty
Pongoh, Marsel. 2013. Analisis laporan keuangan dalam menilai kinerja keuangan pada PT Bumi Resources Tbk. Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal EMBA Vol. 1 No.3 September 2013, Hal. 669-679 ISSN 2303-1174
Tanor dkk. 2015. Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Jurnal EMBA 639 Vol.3 No.3 Sept. 2015, Hal.639-649
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA
403
Discussion and feedback