ISSN: 2303-1395

E-JURNAL MEDIKA, VOL. 5 NO.9, SEPTEMBER, 2016

GAMBARAN KARAKTERISTIK SIFILIS DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN SUB DIVISI INFEKSI MENULAR SEKSUAL RSUP SANGLAH DENPASAR/FK UNUD PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2013

Surya Adisthanaya

Fakultas Kedokteran Universitas Udayana [email protected]

ABSTRAK

Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum, didapat dari hubungan seksual dan dapat ditularkan dari ibu ke janin (vertical transmission). Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan 35 Sampel yang didapat dari data sekunder di poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah periode Januari 2011-Desember 2013. Hasil dari penelitian ini adalah 35 pasien sifilis dimana jumlah laki-laki sebanyak 30 (85,7%) lebih tinggi dari perempuan sebanyak 5 (14,3%). Kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur 25 sampai 44 tahun sebanyak 21 (60%), kelompok stadium sifilis tertinggi adalah kelompok stadium sifilis sekunder sebanyak 19 (54,3%), dan jumlah kasus baru sebanyak 24 (68,6%) lebih tinggi dibandingkan kasus lama sebanyak 11 (31,4%). Dapat disimpulkan bahwa kasus sifilis di RSUP Sanglah memiliki gambaran karakteristik yang bervariasi di setiap variabelnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai dasar penelitian lebih lanjut untuk kasus sifilis.

Kata Kunci: Sifilis, Karakteristik, Data Sekunder

ABSTRACT

Syphilis is a sexual transmitted disease, which is cause by the bacterium Treponema pallidum, that can transmit by sexual intercourse and can transmitted from mother to fetus (vertical transmission). This study is a descriptive cross-sectional using a total of 35 sample from secondary data of clinic records in dermatology and venereology clinic sexual transmitted disease sub division Sanglah Hospital/Medical Faculty Udayana period January 2011-December 2013. The results of this study is 35 patients with syphilis in which the number of males were 30 (85.7 %) is higher than women by 5 (14.3 %). The highest group are the age group of 25 to 44 years were 21 (60 %), the highest syphilis stage group is the group stage of secondary syphilis were 19 (54.3 %), and the number of new cases were 24 (68.6 %) higher than the old cases were 11 (31.4 %). It can conclude that syphilis cases in Sanglah Hospital have characteristic features vary in each variable. The results of this study can be used as a basis for further research to cases of syphilis.

Keywords: Syphilis, Characteristic, Secondary Data

PENDAHULUAN

Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang masih menjadi permasalahan secara global. Banyak orang dewasa yang terinfeksi akibat penyakit ini. Sifilis tidak hanya menyebabkan morbiditas, tetapi juga dapat menyebabkan mortalitas.1

Sifilis disebabkan oleh bakteri treponema pallidum, di dapat dari hubungan seksual dan dapat ditularkan dari ibu ke janin atau yang diketahui sebagai vertical transmission.2 Vertical transmission dari infeksi sifilis dapat terjadi selama kehamilan yang menuju kepada infeksi fetal pada kasus setidaknya dua per tiga kasus, terutama pada kasus sifilis dini dari ibu.1

Pada tahun 2008 diperkirakan kejadian kasus baru sebanyak 10,6 juta orang di dunia terinfeksi oleh

penyakit sifilis. Pada tahun yang sama, kejadian kasus baru sifilis di Asia Tenggara diperkirakan sebanyak 3 juta kasus.3 Jumlah populasi di dunia tahun 2008 diperkirakan sebanyak 6,7 milyar.4 Insiden sifilis di Indonesia pada tahun 1996 adalah sebanyak 0,61%.5 Sedangkan angka kejadian kasus penyakit sifilis di Provinsi Bali belum diketahui secara pasti.

Distribusi sifilis dapat ketahui berdasarkan stadium dan faktor risikonya. Faktor risiko yang berhubungan dengan sifilis yaitu umur dan jenis kelamin. Jumlah kasus sifilis laten dini yang dilaporkan ke Centers of Diseases Control (CDC) pada periode 2009-2010 meningkat sebanyak 4,1% (Dari 13.066 menjadi 18.079 kasus), dan jumlah kasus sifilis lanjut dan sifilis laten lanjut meningkat sebanyak 4,3% (dari 17.338 menjadi 18.079 kasus). Pada periode yang sama, sifilis primer dan sekunder

meningkat sebanyak 1,3% pada laki-laki (dari 7,8 menjadi 7,9 kasus per 100.000 laki-laki), dan pada perempuan menurun sebanyak 21,4% (dari 1,4 menjadi 1,1 kasus per 100.000 perempuan). Pada tahun 2010, sifilis primer dan sekunder tertinggi pada orang-orang yang berumur 20-24 tahun dan 25-29 tahun (13,5 dan 11,3 kasus per 100.000 populasi).6 Penelitian mengenai sifilis di Bali dapat dilakukan oleh karena angka kejadian kasus sifilis belum diketahui secara pasti.

Rumah sakit umum pusat (RSUP) Sanglah Denpasar merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan sumber untuk mendapatkan data-data mengenai sifilis di Bali, dikarenakan RSUP Sanglah merupakan rumah sakit umum pusat dan rumah sakit rujukan di Bali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik sifilis dalam hal ini lebih di persempit mencari gambaran karakteristik sifilis di poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah Denpasar/FK Unud periode Januari 2011-Desember 2013.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini merupaka penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui gambaran karakteristik sifilis di poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah Denpasar/FK Unud periode Januari 2011-Desember 2013.

Tabel 1. Karakteristik Pasien Sifilis di Poliklinik Kulit dan Kelamin Sub Divisi Infeksi Menular Seksual RSUP Sanglah Periode Januari 2011 sampai Desember 2013

Karakteristik

Jumlah (Total=35)

Persentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki

30

85,7

Perempuan

5

14,3

Umur (Tahun)

< 15

0

0

15-24

12

34,3

25-44

21

60

>45

2

5,7

Stadium

Sifilis Primer

4

11,4

Sifilis Sekunder

19

54,3

Sifilis Laten Dini

5

14,3

Sifilis Laten Lanjut

7

20

Sifilis Tersier

0

0

Kasus

Lama

11

31,4

Baru

24

68,6

Penelitian ini mempergunakan data sekunder dari catatan poliklinik selama 3 tahun. Sampel dikupulkan menggunakan metode total sampling pada semua pasien sifilis yang datang ke poliklinik kulit

dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah Denpasar/FK Unud periode Januari 2011-Desember 2013 sehingga didapatkan sampel sebanyak 35.

Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data sekunder dari catatan poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah Denpasar/FK Unud periode Januari 2011-Desember 2013 kemudian dicatat data karakteristik pasien sifilis seperti umur, jenis kelamin, pasien lama dan baru, dan stadiumnya, dan dilakukan pengolahan data secara manual.

HASIL

Berdasarakan data yang didapat dari poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah selama periode Januari 2011 sampai Desember 2013, pada penelitian ini didapatkan 35 sampel terdiri dari 30 laki-laki (85,7%) dan 5 perempuan (14,3%). Didapatkan Persentase Kasus baru sifilis 68,6%, dan persentase kasus lama sifilis 31,4% (tabel 1).

Pasien sifilis terdiri dari 85,7% laki-laki dan 14,3% perempuan. Pasien sifilis yang datang berumur dibawah 15 tahun adalah 0%. Umur 15 sampai 24 tahun 34,3% dengan persentase laki-laki 83,3% dan perempuan 16,7%. Umur 25 sampai 44 tahun 60% dengan persentase laki-laki 85,7% dan perempuan 14,3%. Pasien sifilis berumur diatas dan sama dengan 45 tahun sebesar 5,7% dengan persentase laki-laki 100% dan perempuan 0% (tabel 2).

Berdasarkan stadium, didapatkan stadium sifilis primer 11,4% dengan presentase laki-laki 75% dan perempuan 25%. Stadium sifilis sekunder 54,3% dengan presentase laki-laki 89,5% dan perempuan 10,5%. Stadium sifilis laten dini 14,3% dengan presentase laki-laki 60% dan perempuan 40%. Stadium sifilis laten lanjut 20% dengan presentase laki-laki 100% dan perempuan 0% dan jumlah kasus stadium sifilis tersier 0% (tabel 2).

DISKUSI

Berdasarkan data yang didapat dari buku register poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah, pasien sifilis laki-laki memiliki presentase yang lebih tinggi (85,7%) dibandingkan perempuan (14,3%). Berdasarkan data dari CDC, pasien laki-laki juga lebih tinggi dibandingkan perempuan.6 Data dari penelitian Daili SF yang menunjukan angka kejadian di delapan rumah sakit di Indonesia, pasien sifilis laki-laki juga lebih tinggi dibandingkan perempuan.8 Hal ini mungkin terjadi dikarenakan adanya perilaku seksual men who have sex with men (MSM), dimana memudahkan penularan sifilis dari laki-laki ke laki-laki.

Tabel 3. Karakteristik Umur, Jenis Kelamin, dan Stadium Pasien Sifilis

Karakteristik

Umur                                      Total

< 15 tahun      15-24 tahun      25-44 tahun     >45 tahun

0               12               21                  2                       35

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

0%           83,3%          85,7%           100%              85,7%

0%           16,7%          14,3%            0%                14,3%

Karakteristik

Stadium                                       Total

Primer        Sekunder       Laten Dini      Laten Lanjut   Tersier

4               19                5                  7             0        35

Jenis Kelamin Laki-laki

Perempuan

75%          89,5%          60%            100%       0%    85,7%

25%          10,5%          40%            0%        0%    14,3%

Pasien sifilis yang datang berumur dibawah 15 tahun adalah 0%, berdasarkan data dari CDC, angka kejadian pasien sifilis yang datang berumur dibawah 15 tahun sangat rendah. Pada penelitian ini, diadapatkan umur 15 sampai 24 tahun terdapat sebesar 34,3% , sedangkan untuk umur 25 sampai 44 tahun merupakan persentase tertinggi pasien sifilis di poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah yaitu sebesar 60%.

Berdasarkan data dari CDC juga demikian, dimana kelompok umur 25 sampai 44 tahun merupakan kelompok umur dengan angka kejadian tertinggi.6 Hal ini mungkin terjadi dikarenakan kelompok umur 25 sampai 44 tahun merupakan kelompok umur yang sexual active.

Pada penelitian ini didapatkan pasien yang berumur diatas dan sama dengan 45 tahun hanya sebesar 5,7%, dari data CDC angka kejadian dari kelompok umur diatas dan sama dengan 45 juga rendah.6,7

Pada penelitian ini didapatkan pasien stadium sifilis primer memiliki presentase sebesar 11,4%, sedangkan stadium sifilis sekunder memiliki presentase tertinggi yaitu 54,3%. Berdasarkan data CDC, kelompok stadium sifilis primer dan sekunder memiliki angka kejadian tinggi.6

Pada penelitian ini diadapatkan pasien stadium sifis laten dini dengan presentase 14,3%, stadium sifilis laten lanjut dengan presentase 20%, dan stadium sifilis tersier dengan presentase terendah yaitu 0%. Berdasarkan data CDC, kelompok stadium tertinggi adalah kelompok stadium lanjut (sifilis laten lanjut dan sifilis tersier). Data ini berbeda dengan data yang didapat dari register poliklinik kulit dan kelamin sub divisi infeksi menular seksual RSUP Sanglah yaitu angka kejadian sifilis laten lanjut rendah dan sifilis tersier sebanyak nol kasus. Hal ini mungkin terjadi dikarenakan stadium sifilis laten lanjut merupakan stadium yang asimtomatik, stadium sifilis tersier sudah mengenai sistem lain seperti sistem saraf, sehingga pasien sifilis stadium lanjut mungkin tidak mengunjungi poliklinik kulit.

Jumlah kasus baru sifilis lebih tinggi dibandingkan kasus lama sifilis dengan persentase kasus baru sifilis 68,6%, dan kasus lama 31,4%. Dari data CDC, di Amerika Serikat pada tahun 2008 sampai tahun 2009 terjadi penurunan angka kejadian sifilis, tetapi kembali meningkat di tahun 2010.6 Pada tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami penurunan angka kejadian sifilis, tetapi kembali meningkat pada tahun 2013.

SIMPULAN

Karakteristik kasus sifilis periode Januari 2011-Desember 2013 di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, didapatkan jumlah pasien laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan, yaitu laki-laki 85,7% dan perempuan 14,3%. Kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur 25 sampai 44 tahun sebesar 60%, diikuti oleh kelompok umur 15 sampai 24 tahun sebesar 34,3%, kelompok umur diatas dan sama dengan 45 tahun sebesar 5,7%, dan kelompok umur dibawah 15 tahun sebesar 0%. Kelompok stadium sifilis tertertinggi adalah kelompok stadium sifilis sekunder sebesar 54,3%, diikuti oleh kelompok stadium sifilis laten lanjut sebesar 20%, kelompok stadium sifilis laten dini sebesar 14,3%, kelompok stadium sifilis primer sebesar 11,4%, dan kelompok stadium sifilis tersier sebesar 0%. Didapatkan jumlah kasus baru sifilis lebih tinggi dibandingkan kasus lama sifilis dengan persentase kasus baru sifilis 68,6%, dan kasus lama 31,4%.

DAFTAR PUSTAKA

  • 1.    Emerson, C.R. Syphilis: A Review of the Diagnosis and Treatment. The Open Infectious Diseases Journal, 2009; 3, 143-147.

  • 2.    Goh, B.T. Syphilis in Adults. Sex Transm Infect, 2005; 81, 448–452.

  • 3.    WHO. Global Incidence and Prevalence of Selected Curable Sexually Transmitted Infections – 2008. World Health Organization Press, 2012; 9.

  • 4.    PRB.org. Population World Data Sheet. 2008. Tersedia                                       di

3

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum

http://www.prb.org/Publications/Datasheets/2008/ 2008wpds.aspx. Diakses: 25 Februari 2014.

  • 5.    Djuanda, A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke Lima. Dalam Djuanda, A. & Natahusada, E.C. Penyakit Kelamin – Sifilis, Badan Penerbit FKUI, Jakarta. 2010. hlm.392-411.

  • 6.    CDC. Sexually Transmitted Diseases Surveillance.

2010.                 Tersedia                 di

http://www.cdc.gov/std/stats10/syphilis.htm. Diakses: 25 Februari 2014.

  • 7.    MANUABA, Amertha Putra. PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DAN BIOSAFETY LEVEL 1 DAN 2. Intisari Sains Medis, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 117-123, june 2016. ISSN 2503-3638. Available at: http://isainsmedis.id/ojs/index.php/ISM/article/vie w/91. Date accessed:   30 june 2016.

4

http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum