PROFILE PENDERITA LUKA BAKAR DI UNIT LUKA BAKAR RSUP SANGLAH DENPASAR (2013-2015)
on
ISSN: 2597-8012 JURNAL MEDIKA UDAYANA, VOL. 9 NO.3,MARET, 2020
I—s <-∖ a Idirectoryof 1 OPEN ACCESS
I j <-√∕—JOURNALS
Diterima:07-02-2020 Revisi:10-02-2020 Accepted: 17-02-2020
PROFILE PENDERITA LUKA BAKAR DI UNIT LUKA BAKAR RSUP SANGLAH DENPASAR (2013-2015)
Pande Putu Esa Cesarani1 , Agus Roy Rusly Hariantana Hamid2, I Gede Eka Wiratnaya2
1Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Divisi Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika / Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar
3Departemen Orthopaedi dan Traumatologi Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah Denpasar
Koresponding author: Pande Putu Esa Cesarani Email: [email protected]
ABSTRAK
Luka bakar merupakan penyebab kasus trauma berat dalam keadaan darurat perawatan kesehatan di dunia. 1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penderita luka bakar tahun 2013 sampai tahun 2015 di RSUP Sanglah Denpasar. Data yang didapat dianalisa secara deskriptif cross-sectional. Penelitian telah dilaksanalan pada bulan Januari 2018 sampai dengan bulan Juli 2018 di Divisi Bedah Plastik RSUP Sanglah Denpasar. Data dikumpulkan dengan teknik total sampling dengan mengumpulkan data sekunder. Data yang dicari yaitu etiologi luka bakar, usia, jenis kelamin, derajat luka bakar, dan juga luas luka bakar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS secara desktiptif untuk mengetahui presentase jumlah penderita luka bakar. Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 57 sampel ditemukan usia yang sering mengalami luka bakar yakni usia 31-40 tahun (28,1%), sering dialami oleh perempuan (70,2%). Kejadian luka bakar sering diakibatkan oleh api (70,2%) dan derajat II (77,1%) paling sering dialami dengan luas luka tersering yakni kurang dari 20% (57,1%). Dapat disimpulkan bahwa api merupakan etiologi utama yang menyebabkan luka bakar. Derajat II dengan luas luka bakar kurang dari 20% lebih sering ditangani dan perempuan lebih rentan mengalami luka bakar. Rentang usia 31 sampai 40 tahun merupakan penderita terbanyak luka bakar di RSUP Sanglah tahun 2013 hingga 2015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pembaca megetahui profil atau prevalensi penderita luka bakar di Bali tahun 2013-2015 yang diwakili sampel pasien di Divisi Bedah Plastik, RSUP Sanglah.
Kata Kunci: Luka Bakar, usia, jenis kelamin, etiologi, derajat, luas luka
ABSTRACT
Burn injury is the cause of severe trauma cases in emergencies of health care worldwide. The objective of this study is to know the prevalence of burn patient in Sanglah General Hospital Denpasar in the period of 2013-2015. Data was analyzed cross-sectionally descriptively. This study was conducted from January-July 2018 in Division of Plastic Surgery Sanglah General Hospital Denpasar. Data was collected by total sampling method using secondary data from medical record which was include the data about wound etiology, age, sex, degree of burns, and extent of burns. The results of the study were analyzed using SPSS in descriptive to find out the percentage of burn patients. The result, there are 57 burn cases with the most age of 31-40 years (28.1%), often experienced by woman (70.2%). The incidence of burns is often caused by fire (70.2%) and degree II of burn is the most often experienced (77.1%) with the most common wound area less than 20% (57.1%). The conclusion, fire is the main etiology that causes burns. Degrees II with a wound area of
PROFILE PENDERITA LUKA BAKAR DI UNIT LUKA BAKAR RSUP SANGLAH,.. Pande Putu Esa Cesarani1 , Agus Roy Rusly Hariantana Hamid2, I Gede Eka Wiratnaya2
less than 20% are more often and women are more prone to burns. The age range of 31-40 years is the highest number of burn patients in Sanglah General Hospital, 2013-2015. The results of this study are expected to help readers know the profile or prevalence of burn sufferers in Bali in 2013-2015 which is represented by patient samples in Division of Plastic Surgery, Sanglah General Hospital.
Keywords: Burns, age, sex, etiology, degree, extent of injury
PENDAHULUAN
Luka bakar tidak hanya dapat disebabkan oleh api tapi dapat disebabkan oleh bahan kimia, listrik dan juga akibat dari radiasi.2 Data Amerika menyebutkan bahwa luka bakar menyebabakan berkisar 40.000 orang harus dirawat inap dan 3.400 meninggal setiap tahun.3 Luka bakar merupakan trauma berat dan keadaan darurat karena sulit dipantau dan bisa menyebabkan permasalahan yang kompleks.4 WHO
menyebutkan kejadian luka bakar sangat tinggi pada negara dngan penghasilan rendah dengan jumlah kematian hampir 90% dan tinggi terjadi di Pakistan, dan India.5 Data Riskesdas 2013 tercantum angka kejadian luka bakar di provinsi Bali sepanjang tahun 2007 dan 2013 sebanyak 0,7%, rentang usia yang sering mengalami luka bakar yakni 25 sampai 44 tahun, dan perempuan lebih sering mengalami insiden luka bakar.6 Data luka bakar di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan yang dikeluarkan tahun 2014, dengan persentase 0,7% merupakan peringkat ke 6 kejadian cidera yang tidak disengaja.7 Di Indonesia kejadian luka bakar menyebabkan sekitar 195.000 kematian setiap tahunnya.8 Menurut analisis deskriptif yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Soetomo tahun 2007-2011 ditemukan bahwa kejadian kemarian akibat luka bakar tinggi pada otang dewasa dan anak-anak. 9 Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk membahas kejadian luka bakar di RSUP Sanglah guna mengetahui banyak kejadian luka bakar yang dialami di Bali diwakili data RSUP Sanglah sepanjang tahun 2013-2015..
BAHAN DAN METODE
Penelitian mengguna metode deskriptif crosssectional retrospective, yaitu dengan
mengumpulkan data Divisi Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika RSUP Sanglah berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, etiologi luka, derajat luka serta luas luka didapatkan 57 sampel yang memenuhi kriteria inklusi penelitian ini..Pengambilan data melalui review Komite Etik Penelitian (KEP) FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar dan telah dinyatakan “Laik Etik” dengan surat kelaikan etik nomor 197/UN.14.2/KEP/2018 tertanggal, 30 Januari 2018. Penelitian dilaksanakan di Divisi Bedah Plastik RSUP Sanglah, pengambilan data sekunder dimulai Januari 2018 sampai Juli 2018..Data sekunder didapat berdasarkan atas hasil pencatatan di Divisi https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P08
Bedah Plastik, Rekonstruksi dan Estetika RSUP Sanglah tahun 2013 sampai 2015. Populasi target untuk penelitian ini adalah semua penderita luka bakar di Bali tahun 2013 hingga 2015..Populasi terjangkau penelitian ini adalah penderita luka bakar di RSUP Sanglah Denpasar yang tercatat di Divisi Bedah Plastik yang sesuai kriteria inklusi. Teknik pengumpulan sampel adalah total sampling yakni sampel yang digunakan merupakan seluruh populasi yang mengalami luka bakar derajat II dan III di Divisi Bedah Plastik RSUP Sanglah pada tahun 2013 hingga tahun 2015..Data yang berjumlah 57 variabel berdasarkan usia, jenis kelamin, etiologi, derajat luka, serta luas luka yang diperoleh dimasukkan kedalam SPSS 23.0 lalu dilakukan koding menggunakan angka, dilakukan analisi statistik deskriptif lalu disajikan dalam bentuk tabel..
HASIL
Tabel 1. Etiologi Luka | |
Etiologi Luka |
(%) |
Termal |
4(7,0) |
Api |
40(70,2) |
Listrik |
13(22,8) |
Berdasarkan data 57 sampel yang tercatat sepanjang tahun 2013 samapi 2015 di Divisi Bedah Plastik Sanglah Denpasar, api merupakan penyebab insiden luka bakar yang paling sering tercatat mendapat penanganan di sepanjang tahun 2013 hingga 2015 yakni sebanyak 40 sampel dengan persentase 70,2 %..
Tabel 2. Karakteristik Pasien Luka Bakar | |
Karakteristik |
N (%) |
Usia | |
0-10 tahun |
(12,3) |
11-20 tahun |
2(21,1) |
21-30 tahun |
3(22,8) |
31-40 tahun |
6(28,1) |
41-50 tahun |
(14,0) |
>65 tahun |
(1,8) |
enis Kelamin | |
Lelaki |
7(29,8) |
Perempuan |
0(70,2) |
PROFILE PENDERITA LUKA BAKAR DI UNIT LUKA BAKAR RSUP SANGLAH,..
Pada tabel 2. dijelaska bahwa dari 57 sampel, insiden luka bakar sering dialami usia 31 sampai 40 tahun (28,1%). Jika dilihat distribusinya berdasarkan jenis kelamin perempuan lebih sering mengalami luka bakar (70,2%).
Tabel 3. Luas Luka dan Derajat Luka Bakar
Karakteristik |
N(%) |
Luas Luka | |
<20% |
40(57,1) |
20%-30% |
9(12,9) |
>30% |
21(30,0) |
Derajat | |
II |
54(77,1) |
III |
16(22,9) |
Dapat dilihat pada tabel 3. tercatat sebanyak 40 sampel menderita luka bakar dengan luas luka kurang dari 20% (57,1%), sedangkan derajat
tersering ditemukan yaitu derajat II dengan persentase 77,1%.
PEMBAHASAN
Pada penelitian ditemukan bahwa mayoritas penderita luka bakar di RSUP Sanglah Denpasar lebih sering dialami oleh perempuan dibandingkan lelaki, dari total 57 sampel ditemukan sebanyak 40 sampel berjenis kelamin perempuan dan 17 berjenis kelamin lelaki..Hasil penelitian didukung oleh penelitian di Ayub Teaching Hospital dijelaskan bahwa distribusi jenis kelamin pasien penderita luka bakar lebih banyak dialami perempuan (60,18%) dibandingkan lelaki (39,82%)5..Pada Tabel dapat dilihat penderita luka bakar berusia 31 sampai 40 tahun sering mengalami kejadian luka bakar, dari 57 sampel ditemukan 16 sampel berada pada rentang usia tersebut diikuti usia 21 sampai 30 tahun sebanyak 13 sampel dan 12 sampel berusia 11-20 tahun, data tersebut tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan rentang usia yang paling sering menderita luka bakar tersering yakni usia 15 sampai 49 tahun.1
Hasil dari penelitian ini menemukan api sebagai penyebab kejadian luka bakar terbanyak di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2013-2015 sebesar 70,2% sebanyak 40 kejadian dari 57 kasus, hasil penelitian ini didukung oleh data penelitian Christopher Johnson yang menyatakan bahwa api merupakan penyebab luka bakar 3. tersering yakni sebesar 71%.2
Pada penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa derajat II paling sering ditangani di Divisi
Bedah Plastik RSUP Sanglah yaitu yaitu 77,1%, pada penelitian ini juga ditemukan bahwa satu orang pasien penderita luka bakar bisa memiliki derajat luka bakar yang berbeda dan termasuk distribusi luas luka bakar tersebut..Hasil pengumpulan data menunjukan luas luka yang sering diderita pasien penerima pelayanan di Divisi Bedah Plastik RSUP Sanglah yaitu luka yang luasnya kurang dari 20% sebanyak 57,1% dan luas luka lebih dari 30% sebanyak 30,0%..Hasil penelitian diatas didukung oleh hasil penelitian Aditya Wardhana dan kawan-kawan yang memperoleh hasil, luka bakar dengan luas0 sampai 10% sebanyak 15,9% dan 11-30% sebanyak 40,6% dan untuk derajat 2A dengan proporsi 2,9% dan derajat 2B sebesar 25,1%.10
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di RSUP Sanglah Denpasar yang mengambil data sekunder tahun 2013 sampai 2015 ditemukan bahwa api merupakan etiologi
utama yang menyebabkan luka bakar. Luka bakar derajat II dengan luas luka kurang dari 20% lebih sering ditangani di bagian bedah plastik, rekontruksi dan estetika RSUP Sanglah Denpasar. Perempuan lebih rentan mengalami luka bakar. Rentang usia 31 sampai 40 tahun merupakan penderita terbanyak luka bakar di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2013-2015.
SARAN
Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dengan periode penelitian lebih lama dengan jumlah sampel lebih banyak , yang dapat dikumpulkan dari bagian lain ataupun diluar RSUP Sanglah seperti fasilitas kesehatan primer guna mendapat akurasi data lebih baik serta lebih teliti dalam mengambil data sampel sesuai kriteria penelitian dan dapat menggambarkan kejadian luka bakar di Bali..
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Sen S, Palmieri T, Greenhalgh D. Review of
Burn Research for Year 2014. J Burn Care Res [Internet]. 2015;36(6):587–94. Diunduh :https://academic.oup.com/jbcr/article/36/6/58 7-594/4581998
-
2. Johnson C. Management of burns. Surg
(United Kingdom) [Internet].
2018;36(8):435–40. Diunduh
:https://doi.org/10.1016/j.mpsur.2018.05.004
Gibran NS, Wiechman S, Meyer W, Edelman L, Fauerbach J, Gibbons L, dkk. American Burn Association Consensus Statements. J Burn Care Res [Internet]. 2013;34(4):361–85.
Diunduh:http://content.wkhealth.com/linkback/o
Pande Putu Esa Cesarani1 , Agus Roy Rusly Hariantana Hamid2, I Gede Eka Wiratnaya2
penurl?sid=WKPTLP:landingpage&an=0125309 2-201307000-000017.
-
4. Rowan MP, Cancio LC, Elster EA, Burmeister
DM, Rose LF, Natesan S, dkk. Burn wound healing and treatment:review and advancements.8.
12;19(1):243.Diunduh:http://ccforum.com/content9.
/19/1/243
-
5. Ahmed A, Asad S, Khan R, Ibrahim M, Siddique
M. Epidemiology of burns and its relation with morbidity and mortality in Ayub teaching10.
hospital. 2017;(February).
-
6. RISKESDAS. Penyakit yang ditularkan melalui
udara. Jakarta Badan Penelit dan Pengemb Kesehat Dep Kesehat Republik Indones [Internet].2013;(Penyakit
Menular):103.Diunduh:http://www.academia.edu/ download/36235491/Laporan_riskesdas_2010.pdf
Indonesian Ministry of Health. Report of National Basic Health Research
(RISKESDAS) 2013. Jakarta: 2014.
WHO. WHO biennal report 2010/2011: violence, injury and disability 2012:20.
Hidayat T, Noer M, Saputro I. Five years retrospective study of burns in DR Soetomo General Hospital Surabaya. Folia Medica Indones 2014;50:123–30.
Wardhana A, Basuki A, Prameswara ADH, Rizkita DN, Andarie AA, Canintika AF. The epidemiology of burns in Indonesia’s national referral burn center from 2013 to 2015. Burn Open [Internet]. 2017;12:67–73. Diunduh:http://linkinghub.elsevier.com/retri eve/pii/S246891221730038X
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P08
Discussion and feedback