ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10 NO.4,APRIL, 2021

DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS



Diterima:18-03-2021 Revisi:25-03-2021 Accepted: 19-04-2021

PROFIL GULA DARAH PARA ORANG DENGAN DIET VEGETARIAN DI KOTA DENPASAR

Ni Made Ayu Adnyani1, Desak Made Wihandani2, Ida Ayu Dewi Wiryanthini2

1Program Studi Sarjana Kedokteran dan ProfesizDokter, FakultaszKedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali

2DepartemenzBiokimia FakultaszKedokteran, Universitas Udayana, Denpasar, Bali Email: [email protected]

ABSTRAKz

Gaya hidupzvegetarian telah berkembang pesatzselama bertahun-tahun yang berawalzdari suatuzkebutuhan seseorang baikzkarena agama maupun alasan kesehatan. Diet vegetarian disinyalir dapatzmempertahankan kadar gula (glukosa) zdarah dalam batas normal dan menurunkan beberapa komponenzsindrom metabolik karena polazkonsumsi jangka panjang pada penganut vegetarian biasanyaztinggi serat dan rendahzenergi. Penelitianzini bertujuan untuk mengetahuizkadar gula (glukosa) darahzpada orang dengan dietzvegetarian di KotazDenpasar. Penelitian ini dilakukan dengan metodezdeskriptif menggunakan studizcross-sectional, dengan sampel penelitian berjumlah 43 orang telah menjalani diet vegetarian lebih dari 1 tahun dari populasi terjangkau berdasarkan kriteriazinklusi danzeksklusi. Pengukuran kadar gulaz (glukosa) darah menggunakan alat glucometer, danzdilakukan sekali pengukuran. Pengolahan data dilakukan dengan program perangkat lunak komputer dan dianalisis secarazunivariat. Kadar gula (glukosa) darah puasa maksimum dari sampel adalah 145 mg/dl dan minimum 78 mg/dl. Rata-rata kadar gula (glukosa) darah puasa adalah 100,21±14,93 mg/dl. Sebanyak 25 orang (58,2%) sampel memiliki kadar gula (glukosa) darah puasa normal <100 mg/dl; 14 orang (32,5%) memiliki kadar gula (glukosa) darah pre-diabetes 100–125mg/dl dan 4 orang (9,3%) dengan kadar gula (glukosa) darah tinggi ≥126 mg/dl. Asupan karbohidratzdengan rata-rata 1070,36±282,2 g. Padazpenelitian ini disimpulkan kadar gulaz (glukosa) darah puasa pada 58,2% dengan diet vegetarianzdi KotazDenpasar adalah normal. Kata Kunci: Diet Vegetarian, Glukosa Darah, Kadar Glukosa Darah Puasa

ABSTRACT

The vegetarian lifestyle has developed rapidly over years starting with reasons for religion and health. Vegetarian diets can maintain blood glucose levels within in normal range and decrease some metabolic components due to long-term consumption food with high-fiber and low-energy. This study to determine the profile of blood glucose in people with vegetarian diet in Denpasar. This research is conducted by descriptive method using cross-sectional study. Sample of the study are 43 people who have been on a vegetarian diet for more than 1 year from the population based on inclusion and exclusion criteria. Measurement of blood glucose levels was using a glucometer, and carried out only once measurements. Data processing was performed with a computer software program and analyzed univariate abalysis. The results of the study, the maximum level of fasting blood glucose from the sample is 145 mg/dl and the minimum level of fasting blood glucose is 78 mg/dl. The average fasting blood glucose level are 100.21 ± 14.93 mg/dl. Total of 25 person (58.2%) of the samples had normal fasting blood glucose levels <100 mg/dl; 14 person (32.5%) had blood glucose levels of pre-diabetes around

100-125 mg/dl and 4 person (9.3%) with high level of blood glucose around ≥126 mg/dl. Conclusion In this study blood glucose levels of 58.2% people with vegetarian diet in Denpasar are normal.

Keywords: Vegetarian Diet, Blood Glucose, Fasting Blood Glucose Levels

PENDAHULUAN

Gaya hidup vegetarian telah berkembang pesat pada saat ini yang berawal dari alasan beragamazataupun alasan kesehatan. Vegetarianzdisinyalir dapat menghindari penyakit degeneratif yang meningkat di dunia ataupun dizIndonesia.

Vegetarianzsendiri dibagi menjadi veganzdan nonvegan. Veganzmerupakan vegetarianzmurni yang tidak mengkonsumsi makanan dengan produkzhewani, sedangkan nonveganzmerupakan vegetarian yang masih mengkonsumsi makananzyang mengandung produk hewani sepertizsusu dan telur.1

Di AS, ztercatat sekitar 9.000 orang tua dan wali tercatat sebagai vegetarian sedangkan anak-anakzyang dibawah usia 18 tahun tercatat 367,000 memiliki diet vegetarian. DizInggris, diperkirakan sekitar 3% anak muda adalahzvegetarian dan 1% diantaranya adalah vegetarian murni.2

Di Indonesiazterdapat komunitas yang vegetarian yaitu VegetarianzSociety (IVS) yang terbentuk dari tahun 1998, memiliki jumlah anggota vegetarian yang terdaftar adalah sekitar 60.000zorang. Angka tersebut masih bisa bertambah karena tidak semua vegetarian mendaftar danzvegetarian sendiri semakin diminati oleh masyakarat Indonesia.3

Asupan karbohidrat merupakan sumber energi dan diet vegetarian kaya akan karbohidrat yang terkandung dalam biji-bijian, sayuran dan buah-buahan. Asupan karbohidrat yang dikonsumsizoleh orang vegetarian mayoritas seperti nasi, biskuit, mie kering, harvemut, kacang kedelai dan produk hewani yang lebih sedikit. Sebagian besar jenis makanan sumberzkarbohidrat yang dikonsumsi orang dengan dietzvegetarian dalam bentuk karbohidrat kompleks.4

Glukosa darah merupakanzsuatu gula monosakarida, karbohidratzyang berfungsi dalam sumber tenagazutama untuk aktivitas sel dan organ dalam tubuhzmanusia. Karbohidrat dikonversikanzmenjadi glukosa di dalam hati dan glukosazakan diserap oleh usus halus yang dibawa oleh aliran darah ke seluruh tubuh. Glukosazsebagaizsumber energi utama dikontrol olehzinsulin dan ketika terdapat glukosa berlebih diubah menjadizglikogen dan disimpan di dalam hati dan otot untuk cadanganzenergi.5

Kadar glukosazdarah dipengaruhi oleh pola makan atau diet, konsumsizmakanan aktivitaszfisik. Pola makan yang tidak terkendali

dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadarzkolesterol dan lemak dalam darah yang diduga menyebabkan kadar glukosazdarah tidak terkendali.6

Vegetarianzdapat mempertahankan glukosa darah dalam batas normal karena vegetarian mengkonsumsi berbagai jenis karbohidrat dimulai dari karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidratzsederhana diubah menjadi glukosa di ususzdua belas jari, dan karbohidrat komplek mengikatzkelebihan glukosa. Keduazjenis karbohidratzdapat bekerja samazsehingga pembentukanzglukosa dari karbohidrat dapatzdiminimalisir. 7

Sebuah penelitian menyatakan, Kadar glukosazdarah ditemukan pada komunitas vegetarian dizYogyakarta pada tahun 2018, didaptkan kadar glukosazdarah puasa (GDP) pada kisaran normal (82,67±8,30 mg/dl), dan kadar gulaz (glukosa) darahzsewaktu (GDS) pada kisaranznormalz (116,17±23,47 mgl/dl). Banyak vegetarianzmengkomsumsi juszdan buah sehinggazfrekuensi makanzhanya dua kali dalamzsehari. Mendapatkanzbahwa hubungan antara kadar karbohidratzterhadap glukosa darah tidak memiliki hubungan yang signifikan.8

Melihat penjabaran diatas yang menyatakan orang dengan diet vegetarian memiliki asupan karbohidratzyang lebih tinggi dibandingkan nonzvegetarian, tetapi orang dengan dietzvegetarian masih memiliki kadar glukosa darah yang tergolong normal. Dari penjabaran di atas peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui kadar gula (glukosa) darah pada orang dengan diet vegetarian di KotazDenpasar.

BAHAN DANzMETODE

Penelitian inizmenggunakan studi deskriptif denganzrancanganzcross-sectional. Bertempat di KomunitaszVegetarian Pasraman Sri-sri JaganathzGaurangga, zDenpasar, Bali. Sampel penelitian ini berjumlah 43 orang dengan kriteriazinklusi yaitu sudah menjalani dietzvegetarian minimal 1 tahun, berusia 17 tahun ke atas, tanpa penyakitzgenetik, bersedia berpartisipasizdalamzpenelitianzdenganzmenanda tanganizinformed consent dan kriteria eksklusizpada penelitianzini adalahzorang vegetarian dengan penyakitzdiabetes.

Pengambilan data penelitian menggunakan instrumenzpenelitian dengan glukometer, zalcohol swab, lancet pen, jarum lancet dan kuisionerzfood frequency. Kadar glukosa darahzdibagi menjadi tiga yaitu normal <

100 mg/dl, prediabetesz100 mg/dl – 125 mgl/dl dan tinggi >126 mg/dl.

Pada penelitian ini menggunakan jenis data primerzmencakup jeniszkelamin, jenis vegetarian, zusia, lama vegetarian dan pekerjaan. Kuisioner FoodzFrequency digunakan untuk mengetahui jenis makanan yang di konsumsizdan asupanzkarbohidrat pada sampel. Datazyang di dapatzkemudian          diolahzdalamzbentuk

lembarzpencatatan data penelitianzdanzdata nominalzdiklasifikasikan dan diberizkode untuk setiapzvariable. Data dimasukkan aplikasi komputer dalamzformat yangztelahzdibuat dan dilakukan data cleaning.

Selanjutnyazdilakukanzanalisiszunivariat pada datazyang telahzdikumpulkanzdengan menggunakan     aplikasizpengolahan     data

komputer. Dataztersebut akanzdiolah untuk mengetahui asupanzkarbohidrat   darizsetiap

sampel yangztelah mengisi  kuisionerzFood

Frequency dan mengukur kadar glukosa darah menggunakanzglucometer.      Data     hasil

penelitiazinizdisajikanzdalam    bentuk tabel

karakteristikzdan frekuensi. zPenelitian ini telah mendapatkan ijinzkelayakan penelitian dari Komisi EtikzPenelitian (KEP) Fakultas KedokteranzUniversitas Udayanazdengan nomor surat 604/UN14.2.2.V.1/LT/2019z

HASIL

Distribusi     karakteristik     sampel

berdasarkan jenis kelamin, jenis vegetarian, usia, lama menjadizvegetarian, dan pekerjaan dapatzdilihat padazTabel 1,

Tabel 1. Karakteristik Sampel

Frekuensi

Persentase

n = 43

%

Jenis Kelamin

Laki - laki

26

60,5

Perempuan

17

39,5

Jenis Vegetarian Lacto

41

97,3

Vegetarian

Vegan

2

4,7

Usia

17 - 25

8

18,6

26 - 40

8

18,6

> 40

27

62,8

Lama Vegetarian < 3 tahun

3

7,0

3 – 6 tahun

> 6 tahun

3

37

7,0

86,0

Pekerjaan

Swasta

10

23,2

IRT

11

25,6

Pensiun

6

13,9

Pelajar

4

9,3

Lain – lain

12

28,0

Didapatkan sampel penelitianberjenis kelaminzlaki-laki sebanyakz26 orang dengan persentasezsebesar 60,5%, dan sampel berjenis kelaminzperempuanzsebanyak     17     orang

denganzpersentase sebesarz39,5%. Adapun jenis vegetarian yang dijalani sampel adalah lacto vegetarian sebanyak 41 orang sebesar 97,3%. Didapatkan usia terbanyak pada kelompok usia > 40 tahun denganzjumlah 27 orang 62,8%. Dari 43 sampel penelitian sebagian besar sudah menjadi vegetarian > 6 tahun sebanyak 37 orang 86%. Pekerjaanzsampel adalah ibu rumah tangga (IRT) zsebanyak 11 orang 25,6%, dan pekerjaan lainnya sebanyak 12 orang 28,0%.

Tabel 2. Frekuensi Profil Glukosa Darah pada Orang dengan Diet Vegetarian di Komunitas Vegetarian Pasraman Sri-sri Jaganath

Gaurangga.

Kadar Glukosa Darah

Frekuensi (n=43)

Persentase (%)

Normal <100 mg/dl

25

58,2

Pre-diabetes 100

125 mg/dl

14

32,5

Tinggi >126 mgl/dl

4

9,3

Berdasarkan Tabel 2. hasil penelitian ditemukan kadar glukosazdarah puasa maksimum pada sampel adalah 145 mg/dl dan minimum 78 mg/dl. Rata-rata dari kadar glukosa darah adalah 100,21 mg/dl dan standar deviasi 14,932 (100,21±14,93 mg/dl). Hasil pemeriksaan mendapatkan 25 orang (58,2%) memiliki kadar glukosa darahznormal <100 mg/dl, di ikuti dengan 14 orang (32,5%) memiliki kadarzglukosa darah pre-diabetes 100–125mg/dl, dan sisanya sebanyak 4 orang (9,3%) dengan kadarzglukosa darah tinggi ≥126 mg/dl.

Pada penelitian ini pengumpulan data menggunakan kuisionerzfood frequency dilakukanzuntuk mengetahui profil asupan karbohidrat vegetarian dengan hasil asupan karbohidrat minimum pada sampel adalah 551,16g dan maksimum adalah 1153,81g. Rerata dari asupanzkarbohidrat yaitu 1070,36g dan standar deviasi 282,28g

Analisis ujizkorelasi variabel asupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah pada orang dengan dietzvegetarian, dilakukan dengan

uji korelasizPearson ProductzMoment. Berdasarkan hasil ujizkorelasizdidapatkan nilai signifikansiz (p value) sebesar 0,005 sehingga nilai tersebut beradazdibawah α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa datazyang didapat memiliki hasilzyang signifikan. Adapula didapatkan nilai koefisienzkorelasi sebesar 0,341. Hal inizmengindikasikanzbahwa asupan karbohidrat dengan kadarzglukosazdarah pada orang dengan diet vegetarian memiliki hubungan yang lemah.

DISKUSI

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik orang dengan diet vegetarian di KomunitaszVegetarian Pasraman Sri-sri Jaganath Gaurangga, mayoritas memiliki jenis kelaminzlaki-laki sebanyak 26 orang (60,3%) diabandingkan perempuan 17 orang (39,5%). Sebagian besar sampelzlaki-laki memilih untuk menjadi vegetarian karena alasan kesehatan, selain itu terdapat respondenzyang menjadi vegetarian karena alasanzkepercayaan agama dan ingin memperoleh ketenangan sembari melakukan aktivitaszkeagamaan. Hal ini sesuai denganzpenelitian yang dilakukan oleh Lestari alasan penerapanzdiet vegetarian dizNarayana Smrti AshramzYogyakarta bukanzhanya untuk kepentinganzlifestylezdan kesehatan melainkan kewajiban suatuzajaran Hinduzyakni HarezKrishna.8

Jeniszvegetarian padazKomunitas VegetarianzParaman Sri-sri Jaganath Gaurangga, dizdominasi oleh lactozvegetarian (97,3%) dan sisanya adalahzvegan (4,7%). Alasan sampelzmemilih untuk menjadi lacto vegetarian karena masih mengkonsumsi susu dari produk hewani yang baikzuntuk kalsium. Vegan sendiri jugazmerupakan jenis vegetarian yang tidak mengkonsumsi produk hewani termasuk susuzdan madu.9

Usia terbanyakzmerupakan kelompok usia > 40 tahun dengan jumlah 27 orang 62,8%. Sebagian besar sampel telah menjadi vegetarian >6 tahun yaitu 86%. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siahaan, bila dihubungkan denganzalasan kesehatan, maka seseorangzakan menjalankan diet vegetarianzsejak dini, sehingga dari hasil penelitiannya diketahui sampelzsudah menjadi vegetarian >6 tahun bahkan ada yang sudah menjalankan polazhidup vegetarianz≥20 tahun.10

Pada penelitian ini didapatkan 58% orang vegetarian memiliki kadar glukosa darah normal. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Listraz2014, yang mengukur kadar glukosa darah pada 30 orang vegetarian mendapatkan hasil kadarzglukosa darah normal darizsampel sebanyak 100%.11

Menurut American Diabetes Association (ADA), zkadar GlukosazDarah

PuasazTergangguz (GDPT) zjika hasil pemeriksaanzglukosa plasmazpuasa antara 100125 mg/dl dan pemeriksaanzTes Toleransi Glukosa Oralz (TTGO) glukosazplasma 2-jam <140zmg/dl. Pada penelitianzini didapatkan 32,5% orang vegetarianzmimiliki kadar GDP 100 – 125mg/dl, tetapi tidak dapat digolongkan sebagai GDPTzkarena perlu melakukan pemeriksaan TTGO untuk mengetahui apakah terdapat GDPT. Didapatkanzjuga hasil GDP ≥126 mg/dl pada 9,3% orang vegetarian, dimana kadar GDP ≥126 mg/dl merupakan salah satu tanda gejala penyakitzdiabetes melitus, namun belum dapat ditentukan secara pasti karena membutuhkanzanamnesis dan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat gejala klasikzdiabetes.

Pada penelitian inizdidapatkan rerata kadarzglukosa darahzpuasa sampel berada padazkisaran normal yaitu 100,21±14,93 mg/dl. zHal ini sesuai denganzpenelitian yang dilakukan oleh Lestari yangzmengatakan bahwa rerata kadar GDPzvegetarian berada padazinterval normal.8

Selain ituzpenelitian dari Setiyani mendapatkan rerata kadar glukosa darah puasa padazvegetarian tipe vegan 90,74±18,74 dan vegetarian tipe nonzvegan 102,79±28,54.12

Pada penelitian ini dilakukan uji korelasi untuk mengetahuizhubungan antara asupanzkarbohidrat dengan kadar glukosa darah. Ditemukan bahwa terdapatzkoefisien korelasi 0,314 dengan nilai signifikan 0,000 (p<0,05) yang menunjukkanzbahwa hubungan yang lemah antara kadar glukosazdarah dengan asupan karbohidrat pada orang dengan diet vegetarian. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari yang menunjukkan bahwaztidak adazhubungan antara asupanzkarbohidrat dengan kadar glukosa darah pada orang dengan dietzvegetarian. 8

Penyebab kadar glukosazdarah pada kisaran normal yaitu polazkonsumsi jangka panjang pada penganutzvegetarian biasanya tinggizserat dan rendah energi. Diet vegetarian disinyalir dapatzmempertahankan kadar glukosazdarah dalam batas normal dan menurunkan beberapazkomponen sindrom metabolik. Pola makanzvegetarian yang banyak mengonsumsi sumber zatzbioaktif sepertizisoflavon yang terdapat pada kacang-kacangan dan biji-bijianzserta tinggi serat dapat menghambat ReactivezOxygen Species (ROS). Kadar ROSzyang tinggi berpotensi mengganggu kerjazinsulin dalam pengeluaran glukosazhepatik, menurunkan pengambilan glukosazdi ototzskeleton, zglikolisis, zsintesis glikogen, zzserta sekresizinsulin dari selzβ pancreas.10

Hasil inizdidukung oleh hasil zenelitian di Amerikazyang membuktikanzbahwa diet vegetarianzmemiliki efek terhadap kadar glukosazdarah puasazyangzlebih rendah

dibandingkan    dietznonvegetarian.    Halzini

karenazasupan vegetarianztinggi asamzlemak tidakzjenuh      danzserat      yangzdiketahui

mempunyaizefekzprotektifzzterhadapzsindromzm etabolik.13

Penerapan diet vegetarian juga dianjurkanzuntuk penderita diabeteszmellitus tipe II yang memiliki berat badan tinggi, karena dietzvegetarian yang rendahzlemak dapat membantuzmengurangi kelebihan berat badan sehingga mampu menjaga kadar glukosa darah. Dietzvegetarian kaya akan serat dimana serat dapat memperlambatzpenyerapan glukosa di usus yang menurunkan indekszglikemik karbohidrat.14

SIMPULAN

Simpulan dari penelitian ini dapat diperoleh kadar glukosa darah pada vegetarian sebanyak 58,2% orang memiliki kadar glukosa darahzpuasa normal, 32,5% orang memiliki kadar glukosa darah puasazpre-diabetes 100–125mg/dl dan    9,3%    dengan    kadar    glukosa

darahzpuasaztinggi ≥126 mg/dl. Hasil uji korelasi asupan karbohidrat dengan gula darah dengan uji korelasi PearsonzProductzMoment didapatkan nilai koefisienzkorelasi sebesar 0,341. Hal ini mengindikasikan bahwa asupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah pada orang dengan dietzvegetarian memiliki hubungan yangzlemah. Perlu dilakukan pemeriksaanzTTGO untuk mengetahui apakah terdapat kadar glukosa darah puasa terganggu pada orang dengan dietzvegetarian. Selain itu diet vegetarian juga dapat diterapkan untuk untuk menjaga kadarzglukosa darah dalam keadaan normal.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Lestariana, zD., Siahaan, G., & Nainggolan E. HubunganzPola           KonsumsizAla

Vegetarianzterhadap       LemakzVisceral.

Journal of ThezIndonesian Nutrition Association. 2015;29(1): 59-70.

  • 2.    Setiarini, A., et al. Developmentzof food pyramidzfor   vegetarianzin   Indonesia.

Annalszof Nutrition and Metabolism. 2013

  • 3.    Kusharisupeni.    Gizizdan Kesehatan

Masyarakat. Departemen Gizi dan Kesehatan        MasyarakatzUniversitas

Indonesia (UI).  PenerbitzRaja Grafindo

Persada Jakarta. 2010

  • 4.    Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Nutriton andzdiabetes mellitus. In: HoweE, Feldman E (editor). Understanding  normalzand

clinical nutrition. 7nd ed. zUnited State of America:         ThomsonzWadsworth.

2006;791-4.

  • 5.    Annajmi, Suyanto, Fatmawati, 2014, Korelasizantara usia, zindeks masa tubuh (IMT), kadar gulazdarah puasa  pada

komunitas vegetarianzdewasa di  Kota

Pekanbaru,     Fakultas     Kedokteran

UnivesitaszRiau

  • 6.    Hildagardis M, Adhi T, Sutiari K. Kecukupanzasupan gizi remaja vegetarian danznonvegetarian di YayasanzSri Sathya Sai Bali tahun 2011, Fakultas KedokteranzUniversitas         Udayana.

2011;1(1): 43 – 49

  • 7.    Almatsier S. Prinsipzdasar  ilmuzgizi.

Jakarta: GramediazPustaka Utama; 2003.

  • 8.    Lestari,    W.,    Wahyuningsih,    S.,

Puspaningtyas, D. zAsupanzzat gizi dan kadar glukosazdarah padazvegetarian di NarayanazSmrtizAshramz    Yogyakarta,

Jurnal Ilmu Gizi. 2018;02(1): 49-58

  • 9.    Fraser GE. Vegetarianzdiets: whatzdo we knowzof theirzeffect on zommon chronic diseases. zThe AmericanzJournal of ClinicalzNutrition. 2009;89:1607-1612.

  • 10.    Siahaan,zG., Nainggolan, E. & Lestrina, D. HubunganzAsupanzZat             Gizi

denganzTrigliserida      dan      Kadar

GlukosazDarah         padazVegetarian.

Indonesian Journal of Human Nutrition. 2015;2(1), 48-60.

  • 11.    Listra P. K., Siregar M. A., Ardiani A., Keragaman Makananzdan KadarzGula Darah, zKolesterolzSerta Asam Urat antara Kelompok VeganzdanzNon Vegetarian di Maha                   ViharazMaitreya

CemarazAsrizKecamatanzPercut Sei Tuan Deli SerdangzTahun 2014. Jurnal Universitas Sumatra    Utara    Volz1(1)     2015.

Tersedia: https://jurnal.usu.ac.id

  • 12.    Setiyani, D.A. & Wirawanni, Y. PerbedaanzSindrom      Metabolikzpada

Wanita VegetarianzTipe Vegan dan Non Vegan. Journalzof  Nutrition College,

2012;1(1): 216-223.

  • 13.    Rizzo NS, Sabaté J, zJaceldo-Siegl K, FraserzGE.    Vegetarianzdietaryzpatterns

arezassociated   withza   lowerzrisk   of

metaboliczsyndrome: thezadventist health study 2. zDiabeteszCare. 2011;34(5):1225-1227

  • 14.    YokohamazY., Barnard N. zD., Levin S., WatanabezM.    Vegetarianzdiets    and

glycemiczcontrol      inzdiabetes:      a

systematiczreviewzand     meta-analysis,

GraduatezSchool    of Media    and

Governance, Keio University. 4(5): 373-82 2014.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2021.V10.i4.P14

89