IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR DAN ANALISIS KUALITAS AIR TUKAD YEH SUNGI DI KABUPATEN TABANAN DENGAN METODE INDEKS PENCEMARAN
on
ECOTROPHIC • 7 (1) , <l-0 • 46
ISSN: 1907-5626
IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR DAN ANALISIS KUALITAS AIR TUKAD YEH SUNGI DI KABUPATEN TABANAN DENGAN
METODE INDEKS PENCEMARAN
Nt M.ADESETIAR,11), M. $UDIANA MAHENDRA1), IWAYANBUDIARSA $UYASA3) J)Kant<>r Lingkungc,n Hidup Kabupatcn Tabanan, 1>Program hfugister llmu l.irtgJ..1lngun PPs Unud
J)Jurusan Klmia nfTPA Unud
ABSTRACT
Based on the data of Environmental Status of Bali Provinc.e Year 2009, Sungi River is the one of ten rivers that have experience quality degradation which contaminated by waste. Pollution parameters that have exc.eeded the quality standard, are: BOD, COD, Total Phosphate, Total Coliform, and Faecal Coliform. It requires to concerned because Sungi River as the point area for drinking water in Tabanan (data of Environmental Board of Bali Province).
Purpose of research is to determine the characteristic of pollution source which will be impact to the changing of water quality in physical, chemical, and biological in middle and down stream area, detern1ine the pollution index in up stream, middle. and dow stream area of Sungi River. Water parameters that will observe are: temperature, pH, turbidity, TDS, TSS, DHL, DO, BOD, COD, Total Phosphate, Total Coliform and Faecal Coliform. The measurement result will compare with the best of water quality, based on the Regulation of Bali Governor Number 8 Year 2007, because of it utilization as drinking water.
Result of research shown that the activity in Sungi River dominated by agriculture activity, settlement, animal husbandry, and industry that located in dov.n stream area. The waste that result from the above activities caused the degradation of water quality that shown by theincreasing ofwater parameter indicators, such as: BOD, COD, Total Phosphate, and Faecal Coliform Bacteria. In the middle will increasing and down stream area will get degradation. This condition is inversely proportional to the content of DO as impact ofcontaminants accumulation, such as: organic waste in middle are, because the water movement is more calm with average water flow is 0,14 m/second compared with the up and down stream area with average water flow are 0,15 m/second and 0,35 m/second.
Characteristic of pollution source which effect the water quality at Sungi River in area I caused by llie activities of agriculture, animal husbandry, settlement, and industry, for area II caused by the activities of agriculture, animal husbandry, settlement, and villa.
The quality staLus of Sungi Rlver in up stream area still result a good quality water but in the middle and down stream area are get lightly pollution. Water quality parameter which exceeded a good water quality in Sw1gi Rive,· is Total Phosphate with average value is 0,44 mg/I in the middle area, 0,40 mg/l in down stream area and Faecal Coliform with average value is 166/100 ml in the middle area and 152/100 ml in the down stream area.
Key words : human uctivity, water quality degradation, Sungi River.
ABSTRAK
llerdasarkan data Status Llngkungan Hidup Provinsi Bali Tahun 2009, Tukad Yeh Sungi merupakan salah satu sungai dari sepuluh sungai yang telah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan telah terkontaminasi oleh limbah. Parameter pencemar yang telal1 melarnpaui baku muh1 yaitu : BOD, COD, Total Fosfat, Total coliformfonn, dan Faecal coliformform. Kondisi ini penting untuk diperhatikan karena muarn Tukad Yeh Sungi merupakan titik pengambilan air baku air mimun PDAM Kabupaten Tabanan (BLH PrO\^nsi Bali, 2009).
Tujuau Penelitian adalah untuk menentukan karakter smnber pencemar yang berdampak pada perubaban kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi pada teugah dan hilir, mencntukan Indcks Pencemaran pada hu.lu, tengah dan hilir Tukad Yeh Sungi. Parameter air yang diamati ada.lah suhu, pH, kekeruhan, TDS,
f<knUfika'$iSumbt'rPencemor dan AnofisisKoolitas Air ukad Yeh Sungi di Kabupaten Ta bcman de.ngan Metode lndeks Pe.ncemaran (Hi MadeSd:iori, dkk.J
TSS, DHL, DO, BOD, COD, Total Fosfat, Total coliformform dan Faecal coliformform. Hasil pengulmran dibandingkan dengan baku mutu kualita.s air kelas 1 berdasarkan Pergub Bali Nomor 8 Tahun 2007 karena pemanfaatannya sebagai bahan balm air minum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas padaTukad Yeh Sungi didominasi oleh kegiatan pcrtanian, pemukiman, petemakan dalam skala rumah tangga clan industri yang terdapat di daerah hilir. Limbah aldbat aktivitas tersebut menyebabkan penurunan kualitas air yang ditunjukkan dengan terjadinya peningkatan kandungan : BOD, COD, Total Fosfat dan bak:1eri Faecal coliformform. Peningkatan terjadi pada bagian tengah sungai selanjutnya menurun pada daerah hilir. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kandungan DO akibat adanya akumulasi zat pencemar ben1pa limbah organik pada bagian tengah karena pergerakan air yang lebih tenang dengan rata-rata debit air 0,14 m/dt dibandingkan dengan bagian hulu dan hilir masing·masing sebesar 0,15 m/dt dan 0,35 m/dt.
Karakteristik sumber pencemar yang mempengaruhi kualitas airTukad Yeh Sungi pada \\'ilayah I adalah pertanian, petemakan skala rumah tangga, pemukiman enduduk dan kegiatan industri sedangkan pada \\'ilayah lI disebabkan oleh pertanian, petemakan skala rumall tangga, pemukiman penduduk dan villa.
Status mutu Tukad Yeh Sungi pada bagian hulu masih memenuhi kualitas air kelas 1 sedangkan pada bagian tengah dan hi\ir tergolong tercemar ringan. Parameter k'llalitas air yang melampaui Baku Mutu Air kelas 1 diTukad Yeh Sungi yaitu Total Fosfat dengan nilai rata-rata sebesar 0,44 mg/I ba!!,ian tengah, 0,40 mg/I bagian hilir dan Faecal coliformform dengan nilai rata-rata sebesar 166/100 ml pada bagian tengah dan 152/100 ml pada bagian hilir.
Kata ktmci : aJ..1iuitas mmmsia, penunman kualitas air, 1ukad Yeh s,mgi.
PENDAHULUAN
Data Status Llngkungan Hidup Provinsi Bali Talmn 2009 menyebutkan bahwa terdapat beberapa parameter pencemar yang telah melampaui bak'll mutu yaitu : BOD, COD,Total Fosfat, Total coliform, dan Faecal colifom1 (BLH Provinsi Bali, 2009).
Berdasarkan data tersebut dan terkait dengan pemanfaatannya sebagai air baku air minum menimbulkan ide untuk mengadakan penelitian di Tukad Yeh Sungi sehingga diketahui tingkat pencemaran yang terjadl sebagai upaya mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan untuk sebesar-besar kemakmuran
Tujuan Penelitian adalah (t) menentukan karakter sumber penc:emar yang herdampak pada peruballan kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi pada bagian tengah dan hilir Tukad Yeh Sungi, (2) menentukan Indeks Pencemaran pada hulu, tengah dan hilirTukad Yeh Sungi, (3) menentukan kualitas air pada Tukad Yeh Sungi secara fisik, kimia, dan biologi.
Penelitian ini diharapkan memberikan dapat manfaat : dalam memformulasi kebijakan dalam pengendalian pencemaran dan upaya pemeliharaan Tukad Yeh Sungi, serta memberikan data dan informasi awal bagi para peneliti untuk melaksanakan penelitian lanjutan.
METODELOGI PENEUTlAN
Penelitian dilakukan diTukad Yeh Sungi dengan pe,timbangan sungai tersebut sangat potensial ka· rena dimanfaatkan sebagai penampung, penyimpan air, sumber bahan bah'll bagi PD,\M Kab. Tabanan, irigasi pertanian dan ak1ivitas mck bagi penduduk yang banyak terdapat di sepanjang tukad Yeh Sungi. Ruang lingkup pene!itian adalah melakukan identi· fikasi terhadap sumber pencemar dan analisis kua· litas air. Lokasi yang diidentifikasi dibagi menjadi 2 wllayah yaitu wilayah I dan wilayah 11 dengan pertimbangan bahwa nilai kualitas air pada bagian tengah dan hilir dipengaruhi oleh kedua wilayah tersebut. Penentuan wilayah I, II dan peta hasil identifi· kasi dapat dilihat pada gambar t. Pengambilan sam· pc! kualitas air akan dilakukan di Br. Palian, Desa Luwus, Kee. Baturiti. Kah. Tabanan, Br. Dakdakan, Desa Abiantuwung, Kee Kediri, Kah. Tabanan, Br. Nyanyi, Desa Beraban, Kee. Kediri, Kab. Tabanan.
Metode yang dipergunakan dalam pengambilan sampel air adalah sampel gabungan (composite sample) untuk mendapatkan sampel sehomogen mungkin sehingga sampel dapat mewajiki kualitas lingkungan sesungguhnya. (Hadi, 2007, Effendi, 2003).
Pcnentuan titik pantau air dilalrnkan dengan cara pu1'posive sampling yaitu dengan memperhatikan berbagai pertimbangan masukan sampah dari berhagai kegiatan manusia yang bcrlangsung di
DAS serta dan dampak yang ditimbulkan pada sungai tersebut. Lokasi pengambilan contoh ditetapkan sedemikian rupa sehingga diketahui kualitas air sebelum memasuki kawasan penelitian dan perubahan kualitas air yang diakibatkan oleh kegiatan manusia. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 9 (sembilan) kali pengambilan pada masing-masing titik pantau.
Data yang diperolch dianalisis secara deskreptif kualitatif dengan memperhatikan pemanfaatan sungai oleh masyarakat serta fa1.-tor tckanan dan karakteristik dari lingkungan pada wilayah I dan wilayah II sedangkan penentuan Kualitas /Air Sungai dengan membandingkan data basil pengukuran dengan nilai baku mutu berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 08 Tahun 2007, tentang Baku Mutu Lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Llngkungan Hidup, selanjutnya untuk mengetahui Status Mulu Air Tukad Yeh Sungi dengan Metode lndeks Pencemaran
HASIL OAN PEMBAHASAN
Hasil identifikasi sumber dan hasil analisis kualitas air pada Tukad Yeh Sungi secara lengkap diuraikan pada sub bahasan berikut.
Hasil ldentifikasi Sumber Pencemar
Data yang ditampilkan merupakan data basil pengamatan di lapangan serta data sekunder sebagai data pendukung dengan rincian sebagai berikut :
/V Karakteristik Wilayah I
Daerah aliran sungai didominasi oleb tegalan, perkebunan/sawah, peternakan skala nunah tangga dan banyak ditemukan gundukan sampah pada badan air maupun pada daerah sempadan sungai sedangkan pemukiman penduduk letaknya relatif jauh dari pinggiran sungai.
8. Karakteristik Wilayah II
Daerah aliran sungai dekat dengan pemukiman padat penduduk yang diikuiti oleh tcrjadinya alih fungsi lahan, masib terlibat adanya tegalan, peternakan skala rumah tangga serta kegiatan usaha seperti penyosohan beras, kerajinan Jogam. Pengalengan dan pengolahan ikan, bengkel service mobil/sepeda motor, pencucian mobil dan villa. Limbah basil dari akt:ivitas dibuang ke sungai tanpa megalami pengolahan.
Data basil observasi lapangan untuk kegiatan usaha dapat dilihat pada Tabel 1.
label 1. O.ta Jenis Kegiatan/Usaha
NO |
Jen1s Kegiatan |
Jumlah |
kokall |
1 |
Pertinian |
7.248 Ha |
Tengah dan Hilir |
2 |
Peternakan ayam |
2 uflil |
Teng.ah dan Hllir |
3 |
Petemakan b.abl |
2 unit |
Tengah dan H11ir |
4 |
Pencu<ian mobll |
1 unit |
Te.ngah |
s |
8engkel servkedan ganti oti |
4 unit |
Teng.ah dan H11ir |
6 |
Penyosohan beras |
lunit |
Tengah |
7 |
Perusahaan/keni,j]nan logam |
1 unit |
Tengah |
8 |
Villa |
1Sunit |
Tengah dan Hilir |
9 |
Laundry |
3unit |
Tengah dan Hlllr |
10 |
Tempat pemandlan/BeJi |
lbuah |
Tengah |
ll |
^n.galengin ikan dan ptngolahan lkan |
2unit |
Hmr |
Surnber: Oai. hasil pt:n,•matan lapinaan gou)
Gambar l Peta Hasil ldennf'ikasi Sumbe, Pericemar pada Tukacl Yeh Sungi
Hasil Analisis Kualitas Air
Persebaran Parameter Fisika, Kimia dan Mikrobiologi berdasarkan I<riteria Balm Mutu Kualitas Air Kelas 1.
Persebaran Parameter Fisika, Kimia daa Mikrobiologi yang berasal dari hasil analisis sampel air pada 3 titik pantau dibandingkan dengan Ba1.-u Mutu Kualitas Air kelas t (Pergub Nomor 8 Tahun 2007) ..
Persebaran TSS (Total Suspended Solid)
Perscbaran kadar TSS (Total Suspended Solid) pada 3 titik sampel dibandingkan dengan balru mutu air kelas 1. Kadar TSS tert:inggi pada t:itik sarnpe\ di hilir tanggal 7 Oktober 2011 sampling ke 3 minggu I yaitu sebesar 90 mg/1. Kandungan TSS meningkat pada hilir dari tanggal s sampai tanggal 7, berkisar antara 60 mg/I s/d 90 mg/I. Kandungan TSS pada bagian tengah meaingkat dari tanggal 5 sampai 7, berkisar antara 70 mg/I s/d 82 mg/I sedangkan pen-gan1bilan sampel di hu\u, kandungan TSS memenuhi baku mutu air kelas 1 sebesar 7 mg/I. Persebaran
TSS terbadap baku mutu dapat dilihat pada Gambar 2 sedangkan nilai rata-rata TSS dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 2. Persebaran TSS air dibandingkan Baku Mutu Air Kelas 1
<0 X--
IGt;rt,\ limflll HQal tU
•61&.Uf,l,JTU r.i\
Gambar 3. Rata•rata TSS (Total Suspended Solid)
Persebaran Kadar Fosfat (P04) dan NUai Rata-
rata
Persebaran kandungan fosfat (P04) dibandingkan
Baku Mutu Air kelas 1. berdasarka n grafik di atas
menunjukkan bahwa kandungan fosfat pada semua titikyaitu di hulu, te ngah clan hilirTukad Yeh Sungi
berada di atas balm mutu kelas t namu n pada tanggal 12, 14, dan 21 Ok'tober dibagian hulu kadar fosfat (PO4) sempat menuntn dibawah balm mutu air kelas 1 kadarnya berkisar antara u, 11 mg/I san1pai dengan o, 17 mg/I. Persebarar. Fosfat dan nilai rata-mta pada masing-masing titik pengambilan dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5.
J S 1 W ll 11 IT tt 11
r._.i,-,,^c-.:ih Obooe,l'Ou
Gambar S. Persebaran Kandungan fosfat (P04) diband nglorn Baku Mutu Air Ke.lasl
Perseba.ran Kandungan DO d.ibandingkan Baku
MutuAir kelas 1
Kandungan tertinggi terletak pada hulu Tukad

•Gr• R,u.t1a, MiUI ,...
1WU^W

Gambar 6 Rat>-rata Nilai Total Fosfat pacla Tul<i>d Yeh Songi
Yeh Sungi pada saat pengambilan sampel ke t tanggal minggu I 3 Oktober yaitu sebesar 7,30 mg/l. Baku Mutu Air kelas 1 adalah minimal 6,oo mg/I. Kandungan DO terendah terletak pada bagian tengah Tukad Yeh Sungi pada tanggal 12 dan 17 berkisar antara 6,10 mg/I. Persebaran kandunga n DO pada ma^ing-masing lokasi pengambilan sarnpel de ngan 9 kali ualangan dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8.
Persebaran Kandungan BOD dibandingkan
Baku Mutu Air kelas 1
Kandungan BOD tertinggi terletak di bagia n tengah Tukad Yeh Sungi pada pengambilan ke-9 tanggal 21 Oktober yaitu sebesar 2,32 mg/I. Pada hulu dan hilir Tukad Yeh Sungi kandungan BOD
masih dibawah ambang batas baku mutu air kelas 1. Persebaran Kandungan BOD dan Nilai rata - rata dibandingkan Baku Mutu Air kelas 1 dapat dilihat pada Gambar 9 dan 10·
:: :...:..:::.:. ^
.^ ^^
ιιιιιιιιι
i s τ^uu u a n 'vφ4 JtffMrtta Ufflptl 0ku⅛< 20 H
-
■ MUlU
■Ww
-
■ MlUft
-
■ MUMU TU
Gambar 7. Persebaran KandungaJ1 00 diba.ncf!ngkan Baku Mutu AJr kelas 1
Gambar 8. NiJai R.ata · rata Kandungan 00 dibandingkan Baku Mutu Air "21as 1.


Gambar 9. Penebaran Kandu"(lan 600 dibandingkan Baku Mutu Air kelas L

Gambar 11. Per>ebaran l<andungan C')O dibandingkan Balw Mutu Air la,las l.

S Grrfk taxω Nla SOD
■ MKU MUTVftOO
MfJai TiAxf ⅞<jr<ι

Gambar 12 Nilal rat>-rata kandungan COO
Gambar 10. Rata·rata Nilai BOO pacSa Tuka<I Yeh Sung!
Perseharan Kandungan COD dibandingkan Baku Mutu Air kelas 1
J<andungan COD pada bagian tengah berada cli atas m11tu air kelas 1 yaitu pada tanggal 3, 12, 14, 19 dan 21 Oktober yang berkisar antara 10,4 - 12,2 mg/!. Nam11n untuk bagian hulu dan hilir sungai masih herada di bawah ambang batas mutu air kelas 1. Persebaran Kandungan COD dan nilai rata - rata dibanclingkan Baku M11tu Air kelas 1 dapat dilibat pada gambar n dan 12.
Persebaran kandungan Faecal coliform <tiban-dingkan Baku Mutu Air kelas 1.
Persebaran Kandungan Faecal coliform dibandingkan dengan baku mutu kelas 1menunjukkan bahwa kandungan Faecal coliform tinggi melampaui baku mutu kelas air 1 pada bagian tengah dan hilir Tukad Yeh Sungi berkisar dari 110 - 280 jmlj1ooml. Daerah hulu kandungan Faecal coli form tergolong masih memenuhi !criteria mutu. Persebaran kandungan dan nilai rata - rata Faecal wlifonn dibanclingkan Baku M utu Air kela.^ 1 dapat dilihat pada Gambar 13 dan 14.
Persebaran Kandungan Total coliform diband-inglmn Baku Mulu Air kclas 1.
Kan<lungan Total colifo,·m melampaui bak-u rnutu untuk daerah tengah pada tanggal 3 dan 5 Oktober berkisar dari 1500 jml/rnoml sarnpai dengan 2100 jmlf10ornl dan didaerah hilir pada tanggal s
^^»11
Gamba, 13. Perstbaran kandungan faec.a:I coliform dibandingkan Baku Mut\J Air lcelas l.
aGf∙%^^riU HU ⅛^"^w
• WUM^N^F^ ,
Mfjx TiArf Vxψ
Gamb.lr 14. Rata-r.,ta faecal colifoon pacfa Tukad Yeh Sun9i
Oktober yaitu sebesar 2100 jml/10oml. Sedangkan untuk hulu Tukad Yeh Sungi masih berada clibawah baku rnutu kelas 1 yang ditetapkan scbesar 1000 jrnlf1ooml. Persebaran Kandungan dan nilai rata - rata Total coliform dihandingkan Bairn Mutu Air kelas 1 pada Garnbar 15 dan 16.
lndeks Pcncemaran (IP)
Penentuan ^tatus rnutu air pacla 1\1kad Yeh Sungi berdasarkan atas Metode !ntleks Pencernaran (IP). Nilai IP pada <laerah hulu berkisar antara 0,51
ldtnt1fill.os1 SumberPe-nremar dan.AnafisisKt.11.1l1M Air TulcodYeh Sungld1 Kabt.itJ(IIC'n Tabarondengi:n Mrl0<le lnrkks f\oncemcran (NI Matk Sctiari, dkk.J
i w
IWfl
IWC

IHJlU
■ TUkCJW
⅜KUWΓi.'
I i J 1J U It l' .^
•
f111C,111^S-..., . (alOMtlOH
Gambar IS Persebaran kandungan Total cohform dibandingkan Baku Mutu

Ga'1'lbar 16. Ra-:a·rata F,1ecal co!tfo«rt
,ampai dcngan 1.21>, daerah teng,1h herkisar antara 1,52 sampai dcngan 2,47 st>rta di hilir herkisar ,mtara 1,59 sampai dengan 2,56. Nilai rata - rala 111dcks µeun.,maran pada l,agian hulu. teng:,h clan hilir didapatka11 hasil bahwa pada daemh hulu masih memcnuhi untuk kualitas air kelas I sedangbn pada hagian tengah dan hilir sudah terccmar ringan.
l'erscbaran nilai indeks dan nilai rata-rata IP pada bagian hulu, tengah dan hilir dapat dilihat pada

G.ambar 17 P<>rsebaran Ni.!al lnd^ks Pc.^cemaran

■ GQtiil «MU ijU Mii*
IfiAiVW-TU M⅛r
" • r
..l.ff1\,,IIHl1<1"''
Ga,nbar 18 Nilai Rata-r,;1w IP T1.1kad Yeh S.ullgi.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pPngambilan sampel air yang telah dilaksanakan pada bulan Oktoher 2011 di Tukad Yeh Sungi dapat ditarik kesimpulan schagai herikul:
-
1. Karakieri,tik sumbcr pencemar yang mempeng^-ruhi lmalitas air pada Tukad Yeh Sungi pada wi· !ayah I adalah kegiatan pertanian, petemakan skala mmah tangga, pemukiman padat penduduk dan kegiatan industri se<langkan pada wilay,1h n <lisebabkan oleh kegiatan pertanian, petcm:tkan skala n1mah tangga. 1wmukiman penduduk dan villaakibat limhah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik, sehingga air sungai mPnjadi terre mar..
-
2. Status Mutu Tukad Yd1 Sungi lwrdasarkan \letode lndeks Pencemarnn p:ula hagrnn hulu masih meme11uhi kualitas air kdas I sc•dan)\kil!• pa<la hagian tPug;ih dan hilir tNgolr,11g tern· Illar rin^an ditunjukk<1n oleh fit·r,vharilll nilai COi>, HOD. TSS, Fo^/itl dan Faecal n1/if<.,.m telah melampani baku mutu yani; tckih ditetap kan bt'rdasarkan llaku Mutu Kualitas Air kd,,s I berdasarkan Peraturan < ,11heru11r Hali Nomnl' R Tahun 2007.
-
3. Kilai rata-rata pnda masin)·! mas111g I.Jtik penr.am-bilan sampt>I l!'<lapat 2 (dua} paramekr kualitas air tclah melampaui Baku Mutu Kua.litas Air kclas 1 di Tukad Yeh !:;uugi vaitu Totalfosfcll dan Few· cul co/ifimn.
Saran
Bcrdasarkan hasil kesimpulan di ala, ,lapat disarankan beherapa hal seb;igai berikut:
J. Perlu dilakukan pemantauan dan pPndataan penggunaan pupukbnatan (N.P.K) clan pesti,lida nleh instansi terkait dalam hal ini I>inas Pertm1i;1n Tanaman f'angan dan llol'lik11ltura Kabnpaten Tabanan dan l'Pt11gas l'em11l11h I ,,pangan [lPL1m M,rla pembnangan limbah domestik y:111g berasal dari pemukiman.
-
2. Perlu dilakukan pendalaan dan pt>ng.1wa^,rn tentang perijinan kegiatan/usaha baik sk,ila nnnah tmJAAa maup11n skala mcm·ngalt keg1at.111 peternakan scrta limbah vang dihasilkan nleh instansi 1erka1t )''1itu ()inas 1'1•rindustri,m clan l'erdagangan clan UKM Kahupaten Tabanan, DinaR l't'ternakan Rabupatcn Tabanan, Kantor Lingk11nga11 Kabupaten 'l'abanan.
-
3. l'crlu aclanya program/kegiatan pcmhua1.rn hi,
gas untuk menanggulangi limbah yang dihasilkan akibat adanya kegiatan peternakan.
4. Perlu adanya penelitian secara periodik untuk mendapatkan gamharan kualitas air Tukad Yeh Sungi mengingat flmgsinya sebagai penyedia air baku PDAM Kabupaten Tabanan.
OAFI'AR PUSTAKA
Sapped a Kab. Tabanan.201o. Rancangan Peraturan Daerah Kab. Tabanan Nomor Tahun 2010 ten tang Rancangon Tata Ruang Wilayah Kab. Tabanan. Tabanan.
BLH Prov. Bali, 2009. StallLS lingkungan Hidup Daerah Prouinsi Bali. Dcnpasar,
Effendi, H. ,003. Telaah Kualita.< Air Bagi Pengelolaan S11mber Daya dart Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Kantor Lingl<Ungan Hidup K.ab. Tabanan, 2010. Starus Lin9-k1mgan Hidup Daerah Kab. Tabanan. Tabanan.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2003. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 ten-rang Penetapan Status Mutu Air. Jakarta.
Pemerintah Daerah Provinsi Bali. 2007. Peraturan Gubenrn,· Bali No. oB Tah,m 2007, ten tang BakuMutt, lingkungan Hidup dan Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Hidup. Dcnpasar.
46
Discussion and feedback