JMU


Jurnal medika udayana


ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 11 NO.10,OKTOBER, 2022

I—><Λ λ Idirectoryof

I ∕ ∖ OPEN ACCESS

IJOURNALS

Accredited


SINTA 3


Diterima: 2022-04-25 Revisi: 2022-08-28 Accepted: 25-09-2022

EFEK DIET SODIUM PADA PENDERITA HIPERTENSI : A SYSTEMATICS REVIEW 1Komang Budi Sastra, 2Anak Agung Wiradewi Lestari, 2Ni Kadek Mulyantari, 2Wayan Putu Sutirta Yasa

1Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

2Departemen Patologi Klinis RSUP Sanglah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK

Pendahuluan: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degenartif yang diderita oleh hampir sebagian besar orang yang ada di dunia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah tinggi yaitu dengan mengatur asupan sodium setiap harinya. Dalam tinjauan ini akan dibahas lebih lanjut mengenai efek diet sodium pada penderita hipertensi. Hasil: Berdasarkan hasil penelusuran diperoleh 4 jurnal, dengan total populasi sebesar 396. Seluruh penelitian yang dilakukan pada studi berlokasi di beberapa negara yaitu 1 studi di Afrika dan Amerika, 1 studi di Amerika, 1 studi di Brazil dan 1 studi lainnya dilakukan di Cina. Seluruh studi dalam penelitian ini mendapatkan intervensi berupa diet sodium dan terapi anti-hipertensi dalam rentang waktu berbeda. Terdapat 180 pasien yang mendapatkan terapi anti-hipertensi dalam waktu 8 minggu dan 38 pasien mendapatkan terapi anti-hipertensi dalam jangka waktu 1 minggu saat melakukan diet rendah garam. Presentase laki-laki sebesar 45,2% (n=179) dan wanita 54,8% (n=217). Dua studi menunjukkan hasil yang signifikan pada penurunan hipertensi secara langsung, tetapi dua studi lainnya mengukur penurunan tekanan darah secara tidak langsung dengan intervensi yang dilakukan. Kesimpulan: Konsumsi sodium yang sesuai dengan kadar standar asupan harian dapat dijadikan sebagai upaya preventif primer dalam mengurangi risiko terjadi hipertensi dikemudian hari.

Kata Kunci: Dietary Approaches to Stop Hypertension., Diet Sodium, Hypertension

ABSTRACT

Introduction: Hypertension is a degenerative disease that affects most people in the world. One of the efforts that can be done to reduce high blood pressure is to include sodium intake every day. This study will discuss further about the sodium diet in patients with hypertension. The results: Based on the search results, 4 journals were obtained, with a total population of 396. All studies conducted in the study were located in several countries, namely 1 study in Africa and America, 1 study in America, 1 study in Brazil and 1 other study conducted in China. All studies in this study received interventions in the form of sodium diet and antihypertensive therapy in different time frames. There were 180 patients who received anti-hypertensive therapy within 8 weeks and 38 patients received anti-hypertensive therapy within 1 week while on a low salt diet. The percentage of males was 45.2% (n = 179) and female was 54.8% (n = 217). Two studies showed a significant direct result in reducing hypertension, but the other two studies linked a decrease in blood pressure indirectly to the intervention performed. Similar to the population in Indonesia. In the study found that dietary sodium has a lowering effect on blood pressure. Conclusion: Sodium consumption in accordance with standard levels can be used as an effort to prevent primary intake in reducing the risk of hypertension occurring in the future. Keywords : Dietary Approach to Stop Hypertension, Diet Sodium, Hypertension

PENDAHULUAN

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang disebabkan oleh menurunnya fungsi fisiologis tubuh. Penyakit degeneratif sering dikaitkan dengan bertambahnya usia yang dipengaruhi oleh proses penuaan, pola hidup tidak sehat dan faktor eksternal lainnya. Salah satu penyakit degeneratif yang umum terjadi adalah hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang.1 Sampai saat ini hipertensi adalah suatu kondisi yang penyebabnya masih belum diketahui pada http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2022.V11.i10.P06

hampir 90% penderitanya. Beberapa faktor risiko yang dapat mencetuskan terjadinya hipertensi seperti genetik, rokok, pola makan, aktivitas fisik, penyakit ginjal maupun akibat dari pemakaian obat tertentu. Dalam kurun waktu yang lama hipertensi akan menyebabkan komplikasi yang bersifat fatal seperti penyakit kardiovaskuler, stroke, gagal ginjal dan penyakit lainnya yang memiliki angka mortalitas tinggi akibat hipertensi yang tidak tertangani. 2

Data World Health Organization (WHO) menunjukkan sebanyak 12,8% kematian di dunia disebabkan oleh hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 25,8% yang akan terus meningkat seiring berjalannya waktu akibat dari pola hidup tidak

sehat. Data Dinas Kesehatan provinsi Bali menyebutkan bahwa hipertensi masuk sepuluh besar penyakit dengan penderita terbanyak pada tahun 2016. [3] Berdasarkan American Heart Association (AHA), tekanan darah normal yaitu sistolik ≤ 120 mmHg dan diastolik ≤ 80 mmHg. Tekanan darah dikategorikan meningkat apabila sistolik berada pada 120-129 mmHg dan diastolik ≤ 80 mmHg. Hipertensi tahap 1 terjadi saat sistolik berada pada angka 130-139 mmHg dengan diastolik antara 80-90 mmHg. Hipertensi tahap 2 terjadi saat sistolik ≥ 140 mmHg dengan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi tahap krisis merupakan keadaan saat sistolik ≥ 180 mmHg dan diastolik ≥ 120 mmHg sehingga perlu konsultasi dengan dokter secepatnya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. [4] Manifestasi klinis penderita hipertensi akan muncul setelah bertahun-tahun terkena hipertensi yang akan berupa nyeri kepala saat bekerja, kadang-kadang disertai mual muntah, penglihatan terlihat kabur akibat dari kerusakan retina, terjadi kerusakan susunan saraf menyebabkan ketidakstabilan dalam berjalan, terjadi peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus sehingga menyebabkan nokturia, dan dapat pula terjadi edema akibat dari peningkatan tekenan kapiler. Hipertensi sering melibatkan pembuluh darah di otak sehingga dapat menimbulkan stroke. [5]

Hal utama yang menjadi tujuan pengobatan pasien hipertensi adalah untuk mengurangi risiko panjang dari morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Dalam hal ini dapat dilakukan salah satu terapi non farmakologis dengan membatasi asupan sodium. Sodium merupakan kation essential yang digunakan untuk menjaga volume plasma, keseimbangan asam-basa, transmisi impuls saraf dan fungsi sel normal. Konsentrasi sodium dalam cairan ekstraseluler hanya sedikit dan penyerapannya hampir 100% pada orang sehat lalu diekskresikan oleh ginjal melalui urin atau melalui keringat. Sodium ditemukan secara alami dalam berbagai makanan, seperti susu, daging, dan kerang, serta sering ditemukan dalam jumlah tinggi pada roti, kerupuk, olahan daging dan makanan ringan. Data dari seluruh dunia menunjukkan konsumsi sodium masih di atas rata-rata kebutuhan tubuh, dan berdasarkan guideline dari WHO konsumsi sodium sebanyak 2 gram perhari (setara dengan 5 gram garam perhari). [6]

Peningkatan konsumsi sodium berkaitan dengan peningkatan tekanan darah, dan berlaku sebaliknya konsumsi sodium yang rendah menurunkan tekanan darah pada orang dewasa. Terdapat sedikit keraguan bahwa penurunan asupan sodium menurunkan tekanan darah, tetapi terdapat kemungkinan juga akan menyebabkan gangguan fisiologis tubuh. Asupan sodium yang berkurang mengakibatkan volume darah berkurang dan akan mengaktifkan renin-angiotensin-aldosterone dan sistem saraf simpatis (terjadi peningkatan adrenalin dan noradrenalin), yang membantu mengontrol volume darah. [6]

METODE

Systematic review ini ditulis sesuai dengan pedoman professed reporting for syetematic review and http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2022.V11.i10.P06

meta-analysis (PRISMA) yang melaporkan mengenai evaluasi intervensi beberapa penelitian di dalamnya. PICOS (population, intervention, contolm outcome, study) question dari tinjauan ini meliputi P pasien mengalami hipertensi; Imendapatkan terapi diet sodium ≥ 1 minggu; C kelompok yang melakukan diet sodium ≥ 1 minggu. O evaluasi tingkat efektivitas pengobatan hipertensi dengan diet sodium; S randomized controlled trials.

Pencarian awal berasal dari Cochrane Librabry, PubMed, dan Science direct dengan literature berbahasa Inggris dilakukan untuk mendapatkan kerangka penelitian. Pencarian ini dilakukan untuk mengidentifikasi artikel yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran dari Januari 2015 hingga Oktober 2020 yang berfokus pada penelitian tentang dietary approaches to stop hypertension, diet sodium, hypertension, Kata kunci MeSH (NCBI PUBMED) yang digunakan adalah dietary xapproaches toxstop hypertension, diet sodium, hypertension, Batas pencarian yang diterapkan pada pencarian elektronik adalah jenis artikel, periode pencarian. Pencarian manual dari teks artikel lengkap yang dipublikasikan dan ulasan terkait dilakukan setelahnya, didapatkan kata kunci spesifik digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan penelitian yang sesuai dan mengikuti karakteristik pertanyaan PICO.

Kriteria inklusi systematic review ini adalah 1) jurnal berbahasa inggris, 2) teks lengkap, 3) melakukan diet sodium ≥ 1 minggu, 4) mengalami hipertensi, 5) berusia > 18 tahun dan terdiagnosis hipertensi, 6) mengevaluasi efektivitas diet sodium yang dilakukan, 7) penelitian klinis Mutahir yang diterbitkan antara Januari 2015 sampai Oktober 2020, 8) studi randomized controlled trials dan cross-sectional. Sementara untuk kriteria ekslusi dari tinjauan ini adalah semua penelitian yang tidak memenuhi kriteria inklusi yang disebutkan sebelumnya dan penelitian yang dilakukan pada hewan. Kata kunci spesifik digunakan untuk menghasilkan pemilihan makalah berdasarkan abstrak dan teks lengkap. Naskah yang dipilih berupa makalah berdasar kriteria inklusi yang sebelumnya ditetapkan. Setelah itu, semua abstrak dan teks lengkap diunduh dan dievaluasi per-individu. Kriteria kelayakan digunakan untuk mengidentifikasi artikel yang akan digunakan untuk systematic review ini. Data diambil oleh penulis mengenai parameter penulis; dan tahun publikasi. Semua teks lengkap yang memenuhi kriteria inklusi dibaca secara independen oleh penulis, dan dievaluasi untuk merumuskan systematic review ini.

HASIL

Pada pencarian awal yang dilakukan dengan menggunakan kata kunci yang telah ditetapkan sebelumnya didapatkan 327 studi dan duplikatnya telah dihapus. Selanjutnya dilakukan penyaringan berdasarkan judul artikel, abstrak, dan kata kunci lalu didapatkan 30 studi yang akan diproses kembali. 254 artikel tidak dapat diakses secara meyeluruh dan 43 studi lainnya tidak akan diproses kembali karena tidak memenuhi kriteria inklusi. 30 studi yang diproses kembali ditinjau dengan melihat keseluruhan isi teks sehingga didapatkan 4 studi. Dengan demikian 36

terdapat 4 artikel tersebut yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan systematics review ini.

Studi yang termasuk dalam tinjauan sistematis ini diterbitkan antara tahun 2015 sampai 2020 dan seluruh studi yang termasuk dalam tinjauan ini merupakan studi randomized controlled trials dan cross-sectional. Seluruh penelitian yang dilakukan pada studi berlokasi di beberapa negara yaitu 1 studi di Afrika dan Amerika, 1 studi di Amerika, 1 studi di Brazil dan 1 studi lainnya dilakukan di Cina. Terdapat 396 partisipan yang terlibat dalam penelitian ini dengan beberapa mendapatkan terapi anti-hipertensi dalam rentang waktu berbeda. Terdapat 180 pasien yang mendapatkan terapi anti-hipertensi dalam waktu 8 minggu dan 38 pasien mendapatkan terapi anti-hipertensi dalam

jangka waktu 1 minggu saat melakukan diet rendah garam. Presentase laki-laki sebesar 45,2% (n=179) dan wanita 54,8% (n=217). Dari 4 studi, diet sodium yang digunakan fleksibel dan dinilai sesuai dengan hasil tekanan darah sistolik pasien. Dua studi melaporkan penggunaan dosis untuk diet sodium 2300 mg/hari, dan dua lainnya masing-masing 1500 mg/hari, serta 50 mmol/hari. Durasi diet yang dilakukan berkisar 1 sampai 52 minggu. [1,2,6,7]

Analisis perbandingan pada kombinasi diet sodium yang disertai dengan pemberian obat anti hipertensi didapatkan perbedaan signifikan untuk hasil tekanan darah sistolik. Dengan pengkuran tekanan darah sistolik masing-masing penelitian untuk mengetahui perbedaan setelah dilakukannya diet sodium pada penderita hipertensi.

Tabel 1. Karakteristik Studi

No

Desain Studi

Author

Negara

Obat Anti Hipertensi

Total Partisipan

Rerata BMI

SBP Awal

1

Cross sectional

Bolin, 2018

Afrika Amerika

TD

77

TD

TD

2

RCT

Paula, 2015

Brazil

ACEi & ARB

20

28,6

166,9

3

RCT

Derkach, 2017

Amerika

TD

119

29,3

136,0

4

RCT

Wang, 2015

Cina

Losartan & Irbesartan

180

TD

156,0

Keterangan : RCT (Randomized Control Trial), TD (Tidak Dilaporkan), SBP (Sytolic Blood Pressure), ACE (AngiotensinxConverting EnzymexInhibitor), ARBx(Angiotensin 2 Receptor Blocker).


DISKUSI

Pada Penelitian terdapat empat studi terdahulu yang relevan dan digunakan dalam penyusunan tinjauan ini. Seluruh partisipan yang terlibat merupakan pasien dengan hipertensi yang diberi intervensi berupa diet sodium dalam beberapa jumlah yang berbeda. Dalam intervensi salah satu penelitian di daerah Afrika dan Amerika dengan pemberian sodium sebanyak 1500 mg. Penelitian ini melakukan pengukuran tekanan darah sekali pada akhir intervensi yang dilakukan dan ditambahkan dengan hasil wawancara dari pasien yang menjalankan diet selama setahun sebelumnya. Diperoleh hasil yang menunjukkan adanya kemungkinan penurunan tekanan darah rata rata pada keseluruhan pasien. Akan tetapi hal ini perlu diteliti lebih lanjut karena dalam pemeriksaannya ditemukan tingkat kepatuhan diet yang dilaporkan masih rendah dan tidak menyeluruh pada semua pasien.[7]

Dalam penelitian lainnya yang dilakukan didapatkan hasil yang positif. Hal ini ditunjukan dalam

Tabel 2. Luaran Studi


pencatatan kelompok yang diberikan obat hipertensi bersamaan dengan melakukan diet sodium menunjukkan adanya penurunan tekanan darah yang signifikan dari 156,0 mmHg menjadi 132,9 mmHg rata-rata seluruh pasien. Penelitian lainnya dilakukan dengan intervensi hampir sama, dengan mengkombinasikan obat anti-hipertensi dengan diet rendah garam menunjukkan adanya penurunan rata-rata dari keseluruhan pasien hipertensi dari 166,9 mmHg menjadi 132,6 mmHg.[3,8,9]

Penelitian terakhir menunjukkan perbedaan pengukuran pada diet sodium yang dilakukan yaitu dengan mengukur peningkatan cairan plasma. Peneliti menunjukkan adanya kaitan erat apabila dilakukan diet rendah sodium terjadi penurunan kadar plasma dibandingkan dengan konsumsi sodium yang lebih banyak mengakibatkan peningkatan volume plasma. Plasma disini sangat berkaitan dengan tekanan darah yang apabila meningkat jumlahnya akan meningkatkan tekanan darah. [10]

No

Author

Laki-laki

Sodium Intake

SBP akhir

Kepatuhan Diet, %

Monitoring

1

Bolin, 2018

27

1500 mg/d

132,0

72,16

52 minggu

2

Paula, 2015

12

50 mmol/d

132,6

TD

1 minggu

3

Derkach, 2017

54

2300 mg/d

TD

TD

12 minggu

4

Wang, 2015

86

2300 mg/d

132,9

TD

8 minggu

Keterangan : SBP (Sytolic Blood Pressure), TD (Tidak Dilaporkan), Mg/d (miligrsm per hari), Mmol/d (milimol per hari).

BATASAN

Dalam penyusunan systematic review ini terdapat keterbatasan didalamnya yaitu beberapa studi RCT dan satu studi cross-sectional yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan tinjauan ini bukan studi blinded sehingga berpotensi menimbulkan bias saat melaporkan hasil kejadian intervensi diet sodium untuk menurunkan hipertensi.

SIMPULAN

Penggunaan terapi diet sodium dalam penelitian ini dapat menurunkan angka tekanan darah pada pasien hipertensi. Dengan demikian, konsumsi sodium yang sesuai dengan kadar standar asupan harian dapat dijadikan sebagai upaya preventif primer dalam mengurangi risiko terjadi hipertensi dikemudian hari.

SARAN

Kedepannya diperlukan penelitian dalam rentang waktu lebih panjang dengan sampel lebih besar untuk

membahas secara spesifik mengenai efek diet sodium terhadap pasien hipertensi.

Daftar Pustaka

  • 1.    HYPERTENSION, RISKx FACTORS AND TREATMENT | PSIK UGM [Internet].

Keperawatan.ugm.ac.id. 2020 [cited 6 December 2020].               Available               from:

http://keperawatan.ugm.ac.id/index.php/2017/01/hyper tension-risk-factors-and-treatment

  • 2.    Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hipertensi-Mencegah dan Mengontrolx Hipertensi Agar Terhindar darixKerusakan Organ Jantung, Otakx dan Ginjal. 2018 [diakses pada 1 Oktober 2019]. Tersedia di: www.depkes.go.id › download › infodatin › infodatin-hipertensi.pdf

  • 3.    Viana L, Paula T, Leitão C, Neto A, Gross J, Azevedo M. Effectsxof the DASHxDietxand Walking onxBlood Pressure inxPatients WithxType 2 Diabetes and Uncontrolled Hypertension:    A Randomized

ControlledxTrial.     ThexJournal     of    Clinical

Hypertension. 2015;17(11):895-901.

  • 4.    Program N. Classificationxof Blood Pressure [Internet]. Ncbi.nlm.nih.gov. 2020 [cited 6 December 2020]. Available                                    from:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK9633/https:/ /www.who.int/publications/i/item/9789241504836

  • 5.    Anderson, C et all | ThexHeart Foundationx [Internet]. Heartfoundation.org.au. 2020 [cited 6 December 2020]. Availablexfrom:

https://www.heartfoundation.org.au/images/uploads/p ublications/PRO-167_Hypertension-guideline-2016_WEB.pdf

  • 6.    Guideline: sodiumxintake forxadults andxchildren [Internet]. Who.int. 2020 [cited 6 December 2020]. Available from:

  • 7.    Horne C, Bolin L, Powell J, Crane P. Low-salt diet adherencexinxAfrican Americansxwithxhypertension. Journalxof ClinicalxNursing. 2018;27(19-20):3750-3757.

  • 8.    Qiu B, Wang J, Du J, Liu Y, Deng S, She Q. Thexeffects of a low-salt diet on the xefficacy xof different antihypertensive drug xregimens. ThexJournal of Clinical Pharmacology. x2015;55(12):1362-1368.

  • 9.    Aslan G, Kanbay M, Afsar B, Siriopol D, Dagel T, Kuwabara M et al. Acute effects ofxsalt on bloodxpressure are mediated by serumxosmolality. The Journal ofxClinical Hypertension. 2018;20(10):1447-1454.

  • 10.    Sampson J, Derkach A, Joseph J, Playdon M, Stolzenberg-Solomon R. Effects of dietary sodium on metabolites:  xthe Dietary Approaches to Stop

Hypertension (DASH)–Sodium Feeding Study. The American Journal of Clinical Nutrition. 2017;106(4):1131-1141.

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

doi:10.24843.MU.2022.V11.i10.P06

39