Peluang Pengembangan Atraksi Wisata di Daya Tarik Wisata Pantai Soka Tabanan, Bali.
on
Jurnal Destinasi Pariwisata
p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937
Vol. 9 No 2, 2021
Peluang Pengembangan Atraksi Wisata di Daya Tarik Wisata Pantai Soka Tabanan, Bali.
Ni Gusti Ayu Kadek Silviani a, 1, I Nyoman Sunarta a, 2
a Program Studi Pariwisata Program Sarjana, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris, Denpasar, Bali 80232 Indonesia
Abstract
Soka Beach is one of the tourist attractions in Tabanan Regency. This study aims to determine the potentials possessed by the attractiveness of Soka Beach, both natural and cultural potentials that are still maintained today. After knowing the existing potential, a work plan from the government, the community, and the manager of the Soka Beach attraction is needed to find out the opportunities for developing attractions at the Soka Beach attraction.
In this study using qualitative data, while the data sources used are primary and secondary data sources. Data collection techniques in this study using observation, interview, and documentation techniques. In this study using qualitative data, while the data sources used are primary and secondary data sources. Data collection techniques in this study using observation, interview, and documentation techniques. Judging from the potential and work plans of the government, the community, and the manager of the Soka Beach attraction, this attraction has a pretty good opportunity in developing tourist attractions.
Keywords: Opportunities, tourism potential, tourism development.
Pembangunan pariwisata merupakan suatu proses perubahan pokok yang dilakukan oleh manusia secara terencana. Pembangunan pariwisata memiliki perencanaan, kegiatan, proses, dan program. Perkembangan dan pengembangan pariwisata akan memberikan implikasi bagi suatu wilayah.
Pulau Bali yang luasnya tidak lebih dari 6000 km2, berfokus pada pembangunan dan pengembangan pariwisata. Pariwisata telah menjadi ikon pembangunan di Bali (Mahagangga, dkk., 2021).
Pariwisata Bali yang sudah terkenal wisata budaya juga memiliki dukungan daya tarik wisata alam. Masih banyak sumber daya wisata alam di Bali yang belum optimal pengelolaannya. Padahal memiliki potensi pariwisata yang akan mampu memberikan dukungan terhadap pariwisata budaya Bali.
Salah satu kabupaten yang ada di Bali yang telah mengembangkan sektor pariwisata yaitu kabupaten Tabanan, Kabupaten Tabanan memiliki wisata alam potensial. Salah satu destinasi wisata di kabupaten Tabanan favorit wisatawan yaitu pantai, pantai Soka merupakan pantai berpasir hitam yang memiliki aktivitas kepariwisataan serta telah dilengkapi dengan komponen pariwisata.
Daya tarik pantai Soka memiliki pancaran sunset yang indah ketika sore hari serta beberapa atraksi pendukung seperti museum ogoh – ogoh dan spot foto. Namun yang datang juga cenderung masih sedikit sehingga perlu
adanya pengembangan atraksi wisata di pantaiSoka.
Mengingat pantai Soka memiliki potensi dan peluang yang besar dalam bidang pariwisata dan sebagai salah satu daya tarik wisata yang pernah dikembangkan sebelumnya
maka perlu ditindaklanjuti dengan pengembangan pantai Soka sebagai daya tarik wisata unggulandalam pengembagan
pariwisata pantai Soka diperlukan suatu usaha untuk melestarikan dan mengembangkan
potensi yang dmiliki pantai Soka. Pengembangan atraksi wisata baru sangat diperlukan untuk mengoptimalkan atraksi yang telah tersedia sebelumnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitia ini yaitu apa saja potensi yang dimiliki oleh daya tarik wisata pantai Soka dan bagaimana peluang pengembangan atraksi wisata yang ada di daya tarik wisata pantai Soka. Sehingga dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui potensi yang ada dan peluang dalam pengembangan atraksi wisata di daya tarik wisata pantai Soka.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi pengembangan ilmu pariwisata untuk mengetahui apa saja potensi yang dimiliki oleh daya tarik pantai Soka serta diharapkan dapat membantu pihak lain dalam penyejian informasi untuk mengadakan penelitian serupa.
Konsep yang digunakan dalam tulisan ini, yaitu konsep pengembangan pariwisata.
Vol. 9 No 2, 2021
(Swarbrooke,1999 dalam Soeda dkk, 2017)yaitu untuk mengetahui rangkaian upaya dalam penggunaan sumber daya pariwisata dan segala aspek diluar pariwisata yang berkaitan secara langsung ataupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata; konsep daya tarik wisata. (Weber, 2006dalam Hermawan, 2017)untuk menentukan kualitas daya tarik wisata; konsep wisatawan (UU No 9 Tahun 1990) untuk mengetahui bahwa wisatawan merupakan orang yang melakukan kegiatan wisata; konsep potensi wisata. (Yoeti, 1983 dalam Ferdinandus, 2014)merupakan segala sesuatu yang terdapat di darah tujuan wisata; konsep komponen destinasi wisata (Widyatmaja, 2010) bahwa kebutuhan dan pelayanan daerah tujuan wisata harus didukung dengan komponen pariwisata; konsep destinasi wisata. (Pitana, 2009 dalam Hermawan, 2017) merupakan tempat yang dikunjungi dengan waktu yang signifikan selama perjalanan; dan konsep pantai. (Yuwono, 2005 dalam Rozana, 2018)merupakan daerah tepi perairan sebatas antara surut terendah dan pasang tertinggi.
Pada penelitian ini dilakukan penelaahan penelitian sebelumnya untuk membandingkan penelitian yang sudah pernah dilakukan dengan penelitian yang akan dikerakan. Terdapat tujuh penelitian sebelumnya terkat fokus penelitian, yaitu Peluang Pengembangan Usaha Ekowisata Kawasan Wisata Alam Sangkima di Taman Nasional, Kutai (Sari, 2008), Potensi Daya Tarik Wisata Nagari Tuo Pariangan Sebagai Kawasan Desa Wisata Pariangan Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat(Masly, 2017), Potensi Pengembangan Daya Tarik WIsata di Destinasi Pariwisata Ikan Sakti Sugai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat (Azwar, dkk., 2017), Pengembangan Potensi Wisata Pantai Lasiana Sebagai Pariwisata Berkelanjutan diKota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (Sanam, dkk., 2014), Strategi Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Pantai Crystal Bay Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Kelungkung (Sunarta, dkk., 2018), Pengembangan Pantai Dreamland Sebagai Daerah Tujuan Wisata (Sunarta, dkk., 2018), dan Strategi Pengembangan Pantai Melasti Sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung (Sunarta, dkk., 2019). Dalam penelitian ini memiliki kesamaan mengenai pengembangan daya tarik wisata berdasarkan potensi yang dimiliki dan juga mengenai peluang pengembangan daya tarik
tersebut. Penelitian-penelitian tersebut digunakan sebagai pedoman dalam penulisan hasil penelitian ini. Penelitian ini mendeskripsikan mengenai pengembangan daya tarik wisata Pantai Soka berdasarkan potensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta perekonomian masyarakat lokal.
Penelitian ini dilakukan di Daya Tarik Wisata Pantai Soka yang tepatnya berada di desa Antap, kecamatan Selemadeg, kabupaten Tabanan. Daya tarik wisata pantai Soka merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di kabupaten Tabanan yang emiliki potensi wisata. Untuk mengakses daya tarik wisata Pantai Soka dapat melalui jalan raya Denpasar Gilimanuk dan hanya dapat diakses melalui jalur darat. Lama penelitian yang telah peneliti gunakan dalam penelitian ini kurang lebih selama satu bulan pada tahun 2020. Dalam upaya memertegas batasan ingkup permasalahan, sehingga arah data dari penelitianmenjadi jelas, maka dapat dijabarkan ruang lingkup penelitian sebagai berikut: Potensi wisata yang dmiiki daya tarik wisata pantai Soka, peluang pengembangan atraksi wisata di daya tarik wisata Pantai Soka, potensi alam dan budaya serta rencaa pemerintah, masyarakat dan pengelola.
Penelitian menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan metode-metode kualitatif (Anom, dkk., 2019). Jenis data artikel ini adalah data kualitatif (Bungin, 2007:103) dan data kuantitatif (Sugiyono, 2010:15). Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer (Moleong, 2000:112) dan data sekunder (Sugiyono, 2008:402). Data primer meliputi potensi yang ada di daya tarik wisata pantai Soka dan rencana kerja dari pengelola daya tari pantai Soka. Data sekunder yang dimaksud adalah sejarah, data geografis, peta pantai Soka, dan potensi yang dimiliki daya tarik wisata pantai Soka.
Teknik pengumpulan data yang diunakan adalah observasi (Bungin, 2007), wawancara (Sugiyono, 2014), dan dokumentasi (Sugiyono, 2013:240). Observasi digunakan untuk memeperoleh data mengenai potensi alam yang dimiliki oleh daya tarik wisata pantai Soka. Wawancara diaplikasikan untuk mengali data mengenai potenis yang ada dan program kerja yang akan dilakukan di daya tarik wsata pantai Soka. Data geografis, peta lokasi penelitian, data
Vol. 9 No 2, 2021
mengenai potensi dan foto foto kegiatan pariwisata diperoleh melalui dokumentasi. Teknikanalisis data dalam penelitian ini yakni teknik analisis data kualitatif. (Sugiono, 2008 dalam Baharuddin, 2019)
-
III. HASIL DANPEMBAHASAN
-
A. Gambaran Umum PantaiSoka
Desa Antap merupakan bagian dari kecamatan Selemadeg, wilayah kabupaten Tabanan bagian barat. Desa Antap terdiri dari beberapa dusun salah satunya Dusun Soka yang memiliki potensi alam dan budaya yang melimpah sehingga kegiatan pariwisatanya dapat menunjang kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakatnya. Pantai Soka merupakan salah satu destinasi wisata di kabupaten Tabanan yang memiliki pantai yang indah serta aktivtas nelayan dan kegiatan upacara masyarakat yang beragama hindu menjadi salah satu daya tarik wisata untuk mengunjungi pantai Soka. Hamparan pantai yang memiliki pasir hitam serta susunan karang yangindah dapat menabah keindahan dari atas Soka. Diujung pantai Soka terdapat tebing yang menjulang tinggi, sehingga pesisir pantai dapat dinikmati dari atas tebing tersebut. Pantai Soka merupakan pantai yang sering digunakan untuk aktivitas umat hindu melakukan upacara agama. Pantai Soka terletak dekat dengan pura Luhur Serijong sehingga pantai ini juga tidak lepas dari mitos – mitos yang dipercayai oleh masyarakat setempat. Dengan mitos yang masih kenal dan masih sangat dipercayai oleh masyarakat setempat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai Soka. Wisatawan yang datang kepantai Soka diarahkan untuk mematuhi peraturan dan larangan yangtelah disediakan oleh pengelola maupun masyarakat setempat.
Pantai ini berada diantara dua tebing tinggi sehingga pantai ini memiliki cara ang berbeda untuk menikmatinya, dengan lokasinya yang dekat dengan jalan raya dapat memudahkan wisatawan untuk menemukan pantai Soka. Pada hari hari tertentu seperti hari raya Galungan dan Kuningan terdpat pasar tradisional yang dibuka didekat pantai, sehingga wisatawan dapat menkmati pantai sembari menikmati kuliner yang dijajakan. Pada hari raya galungan juga wisatawan dapat menikmati indahnya hutan mangrove dengan menggunakan sampan. Bagi wisatawan yang
menyukai kegiatan berfoto di pantai Soka ini juga disediakan spot foto kekinian seperti ayunan, sarang burung raksasa dan latar belakang berbentuk hati yang banyak diminati oleh wisatawan. Tidak hanya spot foto, di pantai Soka juga tersedia beberapa toko yang menjual pakaian, kerajinan seni serta souvenir unik khas Bali.
-
B. Potensi alam dan potensi budaya yang dimiliki daya tarik pantai soka
Potensi suatu daya tarik merupakan salah satu faktor penting yang perlu diketahui untuk mengembangkan suatu daya tarik. Potensi juga menjadi modal utama untuk megembangkan daya tarik wisata. Adapun potensi yang dimiliki di daya tarik wisata pantai Soka yaitu potensi alam dan potensi budaya. Potensi alamyang dimiiki berupa pantai berpasir hitam, karang yang tersusun rapi dipinggir pantai, goa kelelawar, sungai dengan hutan manggorve dan juga hamparan sawah yang cukup luas. Selain potensi alam, daya tarik wisata pantai Soka juga memiiki potensi budaya beupa atribut tarian barong dan rangda, kegiatan masyarakat lokal yang beragama hindu dan juga museum ogoh – ogoh.
Pantai yang dikenal karena pasir hitamnya ini memiliki garis pantai yang panjang dan terdapat tebing tinggi diujung batas pantai Soka sehingga wisatawan dapat menikmat keindahan pantai Soka dari atas tebing tersebut. Ketika wisatawan yang berunjung ke pantai Soka pada sore hari data menikmati mata hari terbenam ditemani burung kelelawar yang mulai keluar untuk bersiap mencari makan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain pantai yang terbentang luas di kawasan pantai Soka ini juga terdapat pura luhur serijong yang terkenal dengan keindahan goa kelelawarnya. Tidak jauh dari goa kelelawar tersebut terdapat pohon cemara yang menjadi spot foto bagi wisatawan ataupun umat hindu yang akan bersembahyang di goa tersebut. Pantai Soka tidak hanya memiliki pantai dan goa yang indah namun juga terdapat sungai dengan hutan mangrove yang cukup luas sehingga dapat digunakan untuk bermain sampan oleh wisatawan.
Pantai Soka disamping memiliki potensi alam, juga memiliki potensi budaya dari kehidupan social budaya masyarakat lokal yang unik dan bisa dijadikan sebagai suatu
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021
daya tarik wisata yang menjadi pendukung potensi utama yaitu daya tarik ini memiliki atribut tarian barong dan rangda lengkap dengan panggung terbuka yang sudah disediakan di daya tarik pantai Soka. Selain memiliki atribut tersebut, pantaiS okajuga memiliki museum ogoh–ogoh yang terdapat kurang lebih 15 ogoh–ogoh yang menghuni museum tersebut. Di daya tarik wisata pantai Soka wisatawan juga bisa menyaksikan secara langsung upacara agama yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
-
C. Peluang Pengembangan Atraksi Wisatawan di Pantai Soka
Peluang pengembangan atraksi wisata di pantai Soka dapat dilihat dari potensi yang dmiliki sehingga dengan memiliki potensi-potensi yang ada dapat dirancang pengembangan atraksi wisata di patai Soka oleh pemerintah desa, masyarakat lokal, dan BPDTW (Badan Pengelola Daya Tarik Wisata) ebagai pengelola daya tarik wisata pantai Soka. Loasi pantai yangstrategis menjadikan pantai Soka memiliki daerah yang kaya akan potensi alam amupun budaya sehingga pemerintah desa mengingnkan pengelolaan daya tarik pantai Soka lebih optimal agar kunjungan wisatawan terus bertambah. Dukungan pemerintah desa dalam pengembangan atraksi di daya tarik pantai Soka berupa surat ijin pengelolaan yang diberikan kepada BPDTW (Badan Pengelola Daya Tarik WisataI pantai Soka yang kemudian diawasi langsung oleh desa adat. Pengembangan daya tarik wisata pantai Soka juga dimanfaatkan sebagai lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal sehingga diharapkan dapat membantu ekonomi masyarakat. Pemasukan (income) yang didapatkan dari daya tarik pantai Soka juga dialokasikan untuk kesejahteraan masyarakat lokal ataupun memenuhi kebutuhan desa adat.
Kekayaan alam dan budaya yang meimpah menjadikan masyarakat setempat sangat antusias dalam mengembangkan daya tarik wisata pantai Soka. Di daya tarik pantai Soka desa adat masih memiliki kewenangan tertinggi sehingga pengelola daya tarik perlu mendapat persetujuan desa adat dalam merancang pengembangan daya tarik wisata pantai Soka. Dalam pengembangan daya tarik wisata pantai Soka masyarakat lokal ikut serta dalam proses pelaksanaannya. Pada hari - hari
tertentu seperti hari raya galungan dan kuningan saat dibukanya pasar tradisional di pinggir pantai masyarakat lokal dilibatkan langsung dalam menjaga loket, mengatur lalu lintas dan parkir serta memandu wisatawan yang ingin naik sampan menyusuri sungai dengan hutan manggrove. Sejauh ini masyarakat lokal sangat mendukung pengeangan daya tarik wisata pantai Soka hal ini dikarenakan dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat okal. Sebagian besar masyarakat lokal juga bermata pencaharian sebagai nelayan sehingga dengan dikembangkannya atraksi di daya tarik Pantai Soka akan lebih memudahkan para nelayan untuk menjual ikan hasil tangkapan.
Potensi alam dan budaya yang dimiliki pantai Soka merupakan modal awal bagi pengelola daya tarik wisata pantai Soka untuk mengembangkan atraksi wisata. BPDTW (Badan pengelola daya tarik wisata) yang mempunyai tujuan untuk mengelola dan mengembangkan daya tarik wisata pantai Soka guna untuk menyejahterakan masyarakat lokal. Dengan keindahan karang dan lautnya yang landai maka pengelola merancang pembangunan landmark sebagai ciri khas pantai Soka. Landmark yang akan dibuat berupa patung DewaBaruna yang merupakan dewa air, penguasa lautan dan samudra. Patung ini akan dibangun disebelah selatan periyuk kebo wa sehingga patung ini patung ni akanterkesan terdapat diengah laut dengan tinggi 15 meter. Pantaisoka akan menjadi satu satunya pantai di Tabanan yang memiliki patung ditengah laut setelah terdapat patung Dewi Danu yang berada di Ulun Danu Batu, Kintamani. Selain patung Dewa Baruna, pengelola juga merancang pembanunan patung – patung ikan di pintu gerbang menuju pantai yang menggambarkan aktivitas nelayan di pantai Soka. Selain pebangunan landmark, pengelola juga sudah merancang mengenai pertunjukan barong di pantai Soka setiap hari sabtu. Pementasan ini merupakan pertunjukan yang disuguhkan untuk wisatawan yang datang ke pantai Soka. Pantai Soka memiliki aktivitas nelayan yang cukup sukses, hal ini dikarenakan oleh potensi bawah laut yang masih terjadi dan belum tercemar sehingga menghasilkan hasil laut yang unggul. Pengelola merancang akan diadakannya balai pelatihan untuk para nelayan di pantai Soka. Balai peltihan ini sangat berguna untuk memberikan
Vol. 9 No 2, 2021
pengetahuan mengenai menjaga biota laut hingga kebersihan pantai Soka dari sisa – sisa sampah pada saat melaut, sehingga para nelayan memiliki edukasi dalam hal penanganan limbah laut ataupun sisa – sisa ikan yang tidak terjual agar tidak mencemari kawasan pantai.
-
D. Peluang dan Tantangan dalam Pengembangan Daya Tarik Pantai Soka
Potensi yang dimiliki antai Soka tidak menutup kemungkinan mendatangkan tantangan bagi pantai Soka. Salah satu tantangan yang dimiliki pantai Soka yaitu pantai pantai yang ada disebelah timur dan barat panatai Soka. Terdapat pantai Batulumbang disebelah barat dan pantai antap disebelah timur yangjuga sedang
megembangkan atraksi pariwisatanya
sehingga hal ini dapat menjadi tantangan bagi pantai Soka dalam mengembangkan atraksi wisata. Namun, jika dilihat dari otensi yang ada, pantai Soka memiliki peluang yang lebih besar untuk mengembangkan atraksi wisata seperti yang telah direncanakan oleh pengelola daya tarik wisata patai Soka. Pantai Soka dapat dikatakan memiliki peluang yangbagus karena di kawasan daya tarik pantai Soka sudah dilengkapi dengan produk wisata seperti penginapan, restoran, pusat oleh – oleh, dan fasilitas lainnya. Pantai Soka juga didukung dengan akses yang mudah sehingga wisatawan tidak akan kesusahan untuk megunjungi pantai Soka, berbeda dengan pantai – pantai yang ada disebelah timr dan barat pantai Soka yang belum dilengkapi dengan produk wisata dan akses yang memadai. Potensi alam yang dimiliki oleh pantai Soka lebih beragam dibandingkan dengan pantai – pantai yang ada disebelah barat ataupun timur pantai Soka.
Berdasarkan penelitian “Peluang Pengembangan Atraksi Wisata di Daya Tarik Pantai Soka Tabanan, Bali”, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
-
1. Potensi pada dayatarik wisata merupakan modal utama yang harus dimiliki dalam proses pengembangan daya tarik wisata. Potensi pada suatu daya tarik juga dapat menjadi nilai pembeda pada daya tarik satu dengan daya tarik lainnya. Pantai Soka merupakan salah satu daya tarik yang
memiliki potensi alam dan budaya. Potensi alamnya yang melimpah seperti pesisir pantai landau dengan ombaknya yang tenang, goa kelelawar, sungai dengan hutan manggrovenya dan persawahannya yang luas. Pantai Soka juga salah satu pantai dengan pasir hitam dan memiliki tebing tinggi sebagai daya tarik. Selain otensi alamnya, pantai Soka juga memiliki potensi budaya yang dapat menjadi daya tarik. Upacara agama masyarakat setempat masih sangat kental dan tidak jarang upacara tersebut dilaksanakan di pantai Soka seperti melasti dan melukat.
-
2. Peluang pengembangan suatu daya tarik dapat dilihat dari potensi yang dimiliki. Sehingga dapat disusun renacana kerja untuk mengembangkan daya tari wisata berdasarkan potensi yang dimiliki. Pada proses
pengembangan daya tarik pantai Soka, pemerintah telah menegluarkan surat ijin yang diberikan kepada BPDTW (Badan Pengelola Daya Tarik Wisata) sebagai pengelola dan diawasi langsung oleh desa adat. Dalam proses pengembangan daya tarik wisata pantai Soka, masyarakat juga berperan aktif dalam rencana kerja badan pengelola daya tarik pantai Soka. Adapn rencana kerja pengelola daya tarik pantai Soka yaitu mendirikan landmark yang berbetuk Dewa Baruna yang merupakan symbol dewa air, penguasa lautan, dan samudra, sehingga pantai Soka akan menjadi satu – satunya pantai di Tabanan yang memiliki patung di tengah laut dengan tinggi 15 meter. Selain patung yang memiliki tinggi15 meter, pengelola juga merencanakan untuk membangun patung – patung kecil berbentuk ikan yang menggambarkan aktivitas neayan di pantai Soka. Atraksi penunjuang yang akan diadakan di pantai Soka yaitu pementasantarian barong setiap hari sabtu dan tetap memberikan masyarakat lokal untuk melakukan kegiatan upacara agama seperti melukat dan melasti.
Sesuai dengan pembahasan dan simpulan akhir dari penelitian ini diajukan beberapa
Jurnal Destinasi Pariwisata Vol. 9 No 2, 2021
saranyang bisa diberikan, antara lain:
-
1. Untuk pengelola daya tarik wisata pantai Soka, disarankan untuk membuat petunjuk – petunjuk ataupun larangan yang berlaku dipantai Soka megingat pantai Soka memiliki kawasan yang disucikan sehingga wisatawan tidak melanggar batas – batas yang ditentukan.
-
2. Untuk masyarakat lokal, disarankan ikut berperan aktif untuk menuangkan ide – ide kreatif dalam pengembangan dayat tarik wisata pantai Soka sehingga dapat direalisasikan oleh pengelola daya tarik wisata pantai Soka.
Untuk akademisi dalam peneitian ini seanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan mengambil permasalahan mengenai peluang pemasaran atraksi wisata di daya tarik pantai Soka kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI
Anom, I. P., Par, M., Mahagangga, I. G. A. O., & Sos, S.
(2019). Handbook Ilmu Pariwisata: Karakter dan Prospek. Prenada Media.
Azwar, H. (2017). Potensi Pengembangan Daya Tarik Pariwisata Ikan Sakti Sungai Janiah Kecamatan Baso Kabupaten Agam. Jurnal Wisata Di Destinasi Pendidikan dan Keluarga, 9(1), 54-67.
Baharuddin, R. (2019). Peran Guru dalam Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Al-qur’an Hadits Kelas XI di Man 1 Trenggalek 2018/2019.
Bungin, Burhan. 2007.Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publi dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:Prenada Media Group
Ferdinandus, A. M., & Suryasih, I. A. (2014). Studi Pengembangan Wisata Bahari Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Pantai Natsepa Kota Ambon Provinsi Maluku. JURNAL DESTINASI PARIWISATA, 2(2), 1-12.
Hermawan, H. (2017). Pengaruh Daya tarik wisata, Keselamatan, dan Sarana Wisata Terhadap Kepuasan Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Wisatawan. Jurnal Media Wisata, 15(1).
Hermawan, H. (2017). Pengembangan Destinasi Wisata pada Tingkat Tapak Lahan dengan Pendekatan Analisis SWOT.
Julyantara, I. P. W. E., & Sunarta, I. N. Strategi Pengembangan Pantai Melasti sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. JURNAL DESTINASI PARIWISATA, 7(1),
188-
Mahagangga, G. A. O., Anom, I. P., Suryawan, I. B., Negara, I. K., Wulandari, I. G. A. A., & Ariwangsa, I. M. B. (2021, April). Tourism evolution and climate changed in Badung Regency, Bali, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 724, No. 1, p. 012093). IOP Publishing.
Masly, D., & Arief, A. M. R. (2017). Potensi Daya Tarik Wisata Nagari Tuo Pariangan sebagai Kawasan Desa Wisata Pariangan Kabupaten Tanah Datar
Sumatera Barat (Doctoral dissertation, RiauUniversity).
Moleong. Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. RemajaRosdakarya
Ngurah Widyatmaja, I Gst dan Suwena I Ketut. 2017. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar. Udayana UniversityPress.
PENIDA, KAB. KLUNGKLUNG. Jurnal Destinasi Pariwisata, 2(2), 98-114.
Rozana, E. K., & Sunarta, I. N. (2018). Pengembangan Pantai Dreamland Sebagai Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Destinasi Pariwisata, 6(2), 274-282.
Rozana, E. K., & Sunarta, I. N. (2018). Pengembangan Pantai Dreamland Sebagai Daerah Tujuan Wisata. Jurnal Destinasi Pariwisata, 6(2), 274-282.
Sanam, S. R., & Adikampana, I. M. (2014). Pengembangan Potensi Wisata Pantai Lasiana Sebagai Pariwisata Berkelanjutan di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Destinasi Pariwisata, 2(1), 11-23.
Sari, N. (2008). Peluang Pengembangan Usaha Ekowisata Kawasan Wisata Alam Sangkima di Taman Nasional Kutai. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan,29212.
Sastrawan, I. G. A., & Sunarta, I. N. (2014). STRATEGI
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BAHARI DI PANTAI CRYSTAL BAY DESA SAKTI, KEC. NUSA
Soeda, E. S., Pioh, N., & Kasenda, V. (2017). KEBIJAKAN
PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Sunarta, I. N., & Rahman, A. (2015). Study on the Development of Water Crisis in Bali Island in 2009 and 2013. EJournal of Tourism.
Sunarta, I. N., Wirawan, P. E., Arianty, A. A. A. S., Tunjungsari, K. R., Semara, I. M. T., Lemy, D. M., & Pujiastuti, S. (2020). "GREEN VILLAGE DESTINATION" DEVELOPMENT STRATEGY BASED ON ECGO BIKE IN PELAGA DISTRICT PETANG BADUNG BALI INDONESIA.TALAUD. Jurnal Eksekutif, 1(1).
449
Discussion and feedback