ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL.10 NO.11,NOVEMBER, 2021

JMU                                    ,         ,       ,

∕          I—λ Idirectoryof

urnal medika udayana J        UUXXJ journal⅛ess                                        SINTA 3

Diterima: 2021-05-19  Revisi:18-10-2021        Accepted: 30-11-2021

PENGARUH KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI (KIE) DENGAN MEDIA TERPADU TERHADAP PENGETAHUAN IBU MERAWAT BALITA DIARE

DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

Dini Suryani

Universitas Adiwangsa Jambi e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Rendahnya pengetahuan ibu dalam merawat balita diare akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita serta dapat mengakibatkan kematian pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat diare di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group. Sampel berjumlah 40 orang, diambil dengan menggunakan systematic random sampling. Hasil uji T dependent didapatkan ada pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat diare (p= 0,000). Diharapkan pihak pemegang kebijakan di Puskesmas, khususnya ruang poliklinik anak, hendaknya membuatkan satu kebijakan untuk memberikan pendidikan kesehatan perawatan anak dengan diare secara lebih intensif dan terstruktur serta mempertimbangkan media leafleat, alat peraga dan audiovisual sehingga dapat lebih efektif dan efisien.

Kata Kunci: Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), media terpadu, diare.

ABSTRACT

The low knowledge of mothers in caring for toddlers with diarrhea will affect the growth and development of toddlers and can lead to death in toddlers This study aims to determine the effect of educational information communication (IEC) with integrated media on the knowledge of mothers caring for diarrhea at the Tanjung Pinang Public Health Center, Jambi City. The research design used was the Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group. A sample of 40 people, taken using systematic random sampling. The results of the T dependent test showed that there was an effect of educational information communication (IEC) with integrated media on the knowledge of mothers caring for diarrhea (p = 0.000). It is hoped that the policy holders at the Puskesmas, especially the children's polyclinic room, should formulate a policy to provide health education for child care with diarrhea in a more intensive and structured manner and to consider leafleat media, visual aids and audiovisual so that it can be more effective and efficient.

Keywords: Educational Information Communication (IEC), integrated media, diarrhea

PENDAHULUAN

Diare termasuk penyakit yang menjadi penyebab kematian bayi dan balita1. Dikatakan diare jika buang air besar sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari dengan konsistensi cair2. Berdasarkan beberapa penelitian Masiha dkk3 di Paskistan, Mumtaz dkk4 di Rumah Sakit karachi, Radlović dkk5 di Serbia, faktor yang menyebabkan tingginya angka mortalitas dan morbiditas balita sakit adalah kurangnya antisipasi dalam penatalaksanaan diare, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah tentang perawatan diare. Penelitian yang dilakukan Article5 di Pakistan bahwa perilaku ibu merawat diare pada balita masih

rendah sebanyak 24,11%. Hal ini peran keluarga sangat penting dalam menangani diare pada balita.

Dampak dari rendahnya pengetahuan ibu pada perawatan balita sakit dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita. Pada balita dengan diare sangat rentan terjadi penurunan berat badan yang mengakibatkan pertumbuhan terganggu. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Giannattasio, Guarino, & Lo Vecchio6 di Italia bahwa anak-anak sakit dengan diare 10% dari waktu selama 24 bulan pertama adalah 1,5 cm lebih pendek daripada anak-anak yang tidak pernah mengalami diare. Menurut Pinkerton dkk7 di Amerika bahwa diare anak usia dini dan stunting memiliki efek yang mempengaruhi pada fungsi intelektual anak-anak hingga masa kanak-kanak.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan peran perawat memberikan pendidikan kesehatan agar orang tua dapat merawat anak dengan baik dalam kondisi sehat maupun sakit.

Penggunaan satu atau dua media dalam Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) dengan audiovisual dan alat peraga telah terlebih dahulu dilakukan oleh Kapti dkk8 di Rumah Sakit Kota Malang, Chauhan dkk9 di Gujarat, tingkat keberhasilan yang diperoleh tidak maksimal. Sehingga tidak cukup jika hanya menggunakan satu atau dua media saja, diperlukan kesinambungan antara ketiga media untuk mendapatkan hasil dan tujuan yang maksimal.

Media terpadu yaitu penggunaan beberapa media sekaligus pada saat pemberian KIE oleh perawat menggunakan video, alat peraga dan leafleat dalam penyampaian KIE10,11. Pengggunaan media terpadu sangat diperlukan untuk mencapai tujuan KIE dalam memberikan pemahaman terhadap orang tua tentang perawatan bayi dan balita sehari-hari dirumah yang sangat kompleks meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan12. Oleh karena itu penggunaan media terpadu akan merangkap dalam pemberian komunikasi, informasi dan edukasi.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain “Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi pada bulan November 2018. Penelitian ini sudah mendapatkan persetujuan etik dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas No.589/KEP/FK/2018. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita umur 1-5 tahun yang pernah mengalami diare di Posyandu Merpati wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang dengan jumlah 119 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling dengan metode systematic random sampling.

Dalam penelitian ini dilakukan dengan mengurutkan anggota populasi sebanyak 119 responden kemudian peneliti memilih sampel sesuai kriteria inklusi didapatkan sebanyak 88 responden, tiap responden diberi nomor urut mulai dari 1 sampai 88. Berdasarkan rumus pengambilan sampel Dharma13 didapatkan sampel yaitu 40 orang responden untuk setiap kelompok (40 orang untuk kelompok intervensi dan 40 orang untuk kelompok kontrol). Peneliti mengumpulkan data primer dengan observasi dan kuisioner. Dalam penelitian ini dilakukan analisa menggunakan uji Paired sample t test diketahuinya ada pengaruh KIE dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol.

HASIL

Analisis Bivariat

Hasil analisis bivariat pada penelitian ini dengan menggunakan uji paired sample t-test (t-dependen) untuk melihat pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare (pada kelompok intervensi dan kontrol) dengan syarat yang harus dipenuhi yaitu data berdistribusi normal. Untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal perlu dilakukan uji normalitas. Dalam penelitian ini sudah dilakukan uji normalitas dengan hasil data berdistribusi normal.

Tabel 1. Pengaruh komunikasi informasi

edukasi (kie)

terhadap pengetahuan ibu merawat kelompok intervensi dan kontrol)

balita

diare

(pada

(n=40)

No       Variabel

Mea

Standa

n

p value

r

deviasi

1      Pengetahuan

a.Kelompok Intervensi

Pre Test

6,05

1,66

40

0,000

Post Test

9,43

2,13

b.Kelompok Kontrol

Pre Test

20,20

2,85

40

0,883

Post Test

20,28

3,72

Berdasarkan tabel 1 tentang pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare (pada kelompok intervensi dan kontrol) digunakan uji statistik paired sample t-test (T Dependen) didapati nilai p value kelompok intervensi untuk variabel pengetahuan (p=0,000) yang artinya terdapat pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat balita, nilai p value kelompok kontrol untuk pengetahuan (p=0,883) yang artinya tidak terdapat pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan lembar balik terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare (pada kelompok kontrol).

PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian tentang pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare (pada kelompok intervensi dan kontrol) digunakan uji statistik paired sample t-test (T Dependen) didapati kelompok intervensi untuk variabel pengetahuan (p=0,000) ada pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) terhadap pengetahuan ibu merawat balita, nilai kelompok kontrol untuk pengetahuan (p=0,883) yang artinya tidak terdapat pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare (pada kelompok kontrol). Dapat disimpulkan komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu pada kelompok intervensi lebih baik daripada pada kelompok

kontrol hanya menerima komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media lembar balik.

Sementara penelitian Kapti dkk8 di Rumah Sakit Kota Malang terdapat pengaruh KIE dengan menggunakan audiovisual yang diberikan terhadap pengetahuan ibu (p=0,01) dan sikap (0,036). Sedangkan yang dilakukan Chauhan dkk9 di Gujarat terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai manajemen diare dalam demonstrasi menyiapkan larutan rehidrasi oral (p <0,0001). Penelitian lain yang dilakukan Dewi & Ramalida Daulay14 di Banjarmasin didapatkan hasil adanya pengaruh konseling manajemen makanan pada ibu yang menyusui (MP-ASI) dengan leafleat pada ibu (p value = 0,027). Dari penggunaan beberapa media yang berbeda pada KIE pengetahuan ibu dapat meningkat baik sikap maupun tindakan ibu dalam perawatan balita diare.

Komunikasi, informasi, edukasi (KIE) yang dilakukan terus menerus dan bertahap, baik perorangan maupun kelompok dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap orang tua maupun pengasuh dalam perawatan balita sakit dan bayi muda15. Selain itu, KIE juga dapat mengubah perilaku ke arah yang lebih baik16.

Pelaksanaan kegiatan KIE baik individu atau kelompok bisa dilakukan di Puskesmas, Posyandu maupun Pos Paud11. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Chaudhuri, Dutt, Goswami, Benerjee, & Lahiri17 di India bahwa informasi yang tepat untuk orang tua mengenai pencegahan penyakit seperti pneumonia, diare dan malnutrisi harus diberikan di setiap pelayanan kesehatan).

Dalam pelaksanaannya KIE secara umum dengan penggunaan video, alat peraga, lembar balik, leaflet dan kartu nasehat ibu (card advise)1. Tujuan penggunaaan media komunikasi informasi edukasi dapat memudahkan pemahaman ibu dalam bertindak merawat balita diare di rumah 11.

Pengggunaan video dalam KIE tidak hanya sekedar sebagai alat bantu melainkan sebagai pembawa informasi/pesan yang ingin disampaikan. Penggunaan video dapat memperjelas gambaran abstrak mengenai pentingnya perawatan diare, karena dalam proses pemberiannya tidak hanya mendengar materi yang sedang disampaikan tetapi juga melihat secara langsung dan jelas tentang perawatan diare melalui video tersebut sehingga dapat menerangkan pikiran, perasaan, perhatian, minat sasaran sedemikian rupa dan akhirnya timbul pemahaman, pengertian dan penghayatan dari apa yang diterangkan18.

Pada penelitian ini, penggunaan alat peraga pada dasarnya menjembatani antara konsep yang abstrak seperti mencubit kulit perut dan membuat oralit mencapai tahap pemikiran konkret karena dengan menggunakan alat peraga ibu lebih aktif dalam mengutak atik, memegang alat peraga, ibu dapat terlibat langsung dalam mencubit kulit perut dan membuat oralit sehingga ibu mudah dalam memahami materi, konsep yang disampaikan dan memperoleh pengalaman yang nyata sehingga tidak mudah untuk

dilupakan. Sementara media leaflet pada penelitian ini berisi informasi tentang diare dengan rancangan tulisan, gambar dan warna yang menarik. Menurut John Potter & Julian McDougall18 kelebihan dari media leafleat dapat menyesuaikan ibu belajar mandiri dirumah, ibu dapat melihat isinya lebih santai, informasi dapat dibagi baik dengan keluarga maupun tetangga, dapat memberikan detail menggunakan gambar untuk penguatan pesan.

Penggunaan media terpadu yang dirancang sangat sederhana sehingga dapat diambil hal-hal yang penting supaya mudah dicerna dan gampang diingat/dipahami oleh semua kalangan dengan tingkat pendidikan yang berbeda dan dapat membuat lebih efisien dalam pelaksanaan waktu, dengan jumlah pasien banyak bisa sekali diberi pengetahuan dengan KIE.

Adapun alasan dikelompok kontrol ditemukan belum adanya pengaruh terhadap pengetahuan ibu yang hanya diberikan lembar balik menurut asumsi peneliti dapat dikaitkan dengan ibu yang tidak diajarkan memperagakan sikap positif yang sesuai hanya diberikan materi pada lembar balik saja. Sedangkan komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu dalam merawat balita diare dapat memberi informasi baru pada ibu. Informasi dari intervensi tersebut menjadi landasan kognitif yang baru bagi ibu dalam bentuk sikap. Media terpadu yang digunakan oleh peneliti menyajikan gambar-gambar video, alat peraga dan leafleat tentang sikap yang positif dan bukan memberikan pengetahuan secara teori saja tapi juga menyikapi tentang cara bertindak dalam merawat balita diare sehingga dalam pemberian informasi, melaksanakan komunikasi dan edukasi pada kelompok intervensi peneliti memperagakan sikap yang positif sesuai dengan yang terdapat di media terpadu. Sehingga sebagian dari sikap ibu yang tadinya tidak mendukung (unfavorable) menjadi mendukung (favorable) dalam merawat balita diare.

Oleh karena itu, diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan dapat merubah sikap seseorang terhadap suatu objek tertentu oleh karena itu pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu dalam merawat balita diare sangat penting dilakukan agar dapat mempengaruhi penerimaan informasi ibu yang selanjutnya dapat mempengaruhi sikap dan perilaku ibu dalam merawat balita diare.

SIMPULAN DAN SARAN

Terjadi pengaruh komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan media terpadu terhadap pengetahuan ibu merawat balita diare. Melihat besarnya manfaat KIE dengan menggunakan media terpadu dalam meningkatnya pengetahuan ibu merawat balita diare, peneliti mengharapkan ke depannya agar petugas kesehatan khususnya perawat agar selalu memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) dengan menggunakan media terpadu kepada ibu balita mengenai diare agar pengetahuan ibu meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.     Kemenkes RI. Buku Bagan Manajemen Terpadu

Balita Sakit (MTBS). Jakarta; 2015.

  • 2.     Wong D, Hockenberry MJ, Wilson D. Wong’s

nursing care of infants and children. 10th ed. Wilson D, Hockenberry M., editors. Kanada: Elsevier; 2015.

  • 3.     Radlović N, Leković Z, Vuletić B, Radlović V, Simić

  • D. Acute diarrhea in children. Srp Arh Celok Lek. 2015;143(11–12):755–62.

  • 4.     Masiha SA, Khalid A, Malik B, Muhammad S, Shah

  • A. Oral Rehydration Therapy- Knowledge , Attitude and Practice ( KAP ) Survey of Pakistani Mothers. J Rawalpindi Med Coll Students Suppl. 2015;19:51–4.

  • 5.     Mumtaz Y, Zafar M, Mumtaz Z. Knowledge Attitude

and Practices of Mothers about Diarrhea in Children under 5 years. 2015;(November 2014):1–5.

  • 6.     Article O. Knowledge and Practices of Rural

Mothers About Diarrhea Among Infants. 2016;7(4):1053–6.

  • 7.     Giannattasio A, Guarino A, Lo Vecchio A.

Management of children with prolonged diarrhea. F1000Research. 2016;5(0):206.

  • 8.     Pinkerton R, Oriá RB, Lima AAM, Rogawski ET,

Oriá MOB, Patrick PD, et al. Early childhood diarrhea predicts cognitive delays in later childhood independently of malnutrition. Am J Trop Med Hyg. 2016;95(5):1004–10.

  • 9.      Kapti RE, Rustina Y, Widyatuti. Efektifitas

Audiovisual sebagai Media Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap dalam Tatalaksana Balita dengan Diare di Dua Rumah Sakit Kota Malang. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1689– 99.

  • 10.    Chauhan SR, Chauhan AS, Shukla A. A study on the

effect of skill-based health education on management of acute diarrheal diseases. Int J Med Sci Public Heal. 2015;4(1):81–4.

  • 11.    Levitskaya A, Management T, Instit E, Vinogradova

S, Melnik G, Foundation RS. Media Education. 2018. № 1. J Hist theory Pract media Educ.

2018;(March).

  • 12.    Kementerian Kesehatan R. Pedoman Peningkatan

Penerapan MTBS. Jakarta:  Direktorat Bina

Kesehatan Anak; 2015.

  • 13.    Dharma KK. Metodologi Penelitian Keperawatan:

Panduan Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans InfoMedia; 2012.

  • 14.    Dewi Pusparani Sinambela, Ramalida Daulay KF.

The Influence of Counseling of Food Management of Breastfeeding Companion (MP-ASI) on Mother Against Action of Diarrhea Prevention in Infants at RSUD. Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin. 2017;8(2):376–82.

  • 15.    Hirsh V, Blais N, Burkes R, Verma S, Croitoru K.

Management of diarrhea induced by epidermal growth factor receptor tyrosine kinase inhibitors. Curr Oncol. 2014;21(6):329–36.

  • 16.    Kemenkes RI. Pedoman Pelaksanaan Kegiatan

Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Kesehatan Untuk Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta; 2013.

  • 17.    Chaudhuri S, Dutt R, Goswami S, Benerjee P, Lahiri

M. Morbidity profile of 2 months-5years children according to IMNCI classification in paediatrics outpatient department of tertiary care. 2017;5(5):2202–6.

  • 18.    John Potter • Julian McDougall. Digital Media,

Culture and Education. 2017.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2021.V10.i11.P14

75