KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN FIBROADENOMA MAMMAE DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017-2018
on
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10 NO.4,APRIL, 2021
Diterima:18-03-2021 Revisi:25-03-2021 Accepted: 19-04-2021
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN FIBROADENOMA MAMMAE DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017-2018
I Gusti Bagus Lulut Premana Mulia1, I G A Sri Mahendra Dewi 2, I Wayan Juli Sumadi 2 1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana [email protected]
ABSTRAK
Fibroadenoma mammae (FAM) yaitu tumor jinakGpadaXpayudaraGyangXberbatasGjelas danXberbentukGbenjolanXyangGdapatXdigerakkan. Penyebab fibroadenomaXyaitu adanya
pathogenesis yang berhubungan dengan hipersensitivitas jaringan payudara local terhadap estrogen, factor makanan dan factor riwayat keluarga atau keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik klinikopatologi pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017 – 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metodeGpenelitian potong lintang. Sebanyak 94 sampel diambil dengan teknik total sampling dan dianalisis univariat. Hasil penelitian karakteristik penderita FAM dengan kelompok usia 12 – 16 tahun 7 orang (7,4%); 17 – 25 tahun 27 orang (28,7%); 26 – 35 tahun 17 orang (18,1%); 36 – 45 tahun 25 orang (26,6%); 46 – 55 tahun 13 orang (13,8%); 56 – 65 tahun 4 orang (4,3%); dan >65 tahun 1 orang (1,1%). Ukuran FAM 1,1 – 2 cm 29 orang (30,9%); 2,1 – 3 cm 27 orang (28,7%); 3,1 – 4cm 22 orang (23,4%); >4cm 16 orang (17,0%). Lateralisasi FAM dibagian sinistra 50 orang (53,2%); dextra 36 orang (38,3%); dan bilateral 8 orang (8,5%). Subtipe histopatologi Common Fibroadenoma 73 orang (77,0%); Complex FibroadenomaX5 orang (5,3%); dan Giant Fibroadenoma 16 orang (17,0%). Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian analitik lebih lanjut guna mencari factor yang berhubungan dengan fibroadenoma mammae.
Kata kunci : Fibroadenoma Mammae, Karakteristik Klinikopatologi, Tumor Payudara, Bali
ABSTRACT
Fibroadenoma Mammae (FAM) is a benignXtumor in the breast that is detached and is a lump that can be moved. The reason fibroadenoma exist is the pathogenesis associated with hypersensitivity from local breast tissue to estrogen, dietary faktors, and family history or heredity. ThisXstudyGaims toXdetermineGthe clinical characteristicsXof FAM patientsXat the Sanglah Hospital Denpasar from 2017 toX2018. This research is a descriptive study with cross-sectionalGdesign. There are 94 sampels whichXwereXselectedGby total sampling technique and data analysis was accomplished univariately. The results of the study based on the age group showed that people between 12 to 16 years old is 7 people (7.4%); 17 to 25 years is 27 people (28.7%); 26 to 35 years is 17 people (18.1%); 36 to 45 years is 25 people (26.6%); 46 to 55 years is 13 people (13.8%); 56 to 65 years is 4 people (4.3%); and above 65 is 1 person (1.1%). FAM size 1,1 – 2 cm is 29 people (30,9%); 2,1 – 3 cm is 27 people (28,7%); 3,1 – 4cm is 22 people (23,4%); >4cm is 16 people (17,0%). Based on the lateralization of FAM, there are 50 people (53.2%) in the sinistra section; 36 people (38.3%) dextra section; and 8 people (8.5%) bilateral section. Based on the histopathological subtypes, there are 73 people (77.0%) for Common Fibroadenoma; Complex Fibroadenoma is 5 people (5,3%); Giant Fibroadenoma is 16 people (17.0%). Researchers suggest to other researchers to conducte further analytical research to find factors that associated with fibroadenoma mammae.
Keywords: Fibroadenoma Mammae, Clinicopathologic Characteristics, Breast Tumor, Bali
PENDAHULUAN
FibroadenomaXmammaeG(FAM) yaituXtumorGjinak pada payudara
yangXberbatasGjelasXdanGberbentukXbenjolanGya ngXdapatGdigerakkan. FAMXumumnyaGterjadiXpadaGwanitaXdenganGus iaX21-25Gtahun, kurangXdariG5%Xterjadi pada
usiaXdiGatasX50Gtahun, sedangkanXprevalensinyaGlebihXdariG9%Xpopulas iGwanitaXterkenaGFAM1. Berdasarkan
laporanXdariGNewXSouthGWales (NSW)
BreastXCancerGInstitute tahun 2012,
FAMXumumnyaGterjadiXpadaGwanitaXdenganGus iaX21 – 25 tahun, berdasarkan data World Health Organitation (WHO)
kurangXdariG5%XterjadiGpadaXusiaGdiXatasG50X tahun,Gdan akan terjadi peningkatan kanker di Indonesia sampai tujuh kali lipat pada tahun 2030. Kasus tumor tertinggi di Indonesia adalah di daerah Yogyakarta dengan prevalensi sebesar 9,6%. Prevalensi kasus Tumor di Provinsi Bali sebesar 4,92%. Prevalensi Tumor Payudara menduduki posisi kedua tertinggi (15,6%) setelah tumor ovarium (19,3%). Kasus ini akan terus meningkat dari tahun ketahun jika tidak ada penanganan yang tepat 2. Terjadinya FAM pada wanita terjadi akibat beberapa faktor risiko seperti umur, gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, pengaruh hormon, riwayat
perkawinan,Xparitas, dan riwayat menyusui. FAM dapat dicegahXdenganGmenerapkanXpolaGhidupXsehatX danXmelakukanGpemeriksaanXpayudara sendiriXsecaraGberkalaXtiap bulan.
DiXIndonesiaGdataXtentangGFAMXmasih GbelumXlengkapGnamunXdiperkirakanGtiapXtahun GmengalamiXpeningkatan. Pada penelitian Oktaria dan Marmah (2015) menyebutkan bahwa sebanyak 144 kasus
FAMXterjadiGdiXRumahGSakitXImmanuelGBandu ngXpadaGperiodeX2005 – 2006,
dimanaXFAMGpalingXbanyakGditemukanXpadaGu siaXdibawahG30Xtahun atau sebesar 41,70% dari kasus3. DataXdariGJakartaXBreastGCenter,
klinikXyangGmengkhususkanXuntukXpenanganan kasus tumor
padaXpayudara,GmenunjukkanXbahwaGdariX2.495 GpasienXyangGdatangXpadaGtahunX2001Gsampai X2002, terdapat 79% pasien dengan
tumorXpayudaraGjinakXdan terdapat
14%XyangGmenderita kanker4. Pada
penelitianXSidaurukG(2013) melaporkan sebanyak 103 kejadian kasus FAM di Rumah Sakit Santa Elizabeth Medan Periode 2007 – 2011. Dari 103 penderita FAM tersebut ditemukan paling banyak pada usia kurang dari sama dengan 35 tahun yaitu sebanyak 72,8% dari kasus5.
FAMXberdasarkanGletakXseringGditemuka nXpadaGkuadranXlateralGatasXpayudara. TumorGiniXbervariasiGdalamXukuran,GpalingXseri ngGditemukanXdenganGdiameterX1 sampaiG2
cm.XSecaraXsederhanaGFAMXdapatGdiklasifikasik anXmenjadiGtigaXmacamGyaituXCommonGFibroa denomaXmemilikiGukuranX1-3 cm sering
ditemukanGpadaXwanitaGkelompok umur muda antaraG21-25Xtahun, Complex Fibroadenoma tipe FAM dengan karakteristik histologis meliputi termasuk kista (≥ 3 mm), sklerosis adenosis,
kalsifikasi epitel, atau metaplasia apokrin papiler, serta GiantXFibroadenomaGtumor jinak payudara yang memiliki ukuran dengan diameter lebih dari 5 cm 6. Dari segi jumlah, FAM dapatXtimbulGsingle atauGmultiple. Pada payudara dapat timbul unilateralXatauGbilateral. MultipleXFAM
dapatXditemukanGpada 15% sampai
20%Gpasien,XbilateralGpadaX10% sampaiG20% pasien7.XUkuranGdiameterXbenjolan yang sering
terjadi sekitarX1-4 cm, namun kadang dapatXtumbuhGdanXberkembangGdenganXcepat denganXukuranGbenjolanXberdiameterGlebihXdari G5 cm. Benjolan yangGtumbuhXdapat
dirabaXdanGdigerakkanXdenganGbebas. Penyebab munculnya beberapa
fibroadenomaXpadaGpayudaraXbelumGdiketahui XsecaraGjelasXdanGpasti. AdanyaXkemungkinan patogenesis yangXberhubungan
denganXhipersensitivitasGjaringan payudara
lokalXterhadap estrogen. FAM sensitive
terhadapGperubahan hormon. FAM
bervariasiXselamaGsiklusXmenstruasi,GkadangXdap atGterlihatXmenonjol, danXdapatGmembesarXselamaGmasaXkehamilanGd anXmenyusui.
SemuaXbenjolanGdiXpayudaraGharusXdiujiGdenga nXtriple testXyangGterdiriXdariGpemeriksaanXfisik,Gmamo grafi,XdanGbiopsi. MeskiXtelahGdiangkat,
XfibroadenomaGmasihXbisaGmunculXkembali.GDi perlukanXpemeriksaanGfisikXdanGtesXbiopsiGuntu kXmemastikanGbenjolanXtersebutGadalahXfibroade nomaGatauXkanker.
Beberapa literature yangXdidapatkan GmenjelaskanXbahwaGtelahXbanyakGpenelitianXte ntangGbagaimanaXkejadianGFAMXdiGluarXnegeri, GnamunXlaporanGdanXpenelitianGmengenaiXkejad ianGFAMXdiGIndonesiaXkhususnyaGdiXBaliGmas ihXjarangGditemukan.XBerdasarkanGhalXtersebut, GpenulisXtertarikGuntukXmembahasGkarakteristik XpasienGFAMXdiGRSUPXSanglahGDenpasar.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif dengan metode penelitian potong lintang (crosssectional) dan menggunakan pendekatan retrospektif untuk mengetahui karakteristik klinikopatologi pasien fibroadenoma mammae di RSUP Sanglah Denpasar Bali tahun 2017-2018 dengan menggunakan rekam medis. Sampel pada penelitin ini berjumlah 94 pasien FAM di RSUP Sanglah yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Cara pengambilan sampel
dengan total sampling. Penelitian dilakukan pada Oktober hingga Desember tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa lembar pemeriksaan Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2018 yang berisikan informasi responden seperti usia, ukuran, lateralisasi, dan subtipe histopatologi. Data yang telah terkumpul kemudian akan dianalisis secara univariat dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 22 kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Bali. Peneitian ini disetujuin dengan nomor EC (Ethical Clearance) No:2612/UN14.2.2.VII.14/LP/201
HASIL
Total pasien yang terdiagnosis FAM di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah yang tercatat dalam lembar pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari 2017 – 31 Desember 2018, berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi adalah sebanyak 94 orang. Keseluruhan sampel tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda ditiap variabelnya.
Karakteristik Pasien FAM RSUP Sanglah Berdasarkan Usia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan kelompok rentang usia 12 - 16 tahun (remaja awal) sebanyak 7 orang (7,4%). FAM paling sering terjadi pada rentang usia 17 - 25 tahun (remaja akhir) tercatat sebesar 27 orang (28,7%). Sebesar 17 orang (18,1%) tercatat pada rentang usia 26 - 35 tahun (dewasa awal). Sebesar 25 orang (26,6) tercatat pada kelompok dengan usia 36 - 45 tahun (dewasa akhir). Pada rentang usia 46 – 55 tahun (lansia awal) tercatat sebesar 13 orang (13,8%). Sebanyak 4 orang (4,3%) pada rentang usia 56 - 65 tahun (lansia akhir) dan pada rentang usia >65 tahun (manula) merupakan kelompok paling sedikit tercatat sebesar 1 orang (1,1%).
Tabel 1. Distribusi Pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar Bali Tahun 2017-2018 berdasarkan Karakteristik Usia
Usia |
Frekuensi (n=94) |
Persentase (%) |
12 – 16 tahun |
(remaja 7 |
7,4 |
awal) |
27 |
28,7 |
17 -25 tahun |
(remaja | |
akhir) | ||
26 -35 tahun |
(dewasa 17 |
18,1 |
awal) | ||
36 - 45 tahun |
(dewasa 25 |
26,6 |
akhir) |
46 - 55 tahun (lansia |
13 |
13,8 |
awal) |
4 |
4,3 |
56 - 65 tahun (lansia |
1 |
1,1 |
akhir) | ||
> 65 tahun (manula) | ||
Total |
94 |
100 |
Karakteristik Pasien FAM Berdasarkan Ukuran
Hasil penelitian menunjukan dari total data rekam medis dengan kasus FAM yang didapat sebanyak 94 orang, dimana sebanyak 29 orang (30,9%) memiliki ukuran FAM pada rentang 1,1 – 2 cm.
Rentang ukuran ini merupakan yang paling sering terjadi di RSUP Sanglah. Ukuran FAM 2,1 – 3 cm sebanyak 27 orang (28,7%), Ukuran 3,1 – 4 cm
sebanyak 22 orang (23,4%), dan ukuran > 4 cm
sebanyak 16 orang (17,0%).
Tabel 2. Distribusi Pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar Bali Tahun 2017-2018 berdasarkan Karakteristik Ukuran
Ukuran (cm) |
Frekuensi (n=94) |
Persentase (%) |
1,1 – 2 |
29 |
30,9% |
2,1 – 3 |
27 |
28,7% |
3,1 – 4 |
22 |
23,4% |
> 4 |
16 |
17,0% |
Total |
94 |
100 |
Karakteristik |
Pasien |
FAM Berdasarkan |
Karakteristik Lateralisasi |
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lateralisasi sampel FAM terbanyak terjadi di bagian Sinistra dengan jumlah 50 kasus (53,2%). Tercatat bahwa sampel FAM dibagian dextra sebanyak 36 kasus (38,3%), serta di kedua bagian atau bilateral merupakan kelompok paling sedikit tercatat sebanyak 8 kasus (8,5%).
Tabel 3. Distribusi Pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017 – 2018 Berdasarkan Karakteristik Lateralisasi
Lateralisasi |
Frekuensi (n=94) |
Persentase % |
Sinistra |
50 |
53,2 |
Dextra |
36 |
38,3 |
Bilateral |
8 |
8,5 |
Total |
94 |
100 |
Karakteristik Pasien FAM Berdasarkan Karakteristik Subtipe Histopatologi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan sub tipe common fibroadenoma sebanyak 73 kasus (77%), sub tipe ini terbanyak terjadi pada RSUP Sanglah. Sebesar 5 kasus (5,3%) tercatat pada sub tipe Giant Fibroadenoma. Sebanyak 16 kasus (17 %)
tergolong sub tipe Complex Fibroadenoma.
Tabel 4. Distribusi Pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017 – 2018 Berdasarkan Karakteristik Subtipe Histopatologi
Sub Tipe |
Frekuensi (n = 94) |
Persentase % |
Common Fibroadenoma |
73 |
77,0% |
Complex Fibroadenoma |
5 |
5,3% |
Giant Fibroadenoma |
16 |
17,0% |
Total |
94 |
100 |
PEMBAHASAN
Pada Tabel 1. didapatkan hasil bahwa dari 94 pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar Bali periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2018 terbanyak adalah pada kelompok usia 17 - 25 tahun yaitu sebanyak 27 orang (28,7%), sedangkan yang paling sedikit pada kelompok usia di atasa 65 tahun yaitu sebanyak 1 orang (1,1%). Banyaknya pasien FAM pada kelompok usia 17- 25 tahun kemungkinan disebabkan karena faktor hormonal. Pada usia antara dekade kedua dan keempat kehidupan atau dengan kata lain pada masa reproduktif kadar hormone estrogen meningkat sehingga kasus FAM sering dalami pada kelompok usia ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Matz, dkk (2012) bahwa hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobul dianggap menjadi penyebab terbentuknya lesi ini yang terjadi pada masa menarche (15-25 tahun)8. Dalam perkembanganya, struktur lobular ditambahkan ke dalam sistem duktus dari payudara sehingga sering dijumpai lobulus hiperplastik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian tentang A Systematik Study on Fibroadenoma of the Breast yang menemukan kejadian FAM paling tinggi terjadi pada kelompok usia 16-30 tahun. Pada penelitian kelompok usia diatas 46 - 55 tahun tahun didapatkan penderita FAM sebanyak 13 orang (13,8%). Risiko FAM menurun pada usia setelah menopause, namun tidak jarang pula kasus ini terjadi pada wanita pascamenopause dengan peningkatan insiden setelah hormon pengganti dimana secara keseluruhan itu terjadi pada sekitar 10% wanita karena meningkatnya pajanan estrogen dikaitkan dengan meningkatnya risiko berkembangnya tumor payudara.
Pada Tabel 2. mengenai karakteristik penderita FAM di RSUP Sanglah Denpasar berdasarkan ukuran menjelaskan bahwa sebanyak 29 orang (30,9%) memiliki ukuran FAM pada rentang 1,1 – 2 cm. Rentang ukuran ini merupakan yang paling sering terjadi di RSUP Sanglah. Ukuran FAM 2,1 – 3 cm sebanyak 27 orang (28,7%), ukuran 3,1 – 4 cm sebanyak 22 orang (23,4%), dan ukuran > 4 cm sebanyak 16 orang (17,0%). Hal ini kemungkinan terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini dan pengetahuan individu tentang pemeriksaan SADARI sudah cukup tinggi sehingga masyarakat sudah lebih waspada, oleh sebab itu kebanyakan masyarakat memeriksakan dirinya lebih awal saat lesi FAM berukuran kecil.
Berdasarkan Tabel 3 mengenai karakteristik penderita FAM di RSUP Sanglah Denpasar berdasarkan lateralisasi menjelaskan bahwa 50 orang (53,2%) dari 94 orang pasien memiliki FAM di bagian sinistra, sedangkan 36 orang (38,3%) di bagian dextra dan bilateral sebanyak 8 orang (8,5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian mengenai Karakteristik Penderita Fibroadenoma Mammae (FAM) di RS Tk II Putri Hijau Kesdam I/Bukit Barisan Medan Tahun 2015 - 2016 yang menyatakan bahwa kejadian FAM lebih banyak terjadi di bagian sinistra sebanyak 26 orang (48%) dibandingkan dengan di bagian dextra 22 orang (41%) dan bilateral sebanyak 6 orang (11%)9. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2007 – 2011 yang menjelaskan bahwa terdapat 41 orang (39,8%) yang memiliki letak FAM di bagian dextra, lebih banyak dibandingkan dengan di bagian sinistra 25 orang (24,3%) maupun bilateral 37 orang (35,9%)5. Tidak ada penjelasan yang pasti mengenai perbandingan banyaknya kasus FAM baik di sinistra maupun dextra. Hal ini diakibatkan karena FAM dapat terjadi di salah satu payudara bahkan di kedua bagian.
Pada Tabel 4 Distribusi Pasien FAM di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017 – 2018 berdasarkan karakteristik subtipe histopatologi yaitu sub tipe common fibroadenoma sebanyak 73 kasus (77%). Sebesar 5 kasus (5,3%) tercatat pada sub tipe Giant Fibroadenoma. Sebanyak 16 kasus (17 %) tergolong sub tipe Complex Fibroadenoma. Common fibroadenoma merupakan subtipe FAM terbanyak yang ditemukan di RSUP Sanglah Denpasar. Kemungkinan terjadi akibat faktor hormonal dan adanya hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobul saat masa menarche. Kejadian subtipe Giant Fibroadenoma cukup banyak terjadi mungkin disebabkan karena adanya hipersensitifitas terhadap estrogen secara terus menerus pada lesi yang awalnya berukuran kecil menjadi bertambah secara signifikan3. Pada penelitian ini, kejadian Complex Fibroadenoma sejumlah 5 orang dimana terjadi pada rentang usia 46 – 55 tahun. Complex fibroadenoma cenderung terjadi pada pasien yang lebih tua (usia rata – rata 47 tahun) dibandingkan dengan simple fibroadenoma (usia rata – rata 28,5 tahun)10.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian tentang Gambaran Klinis dan Karakteristik Penderita Fibroadenoma Mammae (FAM) Yang di Rawat Inap 7. di RSUD Palembang Bari Periode 1 Januari 2012 – 31 Desember 2013 yang menyebutkan bahwa ukuran FAM yang paling banyak ditemukan yaitu dengan 8. ukuran 2 - 5 cm 76 orang (73,1%) dan < 2 cm sebanyak 22 orang (21,2%)3. Ukuran tersebut termasuk pada subtipe Common Fibroadenoma. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan di RS Santa Elisabeth 9. Medan tahun 2007 – 2011 yang menyebutkan bahwa ukuran FAM ≤ 5 cm (Common Fibroadenoma) lebih banyak ditemukan (82,7%) dibandingkan dengan ukuran FAM > 5 cm5.
SIMPULAN 10.
Pasien FAMXdiGRSUP Sanglah Denpasar tahun 2017-2018 terbanyak terjadiXpada
kelompokGusiaX17 – 25Gtahun yakni sebanyakG27 orang (28,7%). Pasien FAM
diXRSUPGSanglahXDenpasarGtahunX2017-2018 sebagianXbesarGmengalami FAM dengan ukuran 1,1 – 2 yaitu sebanyak 29 orang (30,9%). Pasien FAM diXRSUPGSanglahXDenpasarXtahun 2017-2018
terbanyak terjadiGpada bagian
sinistraXyaituGsebanyak 50 orang (53,2%). Pasien FAM di RSUPGSanglahXDenpasarGtahunX2017-2018 sebagian besarGadalah tipe Common Fibroadenoma, yaitu sebanyak 73 orang (77,7%).
DAFTAR PUSTAKA
nXBogorGTengah. JXKesehatGReproduksi. 2015;5(3).
WiknjosastroXH. IlmuGKebidanan.
Jakarta:XYayasanGBinaXPustakaGSarwono
XPrawirohardjo; 2008. 3(2):1–9
MatzXD, KerivanGL, ReintgenXM, Al.GE. BreastXPreservationGinXWomenGwithXGia ntGJuvenileXFibroadenoma.GBreastXCancer . 2012;20331(1):10–5.
Pakpahan C, Simangunsong B, Lumongga F.
Karakteristik Penderita Fibroadenoma Mammae di RS Tk
IIXPutriGHijauXKesdamGI /XBukitGBarisanXMedanGTahun 2015-2016.
Kedokt Methodist. 2018;11(1):94–97.
WDXD, DL P, FF P, CL V-J, WD P, MS R, etGal.XLong-termGRiskXofGBreastXCancerGinXWomen GWithXFibroadenoma. NXEngl JGMed. 1994;331(1):10–5.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2021.V10.i4.P12
80
Discussion and feedback