HUBUNGAN ANTARA BERAT TAS PUNGGUNG DENGAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PAKSEBALI DI KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG
on
ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 8 NO.4 APRIL, 2019
I!--∖z—S A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS I\~_J JOURNALS
HUBUNGAN ANTARA BERAT TAS PUNGGUNG DENGAN NYERI
PUNGGUNG BAWAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PAKSEBALI DI KECAMATAN DAWAN KABUPATEN KLUNGKUNG
Ni Komang Ari Sepriyanti1, I Made Muliarta2, Luh Made Indah Sri Handari Adiputra2
1Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penggunaan tas punggung di kalangan siswa sekolah dasar sangat diminati. Adanya peningkatan penggunaan tas punggung dengan beban berat menimbulkan efek samping berupa keluhan nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara berat tas punggung terhadap nyeri punggung bawah pada siswa SD Negeri 2 Paksebali. Metode penelitian berupa observasional melalui pendekatan cross sectional analytic. Sampel penelitian yaitu siswa SD Negeri 2 Paksebali kelas III,IV,V,VI yang berjumlah 102 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017. Pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuisioner serta pengukuran berat tas punggung, berat badan, dan tinggi badan. Penelitian menyatakan dari 102 sampel, seluruhnya (100%) menggunakan tas punggung. Siswa yang menggunakan tas punggung kategori ringan 73,5%, tas punggung kategori berat 26,5% . Sedangkan siswa yang mengalami nyeri punggung bawah sebanyak 60,8%. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hasil bahwa nilai p yakni 0,000 (p<0,05) menyatakan terdapat hubungan signifikan antara berat tas punggung dengan nyeri punggung bawah pada siswa SD Negeri 2 Paksebali.
Kata Kunci : Berat Tas, Nyeri Punggung Bawah, Siswa SD, Tas Punggung
ABSTRACT
The use of backpacks among elementary school students is in great demand. The increased use of backpacks with heavy loads cause side effects such as low back pain. The purpose of this study was to determine the correlation between the weight of backpack and low back pain in students of SD Negeri 2 Paksebali. This research method using observasional with cross sectional analytic approach. Sample of this research was the students of SD Negeri 2 Paksebali in grade 3, 4, 5, and 6 which amounted to 102 people. The study was conducted in August 2017. The technique used in sampling was simple random sampling. Data collection using questionnaires and weight measurement of backpack, weight, and height of the students. The results of this study showed from 102 samples, all (100%) using backpacks. 73.5% students using lightweight category backpacks, and 26.5% in weight category backpacks. While students who complained of lower back pain as much as 62%. Based on the research result with chi square test obtained result that p value that is 0.000 (p<0.05) which mean there is significant correlation between backpack weight with lower back pain on student of SD Negeri 2 Paksebali.
Keywords : Weight of Backpack, Low Back Pain, Students, Backpacks
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
PENDAHULUAN
Tas sekolah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siswa sekolah pada umumnya. Dewasa ini siswa-siswa sekolah dasar cenderung lebih memilih untuk menggunakan tas punggung. Tidak hanya di kalangan siswa sekolah dasar, penggunaan tas punggung menjadi bagian yang tidak terpisahkan di kalangan orang dewasa dikarenakan penggunaannya yang efisien.1 Penggunaan tas punggung untuk membawa alat tulis, buku dan perlengkapan sekolah yang melebihi berat maksimal akibat kecenderungan banyaknya kegiatan ekstrakulikuler menimbulkan dampak.
Kebiasaan membawa barang terlalu berat akan menimbulkan keluhan fisik. Keluhan yang paling banyak ditemui akibat penggunaan tas punggung yang berat yaitu keluhan nyeri punggung bawah. Membawa tas sekolah yang berat oleh siswa-siswa sekolah dapat menyebabkan spektrum yang luas dari nyeri yang terkait dengan gangguan muskuloskeletal dan disfungsi postural.2 Insiden nyeri punggung di siswa dan remaja bervariasi mulai dari 8%-84,1%.3 Hal ini didukung oleh beberapa penelitian di Uganda sekitar 35,4% dari siswa sekolah melaporkan bahwa membawa tas sekolah adalah penyebab dari gangguan muskuloskeletal dan sekitar 88,2 % melapor mengalami keluhan pada bagian bahu, leher, dan punggung bagian bawah.4 Penelitian lain di Iran sekitar 45,1 % siswa mengalami gangguan pada bahu, punggung, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah.5 Beberapa penelitian lainnya mengindikasikan bahwa berat tas punggung yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri punggung bawah, bahu dan sendi.
Penelitian di Indonesia mengenai hubungan berat tas punggung dan nyeri punggung bawah sudah banyak dilakukan. Salah satu penelitian yang dilakukan di daerah Sragen, menunjukkan persamaan hubungan antara pemakaian tas punggung dikalangan siswa usia sekolah dasar yang mengalami gangguan muskuloskeletal.6 Penelitian lain di Bali yang dilakukan di daerah Denpasar menunjukkan adanya pengaruh membawa tas yang berat dikalangan siswa sekolah dengan insiden nyeri punggung bawah.7
Nyeri punggung bawah merupakan suatu gejala rasa sakit yang terlokalisasi dibawah garis costae ke 12 dan di atas lipatan gluteal inferior dengan atau tanpa adanya nyeri pada bagian tungkai bawah yang menetap dalam jangka waktu tertentu.8 Nyeri timbul akibat stimulasi ujung saraf nosiseptor. Dengan penggunaan tas punggung yang terlalu berat merupakan salah satu bentuk stres mekanik yang akan menyebabkan penggunaan otot yang berlebihan. Apabila otot bekerja berat maka energi didapatkan melalui proses anaerob akibat pasokan oksigen yang rendah. Pada proses anaerob, asam laktat dihasilkan lebih banyak sehingga akan menimbulkan kelelahan otot.9
Selain itu, Indeks Massa Tubuh (IMT) berpengaruh terhadap nyeri punggung pada anak-anak akibat adanya peningkatan beban pada tulang.1 Beberapa ahli medis dan public health merekomendasikan berat tas punggung tidak melebihi 10-20% berat badan siswa.10 Melihat permasalahan diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara berat tas punggung dengan nyeri punggung bawah pada siswa SD
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
Negeri 2 Paksebali di Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung
BAHAN DAN METODE
Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik cross sectional dengan teknik simple random sampling dan didapatkan 102 sampel.Sampel diambil dari siswa SD Negeri 2 Paksebali kelas III,IV,V,VI.
Variabel penelitian terdiri dari Berat tas punggung, keluhan nyeri punggung bawah, umur, jenis kelamin, kelas, dan IMT. Prosedur penelitian dengan melakukan pengukuran berat tas punggung dengan timbangan digital, berat badan menggunakan timbangan digital, tinggi badan menggunakan mikrotois dan pemberian kuisioner mengenai keluhan nyeri punggung bawah. Kuisioner yang diberikan membantu dalam menunjukkan lokasi nyeri pada siswa.
HASIL
Responden dalam penelitian diambil dari kelas III-VI SD Negeri 2 Paksebali. Total responden dalam penelitian sebanyak 102 orang yang terdiri atas 28 orang kelas III, 17 orang kelas IV, 32 orang kelas V, 25 orang kelas VI. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2017 .
Karakteristik Responden Berdasarkan Sosiodemografi Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Sosiodemografi
No |
Variabel |
n |
Persent ase (%) |
1 |
Usia (Tahun) 8 9 10 11 12 |
19 |
18,6 |
20 |
19,6 | ||
26 |
25,5 | ||
26 |
25,5 | ||
11 |
10,8 | ||
2 |
Jenis Kelamin | ||
Laki-laki |
47 |
46,1 | |
Perempuan |
55 |
53,9 |
3 Kelas
III |
28 |
27,5 |
IV |
17 |
16,7 |
V |
32 |
31,4 |
VI |
25 |
24,5 |
102 100
Tabel 1 terdiri atas responden laki-laki 47 orang (46,1%) dan perempuan 55 orang (53,9%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas III-VI SD Negeri 2 Paksebali lebih banyak berjenis kelamin perempuan dibandingkan jenis kelamin laki-laki.
Usia siswa sekolah terdiri dari 19 orang (18,6%) usia 8 tahun, 20 orang (19,6%) usia 9 tahun, 26 orang (25,5%) usia 10 tahun, 26 orang (25,5%) usia 11 tahun, 11 orang (10,8%) usia 12 tahun.
Tingkatan kelas siswa meliputi kelas III 28 orang (27,5%), kelas IV 17 orang (16,7%), kelas V 32 orang (31,4%), dan kelas VI 25 orang (24,5%).
Distribusi IMT, Berat Tas, dan Keluhan Nyeri Punggung Bawah
No |
Variabel |
Klasifikasi |
n |
Perse ntase (%) |
1 |
Berat Tas Punggun |
Ringan (<10%) |
75 |
73,5 |
g |
Berat (≥15%) |
27 |
26,5 | |
2 |
IMT |
Underweight |
4 |
3,9 |
Normal |
62 |
60,8 | ||
Overweight |
19 |
18,6 | ||
Obese |
17 |
16,7 | ||
Tabel 2. Responden Berdasarkan IMT, Berat Tas dan Keluhan Nyeri Punggung |
Bawah
Tabel 2 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini menurut Indeks Massa Tubuh (IMT) terdiri dari 62 orang (60,8% )
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
normal, 17 orang (16,7%) obese, 19 orang (18,6%) overweight dan 4 orang (3,9%) underweight. Hal ini sejalan dengan penelitian Syabani dimana diketahui mayoritas responden berstatus gizi normal sebanyak 78%.1
Responden dalam penelitian ini berat tas punggungnya terdiri dari 75 orang (73,5%) ringan, dan 27 orang (26,5%) berat.
Distribusi Frekuensi Jenis Tas Sekolah Siswa
Tabel 3. Jenis Tas Sekolah Siswa
Orang (83,3%) menggunakan tas pada kedua bahu, serta tidak ditemukan responden yang
No |
Waktu Pemakaian Ransel per Hari |
n |
Persentase (%) |
1 |
Di bawah 30 |
65 |
63,7 |
menit | |||
2 |
Di atas 30 |
37 |
36,3 |
menit | |||
Total |
102 |
100 |
membawa tas dengan cara menarik tas
menggunakan tangan.
No |
Jenis Tas |
n |
Persentase (%) |
No |
Nyeri Punggung |
n |
Persentase (%) |
1 |
Nyeri Punggung |
82 |
80,4 |
2 |
Tidak Nyeri Punggung |
20 |
19,6 |
Total |
102 |
100 |
1 |
Ransel Total |
102 102 |
100 100 |
Cara | |||
No |
Membawa |
n |
Persentase |
Tas Sekolah |
(%) | ||
1 |
Pada Satu |
17 |
16,7 |
Bahu | |||
2 |
Pada Kedua |
85 |
83,3 |
Bahu | |||
Total |
102 |
100 |
Penggunaan tas jenis ransel pada siswa
sebanyak 102 orang (100%). Sedangkan tidak ditemukan responden yang menggunakan tas troli.
Pemakaian Ransel
Tabel 4. Cara Pemakaian Ransel Sekolah
Cara pemakaian ransel yaitu 17 orang (16,7%) menggunakan tas pada satu bahu, 85
Durasi Penggunaan Tas
Tabel 5. Distribusi Waktu Pemakaian Tas
Sekolah
Pemakaian tas di bawah dari 30 menit setiap hari sebanyak 65 orang (63,7%), dan yang menggunakan tas di atas 30 menit sebanyak 37 orang (36,3%).
Masalah Pembawaan Tas
Tabel 6. Kesulitan Membawa Tas
No |
Kesulitan Membawa Tas Sekolah |
n |
Persenta se (%) |
1 |
Tas sulit |
68 |
66,7 |
dibawa | |||
2 |
Tas tidak |
34 |
33,3 |
sulit dibawa | |||
Total |
102 |
100 |
Tabel 6 diketahui bahwa responden yang kesulitan membawa tas lebih banyak dibandingkan responden yang merasakan tasnya tidak sulit dibawa. Responden yang merasakan tasnya sulit dibawa sebanyak 68 orang (66,7%) serta responden yang merasakan tasnya tidak sulit dibawa sebanyak 34 orang (33,3%).
Nyeri Punggung
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nyeri Punggung
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
Diketahui bahwa responden dalam penelitian ini berdasarkan nyeri punggung didapatkan sebanyak 82 orang (80,4%) mengeluh nyeri punggung dan diikuti sebanyak 20 orang (19,6%) tidak mengeluh nyeri punggung.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nyeri Punggung Bawah
No |
Nyeri Punggung Bawah |
n |
Persentase (%) |
1 |
Ya |
62 |
60,8 |
2 |
Tidak |
40 |
39,2 |
Total |
102 |
100 |
Tabel 8 dapat dilihat frekuensi responden yang mengalami nyeri khusus pada punggung bawah (lumbal). Responden yang mengeluh mengalami nyeri punggung bawah sebanyak 62 orang (60,8%), dan responden yang
tidak mengeluh nyeri punggung bawah sebanyak 40 orang (39,2%).
Regio Nyeri Punggung
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Regio
Nyeri
No |
Skala Nyeri |
n |
Persentase (%) |
1 |
2 |
4 |
3,9 |
2 |
4 |
43 |
42,2 |
3 |
6 |
32 |
31,4 |
4 |
8 |
4 |
3,9 |
5 |
10 |
2 |
2,0 |
6 |
Tidak ada keluhan |
17 |
16,7 |
Total |
102 |
100 |
No |
Regio Nyeri |
n |
Persentase (%) |
1 |
Servikal |
2 |
2 |
2 |
Thorakal |
2 |
2 |
3 |
Lumbal |
10 |
9,8 |
4 |
Sakrum |
4 |
3,9 |
5 |
Servikal, Thorakal |
4 |
3,9 |
6 |
Servikal, Lumbal |
29 |
28,4 |
7 |
Servikal, Sakrum |
7 |
6,9 |
8 |
Thorakal, Lumbal |
7 |
6,9 |
9 |
Servikal, Thorakal, Lumbal |
16 |
15,7 |
10 |
Servikal, Thorakal, Sakrum |
5 |
4,9 |
11 |
Tidak ada keluhan |
16 |
15,7 |
Total |
102 |
100 |
Tabel 9 diketahui bahwa regio nyeri yang paling banyak dirasakan oleh responden dalam penelitian ini yaitu sebanyak 29 orang (28,4%) yang mengalami keluhan di dua regio servikal dan lumbal sekaligus.
Tingkat Keparahan Nyeri
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri
Tabel 10 diketahui bahwa skala nyeri yang dirasakan responden dalam penelitian ini paling banyak berada di skala 4 sebanyak 43 orang (42,2%), sebanyak 32 orang (31,4%) skala 6, diikuti oleh 4 orang (3,9%) di skala 2, kemudian 3 orang (2,9%) skala 8 dan hanya 2 orang (16,7%) yang merasakan nyeri punggung di skala 10. Serta 17 orang (16,7%) tidak mengalami keluhan di salah satu regio.
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
Durasi Nyeri Punggung
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Durasi Nyeri
Punggung
No |
Durasi Nyeri Punggung |
n |
Persentase (%) |
1 |
Kurang dari sebulan |
80 |
78,4 |
2 |
1-3 bulan |
5 |
4,9 |
3 |
Tidak menjawab |
17 |
16,7 |
Total |
102 |
100 |
Total 102 100
Tabel 12 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas frekuensi nyeri punggungnya paling banyak 1 kali dalam sebulan sebanyak 29 orang (28,4%).
Dampak Nyeri Punggung
Tabel 13. Distribusi Frekuensi Ketidakhadiran ke Sekolah
No |
Tidak pernah hadir ke sekolah karena nyeri punggung |
n |
Persentase (%) |
1 |
Pernah |
13 |
12,7 |
2 |
Tidak pernah |
72 |
70,6 |
3 |
Tidak |
17 |
16,7 |
Menjawab | |||
Total |
102 |
100 |
Tabel 11 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini mayoritas merasakan nyeri pada waktu kurang dari sebulan yaitu sebanyak 80 orang (78,4%), sebanyak 5 orang (4,9%) mengeluh nyeri 1-3 bulan, sebanyak 17 orang (16,7%) tidak merasakan keluhan, serta tidak didapatkan responden yang mengeluh merasakan nyeri 4 hingga 6 bulan serta 7 bulan hingga 1 tahun.
Intensitas Keluhan Nyeri
Tabel 13 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini yang pernah tidak hadir ke sekolah karena nyeri punggung sebanyak 13 orang (12,7%) serta responden yang selalu hadir ke sekolah sebanyak 72 orang (70,6%) serta yang tidak menjawab sebanyak 17 orang (16,7%).
Tabel 12. Intensitas Nyeri
No |
Frekuensi |
Persentase | |
Nyeri Punggung |
n |
(%) | |
1 |
Satu tahun (1 -2) |
17 |
16,7 |
2 |
Satu bulan (1) |
29 |
28,4 |
3 |
Satu minggu (1) |
15 |
14,7 |
4 |
Sehari 1 kali |
24 |
23,5 |
5 |
Tidak menjawab |
17 |
16,7 |
No |
Konsultasi ke Dokter |
n |
Persentase (%) |
1 |
Datang ke |
13 |
12,7 |
Fasilitas Kesehatan | |||
2 |
Tidak Datang ke Fasilitas Kesehatan |
72 |
70,6 |
3 |
Tidak Menjawab |
17 |
16,7 |
Total |
102 |
100 |
Tabel 14 didapatkan mayoritas siswa sebanyak 72 orang (70,6%) tidak pernah berobat ke dokter akibat nyerinya.
Hubungan antara berat tas punggung dengan Nyeri Punggung Bawah
Tabel 15. Hubungan Berat Tas Punggung dengan Nyeri Punggung Bawah
Berat Tas Punggun g |
Keluhan Nyeri Punggung Bawah |
P | |||
Iya (n) |
(%) |
Tida k |
(%) |
0,000 | |
Ringan |
38 |
61,3 |
37 |
92,5 | |
Berat |
24 |
38,7 |
3 |
7,5 |
Tabel 15 didapatkan data bahwa responden yang memiliki berat tas kategori ringan dan mengeluhkan nyeri punggung sebanyak 38 orang, serta responden yang memiliki tas kategori berat dan mengeluhkan nyeri punggung sebanyak 24 orang.
PEMBAHASAN
Hasil Indeks Massa Tubuh (IMT) pada tabel 2 didapatkan 62 orang (60,8% ) normal. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Sya’bani dimana diketahui mayoritas responden berstatus gizi normal sebanyak 78%.1 Hal tersebut sesuai dengan riset kesehatan dasar dimana presentase yang didapatkan sebanyak 81,4% anak dengan IMT normal di Jawa Barat. Pada
anak dengan gizi berlebih akan menyebabkan beban yang ditopang pada tulang belakang meningkat sehingga saat mengangkat beban berat tulang belakang akan bekerja lebih berat.11 Tingginya persentase normal pada Indeks Massa Tubuh anak-anak mungkin disebabkan karena adanya program pelaksanaan pemeriksaan antropometri setiap bulannya. Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa siswa yang menggunakan tas dengan kategori berat (≥15% berat badan) sebesar 27 orang (26,5%). Rentang berat tas punggung siswa adalah 1kg–5kg. Rerata berat tas siswa adalah 2,43kg. Menurut penelitian Siambanes menunjukkan rerata berat tas punggung siswa sekitar 4,5kg. Berbeda pula dengan penelitian sebelumnya dimana rerata berat tas yang digunakan siswa yaitu 4kg.12 Penggunan tas punggung yang terlalu berat pada usia pertumbuhan mempengaruhi tulang serta stress tulang vertebra yang menyebabkan terjadinya penekanan pada diskus yang memiliki peran sebagai bantalan tulang belakang.13
Tabel 7 diketahui bahwa responden dalam penelitian ini 82 orang (80,4% ) mengeluh nyeri punggung. Hal ini sejalan dengan penelitian Yusoff bahwa dilihat dari sisi keluhan nyeri punggung, didapat keluhan nyeri punggung yang dominan pada responden.14
Tabel 8 didapatkan responden yang mengalami nyeri punggung bawah sebanyak 62 orang (60,8%). Penelitian lain menunjukkan proporsi siswa yang mengalami nyeri punggung sekitar 55%.6 Diketahui bahwa usia sekolah merupakan massa dimana pencapaian tertinggi pertumbuhan tulang dan dapat menyebabkan stres tulang vertebra apabila membawa beban yang berat. 7
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
Berdasarkan tabel 15 diperoleh hasil signifikan dengan nilai (p=0,000) menyatakan terdapat hubungan antara berat tas punggung dengan nyeri punggung bawah pada siswa SD Negeri 2 Paksebali kelas III,IV,V,VI di Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. Menurut penelitian Ardiono menunjukkan adanya pengaruh berat tas terhadap keluhan muskuloskeletal dengan nilai (p=,005).11 Hasil yang konsisten juga ditemukan pada penelitian Farhood yang menunjukkan adanya kaitan beban tas terhadap risiko low back pain (p=0,021).15
Penggunaan tas punggung yang berat menyebabkan timbulnya nyeri punggung bawah karena berhubungan dengan adanya perubahan postur tubuh dimana saat menggunakan tas dalam keadaan berat akan menyebabkan kepala akan cenderung ke depan untuk mempertahankan postur tubuhnya. Apabila hal tersebut terjadi terus menerus akan menyebabkan terjadinya perubahan kelengkungan tulang belakang dan dapat menyebabkan nyeri punggung.16 Apabila tas digunakan dengan beban yang berat akan memberikan dampak cidera otot dan tulang akibat diskus intervertebral menipis.11
SIMPULAN
Siswa yang menggunakan tas dengan kategori ringan sebesar 75 orang (73,5%) dan tas dengan kategori berat sebanyak 27 orang (26,5%). Prevalensi nyeri punggung bawah pada siswa sebesar 60,8% dan sebanyak 24 orang siswa dengan tas kategori berat mengeluh nyeri punggung bawah. Terdapat hubungan antara berat tas punggung dengan nyeri punggung bawah pada siswa SD Negeri 2 Paksebali di Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. Bagi
pihak sekolah, diharapkan memberikan edukasi terkait berat tas yang direkomendasikan beserta barang yang diperbolehkan untuk dibawa terkait dengan mata pelajaran dengan melakukan kerjasama dengan institusi kesehatan terkait. Bagi Pemerintah, agar mengevaluasi jumlah pelajaran dan buku-buku yang cocok dibawa oleh siswa sekolah dasar ditinjau dari segi kesehatan dan segi pendidikan. Bagi orang tua, lebih memperhatikan pemilihan tas yang tepat sesuai dengan syarat beserta keamanan, dan kenyamanan tas yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
-
1. Syabani, P. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang BackPack Safety Terhadap Keluhan Nyeri Punggung Pada Siswa Kelas 5 di Kelurahan Tegalpanjang Garut. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Skripsi. 2012.
-
2. Panicker, R., and T.S , Sandesh. Prevalence of Musculoskeletal Pain in School Going Adolescents Using School Bags: A Co-relational
Research. International Journal of Therapies and Rehabilitation
Research. 2014; 3: 4-10
-
3. Cottalorda,J., Bourelle,S., and
Gautheron,V. Effect of Backpack
Carrying in Children. Orthopedic.
2004; 27(11): 1172-1175.
-
4. Mwaka, E., Munabi, I., Buwembo, W., Kukkiriza,J., and Ochieng, J. Musculoskeletal Pain and School Bag Use: a cross-sectional study among Ugandan Pupils. BMC Research Notes. 2014; 7:222.
I--∖z—∖ A I DIRECTORY OF OPEN ACCESS
I__∕ V_>/ \~_J JOURNALS
-
5. Shamsoddini,A., Hollisaz, M., and Hafezi,R. Backpack Weight and Musculoskeletal Symptoms in
Secondary School Students,
Tehran,Iran. Iranian J Publ Health. 2010; 39(4): 120-125.
-
6. Fathoni, F.D. Hubungan Pemakaian Backpack dengan Terjadinya Nyeri Musculoskeletal pada Anak Usia 8-12 Tahun di SDN 2 Bener Sragen. 2013.
-
7. Mahendrayani, L.I., Purnawati, S.,
Andayani, N. Hubungan berat tas dengan nyeri punggung bawah pada anak sekolah umur 12-14 tahun di Denpasar. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Denpasar. 2014.
-
8. Nirgovic, P.A. Back pain in children
and adolescents: Overview of causes.
2015. [Online] Tersedia di
http://www.uptodate.com/contents/bac k-pain-in-children-and adolescents-
overview-of-causes diakses pada tanggal 17 September 2016.
-
9. Guyton, A.C., Hall, J.E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta.EGC. 2014.
-
10. American Academy of Pediatric.
2003b. Back to school tips. 2015. [Online] Tersedia di
-
11. Ardiano, F., Yuantari, M.G.C. Keluhan Muskuloskeletal Pada Siswa Sekolah Dasar di Wilayah Kecamatan Semarang Selatan. Skripsi. UDINUS. 2014.
-
12. Matlabi, H., Behtash, H.H., Rasouli, A., Osmani, N. Carrying heavy backpacks and handbags amongst elementary students: cause and
solutions. Science Journal of Public Health. 2014;10(2): 305-308.
-
13. Stefany, V., Angliadi, E., Sengkey, L. Hubungan Penggunaan Ransel dengan Nyeri Punggung dan Kelainan Bentuk Tulang Belakang pada Siswa di SMP Negeri 2 Tombatu. Jurnal E-Clinic. 2015; 3: 1.
-
14. Yusoff, M. Hubungan Penggunaan Tas Jenis Ransel dan Jenis Troli Terhadap Kejadian Nyeri Punggung pada Siswa Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah, Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Skripsi. 2013.
-
15. Farhood, H. Low Back Pain in Schoolchildren: the Role of School Bag Weight and Carrying Way. Journal of Natural Science Research. 2013; 3(8): 156-64.
-
16. Huldani. Nyeri Punggung.
Banjarmasin: Universitas Lambung
Mangkurat. 2012.
Discussion and feedback