TERAPI RESPERIDONE PADA SKIZOFRENIA PARANOID: SEBUAH LAPORAN KASUS
on
Authors:
Ni Wayan Desy Lestari
Abstract:
“Sifat yang menjadi ciri dari subtipe skizofrenia paranoid adalah adanya halusinasi audiotorik atau adanya delusi. The Diagnostic and Statistical Manua of Mental Disorders (DSM –IV TR) mendefinisikan adanya gejala positif dan negatif dari skizofrenia, yang dikatakan muncul diantara periode 1 dan 6 bulan. Gejala positif yang dimaksud adalah munculnya gejala aktif termasuk delusi dan halusinasi. Gejala negatif yang dimaksud adalah kehilangan emosi, berbicara, atau motivasi. Gangguan skizofrenia memiliki kesinambungan dari gejala ringan hingga berat yang sulit dibedakan dengan gangguan bipolar, yang dimana sama-sama mengamati munculnya gejala positif dan negatif. DSM-IV TR membagi skizofrenia menjadi beberapa tipe, diantaranya disorganisasi, katatonik, paranoid, schizophreniform, residual, skizoafektif, undiferensiasi dan yang tidak terspesifikasi. Laporan kasus ini membahas kasus skizofrenia paranoid pada pria berusia 35 tahun. Penanganan yang diberikan terapi medikamentosa (resperidone2 x 1 mg per oral) dan psikoterapi suportif. .”
Keywords
Keyword Not Available
Downloads:
Download data is not yet available.
References
References Not Available
PDF:
https://jurnal.harianregional.com/eum/full-11923
Published
2021-11-09
How To Cite
DESY LESTARI, Ni Wayan. TERAPI RESPERIDONE PADA SKIZOFRENIA PARANOID: SEBUAH LAPORAN KASUS.E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], dec. 2014. ISSN 2303-1395. Available at: https://jurnal.harianregional.com/eum/id-11923. Date accessed: 08 Jul. 2024.
Citation Format
ABNT, APA, BibTeX, CBE, EndNote - EndNote format (Macintosh & Windows), MLA, ProCite - RIS format (Macintosh & Windows), RefWorks, Reference Manager - RIS format (Windows only), Turabian
Issue
vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana
Section
Articles
Copyright
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Discussion and feedback