ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 11 NO.8,AGUSTUS, 2022


DOAJ


DIRECTORY OF OPEN ACCESS JOURNALS


Diterima: 2022-07-15 Revisi: 28-07-2022 Accepted: 25-08-2022

GAMBARAN STATUS GIZI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 TONJA TAHUN 2020

Ni Luh Gede Ari Indrayanti1, Putu Junara Putra2, I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi2, I Wayan Dharma Artana2

1. Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2.Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar

Koresponding author: Ni Luh Gede Ari Indrayanti e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Upaya peningkatan status gizi untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas di masa mendatang harus dimulai sejak dini, salah satunya pada anak sekolah dasar sebagai generasi penerus bangsa. Anak sekolah dasar adalah kelompok usia yang rentan terhadap masalah gizi. Masalah gizi yang dapat terjadi, yakni gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status gizi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja yang berjumlah 65 orang. Data tinggi badan dan berat badan responden yang telah mengisi kuisioner digunakan untuk mengidentifikasi status gizi berdasarkan IMT dan tinggi badan. Hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja menunjukkan status gizi berdasarkan IMT/U diketahui bahwa 3 subjek (4,6%) dengan gizi buruk, 5 subjek (7,7%) dengan gizi kurang, 37 subjek (56,9%) dengan gizi baik, 8 subjek (12,3%) dengan gizi lebih, dan 12 subjek (18,5%) dengan obesitas. Status gizi berdasarkan TB/U didapatkan bahwa sebagian besar subjek berperawakan normal, yaitu sebanyak 59 subjek (90,8%) serta subjek berperawakan sangat pendek, pendek, dan tinggi didapatkan hasil yang sama, yaitu masing-masing sebanyak 2 subjek (3,1%). Simpulan dari penelitian ini adalah didapatkan gambaran status gizi siswa V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja sebagian besar dalam batas normal. Kata kunci : status gizi, siswa kelas V, sekolah dasar

ABSTRACT

Efforts to improve nutritional status to achieve quality human resources in the future must start early, one of which is elementary school children as the nation's next generation. Primary school children are an age group that is vulnerable to nutritional problems. Nutritional problems that can occur, namely severely thinness, thinness, overweight, and obesitas. The purpose of this study was to determine the nutritional status of fifth grade students of 5 Tonja Public Elementary School. This study used a quantitative descriptive approach with a cross sectional design. The sample in this study were all fifth grade students of 5 Tonja Public Elementary School, totaling 65 people. Data on height and weight that respondents have filled out a questionnaire used to identify nutritional status based on BMI and height. The results of research conducted at the 5 Tonja Public Elementary School showed that nutritional status based on BMI / U showed that 3 subjects (4.6%) were severely thinness, 5 subjects (7.7%) were thinness, 37 subjects (56.9%) ) with good nutrition, 8 subjects (12.3%) with overweight, and 12 subjects (18.5%) with obesity. Nutritional status based on height / age found that most of the subjects were normal, as many as 59 subjects (90.8%) and very short, short, and tall subjects obtained the same results, namely 2 subjects each (3.1 %). The conclusion of this study is that the nutritional status of fifth grade students of 5 Tonja Public Elementary School is mostly within normal limits.

Keywords : nutritional status, fifth grade students, elementary school

PENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Salah satu faktor yang menentukan kualitas SDM adalah gizi. Gizi yang baik tentunya akan menghasilkan SDM yang berkualitas, yaitu sehat, cerdas, mempunyai fisik yang tangguh, dan produktif.

masalah gizi. Masalah gizi yang dapat terjadi, yakni gizi buruk

Upaya peningkatan status gizi untuk mencapai SDM yang berkualitas di masa mendatang harus dimulai sejak dini, salah satunya pada anak sekolah dasar sebagai generasi penerus bangsa. Anak sekolah dasar adalah kelompok usia yang rentan terhadap

GAMBARAN STATUS GIZI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 TONJA,..Ni Luh Gede Ari Indrayanti1, Putu Junara Putra2, I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi2, I Wayan Dharma Artana2

gizi kurang, gizi lebih, dan obesitas.1 Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 status gizi anak usia 512 tahun di Indonesia, yaitu 4% sangat kurus, 7,2% kurus, 10,8% gemuk, dan 8% sangat gemuk. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 status gizi anak usia 5-12 tahun di Provinsi Bali memiliki prevalensi gizi buruk 2,3%, gizi kurang 5,7%, dan gizi lebih 8%.7

Pemilihan populasi penelitian yakni siswa kelas V sekolah dasar karena merupakan masa remaja awal (early adolescence) dengan rentang usia 10-14 tahun. Klasifikasi usia berdasarkan WHO, yaitu masa bayi (infant) rentang usia 0-1 tahun, masa anak-anak rentang usia 2-9 tahun, masa remaja awal (early adolescence) rentang usia 10-14 tahun, masa remaja tengah (middle adolescence) rentang usia 15-17 tahun, masa remaja akhir (late adolescence) rentang usia 18-19 tahun, masa dewasa (adult) rentang usia 20-60 tahun, lanjut usia (elderly) di atas usia 60 tahun.8 Pada masa remaja awal (early adolescence), status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik memerlukan perhatian khusus. Hal ini karena masa remaja awal (early adolescence) termasuk fase tumbuh cepat setelah masa bayi.2 Status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik juga diperlukan untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan organ reproduksi dan psikososial serta adanya perubahan lifestyle, kebiasaan makan, aktivitas fisik pada masa remaja yang dapat memengaruhi status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi.4

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja yang merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di wilayah perkotaan tepatnya di Kota Denpasar. Pemilihan lokasi penelitian tersebut didasari oleh data yang menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat pendapatan per bulan orang tua siswa kelas V di sekolah tersebut kurang dari Upah Minimum Kota (UMK) Denpasar (< Rp 2.770.300) dan sebagian besar siswa kelas V di sekolah tersebut memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang. Tingkat pendapatan orang tua dan jumlah anggota keluarga tentunya memiliki pengaruh terhadap status gizi anak karena tingkat pendapatan dan jumlah anggota keluarga berkaitan dengan kebutuhan pangan yang harus disediakan untuk mendukung status gizi anak.3 Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul “Gambaran Status Gizi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja Tahun 2020”.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran status gizi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja yang berjumlah 65 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja yang berjumlah 65 orang.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja yang beralamat di Jalan Gatot Subroto I / XIV / 2 Denpasar Utara. Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2019 hingga Desember 2020 yang diawali dengan penyusunan proposal, pengumpulan data, pengolahan hasil, dan penulisan laporan penelitian.

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui penyebaran kuisioner dalam bentuk google form karena pandemi COVID-19 yang menghambat peneliti turun langsung ke lapangan. Responden yang setuju untuk menjadi sampel akan mengisi seluruh pertanyaan yang terdapat pada google form didampingi oleh orang tua/wali masing-masing. Data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak Statistical Package for the Social Science (SPSS). Pengolahan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis univariat.

HASIL

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja yang beralamat di Jalan Gatot Subroto I / XIV / 2 Denpasar Utara. Jumlah responden penelitian sebanyak 65 orang yang terdiri dari seluruh siswa kelas V baik laki-laki maupun perempuan.

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa subjek penelitian lebih banyak laki-laki (52,3%) dibandingkan dengan perempuan (47,7%). Karakteristik subjek penelitian dilihat dari segi usia didapatkan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki usia 10 tahun (49,2%). Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah anggota keluarga > 5 (53,8%) lebih banyak dibandingkan ≤ 5 (46,2%), sebagian besar pendidikan ayah, yaitu SMA/SMK (43,1%), sebagian besar pendidikan ibu, yaitu SMA/SMK (40%), dan pendapatan orang tua < UMK (84,6%) lebih banyak dibandingkan ≥ UMK (15,4%).

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik

n

%

Jenis Kelamin

Laki-laki

34

52,3

Perempuan

31

47,7

Usia

10 tahun

32

49,2

11 tahun

28

43,1

12 tahun

5

7,7

Jumlah Anggota Keluarga

≤ 5

30

46,2

> 5

35

53,8

Pendidikan Ayah

SD

3

4,6

SMP

22

33,8

SMA/SMK

28

43,1

S1

12

18,5

Pendidikan Ibu

SD

7

10,8

SMP

23

35,4

SMA/SMK

26

40

S1

9

13,8

Pendapatan Orang Tua

< UMK

55

84,6

≥ UMK

10

15,4

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa subjek    berat badan dan indeks massa tubuh pada subjek penelitian

penelitian memiliki rerata tinggi badan 142,4 cm. Rerata    ini adalah 36,4 kg dan 17,9 kg/m2.

Tabel 2. Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Tinggi Badan, Berat Badan, dan Indeks Massa Tubuh

Karakteristik                                     Rerata (SB)

Tinggi Badan (cm)                            142,4 ± 9

Berat Badan (kg)                                36,4 ± 9,2

Indeks Massa Tubuh (kg/m2)                    17,9 ± 4,4

Status gizi berdasarkan IMT/U membagi subjek penelitian menjadi 5 golongan, yakni subjek dengan gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, gizi lebih, dan obesitas. Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa 3 subjek (4,6%)

dengan gizi buruk, 5 subjek (7,7%) dengan gizi kurang, 37 subjek (56,9%) dengan gizi baik, 8 subjek (12,3%) dengan gizi lebih, dan 12 subjek (18,5%) dengan obesitas.

Status Gizi

Tabel 3. Status Gizi Berdasarkan IMT/U

n                            %

Gizi Buruk

Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Obesitas

3                                              4,6

5                                               7,7

37                                        56,9

8                                               12,3

12                                           18,5

Total

65                                      100

Status gizi berdasarkan TB/U membagi subjek berperawakan sangat pendek, 2 subjek (3,1%) berperawakan penelitian menjadi 4 golongan, yakni subjek dengan pendek, 59 subjek (90,8%) berperawakan normal, dan 2 perawakan sangat pendek, pendek, normal, dan tinggi. subjek (3,1%) berperawakan tinggi.

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa 2 subjek (3,1%)

Ni Luh Gede Ari Indrayanti1, Putu Junara Putra2, I Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi2, I Wayan Dharma Artana2

Tabel 4. Status Gizi Berdasarkan TB/U

Status Gizi

n                            %

Sangat pendek Pendek Normal Tinggi

2                                               3,1

2                                               3,1

59                                           90,8

2                                                3,1

Total

65                                       100

PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja menunjukkan bahwa status gizi berdasarkan IMT/U, sebagian besar dengan gizi baik sebanyak 37 subjek (56,9%), diikuti 12 subjek (18,5%) dengan obesitas, 8 subjek (12,3%) dengan gizi lebih, 5 subjek (7,7%) dengan gizi kurang, dan 3 subjek (4,6%) dengan gizi buruk. Status gizi berdasarkan TB/U didapatkan bahwa sebagian besar subjek berperawakan normal, yaitu sebanyak 59 subjek (90,8%) serta subjek berperawakan sangat pendek, pendek, dan tinggi didapatkan hasil yang sama, yaitu masing-masing sebanyak 2 subjek (3,1%).

Status gizi pada anak tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, tetapi banyak faktor yang dapat memengaruhi status gizi anak tersebut, yaitu jumlah anggota keluarga, pendidikan orang tua, dan pendapatan orang tua. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga responden > 5 (53,8%) lebih banyak dibandingkan ≤ 5 (46,2%). Jumlah anggota keluarga yang semakin besar menyebabkan semakin banyak kebutuhan pangan yang harus disediakan dan dapat menyebabkan berkurangnya asupan makanan yang dapat dikonsumsi sehingga kandungan gizi pada makanan tersebut tidak mencukupi kebutuhan masing-masing anggota keluarga responden.3 Pada penelitian ini, sebagian besar tingkat pendidikan orang tua responden adalah SMA/SMK. Tingkat pendidikan orang tua responden tentunya akan berpengaruh terhadap status gizi responden tersebut. Hal ini karena semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka semakin mudah untuk memahami serta mengimplementasikan informasi dan pengetahuan mengenai gizi.5 Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan orang tua responden < UMK (84,6%) lebih banyak dibandingkan ≥ UMK (15,4%). Pendapatan orang tua ini nantinya akan berhubungan dengan daya beli atau ketahanan pangan keluarga. Ketahanan pangan atau daya beli ini berkaitan erat dengan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga. Pendapatan keluarga yang rendah dapat menyebabkan ketersediaan kebutuhan pangan keluarga kurang terjamin dan tentunya akan berpengaruh terhadap status gizi.6

Dalam studi ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam penelitian yaitu penelitian ini dilakukan saat pandemi COVID-19, sehingga pengambilan data sampel hanya dapat dilakukan berdasarkan pengisian jawaban google form. Keterbatasan tersebut mengakibatkan pengukuran berat badan dan tinggi badan dari sampel juga tidak dapat dilakukan secara langsung ke lapangan, sehingga bisa menimbulkan information bias yang bersumber dari hasil pengukuran. Kuisioner yang digunakan sebagai tolak ukur penilaian dalam penelitian ini dituangkan ke dalam bentuk google form untuk diisi oleh responden mengakibatkan peneliti tidak bisa melakukan wawancara

secara langsung dengan responden, sehingga memungkinkan untuk terjadinya mispersepsi antara responden dan peneliti

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan, yaitu karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan usia didapatkan bahwa lebih banyak laki-laki (52,3%) dibandingkan dengan perempuan (47,7%) dan sebagian besar subjek penelitian memiliki usia 10 tahun (49,2%). Status gizi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja berdasarkan IMT/U diketahui bahwa 3 subjek (4,6%) dengan gizi buruk, 5 subjek (7,7%) dengan gizi kurang, 37 subjek (56,9%) dengan gizi baik, 8 subjek (12,3%) dengan gizi lebih, dan 12 subjek (18,5%) dengan obesitas serta status gizi siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja berdasarkan TB/U diketahui bahwa 2 subjek (3,1%) berperawakan sangat pendek, 2 subjek (3,1%) berperawakan pendek, 59 subjek (90,8%) berperawakan normal, dan 2 subjek (3,1%) berperawakan tinggi. Simpulan dari penelitian ini adalah didapatkan gambaran status gizi siswa V Sekolah Dasar Negeri 5 Tonja sebagian besar dalam batas normal.

Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah sekolah hendaknya rutin mengadakan pemeriksaan status gizi dan mendata tinggi badan dan berat badan siswa untuk memantau status gizi siswa setiap tahun. Orang tua hendaknya lebih memperhatikan status gizi dan pemenuhan kebutuhan gizi anak untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan organ reproduksi dan psikososial anak.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Bappenas. Pembangunan Gizi Indonesia. Jakarta: Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, 2019.

  • 2.    Eisenstein E, Santa K, Cortes S, Auxiliadora M. Nutrition in adolescence. Jornal de Pediatria. 2000;76(3):S263-S274.

  • 3.    Jahri IW, Suyanto, Ernalia Y. Gambaran Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis. JOM FK. 2016;3(2).

  • 4.    Massey-stokes M. Adolescent Nutrition: Needs and Recommendations for Practice. The Clearing House. 2016;75(6):286-291.

  • 5.    Ningsih YA, Suyanto, Restuastuti T. Gambaran Status Gizi pada Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. JOM FK. 2016;30(2).

  • 6.    Qurahman, M. A. Hubungan Perilaku Hidup Sehat dan Gizi Seimbang dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri

Bulukantil di Ngoresan Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010

  • 7.    Tim Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. 2013. Tersedia di:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasi l%20Riskesdas%202013.pdf [Diakses pada 30 April 2019]

  • 8.    WHO. Orientation Programme on Adolescent Health for

Health-care     Providers.     2006.     Tersedia     di:

https://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/ pdfs/9241591269_op_handout.pdf [Diakses pada 10

Oktober 2020]

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2022.V11.i8.P10

60